Sharing By Rey - Meskipun temanya bisnis, tapi sesekali saya ingin juga sharing pengalaman kerja saya, setidaknya itu kan masuk pra bisnis, iya kan? :D
FYI, saya juga pernah merasakan jadi karyawan, dengan gaji kecil juga pernah, eh sering ding, lol.
Bahkan pada awal saya keterima kerja, gaji saya cuman 500ribu saja.
Sementara, teman lainnya bekerja dengan ijazah SMU, gajinya 700ribu dong.
Nangis nggak tuh?
Mau nangis, eh udah nangis sih, tapi apa daya?
Setahun menganggur sementara orang tua berhenti suply uang, terpaksa mau nggak mau ya harus mau, minimal buat pengalaman kerja.
Meskipun gaji saya dibawah rata-rata gaji lulusan SMU, tapi bukan berarti saya bekerja sesuka hati.
Duh Rey gitu loh, bukan saya banget deh kalau mengerjakan sesuatu dengan setengah-setengah.
Sehingga karenanya, 3 bulan kemudian gaji saya naik, Alhamdulillah.
Tapi saya tidak bertahan lama di perusahaan startup itu, saya akhirnya mendapatkan tawaran kerja di proyek, meskipun lagi-lagi nggak sesuai harapan.
Gajinya sih oke, setidaknya jauh lebih besar dari gaji saya sebelumnya.
Tapi saya diterima dengan posisi sebagai drafter.
Sungguh posisi itu kurang baik buat pengalaman kerja saya, karena pertama saya lulusan teknik sipil dan inginnya bekerja di posisi bagian teknik sipil, bukan bagian lulusan STM, hiks.
Tapi adanya posisi itu, mau nggak mau ya harus diterima, hitung-hitung buat batu loncatan menuju pekerjaan di proyek.
Lalu apakah saya hanya bekerja sebagai tukang gambar?
Tentu saja tidak!
Saya kerjakan semua perintah bos, sampai-sampai disuruh survey, disuruh ngitung volume, dan segalanya mau aja.
Sisi baiknya, saya jadi disayang bos, hahaha.
Bekerja Sesuai Gaji
Sungguh miris sekarang, banyak banget orang-orang, terlebih anak-anak muda yang memakai prinsip 'bekerja sesuai bayaran' atau 'bekerja sesuai gaji'.
Mereka menganggap karena gajinya kecil, ya kinerja juga asal-asalan.
Kalau mau kerja yang bagus, ya bayarannya juga harus bagus.
Duh ya, akhirnya semua terperangkap dalam putaran arus tak bertepi, yang mana.
Perusahaan menggaji kecil dan males naikin gaji karena menganggap si pekerja nggak ada kemajuan.
Sementara si pekerja males mengupgrade kinerjanya karena perusahaan nggak kunjung menaikan gaji.
Begituuuu saja terus sampai ladang jagung disiram cairan cokelat, jadilah chocolate popcorn, lololololol.
Padahal, kalau mereka mau bekerja dengan baik, bisa dipastikan perusahaan bakal menyesal dan malu membayar mereka asal-asalan.
Coba berikan semua kemampuan terbaik kita, patuh aturan, ulet, tekun.
Sebuah hal yang sudah sangat jarang ditemukan di zaman sekarang, khususnya untuk perusahaan startup. Eh bahkan perusahaan besar juga sih.
Saat kita memberikan semua kemampuan terbaik kita, dan perusahaan nggak mau ngerti juga, boleh deh perlahan-lahan meloncat ke perusahaan lain.
Niscaya perusahaan lama tersebut bakal menyesal menyia-nyiakan kita.
Kelebihan lain saat kita selalu bekerja dengan memberikan kinerja terbaik adalah, nama kita semakin bagus di manapun kita berada.
Coba saja kita bekerja asal-asalan, nama kita terekam sebagai karyawan malas, dan pastinya amat sangat sulit mendapatkan perusahaan baru dengan gaji lebih baik karena rekam kinerja kita yang buruk, padahal ya karena merasa digaji buruk juga.
Setidaknya itulah pengalaman saya dulu bekerja.
Di perusahaan yang mempekerjakan saya dengan jobdesk gaje alias nggak jelas, semua yang disuruh saya mauuu saja kerjain.
Bahkan semacam mission imposible sekalipun!
Saya tetap saja kerjakan.
Alhasil, saat saya resign, sampai detik ini mereka tidak bisa menemukan ganti karyawan seperti saya, dan hal tersebut sukses membuat sebuah project IT dengan nilai lumayan jadi terbengkalai, karena tidak ada satupun yang bersedia mengurai keribetan di dalamnya.
Demikian pula di perusahaan terakhir saya bekerja, sejak saya resign mereka nggak menemukan karyawan seperti saya.
Ya iyalah, mana ada karyawan yang mau dibayar murah, tapi menganggap perusahaan seperti perusahaannya sendiri.
AMAT SANGAT JARANG DITEMUKAN!
So do your best, than they take care you!
Kalau temans, pernah bekerja dengan gaji kecil tapi kinerja penuh?
Share yuk!
Sidoarjo, 23 September 2019
Source pic : unsplash
Yup.. benar sekali Rey. Kalau tidak mau digaji kecil, ya jangan diterima pekerjaannya. Lebih fair.
BalasHapusKalau memang diterima itu pekerjaan, ya lakukan yang terbaik.
Sesederhana itu saja. Berpikir karena gaji kecil, maka kinerja asal-asalan mencerminkan watak kerdil saja.
Bener pak :)
HapusBiarpun kerja dengan gaji seuprit pun tetap aq kerjakan sengan senang hati and totalitas kak..
BalasHapusAku sendiri nggak mau di cap asal2an ngerjainnya.
Bener tuh, yang rugi juga kita sendiri, kalau keberatan mending nggak usah diterima ya :)
Hapuswaw, mba rey selalu totalitas ya kalo mengerjakan sesuatu.
BalasHapustapi memang sudah jadi konsekuensi ya, kan kita sudah nerima pekerjaan. jadi sekecil apapun gajinya ya tetep harus dikerjakan sepenuh hati.
Betulll, kalau nggak setuju, mending ga usah diterima :)
HapusKalo kata mama ku, orang kerja itu yang penting sabar. Nanti lama-lama urusan gaji akan menyesuaikan :)
BalasHapusBetulll, dan Allah bakal mencukupkan kok :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAyoo bekerja dengan giat, terus cari peluang di tempat lain yang lebih baik :)
HapusSuka banget tulisannya kak
BalasHapus