Boros Adalah Diperbolehkan Dalam Berbisnis Online

boros adalah

Sharing By Rey - Boros adalah diperbolehkan dalam berbisnis online.
Loh, kok bisa?

Ya bisa saja dong.
Kalau tujuannya baik, why not coba?

Boros adalah sesuatu yang selalu dikonotasikan dengan hal yang buruk, khususnya dalam hal keuangan, terlebih dalam posisi sedang berbisnis.

Sungguh, boros adalah sesuatu yang seharusnya dihindari.
Akan tetapi, mengapa bisa diperbolehkan?


Tentu saja karena alasan-alasan yang menguatkan, yang mengarahkan bahwa boros adalah untuk hal yang baik.
Hal yang dapat menyenangkan hati, menumbuhkan semangat berbisnis dan pastinya membuat bisnis online kita semakin maju dan berkembang.

Bukankah itu menyenangkan? mengingat boros adalah sesuatu yang berkonotasi buruk, tapi selalu menyenangkan hati.
Iya nggak? Siapa sih yang nggak suka ama boros, meski ujungnya nyesal sih, lol.

Terus, boros seperti apa sih yang diperbolehkan dan membawa kebaikan dalam berbisnis online tersebut?
Berdasarkan pengalaman saya berbisnis online, meskipun masih abal-abal dibandingkan para master pebisnis online lainnya.


1. Boros dalam kuota dan waktu untuk berinteraksi


Bisnis online itu tentu saja tidak bisa dipisahkan dengan yang namanya kuota internet.
Iya, saya tahu, sebagian orang mungkin menganggap masalah kuota itu hal yang kecil.
Cukup pasang wifi dengan kuota unlimited, beres.

Akan tetapi ada loh yang sampai sekarang masih mengandalkan kuota internet bukan dari wifi unlimited.
Si Rey contohnya πŸ˜„


Nah, kadang dengan mengandalkan kuota internet bukan unlimited, pengeluaran akan biaya internet itu terasa lumayan menguras dompet.
Sehingga dikategorikan boros.

Demikian pula dengan waktu, mau bisnis apapun, termasuk bisnis dengan modal besar, yang namanya boros waktu itu banget-nget.

Rasanya, hampir seharian mantengin layar laptop atau hape.
Namanya juga masih merintis, mau nggak mau kita wajib membangun kepercayaan dan menarik perhatian pelanggan ataupun calon pelanggan.

Salah satunya dengan rajin berinteraksi dengan mereka.
Entah membalas komen, ataupun hal-hal lain yang bisa bikin kepercayaan konsumen meningkat terhadap usaha atau bisnis kita.

So, nggak masalah dong, kalau kita boros kuota internet dan waktu, anggap saja investasi yang menyenangkan.
Kuota dan waktu yang kita berikan secara boros itu, demi membangun bonding yang kuat dengan para pelanggan maupun calon pelanggan, demi mengembangkan bisnis online kita.


2. Boros dalam mendapatkan ilmu untuk berkembang


Zaman sekarang makin banyak ilmu-ilmu yang diberikan oleh para pakar bisnis, atau pebisnis yang sudah sukses, baik melalui online seperti kulwap, webinar hingga e-book tentang rahasia sukses mereka.

Atau bahkan secara offline, seperti mengadakan seminar atau kursus, yang tentunya baik secara online maupun offline tidaklah gratis.


Kecuali kita berbisnis online MLM sih, kebanyakan bisnis MLM tuh dikasih ilmu gratis, baik online maupun offline. Eh maksudnya nggak gratis-gratis amat sih, karena ada syaratnya juga biasanya.
Syaratnya ya harus bisa jualan sampai dengan target yang disyaratkan.

Ada harga yang harus kita bayarkan, dan itupun beragam, kadang berserial alias ber episode.
Ye kan, kalau mau tahu secara detail, tentu saja ilmunya dibeberkan secara detail juga, dan otak kita pasti akan kesulitan mencerna semua detail ilmu tersebut sekaligus.

Untuk itu, boros mengelontorkan dana untuk ilmu demi pengembangan diri dan kemajuan bisnis sama sekali diperbolehkan.
Toh juga manfaat positifnya banyak kan, yang ujung-ujungnya tentu saja berdampak positif bagi bisnis online kita.


3. Boros dalam membeli barang pendukung bisnis 


Yang namanya bisnis itu pasti butuh modal, bisnis apapun!
Kalau temans pernah baca di manapun, entah di iklan sosial media atau saat browsing di mesin pencarian, bahwa ada bisnis tanpa modal.

Udah deh, jangan percaya!
Itu pasti iklan.
Kalau bukan iklan bisnis MLM, ya iklan klikbait, lol.


Sejujurnya nggak ada sama sekali bisnis yang benar-benar tanpa modal, setidaknya modal tenaga kan ye, tapi tenaga kadang juga nggak bisa maksimal.
Butuh banget dengan yang namanya barang pendukung bisnis.

Misal, bisnis online reseller pun, butuh hape yang mumpuni, kuota yang menjanjikan, kadang bahkan butuh laptop hingga printer.

Apalagi mengembangkan bisnis online sendiri, bukan tidak mungkin kita membutuhkan bantuan kamera yang mumpuni, hingga barang-barang lain yang mendukung bisnis online kita.

Boros membeli barang-barang pendukung seperti itu, saya rasa adalah diperbolehkan, karena nantinya juga amat sangat berguna bagi bisnis online untuk cepat berkembang.


4. Boros dalam berkomunitas


Tahu nggak sih, dalam urusan apapun, komunitas itu amat sangat membantu banget.
Bukan hanya sekadar bersenang-senang, tapi juga mendatangkan keuntungan buat bisnis online kita.

Karenanya, jangan abaikan bergabung dalam komunitas bisnis.
Apalagi komunitas bisnis yang sejenis, misal bergabung di komunitas bisnis online.


Ada begitu banyak manfaatnya, selain bisa saling sharing semangat, ilmu dan pengalaman.
Tentunya juga bisa menjaring relasi lebih luas untuk memperkenalkan dan membuat bisnis kita semakin berkembang.

Komunitas seperti itu biasanya berbayar, dana bulanan wajib bagi member, maupun dana buat sponsor saat ada acara.

Semakin banyak bergabung dalam komunitas bisnis, semakin luas relasi kita, dan semakin banyak pula dana yang harus kita keluarkan.

Tapi, jangan sedih.
Boros dalam berkomunitas itu diperbolehkan kok, karena juga akan mengembangkan bisnis online kita sendiri.


5. Boros dalam bersedekah 


Kalau ini sebenarnya seharusnya ditempatkan di poin pertama.
Boros dalam bersedekah, itu diperbolehkan pakai banget!

Selain bikin harta kita jadi lebih bersih, selang penghasilan kita pun jadi lebih bersih dan lancar.
Tahu sendiri kan, rezeki itu ibarat air yang melewati sebuah selang, jika kerannya kita tutup, airnya akan diam aja, lama-lama bakal berlumut dan menghambat aliran air yang masuk.

Coba kerannya kita buka lebar, maka aliran airnya pun jadi lebih lancar, serta selangnyapun bersih.


Sama saja dengan rezeki, semakin banyak kita memberi, dalam hal ini berbentuk sedekah atau semacamnya, maka semakin mengalir deras pula rezeki kita.

So, boros dalam bersedekah adalah bukan hanya diperbolehkan, tapi juga sangat dianjurkan.


Demikianlah, boros adalah sesuatu yang dikonotasikan buruk, ternyata diperbolehkan, bahkan dianjurkan dalam berbisnis online.

Kalau temans yang berbisnis online, udah boros di poin mana saja?


Sidoarjo, 2 Maret 2020

@reyneraea untuk #MondayBusiness

Sumber : Pengalaman pribadi
Gambar : canva edit by Rey

22 komentar :

  1. 1.Waduh, boros kuota ya lihat sikon juga, kalo bisnis online kita hanya mendapatkan untung 250 ribu tapi kuota internet nya 300 ribu, ya tekor dong.πŸ˜‚

    2. Kalo ini benar, cari ilmu itu hukumnya wajib, dengan ilmu yang banyak maka jualan online mungkin bisa laris. Yang ngga wajib itu nyari ilmu tentang kakek Sugi*no...πŸ˜‚

    3. Yuk beli hape, beli tas, beli bublewrap, kardus dll yang banyak, kalo perlu di stok. Eh, ternyata bulan ini yang terjual barang cuma dua, kalo yang chat sih ada 2 ribuan.πŸ˜‚

    4. Yuk, gabung komunitas VPN Singapura mbak.😁

    5. Mbak, isi in kuota ku dong, ngga usah banyak-banyak cukup buat sebulan aja, tapi yang unlimited ya, makasih.πŸ˜ƒπŸ˜ƒπŸ˜ƒ

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya ampuunnn, ngakak hahahahahaha.

      Eh betewe, dalam ilmu bisnis, khususnya sedang membangun bisnis, nggak ada namanya tekor, namanya investasi :D

      Boleh, mana nopenya? mau isi paket yang berapa? wkwkwkwkwk

      Hapus
    2. Membangun bisnis online kalo yang modalnya banyak itu kalo tekor awal itu malah harus, kalo ngga tekor malah heran.

      Contohnya saja itu kayak shopee atau Tokopedia, sering kan kasih gratis ongkir padahal kurir seperti JNE atau JNT tetap harus bayar 14 rb, belum promo lain. Mereka berani karena modalnya banyak puluhan miliar tiap bulan.

      Kalo yang modalnya kecil cuma ratusan ribu.πŸ˜‚

      Ini nomernya mbak, 0812345678910.πŸ˜ƒπŸ˜ƒπŸ˜ƒ

      Hapus
    3. Mas Agus, saya cuma mau ngomentarin point 3.
      Kalo jumlah barang terjual berbanding terbalik dengan jumlah chat masuk, mungkin perlu ditingkatkan lagi skill CS-nya? Beberapa teknik ngebalesin chat yang auto closing sebenarnya gampang-gampang susah, lebih gampang kalau disesuaikan dengan gaya sendiri.
      Saya juga dulu beli bubble wrap 1 roll besar sampai sekarang masih utuh wkwkwk karena mulai sadar pentingnya zero waste jadinya dibiarkan saja.

      Hapus
    4. @Dewi, jujur saja itu cuma guyonan, saya ngga belanja apapun saja, baik kardus ataupun bublewrap. Cuma karangan saja, ngga bakat jualan online.πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
    5. hahahaha, ngomongin tentang modal inventaris yang akhirnya nggak kepake, saya jadi punya oven gede, frezer, puluhan cetakan brownies, kertas bungkus, kotak dan sebagainya, karena dulu usaha frozen brownies.

      Ovennya sampai rusak saking nggak pernah kepake :D

      Tapi ilmunya kepake banget sampai sekarang :D

      Hapus
  2. mungkkin bahasa lainnya: keluar modal:D krn bisnis cm modal dengkul aja di era internet gini ya susah..mana ada internet gratisan, kalopun dapat hadiah internet gratisan itu juga loadingnya suka lemot

    BalasHapus
  3. Boros dalam berbagi ilmu juga Mbak. Karena dengan berbagi, justru malah ilmu kita makin berkembang, dan bisnisnya juga ikutan :D

    BalasHapus
  4. Cakep ini, Mbak.
    Bener kok, terutama dalam bersedekah aku sangat amat setuju.

    Dan dalam berbisnis kita emang harus terus belajar terutama skill yang mendukung bisnis kita. Dalam jangka waktu tertentu kita pun harus mikir buat re-investing.

    BalasHapus
  5. wih makna boros dalam artikel ini luas banget mba! keren lah hehe. kirain boros kyak prinsip bakar uang online shop wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha, saya malah baru dengar bakar uang online shop? :D

      Hapus
  6. tetiba ingat bisnis online ku yg mulai jadi sarang laba-laba (lagi). haha.. ampuunn deh, mood2-an banget aku jualan. wkwk.. padahal 2 minggu lalu sempet aktif lagi dan auto pelanggan datang lagi. eh, skrg gak mood lagi. wkwk..

    kalo aku nambah 1 poin lagi mbaaa.. boros ngiklan berbayar.. wekekek..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau iklan berbayar menurut saya jangan terlalu sih, kecuali memang udah mulai dengan kencang.
      Soalnya iklan itu beneran borosnya kebangetan hahaha.
      Dulu waktu saya Oriflame sering ngiklan banget, sampai ujung-ujung saya cek akun udah habis jutaan loh, ckckckckc

      ayo jualan, masih ada beberapa pageview masuk ke postingan saya tentang jualanmu loh :D

      Hapus
  7. Kalau saya pengennya boros dalam membeli barang-barang pendukung zero waste, mbak rey.
    Misalnya beli menspad, daripada beli satuan kan lebih hemat beli per pack biar gak sayang ongkir.
    Tapi harga menspad cenderung lebih mahal ketimbang pembalut sekali pakai. Berat di awal-awal sih, sebuah pengorbanan dengan memangkas pengeluaran lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menarik tuh, kalau saya masih belum bisa nih, butuh semangat emang ya, takutnya pas beli terus malas cucinya hahahaha.

      Cucinya kan kudu bersih tuh, jemur juga bersih.
      Kadang malah pengen pakai menscup, tapi ya sama, takut hahahaha

      Hapus
  8. Kalau dalam bisnis bukan boros mba, tapi investasi maupun asset :)))) tapi memang boros itu sesekali dibutuhkan asal pada koridor yang benar dan sesuai budget yang dipunya. Jangan karena it's okay untuk boros terus dihabiskan semua isi tabungan :3

    By the way, setuju sama boros untuk sedekah, kalau bisa memang seboros-borosnya hihi selama masih sesuai kapasitas keuangan kita :> dan soal boros untuk belanja ilmu saya setuju juga, karena kita as perempuan sebisa mungkin pelan namun pasti, menambah koleksi skill kita sedikit demi sedikit :P untuk penunjang dikala suatu saat pasangan sakit dan kita perlu survive dalam menghadapi kerasnya dunia ini ~

    Dan boros untuk ilmu itu bukan sesuatu yang buruk, karena dengan bertambahnya ilmu, maka bertambah pula daya saing kita dalam meraih apa yang diimpikan :D thanks for sharing mba, nggak pernah kepikiran soal pembahasan boros ini. So gewd!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha, tabungan habis, lalu ngehek hahahaha

      betul banget!
      Kayak yang masih booming sekarang, tentang kepergian suami sang artis.

      Saya liat semua pada fokus mikirin kesedihan kalau ditinggal pasangan.
      Saya mah malah mikirin, kalau saya di posisi dia, waduuhh gimana anak-anak saya?

      Sebagai IRT nggak punya kerjaan tetap sungguh masalah banget.

      Makanya jadi perempuan memang wajib banget punya skill yang bisa dijual ya :D

      Hapus
  9. aku boros kuota online shop mbak, bukan sebagai penjual tetapi sebagai calon pembeli hahaha
    ngeliatin barang yg dipingini, dimasukin keranjang belanja aja dulu, sampe tiba tba ilang sendiri barangnya, dipikir dipikir oalahh terlalu banyak buka onlinne shop
    tapi sekarang udah jaranggg bangeeett, bosen belanja kali ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahhaa, kalau saya jujur jarang sih belanja online, terlalu banyak pertimbangan soalnya.
      Tapiiii kalau ngisi keranjang di marketplace, seriiinggg, ngisi doang tapinya hahahahaha

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)