Rela Di Poligami, Karena Cinta Atau ?

poligami

Sharing By Rey - Poligami ! Wow, ini mah bahasan berat!
Tapi menarik, hehehe

Terinspirasi dari topik yang sedang hangat dibicarakan di Kompasiana, di mana saat ini di Aceh sedang heboh masalah qanun (hukum Islam) poligami.

Apa yang ada di benak temans jika mendengar kata "poligami"

Kalau saya?
"Euuuuyyyy"
Sebuah konotasi yang membayangkan hawa nafsu tak puas hanya 1 orang saja, meskipun banyak yang bilang kalau menikah itu bukan hanya sekadar 'ena-ena' saja.
Toh hal utama yang dinikmati setelah halal adalah 'ena-ena' itu kan?
Bahkan, menurut hukum Islam, adalah DOSA bagi seorang istri menolak suaminya 'ena-ena'
Dan dzalim bagi seorang suami, tidak memberikan nafkah batin itu pada istrinya.
Hmmm... dosa vs dzalim, eh bukannya sama-sama dosa ya? lol.

Tapi, lupakan dulu masalah agama, sungguh masih jauh kapasitas saya bicara agama, karena saya sungguh masih miskin ilmu agama.

Namun saya ingin memberikan opini sebagai perempuan dan istri.

'Euyyyy' lainnya adalah, sungguh saya masih berpikir betapa hebatnya pelaku poligami tersebut, secaraaaaa 1 istri saja, betapa banyak masalah rumah tangga yang terjadi.

Apalagi 2 istri? bahkan lebih?
Menurut para pelakon atau pro poligami, justru dengan poligami, masalah dalam rumah tangga jadi lebih slow, karena istri jadi nurut.

Orang ada saingannya, jadi kalau nggak nurut ya nggak bakal dicinta lagi.
Hmm...
ITU MAH BUKAN SELOW GEGARA MASALAH TERPECAHKAN BAMBANG! (duh maap yee yang punya nama Bambang, hahaha), TAPI MENUTUP INFEKSI DENGAN SUTRA!

'Euyyyy' ketiga ditujukan kepada istri yang rela di poligami (duh Rey! nyinyir amat, yang sono rela-rela aja, kenapa elu yang ribet? lol).
Oh tidak, saya bukan mau nyinyirin istri yang rela berbagi 'anu' lolololol.

Tapi saya cuman membayangkan, betapa hebatnya kesabarannya, minimal ybs bisa menutupi kemarahannya di mata umum.


Rela Di Poligami, Apakah Karena Cinta?


Di komunitas facebook, KBM, ada seorang akun yang fotonya sih lelaki.
Dia senang banget bikin tulisan pro poligami, semacam senang aja kalau tulisannya punya banyak komentar, meskipun isinya 80% hujatan emak-emak.

Ybs tahu banget cara melemparkan bom ke emak-emak yang bagai semut sedang berkumpul lalu diganggu, semua membabi buta.

Eh nggak juga sih, ada satu dua orang pelaku (atau korban) poligami yang pro tulisan orang itu.
Sayangnya saya lupa screeshoot.

Kata si istri yang di poligami, justru dia senang karena di poligami, dengan itu dia punya waktu istrahat nggak ngurusin suami, jadi bisa me time dan fokus ngurus anak-anak.

Saya jadi uwwwooooowwww....!
Sungguh suaminya begitu merepotkan banget ya? lol.

Saya jadi berkaca pada diri sendiri.
Bagaimana keadaan saya setelah LDM dari suami.
Iya sih, cucian jadi lebih sedikit, saya jadi jarang nyetrika kecuali si kakak masuk sekolah lagi nanti.
Saya nggak perlu masak banyak, cuci piring banyak.

Eh bentar, bukannya kalau si pak suami di rumah juga kadang dia cuci piring sendiri?
Hmmm...

Justru kalau nggak ada pak suami saya kewalahan, karena anak-anak saya sendiri yang jaga, saya sendiri yang harus bertanggung jawab dengan makanannya, pakaiannya dan semuanya.

Coba kalau ada pak suami, kami bisa berbagi tugas.
Saya kembali memikirkan si wanita korban eh pelaku poligami tersebut.

Katanya suami harus diurus terus?
Wowwwww, itu suami atau bayi? hahahaha

Tapi saya lalu sadar, itu kan rumah tangga dia, mungkin memang suaminya kaya raya.
Jadi suaminya pulang ke rumah kayak raja, minta diurus mulu.

Kalau saya punya suami kayak gitu, sudah saya jual biar jadi pajangan musium wakakakakaka
*kaboooorrrrrr..

Okeh Rey! fokus!

I mean, iya, kalau suami memang berada, di rumah dibayarin pembantu, terus suami minta diurusin mulu, ya oke saja sih.

Meskipun, tetep saja saya kurang setuju, karena menikah itu bukan untuk diurusin mulu, tapi juga ada peran sebagai orang tua, yang mana suami juga kudu turun mengurus anak.

Nggak mau membantu kerjaan rumah dan malah minta dilayanin kayak raja sih oke, tapi bukan berarti dia juga mengabaikan anaknya dan minta diurusin mulu.

Ih sebel juga ya, mengapa coba saya tulis ini, hahahahaha

Intinya, jika seorang istri rela di poligami karena alasan biar suaminya bisa dititipin orang lain, sementara dia punya waktu untuk diri sendiri dan anak.

Apakah itu memang karena dia cinta pada suami?
Saya rasa, kalau saya berpikiran seperti itu, SAYA HANYA CINTA AMA UANG SUAMI lolololol.


Lalu, istri jadi lebih nurut karena sibuk memperebutkan cinta dan perhatian suami?
Lah ngapain direbutin?
Kan ADIL ITU UDAH SYARAT MUTLAK POLIGAMI BUKAN?

Palingan rebutan biar uangnya lebih banyak di sini, bukan di sana hahahaha
Astagfirullah, nyinyirnyaaa dirimu, REY!


Poligami Bagi Saya?


Kalau ditanya secara spontan, saya pasti bakal menjawab
TIDAK MAU!

Karena, saya masih cinta suami.

Tapi, kalau besok-besok akhirnya pak suami sudah kaya banget, lalu mau ikutan arus poligami, dan minta berkali-kali mau poligami.

Ya akhirnya, saya bakalan izinkan lah.

DENGAN BEBERAPA SYARAT! muahahahahaha..(evil laugh!)

Hanya boleh menikah siri dengan si wanita lain itu, karena saya nggak bakal izinin kalau nikah resmi.
Kami cerai secara agama, tidak secara hukum negara, karena saya nggak akan mau ngelayanin suami lagi, jijay tralala euuyyyyy.. bayangin aja udah eneg hahahaha *opsss..
Harta terbanyak untuk saya dong, atas nama anak-anak yang resmi di mata hukum 

Ya ampun Rey, kamu niat bolehin poligami gak sih? kok syaratnya gila banget.
Ya nggak niat lah, siapa juga yang mau berbagi suami?

Tapi kalau suaminya udah gatel mau cobain yang lain, sanaaahhh...
Ngapain juga mempertahankan suami yang beda keyakinan.
Saya yakin kami bisa bahagia melewati hari tua berdua menikmati kesuksesan bersama anak-anak.
Dan suami yakinnya dia bakal bahagia melewati hari tua dengan 2 atau 3 atau 4 istri.

Ih jijay tralala deh.
Udah ah, kurang kerjaan aja bahas ginian.

Bagi yang pro poligami, mohon jangan baper, kan ini berdasarkan opini saya, dan saya kan bukan istri anda, lolololololol.

Apapun niatnya, masih banyak jalan menuju surga tanpa harus menyakiti hati istri, apapun kekurangan istri, bukankah suami juga dapat pahala besar dengan ikhlas menerima istri?

Bukankah itu maksud dari poligami?
Ingin mendapatkan pahala?

Bukankah menyenangkan istri sah yang pastinya saat kau nikahi awalnya kau sudah berjanji bakal menjaganya, menyayanginya, hanya dirinya, sampai mati, bahkan hingga ke jannah itu bakal dapat pahala berlipat juga?

Dan, anak-anak akan lebih tumbuh jadi manusia yang lebih baik, karena diasuh oleh ibu yang bahagia, dan ibu tersebut bahagia karena limpahan cinta tak berujung dari suaminya?

Begitulah..

Masih banyak jalan menuju surga, tanpa harus berbagi anu dengan wanita lain, hehehe.
Kalau teman lainnya gimana?

Ada yang pro poligami gak nih?
Share di komen yuk :)
Sidoarjo, 12 Juli 2019

40 komentar :

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Hadeuuh..berat amat bahasannya Rey. Dah gitu topiknya dan opininya bakalan bikin semangat istri karena senada banget.

    Padahal, suaminya paling nggak mau bahas yang kayak ginian. Bukan apa-apa, Alahmdulillah selama 18 tahun berumahtangga nggak terlintas niatan sedikitpun tuk poligami.

    Satu ajah repotzzzz 🤪🤪🤪 terus punya 3 atau 4. Bisa mati berdiri saya.

    Hahahaha..
    Dibesarkan sebagai anak laki-laki satu satunya dari 4 bersaudara, saya terbiasa untuk menjadi pengawal supaya ibu dan saudara perempuan tidak tersakiti.

    Dan, poligami hampir pasti akan menyakiti wanita. Saya tidak mau kakak dan adik disakiti orang lain, jadi saya tidak akan menyakiti wanita laun juga, yang orang tersayang juga.

    Mau diberi label dan kedok apapun, mayoritas poligami di masa sekarang lebih banyak bernafaskan nafsu si "otong" saja. Padahal yang seperti ini tidak akan pernah ada puasnya.

    Cuma..

    Biar sudah bilang berkali kali seperti ini, tetap saja disentil wae ma yayang..hahaha.. biasanya habis baca atay nontoj berita poligami, dia bakalan mengulang kembali pernyataannya, mirip sama yang Rey jelaskan di atas.

    Padahal, saya tuh bahas yang kayak ginian paling males..ga ada gunanya dan sudah mmeilih jalan saya.

    Hasilnya, gue cuma bisa ngebatin..

    "Kena lagi deh.. orang yang melakukan, gue yang kena getahnya..nassibbbb"

    Makanya kalau adik adiknya mulai bercanda yang menjurus kesini, saya dah geleng geleng kepala.. Bakalan kena lagi dah.

    Biar cowok juga I SAY "NO POLIGAMI". Bikin peraturan kayak di negara Barat bahwa pernikahan hanya boleh dengan satu orang saja saat bersamaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebagai pengamat komenan di blog kakak rey, aku like banget ni ma komen om anton dari sisi laki laki.
      Bahwa ada kok laki laki yg justru enggan ngomongin tema ini
      Mlh yg tengil dan 'kompor' itu biasanya lingkungan, yg menurut sy enggak bgt karena suka dijadiin bahan guyonan...

      Kyknya klo yg punya teman kyk gitu, ga menghargai bgt perasaan istri si teman yg dikompor komporin

      padahal ya ga semua laki kyk gitu, ada yg emang prinsipnya satu aja cukup, karena setia itu mahal harganya....

      apalagi yg punya ibu, anak atau sodara perempuan yg mn dia juga ga mau klo sampe ibu,anak perempuan, sodara perempuannya tersakiti hatinya oleh laki laki. Yg punya anak cewe terutama...
      Soale anak cewe tuh biasanya mengidolakan figur ayah yg ndak pernah menyakiti batin ibunya atas nama keegoisan pribadih, cakeppp

      Wes itu sj komenku, sebenere aku plg malas klo ketemu tema ini, mls liat komen yg ngebet bini byk dan ga menghargai orang yg ga sependapat dgnya yg milih monogami haha, soale pesti ada aja kan

      Hapus
    2. @Pak Anton : wakakkakakaka, 1 rempong apalagi lebih ya pak, sungguh si otong itu minta di potong wakakkakakakakaka

      Barokallahu pak, semoga bapak dan semua keluarga selalu diberi pernikahan dan sakinah mawaddah warrahmah, aamiin :)

      Semoga makin banyak lelaki dan para suami yang berpikiran seperti bapak.

      kalaupun gak punya saudara perempuan, tidak kah mereka bayangkan jika itu terjadi pada anak atau cucu perempuannya?

      Ya gimana lagi pak, perempuan selalu takut di poligami, makanya tiap hari mau dipastiin hahahahahah

      @Bull : waahh makasih, setidaknya komen-komen seperti ini, meski bukan suami saya yang bilang ga mau poligami, saya cukup bahagia dan tenang

      Semoga makin banyak lelaki yang menghormati hati wanita, karena masih banyak cara lain untuk pahala, tanpa menyakiti hati istri, dan saya rasa hati anak serta saudara perempuannya :)

      Hapus
  3. Walahhh satu aja udah ngos ngosan, ini mau banyakk :(

    BalasHapus
  4. Jadi mbak Rey mau nih di poligami kalau pak suami udah kaya banget? Hehehe.
    Kalau bahas tentang poligami aku ga bisa ngomong banyak, soalnya perkawinan katolik ga mengenal poligami tp perkawinan sampai mati, jadi seseorang bisa nikah lagi kalau suami/istrinya meninggal hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hhahahaha iya dong, kalau paksu udah kaya banget, terus niat mau poligami ya silahkan, tapi ya syaratnya kayak di atas itu.

      Saya malah senang banget, bisa jalan2 menikmati hartanya, sementara yang urus dia istrinya yang cuman bisa dia nikahi secara siri muahahahahahahahaha

      Hapus
  5. aduduww.. berat... beraaat.. haha..
    aku mah syudah pasti BIG NO lah sama poligami.
    andaikata suami genit2 centil ke cewek lain aja ku syebal apalagi di poligami yang mana harus berbagi "anu" eaaaa... ogah banget deh.

    BalasHapus
  6. Kak Rey.... yang Kak Rey bahas berat sekali... Jadi inget temenku bilang gini "Aku setuju ada poligami asal dengan alasan yang jelas dan tentu saja yang poligami bukan suamiku kelak". Yaelah, belakang-belakangnya ternyata bukan dia yang dimaksud. Hehehe...

    Kak Rey, soal poligami ini, aku ikutan nggak setuju sih, kesannya nggak enak banget meskipun ada yang bilang adil-adil. Entah kenapa... Masa' cinta dan suami dibagi-bagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha, rasanya tidak ada istri yang rela, meskipun mulut berkata rela.

      Hapus
  7. hufft.... ntahlah rey... aku sendiri blm tau mau jawab gmn kalo disodorin pertanyaan gini. pernah sih aku pikirin, ada setengah rasa ga rela... tp kalo seandainya aku ga bisa ngelayani suami utk urusan sex, besar kemungkinan aku bakal setuju :( ..

    itu andai2 aja sih... susah utk bisa ikhlas pasti... tp kalo memang penyebabny dari aku sendiri, aku hrs bisa belajar utk ikhlasin. moga2 sih ga kejadian. tp toh aku ga bisa prediksi masa depan gmn kan .. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu mba, sesungguhnya yang bikin wanita gak rela itu masalah sex, kalau memang ga bisa melayani suami mungkin oke saja, kan beneran ga berbagi anu wkwkwwk.

      Yang jadi masalah, kan jadi mikir kalau melayani suami, sementara suami abis ..ya gitu deh..

      Saya sih jijay tralala.
      Jadi mending jangan kumpul dengan saya lagi kalau mau punya istri lain :D

      Hapus
  8. Alamak suaminya minta dijewer kalo pengen poligami. Kalo katanya sunnah, laaah kenyataannya Khadijah aja jadi satu2nya istri Nabi Muhammad sampe Khadijah wafat.

    Kalo suami mau poligami, aku potong aja anunya wkwkwk. Trus pisah dan kurampas semua harta. *iki ngomong opo yo



    Tapi aku percaya selama kita sebagai istri memberi "need" pasangan, memberi pelayanan terbaik, insyaAllah (semoga) gak ada niat suami buat berbagi anu (eh anu) :D

    Tapi kalo udah nakal, yok kita nyanyi "potong anunya, potong anu, potong anunya sekarang juga, sekarang juga...... "


    Kabooor

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakakakakakakakaka, mama Luiii, saya baca komen ini kemaren sore pas mau mandi, alhasil saya mandi sambil ngikik2 di kamar mandi dan si kakak terheran2 wwkwkwkwkw

      Potong si otonggg
      Potong si otonggg..

      Habis potong, ambil hartanya, baru deh lemparin dia ke perempuan itu wakakakakaka

      *kaboooorrrrr

      Hapus
  9. Sangat hebat mereka yang berpoligami dengan berlandaskan sunnah Rasulullah saw. Dan begitu banyak juga masalah yang kita dengar bagi mereka yang hanya bermonogami pada masa ini....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hmmmm gitu ya :)
      Namanya juga dunia pak, gak mungkin banget kan kalau nggak ada masalah.
      Orang dunia adalah tempatnya ujian :)

      Terus, apa yang membuat orang berpikir, kalau monogami bermasalah, poligami enggak?

      Sunah rasul yang mana tuh? Nabi Muhammad saja selama menikah dengan istri pertamanya, sedikitpun tidak pernah menyakiti hati istrinya dengan berbagi :)

      Dan siapakah kita manusia biasa yang mau menyamakan diri dengan rasul yang dimuliakan Allah, sehingga terpercaya niat dan keadilannya :)

      Hapus
  10. Saya bolehin jika saya udah meninggal, haha itu bukan poligami, ya? Rasulullah juga punya istri setelah Khadijah wafat. Nah, lelaki kalau mau ikutin Rasulullah tunggu istri pertama wafat. Kayaknya kalau Kaya juga males ah, banyak harta tapi ngebatin. Bisa-bisa cari suami baru yang lebih sayang. Wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, kita para istripun sebenarnya ingin jadi seperti Khadijah ya, setidaknya kita meniru Khadijah, agar suami gak pernah berpikir buat poligami.

      Kalau tetep, ya kita potong aja hahahaha

      Hapus
  11. Saya pro gak yaaa.... pengen tau deh saya akan berada di pihak mana kalau sudah menikah nanti. Hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha, jangan tunggu nanti, tanyakan ke diri sendiri sekarang, lalu buatlah perjanjian sebelum menikah, sebelum hal-hal menyedihkan tak berujung pada keikhlasan yang kemungkinan terjadi di kemudian hari :D

      Hapus
  12. Percayalah mba. Dibelalang pria sukses ada seorang wanita. Dan istrinya. Eh lagi ^_^

    BalasHapus
  13. Seru banget yah baca baca koment diatas..... :) Si Anu dan Si Otong jadi trending Topik, hahahah.......

    Syarat Mbak diatas, itu sama saja ngak MENYURUH suami Poli-gami, malahan bisa Membuat Pak Suami menjadi ORIGAMI, deh, hahaha......

    Kalau Menurut saya sih, kenapa wanita ngak mau di Poligami :

    1. Mana ada wanita yang Mau memiliki saingan, lah wong masa pacaran saja, jika pacarnya memiliki pacar lain bakal GEGER DUNIA PERSILATAN, apalagi ada Istri BARU, bakal memar tuh muka istri Muda-nya.

    2. Mana ada Wanita yang Rela suaminya bagi bagi perhatian dengan wanita lain, apalagi sampai bagi bagi RUPIAH dan tinggal serumah pula.#Bisa bisa suaminya bakal kena cakar, dan si otong kena GORENG.

    3. Mana ada Wanita yang RELA, suaminya PULANG cuma BAWA BOTOL KOSONG, sementara ISI-nya sudah dikuras Oleh wanita lain.Bisa bisa rumah istri mudanya disatroni oleh Istri Tua-nya untuk minta balikan isi-nya.

    4. Mana Ada wanita yang rela di Poligami, di poligami itu sama artinya " mengatakan pada dunia " bahwa istri tua-nya sudah ngak cantik lagi, sudah membosankan, sudah ngak pandai mengurus suaminya, sudah tentu hal ini akan membuat wanita tersinggung . Membuat wanita tersinggung sama hal-nya menarik KUMIS HARIMAU yang sedang KELAPARAN.hahaha...

    ohy....coba syaratnya ditambahin satu lagi Mbak, minta dibuatkan 1000 Candi sama persis Kayak Candi Borubudur, tapi di buat dalam satu malam , biar sekalian Mas Himawan bisa ada MODAL MENULIS di BLOG-nya.hahahah....

    BalasHapus
  14. wkwkwkwkw, kalau bagi2 rupiah sih, asal rupiahnya banyak, mungkin masih bisa diterima..
    Yang ga bisa diterima ini adalah berbagi anu, hoeekkssss jijay.

    Pinjam2an CD aja saya jijay, apalagi isinya CD wkwkwkwkwkw

    Nomor 4 itu beneran kang, suami menikah itu menandakan istrinya gak sempurna.
    Saya sih setuju aja, masalahnya apa suaminya juga sempurna?

    Bikinin candi 1000 dan letaknya jangan di Jateng ya, tapi di Monas hahahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau No.04 yg benar, yg tiga-nya salah dong, hahahah....

      Wah ide Bagus tuh bikin candi di Monas, itu artinya menolak secara halusssss dan lembuttt, hehehe...

      Hapus
    2. Jangan bicara poligami kalau satu saja belum dapet kang..:-P

      Hapus
    3. wkwkwkkwkwkw, kang Nata disuruh cari 1 dulu tuh :D

      Hapus
    4. Wah..ngak nyangka masih dikomentarin ,hahahah.....,😁😀😆😃😛😛😛.

      Hapus
    5. Kang nata udah sunat belum sih mbak, kok bahas poligami...🤣

      Hapus
  15. Saya seorang nasrani nggak mengenal poligami mbak, tapi saya juga nggak urusan dgn mereka yg mau ber poligami

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehhee, iyaa ya, satu aja udah lebih dari cukup :D

      Hapus
  16. Kan katanya poligami itu boleh asalkan adil... nah menurut saya, seadil-adilnya manusia biasa pasti ada tendensi ke satu pihak walaupun sedikit. Pasti deh ada yang "jadi kesayangan"... akibatnya ada pihak yang tersakiti. Nah itu kan gak boleh menyakiti istri walaupun si istri "ngakunya" ikhlas bla bla bla... kekuatan hati orang siapa yang tau kan ?

    Saya pernah liat video wawancara orang yang pro soal Poligami yang dibikin sama VICE INDONESIA...yampuuunnn, nontonnya bikin pengen banting laptop wkwkwk *untung masih inget cicilan yang belum lunas waktu itu*

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakakakaka, jangaaaannnnn :D :D :D

      Kalau saya menganggap orang yang ikhlas poligami itu karena udah bosan ama suaminya.

      Iya kan, ribet amat ngurus suami, repotin aja, jadi dibagi2 aja hahaha
      *kabooorrrr

      Hapus
  17. hak wanita kalau tidak ingin dipoligami dan memang berat syarat untuk bisa berpoligami, namun mencela poligami tidak boleh karena itu syariat dalam Al Qur'an

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)