Saya baru ngeh kalau hari ini adalah hari terakhir di bulan Juni 2025. Alhamdulillah ya saya masih hidup sampai detik ini, setelah 2 tahun lalu juga pernah nulis rangkuman bulan Juni melalui Goodbye June 2023 and memories about Rey is saved.
Setiap kali menuliskan rangkuman seperti itu, biasanya saya berharap bisa diberikan bertemu dengan Juni tahun berikutnya. Dan Alhamdulillah terkabulkan, bahkan hingga 2 tahun setelahnya.
Namun, berbeda dengan bulan Juni yang lalu-lalu, kali ini Juninya ditutup dengan perasaan galau. Banyak hal yang menjadi alasannya.
Mulai dari kehidupan saya yang udah hampir 6 bulan di Buton nggak ada kemajuan, yang ada malah rasa bete dan kesal dan menggalau.
Masalah hati dan sebagainya.
Sudah masuk bulan Juli 2025 lagi, sementara semua rencana yang telah disusun sebelumnya tak satupun yang tercapai.
Terutama mengenai karir sih, as you know saya sebenarnya balik ke Buton bukannya hanya asal balik, ada rencana bahwa saya akan bekerja di sini, di sebuah perusahaan swasta dekat rumah ortu.
Sayangnya, boro-boro dipanggil kerja, yang ada perusahaannya tutup karena ketidak pastian ekonomi saat ini.
Baca juga : Ironi Masyarakat di Sekitar Tambang Aspal Pasca Perusahaan Tutup
Pupus sudah harapan bisa bekerja dan menghasilkan uang, sementara mengandalkan blog di daerah Buton itu nggak bisa diharapkan juga ya Sejak di Buton, penghasilan saya dari blog bisa dibilang sangat sepi dan menyedihkan. Jadi merasakan banget bagaimana nasib teman-teman blogger yang dulunya di Kendari.
Padahal Kendari tuh ibu kota provinsi Sulawesi Tenggara, jadi lebih luas dan ramai. Nyatanya di Kendari saja sulit, apalagi di Buton?.
Beruntung kakak saya masih sangat peduli pada saya, meski dengan kadang ucapan yang bikin bete, tapi setidaknya dia usahakan banget untuk saya bisa punya masa depan dan harapan di sini.
Salah satunya mencari lowongan pekerjaan yang bisa saya masukin. Beruntung saya sejak dulu kalau kerja tuh nggak pernah pilih-pilih, di bagian apa saja saya bantuin kerjanya. Jadi bisa dibilang saya bisa mengerjakan bagian apapun, meski saya lulusan teknik sipil.
Jadi, untuk saat ini saya sedang menunggu panggilan kerja di salah satu tempat di BauBau, doakan bisa mendapatkan kabar yang lebih baik ya, aamiin.
Selain masalah pekerjaan, masalah manajemen waktu dan emosi juga butuh diperbaiki, agar saya bisa meng-update blog lebih sering, terutama menyelesaikan e-book saya untuk dipasarkan dengan target market yang lebih luas.
Masalah manajemen waktu ini jadi hal yang perlu diperbaiki beneran, karena sejak di sini, udahlah banyak tantangannya ngeblog-nya, pun juga waktu saya habis di dapur dan beberes rumah.
Mau masak aja ribet, nggak bisa beli aja, alhasil banyak waktu saya yang ketika harus masak. Jenis masakan, cara masakan, alat masak juga mempengaruhi banget banyaknya waktu saya terbuang di dapur.
Salah satu contohnya di sini tuh masaknya pakai kompor minyak tanah, ada sih kompor gas, tapi sengaja jarang dipake, karena mahal banget.
Bayangkan, ketika di Surabaya saya pernah pakai Blue Gaz 12 Kg dan sering mengeluh karena itu mahal banget, sekitar 150an per tabung.
Di sini, tabung gas pink yang isi 5 kg, harganya ya 150an juga, belum ongkos kirimnya, huhuhu.
Karenanya orang-orang banyak yang menggunakan kompor minyak tanah buat masak, sementara memasak di kompor minyak tanah itu menyita waktu banget karena apinya nggak semudah kompor gas untuk diatur besar kecilnya.
Selain itu, masalah jemuran juga mengganggu mood banget, karena pas banget mesin cuci rusak parah, jadi saya nyuci baju tuh dikucek. Tapi bukan semata kuceknya sih, yang bikin kesel tuh susah amat keringnya.
Di sini kan udaranya lembab banget, ditambah sekarang lagi musim hujan tanpa henti, alhasil baju yang dicuci nggak kering-kering , masalahnya juga kagak ada jemuran yang cukup untuk menampung lebih banyak baju yang masih basah berhari-hari. Ditambah lagi, sejak jadi blogger, saya tuh jadi lebih suka minimalis gitu, jadi pakaian kami nggak banyak-banyak amat, lalu sering banget anak-anak kehabisan baju karena basah semua.
Ini receh sih ya, tapi percayalah hal-hal begini sangat merusak mood dan mempengaruhi produktifitas saya di depan laptop.
Termasuk manajemen hati, mengusir perhatian orang-orang yang salah, sebelum semuanya bertambah salah,
Ah begitulah, banyak ujian yang saya hadapi sejak awal tahun ini kembali ke Buton, meskipun bukan berarti nggak ada hal-hal yang disyukuri juga sih, salah satunya anak-anak Alhamdulillah bisa menikmati dan beradaptasi hingga sejauh ini.
Mereka bahkan sudah melewati satu semester di sekolah baru dan naik kelas dengan meraih juara pertama di sekolah masing-masing, masya Allah.
Apapun itu, semoga bulan Juni adalah penutup semua ujian yang bikin saya nggak maju-maju sampai sekarang, semoga bulan Juli 2025 saya diberikan lebih banyak keberuntungan yang berkah, baik karir, penghasilan, cinta dan segalanya, aamiin.
Kalau Temans, apa kabar nih sejauh ini sampai Juni?.
Buton, 30 Juni 2025
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)