Sejujurnya, saya nggak percaya sama yang namanya hal-hal di luar akal sehat dan nalar. Meskipun sebenarnya keluarga besar saya juga punya rekam jejak hal seperti itu.
Tapi, rasanya sulit untuk percaya hal-hal yang dikaitkan dengan guna-guna atau sihir. Semua hal yang aneh, sering saya hubungkan dengan masalah kesehatan mental.
Akan tetapi, sebuah obrolan saya dengan seseorang beberapa hari lalu menyadarkan saya akan beberapa hal, dan bikin saya jadi bertanya-tanya,
"Masa iya saya kena guna-guna?"
Pernah Mengalami Hal yang Mengganggu Mental
Saya jadi ingat, ketika awal-awal berhubungan dengan si pacar, dulu tuh saya sering banget pingsan dan sakit. Padahal seumur-umur saya nggak pernah pingsan, hahaha.
Luar biasa banget deh masalah tersebut mengganggu saya ketika itu. Belakangan saya menyadari, mungkin karena saya sedang depresi akibat beradaptasi dengan masalah percintaan *tsah!.
Iya sih, yang masuk akal memang kayak gitu, si pacar ketika itu, adalah pacar nyata pertama saya. Maksud nyata ini, dia lelaki satu-satunya dan pertama kali yang memberikan saya kenangan atas romansa seperti kebanyakan orang alami.
Ya ada pedekate, ada masa 'ditembak', lalu ada masa mendeklarasikan jadian.
Dia yang pertama kalinya bikin saya merasa kayak perempuan yang dicintai dengan benar karena ada alurnya. Meskipun sebelumnya saya juga didekatin oleh beberapa orang lelaki, tapi nggak ada satupun yang bikin saya merasa punya pacar.
I told you para lelaki, perempuan itu, selalu butuh kepastian, jadi ungkapkan lah perasaanmu dengan jelas.
Kejadian yang nggak asyik di masa-masa awal pacaran itu akhirnya mereda, sampai akhirnya kami jadi pasangan yang tak terpisahkan.
Kemudian sampai di momen saya harus pulang kampung karena udah lulus kuliah. Sesampainya di Buton, saya kembali dihubungi oleh orang lama itu, tapi karena hati saya sudah memiliki si pacar, saya tetap membatasi diri dari si lelaki.
Lalu kemudian saya balik ke Surabaya, dan mengalami kejadian yang hampir sama.
Saat itu bertepatan dengan saya bekerja di sebuah proyek, dan saya sering banget pingsan sampai beberapa orang mengatakan saya kesurupan.
Segala macam hal berhembus saat itu, ada yang bilang saya kerasukan setan yang ada di ruangan kantor sementara itu. FYI saat itu kami berkantor di kantor yang terbilang lumayan creepy sih. Dekat hutan-hutan pulak.
Saking seringnya saya mengalami hal serupa, saya sampai dibawa ke sebuah masjid di jalan Darmo Surabaya untuk di ruqyah.
Saya masih ingat, ketika itu ada yang nanya, apakah saya pernah menyakiti hati seseorang, mungkin menyakiti hati lelaki dengan menolak cintanya?.
Lalu saya jawab, enggak.
Karena emang saya nggak merasa kalau pernah menolak cinta seseorang, saya tidak merasa ada orang yang benar-benar mencintai saya dengan dalam lalu terluka karena saya nggak menerima cintanya.
Ketika itu, si pacar menyebut salah satu nama orang yang memang pernah saya ceritakan ke dia juga. Tapi ketika itu saya membantahnya, karena saya pikir buat apa coba ada manusia yang kurang kerjaan melakukan hal seperti itu.
Saya Pikir Semua Kejadian itu Karena Mental Down
Dari semua kejadian yang aneh-aneh terjadi pada saya ketika itu, saya hanya tetap berpikir kalau itu adalah masalah kesehatan mental. Karena cuman itu yang masuk akal buat saya.
Dan memang make sense untuk dipikirkan hingga saat ini sih.
I mean, saya menyadari kalau jalan hidup saya sungguh berat dan berliku, bertumbuh dengan melawan segala kelainan mental akibat masa kecil yang penuh luka dan ketertinggalan.
Saya merasa banyak hal di diri saya terkubur begitu saja, tanpa ada support dari orang tua secara lebih mendalam. Terutama dari mama, salah satu orang tua yang paling saya harapkan, karena saya nggak dekat dengan bapak.
Semua ketidak pedulian mama yang saya rasakan selama tumbuh remaja, benar-benar membentuk saya menjadi pribadi yang mentalnya cemen.
Karenanya, ketika saya berada di sebuah hubungan, perjalanan mental down itu bereaksi dengan mendalam. Saya merasa kalau sudah menemukan orang yang mencintai saya, lalu saya ingin memaksa dia untuk mencintai saya sesuai dengan kebutuhan saya.
Alhasil, hubungan percintaan dengan dikte dan ekspektasi itu, bikin saya tertekan dan sampai ada efek dari mental illness itu sendiri.
Obrolan yang Bikin Overthinking 'Jangan-Jangan Saya Pernah Kena Guna-Guna!'
Namun, sebuah obrolan saya beberapa waktu lalu bikin saya jadi overthinking.
Ceritanya seseorang dari masa lalu menceritakan kepada saya, betapa menderitanya dia saat saya tak peduli akan perasaannya.
Padahal dia dulu sudah sangat berharap pada saya, dia begitu senang menyimpan salah satu foto yang pernah saya kirim. Masalah besarnya adalah, saya nggak ingat pernah mengirim foto itu, apalagi foto itu lumayan terbuka buat saya.
Iya sih, seperti yang pernah saya ceritakan di beberapa postingan, kalau saya sepertinya menderita semacam amnesia psikogenik, yang bikin saya melupakan banyak momen penting dalam hidup.
Baca juga : Bukan Kuat Mental, Tapi Tak Sengaja Terlupakan, Menderita Amnesia Psikogenik?
Tapi saya udah berusaha mikir dengan keras, sedikitpun nggak muncul ingatan kalau saya pernah mengiriminya foto itu.
Pertanyaannya adalah, kalau saya nggak punya perasaan ke dia, mengapa saya harus mengiriminya foto seksi begitu?. Sungguh ku merasa ganjen, hahahaha.
Atau apakah memang saya juga punya perasaan ke dia dulunya? tapi teralihkan oleh si pacar di Surabaya?.
Tapi jujur loh, sakit kepala saya memikirkan dengan keras, tetap aja nggak bisa ingat kalau saya dulu juga punya perasaan padanya yang mendalam.
I mean, ada sih kejadian yang bikin saya kesal padanya. Karena kelakuannya yang tak sopan kepada saya di suatu tempat. Tapi, bagaimana mungkin bisa menumbuhkan perasaan cinta dari kejadian tanpa sadar gitu?.
Ah sudahlah, sakit pala akoh!.
Namun,....
Siapa sangka dari obrolan tersebut bikin saya jadi overthinking lebih jauh. Terutama ketika dia mengatakan,
"Saya cuman bisa memandangi fotomu, lalu akhirnya jadi suka menyanyikan lagu Pupus-nya Dewa"
Si Rey yang agak lola segera cari dong lirik lagu Pupus, dan ternyata sedemikian dalamnya makna liriknya. Jadi mewek membayangkan bagaimana perasaannya ketika itu.
Baca juga : Dorama First Love, Lagu Pupus dan Kenangan Masa Lalu
Lalu tiba-tiba playlist lagu di Spotify saya memutarkan lagu lain. Masih lagu Dewa, tapi liriknya kayak gini,
"Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku, meski kau tak cinta!"
Lirik itu mengingatkan saya akan dulunya sering saya nyanyikan juga, tapi dengan lirik nyeleneh.
"Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku, karena aku pelet!"
Dan tiba-tiba,
"Deg!"
Hati saya semacam terhantam sesuatu, dan mengingat percakapan kami,
"Duh maafkan ya, untung dulu saya enggak di guna-guna, ya!"
Dia cuman tertawa kecil saat itu.
Tapi jadinya saya makin overthinking, mengingat-ngingat kembali masa lalu ketika saya kayak kesurupan itu, hahaha.
Saya coba menarik benang kejadiannya. Mencocokan dengan ceritanya.
Dan suprisingly makin dipikirkan makin overthinking, waakakkakakaka.
Kejadiannya tuh hampir bersamaan dengan cerita tuh orang dan sahabat saya yang kenal dia. Saat dia pertama kali kesal dengan saya, kejadiannya memang sepertinya bersamaan dengan awal-awal saya jadian sama si pacar.
Lalu yang paling parah tuh ketika saya sampai dibilang kesurupan lalu di-ruqyah itu. Kejadiannya juga persis sama waktunya saat dia cerita benar-benar merasakan sakit patah hati.
Dan saya kembali mengingat tawa kecilnya, jawabannya ketika saya bertanya, di mana foto yang katanya pernah saya kirim itu?.
Kata orang, kalau mau 'ngirim sesuatu' ke orang, kita harus menggunakan fotonya.
Udah deh, overthinking makin menjadi, wakakakakak.
Anyway, meski demikian, sejujurnya saya tetap meyakini, semua kejadian yang saya alami dulu, erat hubungannya dengan mental down. Masalah mental yang terakumulasi sejak lama.
Ya, kalaupun memang benar saya pernah 'dikerjain', setidaknya saya bisa bersyukur tidak memilihnya dulu, karena tidak ada orang yang tega menyakiti orang yang dia cintai.
Begituh, iya nggak sih?
Buton, 24-05-2025
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)