Review dan Sinopsis Film Searching, Tentang Ayah dan Parenting

film-searching

Film Searching merupakan sebuah film dengan genre parenting atau pola pengasuhan, karena ke seluruhnya bercerita tentang bagaimana orang tua mengenal dan memahami anaknya.

Film ini sudah tayang sejak tahun 2018 lalu, dan saya baru tahu beberapa bulan lalu, ketika malam-malam merasa lelah, lalu buka facebook dan membaca status seorang kawan.
Dasar saya orang nya mudah penasaran kan ye, langsung aja saya tutup laptop, dan bersiap bobo sambil bawa earphone, lalu saya nonton deh film Searching ini, hahaha.


Film ini bagus, dan ceritanya seperti ini.


Sinopsis Lengkap Film Searching (2018)


Spoiler alert!

Pembuka film Searching, gambaran keluarga pro internet 


Film ini berkisah tentang sebuah keluarga kecil di Amerika, ada David Kim (John Co), Pam Kim (Sara Sohn), dan Margot Kim (Michelle La) yang hidup bahagia, tercermin dari kegiatan mereka di sebuah laptop. 

Mereka memang keluarga yang cukup aktif, di berbagai media sosial dan sering mengabadikan semua kehidupan mereka.

film-searching

Sayangnya, dibalik kebahagiaan tersebut, sang ibu, Pam Kim yang mengidap penyakit kritis, yang akhirnya meninggal dunia. Setelah itu, praktis Margot hanya tinggal berdua dengan ayahnya, David Kim. 

Lalu, dalam film Searching ini digambarkan bahwa, kepergian Pam Kim cukup memukul mereka berdua. Lalu masing-masing mencoba menepis perasaan kehilangannya dengan cara masing-masing.

David dengan cara menyibukan diri dalam bekerja, serta Kim yang kesepian, hanya lebih sering intens berkomunikasi dengan sang ayah melalui layanan instant messaging.

Karena komunikasi yang terbatas itulah, ayah dan anak ini jadi tak bisa benar-benar terbuka, dan memilih menghibur hatinya sendiri-sendiri. Demikian juga David yang memilih tidak pernah lagi menyinggung Pam Kim di depan anaknya, Margot.

Kenyataan tersebut ternyata membuat Margot jadi sedih, tapi dia tidak berani mengungkapkan, malah memilih medsos untuk curhat tentang kegalauannya.

Margot menghilang

Hingga suatu hari, Margot memberitahu ayahnya, bahwa ia akan pulang larut malam, karena akan belajar kelompok di rumah temannya. 
Karena pesan itu, David jadi tidak terlalu menanti kepulangan Margot, dan malah tertidur.

Ternyata, ketika David tidur, ada panggilan dari Margot berkali-kali.
Ketika terbangun, David segera menghubungi Margot, sayangnya ponselnya tidak aktif.
Dan sejak saat itu, David kehilangan kontak dengan putrinya, Margot Kim. 


Setelah menunggu lama, tidak ada respon dari Margot, David mulai menelpon sana sini untuk mencari Margot, ke tempat lesnya, yang berakhir dengan rasa terkejut, karena ternyata Margot sudah lama tidak pernah ikut les lagi sejak lama, David mulai panik, karena Margot tak pernah bercerita tentang itu, terlebih David masih selalu memberikan uang les ke Margot.

Pencarian Margot 

Karena tidak tahan lagi, David akhirnya menghubungi kepolisian untuk melaporkan kehilangan anaknya, Margot. 

Adegan selanjutnya dalam film Searching ini. Oleh pihak kepolisian itu, ia dikirimkan seorang detektif yang terkenal, yang tinggal di sekitar area tempat tinggalnya. Yaitu Detektif Rosemary Vick, atau sering disebut Detective Vick. 

Detective Vick dan teamnya segera bergerak cepat, mendatangi David dan meminta data Margot sebanyak-banyak, dan disambut kebingunan oleh David, karena dia kemudian menyadari sesuatu, betapa dia tidak mengenal satupun teman Margot.

Detektif Vick tidak menyerah dan menyuruh David mengecek media sosial anaknya.


David mulai menghubungi teman-teman facebook Margot, namun  ia tidak mendapatkan hasil apapun, karena ternyata semua teman facebooknya bukan teman dekat Margot. 
David mencoba menghubungi Ibu dari Isaac, yang menjadi teman sekolah Margot. 

Dari Ibu Isaac David tahu bahwa kemungkinan Margot ikut pergi camping dengan Isaac dan teman-temannya ke gunung. 
Sayangnya, David menerima berita, ternyata Margot tidak bersama Isaac dan teman-temannya. 

David teringat akan teman belajar kelompoknya, dan menghubungi salah satu teman Margot yang ikut belajar kelompok pada saat malam Margot hilang. 

Dari teman Margot tersebut, David mendapatkan kabar bahwa Margot ternyata pulang pada pukul 9 malam, tidak pernah belajar sampai larut malam. 

film-searching

David semakin kebingungan dan ketakutan, terlebih ketika detektif Vick datang memberikan informasi yang mengejutkannya, kalau ternyata Margot sama sekali tidak diculik, tapi dia hanya memilih pergi menjauh dari ayahnya, terbukti Margot membuat kartu identitas baru.

David meradang, dia tidak percaya Margot melakukan hal itu.
Untungnya laptop Margot ternyata ada di rumah.

Dengan kemampuannya, David bisa membuka laptop tersebut dan mendapatkan beberapa informasi tentang Margot. 

Dari laptop tersebut, David tahu bahwa ternyata Margot sering menggunakan situs YouCast, dan mendapatkan petunjuk bahwa Margot sering pergi ke Danau Barbossa.
David pun penasaran dengan danau tersebut dan memilih mendatangi langsung ke sana

Di Danau Barbossa, David akhirnya menemukan jejak Margot, dan setelah detektif Vick dan team datang, mereka mencoba mengangkat mobil Margot yang ternyata masuk ke danau.

Beruntung di mobil tersebut tidak ada jasad Margot, hanya ada jejak darah dan sejumlah uang. 
Sejak penemuan itu, Margot akhirnya dinyatakan diculik. 

Margot dinyatakan diculik dan ternyata ending film Searching ini...

Berita penculikan Margot menggemparkan kota dan media sosial, dari teman-teman sekolah Margot yang mengaku dekat dengan Margot padahal tidak, hingga kecaman banyak orang yang mengatakan bahwa David gagal menjadi orang tua.

Meski tertekan, David tidak mau menyerah, dia tetap melakukan pencarian, hingga akhirnya sang detektif menyatakan bahwa Margot telah dibunuh oleh penculiknya, yang seorang mantan narapidana. 


Dengan berita kematian Margot, maka ditutuplah kasus Margot, tapi sekali lagi, sebagai seorang ayah, David tidak serta merta bisa mempercayai semua berita tersebut, terlebih dia merasa ada kejanggalan pada kasus putrinya.

Dan iniah peran kuat dari film Searching ini, di mana David terus mencari info melalui isi laptop Margot, dari media sosialnya, email, transaksi keuangan Margot, hingga tempat-tempat dan kenyataan apa yang dilakukan putrinya tersebut di dunia maya.

Hingga akhirnya dia menemukan sebuah bukti, di mana hal itu membawanya kepada kenyataan yang mengejutkan, dan David sangat yakin kalau Margot masih hidup.

Lalu, benarkah Margot masih hidup? masih dong (kan udah dibilang, bakalan spoiler, hahaha), lalu di mana dia sebenarnya? dan bagaimana David bisa menemukannya, serta siapa sebenarnya biang kerok dari semua masalah anaknya?

Ya... yang itu mah, silahkan tonton sendiri, hahaha.
Yang jelas sedikit mengejutkan, meski saya udah curiga sejak pertengahan film sih kalau pelakunya adalah si Anu itu, hahaha.



Review Film Searching (2018)


Profil film Searching:


Sutradara: Aneesh Chaganty
Produser: Timur Bekmambetov, Sev Ohanian, Natalie Qasabian, Adam Sidman
Penulis Skenario: Aneesh Chaganty, Sev Ohanian
Musik: Torin Borrowdale
Sinematografi: Juan Sebastian Baron
Penyunting: Nick Johnson, Will Merrick
Produksi: Bazelevs Company, Screen Gems, Stage 6 Films
Distributor: Sony Pictures Releasing
Durasi: 102 menit
Genre: Mystery & Suspense
Kategori Usia: PG-13 (13+)
Rilis: 21 Januari 2018 (Sundance), 24 Agustus 2018 (Amerika Serikat & Indonesia)


Pemain Film Searching:


John Cho, sebagai David Kim, suami Pamela Nam dan ayah Margot
Michelle La, sebagai Margot Kim, putri David dan Pamela Kim
Kya Dawn Lau, sebagai Margot Kim 9 tahun
Megan Liu, sebagai Margot Kim 7 tahun
Alex Jayne Go, sebagai Margot Kim 5 tahun
Debra Messing, sebagai Detektif Rosemary Vick
Sara Sohn, sebagai Pamela Nam Kim, istri David dan ibu Margot
Joseph Lee, sebagai Peter Kim, saudara David
Steven Michael Eich, sebagai Robert Vick, anak Detektif Vick
Ric Sarabia, sebagai Randy Cartoff
Sean O'Bryan, sebagai Penyiar Radio

Rating By #SharingByRey : 4,5 of 5


Menurut saya, film Searching ini benar-benar mengandalkan akting pemain, serta kepiawaian meramu story telling.

Karena, sepanjang film sama sekali nggak ada yang adegan di shoot langsung, para pemain berakting seolah-olah penontonnya dibawa untuk melihat ke kamera mereka langsung.

film-seraching

Yup, semua adegan filmnya mengandalkan rekaman kamera laptop, CCTV hingga kamera media.
Apa ya namanya, lupa.. kasih tahu dong di kolom komentar, hahaha.

Karena semua adegan seolah terpotong-potong, karena hanya menyuguhkan sudut kamera laptop dan lainnya, alhasil pemain kudu berjuang keras dengan aktingnya, agar penonton bisa ikutan merasakan greget dan tegangnya, serta penasarannya.

Dan di awal film Searching ini, semacam aneh sih ya. Mengingat saya jarang banget nonton filmnya si John Cho itu. Saya cuman mengingat ketika dia main di film konyol belasan tahun lalu, di mana saat itu wajahnya masih unyu dan bebas kerutan, hahaha.

Karena karakter konyol tersebut, rasanya agak aneh melihat aktingnya yang serius banget.

Akan tetapi, saya suka banget film ini, karena menampilkan 2 tema yang sangat saya sukai, pertama dunia internet atau digital, serta tentang parenting atau pengasuhan, yang terkadang banyak orang memaksakan kepada orang tua lainnya, agar mengikuti teori parenting yang biasa diterapkan.


Lepas dari itu, sisi misteri dalam film Searching ini, yang bikin penonton berpikir keras, kemana gerangan si Margot? benarkah dia tidak sepolos wajahnya? atau semacam punya kepribadian ganda, ketika kesehariannya terlihat manis, ternyata di dalam rekam jejak digitalnya terungkap banyak hal yang mengejutkan buat ayahnya.

Meskipun di tengah-tengahnya, terasa ada yang hambar dan membosankan, tapi ending-nya sungguh mengejutkan buat penonton, biarpun bagi saya udah bisa menebak-nebak, ketika di pertengahan film.

Over all, saya mengamini kata teman facebook saya, film ini memang bagus, dan layak ditonton oleh para orang tua, agar tahu bahwa mengenal anak dengan membuka komunikasi instens tentang semua hal.

Serta mengingatkan orang tua tentang betapa luasnya dunia maya itu, karenanya orang tua dilarang gaptek, hahaha.


Pesan dan Kesan Film Searching (2018)


Ada beberapa makna maupun pesan dari film ini bagi saya, yaitu:

Film Searching mengajarkan bahwa setiap orang tua punya cara sendiri mengenal anaknya.

Sebagaimanapun karakter orang tua, selama orang tua masih tinggal serumah dengan anak, yakin deh orang tua punya cara tersendiri mengenal anaknya.

film-searching

David yang dinilai gagal dalam mengasuh anak perempuannya, justru yang menjadi pahlawan penyelamat Margot yang nyaris sekarat.

Di saat orang-orang yang hanya mendengar dan membaca kisahnya di media sosial nyinyir ini itu, menilai hubungan David dengan anaknya yang kacau sehingga sebagai ayah dia gagal tidak mengenal Margot sama sekali.

Nyatanya?
David memang tidak mengenal teman-teman anaknya, tapi dia punya keyakinan semacam ikatan batin dengan anaknya, yang membuat dia yakin, masih mengenal Margot, anak semata wayangnya.
Dan karena keyakinan itulah, yang menyelamatkan Margot dari kematian.

Perlakukan anak sesuai usianya, berbagilah beban hati kita dengannya 

Sebenarnya masalah ketidak dekatan Margot dengan ayahnya adalah, karena ayahnya tidak mau Margot tenggelam dalam kesedihan mengingat ibunya yang telah tiada. Salah satunya dengan tidak pernah membicarakan ibunya di depannya. 

Dan di film Searching ini, diajarkan bahwa sebaiknya orang tua tak boleh melakukan hal itu.

Padahal, Margot begitu merindukan mereka membicarakan dan mengenang ibunya.
David terlalu melindungi anaknya, sehingga tanpa dia sadari kalau ternyata anaknya sudah cukup dewasa untuk berbagi beban hati dengannya.

Orang tua wajib kenal teknologi, dan bersahabat dengan anaknya di media sosial

Ini nih, kunci film Searching ini adalah karena si David memang seorang yang high technology, jadi dia bisa memanfaatkan dan menggali semua info dari laptop Margot.

Bayangkan kalau David gaptek, cari tahu pasword laptop aja pasti udah ngehek duluan, hahaha.
Terlebih mau cari tahu pasword medsos anaknya?

Hal lainnya adalah, sebijaknya kita berteman di medsos anak, agar bisa memantau semua kegiatannya, dan hal ini memang sebaiknya dibicarakan sejak awal membolehkan anak punya gadget dan medsos.

Ketika teman dunia maya lebih banyak dan dekat ketimbang dunia nyata

Waahhh ini mah saya banget, kayak Margot banget saya mah, bedanya saya masih punya 2 teman setia di dunia nyata, yaitu para krucils ini, hahaha.

Sementara Margot, kenyataannya dia tak punya teman dekat di dunia nyata, bahkan banyak teman kelasnya yang mau berteman dengannya, karena Margot adalah anak yang pintar, sehingga mereka bisa mendapatkan nilai bagus, jika kerja kelompok dengan Margot.

Teknologi itu memudahkan hidup

Film Searching ini memang berpusat di laptop, di mana laptop menyimpan banyak kenangan masa lalu.
Kadang, kenangan berupa foto dan video yang tersimpan di laptop, bisa jadi memberikan informasi yang dibutuhkan.

Selain itu, teknologi internet sungguh membuat semua sudut dunia bisa terjangkau dalam genggaman, sehingga bahkan David yang tidak mengenal teman Margot, bisa menemukan semua teman setidaknya orang yang kenal Margot, sejak anaknya masih kecil.

Seidealisnya ibu, dia tetap bisa melakukan apapun demi anaknya

Nah kunci dari drama hilangnya Margot ini sebenarnya, karena seorang ibu yang semasa hidupnya selalu idealis, melawan kejahatan.
Tapi akhirnya bisa berbuat kejahatan demi melindungi anaknya.

Kasih ibu kadang memang salah tempatnya.

Demikianlah, sinopsis, review maupun makna dan pesan dalam film Searching.
Temans ada yang belum nonton nggak?

Nonton gih!


Sidoarjo, 20 Desember 2020


Sumber : Searching movie
Gambar : berbagai sumber

Demikian artikel tentang review dan sinopsis lengkap Searching Film, semoga bermanfaat.

10 komentar :

  1. Aku belum nonton film ini, Mbak. Setuju banget kalau setiap orang tua harus paham teknologi dan mengikuti perkembangan jaman. Anak jaman sekarang soalnya pinter banget udah bisa bermain game di smartphone padahal usia masih di bawah tiga tahun.

    BalasHapus
  2. Belum nonton Filmnya uni Rey..😊😊

    Cuma ada benarnya juga kali yaa mengurus anak secara baik dan benar setiap orang tua pastinya punya cara tersendiri.😊😊 Meski tujuannya sama pola penerapan pengurusan anak pastinya caranya berbeda-beda.😊😊


    Makanya sebenarnya kita tidak bisa mengikuti gaya orang lain untuk kita jadikan pedoman dalam hal mengurus anak dirumah.😊😊

    Baiknya boleh kita ambil cuma caranya ikuti kata hati kita dan anak2 kita mungkin itu yang lebih dominan.😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah bener KangSat, karena kondisi tiap orang itu beda-beda ya :)

      Hapus
  3. Aku udah nonton film ini.. Keren banget, pasti produksinya low cost nih, haha.

    BalasHapus
  4. film yang begini nih biasanya ada bawangnya hehehe

    boleh jadi list buat nonton ke depannya, soalnya bagus buat ilmu parenting

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bawangnya kurang terasa sih, soalnya kan tentang ayah yang minim ekspresi hahaha.
      Biasanya yang mengandung bawang banget itu tentang ibu :D

      Hapus
  5. Ini film favorit aku banget Mba! Sejak nonton di bioskop 2 tahun yang lalu jadi suka banget. Selain emang alur ceritanya yang bagus banget cara menampilkan ceritanya itu yang keren yaitu tanpa ada shooting langsung alias dibuat seakan2 via webcam atau cctv gitu jadi unik banget.
    Dan kagum sih sama ayahnya Margot karena paham dengan teknologi jadi dia bisa memanfaatkan teknologi untuk mempermudah pencarian dan bukti. Penting sih ini buat semua orang supaya minimal paham dengan menggunakan internet sebaik mungkin ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus banget ya, saya dong baru ngeh filmnya, padahal keren.
      Betul bangetm ortu zaman now gak boleh gaptek :D

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)