Ketika Top Leader Bisnis MLM Mengundurkan Diri

Ketika Top Leader Bisnis MLM Mengundurkan Diri

Sharing By Rey - Top leader MLM mengundurkan diri? kayaknya banyak sih ya.
Oh ya, maksud saya di sini adalah MLM Oriflame ya, soalnya saya cuman pernah ikutan MLM Oriflame.
Yang belom pernah sama sekali, hehehe.

Dan karena sebagian besar tulisan di sini berdasarkan pengalaman pribadi, makanya saya hanya akan berbagi kisah yang pernah saya alami saja.
Biar lebih jelas kan ye, bukan katanya ini, katanya ono semata.

Jadi, beberapa waktu lalu, udah agak lama sih, tapi baru sempat terpikir untuk dituliskan, saya ngerumpi nggak sengaja dengan seorang teman yang dulunya pernah jadi downline saya.

Lucky me sih ya, biar kata saya udah lama nggak pernah lagi berbisnis Oriflame, tapi saya masih sering berkomunikasi dengan beberapa downline saya dulunya.

Mungkin karena hubungan kami dulu, sesungguh lebih dari sekadar hubungan upline downline kali ya, jadi Alhamdulillah setelah nggak berbisnis pun, hubungan tetap terjaga.


Cerita Sukses Seorang Top Leader Oriflame Yang Menginspirasi


Beberapa waktu sebelumnya lagi, seorang mantan pebisnis Oriflame yang level kedudukannya dalam bisnis tersebut sudah lumayan tinggi, komen di salah satu postingan saya tentang kerugian bisnis Oriflame, yang pernah saya tulis di blog ini.

Ybs mengatakan kalau dia juga mantan pebisnis Oriflame, bahkan udah lebih 8-10 tahun berbisnis Oriflame kalau nggak salah, dan sekarang memutuskan berhenti.

Saya penasaran dong dan ngintip akunnya di facebook.
FYI nih ya, semua pebisnis Oriflame yang aktif, pastilah punya akun facebook yang juga menggambarkan kegiatan bisnisnya, karena sejak dulu, para pebisnis Oriflame itu lebih suka menggunakan platform facebook, karena lebih lengkap.

Dan dari akunnya terlihat, memang ybs udah nggak Oriflame lagi, tapi tetep sesekali aktif di akunny tersebut.

berhenti dari bisnis mlm oriflame

Nah, kebetulan teman downline saya tuh, pas chat saya, rumpi-rumpi tentang beberapa upline kami dulu yang udah pada nggak kedengaran beritanya.
Ada yang langsung menghilang tak pernah aktif di facebook lagi.
Ada pula yang masih aktif di facebook, tapi mulai berbisnis hal lain.

Dan satu yang mengejutkan, ketika si teman saya tersebut, mengatakan bahwa seorang top leader Oriflame di sebuah kita besar di Indonesia juga udah lama mengundurkan diri.

Uwow!

Saya lumayan shock sih ya,  mengingat ketika berbisnis Oriflame dulu, salah satu yang menginspirasi dan bikin semangat tuh, karena cerita sukses si top leader tersebut.

Dia memulai bisnis Oriflame, hanya karena nggak suka LDM dengan suaminya.
Suaminya, biar kata kerja di perusahaan yang lumayan, tapi mereka terpisah pulau, dan dia sedih karena tinggal sendirian bersama anaknya yang masih kecil, di rumahnya yang agak jauh di luar kota pula.

Karenanya, ketika dia mengerti, kalau bisnis Oriflame itu bisa menghasilkan dan bisa dikerjakan dari rumah, segera deh dia berusaha.

Nah usahanya itulah yang bikin banyak orang jadi terinspirasi banget.
Bayangin aja, waktu itu anaknya masih kecil, dia gendong dong naik angkot dari rumahnya di luar kota, beberapa kali ganti angkot sambil gendong anaknya, sambil bawa tas isinya katalog dan orderan Oriflame dari kantor cabang.

Beberapa kali juga dia keluar masuk gang demi merekrut downline.
Semuanya dilakukan sendiri, sambil bawa anak semata wayangnya.
Dengan wajah yang masih polos, dia pede aja nawarin sana sini.
Bukan hanya di kota tempat dia tinggal, tapi juga di kota tempat ortunya.

Hasilnya? nihil.

Tapi dia nggak nyerah.
Terus dan terus dia berusaha, sampai akhirnya semua usaha kerja kerasnya membuahkan hasil.
Dia lalu menjadi top leader nomor 1 di kancab di kotanya.
Dan level bisnisnya sampai di Diamond, dan akhirnya bisa punya mobil CRV.

Akhirnya, setelah sebelumnya ngangkot gendongin anak dan angkat tas berat isi katalog dan macam-macam lainnya, berganti dengan ke mana-mana naik CRV, udah adem, penampilannya pun makin paripurna.

Satu persatu impiannya tercapai, bukan hanya punya mobil, tapi dia juga bisa dengan cepat merenovasi rumahnya yang sebelumnya masih setengah jadi, bahkan akhirnya berhasil meminta suaminya resign dan mereka tak perlu lagi LDM.

Siapa yang nggak terinspirasi coba mendengar ceritanya?


Jadi Top Leader Menginspirasi Lalu Mengundurkan Diri


Sejujurnya, kisah si Teteh tersebut, merupakan salah satu kisah yang sangat menginspirasi saya dulunya, makanya udahlah gagal pertama kali berbisnis Oriflame, saya masih nggak kapok lagi, dan memilih mendaftar lagi di jaringan lain.

Ye kan.
Kalau si Teteh itu punya suami yang kerjaannya udah stabil di sebuah perusahaan gede dengan gaji lumayan saja, tapi dia masih usaha untuk bikin keluarganya bisa kumpul bersama.
Apalagi saya yang suaminya nggak punya kerjaan tetap seperti orang-orang lainnya?

berhenti dari bisnis mlm

Setidaknya, saya ingin punya penghasilan sendiri, karena sejujurnya, menjadi ibu rumah tangga itu amat sangat complicated banget! 
Dipandang sebelah mata, selalu disalahkan jika anak nggak tumbuh dengan baik, nilainya nggak sempurna, anak sakit, uang nggak cukup, bahkan kalau suami gagal dan selingkuhpun, yang disalahkan istri, hahaha.

Oh ya, itu pengalaman saya ya, kalau yang lain mah kagak tahu sayanya, hehehe.
Tapi berbeda kalau jadi istri yang punya duit sendiri, selain kita bebas beli kebutuhan sendiri tanpa memberatkan suami, pun kita juga bisa berbagi dengan keluarga sendiri, sekaligus membantu perekonomian keluarga.

Karena itulah dulu saya tetap semangat berbisnis Oriflame.

Sayangnya, kadang memang jodoh rezekipun udah ditetapkan, seberapa kuat saya berusaha untuk bisa sukses macam si Teteh tersebut.
Nyatanya bulan berganti, sampai  akhirnya tahun berganti, kesuksesan macam si Teteh itu tak pernah bisa saya raih.

Sampai akhirnya saya memilih menyerah, terutama setelah saya menemukan, bahwa passion saya di dunia blogger, dan bahkan dunia blogger jauh lebih menghasilkan buat saya ketimbang berbisnis Oriflame.

Meskipun demikian, semangat para leader di bisnis Oriflame itu tetap saya jadikan inspirasi.
Hanya saya ganti semangatnya saya pakai buat ngeblog hehehe.

Dan betapa terkejutnya saya, ketika mendengar si Teteh tersebut sudah tidak aktif lagi di bisnis Oriflame.
Uwowww...

I mean, bukan hal yang mudah loh memutuskan berhenti dari bisnis Oriflame itu, karena bisnis tersebut semacam jaring laba-laba.
Satu yang menyerah, bakalan ngaruh ke banyak jaringan di bawahnya.

Yang di atas juga sih, tapi sudahlah, yang di atas kan memang udah dapat banyak banget keuntungan dari jaringannya sebelumnya.

Selain itu, mengingat semua perjuangannya dari bawah.
Dari yang kepanasan naik angkot sambil ajak anak kecil.
Dari yang muka polos kumus-kumus kata orang Jawa, sampai akhirnya paripurna, terawat, dan tertutupi oleh make up serta skincare yang harganya selangit.

Juga dari yang sebelumnya punya baju dengan harga ekonomis, sampai akhirnya bisa punya banyak baju koleksi berbagai butik.
Kebayang nggak sih, hal seperti itu, disudahi juga?

Menurut teman tersebut, sepertinya sih alasannya karena ingin berhijrah.
Dan saya kadang cuman pengen mesem-mesem kalau ada yang memutuskan berhenti dari bisnis MLM dengan alasan berhijrah.

Jika memang seperti itu, apakah memang bisnis MLM yang dia geluti sebelumnya tidak halal?  


Mengundurkan Diri Dari Bisnis MLM itu Salah?


Menurut saya sih sama sekali nggak ada salahnya.
Karena setiap orang punya alasannya masing-masing.

Hanya saja kalau alasannya berhijrah kayaknya jadi bikin sebuah pertanyaan baru.
Apakah bisnis tersebut jauh dari syariah Islam? sementara di bisnis tersebut, banyak banget para leader yang juga (terlihat) lebih mengerti Islam.

Tapi, memang sih, selain si Teteh tersebut, sebelumnya juga pernah booming di medsos, ketika seorang leader juga mengundurkan diri dengan alasan pengen berhijrah.

Entahlah, memang hidayah yang baru datang, atau gimana.
Tapi bagi saya, bisnis MLM memang tak sesuai dengan hati nurani saya.
Meski kalau dipelajari, bisnisnya itu memang masuk akal, tapi kadang dalam pelaksanaannya, ada beberapa hal yang bikin saya nggak nyaman.

Misal, ketika tutup poin di akhir bulan.
Saya sering banget berperang dengan hati nurani saya sendiri, ketika harus menyemangati bahkan terkesan semacam merongrong downline untuk mau tutup poin, demi bonus yang kadang cuman 20rebo doang.

Ya kalau memang downline-nya beneran punya orderan sih nggak masalah sih ya.
Tapi kalau mereka juga ikutan sama kayak yang sering saya lakukan, yaitu jadinya membeli sesuatu yang sebenarnya nggak saya butuhkan.

Apalagi kalau itu terjadi sampai berbulan-bulan, bahkan sampai tahunan, sementara kalau mereka mau berhenti dibilang cemen, hahaha.

Hal-hal seperti itu yang bikin saya selalu nggak nyaman kalau menjelang akhir bulan.
Dan sedihnya tuh, bahkan kalaupun saya naik level, bonus yang saya dapatkan itu bahkan tidak bisa menutupi modal yang saya keluarkan.

Tapi nyatanya, hal seperti itu dulunya tak serta merta membuat saya menyerah, sampai akhirnya benar-benar tak bisa lagi saya teruskan, barulah saya putuskan untuk menyerah.

Bisa jadi, hal seperti itu juga dirasakan para top leader, namun memang banyak pertimbangan untuk berhenti. Terutama bagi yang udah jadi top leader kan, udah punya bonus di atas 20 jutaan setiap bulannya, sering banget dapat bonus tambahan, bahkan dapat mobil, yang mana dulu tuh setahu saya, mobil dari Oriflame itu diberikan gratis kepada yang mencapai level tertentu, namun beberapa waktu lalu, ada yang nanya saya di inbox facebook, bahwa ternyata mobil untuk level tertentu di bisnis tersebut sudah tak lagi diberikan secara gratis, namun semacam dipinjamkan dan dicicilkan gitu.

Mungkin juga hal-hal seperti itu membuat banyak yang memutuskan berhenti dan memilih pekerjaan yang lebih memenangkan hati, dan menamainya dengan berhijrah.

Demikianlah.
Jadi, kalau ada yang menyayangkan saya berhenti dari bisnis Oriflame, mungkin tak perlu ditanyakan lagi kali ya, orang saya dulu udah jungkir balik di bisnis Oriflame, cuman nyampe level manajer dong.

Lah, yang levelnya udah sampai Diamond director aja, bisa juga memilih berhenti.
So, bukanlah hal yang aneh kan kalau saya berhenti dari bisnis Oriflame.
Oh ya, keanggotaan saya masih aktif kok, karena beberapa teman saya masih sering make nomor saya buat order Oriflame.

So, bagi member Oriflame yang membaca tulisan ini, sebaiknya tak perlu lah merekrut saya, hahaha.


Sidoarjo, 28 Desember 2020


Sumber : pengalaman pribadi
Gambar : Canva edit by Rey

29 komentar :

  1. Bisnis MLM mnrt aku memang tricky yaa. Digadang2 krna bnyak yg sukses, sampe dpt mobil n pesiar keluar negri. Tp yg ga sukses juga sangaaat sangaaay banyak.. Makanya ga salah orang2 bilang MLM itu sbnrny bisnis yg menjual mimpi.
    Eh aku baru tau lo ternyata mobilny itu dipinjemin n hrs dicicil yaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha betul sekali mbak Ica, memang ada yang sukses sampai punya mobil bahkan pelesiran ke bulan tapi berapa banyak, paling hanya sekitar puluhan orang saja, tapi puluhan ribu anggota lain dapatnya receh saja bahkan kadang nombok.😂

      Hapus
    2. Bangettt huhuhu.

      Dulu mobil yang di bisnis Oriflame itu, setahu saya dikasih kok, tapi sekarang kok nggak lagi, mungkin itu juga yang bikin banyak orang menyerah :)

      Mas Agus: hihihi buanyaaakkk banget yang nombok, termasuk diri saya hahaha

      Hapus
    3. Wah baru tahu saya kalau mobil nya nyicil. Ada saudara yg dapat tahun 2020 kayaknya. Tapi entah gk berani tanya😁

      Hapus
    4. Waduh nyicil tapi seolah reward gitu ya? Demi sebuah kata sukses 😁

      Hapus
    5. BTW Kenapa ya rata² status mereka kaya "ngejek" yg kerja di luar mereka. Misal enak ya dr rumah aja bisa berpenghasilan. Sebagai ibu bahagia jika kerja dr rumah. Lha emang ibu² yg kerja diluaran gak bahagia 😁😁😁. Apa semua orang dsuruh ngikutin dia. Trus ntar yg jd guru, dokter, perawat, dll siapa hehehehe.

      Hapus
    6. Hahahha, biasanya karena ikutan uplinenya, atau kesal ditolak mulu :D

      Hapus
  2. Oh jadi alasannya karena hijrah ya mbak. Maksudnya hijrah keluar negeri jadinya ngga bisa merekrut anggota langsung kali ya. Eh itu mah pelesiran namanya bukan hijrah.😂

    Yah, memang ada alasan kenapa bisa berhenti dari bisnis yang sudah memberikan rejeki yang berlimpah, seperti mobil dan juga rumah.

    Tapi mungkin karena kurang nyaman jadinya ia memutuskan berhenti biarpun levelnya sudah diamond tapi hati tidak tenang.

    Tapi luar biasa , kalo sudah level diamond bisa dapat mobil, pendapatan nya juga puluhan juta.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, maksudnya hijrah melakukan pekerjaan yang lebih diridhoi Allah, Mas. Lucunya itu, ketika berbisnis, semua orang mengatakan bahwa itu halal, entah mengapa jadinya berhijrah juga hahahahaha.

      Kalau di Diamond memang penghasilan udah banyak, tapi kerja kerasnya juga tetep Mas, setidaknya kudu menguatkan kaki di bawahnya.

      Karena, kalau 1 jaringan atau 1 kaki aja runtuh, bonusnya jadi ikutan runtuh :D

      Hapus
    2. Hmmm hmmm hmmm, apakah ngeblog juga termasuk pekerjaan yang diridhoi Allah mbak, apakah mbak Rey akan hijrah juga.😱

      Hapus
    3. Dirimu ngapain Mas? nyanyi kayak Sabyan kah? wakakakak

      Hapus
    4. Misal diamond yg katanya 30an juta sebulan pendapatnya apakah itu stabil atau naik turun sesuai jumlah kakinya/downlinnya mbk? Makasih jawabannya

      Hapus
    5. Mau udah president pun tetep kudu diseimbangkan kakinya, kudu dijaga, kalau 1 diamondnya mundur, ya udah deh, turun penghasilannya.
      Diamond lebih-lebih lagi, semua penghasilan tergantung kakinya, makanya banyak yang tegas banget terhadap kakinya, dengan iming-iming demi kebaikan kakinya, padahal ya demi dia juga sih wkwkwkwkwk

      Hapus
    6. Ibaratnya 1 kaki hilang jd runtuh or pincang y piramidanya. Jadi oleh omset nya 😀😀

      Btw makasih mbk ya, udah bantu jawab ke kepoan saya selama ini. Penjelasannya simple 👍

      Hapus
    7. Betul, dan berkurang penghasilannya lumayan banget tuh :D

      Hapus
  3. Entah kenapa dari dulu aku merasa kalau MLM itu agak tricky, Mbak. Dari cerita temen yang pernah nyemplung ke sana, banyak yang perjuangannya gak sebanding dengan hasilnya. Eh, tapi yang sukses dari MLM juga banyak. Nah, kan, jadi bingung...

    Tapi, Mbak, jujur dalam pandanganku yang sukses di MLM itu ya yang posisinya di atas aja, yang udah rekrut banyak orang. Yang posisinya di bawah banyak yang nombok. Apalagi kalau yang di bawah itu orangnya gak pinter jualan, dan gak pinter rekrut orang juga. Duh, kemungkinan besar pasti nyesek TT^TT. Tapi ya gitu, Mbak. Itu hanya pandanganku semata. Kalau prakteknya di luar sana seperti apa, aku gak tau tepatnya gimana. Soalnya aku belum pernah dan gak berani nyemplung ke bisnis MLM. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada yang sukses tapi banyak yang enggak, karena yang namanya di atas kan nggak boleh semuanya, bentuknya kan segitiga Roem :D

      Hapus
  4. aku sebagai orang oriflame bisa dibilang bukan berhenti berhenti total, kalau ada temen yang order ke aku, aku orderin numpang lewat ke upline ku.soalnya akunku mati wkwkwkwk
    dulu waktu kuliah juga diajain ke oriflame, waktu itu nggak begitu ngerti apa itu MLM, dan bagaimana tahap tahapannya di oriflame, waktu kuliah temen aku jarang yang dandan waktu itu, termasuk aku juga sebenernya. Jadi ya off dengan sendirinya pada akhirnya

    nah lanjut lagi pas udah kerja dan kayaknya baru setauan ini, tapi yagitu nggak rajin rajin cari downline :D, susah juga, karena emang niatku yang nggak full juga disini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Intinya kalau untuk selingan bawa santai saja mbak Isna dan tetap punya beck-up juga untuk kedepannya nanti jika MLM sudah tidak menjanjikan lagi seperti awal kita terjun di bisnis tersebut.😊😊

      Hapus
    2. betul juga kang sat, dibawa enjoy ya kang. Beruntung sesekali masih ada yang order juga, lumayan hehehe

      Hapus
    3. Waaahh daftar aja lagi Mba Inun :D
      Saya juga nomornya masih aktif, sering dipake teman-teman buat order, enaknya sekarang bebas digunakan di semua kancab dan bebas ganti alamat pengiriman :D

      Hapus
  5. Dengar yaa bisnis MLM itu enak kalau kitanya hobi dan menjiwai..😊😊😊

    Kalau cuma ikut2tan doang yaa sama saja membeli mimpi lebih baik nggak usah terjun kedunia MLM.

    Rata2 orang yang terjun didunia MLM 80% ikut2tan..20% nya serius...Tetapi tidak sebanding nantinya jika konsumen sudah pada jenuh bisa saja yang sukses juga bisa merosot dan berakhir berhenti.😊😊

    Intinya hobi dan serius diMLM lakukanlah...Diajak orang atau cuma pengen tahu aja dan ikut2tan siap2 cuma jadi kang mimpi doang.😊😊😊


    Contohnya si anu jual combro secara online cuma modal WA doang bisa beli kapal terbang.

    Tetangga dengar atau lihat si anu beli kapal...Langsung deh pada ikut2tan..Combro2, Misro masih anget bisa beli online...Nggak sukses akhirnya bubar deh terus banting2 piring dirumah karena impian beli kapal kaya si Anu nggak terwujud.🤣🤣🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Diriku ikutan dengan menjiwai Kang, tapi hobi sih enggak, bahkan bertentangan dengan hati nurani seringnya hahaha.
      Dulu ikutan cuman pengen punya penghasilan sendiri sih, nggak muluk-muluk, punya uang 4-5 jutaan sebulan juga udah senang deh.
      Eh nyatanya, memang nggak jodoh saya di MLM :D

      Hapus
  6. Pandangan dan pendapat ulama status hukum MLM memang berbeda. Bisa dikatakan ada yang membolehkan dengan syarat, misalnya tidak ada gharar, dan lain-lain.

    Namun ada pula yang berpendapat bahwa MLM apa pun jenisnya (termasuk yang diembel-embeli) kata syariah, pada dasarnya tidak boleh.

    Makanya, tidak heran jika ada diantara banyak kasus, para leader ataupun anggotanya yang hijrah. Karena mungkin mengambil pendapat ulama yang menyatakan semua jenis MLM itu tidak boleh.

    Terlepas dari itu semua ragam pendapat ulama tersebut, ada yang membolehkan dengan syarat dan ada yang tidak membolehkan, saya secara pribadi juga sangat tidak sreg dengan model bisnis MLM ini.

    Kalau boleh dikatakan, hati terasa 'tersiksa' dengan ketentuan tutup point bla...bla.. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwkwkw, kalau saya sejujurnya yang paling menyiksa hati, saat menyuruh sampai memaksa donlen harus tutup poin, itu sumpah nggak enak hati saya, apalagi saya tahu banget, kalau jualin produknya itu nggak mudah, dan donlennya kesulitan uang juga, kadang mereka terpaksa beli untuk diri sendiri, duh itu double menyiksa hati banget buat saya :')

      Hapus
  7. Aku sempet jd member Oriflame, tp jujur hanya Krn pgn dpt harga member :D. Ga pengen bisnisnya.. Krn aku sadar bgt Rey, menjual sesuatu, itu bukan bidangku. Mencoba bujuk seseorang untuk jd downlineku, juga bukan sesuatu yg aku bisa.

    Jd ga pernah mau utk jualan dlm bentuk apapun. Itu juga yg jd alasanku utk resign dr kantor, Krn tiba2 job desk yg seharusnya berkutat di bidang service dan operation, ditambah harus jualan. Jualan barang yg jelas2 ada aja aku emoh, apalagi jualan produk bank yg ga kliatan :D. Yaa aku LBH milih resign biar tenang.

    Jadi bisa ngerti sih kalo top2 leader itu berhenti kalo alasannya hijrah. Mungkin bukan Krn barangnya, tp LBH Krn caranya :D. Aku sendiri awal2 ditargetin jualan, akhirnya pake cara ga bener juga. Dan itu bikin aku ga tenang. Krn aku tau itu salah. Jd drpd tiap HR tidur ga nyenyak mikirin dosa, resign memang LBH baik :).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh iya ya Mba, sekarang nih saking semua hal bersaing, rasanya semua orang dijadiin marketing, nah ini juga nih yang selalu jadi pembahasan sebagai influencer tapi juga dituntut kudu bisa menghasilkan orderan, lah? kan kita cuman nyebarin, bukan jualan :D

      Hapus
  8. UnknownWednesday, February 23, 2022
    Mbak kalo buat blog isi jangan sembaragan. Harus di pertanggung jawabkan loh nanti. Hanya mau meluruskan saja.sampai hari ini hadiah mobil dari oriflame itu gratis bukan di pinjam kan apa lagi di cicil ya kak. Terimakasih

    Reply :
    Mbak / Mas, kalau komen jangan sembarangan ya.
    Pake nama geto loh, masa pakai unknown gitu :D

    Dan pastikan juga membaca isi tulisan dengan baik ya.
    Biar nggak sambil emosian :D

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)