Suami Adalah Segalanya

Suami Adalah Segalanya

Sharing By Rey - Suami adalah segalanya, karenanya pastikan jangan salah memilih, terlebih kalau iman kita nggak sekuat Asiyah, istri sholeha dari seorang penguasa yang kejam.

Yang ada? karena memang suami adalah segalanya, menjadikan sang istri jadi minimal stres, depresi bahkan gila atau lebih parah, bisa bunuh diri.

Duh tumben banget ya si Rey? hahaha.
Iya, lagi bingung mau bahas apa, sementara saya kudu edit foto, bikin caption, tulis blogpost event, tapi tetep ngotot pengen nayangin tema 'Marriage' di hari Jumat.

Jadinya, pas iseng googling, ternyata 'suami adalah segalanya' itu merupakan keyword yang banyak dicari orang, ya udah dikembangkan aja, (terlalu zuzur!) hahaha.

Tapi bener loh, satu hal yang melintas di pikiran saya, ketika pertama kali membaca kalimat pendek, suami adalah segalanya', terbayang seorang wanita yang menikah dengan lelaki yang belum cukup matang pikirannya, biar kata mungkin udah tuwah, hahaha.

Kasian kan ye, terutama bagi muslim ya, nggak tahu saya kalau agama lain, mungkin ada yang tahu, bisa kasih tahu di komen :)
Dalam muslim, ketika seorang wanita menikah, maka saat itu juga, semua baktinya berpindah kepada suami, dan kata 'suami adalah segalanya' itu wajib adanya.

Bahkan, dari beberapa tulisan yang saya baca, bahwa bahkan jika orang tuanya sekarat hingga meninggal, jika suami tidak mengizinkan, ya istri tidak boleh pulang menjenguk orang tuanya.

Sedih banget kan?


Pentingnya Menikah Dengan Lelaki Yang Mencintai Keluarga Istri


Jika semua orang mengatakan, kalau seorang lelaki wajib cari istri yang sayang terhadap keluarga suami, saya malah berbalik.

Suami Adalah Segalanya

Justru istri yang wajib banget cari suami yang mencintai keluarga istri, bahkan lebih dari istrinya sendiri.
Mengapa?
Agar istri tidak terputus hubungannya dengan keluarga.

Lalu kalau dibalik, lah gimana dengan istri yang nggak sayang ama keluarga suami?
Mudah!
Ceraikan aja!

Ye kan...
Seorang suami itu, mudah untuk melepaskan istri, terlebih dengan alasan seperti itu.
Bukan hanya dalam agama, bahkan di masyarakatpun seorang suami yang menceraikan istri yang nggak sayang terhadap keluarganya, dipandang dengan salut oleh kebanyakan orang.

Bahkan sebagian besar akan mengatakan, syukurlah si lelaki tersebut segera menceraikan istri yang demikian dan memilih keluarganya, terutama ibunya.
Lupa dah orang-orang itu, kalau seorang istri yang nggak menyayangi keluarga suami, bisa jadi merupakan andil dari sang suami yang gagal mendidik istrinya.

Tapi, gimana kalau dibalik, suami yang nggak menyayangi keluarga istri.
Istri mau gugat cerai?
Yang ada diserang oleh banyak orang baik dalam segi agama maupun lainnya.

Bukannya istri memang udah wajib nurut sama suami?
Suami adalah segalanya, bahkan orang tua istripun sama sekali nggak punya hal lagi terhadap anaknya.

Sedih bukan?
That's why, betapa beruntungnya wanita-wanita yang berjodoh dan menikah dengan lelaki bijak yang penyayang keluarga besar, baik keluarganya, terlebih keluarga istrinya, biar gimanapun, sang suami berhutang budi kepada orang tua sang istri, yang sudah melahirkan, membesarkan, mendidik, menyekolahkan anak perempuannya, hanya untuk akhirnya tunduk kepda lelaki lain.

Can you imagine that?

Karenanya, sebenarnya yang seharusnya memilih dengan bijak itu wanita, karena istri (dalam Islam) itu nantinya jadi makmum, mau imamnya ke barat kek, ke timur kek, bahkan ke jurang, seorang istri diwajibkan kudu nurut ikutan.

Dan itu pula penyebab saya butuh waktu sangat lama bisa menerima kenyataan itu, kenyataan ketika dulu saya nggak berpikir bahwa yang namanya lelaki, udah jadi semacam nalurinya untuk jadi pemimpin.
Masalahnya adalah, ketika jalan yang ditempuh tidak sejalan dengan pemikiran kita, dan sudah terbukti berkali-kali jalannya membuat keluarga dalam masalah, tapi karena ego terus dijalankan.

Jadinya ya mau nggak mau menerima, dengan cara yang lebih bijak, yaitu fokus ke hal-hal positif aja, menjadikan diri untuk selalu jadi yang terbaik, karena yakin, segala kebaikan yang kita lakukan, bakal bikin diri kita menikmati hal-hal yang baik juga.


Suami Adalah Segalanya, Karenanya Suami Wajib Yang Bijak


Yup, suami adalah segalanya.
Karenanya, menikahlah dengan lelaki yang bijak.
Lelaki yang bisa membuat kita saling mengimbangi, saling mempertahankan, saling berpegangan apapun yang terjadi.

Suami Adalah Segalanya

Suami adalah segalanya, karenanya..
Pastikan, lelaki yang jadi suami kita adalah, seorang pemimpin yang selalu memikirkan kebahagiaan orang yang dipimpinnya, bukan hanya kebahagiaannya menjadi pemimpin saja.

Pemimpin yang bijak, seharusnya kan menanyakan kepada yang dipimpin, apa langkahnya sudah benar?
Bertanya, apakah ada masukan untuknya?
Bertanya, apakah ada saran untuknya?

Karena seorang suami yang bijak, adalah pemimpin anak istrinya yang rela melakukan semua hal demi kebahagiaan anak istrinya, bukan demi harga dirinya semata.

Demikianlah.
How about you, temans?


Sidoarjo, 18 Desember 2020

#FridayMarriage

Sumber : opini dan pengalaman pribadi
Gambar : canva edit by Rey

14 komentar :

  1. Tumben aku baca lagi enak enak, belum ada misuh misuh nya yang luar biasa, kok tahu tahu sudah habis artikelnya mbak.🤣

    Cari suami memang yang harus sayang keluarga, baik keluarga sendiri ataupun keluarga istri, tapi bagaimana dengan yang sudah menikah tapi tahu tahu suaminya hanya sayang keluarga sendiri mbak, sama keluarga istri hanya sekedarnya saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakakakak, misuhnya ketinggalan keknya Mas, wakakakaka.
      Nah itu dia, kasian kan jadinya selama menjadi istri jadi ngenes tuh :D

      Hapus
  2. Yang paling parah itu kalau "suami" yang dimaksud itu suami tetangga, kawan atau teman ya Rey... Nah yang kayak gini ini repot...Lebih repot daripada suami sendiri yang mikirin kesenengan diri sendiri..

    Iya nggak sih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakakaka, kalau suami orang mah, saya kabur aja deh Pak :D

      Hapus
  3. Salam kenal Mbak Rey.. Saya baru pertama kali ke sini. Tahu dari blognya Mbak Creameno...

    Bener juga ya mbak kalau suami hanya mencari kebahagiaan sendiri repot juga yah

    Makasih banget atas sharingnya.. Tulisannya bagus banget

    Mbak, boleh tanya sesuatu nggak.. Maaf tidak sesuai dengan topik di atas, tetapi sepertinya mbak ahli sekali dalam urusan blogging. Bisa bantu saya belajar gimana ngeblog bisa menghasilkan uang kah?

    Kebetulan saya baru menjadi blogger dan berminat sekali soal mendapatkan uang dari blog. Maafkan kalau tidak berkenan, tetapi boleh kah saya bertanya-tanya nantinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa2 mbak.. Nyonya Rey multi talenta dalam semua bidang...Bahkan jadi comblang asmara juga bisa...Terlebih mau tahun baru ada discount 50% malah..😊😊

      Hapus
    2. hahahaha, si Kangsat mah merusak kesyahduan wakakakak.

      Btw, saya sering bahas tentang blogging dan cara menghasilkan uang, bisa intip aja di label blogging :D

      Oh ya, salam kenal juga :)

      Hapus
  4. Mbaa reey, jleb banget memang krna setelah menikah istri hrs me dahulukan suaminya dibanding orang tuanya. Makanya penting bgd untuk suami agar sayang sama keluarga istri juga, agar istri tetap dekat dg keluarganya.. Makasii sharingnya Mbaa 💖💖

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mama cantik, kalau enggak, kasian dong istrinya jadi putus hubungan ama keluarganya :D

      Hapus
  5. Tumben postingan ini rada ngebut....Oohh efek job menumpuk yaa.🤣 🤣 Bagi2 dong nyonye jobnya..🤣 🤣

    Yaa suami segalanya, Istri harus nurut jadinya meski orang tuanya sakit, Sang istri harus tetap mendapat izin dari sang suami, Jika ingin menjenguknya. Agar menjadi istri yang taat pada suami.😁😁 Tapi itu dulu kali....Meski dulu juga cuma sedikit yang mau melakukannya.😁😁

    Jadi secara teori yaa seperti itu.😊

    Faktanya dalam hal keseharian yaa tidak sama, Dan tidak semua istri seperti itu.... Contohnya sang istri dirumah dengar kabar orang tuanya sakit pasti buru2 atau khawatir dengan keadaan orang tuanya...Masalah izin yaa tetap bilang cuma tetap langsung menuju kerumah ortunya.😊😊 Paling cuma bilang..."Mas aku mau jenguk ibu dirumah sakit. Nanti kalau kamu pulang kerumah mau makan beli aja dulu..Nggak punya duit ngutang"..🤣 🤣

    Masalah? Nggak juga....Selama komunikasi itu baik dan sama2 mengerti.... Justru yang bermasalah saling berdebat dan punya ego masing2.😊😊

    Jadi secara umum era sekarang kebanyakan seperti itu.... Suami adalah segalanya dalam artian kalau kedua pasangan itu saling mengerti dan menyayangi satu sama lainnya... Dan setiap pasangan punya cara tersendiri dalam menyikapi kebahagian yang bersifat segalanya. Baik suami maupun istri.😊😊

    Dan inti keseluruhannya suami segalanya apabila kedua pasangan saling menikmati satu sama lainnya dari hati dan perasaan masing2 secara ikhlas...Bukannya mengikuti dari teori yang ada dan kemungkinan belum tentu sepemikiran dengan keadaan yang setiap pasangan rasakan. Jadi teori boleh saja...Namun jika punya cara yang menurut kita nyaman noproblem juga kan..😊😊

    Gitu nyonye Rey... Paham tahu deh.🤣 🤣 🏃🏃💨

    BalasHapus
    Balasan
    1. Artinya, secara teori, posisi suami lebih enak yaa krn lebih punya kuasa yaa mas? #ehh

      Hapus
    2. wakakakakakka, ya ampuuunnnn si KangSat ini terlalu zuzurrrrr, tapi memang kenyataannya kek gitu ya, udah jaranggggg banget ada istri yang izin dulu baru dilakukan, bahkan kadang udah di rumah ortu baru ngabarin :D

      Tapi senang deh liat KangSat ama Mba Vina itu, selalu saling mengerti dan ga baper :)

      Hapus
  6. 12 tahun menikah, ada banyak.hal yang kadang berbenturan dengan suami karena salah langkah. Tetapi tanpa disadari bagi saya suami adalah segalanya pula. Sejauh ia tetap sayang anak dan istri karena kami hanya bertiga, perbedaan pendapat atau ribut kecil selalu hanya menjadi riak. Karena hidup bersama dan sudah menjadi kebiasaan untuk saling menyayangi dan penerimaan.

    Perkawinan Itu tidak sederhana. Segi kurang suami jika keliru memimpin bisa diluruskan, bisa juga tidak. Bergantung seberapa besar egonya.

    Ngeri dengan ego kayak Tae Oh di drakor The World of the Married.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah bener Mba, ego itu memang kodrat dari lelaki, tapi kalau yang kek Tae Oh itu mah bukan hanya ego, tapi kepala batu, hahaha.
      Kenyataannya banyak loh lelaki kayak gitu :D

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)