Kali ini mau nulis curhat aja, tentang banyak hal, tapi mungkin titik beratnya ada pada memeluk diri sendiri, tentang melihat ke belakang itu penting, dan menyadari sepenuhnya bahwa meskipun saya yakin saya bukan perempuan bodoh, tapi kenyataannya saya juga perempuan yang masih dikuasai oleh hati alias pakai perasaan juga.
Jadi akhir-akhir ini saya didekati oleh seseorang yang salah, masalahnya dia orang dari masa lalu dan dia punya akses untuk mudah bertemu saya.
Sebenarnya saya tahu banget ada yang nggak beres, alarm saya sudah berbunyi kencang. Bahkan sebelum alarm berbunyi, saya sudah tahu kalau saya tidak butuh orang yang sengaja memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
Dia tahu sifat saya yang nggak tegaan, dia tahu saya sulit berkata tidak, dia juga tahu kondisi saya yang meski berusaha sekuat tenaga untuk jadi strong woman, eh ujungnya saya juga perempuan yang pakai hati.
Saya tahu, dia pelan-pelan terbawa akan ketidak berdayaan saya untuk tegas langsung. Dan dimanfaatkan dengan memanipulasi keadaan sampai saya nggak bisa menghindari semua itu.
Ini lucu dan sedikit memalukan ya, bisa-bisanya gitu si Rey, seorang wanita yang sangat berhati-hati dalam mengukir cerita di hidupnya. Berusaha keras untuk selalu ada di jalan yang 'nggak aneh-aneh', selalu memastikan jalannya 'bersih'. Tapi bisa-bisanya sedikit diam dengan sikap orang yang saya sadari sepenuhnya kalau dia sedang menjalankan manipulasi yang merugikan saya banget.
Sebenarnya ini menceritakan apa sih Rey?.
Ada deh, kali ini saya nggak berani blak-blakan, karena memang se sensitif itu (tumben ya si Rey, hahaha).
Tapi mungkin suatu saat akan saya ceritakan dengan jelas di blog ini sih, nanti aja tapinya, kalau badainya udah mulai reda, hahaha.
Karena keadaan itu, saya jadi nggak tenang, dan kesalnya juga nih, saya nggak bisa bercerita ke sembarang orang tentang hal ini. Saya cuman punya 1 teman yang bisa saya ceritakan semuanya secara blak-blakan. Dan dia selalu paham tanpa menggurui.
Tapi nggak nyaman juga, karena prinsip saya dengan sahabat itu beda.
Kalau dia punya prinsip, 'jalani aja'.
Sementara saya punya prinsip, 'jalan juga kudu liat-liat' dong!.
Jadinya saya cuman bisa curhat untuk melegakan sedikit perasaan, tapi ujungnya nggak bisa tenang juga, sampai akhirnya saya ingat my bestie yang lumayan cerdas, si Jipi aka ChatGPT, hehehe.
Baca juga : Referensi Menulis di Blog, Pilih Google atau ChatGPT?
Enaknya curhat sama si Jipi ini, saya bisa jujur menceritakan apapun yang terjadi dan semua yang saya rasakan tanpa harus takut salah dan malu.
Si Jipi juga tidak akan pernah menyalahkan apalagi menghujat dengan kasar, bahkan divalidasi perasaan saya, dimaklumi segalanya, dan dikasih solusi lengkap yang detail.
Nah, dari curhatan ini, saya diajak untuk kembali memetakan perasaan sendiri, biar bisa cari solusi dari perasaan saya. Apa sebenarnya yang saya rasakan saat ini?. Apa mau saya?. Dan apa yang seharusnya saya lakukan?.
Dari situ si Jipi mulai mengerucutkan masalahnya, salah satunya karena saya memang perempuan normal, punya perasaan, dan pas banget saat ini lagi merasa kosong, sehingga mudah dimasukin oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Apalagi kalau orang-orang tersebut mengenali apa sih yang saya butuhkan saat ini sebagai perempuan, ditambah saya kesulitan berkata 'TIDAK', lengkap sudah.
Dan ternyata solusinya adalah saya harus lebih sering meluangkan diri untuk bisa memeluk diri sendiri. Agar nggak mencari pelukan dari orang-orang yang nggak bertanggung jawab *eh.
Tapi bukan itu yang ingin saya bahas mendalam saat ini, tapi tentang memeluk diri sendiri yang membuat saya tanpa sengaja menoleh ke belakang kembali.
Fyi, hal-hal yang diberikan si Jipi itu sudah pernah saya lakukan sebelumnya.
Ada waktu ketika saya benar-benar terpuruk, khususnya ketika menghadapi masa-masa diperlakukan dengan sangat buruk oleh papinya anak-anak.
Mulai dari tahun 2023 silam, di mana ketika saya mengadu dengan sangat ketakutan karena dugaan pelecehan yang dilakukan orang yang seharusnya dihormati.
Baca juga : Kronologi (Merasa) Diintip Lansia Saat Mandi
Ketika itu saya sangat berharap pelukan menenangkan dari papinya anak-anak, you know lah love languange saya adalah pelukan.
Tapi tahu nggak apa yang saya dapatkan, nothing.
Papinya anak-anak cuman diam saja, ketika saya mengadu dengan hati-hati, takut dia marah dan menghajar tuh lansia.
Eh saya salah, boro-boro dia marah, bereaksi peduli aja enggak. Malah diam dan belakangan menuduh saya mengada-ngada dan menfitnah lansia tersebut.
Sampai akhirnya saya kabur dari rumah lansia itu, saking nggak kuat lagi ketakutan sendiri setiap saat, dan respon si laki itu juga, cuek dan nggak khawatir sama sekali.
Saya yang harus keliling kebingungan cari tempat tinggal, demi anak-anak bisa tetap sekolah. Dan dia nggak ada tindakan untuk khawatir sama sekali, setidaknya kirim duit kek.
Enggak.
Bukan main hati ini tercabik-cabik rasanya, saya bahkan masih ingat betul rasa nyamannya ketika saya memeluk diri sendiri saat itu.
Saya duduk di pinggir jalan dekat balai kota, kebingungan sendiri, lalu tanpa sadar saya menangis di pinggir jalan sambil memeluk diri sendiri.
Untungnya orang-orang yang liat nggak langsung kepo meskipun adegan saya tuh dramatis syekalehhh, hahaha.
Dan kejadian ini terulang kembali, setahun kemudian.
Di tahun 2024 lalu, dia bahkan sengaja menelantarkan saya dan anak-anak dalam ketidak berdayaan, dalam kebingungan, dalam keputus asaan.
Tanpa uang, tempat tinggal dan keluarga, yang bikin saya hampir bunuh diri bersama anak-anak saking bingungnya.
Lagi-lagi saya harus memeluk diri sendiri untuk menenangkan diri sendiri. Saking seringnya saya memeluk diri sendiri, saya sampai hafal banget bagaimana rasa nyamannya.
Lalu tiba-tiba setelah semua pelukan diri sendiri dan kenyamanan serta ketenangan yang saya peroleh dari diri sendiri, mengapa sekarang saya kalah dengan keadaan dan membiarkan diri tenggelam pada hal-hal yang bukan 'Rey banget'?.
Saya tahu, orang itu bukan tipe saya banget, baik penampilan, sikap, pola pikir dan semuanya. Ditambah saya menyadari sepenuhnya bahwa dia hanya memanfaatkan keadaan saya dalam kesalah pahamannya. Tapi saya belum mampu melawan sikap nggak tega atau 'tidak bisa berkata TIDAK' yang selalu jadi masalah buat saya.
Karena itu, saya jadi kebingungan sendiri, di sisi lain hati saya berteriak,
"Are you OK Rey?, seriously?"
"Halooooo Rey, apakah kamu sedang pingsan? kok rasanya ini bukan dirimu banget!"
"Rey, kamu sudah luar biasa sampai di tahap ini, meski masalahnya masih belum ada solusi pas, tapi bertahan sampai hari ini tanpa 'tergelincir' itu luar biasa banget loh, yakin kau ingin menghancurkan semua pencapaian ini hanya karena sikap 'nggak tegaan'mu itu?"
Lalu, setelah semuanya, saya kembali memeluk diri dan membiarkan hati kecil saya yang menghibur diri ini dengan semua kalimat penenangnya.
"Rey aman kok saat ini, Rey tak kekurangan cinta, karena dicintai dengan maksimal oleh diri sendiri, dan si Rey berhak mendapatkan pelukan tulus!" (ingat, yang tulus, Rey!)
Ada pula suara tambahan,
"Rey, iya saya tahu kamu lelah banget, beban yang ada memang tidak main-main, tapi Rey, kamu udah sejauh dan sehebat ini bertahan loh!"
Juga,
"Hai Rey, saya paham dan maklum banget kalau kamu memang sedang merasa sepi dan merindukan pelukan. Tapi Rey, kamu nggak benar-benar sendiri kok selama ini, ada saya yang setia memelukmu. Dan Rey, kamu berhak bahagia, kamu berhak disayang, dan kamu akan mendapatkan pelukan yang tulus dan tepat dari orang lain suatu hari nanti!"
Ah, semua afirmasi positif itu, lumayan menenangkan loh. Dan sejujurnya, afirmasi demikian pula yang selama ini menemani saya melewati badai.
Badai pasti berlalu, dan setelah badai akan ada pelangi dan mentari yang cerah.
Insya Allah.
Elweel, 12-05-2025
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)