Kisah Masa Kecil & Dampak Rokok Terhadap Pernikahan

Suami perokok dan manfaat rokok

Sharing by Rey  - Adakah manfaat rokok? atau cuman dampak negatif rokok?

Kisah masa kecil saya yang penuh liku, salah satu penyebabnya adalah rokok.
Rokok.
Dampak rokok.
Bahaya yang ditimbulkan oleh rokok.



Selalu menjadi momok menyebalkan bagi saya.
Meskipun demikian, rokok mempunyai kisah tersendiri dalam hidup saya.

Hah? Rey perokok?

Tentu tydac temans! lol.
Hanya saja, saya benci rokok, perokok dan semua hal tentang rokok, sementara saya lahir dan besar di keluarga perokok, punya pacar perokok, suami perokok (dulunya)

Semacam ingin jungkir balik mencari cara agar suami berhenti merokok.
Dan memang, jadinya saya jungkir balik beneran hahaha.

Betewe, postingan kali ini terinspirasi dari postingan Kang Nata di blog asikpedia.com (gak mau kasih link hidup, entar pada kabur ke sana duluan, bounce rate saya naik dong muahahaha).
Meskipun sebenarnya, saya sudah pernah membahas hal ini, dulunya.

Dan postingan ini juga terkesan agak maksa, mengingat beberapa hal, yaitu :

Pertama : target postingan saya tahun ini banyak banget, sedang sekarang udah akhir Maret, dan postingan saya masih kalah banyak dengan postingan selama Januari - Maret tahun lalu.

Kedua : Maksa nulis organik deh, mengingat beberapa postingan sebelum ini ada sponsornya semua wakakakakak (Rey emang #TERLALUJUJUR , lol) .

Jadi, ceritanya saya mau komen panjang di blog kang Nata, tentang postingannya yang bercerita dia ditegur wanita spesialnya agar berhenti merokok, disuruh pilih antara si wanita atau si rokok, dan saya si emak jahat ini, semacam mau ngakak evil bayanginnya muahahahahaha.

Ya maap deh kang.. maklum, saya juga punya kisah panjang dengan si rokok ini.


Terlahir Dari Keluarga Perokok

Bapak saya seorang perokok berat, dan memang, mereka sekeluarga hampir semuanya perokok.
Kakek saya La Raea, saudara-saudara bapak saya, bahkan kakak beliau yang perempuan juga perokok berat.

Beruntung, adik bungsunya yang perempuan tidak ikut-ikutan merokok.
Dan beruntung juga, mama saya ibarat pelebur dari kebiasaan merokok bapak dan keluarganya, mama beserta keluarganya sama sekali gak ada yang jadi perokok.
Eh selain adik mama yang sudah meninggal sih.

Hal ini yang selalu jadi alasan pak suami, saat saya mencecar beliau untuk segera berhenti merokok dulunya. Beliau selalu menyerang saya, katanya sok gitu, orang bapak saya beserta keluarganya adalah perokok berat, kok gaya banget sok alergi bahkan untuk bau rokok sesamar apapun.

Kalau dipikir-pikir, memang benar juga sih pemikiran si pak suami, kok bisa ya, seseorang yang amat sangat familier dengan bau rokok beraneka merk, baik rokok manual, apa ya namanya yang berbentuk tembakau gitu, terus digulung pakai kertas yang rasanya manis? (iya, saya pernah cicipin kertas itu waktu saya kecil dulu hahaha), jadi begitu alergi setengah mati ama rokok?

Iya..
Saya benci banget bau rokok, apalagi asapnya.
Mungkin karena seringnya bersinggungan dengan rokok di masa kecil dulu.
Dan bersinggungannya itu sungguh gak asyik.


Rokok Dan Masa Kecil Yang Menyebalkan


Saya rasa, ada beberapa hal yang membuat saya benci rokok, meskipun bapak saya kayak kereta api (kata mama saya) merokok sepanjang hari, habis, bakar lagi, habis lagi, bakar lagi dan lagi.

  • Saya benci abu rokok. Sewaktu kecil, spesialis saya di rumah adalah nyapu dan bebersih rumah dan halaman. Setiap pagi, saya kudu nyapu rumah sampai bersih dulu, sebelum akhirnya saya mandi, sarapan lalu berangkat sekolah, dan betapa betenya saya mendapati meja penuh dengan abu rokok, meskipun di atas meja selalu tersedia asbak buat menampung abunya, tetep saja abunya meluap, saking bapak selalu merokok tanpa henti, bahkan merokoknya bareng temannya.
  • Saya benci asap rokok. Mungkin karena emang udah benci abunya, saya jadi ikutan benci ama asap rokok yang seringnya bikin mata saya pedih. Dulu mah saya belum tahu kalau asap rokok itu bahaya buat perokok pasif, tapi tetep benci karena bikin perih mata.
  • Saya benci bau rokok. Bapak selalu tidur di kamar sendiri sejak dulu, mungkin beliau sadar, baunya mengganggu hahaha. Bagus sih, tapi karena mungkin itu kamar isinya beliau sendiri, mama tidur sama kami anak-anaknya di kamar utama, jadinyaaaa... masha Allah, baunya bikin pusing banget.
  • Pernah nyaris pingsan karena pusing setelah mencicipi kertas rokok. Waktu kecil, perekonomian keluarga kami buruk, selepas pulang ke Buton dari Manado eh tepatnya Minahasa ding hehehe, bapak gak pernah berhasil mencari kerjaan yang menghasilkan seperti di Manado dulunya. 
Alhamdulillahnya, rezeki memang selalu datang baik melalui suami maupun istri, jadi bapak gak punya kerjaan pasti, tapi mama bisa diangkat jadi PNS. Meskipun demikian, gajinya amat sangat kecil, dan jadinya demi menuntaskan hasrat merokoknya, bapak terkadang membeli tembakau yang digulung sendiri dengan kertas rokok. 
Suatu hari, saya kepo bin penasaran dengan rasa kertas tersebut, karena sering lihat bapak mencicipin dulu kertasnya sebelum digulung dan dibakar, sayapun tergerak untuk mencicipi kertas tersebut, dan ternyataaaa... rasanya manis sodara.
manfaat rokok
kertas rokok, source : Tokopedia

saya mencicipinya berkali-kali, sampai akhirnya saya hampir muntah karena merasa pusing dan eneg banget. Dan sejak saat itu saya begitu benci ama rokok.
  • Rokok membuat bapak sering marah-marah dan berantem ama mama. Masa kecil saya tuh jauh dari yang namanya bahagia, karena sering melihat orang tua berantem di hadapan kami. Kalau cuman sering berantem sih, mungkin saya memilih maklum. Masalahnya adalah, mereka bukan berantem, tapi bapak ngamuk, teriak-teriak, bantingin semua barang, rusakin semua yang di dekatnya, daaannn.... sambil pegang parang mengancam akan membunuh kami.
Memang sih gak melulu karena rokok, tapi salah satu pemicu terbesarnya adalah rokok. Ekonomi keluarga yang carut marut, sedang bapak masih saja mengutamakan beli rokok, jadilah kadang mama gak punya uang sama sekali, dan bapak mengira mama bohong dan marahlah beliau.
Mungkin, beragam hal-hal yang gak mengenakan itu, membuat saya jadi benci teramat sangat dengan rokok, dan bertekat gak mau dekat-dekat rokok, gak mau menikah dengan orang perokok, dan akhirnya begitu bahagia bisa meninggalkan Buton, yang mana di sana hampir semua lelaki adalah perokok, efek lihat ortunya yang merokok kali ya.

Eh siapa nyana?
Saya malah dekat dan menikah dengan perokok juga.


Dampak Rokok Terhadap Pernikahan


Kisah masa kecil saya dengan rokok saja sudah sukses bikin saya membenci rokok, ditambah dengan dampak rokok terhadap pernikahan saya dengan pak suami yang sebelumnya juga adalah seorang perokok.

Sebelum menikah, saya sudah memberi ultimatum, bahwa silahkan mundur jika si pacar memang tak berniat meninggalkan rokok.

Saya benci sama rokok, gak ingin hidup dalam lingkaran rokok, daaannn saya gak bisa terima kalau suatu saat anak saya mencoba merokok hanya karena MELIHAT PAPINYA MEROKOK!

Sang pacar, dulunya, karena begitu kuatnya chemistry kami (gak mau bilang dia cinta mati, takutnya dibilang GR hahaha), lebih memilih saya tentunya ketimbang rokoknya.

Namun ternyata, setelah menikah, dia kembali merokok saudara!

Dan bertambahlah lagi daftar panjang penyebab saya benci dengan yang namanya rokok.


Gara-gara rokok!


Kami jadi sering bertengkar, semacam mengulang apa yang saya alami sejak kecil, kami bertengkar di depan anak, sampai saking seringnya, si kakak jadi terbiasa kalau kami berantem, untungnya sih kami cuman berantem berdua, gak kayak bapak saya yang berantem tapi ngancam mau bunuh kami, hiks

Kami nyaris berpisah, karena saya dipanggil pulang ke Buton ama mama, saking saya akhirnya ngadu ke mama saat suatu malam si pak suami pergi dari rumah, hapenya dimatikan, dan saya di rumah berdua aja sama si kakak, dan pas juga si kakak demam.

Saya telpon ke hapenya yang angkat seorang wanita, dan sampai detik ini si pak suami gak pernah jujur, siapa wanita yang angkat hapenya saat itu, ditanya dengan berbagai cara, jawabannya selalu berubah-ubah.
Sampai akhirnya saya pasrah, biar Allah yang memutuskan apa yang terbaik untuk ketidak jujurannya itu.

Karena bingung gak bisa menghubungi pak suami, saya telpon ke rumah mertua, eh diangkat bapak mertua dan dengan santai dia menjawab kalau gak tahu ke mana pak suami, dan sama sekali tidak tergerak saat saya mengatakan kalau si kakak demam dan saya sendirian kebingungan.

Akhirnya saya putuskan menelpon mama, dan mama marah besar, itu adalah pertama kalinya saya jujur tentang kelakuan buruk pak suami ke mama, dan akhirnya mama segera kirim tiket nyuruh saya segera pulang ke Buton.

Gak cukup sampai di situ, setelah kepulangan saya yang akhirnya saya minta dianter si pak suami, namun segera balik ke Surabaya lagi.

Eh dia malah sibuk menjalin hubungan dengan para mantannya pula.
Dan sedihnya, dia gak pernah jujur kalau itu mantannya dan gak merasa kalau tindakannya itu salah huhuhu.

Betapaaa..
Saya begitu benci dengan rokok.
Sebatang kecil yang sama sekali gak ada faedahnya.

Sebatang kecil yang sering membuat para perokok pasif jadi menderita sakit padahal bukan salah mereka.

Sebatang kecil yang membuat anak-anak mulai penasaran dengan rokok, karena melihat ayahnya merokok

Sebatang kecil yang selalu menjadi sumber permasalahan banyak rumah tangga bahkan ada yang sampai berujung perceraian.


Kepada para lelaki perokok


Saya rasa, tidak ada gunanya menjelaskan apa bahaya rokok bagi kesehatan.
Tapi, pernahkah kalian berpikir?
Demi anak?

Pernahkah kalian berpikir kalau anakmu meniru apa yang kau lakukan itu?
Relakah kalian melihat anakmu masih SD sudah merokok?

Relakah kalian melihat bayi kalian sakit gara-gara asap rokok?

Relakah kalian melihat anak kalian jadi anak yatim, jika terjadi sesuatu hal pada kalian karena rokok?
Siapa yang akan menjamin masa depannya?
Membayar sekolahnya?

Plis, pikirkanlah anakmu.
Karena sebagaimanapun keadaan kalian, suatu saat nanti kalian bakal jadi seorang bapak.

Semoga, tulisan #FridayMarriage ini sedikit menyentuh hati para perokok di luar sana.


Sidoarjo, 29 Maret 2019

Reyne Raea untuk #FridayMarriage 

49 komentar :

  1. hindari rokok karna rokok membuatmu terkena kangker,kepanjangannya kantong kering wkwkckk

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwkwkw, beneran tuh jangka pendek bakalan kangker wakaka

      Hapus
  2. Bapak mertua saya adalah perokok berat sampai akhir hayatnya. Tapi alhamdulillah sih, kebiasaan merokoknya itu nggak sampai membuat berantem keluargaa atau semacamnya (atau sayanya yg gak tahu ya?...)

    Dan kertas rokok yg manis itu... Saya pun senang njilatin itu ketika kecil dulu wkwkwk
    Kakek saya juga perokok, dan rokoknya yg nglinting sendiri itu... Saya dikasih tahu sama kakek kalau kertas itu manis. Dan kemudian saya jadi suka minta satu kertas utk saya jilat jilatin setiap kali datang ke rumah kakek😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, kalau saya kayak mau pusing jilatin tuh kertas, kayak eneg gimanaaa gitu :D

      Aslinya ga bahaya kan ya dijilatin tuh kertas? :D

      Hapus
  3. ehmezzz..ehemzzzz.... nama saya diabadikan didalam tulisan diatas, semoga yang lainnya ngak pada NGAMUK Yach....hahahah...#bercanda.

    Membaca tulisan diatas, Koq saya seperti kena " GEBUK " yach, hahahah.....

    seperti yang saya katakan dalam tulisan saya di blog saya yang NGAK POPULER itu, merokoq seperti masuk ke Planet Pluto dan susah kembalinya kebumi, butuh Motivasi dan Dorongan Lebih serta ide kreatif.

    Saya mulai mencoba menganti rokoq dengan mengemil " aneka camilan " hasilnya adalah Cemilan Habis...eee merokoqnya juga lancar.Hahahah....hadehhhhh :(

    saya jadi penasaran bagaimana cara suami Mbak bisa berhenti Merokoq ? Apa disodorin kalimat motivasi atau kalimat pedas ? atau mungkin di sodorin daun sirih.

    Kertas lintangan itu dicicip sebelum digulung, gunanya adalah sebagai perekat Mbak, :)

    Maaf Mbak saya ngak nyadar kalau ada ketidakkonsistenan kata " AKU dan SAYA " sebab saya baru sadar dari PINGSAN, hahahahah....... *peace.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakakakkakaka...

      Cobain terus deh kang, jangan sampai rokok jadi masalah saat berumah tangga nanti.
      Percaya deh, gak ada satu wanita di dunia yang suka suaminya ngerokok.
      Bahkan perokok sekalipun, apalagi kalau udah punya anak nanti.

      Sulit mungkin, tapi kalau gak dibarengin dengan niat sendiri gak bakal bisa lepas :D

      Kalau suami mah disodorin kata semuanya, ya pedes, ya manis ya asem wakakaka

      Hapus
    2. Betul sich... bahkan rokok bakalan menjadi ISU Politik dirumah tangga yg bisa bikin GEGER Tetangga sebelah, krn dua laki istri bisa berantem Karna ROKOK.

      Kalau Para Suami jadi BOS Rokok dng omzet milaran rupiah perbulan, kira2 para The emak's masih Naik Pitam, ngak yach ?😁😃😊☺

      Hapus
    3. Eitttsss jangan salah, para pemilik bisnis Rokok Sampoerna yang kaya turun temurun berkat usaha rokok, ga satupun dari mereka yang merokok loh :D

      Hapus
  4. mba rey, ikut prihatin ama semua yg udh kamu rasain gara2 rokok. akupun, kalo ada di posisimu, pasti bakal merasa sakit ati dan benci yg sama.. apalagi kalo suami tidak jujur juga :(

    aku pribadi ceritanya lain ttg rokok. aku mantan perokok. sejak smu awalnya. tp blm candu. baru candu pas kuliah. pas kerja apalagi, krn udh pegang duit juga. wkt pacaran ama suami , dia udh tau aku perokok. dan hebatnya dia ga samasekali. malah sempet nasehatin aku supaya brenti. tp caranya lembut. ga maksa. aku sndiri pas tau dia ga merokok, akupun hanya merokok kalo sdg ga ketemu dia. kalo lg berdua, aku ga prnh mau krn menghormati dia. tp dia msh tau aku blm bisa berhenti.

    jujur aja, pas nikahpun aku msh di belakang dia merokok. tp blm ada anak wkt itu. sampe akhirnya aku berhenti dr rokok hanya krn dikirimin foto wanita yg keriput padahal umurnya sebaya aku. penyebabnya krn ROKOK :D. bikin penuaan dini. dan serius sih mba, aku lgs takut liatnya. ga kepengin banget kulitku bisa cepet kering dan penuh kerutan begitu. selmaa ini aku rajin merawat wajah, pake skincare bagus, ya kali aku rela kulit wajahku begitu :D.

    ancaman kanker, jantung dll waktu itu ga bikin aku takut. tapi penuaan dini, sangat bikin takut hhahaha. itu 1-1 nya hal yg ampuh bikin aku berhenti merokok sampe skr :D.

    kdg keinginan merokok masih ada. apalagi kalo stress. tp kemudian aku inget lg foto wanita muda keriput td, dan lgs keinginan merokokku ilang :D.

    btw, aku ga prnh coba kertas rokok yg di atas. tp bbrp rokok memang manis rasanya :D. walopun ada jg yg ga ada rasa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaooo mba Fannn, makasih udah berbagi mbaaa..
      Saya juga gak asing dengan cewek merokok mba, dulu pernah sekosan ama mba-mba yang merokok.

      Emang ya candu rokok itu bikin sulit dilepas.
      Tapi kayaknya wanita jauh lebih hebat karena niat untuk lepas dari rokok itu lebih besar ketimbang laki.

      Atau mungkin karena wanita selalu sangat peduli dengan kulit ya hahahaah.

      Beruntungnya mba Fanny bertemu dengan lelaki yang gak merokok dan bisa membimbing mba jadi lebih baik ya.

      Tuhan emang selalu adil, pasangan selalu dipasangkan untuk saling melengkapi.

      Btw saya sebenarnya kepo, sebenarnya rasa rokok itu kayak apa ya?
      Mengapa orang2 kok sulit buat lepas.

      Saking parnonya saya dengan rokok, bahkan mau nyicip dikit juga ogah hahahaha

      Hapus
  5. Wah, memang sih ga mudah urusan stop merokok ini. Mau siapa aja yang mendorong seseorang untuk berhenti merokok, tetap ga bisa. Karena yang mampu melakukan hanya niat dari dalam hati, diri sendiri. Semoga semua sehat dan baik2 saja ya mbak aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener mba, suami saya juga gitu, setelah lama saya jungkir balik akhirnya kupingnya capek denger ocehan saya dan niat beneran lepas rokok, biar kami berantemnya masalah lain aja hahahaha

      Hapus
  6. saya dulu perokok berat sis namun saya memotivasi diri untuk berhenti dan berhasil meski berat namun kalau kemauan sudah bulat tak ada yang bisa menghalangi dan saya sudah berhenti 7 tahun namun dampaknya masih terasa sampai sekarang napas pendek, mudah capek

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaoooo... boleh nih sharing pengalamannya berhenti rokok deh.
      Ternyata bisa ya, asal niat sendiri :)

      Hapus
    2. siap sis suatu hari akan saya posting

      Hapus
  7. Saya juga ga suka ama rokok, asap, dan baunya....tapi mau gimana lagi, orang-orang terdekat saya ngerokok...:(
    Karena rumah dipasang smoke alarm, Alhamdulillah rumah sehat, tidak ada bau dan asap rokok

    BalasHapus
    Balasan
    1. waahhh asyik juga kalau ada smoke alarm ya mba hehehe

      Hapus
    2. Smoke Alarm itu, nama rokok terbaru yach mbak... ?😆

      Hapus
    3. hahaha, nanti beli itu aja kang, biar pas ngerokok bunyi nguing nguing wkwkwk

      Hapus
    4. tpi Tombol On Of- nya ada kan ? ☺😅😆

      Hapus
    5. Ga ada kang, saya buat otomatis aja wakakakka

      Hapus
    6. saya bikin otomtis aja kang hahaha

      Hapus
  8. wah ngeri juga ya ternyata dampak dari merokok itu, jadi perlu dibiasakan untuk hidup sehat dan hemat untuk berhenti dan atau tidak konsumsi rokok ya kak ;)

    BalasHapus
  9. Saya dulu perokok berat mbak, putus dgn mantan ya mungkin salah satu penyebabnya itu.....pernah berhenti beberapa bulan tapi digoda terus sama teman, akhirnya merokok lagi,...sampai akhirnya dpt momentum yg tepat, saya masih ingat "menikmati" rokok terakhir di bandara Soekarno Hatta, setelah sampai di Hobart, bulan pertama saya tidurnya gelisah (saya berhenti atas niat sendiri), sering malam terbangun dan bermimpi merokok, sering pusing sampai minum paramex (untung bawa dari Indonesia), ...beruntung disana rokok mahal dan nggak ada orang nawari rokok apalagi sampai maksa, krn disana perokok malu2 kok, mereka diluar gedung mojok kalau merokok. Setelah dua tahun pulang saya udh bebas dari rokok. Sekarang malah nggak suka mencium bau asap rokok dan sebel kalau habis kumpulan RT badan jadi bau rokok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awww... makasih banyak share nya ya.

      Ternyata salah satu masalahnya karena lingkungan juga ya.
      Makanya saya siasati rumah bebas rokok, orang2 terdekat bebas rokok. Agar anak gak punya contoh merokok dari keluarga.

      Cuman ya gitu, tinggal menyiasati godaan dari luar ya :)

      Pelajaran nih buat yang mau bebas rokok, jauhi dulu sementara teman merokok ya :)

      Hapus
    2. Ya dulu teman mainnya perokok semua, dan dulu juga hobinya main catur jadi kalau udh pusing mikir, rokok harus nyambung terus dan juga kalau udh kecanduan sulit sekali, harus punya tekad yg kuat untuk berhenti total bukan mengurangi, kalau niatnya hanya sekedar mengurang akan sulit utk bisa berhenti

      Hapus
    3. Nah kan, niat buat berhenti ya, bukan ngurangi :)

      Hapus
  10. Sabar ya, kak .. aku ikut prihatin baca apa yang pernah terjadi dalam rumah tangga kak Rey.
    Sakit memang rasanya diduakan.
    Aku yang belum menikah, pernah diduakan (akhirnya aku ikut buka pengakuan seperti kak Rey !) saja rasanya remuk redam .. merasa dikhianati, sia-sia sangat mempercayainya daaan ... rasanya saat itu dua-duanya pengin kuacak-acak pakai anak panah !.
    Tapi ya sudahlah .. aku milih stop, akhiri hubungan.

    Bicara tentang rokok, dulu papaku menjalankan usaha tembakau.
    Aku kecil sampai remaja sering bantuin mengurus tembakau untuk disetorkan ke pabrik rokok.
    Tapi anehnya aku ngga pernah tertarik untuk mencoba ikut merokok, meski disodori buat mengenal dan menentukan jenis-jenis tembakau berkualitas bagus yang ada untuk disetorkan ke pabrik.

    Sampai di saat masa kuliah, akhirnya aku kebujuk teman-teman untuk .. ngerokok seperti mereka.
    Hampir semua teman kuliah perokok.
    Sekarang ini mulai kukurangi merokok, setelah aku ketahuan mamaku dan kena tegur mama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. cieee..cieeee curhatnya, ngak salah nich....hahahah...peace Mas.

      Semoga dapat wanita yg memiliki hobi yg sama., biar ada temannya saat berfoto.Hehehehe....

      Mau saya cariin Mas...? saya tahu koq mana - mana teman blogger saya yg Jomblo,☺😆😃

      jng pikirin komisi dech, selaku KangComblang profesional saya ngak pungut bayaran kok.....😊😆☺hahahahh...peaceeeee!!!!😆😊☺

      Hapus
    2. @Himawant : hehehehe. Jadi curhat, semoga dapat ganti yang lebih baik ya :D
      Emang ya hal-hal yang terjadi pada diri setiap orang itu kebanyakan karena faktor lingkungan :)

      @Kang Nata : wkwkwkkw, buka sampingan lagi nih kang wakakakak

      Hapus
    3. Bhuuhahahaaha ..
      Laaah ini ..., tau-tau kang Nata kok ikut baca komentar curhatku, seeeeeh ... :D ?

      Wuuah .. jadi malu dan pengin tutupan pakai bantal kalau begini hahaha ..

      Hapus
    4. wkwkwkwkwk, kang Nata tuh selalu updet komen di manapun wakakaka

      Hapus
  11. Perokok itu punya 3 kelebihan lo mba. Kalo berkenan nanti saya kasih linknya 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheheh, gak deh.
      Di antara kelebihan yang dianut perokok tersembunyi ribuan kekurangan yang selalu di tepis :)

      Hapus
    2. 3 kelebihan perokok
      - rumahnya gak kemalingan : karena tiap malam batuk. Maling takut masuk
      - tidak digigit anjing : karna usia 50 udah jalan pake tongkat, klo ada yang mendekat langsung dihajar pake tongkatnya
      - tidak beruban : tidak sempat, karena keburu almarhum


      😊😊😊

      Hapus
    3. wakakakakakkaka... jahat banget ih wkwkwk

      Hapus
    4. Biar menggugah para perokok mba

      Hapus
    5. wkwkwkkww, semoga ya, saya kadang miris, bahkan kesehatan anaknya sama sekali ga cukup menggugah huhuhu

      Hapus
  12. Merokok merusak kesehatan, itu ilmu pasti. Merokok meningkatkan kreativitas, itu ilmu para seniman ... KATANYA BEGITU. Wkwkwkw. Btw antara 'aku' dan 'saya' .. kita sama yaaaa saya suka pakai 'saya' :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. heheheh, itu sebenarnya cuman alasan yang dianut perokok sih kak Tuteh, kalau menurut saya.
      Ibarat candu, kalau udah kecantol rokok, apapun selalu dicarikan pembenaran.

      Sebaliknya, kalau gak ngerokok pasti bakal mengatakan kalau tanpa rokok pun kreatifitas tetep jalan :)

      Hapus
  13. Mbak rey, ikut prihatin ya menyedihkan sekali masa kecilmu. Puji Tuham bgt alm.ayahku ga ngrokok, anak cewe semua jd rumah selalu bebas asap rokok dan aku selalu jadi orang yg benci bgt sm asap rokok. Dulu suamiku ini, dia perokok berat, tp aku bilang "aku ga mau punya pacar perokok, mantanku ga ada yg ngrokok juga" eh tiba2 dia berhenti ngrokok demi "mendekati" aku hahahha, sampe skrg dia bnr2 bisa berhenti ngrokok #curhat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senangnyaaa..
      saya kadang iri gitu kalau liat temen2 yang ortunya ga ngerokok.
      Minimal berkurang 1 kekurangan ortu dalam mendidik anaknya.
      Kayak bapak saya, kami dituntut jadi anak2 yang membanggakan, gak boleh berbuat salah, lah si bapak saya sendiri ngerokok wkwkwkwk

      Hapus
  14. Saya perokok mbak karena ketularan ayah saya...Faktor lingkungan..😄😄

    Alhamdulilah sejak menikah saya berjanji tidak akan merokok ...Tetapi cuma selang dua tahun merokok lagi.😂😂

    Namun ada sedikit perbedaan..jadi nggak biasa merokok dirumah...seandainya merokok 2 batang sudah cukup banyak bagi saya..😄😄

    Intinya bagi yang merokok ingin berhenti langsung saya rasa tidak bisa...

    Jika mau mengurangi...Dan dari mengurangi coba deh nggak ngerokok sehari besok merokok lagi besok tidak...Insyaallah bisa berhenti secara bertahap. Dan niat juga yaa!!..😂😂😂

    Saya sudah buktikan seminggu disuruh tidak merokok dirumah saya bisa..😄😄

    Diluar merokok tapi setidaknya jadi berkurang..😄😄 Moga2 bisa nggak merokok selamanya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah kaaannn...
      Salah satu alasan ketakutan saya kalau ada yang ngerokok di rumah adalah, anak bakal niru.
      Jadinya ortu yang seharusnya memberi contoh baik, malah tanpa sadar memberi contoh kurang baik.

      Semoga segera bebas dari rokok ya :)

      Hapus
  15. paling terasa itu bikin kantong kering kak alias uang cepat habis, karena sekarang harga rokok mahal mahal, sehingga uang rokok bisa ditabung untuk masa depan, itu lebih baik kayaknya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh ya, rokok sudah mahal?
      Tapi masih banyak juga yang merokok ya

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)