Berapa Harga Rate Card Blogger Dan Contoh Rate Card Sederhana

berapa harga rate card blogger

Berapa harga rate card blogger?
Pertanyaan ini lumayan memenuhi beberapa jalur pribadi saya seperti email, chat whatsapp, DM instagram, hingga DM twitter saya.

Saya kadang bingung, mengapa banyak orang yang bertanya mengenai cara menentukan rate card blogger kepada saya, bahkan bertanya berapa sih rate card blogger itu?

Secara yeee, kalau dipikir-pikir, saya tuh masih blogger batita banget untuk kancah perbloggeran, bahkan belum sampai 2 tahun saya benar-benar menekuni dunia blogger, meskipun saya sudah menulis di blog sejak bertahun-tahun lalu lamanya.

Selain itu, dibanding blogger lainnya, kayaknya saya bukan tipe blogger yang banjir job, lihat saja postingan di blog ini, bisa dibilang kayaknya 95% isinya postingan organic alias tidak berbayar.
*kasian banget yak, lol

Namun usut punya usut, ternyata beberapa teman blogger yang bertanya ke saya tentang rate card blogger tersebut adalah, dikarenakan mereka membaca postingan saya yang dulu, yang mana saya menceritakan pengalaman saya dulu dalam menentukan rate card blogger.

Karena saya sedikit capek bolak balik menjawab pertanyaan yang sama, maka terpikir oleh saya untuk membuat postingan khusus yang berisi semua pertanyaan yang sering dilontarkan beberapa teman blogger kepada saya, mengenai cara menentukan rate card blogger, hingga berapa harga yang seharusnya kita tawarkan kepada klien yang meminta kita memberikan rate card blogger.


Cara Menentukan Rate Card Blogger / Berapa Rate Card Blogger?

Disclaimer dulu ya teman-teman, semua yang saya tulis di sini berdasarkan pengalaman pribadi saya, jadi bisa saja berbeda dengan blogger lainnya, terlebih dengan blogger senior.
Pun mungkin saya bakal ngasih bocoran harga tapi dalam bilangan range kurang lebihnya ya.

Ya kali saya kasih harga asli, selain itu rahasia umum saya (iya umum soalnya para mantan klien pasti tahu berapa rate card saya), juga etikanya juga nggak baik kalau nyebarin harga rate card di tengah belantara umum dunia maya gini.

Dan beginilah beberapa pertanyaan rangkuman, berapa rate card blogger dan cara menentukan rate card blogger.

1. Ask : 
"Apa itu rate card blogger?"
Answer :
"Rate card blogger adalah sebuah penawaran yang diberikan blogger kepada pihak klien, baik dalam bentuk media kit atau tulisan sederhana, yang berisi tentang harga kerjasama yang kita tawarkan, beserta data dan portofolio blog dan medsos blogger"

2. Ask : 
"Biasanya rate card itu seperti apa?"
Answer :
"Rate card blogger biasanya berbentuk 2 macam,
(1) media kit, yaitu lembaran berbentuk file PDF atau foto (JPG) yang di dalamnya di disain sedemikian rupa berisi data dan portofolio blog dan medsos serta harga rate card. 
 (2) bentuk tulisan sederhana, yaitu tulisan biasa yang menjelaskan data dan portofolio blog dan medsos beserta harga rate card blogger."


3. Ask : 
"Berapa rate card blogger?"
Answer :
"Untuk 1 postingan blog, harganya beragam!, untuk saya pribadi, di tahun lalu berkisar antara ratusan ribu."

4. Ask : 
"Ratusan ribunya itu berapa tepatnya?"
Answer :
"Etdaaaahhh, kepo amat! nggak etislah nyebutnya, lol." 

5. Ask : 
"Rate card blogger itu tergantung dari apa saja?"
Answer :
"Untuk saya pribadi, tergantung jobnya, ada 2 macam job yaitu sponsored post = tulisan yang saya buat sendiri, dan content placement = tulisan disediakan pihak klien, tapi tetap saya minta izin edit sedikit sesuai gaya penulisan saya
 Untuk Sponsored post, biasanya lebih mahal ketimbang content placemet" 

6. Ask : 
"Pasaran rate card blog itu berapa?"
Answer :
"Yaelaaahh, tetep mancing-mancing! 
Off course tergantung blog dan bloggernya juga dong!
(1) Dari segi performa blog, misal DA/PA nya berapa? semakin tinggi DA/PA dan semakin rendah SS, ketambahan lagi DR, Alexa rank dan pageview blog berdasarkan google analytic, akan semakin pede mengajukan rate card lebih besar.
(2) Dari segi ke-femes-an aka famous blogger, semakin terkenal bloggernya, semakin pede juga naikin harga rate card blogger, biasanya tingkat ke-famous-an blogger itu dilihat dari media sosialnya, kiprahnya dalam dunia blog, maupun prestasinya"  
Jadi, meski alexa rank blog si Rey ini lebih ramping ketimbang blog Grace Melia, tetap saja mahalan rate card dia ketimbang saya, ye kan dia udah femes banget! lol 
** Eh betewe kalian ada yang belum kenal Grace Melia kah? hahaha.


7. Ask : 
"Tapi saya masih belum ada bayangan sama sekali nih, berapa rate card blogger yang harus saya tetapkan, plis lah Mbak Rey, bisikin bocoran harganya!"
*pakai emo muka kucing melas dengan mata berbinar!
kasih tahu berapa harga rate card blogger please

 Answer :
"Saya kagak ngaruh dikasih muka melas meong gitu, tapi ngaruh banget kalau dikasih cokelat! lol
Percuma juga saya kasih tahu rate card saya, karena tiap orang tuh beda-beda.
Tapi, kalau beneran kepo ama harga pasaran rate card blogger sekarang, temans bisa baca cara nentukannya di postingan saya terdahulu ini.
Caranya mudah kok, temans bisa sering-sering apply job blogger yang biasa disebarkan infonya melalui beberapa grup facebook, seperti grup SMSC , grup Job Untuk Blogger , atau grup beberapa komunitas blogger seperti Blogger Perempuan, Mom Blogger Community, Blogger Cihuy, Blogger Crony Community, Warung Blogger, Indonesia Female Blogger, di sana biasanya sering ada yang nyebarin info job blogger.
Setelah aplly job, biasanya temans bakal dapat email atau kadang dihubungi melalui WA, jika memang temans beruntung dan blognya dilirik klien.
Biasanya, jika dihubungi dari hasil penjaringan job blogger di grup, rate card atau fee-nya sudah ditentukan, memang sih kadang para blogger senior masih melakukan negosiasi harga lagi, tapi kalau temans pemula, saya sarankan terima aja dulu, sebagai pengalaman atau portofolio kerjasama blognya.
Etapi, jangan lupa lihat produk atau brand-nya dulu ya, kali aja itu produk sesuatu yang tidak sesuai dengan idealisme temans, misal diajak kerjasama produk minuman keras, kalau saya mah pasti saya tolak berapapun fee yang ditawarkan, hahaha. 
Kalau sering dapat job gitu, lama-lama teman bisa ngira-ngira sendiri mau kasih harga penawaran berapa sama klien yang minta rate card.
Misal sering dapat job sponsored post senilai 250ribu untuk brand yang besar, berikutnya saat dapat penawaran dari brand yang 'seukuran', bisa kali pasang 300ribu atau 350ribu dengan keterangan bisa nego. 
Cara lain menentukan pasaran harga rate card blogger adalah, dengan menghadiri undangan event blogger, biasanya untuk event gitu udah ditentukan fee-nya, dapat info tentang event blogger itu biasanya juga di tempat yang sama dengan info job kerjasama blogger"  


8. Ask : 
"Terus gimana cara bikin rate card blogger itu?"
Answer :
"Oke deh, saya tulis contoh pembuatan rate card blogger sederhana di bawah ini!"


Contoh Pembuatan Rate Card Blogger Sederhana


Sungguh memalukan ya, udah 2 tahun loh saya berkutat dengan beberapa kerjasama di blog, tapi saya belum bikin rate card yang keren gitu ala media kit.

Sebenarnya sih bisa pesan dan beli saja di beberapa blogger yang menjual disain media kit tersebut, tapi begitulah si Rey, saya masih ogah memakai hasil karya orang lain, pengennya bikin sendiri meski nggak mungkin bisa menghasilkan media kit yang keren.

Sejak 2 tahun lalu, terpaksa saya selalu memberikan rate card berupa tulisan sederhana, baik melalui email, whatsapp bahkan DM medsos saya.
Sebenarnya sih pengennya nggak nanggapin yang minta melalui DM, mbokya di email gitu yak, lol.

Dan begini kira-kira bentuk dan isi rate card saya yang bisa disebut surat penawaran online, lol.

email penawaran rate card blogger
Biar lebih jelas, liatnya pakai mode website bukan mobile ya temans!

Sederhana kan.
Di situ udah ada link dari semua data saya, baik blog dan media sosial saya.

Btw, saya selalu menerima paket lengkap gitu untuk blogpost, karena meski bukan postingan berbayar, toh juga saya selalu menyebarkan semua url postingan saya di semua medsos saya dan grup komunitas blogger.

Oh ya, karena bentuk rate card yang saya berikan sederhana berbentuk tulisan, hanya bermodalkan link url saja, maka jangan lupa teman melengkapi portofolio data blognya sebaik mungkin.

Seperti ada keterangan empunya blog yang biasanya di widget "About Me"
Agar tampilannya tidak terlalu memberatkan loading blog, bikin page tersendiri yang linknya bisa di pasang di widget "About Me" atau "Tentang Saya"

Lebih jelasnya teman-teman di widget blog ini dalam tampilan website, atau seperti di bawah ini.

cara bikin rate card blogger


Jika orang mengeklik kata 'Klik ini' , akan diarahkan ke page yang berisi tentang semua hal mengenai Reyne Raea dan blog nya www.reyneraea.com 
Seperti page mengenai About Me milik saya ini.

Meskipun, rate card berbentuk tulisan ini tidak sekece media kit, tapi menurut saya punya kelebihan juga, di antaranya adalah, kita bisa dengan mudah mengubah data performa blog maupun medsos kita.

Dan agar lebih mudah, saya biasanya sudah menyediakan tulisan seperti itu di notes ponsel atau di email saya.
Jadi, saat ada yang meminta rate card saya, saya hanya perlu copas dan sebelumnya mengganti beberapa data yang berubah, termasuk harga rate card-nya.

Demikianlah, semoga bisa menjawab rasa penasaran temans, khususnya para blogger pemula, atau blogger senior tapi baru mengenal monetized blog.

Jika masih ada hal yang bikin penasaran, boleh tulis di kolom komentar ya, nanti saya update di postingan ini agar bermanfaat bagi banyak temans lainnya.
Jangan lupa di-share juga ke teman lainnya yaaa  :)


Sidoarjo, 28 Januari 2020

Sumber : pengalaman pribadi
Gambar : dokumen pribadi

69 komentar :

  1. Media Kit itu apaan mbak? Semacam quotation/penawaran resmi gitu ya?

    Kalau dari penjelasan mbak Rey, ini...bisa nggak saya simpulkan kalau blogger (dalam konteks kerja sama dengan brand owner) itu sebagai advertiser produk/jasa si brand owner?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Media kit itu rate card juga Mas, tapi dalam bentuk yang praktis gitu.
      Di disain dalam 1 hingga berlembar-lembar, di mana isinya bercerita tentang blog kita beserta performanya.

      Dengan kata lain, menggambarkan performa blog kita dalam disain gambar gitu.

      Sisi baiknya, media kit terlihat lebih profesional dan simple.
      Jadi kalau ada yang minta, kita langsung kirimin file itu aja, biasanya dalam bentuk PDF atau JPG.

      Sisi kurang baiknya, kita nggak bisa ngerubah performa blog, dan calon klien agak repot ngecek sendiri.

      Beda dengan kalau kita kirim url, mereka tinggal klik dan ngecek sendiri performanya :)

      Betul banget Mas, untuk kerja sama yang saya pernah lakukan selama 2 tahunan ini, baru berputar sebagai adversiter si brand.

      Meskipun ada cara lain lagi semacam affiliasi dan lainnya, tapi saya baru nerima 2 macam itu saja :)

      Hapus
  2. Saya berapa aja sih asal sesuai dan saya ikhlas ngerjainnya, juga sebanding dengan apa yang saya kerjakan. Selama ini dapat kecil pernah, besar juga alhamdulillah yang penting bikin bahagia iya kan ?

    BalasHapus
  3. Wah keren banget nih informasinya. Lengkaaaaap banget. Ijin ATM ya Mbak :D

    BalasHapus
  4. Wiwin | pratiwanggini.netSelasa, Januari 28, 2020

    Saya kalo ditanya rate card masih suka belum pede menyebutkan angka. Tapi kan gak mungkin juga saya jawab "terserah Anda" hahahaha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha iya Mba, mau nggak mau harus pasang tarif ya :D

      Hapus
  5. Wah ringkes tepat sasaran gitu ya. Enak bacanya juga. Semoga selalu laris manis Rey.

    BalasHapus
  6. Keren Mbak Rey. Terima kasih infonya lengkap sekali 😍😍

    BalasHapus
  7. Keren banget, klien yang baca pasti ter-informasi dengan lengkap banget ya Mba.. patut dicontoh ini mah!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi, semangat :)
      Bisa dimodifikasi kok, cuman kalau saya segitu aja :D

      Hapus
  8. Aku disesuain aja sama hasil laporan dan pa. Kalau pas turun yaa diturunin ratenya. Kalau naik yaa dinaikin gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya jangan sih, kalau bisa tetap atau naik, soalnya DA/PA sebenarnya kan itu menyeluruh blog kita, kalau postingan sponsored post gitu, asal kita bisa bantu boost, sah-sah aja bertahan di rate kita, bahkan oke-oke saja kita naikin :)

      Hapus
  9. Saya mi ini Kak, lihat2 brandnya dulu kalau mau kasih rate card, kalau brandnya kece badai boleeh doong dinaikkan dikit *plus bilang bisa nego hihihih, Alhamdulillah klo bisa langsung goal, hehehehh.
    Anyway tengkyuu yaaa Kak.
    Lengkap sekali info ratecard nya ;)

    BalasHapus
  10. mba rey blogger batita?
    apalah saya ni, blogger newborn dong.. hehehe..

    Aku waktu itu sempet bikin rate card gitu seperti media kit, tapi sekarang ini kurang kepake karena kebanyakan agency udah nentuin harga duluan gitu. Dan, mau nawar juga kayaknya daku belum pede. jadilah terima ajaaa.. kecuali kalo agency tsb nawarin harganya kebangetan banget, ku tak maauuu, karena menulis itu kudu berpikir kerasss.. haha

    btw, aku kenal dong sama grace melia karena rate card yang ku buat sedikit banyak nyontek belioo.. hihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, iyaaa.. media kitnya lucu tuh, tapi diriku belom bikin juga hahaha

      Hapus
  11. Makasih banyak, Mbak Rey, untuk insider's guide-nya. Ku doyan nih sama yang beginian.
    Question:
    Jadi, apakah rate card ini tetap bloggers tawarkan meskipun (calon) klien sudah menetapkan harga? Atau hanya saat (calon) klien menanyakan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Mba, semoga manfaat :)

      Answer :D
      Kalau saya pribadi, tetap!
      Dengan catatan lihat brand-nya.

      Kalau brand-nya biasa aja, saya hanya tolak dengan alasan kalau rate card di atas penawarannya.
      Setelah itu jika ybs menanyakan rate card, baru deh dikirim.

      Dengan begitu secara tidak langsung kita membiasakan prosedur yang profesional, meskipun kita blogger freelance, tapi nggak ada salahnya kan lebih prof hehehe :D

      Hapus
  12. As usual, mba Rey selalu detail dalam penjabaran informasi yang diberikan :D

    Saya jadi dapat ilmu lebih banyak lagi soal dunia blog ~ entah kenapa dari kemarin saya sedang tertarik dengan techno, jadi baca banyak tulisan mba di page techno :)) nanti tinggal diterapkan ke blog personal hehehe. Thank you, mba <3

    BalasHapus
  13. Rate card buat saya pertanyaan jebakan emang. Hahaha.. Ada beberapa yang meminta rate card, dan karena saya orangnya kepedean. Suka sekate2 nentuinnya. 🤣🤣🤣🤣

    Hasilnya sih, gak ada reply lagi dari mereka. 🤭🤭🤭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama ama mb ewa, saya juga sering diemail agensi tanya rate card, begitu saya jembreng ratecard saya mereka ga ada follow up lagi. Mungkin jiper, tapi saya emang nentukannya segitu, ga sanggup ya ga papa, daripada saya udah jalanin nulis tapi terlanjur feenya ga sesuai ama mau saya, jatuhnya malah setengah hati nanti ngerjainnya #xixixi

      Hapus
    2. Setuju sama si Mbul, sebenarnya rate card itu nggak ada batasannya.
      Meskipun ada juga yang memang pakai harga pasaran, misal di pasaran biasanya 200ribu, jadi penawaran nggak jauh-jauh dari situ, atau paling nggak kita nawar tingginya nggak jauh-jauh dari situ.

      Akan tetapi, semua balik lagi ke diri sendiri, meski pasarannya segitu, kalau kitanya nggak sreg ya mending nggak dipaksain kan, tiap orang juga punya standar masing-masing kan, seharusnya udah memperhitungkan, mengapa sampai meminta rate card demikian.

      So, menurut saya, sah-sah aja kok kita beri penawaran tinggi :)

      Hapus
  14. Saya belum pernah ada yang nawarin kerja sama untuk nulis artikel di blog, mungkin karena masih newbie dan juga artikelnya juga kurang menarik.😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fokus menulis dan BW aja, lama-lama bakalan datang sendiri kok tawaran, asal konsisten merawat blognya :)

      Hapus
  15. Aihh, lengkap kali mbak penjelasannya. Keliatan nih mbak Rey blogger mehong. Oh iya, lama gak main ke sini...

    Maklum, kelamaan semedi cari wangsit...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha iyaaa, ke mana aja ih, banyak yang merindukan nih :D

      Hapus
  16. ini harga sekali post di blog ini ya mba hehe. semakin besar DA dan pengunjung semakin mahal

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi itu contoh doang, harganya tergantung personal :D

      Hapus
  17. Kaaaaakkk makasiiihhh artikelnya bermanfaat banget buat Blogger yang lumayan pemula di dunia per-ratecard-an. Hahahaha apasih bahasanya nggak jelas.

    Masih banyak yang harus diperbaiki karena Blog juga baru boyongan, DA/PA masih ndlosor. Wkwkwkwk.

    Terimakasih informasinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, semoga manfaat ya :)
      Ayo semangat ngeblognya :)

      Hapus
  18. wiihhh... keren nih artikelnya. Walau prolog yg keponya agak panjang 😂 tapi bikin penasaran. Aku sampe sekarang belum punya rate card sih. Kagum aku sama dirimu, mbak. Post per year-nya banyaaakkk

    - Nona Hitam Pahit | www.nonahitampahit.co -

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha, prolog gaje itu ciri khas, bahahahaha.

      Ayo semangat ngeblog :)

      Hapus
  19. Mantap kalau ini mah 😭
    Mba kayak gini aja dibilang 95% organik apalagi awak hahaha. Mantap kak. Sangat menginspirasi ini buat blogger kecil kecilan kayak aku ni serius 😁

    BalasHapus
  20. Topik menarik yang selalu jadi pertanyaan bagi blogger
    Sukaaaa deh
    Btw aku jadi ingat belum pernah bikin rate card 'resmi' gini huhu
    Aku nyontek yaaaaaa

    BalasHapus
  21. Ok, aku jd ada bayangan skr ttg rate card ini. Kali aja setelah aku resmi resign ntr, aku mau fokus cari duit dari blog , kaliii kaaan :D.nah kalo memang mau diseriusin aku juga bakal bikin rate card nya ini, walopun kalo ditanya aku jg blm tau mau ksh tarif berapa Rey hahahahah... Tp kalo pemula, seperti katamu, terima ajalah dulu yaaaa:D. Ga ush terlalu milih . Yakali aku minta tarif seharga gaji trakhir wkwkwkwk..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha, tenang ajah Mba, modal Mba udah banyak.
      Blognya udah kece, performanya udah bagus, branding as a travel blogger juga udah bagus banget, tinggal di poles dikit udah bisa kok bikin rate card melambung :D

      Hapus
  22. postingan kedua mengenai rate card di blog mbak rey nih sepertinya, baca2 mengenai rate card aku jadi bisa mengira-ngira "hargaku" ini berapa, nggak pengen juga bikin tulisan ngasal karena kalau udah dibayar ya kudu sepaket gitu alias sesuai sama bayarannya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah bener, kalau terima bayaran kecil, terus kita nulis ngasal, yang rugi kan kita juga, dibaca orang kiranya kualitas kita emang gitu :D

      Hapus
  23. Wihh kerenn. Punyaku belum kepikiran rate card, asal ada job langsung diiyain saja. Haha diriku terlalu lahapan dan doyan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha, gapapa, biar jadi portofolio, lama-lama jadi bisa punya bayangan mau nerapin harga berapa :)

      Hapus
  24. Info bermanfaat, Mbak Rey. Kalau ada yang tanyain rate card kan aku jadi gak kebingungan lagi. Eh, tapi kapan ya, bakal ada yang nanyain ke aku tentang rate card ini.. 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau konsisten ngeblognya, insha Allah email penawaran bakal masuk dengan rajin hahaha

      Hapus
  25. mantap kak rey ini. makasih atas inpohnya ya.aku sih juga bisa menentukan brp "harga"blog aku secara msh muda dan receh hahahaahaaa...tapi siapa tau kedepan jadi blog kereen kan.aamiin deh

    BalasHapus
  26. Meskipun suka galau kalau ditanya rate card, aku tetep jawab ke klien. Tapi belum pernah bikin media kit. Tulisan mbak Rey ini lengkap banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi, bisa pakai cara tulisan sederhana ya Mba, kayak email di atas :D

      Hapus
  27. Saya Yakin Tulisan ini banyak menginspirasi dan bermanfaat buat banyak blogger,terutama buat saya yang masih newbie di dunia blogging ini. ☺

    Membuat halaman khusus untuk rate card blog itu memang perlu sih, biar pemberi job ngak banyak tanya, tapi banyak lobi lobi gitu...hahah.😆😊☺😃

    BalasHapus
  28. Cakep kali Mbak Rey.
    Semoga sukses, ya Mbak....
    AKu kapan ya bikin beginian? hahaha.

    Akuy suka saja sih baca informasi seperti ini, jadi banyak tahu tentang ratecard dan seluk beluknya. Karena meski awal ngeblog aku aslinya sama suami ga boleh itu review-review atau sejenisnya, tapi karena yang minta teman aku ga bisa nolak, plus dikompor-komporin terus. Dan aku pikir kenapa gaklah. Tetep nulis kaya biasa eh dpt bayaran, hahaha.

    Karena aslinya aku lebih suka ikutan lomba-lomba, biasa mental sales itu butuh ditantang terus, hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha iyaaa.
      Sebenarnya sama aja sih, sama lomba.
      Kalau lomba mungkin kita fokus ke 1 artikel saja, tapi kalau job sponsored post itu ke semua isi blog kita menentukan :D

      Hapus
  29. Kok ya pas banget, aq lagi dimintai rate card Instagram nih kak, mau pasang harga tapi takut ketinggian.. #sadardiri hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau IG bisa lebih sederhana kok, bisa pakai patokan job-job sebelumnya :)

      Hapus
  30. Saya baru tahu bahwa nyebutin harga itu tabu, hu hu. Yah, serba salah juga karena jika terbuka untuk memberi tahu dalam tulisan itu bukan hal yang baik bagi klien atau mantan klien yang ingin tetap jadi rahasia umum.
    Rate card itu sesuatu yang harus diperjuangkanb karena nilainya merupakan hasil ikhtiar kita sendiri. Hem, nilai DA saya anjlok lagi setelah punya akun follow loop karena bertanggung jawab untuk mengelolanya agar jadi komunitas yang aman dan nyaman bagi peserta Indonesia Saling Follow. Biarlah, waktu saya juga terbatas untuk banyak hal antara keluarga, kebun jagung, blog, dan follow loop; sampai kehidupan sosial agak terabaikan karena tubuh punya batasan untuk mengenal lelah.
    Barusan bebersih broken link dan harus kembali fokus menulis di tengah cuaca gunung yang selalu mendung dan berhujan sehingga menyulitkan penerimaan sinyal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba, soalnya kadang rate itu bukan dari brand langsung, tapi diberikan ke seseorang yang mengumpulkan banyak blogger untuk itu.

      Kalau kita buka kan ketahuan dong dia ngambil berapa, hihihi.
      Misal, dari brand dikasih harga 1 juta per blogger, sama dia disebar dan ngasih 300ribu, kan bisa malu juga tuh ketauan ambil banyak bahahahahaha.

      Selain itu, rate itu juga mencerminkan kebanggaan tiap brand, yang suka bayar tinggi, pastinya punya pride tersendiri di mata lainnya.

      Makanya saya lebih milih untuk tidak menyebarkan dengan terang-terangan :D

      Semangat Mba, kita pasti bisa :)

      Hapus
    2. hahaha....Mbak Rey bisa saja bikin saya kepoh. 😆😅😃

      Hapus
    3. Wahh kepo yang manakah ini gerangan Kang? :D

      Hapus
  31. Pas banget lagi butuh pedoman ini buat blog, thank you infonya kak!

    BalasHapus
  32. waaah mbak rey ngaku blogger batita ? lah aku blogger embrio kali ya :D

    terimakasih ya mbak rey postingan ini. tercerahkan. saya dulu pernah bikin media kit. (guayaa). tapi terus males update lagi. benerin blog dulu aaaah biar enak dikunjungi :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahaha, embriooohhh wwkwkwwk, ono aeeehhh!
      Ayo semangat ngeblog, sibuk mulu ih main ama pangeran :D

      Hapus
  33. makasih banget infonya dari dulu bingung waktu dapat email penawaran, balasnya gimana kala ditanya di rate card. soalnya DA PA aja gk paham banget alhasil gk pernh balas, tapi skrang baca pengalaman mbak jadi terbuka, harus coba pokoknya deh hehe

    BalasHapus
  34. 2021 saya ada 3 kali mendapat content placement dengan rate yang lumayan, diangka ratusan ribu juga.
    kangen juga dapat penawaran gitu lagi.

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)