Sungguh aneh dunia zaman sekarang, di mana seorang ibu yang membela hak anak malah dinilai aneh ketimbang ayah yang menelantarkan anaknya.
Ini saya sadari ketika beberapa kali mendapatkan komentar yang menurut saya agak aneh bin lucu.
Ini saya sadari ketika beberapa kali mendapatkan komentar yang menurut saya agak aneh bin lucu.
Btw, saya baru aja selesai menulis tulisan untuk setoran KLIP hari kemaren, tepat di 3 menit sebelum pergantian tanggal. Nyaris aja bolos sehari, hahaha. Karenanya, sekarang saya mau lanjut nulis untuk setoran hari ini.
Apa itu Rey?
Nanti aja baru saya jelasin, mungkin minggu depan, saya ceritakan hal-hal yang sedang saya lakukan akhir-akhir ini, termasuk alasan mengapa saya belum bisa jelasin 'apa itu?'.
Jadi, nama kakak saya sebenarnya Yuke. Khas nama orang Minahasa dan Manado ya. Soalnya dulu yang ngasih nama kami ketika bayi ya tetangga ortu kami yang orang asli sana, hahaha.
Intinya, saya kembali lagi merasa sedikit kesal karena begitu sulitnya meyakinkan ke banyak orang, bahwa menafkahi anak-anak itu bukan hanya kewajiban ibu. Dan ayah merupakan sosok kepala keluarga yang wajib menafkahi anak istrinya.
Dan setelah sebulanan kali ya melakukan hal ini, saya udah bisa banget merasakan banyak manfaat menjual barang bekas pribadi tersebut.
Maka, mulailah saya mengambil foto beberapa produk yang bisa dijual, di mulai dari perabotan bekas hingga barang-barang lama yang memang jarang atau tidak terpakai lagi.
Semalam saya menghabiskan waktu sekitar 4 jam di depan HP. Enggak scroll medsos kok, cuman sedang iseng mengedit video rangkuman selama tahun 2024.
Dan ternyata, buanyaaakkk banget, sampai HP saya hang, hahaha.