Istri Cerewet Adalah Yang Terbaik, Ini Alasannya!

istri cerewet

Sharing By Rey - Istri cerewet, suami auto menderita, benarkah?

Bisa jadi sih, entah yang menderita telinganya, atau bahkan hatinya.
Saya punya seorang tante yang hobi banget cerewet, cerewetnya tuh berbentuk omelan tanpa henti.

Pagi, siang, sore bahkan malam, kerjaannya ngomeeeelll mulu.

Biasanya, kalau tante saya sudah ngomel gitu, om saya bakal melipir baca koran di teras, atau nonton TV sambil minum kopi.

Sepertinya, om saya sama sekali nggak terpengaruh dengan omelannya, atau mungkin om saya sudah bosan dan terbiasa dengar omelan cerewet tante kali ya?

Di rumah orang tua juga sama, meski nggak separah omelan tante saya yang notabene kakak kandung mama, tapi mama juga pernah ngomel, meski nggak sesering kakaknya.

Dan untuk mama, sama sekali tidak pernah cerewet atau ngomel saat bapak ada di rumah, beliau ngomel saat bapak pergi.

Macam-macam yang selalu jadi bahan omelan cerewetnya, salah satunya adalah kami anak-anaknya yang lebih rajin mulutnya ketimbang gerakannya.
Alias, ngomooooonggg atau ngobrooolll saja, nggak mau gerak bantuin mama.

Persis kayak si kakak Darrell sekarang!


Jadi, dalam kasus omelan mama, bapak sama sekali nggak menderita, bahkan bapak sama sekali nggak pernah dengar mama ngomel.

Soalnya, kalau mama ngomel pas ada bapak.
Sudah bisa dipastikan, betis kami anak-anaknya, bakalan biru lagi kena pukulan bapak, huhuhu.

Entah karena latar belakang kehidupan masa kecil saya diasuh oleh mama yang kebanyakan tidur ketimbang bicara.
Sejujurnya, saya pun nggak suka terlalu banyak bicara, atau berbicara tentang satu hal secara berulang kali.

Meskipun, hampir semua teman yang mengenal saya, mengatakan kalau saya adalah seorang yang cerewet, cuman bisa 'mingkem' saat tidur doang, lol.

Tapi, mungkin karakter saya di depan para teman tersebut adalah, hanya karena ingin menyenangkan mereka. Karena sejujurnya, saya nggak suka banyak ngomong.

Lalu, apakah pak suami jadi bahagia dengan ketidak cerewetan istrinya?
Sepertinya tidak, lol.

Karenaaaaa, kami berdua jadi sama-sama diam, dan komunikasi jadi terganggu.
Bukan hanya komunikasi dengan suami yang sering terganggu.


Komunikasi dengan anakpun sama.
Sering terjadi, anak kena marah karena salah melakukan sesuatu.
Padahal, bukan karena kesalahannya.
Semua juga karena saya yang kadang lupa mengajarinya.

Atau mungkin mengajarinya hanya sekali saja.
Padahal, anak butuh di sounding berkali-kali agar mereka lebih ngeh.


Istri Cerewet Adalah Yang Terbaik, Ini Alasannya!


Kesimpulan yang saya ambil, dari berbagai pengalaman diri tentang istri yang cerewet adalah..
Istri cerewet itu terbaik!
Iya, ternyata menjadi wanita cerewet itu perlu dan penting banget, karena :

istri cerewet dan suka ngomel
Kalau istrimu ngomel mulu, mending ajak shopping aja, lololol

1. Agar anak jadi lebih pandai 


Saya lupa pernah membaca di mana ya?
Bahwa seorang anak butuh di-sounding atau diberitahu sebanyak ribuan kali sampai akhirnya anak mengerti dan mengingat semua perkataan orang tuanya.

Jadi, saat kita menasehati anak, sekali lalu diulangi lagi.
Harap jangan marah, karena begitulah anak-anak.
Butuh pengulangan sounding hingga ribuan kali, lololol.

Nah, kebayang nggak sih, kalau punya istri yang pendiam, malas ngomong, jadinya anak bahkan jarang di-sounding.


Jadi, jangan marah kalau istri cerewet, justru bersyukurlah, karena dengan kecerewetannya, anak bakal tumbuh jadi pribadi yang pandai dan disiplin, insha Allah.


2. Suami jadi lebih sehat, disiplin dan hidupnya teratur


Istri cerewet, nggak akan pernah bosan menegur suaminya, jika ada sesuatu yang salah.
Seperti protes masalah rokok dan gaya hidup tidak sehat lainnya.
Dan karena capek dengar omelan cerewet sang istri, suami bakalan hidup lebih sehat karenanya.

Pun juga masalah lainnya, seperti sholat tepat waktu, disiplin dalam menggunakan waktu dan semacamnya.

Jika suami, berulang kali mendengarkan kecerewetan istrinya seperti itu, maka mau tidak mau sang suami bakal terbiasa melakukan hal-hal yang dipinta istrinya dalam kecerewetannya.

Hal ini tentunya akan membawa dampak positif buat sang suami.


Demikianlah, hal-hal yang sekilas negatif, seperti kecerewetan istri, justru malah membawa dampak positif bagi banyak pihak.

Jadi, masih mau menganggap cerewet itu buruk?
Berbahagialah kalian duhai para suami yang beristrikan seseorang yang cerewet.
Karena cerewet adalah salah satu bukti cinta istri kepada suami dan keluarganya.

Jadi, temans masuk golongan apa nih?
Istri cerewet, atau istri malas ngomong kayak Rey?
Share di komen yuk :)

Sidoarjo, 5 Juli 2019

24 komentar :

  1. # Cerewet ama Ceriwis itu sama ngak yah...???😁😀😊

    # Kalau istrinya ngak Cerewet, Mungkin Suaminya yg malahan Cerewet, benar ngak sih...?✌😆.

    Cerewet itu Penting, bayangkan kalau Wanita ngak Cerewet, bisa bisa Puntung Rokok Malah numpuk di Dekat Kosmetik.Kan bisa berabe, bisa bisa ketika mau pakai penghitam alis,eee yg kepakai malahan abu rokok.☺😃😆✌✌✌.


    Tpi.....cara menyampaikan " kecerewetan " saja sih yg berbeda, ada yg pakai cara halus, ada yg pakai cara setengah melotot dll.

    # yg dicerewetin biasanya bakal menderita, tpi ngak lama kemudian malahan bisa ketagihan,ingin dicerewtin teruzzzz,hahahah....
    😆😀😁😊✌.


    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan akhirnya yang dicerewetin suka gangguin atau godain yang cerewet dong Kang... Kalau ditanya kenapa godain atau gangguin, jawabannya simple "gemesin sih dan kangen"

      Ya ampun... sederhana tapi seru sih menurutku.

      Gimana gimana? Hehe...

      Hapus
    2. Hahah...iyah..iyahh, bikin kangen plus Gemezin..hkhkhk😃.

      Apalagi yg Cerewet itu Cantiq..😊!

      Rasanya ingin dicerewetin terus selama 1 X 24 Jam. Hahaha...😁😀😃😆.

      Hapus
    3. @Kang Nata : benar kan, cerewet itu penting, dan caranya yang kudu di manajemen dengan baik :D

      @Einid : Eaaaaa, jadi keingat si dia ya hahaha

      Hapus
  2. Hem.. tidak juga. Saya pikir cerewet pun bisa menimbulkan masalah bagi hubungan suami istri. Karena saya sendiri terkadang sebal dicerewetin.

    Ada banyak cara untuk mengingatkan suami atau anak. Bukan hanya dengan cara cerewet. Seorang istri buat saya juga harus cerdas dalam memilih waktu dan mengkomunikasikan tentang sebuah hal/masalah.

    Ia harus pandai melihat apakah suaminya masih capek atau tidak, ada waktu atau tidak, di muka umum atau tidak, semua perlu pemahaman dari sang istri untuk menilai situasi dan kondisi.

    Itu juga yang saya lakukan kalau hendak mengingatkan yayang tentang sesuatu.

    Cerewet yang terbaik? Buat saya sih nggak banget, kalau saya dicerewetin, saya cenderung "membalas", dan itu dipahami oleh si mantan pacar, oleh karena itu dia sudah sejak lama, tidak asal nyeplos kalau ada sesuatu yang ingin disampaikan. Ia sudah mengerti bahwa timing dan cara penyampaian penting karena bisa menyebabkan "pertengkaran". Begitu juga sebaliknya.

    Walau yah kadang kadang, namanya manusia ia jadi cerewet juga, kadang saya maklum, kadang saya bales... hehehehe.. itulah dinamikanya.

    Tapi saya tidak sependapat soal "cerewet" adalah yang terbaik. Kalau si yayang terlalu cerewet, akhirnya saya jitak juga.. untungnya sih nggak begitu. Kalau nggak rasanya susah bertahan sampai 18 tahun hidup bersama...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti biasa, dapat feedback yang positif dari pengalaman orang lain.
      Thanks pak udah berbagi (selalu) :D

      Betul juga ya, intinya cerewet OK, tapi belajarlah komunikasi yang baik.
      Ada timingnya, caranya dll.

      cuman emang agak sulit, karena wanita tuh, butuh ngomong ribuan kata per hari hahaha.

      Tapi saya kok malas kalau ngomong sampai ribuan kata, mending nulis ribuan kata hahaha

      Hapus
  3. Saya masuk kategori pendiam mbak, tapi sejak menikah kok kyk sering pegel mulutnya karena banyak ngomel. Hahaha...tapi suami lebih suka saya ngomel dibanding diam :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha, saya kayaknya dulu cerewet (kata temen-temen).
      Sejak nikah, saya malas ngomong hahaha

      Hapus
  4. Kalo yang dicerewetin hal-hal baik mah nggak apa apa wkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaahhh kudu di screeshoot nih, buat si colekin ke calon istri hahahaa

      Hapus
  5. Masa sih mbak rey gak cerewet sama suaminya? hehe..

    saya juga pernah baca sebuah penelitian. katanya istri yang cerewet akan membuat suami nya lebih sehat. kalo dipikir bener juga sih.. pas suaminya mau ngerokok misalnya, langsung di cerewetin, kalo berhasil gak jd ngerokok, sudah pasti ya suaminya jadi sehat.

    kalo saya sih kadang cerewet kadang bodo amat. capek ngomong mulu terkadang. haha

    paling cerewetnya ketika suami gak naro barang2 di tempat semula, baju kotor main lepas buang aja, berserakan di lantai. sungguh ku kesal sekali itu dan membuat ku mendadak cerewet. haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahaha, masalah semilyar istri huhuhu, suami nggak bisa disiplin dan rapian.

      Saya cerewet kalau udah marah, ngomoooongggg terus tanpa jeda, wakakaka.

      Justru yang pengen saya pelajari adalah, cerewet dengan baik.
      Biar maksudnya sampai dengan baik pula :D

      Hapus
  6. Aku tipe malas ngomong, suami apalagi.makanya waktu anak pertama dulu lagi ceriwis2nya di usia balita para tetangga heran, koq anake iso cerewet ya wkwkkw..

    Dan aku pernah ingin jadi istri yg cerewet utk mengimbangi suamiku yg ga byk omong.. Tapi seberapapun aku berusaha, ttp ngga bisa. Karena cerewet tu bukan gue banget mb..
    Sebagai alternatifnya aku lebih ke belajar komunikasi yg produktif dg suami. Saling menerima kekurangan dan kelebihan, serta tdk berusaha menjadi orang lain. Karena cara komunikasi tiap pasangan kan beda2. Dan kayaknya ngga semua suami seneng dicerewetin :D

    (diarynovri.com)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya semua suami nggak suka dicerewetin deh mba, kecuali dengan baik hahaha.
      Sayangnya, kebanyakan wanita kalau cerewet pas hati panas, jadinya membara waakakakak

      Hapus
  7. Cerewet itu baik, cerewet itu perhatian, tapi kadang bisa juga nyebelin kalo udah merembet kemana mana, yang salah pun kadang juga kena wkwkwkw.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwwkwkkwwkkwwk, ini semacam curhatan suami saya wakakakakakak

      Hapus
  8. Kurang saty itu mbk,
    Manfaat istri cerewet yang lainnya adalah bisa membuat suami patuh pada istri, karena suami takut istri hehe wwkwkkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwkwkwkw awassss di protes para suamih hahahaha

      Hapus
  9. Kayaknya besok kalo saya udah nikah istri saya bakl jadi cerewet deh. Soalnya saya anaknya mager. Kemaren aja diomelin suruh olahraga, wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, bisa-bisa masih ngantuk diseret biar olahraga ya hahaha

      Hapus
  10. Cerewet itu gimana, ya. Setiap orang kurasa punya pandangan berbeda tentang gaya cerewetnya. Saya bisa jadi dianggap cerewet oleh anak dan suami karena kerap ngomelin atau nyuruh mereka melakukan sesuatu. Yah, sounding atau talking itu penting, asal jangan TOA-ing, ha ha.
    Oh ya, soal cara penyampaian, memang baiknya jangan saat suami sedang lelaj atau habis sepulang kerja. Cooling down dulu. Soal rokok, sudah pernah negur tapi susah, suami akan marah dan bilang bahwa itu merupakan bagiannya. Padahal saya khawatir banget. Suami bilang itu pakai uangnya dan bilang saya ngebaso, padahal meski pakai uangnya mending gunakan dengan bijak. Suruh istri beli makanan untuk ngemil, dan ngebaso juga saya gak terlalu sering.

    BalasHapus
  11. wakakakakaka TOA-ing :D

    Duh bener mba, suami saya juga dulu alasan gitu, tapi saya tetep ngotot nggak boleh, kalau mau jajan mah beli permen kek, baso kek, apa kek ya mba?

    Betul banget, cara dan waktu penyampaian memang masuk kategori komunikasi yang baik :)

    BalasHapus
  12. waduh kadang sebagai anak aja mikir dalam hati " duh memesku iki cek crewete" hehehe
    tapi ga diungkapin langsung sih

    ya bener yg dibilang kang nata, cara penyampaian "kecerewetan" tiap orang beda-beda, ada yang halus atau mungkin bisa bikin orang tersinggung

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe, iya mba...
      Sayapun demikian, nanti punya anak baru sadar, mengapa mama saya dulu cerewet meski aslinya nggak suka cerewet hehehe

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)