Plus Minus Ikut Blog Challenge Ramadan 2024 Ala Rey

plus minus ikut blog challenge ramadan

Blog challenge ramadan itu udah menjadi sebuah tradisi buat para blogger di bulan puasa. Setidaknya itulah yang saya ketahui sejak aktif dalam dunia blogging sejak tahun 2018.

Dan saya termasuk salah satu blogger yang aktif mengikuti berbagai tantangan yang diadakan beberapa komunitas blogger sejak beberapa tahun silam.

Sebenarnya kalau liat tantangan blogging di bulan puasa itu, semakin tahun, semakin berkurang jumlah dan persyaratannya.

Bayangkan dengan blog challenge ramadan yang pertama kali saya ikuti di tahun 2018 silam. Itu tuh tantangannya sebulan penuh, benar-benar setiap hari kudu nulis sesuai tema yang ditentukan oleh komunitas.

Lucunya hampir setiap tahun, tema blog challenge ini mirip-mirip. Bayangkan dong kalau udah ikutan beberapa kali, bingung dah mau tulis apa lagi. Khususnya buat saya yang tema tulisan blognya selalu dari pengalaman diri sendiri.


Cerita Mengikuti Blog Challenge Ramadan 2024

Ramadan 2024 ini sungguh luar biasa sih bagi saya, salah satunya karena di bulan ini saya ikutan begitu banyak tantangan menulis di blog.

cerita ikut blog challenge

Padahal ya, sejak awal tahun saya sudah mengikuti beberapa challenge juga, dan masih konsisten saya kerjakan sampai hari ini.

Setidaknya ada 2 blog challenge yang aktif saya ikutin sejak awal tahun. Ada tantangan menulis 2 kali seminggu dengan tema yang sama, di blog yang sama.

Untuk ini saya mendaftarkan blog parenting, dengan tema parenting juga.

Tantangan lainnya adalah KLIP, di mana ini sebenarnya tidaklah benar-benar dinamakan sebuah blog challenge, karena pesertanya bebas menulis di platform mana saja.

Sejauh ini, saya masih konsisten mengikuti kedua tantangan tersebut. Bahkan bisa menulis setiap hari sejak awal tahun ini untuk setoran tantangan KLIP.

Di awal ramadan, saya mulai kepincut oleh salah satu tantangan ramadan yang diselenggarakan oleh Kompasiana.

Hal ini bukannya nggak beralasan sih, berawal dari saya ikutan program Crowds Meet Up 2024 untuk para konten kreator yang diselenggarakan oleh Kompasiana.

Siapa sangka, gegara itu saya jadi ikutan tantangan ramadan dengan menulis di Kompasiana setiap hari.

Masalahnya adalah, meski temanya menarik, tapi tantangannya nggak cuman menulis aja dong. Ada beberapa waktu khusus yang berisi tantangan video YouTube dengan tema yang ditentukan.

Dan masalah selanjutnya buat saya adalah, temanya rata-rata mengharuskan saya harus keluar untuk meliput sesuai tema. Manalah saya punya waktu untuk itu, hiks.

Tantangan video pertama sih berhasil saya taklukan, dengan tema berburu takjil. Saya bela-belain menembus keramaian bazar takjil yang super rempong karena kudu naik motor, sambil bonceng anak-anak, sambil kudu ngerekam suasana tersebut dengan video lanskap. 

Ye kan, kalau untuk video medsos secara vertikal mah gampang pegang HPnya, tapi kalau horizontal kan kudu dipegang kedua tangan, sementara lagi naik motor, huhuhu.

Tapi, tetap saya berhasil menaklukan hal tersebut.

Sayangnya, di tema video kedua, saya udah benar-benar menyerah. Temanya sih tradisi unik masyarakat di bulan ramadan. Dan saya udah nggak sanggup lagi keluar dan mikir mau ambil video apa, akhirnya saya putuskan melepas Kompasiana challenge tersebut, sedihnyaaaaa...

Menyerah dari tantangan blog Kompasiana ini salah satunya karena saya kewalahan mengikuti banyak ramadan blog challenge.

Salah satunya ikut #BPRamadan2024 blog challenge yang diselenggarakan oleh komunitas blogger perempuan.

Untuk tantangan ini, peserta diharuskan menulis sebanyak 15 artikel dalam jangka waktu 30 hari dengan tema yang ditentukan.

Sebenarnya mudah ya, apalagi tantangan BP ini nggak mengharuskan pesertanya menulis setiap hari, boleh diselang seling sehari posting, sehari enggak.

Tapi, yang namanya si Rey ya, emang selalu tertekan kalau punya tanggungan gitu. Jadi, saya pengennya cepat-cepat diselesaikan, agar bisa menulis hal lain. Dan begitulah, saya menyelesaikan semua tulisan ini dalam jangka waktu 14 hari.

Jadi, saat saya menuliskan cerita ini, tantangan dari BP sudah terselesaikan dong.

Nah, seminggu setelah ramadan berlalu, ternyata komunitas Emak Blogger atau yang biasa disebut KEB ikut melaksanakan tantangan blog ramadan juga.

Tapi, berbeda dengan tantangan lainnya, KEB hanya memberikan tantangan menulis selama 7 hari saja, tapi dengan tema yang ditentukan, dan waktu juga tak boleh lewat dari hari yang ditentukan.

Dan begitulah, 3 tantangan bertemu dalam satu hari ketika itu.

Ada Kompasiana challenge, #BPRamadan2024 dan #KEBerbagiCeritaRamadan.

Uwooowwww banget, hahaha.

Untungnya, untuk everyday blog challenge KLIP sih bisa menyetor tulisan dari blog challenge lainnya. Yang jadi masalah tuh challenge menulis 2 tema parenting setiap minggu, di hari Senin dan Kamis. 

Jika teman challenge tidak berkaitan dengan parenting, terpaksa deh nulis yang baru lagi.

Jadi, jika semua harus dikerjakan, ada sekitar 4 artikel yang harus saya tulis dalam satu hari, belom ketambahan melengkapi syarat lainnya.

Share media sosial, yang meskipun receh, tapi ngabisin waktu juga.Dan jangan lupa, ini tuh bulan ramadan, banyak hal lain yang kudu dikerjakan, hahaha.  

Dan begitulah, akhirnya saya nyerah dan memilih melepas challenge di Kompasiana, karena tantangan videonya sungguh menyita waktu dan perhatian. 


Kelebihan atau Nilai Plus Ikut Blog Challenge Ramadan

Iya, i know, how serakah i am, hahaha.

Ikut challenge kok banyak amat.

manfaat ikut blog challenge

Sebenarnya niat awal ikutan itu cuman iseng belaka, nggak terlalu mengejar hadiahnya juga, karena sadar diri, bahwa si Rey ini jarang beruntung bisa menang blog challenge.

Bahkan nih ya, untuk blog challenge ramadan yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan, hampir tiap tahun saya ikutin, dan menulis tema yang mirip-mirip di blog selama 30 hari ramadan, tapi sekalipun belum pernah menang, hahaha.

Alasan saya ikut blog challenge ramadan ini, karena emang merasakan manfaatnya dan kelebihan atau nilai plus dari ikut blog challenge ini, di antaranya: 


1. Jadi konsisten ngeblog setiap hari tanpa alasan

Meskipun saya udah terbiasa menulis setiap hari, bahkan sejak awal tahun belum pernah putus menulis di blog sama sekali. Tapi emang hal itu bisa saya lakukan karena alasan kut challenge.

Ye kan, saya ikut tantangan menulis di KLIP, dan karena selalu disemangatin oleh KLIP, jadinya makin semangat menambah masalah eh salah menambah semangat untuk bisa menulis lebih banyak *uhuy.

Mengikuti challenge blog itu bikin kita punya semangat untuk terus menulis di blog setiap hari apapun alasannya.

Apalagi di bulan ramadan gini kan, mau nulis blog itu rasanya males, terlalu banyak hal lain yang harus dikerjakan, terutama beribadah, ditambah rasa kantuk, lapar, haus dan lemas.

Nah, dengan ikut challenge, terpaksa deh harus melawan semua tantangannya, sehingga tetap produktif menulis apapun keadaan kita.


2. Terbiasa ngeblog mengikuti tema dan brief

Ini yang harus saya latih sih ya, karena meskipun saya udah terbiasa menulis di blog setiap hari, tapi saya menulisnya sesuai tema yang dipilih sendiri.

Kadang, saya merasa tertekan ketika harus menulis pakai tema dan brief yang ditentukan, padahal ya kebanyakan job kerja sama blog ya harus mengikuti tema dan brief yang diberikan.

Dengan ikut blog challenge ramadan ini, mau nggak mau saya harus mengikuti semua tema dan brief yang ditentukan. Sehingga tentunya hal ini melatih saya untuk bisa profesional menerima kerja sama blog dengan kondisi yang mirip challenge ini.


3. Jadi rajin share url blog ke media sosial

Share url di medsos sebenarnya sekilas tuh kayak receh banget ya, kan tinggal copy url link blog kita, buka medsos, dan share melalui postingan.

Tapi percayalah, sereceh apapun hal tersebut juga butuh waktu dan fokus juga.

Apalagi buat mamak-mamak kayak saya, sering banget lupa share setelah posting saking udah ditungguin kerjaan lain.

Ujung-ujungnya share tengah malam, itupun kalau ingat, hahaha.

Nah dengan ikut blog challenge ramadan yang kebanyakan syaratnya harus share di medsos, mau nggak mau ya harus dikerjakan dong ya. Melatih diri juga untuk bisa segera share postingan blog selepas publish


4. Bisa branding dan kenal teman blogger baru

Nah ini sebenarnya alasan utama saya ikut blog challenge ramadan. Karena bisa sekalian numpang branding mengenalkan blog saya ke blogger lainnya, dan sebaliknya saya jadi kenal blogger lainnya juga.

Meskipun saya udah kenal banyak blogger dan blognya, tapi ketika ada challenge kek gini, saya bisa dapat tambahan kenalan blogger baru loh.

Selain juga, blog saya jadi dikenal banyak blogger lainnya, bahkan yang bukan blogger.

 

Tantangan atau Nilai Minus Ikut Blog Challenge Ramadan

Biar kata mengikuti blog challenge ramadan ini punya banyak manfaat dan kelebihan serta nilai plus atau positif. 

tantangan ikut blog challenge

Bukan berarti nggak ada tantangan atau kekurangan atau nilai minusnya ya, khususnya buat saya pribadi, nggak tahu buat teman lainnya.

Di antaranya:


1. Waktu ibadah jadi tidak maksimal

Being a single fighter mom itu, nggak pakai ngeblog aja udah rempong, waktu ibadah berkurang. Apalagi pakai ngeblog, ikut challenge yang mengharuskan ngeblog setiap hari.

Banyak pula tantangan yang diikutinnya.

Ya udah bisa ditebak dong ya, saya hampir nggak bisa beribadah dengan khusyuk dan maksimal, waktu tadarus jadi berkurang, sedih banget target ODOJ nun jauh dari realitanya, huhuhu.

Bahkan waktu tarawih kadang dikorbankan, saking nggak sanggup lagi saya naik motor ke masjid, capek dan ngantuk, sementara masih harus menulis lagi.  


2. Waktu tidur jadi berkurang

Doh ini dia deh yang saya alami hingga kini, gegara kebanyakan ikut challenge, off course butuh waktu lebih kan buat nulis semuanya. Dan bikin saya harus begadang seeetiap hari.

Yang jadi masalah tuh ketika anak-anak sudah masuk sekolah. Selama ramadan ini kegiatan anak-anak juga lumayan banyak. Dan tentu saja hanya saya seorang yang bisa membantu mereka.

Baik antar jemput maupun menyiapkan semua kebutuhan sekolah mereka, cariin ini, cariin itu.

Masya Allah, pengennya sih waktu sehari saya ditambah jadi 48 jam gitu ya. Tapi buru-buru saya urungkan, takutnya disuruh puasa 36 jam, wakakakakak.

Intinya demikian, saking banyaknya yang harus dikerjakan, ditambah kudu ikut blog challenge seabrek, jadilah terpaksa waktu tidur yang dikorbankan.


3. Sedikit terbebani dengan syarat challenge

Mungkin karena kecapekan kali ya, kurang tidur, dan banyak yang harus saya kerjakan dan pikul sebagai single fighter mom blogger. Jadinya kok saya merasa ikut challenge ini berat dan terbebani.

Terutama untuk memenuhi syarat-syarat blog challenge yang mengharuskan saya keluar cari tema itu.

That's why kemaren saya putuskan menyerah dan melepaskan challenge Kompasiana yang memang lebih ribet syaratnya.


4. Blog lain jadi tidak terurus

Daann udah bisa ketebak ya, saking setiap hari kudu nulis sesuai syarat challenge, yang kebanyakan tuh temanya mirip, dan harus 1 blog.

Dan iyes, blog lain saya jadi terbengkalai dong.

Kalau biasanya, bahkan sesibuk apapun, saya usahakan bisa update seminggu atau 2 minggu sekali untuk blog tema khusus kayak beautybyrey.com dan blognyarey.com, karena ikut blog challenge seabrek, abis dah waktu saya untuk challenge aja. 


5. Nggak cukup waktu buat blog walking dan lainnya

Dan saking nggak cukup waktu buat lainnya, tentu saja juga nggak cukup waktu untuk kegiatan blogging lainnya selain menulis.

Misal blog walking. Bahkan sekadar balas komen aja sulit, apalagi berkunjung balik ke blog teman lainnya.


Solusinya :

Ya meskipun demikian, sebenarnya ada solusi biar bisa ikut blog challenge tapi dampak minusnya bisa diperkecil bahkan dihilangkan.

Apa itu?

Jangan serakah, Rey!

Ikut challenge ya satu aja, apalagi sebelumnya udah ada challenge lain lagi kan, hahahaha.  


Kesimpulan dan Penutup

Ikut blog challenge ramadan 2024 ini emang menarik dan banyak manfaat atau nilai plusnya, di antaranya bisa melatih update tulisan blog setiap hari, bisa punya teman blogger yang belum pernah kenal. Serta jadi sarana branding yang tepat sebagai blogger.

Namun, kalau kebanyakan ikut blog challenge juga bisa berakibat mengalami nilai minus, salah satunya adalah kewalahan karena kurangnya waktu untuk melakukan hal lainnya.

Akibatnya, kurang tidur lah, nggak ada waktu buat update blog lain, nggak ada waktu buat blog walking, hingga kurang maksimal beribadah di bulan ramadan ini.

Karenanya, wajib banget disikapi dengan bijak, jangan serakah ikut semua blog challenge ramadan ya Temans.


Surabaya, 26 Maret 2024

Sumber: opini dan pengalaman pribadi

Gambar: Canva edit by Rey

2 komentar :

  1. waktu awal-awal info adanya challenge dari BP, aku semangat, bisa lah cuman 15 tulisan. Nyatanya sampe sekarang aku ga nulis wkwkwk
    pas di depan laptop, astagahh mata kok ya berat akhir-akhir ini buat melek

    BalasHapus
  2. Walopun ga pernah ikutan challange begini, tapi aku sukaaa bacain tulisan teman2 yg ikut. Dan jadi tahu kalo banyak juga blogger yg awalnya ga aktif, jadi aktif lagi saat ikut challange.

    Aku ngebayangin kalo semua diikutin, dah kebayang rempongnya Rey 🤣🤣. Nulis satu aja nunggu mood, apalagi nulis 4 challenge hahahaha.

    Cuma memang bagi aku sebagai pembaca, saking banyaknya tulisan yg masuk, apalagi tiap hari pula, jadi keteteran mau baca semua hahahah. Padahal mau ikut support dengan baca dan komen di tulisan yg dimaksud. Ujung2nya cuma bisa maksimal komen di 2-3 tulisan per blogger.

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)