5 Self Improvement Untuk Hidup Lebih Baik

hidup-lebih-baik

5 Self improvement ini bisa dilakukan untuk mencapai hidup lebih baik tentunya menjadi impian semua orang, termasuk saya yang merupakan wanita yang otewe usia 40an.

Sudah 30an tahun hidup di dunia ini, kadang banyak hal yang saya sesali, banyak yang yang ingin saya hapus dan ulangi.

Akan tetapi, dengan self improvement yang saya lakukan, hasil dari belajar, mendengar, melihat dan membaca, membuat saya selalu berusaha berpikiran terbuka agar hidup lebih baik.

Ye kan, bukan semata karena waktu puluhan tahun yang telah saya lewati di dunia ini sih, akan tetapi mungkin pertimbangan, ujung usia saya, siapa yang tahu kan ya?.
Baca : Konsisten Artinya Bertahan Dalam Godaan
Bisa jadi, setelah nulis ini, ternyata merupakan akhir dari tulisan saya di blog ini, karena ternyata besok saya udah waktunya pulang.
Emm... kecuali malam ini saya kebut menulis postingan lain dan saya schedulle-kan tayang di hari berikutnya sih, hahaha.

That's why, saya selalu berusia untuk hidup lebih baik, dari hari ke hari, meskipun kadang eh seringnya sulit dilakukan.


Apa Itu Self Improvement ?

Menurut arti dari google translate,  Self Improvement itu adalah Perbaikan Diri, yang mana bisa diartikan dengan menjadikan pribadi kita lebih baik lagi.

Seperti yang saya jelaskan di atas bahwa, hidup kita akan terus berjalan seiring waktu sampai di batas usia kita, masa iya sih kita mau hidup begini-begini saja?

Bukannya tidak menghargai dan mensyukuri kehidupan kita saat ini, hanya saja kadang kita tidak sadar, saat ini mungkin kita merasa nyaman, tapi tanpa sadar kita malah membuat orang lain tidak nyaman.

Yang mana, ketidaknyamanan orang itu karena kita mempengaruhi mereka secara langsung.
Misal, kita nyaman-nyaman saja hidup nyaman dengan harta orang tua, sementara orang tua sedih kitanya nggak mau mandiri.

Bukannya apa-apa.
Kalau ortu berpulang duluan, bagaimana nasib kita?
Semua ortu pasti berharap anaknya mandiri di jalan yang benar, setidaknya di jalan Allah.
Baca juga : Cara Bekerja Dengan Hati, Demi Hidup Berkecukupan A La Rey
Yup, self improvement, selain bermanfaat banget buat kita, juga berdampak terhadap lingkungan sekitar kita, dalam hal ini keluarga tentunya.


Self Improvement Untuk Hidup Lebih Baik A La Rey


Karenanya, untuk hidup yang lebih baik, saya melakukan self improvement yang jujur saja, kebanyakan hal itu diajarin oleh waktu, dan di antaranya,


1. Menerima, memaafkan dan berdamai dengan masa lalu


30 tahun lebih usia saya, 30 tahun lamanya saya hidup di dunia ini, sudah tentu banyak mengalami hal-hal yang nggak melulu bahagia.

Banyak luka, kesedihan dan kekecewaan di masa kecil.
Temans yang sering mampir di sini pasti tahu, betapa masa kecil dan masa remaja saya sungguh banyak hal yang menyedihkan

Hal itu sungguh membebani saya.
Kesal sama orang tua, baik mama maupun bapak.
Kesal sama lingkungan.
Bahkan kadang kesal dengan beberapa keputusan saya yang tidak berjalan sesuai harapan.

Tapi, seiring dengan waktu, setelah semua hal yang saya lewati, menangis, menjerit, drama queen banget pokoknya.
Ujung-ujungnya saya sadar, tidak ada yang bisa saya lakukan untuk menghapus semua itu, selain saya menerimanya.

Menerima sebagai bagian dari hidup saya.
Sebagai bagian dari ujian agar saya menjadi lebih baik.
Dan setelahnya saya bisa memaafkan sehingga perlahan-lahan bisa berdamai dengan masa lalu.

Include dengan inner child saya yang sungguh masih tumbuh di dalam diri saya, bersembunyi dalam ketakutan dan terus minder akan trauma yang dia alami di masa kecil.
Baca juga : Ekspektasi Dan Realita Ibu Bekerja Dari Rumah
Semuanya, perlahan bisa saja ajak untuk hidup lebih baik dengan menerima, memaafkan serta berdamai dengan semua pengalaman tersebut.
Demikianlah, hidup positif bisa saya raih perlahan dan itu membuat hidup lebih baik buat saya.


2. Hidup dengan semangat akan masa kini


Setelah hidup lebih baik dengan menerima, memaafkan dan berdamai dengan masa lalu. Hal berikutnya yang saya lakukan adalah hidup dengan semangat di masa kini.

Iya, tetap tidak mudah sih, karena kalau hidup kita baik-baik saja sih mungkin bakal lebih mudah, akan tetapi kalau saat ini kita masih dalam tahapan hidup yang memprihatinkan?
Entah itu masalah ekonomi, keluarga dan lingkungan.

Akan tetapi, balik lagi.
Berdamai dengan masa lalu itu membuat kita jadi lebih mengerti, bahwa hidup akan selalu baik-baik saja, dan semua yang kita alami sekarang, baik itu suka maupun duka, kebahagiaan maupun kesedihan, semua akan berlalu, tidak ada yang abadi.

Karenanya, dengan bersemangat selalu di masa sekarang, membuat masa yang negatif, yang sedih, yang tidak sesuai harapan itu akan terasa lebih berarti.

Bersemangat di masa kini, akan membuat kita hidup lebih baik, karena setiap hari ada it's a brand new day dengan segala peluang kebahagiaan bagi kita.


3.  Menetapkan Impian Atau Goal Hidup


Hal ini saya pelajari sejak saya menjadi seorang ibu, khususnya ibu rumah tangga.
Menjadi ibu rumah tangga itu amat sangat complicated, nggak usahlah dulu berbicara tentang tantangan lingkungan yang tidak support.
Baca juga : Tentang Hobi Dan Passion, Ternyata Beda Loh!
Bahkan tantangan dari diri kita sendiri saja, yang merasa insecure sendiri, menganggap profesi sebagai ibu rumah tangga itu adalah nggak ada apa-apanya.

Yang ternyata hal itu dikarenakan karena saya nggak pernah menentukan atau menetapkan goal dalam hidup saya.

Hidup terasa lebih membosankan, selain dari bangun tidur, urus anak, ngomel, bete ama anak yang lelet, suami yang begitu-begitu saja, daaaannn tidur lalu daaannn repeat! lol.

Sounds membosankan banget kan ya?
Terlebih kalau sebelumnya kita sebagai ibu berkarir, yang punya banyak hal yang bisa dilakukan dengan banyak target yang tercapai.

Karenanya saya sadar, target atau goal hidup itu penting, minimal bisa jadi impian kita, yang bisa kita tuliskan dengan gede dan ditempelin di kaca atau bagian mana saja yang kita sering lihat dan baca.

Dengan begitu kita jadi bisa hidup lebih baik, karena tahu apa yang dikejar, apa yang diinginkan di masa depan.
Even kita sebagai ibu rumah tangga, kita bisa banget menjadikan anak-anak kita sebagai impian atau target hidup kita.

Misal, anak bisa baca Alquran di usia berapa?
Bisa mandiri di usia berapa?

Itu sebuah target atau goal yang besar loh, lebih besar dari impian memenangkan proyek ratusan M, karena kalau proyek gede kan dikerjakan secara team.
Tapi proyek ngurus anak itu, kadang sepenuhnya berada di tangan kita sebagai ibu.

Demikianlah, impian atau goal hidup kita, akan menjadikan kita hidup lebih baik.


4. Mengenal diri sendiri agar bisa menentukan mana yang harus dimaksimalkan dan mana yang harus diubah


Yup, bukan hanya menerima dan memaafkan serta berdamai dengan masa lalu, tapi juga jadikan pelajaran berharga untuk mengenal diri sendiri.

Sehingga kita lebih tahu, apa kelebihan kita dan maksimalkan hal tersebut untuk mencapai impian.
Juga mengenali apa kekurangan diri, agar kita bisa mengubah dan menghindari hal tersebut atau menutupinya dengan kelebihan yang kita punyai.

Dengan mengenal diri kita, secara tidak langsung akan membuat kita bisa hidup lebih baik lagi.


5. Mengerti saat follow and don't follow passion


Hah? apa maksudnya tuh?
Mungkin dengan kata sederhananya adalah, hidup dan mencintai saat ini kali ya.

I mean, kalau saya merenungkan apa yang sudah saya lewati dan rasakan saat ini, juga membaca curhatan dari berbagai tulisan teman-teman.

Khususnya yang ada di grup psikolog atau support psikolog gitu.
Saya rasa semua orang, khususnya wanita, banyak yang merasa tidak bahagia karena terlalu memaksakan keinginan tanpa lihat sikon.
Baca juga : Kim Ji-Young, Born 1982 - Patriarkis, Gender Dan Kodrat Wanita
Misal, nggak suka jadi ibu rumah tangga, padahal keadaannya sama sekali nggak memungkinkan, kayak keadaan si Kim Ji-Young di film tersebut.
Sebenarnya kan tidak ada satu orangpun yang melarangnya menjadi wanita karir, tapi keadaannya yang nggak memungkinkan.

Sama juga dengan saya.
Saya merasa jadi ibu rumah tangga itu adalah bukan passion saya.

Saya benci kerjaan rumah, saya benci nyuapin anak kelamaan, i hate so much masak!
Dan saya mulai depresi memikirkan ingin kerja kayak dulu, sibuk mengurus segala sesuatu dan segala macam kerjaan luar yang saya pikir menjadi passion saya.

Lalu saya sadar, kadang memang ada waktunya kita harus membiasakan diri untuk don't follow our passion, memaksa diri untuk melakukan hal-hal yang kita tidak sukai.
Paksa diri dengan cinta, hingga akhirnya kita bisa mencintai dan mengubah hal itu menjadi passion kita.

Suatu saat nanti, jika memang keadaan sudah memungkinkan, kita mungkin bisa diberi kesempatan untuk follow our real passion, sehingga kita semakin berbahagia menjalaninya.

Dengan mengerti dan mengenal dengan baik, kapan waktunya kita follow our passion, dan kapan kita harus don't follow our passion, kita bisa menjadikan hidup lebih baik dan bahagia.

Baca juga : Menikah adalah Ibadah, Bukan Semata Mencari Kesenangan

Demikianlah, 5 self improvement untuk hidup lebih baik ALa Rey, setidaknya itulah yang benar-benar saya jalankan dan saya alami selama ini.

Tidak..
Sejujurnya saya belum menjadi orang yang sangat sempurna hidupnya.
Namun dengan 2 hal yang menjadi self improvement untuk hidup lebih baik di atas, saya benar-benar merasakan bahwa hidup lebih baik menyertai saya setiap harinya.

Alhamdulillah.

Semoga bermanfaat.

Sidoarjo, 9 Maret 2020

17 komentar :

  1. 1. Berdamai dengan masa lalu itu memang perlu dilakukan agar bisa jadi lebih baik. Ada orang yang sepertinya sudah melupakan masa lalunya, kadang juga menyalahkan orang tua yang sudah membesarkan, kenapa aku dulu cuma di sekolahkan sampai SD saja pak, padahal orang tua mana sih yang tidak ingin anaknya sekolah setinggi-tingginya, misalnya sampai SMA, atau kuliah S2 kalo perlu, tapi kemampuan finansial tiap orang tidak sama kan.

    2. Betul, tetap semangat menjalani kehidupan masa sekarang, karena biarpun mungkin sekarang belum punya banyak uang tapi mungkin itu yang terbaik. Punya motor Alhamdulillah, punya kontrakan, eh masih ngontrak juga Alhamdulillah. Kalo kaya mungkin sekarang hobinya malah dugem sama main janda, repot kan keluarga.😊

    3. Soal target, mungkin seperti kebanyakan orang, ingin punya Nissan Terra seperti punya kang satria dan juga punya rumah dua, rumah lho bukan istri, tapi kalo ada yang mau sih ngga nolak.🤣🤣🤣

    4. Saya agus mbak, saya kenal diri sendiri kok.😄

    5. Nomer lima sepertinya sudah dibahas kemarin soal rumput tetangga ya mbak, enak kang satria, tetangga nya semua udah keramik jadinya ngga iri soalnya ngga ada rumputnya.😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tari setuju banget dengan poin yang ditunjukkan oleh om Agus, bahwa bagaimanapun hidup harus dijalani,dan di syukuri dan tentu saja hati harus tenang dan damai meski tak semua orang bisa melakukannya contohnya saya. Ya, saya tipikal gadis remaja yang sudah berdamai dengan kehidupan meski nyatanya karier sudah baik tetap saja hati tak mampu berdamai. Ya, mungkin itu kurang satu yaitu ingin punya mobil Nissan terra kayak punyaknya om satria dan yang terakhir sih pengen punya calon suami. Maaf jadi jurhat tarinya. 🤭🤭🙏🙏🙏

      Hapus
    2. hahahahhahaa, bisaaa aja!
      Etapi beneran loh, rumah 2 ya! bukan istri 2.
      1 buat ditinggalin, 1 buat bisnis.

      Saya aamiin in, aamiin ya Allah, semoga tercapai semua impian mulianya :D

      @Tari, semangaaattt, semua bakal indah pada waktunya :)

      Hapus
  2. Sangat bermanfaat, makasih ya mba Rhea. 😘 memang kita harus memperbaiki diri setiap saat ya mba.

    BalasHapus
  3. Saya saat ini juga mencoba untuk berdamai dengan masa lalu saya Mbak. Semenjak berkeluarga tiba2 saja trauma di masa lalu saya bermunculan kembali dan menumbuhkan inner child saya yang lama terpendam.

    Semoga kita semua berhasil melakukan self improvement untuk diri kita, agar hidup menjadi lebih baik dan berkualitas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangaatt, dikomunikasikan aja, atau kalau memang butuh, bisa cari bantuan yang tepat.
      Semoga segera terlewati ya, bisa membujuk dan mengajak inner child-nya untuk legowo dan berdamai dengan masa lalu :)

      Hapus
  4. kenyataan nya. untuk bsa berdamai dengan masa lalu itu susah mba :) sedih

    BalasHapus
  5. Pengen kayak mbk rey, yang bisa berusaha mencintai kehidupannya walaupun punya masa lalu yang kelam. Semangat trus mbak💪, saya jadi termotivasi buat self improvement juga.

    Dan juga, kalau hidup nggak ada tujuan alias mimpi rasanya emang hampa banget. Walaupun sederhana setidaknya harus punya terget supaya lebih semangat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah bener, impian itu semacam bensin yang selalu jadi bahan bakar kita buat semangat hidup :)

      Hapus
  6. Berdamai dengan masa lalu adalah salah satu hal yang sulit untuk dilakukan tapi sangat berperan besar dalam meningkatkan kualitas hidup kita, dan saya pun sampai sekarang masih berusaha untuk memaafkan masa lalu saya atas keputusan-keputusan salah yang pernah saya buat :"""D dan itu nggak mudah ternyata ~

    Kadang sampai berpikir, seharusnya saya ambil keputusan ini bukan itu, tapi kalau terus-terusan dipikirkan juga nggak ada gunanya. That's why proses berdamai itu diperlukan agar saya bisa menerima hidup saya dan menjalaninya dengan suka cita sedari sekarang untuk masa depan lebih cemerlang :>

    Pada akhirnya, hanya bisa berharap semoga hidup kita akan lebih berkualitas ke depannya. Semangat terus untuk mba Reyyyy. You can do it! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi iyaaa..
      Tapi akhir-akhir ini saya lebih suka melihat ke depan, saya rasa saya sudah mulai belajar menerima hidup ini, meskipun penuh dengan rencana ke depan yang mana, mungkin terlihat lebih tidak 'saya' banget.

      tapi setidaknya saya udah berada di sini, sudah belajar menerima masa lalu, menerima bahwa inilah saya di masa kini, dan masa lalu tak bisa diubah tapi adalah harta berharga saya :)

      Hapus
  7. Saya jadi ikut mikir, bagian follow dan don't follow
    Karena saya gak bisa masak dan gak suka masak. Sedangkan masak merupakan bagian dari wanita (terkecuali kalau mereka kaya atau suaminya super kaya, yang bisa bayar asisten buat masakin).

    Jadi sedih kalau ingat kudu memaksa diri untuk belajar, dan suka masak, hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jujur sebenarnya itu penting banget, amat sangat penting kalau menurut saya.
      Kalau saya perhatikan, sekarang itu banyak wanita yang hidupnya kacau berawal dari situ.

      Setelah menikah, akhirnya keadaan memaksanya harus di rumah, tapi karena memang nggak suka di rumah, wanitanya nekat kerja, ternyata malah makin berantakan, dia kecapekan, hubungannya makin kacau sama suami.

      Lalu merajuk bilang suami nggak perhatian, padahal ya suami cuman capek menghadapi istrinya yang bingung karepe dewe hahahaha.

      Solusinya, diskusikan dulu sama pasangan sebelum menikah say, penting itu, dan demikian juga sebelum punya anak, harus diskusikan, gimana anak? siapa yang jaga? dan semacamnya :)

      Hapus
  8. Hanya menebak saja, mbanya orang yang bisa menyemangati dirinya sendiri, optimis..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi kurang lebih seperti itu, meski sejujurnya hal itu terjadi karena saya nggak pernah merasa punya teman yang benar-benar menyemangati saya, alhasil saya semangati aja diri saya sendiri hahahahaha

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)