Influencer Menawarkan Kerjasama, Mengemis Atau Peluang Marketing?

viral atta halilintar youtuber team minta dibayarin traveling ke Amerika

Sharing By Rey - Gemas rasanya membaca beberapa opini negatif teman-teman di media sosial, tentang viral yang berasal dari cuitan seseorang dari travel agent di Twitter, yang mana konon ybs gemas banget karena mendapatkan DM dari seorang youtuber.

Konon youtuber tersebut menawarkan kerjasama, dengan cara membiayai tour mereka selama 2 minggu ke New York dan LA sebanyak 20 orang, yaitu youtuber tersebut sekeluarga dan team-nya.

Hal itu tidaklah murah, karenanya si youtuber beserta teamnya, juga bekerjasama untuk melayangkan permintaan kerja sama kepada beberapa travel agent.

Mungkin yang miss understanding dari team si youtuber adalah, mereka tidak mencari tahu terlebih dahulu latar belakang travel agent yang mereka layangkan permintaan kerjasama.

Alhasil, si youtuber yang memang target marketnya adalah anak-anak muda zaman now itu, lupa membenahi cara berkomunikasi secara digital, dengan perusahaan yang memang target marketnya lebih umum itu.

Pun juga, dari pihak travel agent-nya, mungkin tidak sepenuhnya mengerti tentang marketing ala influencer, tidak mengenal bahwa seorang influencer itu sudah membawa ciri khas tersendiri, sehingga kadang tanpa sadar, mereka menggunakan ciri khas tersebut dalam hal kerjasama tersebut.

Salah satunya adalah...
PENGGUNAAN BAHASA YANG AMAT SANGAT TIDAK FORMAL.

Tapi, bukan itu yang menarik dan bikin gemas.
Tapi opini netizen yang meninlai bahwa seorang influencer atau youtuber kaya raya seperti mereka, ternyata masih punya mental gratisan jadi pengemis yang suka minta-minta gratisan?

Dan gemasnya juga, yang beropini demikian adalah sesama influencer, meski ya influencer semi-semian alias influencer kecil banget nget hahahaha.


Keluarga Atta Halilintar Menawarkan Kerjasama Terlebih Dahulu, Salahnya Di Mana?


Apa salahnya coba, seorang influencer menawarkan kerjasama duluan?
Ye kan...
Sesungguhnya, mereka berlibur itu bukan semata liburan saja, pastinya juga bikin konten kan?
Nah travel agent ini, mereka anggap sebagai donatur yang mensponsori mereka.

TERUS SALAHNYA DI MANA????
Gemas saya, sampai tanda tanyanya jadi banyak, hahaha.

Saking gemasnya, saya bingung mau nulis runut kayak gimana!
Saya lebih gemas lagi baca rumpian  travel agent itu.
"Bilang sama dia, kalau IG Stories-nya nggak cukup buat bayar gaji saya"
Uwowwwww...
Memangnya dia udah pernah tanya, berapa harga 1 IG stories akun si Atta?
Atau jangan-jangan yang ngomong gitu nggak tahu kalau IG stories influnecer itu berbayar hahaha.

Jujur, saya nggak seberapa ngeh dengan si Atta maupun keluarganya, saya bukan penggemarnya bahkan. Tapi, membaca sumpah serapa orang-orang, kok saya jadi gemas juga.

Sungguh pengertian mental kaya itu sangat berbeda setiap orangnya.
Demikian juga pengertian mental miskin.

Mental miskin itu, kecuali si Atta mintanya dibayarin GRATIS!

Lah kan si Atta (DAN KELUARGANYA) loh yang minta kerjasama, yang artinya, bukan hanya Atta halilintar saja, tapi juga akun semua keluarganya siap memberikan exposure buat travel agent tersebut.

(MINTANYA NAWARIN KERJASAMA, BUKAN MINTA GRATISAN!)

Dan karena kepo saya intip dong akun IG si Atta, ternyata dia sudah di Amerika dan berhasil mendapatkan kerjasama dari travel agent lain.

Tahu nggak sih? tidak mudah untuk menjadi seorang infuencer atau orang terkenal.
Keliatannya saja enak ya, cuman narsis depan kamera dapat duit banyak.

Tapi sesungguhnya, semua ketenaran dan gelimang harta yang mereka dapatkan sekarang itu tidaklah instan.
Karenanya, apa salahnya kalau mereka mau menikmati ketenaran tersebut dengan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan dari hasil ketenarannya?

Salah satunya dengan traveling gratis, eh sebenarnya nggak gratis juga sih, karena di sana jadinya mereka nggak sekadar liburan, tapi juga kerja buat bayar kerjasama dengan travel agentnya.

TERUS SALAHNYA DI MANA?
Karena mereka nawarin duluan?

EMANG SALAHNYA APA KALAU NAWARIN DULUAN?
MELANGGAR ATURAN UU NOMOR BERAPA?
MERUGIKAN SIAPA??? HAH??

Ih gemes saya.
Mbok ya kalau perusahaannya nggak cukup dana untuk bekerjasama, ya udah tolak aja.
Atau kalau tertarik kerjasama, ya udah ditawar aja.

Misal katakan kalau cuman bisa menanggung 1 atau 2 orang, jadi Atta kudu mencari travel lain, atau mungkin pihak travel agent tersebut yang cari partner lain, untuk kerjasama dengan pihak Atta family.

I mean, hellowwww...
Kan travel agent itu mestinya punya background atau minimal tahu lah yang namanya bisnis dan marketing.
Masa iya, nggak nyampe ke sono sih pikirannya?
Udah ketutup ama nyinyiran saja?


Marketing Itu Mahal, Dan Blogger/Vlogger/Influencer Turut Andil Di Dalamnya!


Tahu nggak sih? zaman sekarang televisi makin ditinggalkan, bahkan mertua saya saja sudah jarang nonton sinetron.
Tahu nggak mertua saya nontonnya apa?
YOUTUBE!


Saya rasa, di beberapa rumah bahkan siaran TV sudah dihilangkan, kalaupun punya TV isinya cuman netflix atau semacamnya dan youtube.
Karenanya, sudah bisa ditebak, iklan di TV sudah kurang memadai dibandingkan iklan di dunia internet.

Iklan adalah salah satu bentuk dari marketing, dan iklan itu mahal brosis!
Ye kan, bikinnya sulit, bayar talent-nya juga mahal!
Nyebarinnya? juga kudu bayar banyak orang untuk itu.

Bahkan saya, si blogger minimalis alias blogger tidak terkenal ini, sempat mendapatkan kerjasama menyebarkan iklan tersebut, baik melalui blog, maupun akun media sosial, salah satunya adalah instagram.

Dunia persaingan zaman sekarang itu nggak main-main, kalau kita berpikiran sempit, ya siap-siap saja tergilas arus persaingan.
Karenanya, biasakanlah berpikiran luas, melihat sesuatu dengan positif terlebih dahulu.

Download positifnya, edit negatifnya.

Oh ya, meskipun demikian, sesungguh saya juga sampai merasa suudzon terhadap viral ini, karena melihat permainan zaman now, apa-apa dibuat viral, bahkan banyak yang rela membayar demi viral hahaha.

Apalagi kalau memakai objek orang terkenal, khususnya aibnya orang terkenal, wah juara tuh viralnya, ibarat nyebarin percikan api, terus disambar oleh netizen peminum pertalite eh pertamax lol.

Ah sudahlah, intinya cuman mau bilang, please deh, nggak ada yang salah jika seorang influencer nawarin kerjasama duluan.

Bukan mengemis itu mah.
Ngemis itu kecuali minta gratis nggak ada bayaran atau barteran sama sekali.

Begituh.

Kalau menurut temans?

Sidoarjo, 07 Januari 2020 

@reyneraea

Sumber : viral di medsos dan pengalaman pribadi
Gambar : canva

31 komentar :

  1. hmmmm, saya udah baca threadnya mbak, si oembuat thread ga ada reveal siapa influencer, tp dasar netizen langsung ketauan dung siapa influencer yang dimaksud.

    memang gga ada yg salah ngajuin sponsorship, tp kalau ngajukan kerjasama bukannya lebih baik pake bahasa yg baik, karena sedikit banyak mempengaruhi sponsor memberikan sponsorship.

    kalo baca reply2an netizen, memang malah jadi ngaco, yg kayak ga bilang, igs ga sanggup bayar gaji saya... kan sombhong ya, kita kan ga tau berapa harga igs nya dia

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh tapi ada twit entah dia atau siapa ya yang pajang DM keliatan 'tar' nya hahaha.

      Masalahnya memang si Atta itu nichenya lifestyle, kebiasa pakai bahasa ghaoolll, bahkan kegaolan sampai terkesan nggak sopan, tapi menurut anak muda zaman nao yang gitu itu keren hahaha.

      Intinya sebenarnya si Atta ngajuin permintaan kerjasama sih, kalau nggak mau ya udah hahaha

      Hapus
  2. ini tuh ibarat cewek gak boleh "nembak" cowok gitu ya mba rey? wkwkwk..
    padahal mah sah-sah aja ya kan? pun begitu sama si Atta yang menawarkan kerja sama ke brand/perusahaan. menurut ku juga gak masalah sih. karena beneran deh, liburan sambil bikin konten tuh capek banget kalo menurutku..

    aku pernah mau sok-sok-an bikin konten youtube pas lagi liburan. suer deh, pas mau ngejalanin bawaannya mager, capek aja gitu kudu pegang kamera terus. Apalagi untuk konten kerjasama, pastinya kan bikin video nya kudu terkonsep.. jelas capek banget ya kan..

    ini lah, kalo sedikit-sedikit di bikin status. semua orang tau. Alhasil kena semprotan mulut netijen yang maha bener. haha..

    eh, pada akhirnya doi dapet kerjasama dari agent lain yaa? jangan-jangan agent yang satu ini lagi nyesel nih. haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwkwkwkwk betooollll, tabu rasanya cewek nembak cowok hahahaha.

      si Atta biasanya ditembak eh sekarang nembak, gegerlah :D

      Kalau sekelas si Atta sebenarnya cuman pasang muka aja sih, soalnya sudah ada team, kayak Baim Wong tuh, udah punya kameraman, ada asisten dll.

      Hapus
  3. Youtube lebih dari TV kak :D
    Strategi marketing yaa gimana aja kan bebas yg penting caranya aja ga salah

    BalasHapus
    Balasan
    1. MEnurut saya caranya nggak salah sih, cuman kurang terlihat profesional saja hahahaha

      Hapus
  4. Jadi inget blogger yang viral banget di amerika beberapa waktu yang lalu, karena penawaran nya pada sebuah hotel mewah utk difasilitasi kamar hotel gratis dgn feedback nya adalah promosi hotel dalam konten blog dan vlognya, ditolak mentah-mentah oleh pihak hotel.

    dan malah blogger itu dipermalukan di seluruh dunia dengan statement bahwa blogger itu hanya mengemis minta kamar gratis. Sampai dijadikan lelucon pula sumbangan koin receh air mata blogger.

    Duuuuuhhhh

    Aku pribadi di agensiku juga masih ragu sih untuk mengajukan penawaran duluan, mbak. Pernah coba sih, dua kali. Yang sekali gagal, karena si empunya bisnis merasa masih pengen promo di koran aja (which is lucu sih), dan yang satu lagi bersedia ngasih diskon separoh harga.

    Sejak itu aku dan teman-teman blogger di Padang gapernah lagi sih nawarin kerjasama pake sistem jemput bola gitu. jd cenderung menunggu diundang duluan. wkwkwkkw

    But yeah, nggak ada yang salah sih dgn sistem jemput bola. Terlebih kalau udah punya nama besar kan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedihnya, bahkan yang ikut nyinyirin para sesama blogger dan vlogger ya hahaha.
      Sedih sebenarnya, itu juga mengapa kita wajib ngeh dengan yang namanya profesionalisme.

      Atau minimal rekrut team yang mengerti administrasi dan profesionalisme bisnis :)

      Saya sering ngasih semangat teman-teman untuk jemput bola, tapi saya sendiri belum pernah, soalnya merasa belum punya modal yang mumpuni hihihi

      Hapus
  5. Hemmm... kita ga tau harga IGS si influencer, juga ga tau gaji si travel agent.. jadi sebenarnya ga guna juga menyudutkan si travel agent, seperti tidak manfaat juga menyudutkan si influencer

    Salah kah mengajukan kerjasama ya ga salah sama sekali. Jual beli mah wajar. Cuma pemakaian bahasa tetap harus diperhatikan karena kesalahan mengajukan tawaran, ujungnya bukan berakibat baik, bahkan dalam dunia marketing non online pun, bahasa yang layak dan pantas dipergunakan saat menawarkan sesuatu diperlukan.

    Soal kerja keras menjadi influencer.. ya ga beda juga dengan kerja keras menjadi travel agent, semua harus merintis. Bukan cuma influencer yang berjuang meniti tangga demi tangga, sebuah travel agent pun pasti pernah melalui proses itu. Jadi, apa istimewanya langkah yang dilakukan si influencer ?

    Tidak ada yang istimewa dengan menjadi influencer, blogger, vlogger. Sebagai profesi, kata-kata ini tidak beda juga dengan travel agent dll..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pak Antooonn, apa kabar, lama tak keliatan di sini hihihi.
      Btw kemaren artikel pak Anton tentang spam score jadi topik menarik di grup blogger ciwi-ciwi loh hahaha

      Iya sih, kesalahannya memang kurang profesional, cuman saya sebagai seseorang yang sering nyari duit di post IG sedikit shock baca-baca komen orang-orang yang meremehkan post influencer hahahaha

      Hapus
    2. Hahahaha..masa sihh..wiss..#hidunglangsungbengkak

      Senang bisa kembali juga Rey..

      Jangan shock dong..malah bagus kok diremehkan. Ga penting sebenernya memperhatikan orang yang merendahkan diri kita. 😁😁

      Hapus
  6. Aku setuju kak Rey, nggak ada salahnya nawarin. aku aja blogger yang masih kaleng2 ini suka iseng nawarin..walau nggak ada yang menyambut baik hahaha.belm rejeki ya..

    Intinya sih sah-sah aja nawarin ya kak. Cuman satu hal, bahasa tentu saja harus diperhatikan. bahasa yang baik tentu saja wajib, dalam kondisi apapun yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ih kereeeeenn, saya malah belum pernah loh, tapi kadang juga pengen nawarin gitu, tapi masih kudu ngumpulin keberanian dan keprofesionalan kali ya hahaha

      Hapus
  7. Emang dasar netijen aja ya yang nyinyir terus. Tapi aku malah baru tau tuh kalo atta ngajuin kerjasama duluan. Atau dia sering ngajuin gt ya? Aku kira dia keliling dunia pake biaya sendiri😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya mungkin pernah deh, tapi bukan travel, sebenarnya mungkin bukan dia merasa nggak sanggup bayar sendiri, tapi mungkin pengen perjalanannya lebih berfaedah, jadi sekalian kerja gitu hahaha

      Hapus
  8. Setuju mba. Bedain lah mana minta gratis sama travel agent sama kerjasama. Travel agent kayak gitu kayak nyia nyiain peluang. Padahal dari situ bisa jadi penggemar yutuber pada make jasa dia ya kan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kalaupun nggak mau, kan tinggal di tolak, beres hahaha

      Hapus
  9. hahaha, ngakak juga sih saat nggak bisa bedain antara yang kerjasama sama mengemis, pokoknya kalo minta dibayarin dibilang ngemislah, sukanya gratisan lah, hmmm...dasar, nggak dianalisa dulu tuh mereka2 yang suka nyinyir.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu dia, padahal yang minta influencer, tentu dia punya modal :D

      Hapus
  10. Serius deh, Mbak Rey, aku ambil foto kalo main ke suatu tempat itu bawaannya males, malu dilihat orang, malu dipikir narsis. Itu aja foto, apalagi video.

    Influencer bikin foto dan bikin video pastinya juga mikirin konten, puter otak juga dia, gak asal-asalan. Tentunya supaya yang nonton banyak. Kalau yang nonton banyak, yang tahu produk perusahaan yang bekerjasama dengan influencernya pun banyak. Apalagi kalau influencernya terkenal dan followers nya banyak. Jadi yang namanya kerjasama itu bukan gratisan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha samaaaa, saya sering ambil foto itu menahan malu banget, hanya demi konten, bukan buat eksis sih, biar ada pendukung tulisan di blog, dan konten di medsos hahaha

      Hapus
  11. Kalau dari sudut pandangku, Sebagai Traveles Big No No mengemis.

    Dan sebagai influencer pun jangan!
    Lantas kalau ingin dikenal satu brand atau client bagaimana.
    Kirim saja CV sebagai perkenalan, seperti kita mengajukan CV perusahaan.
    Kalau memang dilihat performa bagus, brand lagi butuh pasti dihire.

    Dan, mostly brand-brand besar sekarang sudah bisa kok ngehargain kerja influencer.
    Satu travel agent besar, berpusat di Jepang yang aku tahu malah iklan dia kebanayakan lebih kasih endorse para indluecer, travel blogger dengan track record kerja yang baik dan nge-influence tentunya. Dan semua memang mereka dapat dari proses seleksi.

    Back to netizen yang terlampau overreacting langsun nyinyir gitu....btw, kok bisa sih hal demikian ini di buka ke khalayak umum? is that rude dan melanggar code ethic ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang sih, kalau dari kacamata profesional agak kurang profesional, tapi saya sungguh tidak setuju kalau dikatakan mengemis, karena dia nggak minta gratisan kan, ada bayarannya :)

      Kalau saya, tidak masalah melakukan penawaran terlebih dahulu sih, asal sebaiknya lebih profesional.
      Misal dengan cara mengirim email dengan bahasa yang formal.

      Masalah penawarannya wajar atau enggak, kembali ke masing-masing.
      Kalau oke ayooo.. kalau nggak oke tinggal ditolak atau bisa juga diabaikan saja heheheh

      Sebenarnya hal ini bukan terjadi pada influencer loh, pada pemberi job juga sekarang banyak yang nggak masuk akal.

      Syarat kerja sama selangit, tapi fee seuprit hahaha.
      Kembali lagi ke kita, kalau oke ayooo.. kalau nggak oke ya tinggal ditolak sih :)

      Hapus
  12. Aku kurang paham masalah itu, soalnya aku cuma ngeblog saja, nonton YouTube juga jarang, cuma memang pernah baca beritanya masalah infuencer itu minta liburan ke Amerika sekeluarga. Tapi kirain aku itu cuma trik dia agar viral. Secara keuangan dia kan cukup buat liburan se keluarga ke Amrik.😃

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, kadang juga mikir gitu ya, sengaja biar viral aja :D

      Hapus
  13. Wahhh kalau saya jadi travel agent itu mungkin bakal saya terima, karena bentuknya juga kan kerjasama pasti akan ada keuntungan yang didapat dari kedua belah pihak walaupun tidak banyak bagi travel agentnya.. Tapi kalau yang meengajak dari orang terkenal seeperti itu yaa mungkin bisa menjadi portofolio yang bagus.. Apalagi kalau bisa membawanya berkeliling dunia, keren banget kalo kek gitu.

    Tapi ya gimana udah sombong duluan kan, jadi yaaa melayang wkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah bener!
      Portfolio dan jangkauan exposure makin luas, lagian kan mereka membuka penawaran, masih bisa nego :)

      Hapus
  14. Wah ada berita apa nih mba? Kok seru banget kayaknya :D

    Saya jarang update dunia peryoutube-an dan viral-viralan, jadi nggak tau ada masalah seperti yang mba jabarkan. Tapi semoga masalahnya dapat terselesaikan dengan baik ya mba antara ke dua belah pihak :3

    BalasHapus
  15. Saya baca nih thread nya di Twitter hahah
    Kalo saya sih gak masalah kalo emang ada influencer yang minta endorse duluan, ya namanya juga usaha kan ya... tapi yang bikin saya heran dan gak habis pikir tuh gaya bahasa yang dipakenya itu loh wkwkwk berasa kaya lagi ngobrol sama temen sendiri padahal kan harusnya pake bahasa formal gitu gak sih ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha, soalnya emang niche si yutuber itu lifestyle anak mudah, jadinya lupa cara profesional ala orang dewasa :D

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)