Rectoverso, Film Omnibus Indonesia Tentang Cinta Tak Terucap

review-film-rectoverso

Rectoverso adalah film omnibus atau antologi Indonesia, tentang beberapa kisah cinta yang tak terucap. Merupakan kumpulan cerita dalam film pendek, garapan para artis terkenal di Indonesia.

Ada Marcella Zalianty, Olga Lydia, Cathy Sharon, Rachel Maryam dan Happy Salma.

Dan tahu nggak sih, yang menarik di film ini?
Ada Mba Inun dong, hahaha.

Penasaran nggak sih?
Makanya nonton dah.

Lah udah dong postingannya?
Cukup sekian ya.
Lah? hahaha.


Jadi, film ini udah lumayan lama saya tonton. Jujur sih agak-agak ngebosenin, meski ada juga yang menarik, khususnya film garapan Marcella Zalianty.

Meski jujur sedikit membosankan, tapi kan ini kayak kumpulan para aktris aktor terkenal kan ye.
Keren nggak tuh? bayangin aja, para dedengkotnya perfilman Indonesia, yang udah malang melintang di berbagai film di Indonesia. Membuat sebuah film pendek, yang kemudian disatukan dalam satu film, diberi judul Rectoverso.

Walaupun film ini terdiri dari berbagai film pendek garapan beberapa artis, akan tetapi pada penayangannya, urutan filmnya diacak, berdasarkan urutan cerita.

Maksudnya, misal pembuka, dimulai dari film garapan Marcella, lalu sebentar kemudian melompat ke film garapan Olga Lydia, dan lainnya. 

Jadi bukan kayak nonton film Tilik dan kawan-kawannya di youtube *eh.


Sinopsis Lengkap Film Rectoverso


Jujurly saya udah lupa urutan ceritanya, akan lebih asyik kalau saya tuliskan sinopsis per filmnya aja ya. Dan kita mulai aja dari film pendek yang paling menarik buat saya.


Rectoverso - Malaikat Juga Tahu by Marcella Zalianty


Entahlah mungkin karena pemerannya yang aktingnya saya suka banget, atau memang karena ceritanya dalem banget.
Sumpah, ini film bikin saya mewek banget!


Adalah Abang (Lukman Sardi) yang terlahir sebagai penderita autis. Yang diam-diam jatuh cinta kepada seorang wanita bernama Leia (Prisa Nasution) yang menempati kos ibunya yang biasa dipanggil Bunda (Dewi Irawan).

Abang menikmati rasa cinta tak terucapnya kepada Leia, tanpa sedikitpun Leia menyadari hal tersebut.
Karenanya, mereka selalu akrab menghabiskan waktu bersama, jika Leia tidak bekerja.

Suatu hari, Hans, adik Abang yang tentunya lebih sehat dari Abang, pulang ke rumah Bunda.
Lalu tiba-tiba, Hans dan Leia saling jatuh cinta.

Bunda yang paling memahami perasaan Abang, memohon pada Leia untuk menyembunyikan hubungan mereka kepada Abang, karena Bunda tahu, sedalam apa perasaan Abang.

review film rectoverso malaikat juga tahu
Source : pijarpsikologi

Hans dan Leia merasa hal itu tidak adil buat mereka, lalu akhirnya memutuskan pergi dari kosan tersebut. Yang terjadi kemudian, Abang terlambat menyadari kalau Leia telah pergi tanpa pamit padanya, dan lalu Abang mengamuk dan menangis tanpa henti.

Bunda hanya bisa memeluk Abang sambil ikutan menangis.
Dan ya ampuunnn, scene di mana Bunda menangis bersama anaknya tersebut, sungguh mengiris-ngiris hati.

Saya memberi nilai 4,75 dari 5 untuk film Rectoverso - Malaikat Juga Tahu ini
 

Rectoverso - Curhat Buat Sahabat by Olga Lydia


Kayaknya benar deh, saya menilai film ini dari akting pemerannya, hahaha.
Film Rectoverso bagian garapan Olga Lydia ini, bercerita tentang seorang wanita yang sangat beruntung mempunyai seorang sahabat yang super baik kayak Mas Arie *eh (Rey lalu ngayal teroosss hahaha).


review Rectoverso Curhat Buat Sahabat
Source: amiratthemovies

Amanda (Acha Septriasa) beruntung banget punya sahabat yang selalu ada untuk dia, bernama Regie (Indra Wibowo). Sebenarnya cerita beginian sering banget kita baca dan dengar ya, tapi entah karena akting Acha memang nggak pernah setengah-setengah, jadinya saya nontonnya baper banget.

Regie sebenarnya menaruh hati pada Amanda, hanya saja dia tidak pernah berani untuk mengatakannya. Regie sudah merasa bahagia, melihat Amanda bahagia, meski sebenarnya sedih melihat Amanda selalu berhubungan dengan lelaki yang nggak bener semua.

Regie, selalu jadi tempat pelarian curhat Amanda saat dia patah hati, tempat Amanda berbagi rasa bahagia saat dia jatuh cinta. Juga tempat Amanda menemukan seseorang yang begitu peduli dengannya, apapun yang terjadi.

Sayang ending-nya kurang greget, eh sama aja ding ama ending dari Malaikat Juga Tahu di atas, nggak ada happy ending alias menggantung huhuhu.

Meskipun demikian, perasaan terdalam Regie kepada Amanda, tidak kalah dengan perasaan Abang kepada Leia. Sungguh menyentuh, dan bikin baper.

Dan saya memberi nilai 4,5 dari 5 untuk film Rectoverso - Curhat Buat Sahabat ini

Baca juga : Review dan Sinopsis Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

Rectoverso - Cicak Di Dinding by Chaty Sharon

Adalah Taja (Yama Carlos), seorang pemuda yang pendiam, suatu hari dia bertemu dengan Saras (Sophia Latjuba) di sebuah cafe.

review Rectoverso cicak di dinding
Source: rectoverso-film-blog

Taja begitu terpesona dengan Saras, hingga tanpa sadar dia diam-diam memperhatikan Saras dari kejauhan. Di luar dugaannya, Saras ternyata malah datang menghampirinya, mengajak kenalan, dan bahkan hubungan mereka berlanjut dengan hubungan badan.

Saat berhubungan tersebut, Taja melihat tato cicak di badan Saras, dan terheran-heran, mengapa wanita secantik Saras memilih cicak untuk tatonya?
Ternyata Saras menyukai cicak, dan demikian juga dengan Taja.

Hubungan mereka, kembali terjadi ketika keesokan harinya mereka bertemu di kafe, keduanya bercerita sangat panjang dan kemudian menghabiskan malam bersama di sebuah hotel.
Sayang, keesokan harinya, Saras menghilang begitu saja dari kamar, dan tak pernah lagi ada kabarnya.

Suatu hari, saat Taja sedang mengadakan pameran, seorang sahabat baiknya datang dan mengenalkannya pada calon istrinya, dan ternyata calon istri sahabat karibnya itu adalah Saras.

Taja patah hati, tapi tak mungkin mengkhianati sahabatnya, dan memutuskan memberi hadiah lukisan dinding yang indah di kamar pengantin sahabat karibnya tersebut.
Dan lukisan itu adalah.... lukisan cicak!

Jadi mewek juga liat Saras yang sedih melihat lukisan tersebut, karena sesungguhnya, Saras juga jatuh cinta pada Taja, tapi itu tak mungkin.

Dan saya memberi nilai 4 dari 5 untuk film Rectoverso - Cicak Di Dinding ini.


Rectoverso - Hanya Isyarat by Happy Salma


Nah ini dia nih film yang ada Mba Inunnya, hahahaha.
Pertama kali dia muncul, dahi saya mengernyit keras, mencoba mengingat-ngingat, kayak seseorang yang saya tahu.
Dan iyessss, dia mirip Mba Inun dong, bukan hanya posturnya, tapi juga ceritanya, hahaha.

Review film Rectoverso Hanya Isyarat
Mba Inun, eh salah :D | Source: rectoverso-film-blog

Film ini bercerita tentang seorang wanita bernama Al (Amanda Soekasah), yang jatuh cinta pada seorang lelaki, Raga, yang hanya dikenalnya dalam sebuah mailing list traveling.
Sayangnya, lelaki itu begitu misterius.

Karenanya, dia memutuskan ikutan traveling, demi bisa melihat punggung Raga dari dekat.

Dan semua impiannya tercapai, meski sekaligus membuatnya patah hati.
Dia akhirnya bisa punya kesempatan melihat Raga dari dekat, sayangnya ternyata Raga sudah mengunci hatinya rapat-rapat untuk cinta seorang wanita, dan memilih traveling sebagai cinta sejatinya.

Meski patah hati, tapi Mba Inun eh salah, Al sudah puas dan bahagia karena tidak hanya mencintai punggung Raga lagi, namun berhasil melihat matanya.

Sedih tahu nggak sih, kan jadi kepikir Mba Inun yang sedih pas traveling gitu.
Lah kok Mba Inun mulu yang disebut, hahaha.

Dan saya memberi nilai 3,5 dari 5 untuk film Rectoverso - Hanya Isyarat ini.


Rectoverso - Firasat by Rachel Maryam

Bercerita tentang Senja (Asmirandah) yang selalu saja mendapatkan firasat-firasat yang mengganggunya.
Karenanya dia bergabung dengan klub Firasat, dan di sana dia bertemu dengan seorang lelaki bernama Panca (Dwi Sasono).

Review film Rectoverso firasat
Source: amiratthemovies

Sejujurnya, saya kurang ngeh dengan jalan cerita film ini, yang jelas di akhir ceritanya, Panca pulang menjenguk ibunya di Padang, dan Senja mencegahnya karena dia mendapatkan firasat buruk tentang Panca.

Sayangnya saya blank, itu yang akhirnya buruk, si Panca atau Senjanya ya?
Karena berakhir dengan adegan sepeda yang ketabrak, etdaaahh binun saiah, hahaha.  
Entahlah, kayaknya memang ceritanya kurang greget, dan akting pemainnya tuh nggak dapat chemistri satu sama lainnya.

Untung ada pemeran lainnya yang menguatkan, yaitu Widyawati, ibu dari Senja.

Dan saya memberi nilai 3 dari 5 untuk film Rectoverso - Firasat ini.


Review Film Rectoverso

Kalau liat dari judul-judulnya serasa familier ya? kayak judul lagunya Dee Lestari dan Marcell, hahaha.
Ya iyalah, memang film ini diadaptasi dari novelnya Dee Lestari dengan judul yang sama.

Di mana, novel tersebut juga diadaptasi dalam bentuk lagu. Dan ketika saya kembali mencoba mencari salah satu lagu favorit saya sepanjang masa, 'Malaikat Juga Tahu', dan saya baru ngeh dong. 

Kalau video klipnya miripppp banget dengan film pendek dalam Rectoverso ini, pemainnya juga sama. Lukman Sardi, hanya saja di filmnya, Lukman Sardi tampil lebih menawan memerankan orang autis.

Jadi persis banget kayak Moon Sang-Tae di It's OK To Not Be Okay.

Udah gitu, yang bikin jatuh cinta banget dengan 'Malaikat Juga Tahu' ini, selain akting Lukman Sardi yang totalitas banget. Menyatu banget dengan Prisa Nasution, di mana, dia memang salah satu aktris yang paling saya suka aktingnya selain Acha.

Dipadu dengan ibunya Dewi Irawan.
Duh, ketiganya tuh, semakin membangunkan cerita cinta yang tak terucap dari seorang Abang ke Leia.
Semacam keajaiban yang terjadi, saat seorang autis merasakan jatuh cinta.

Yang kedua, Curhat Buat Sahabat, sejujurnya saya hanya suka akting Acha, you know lah, Acha tuh nggak pernah failed saat memerankan sebuah karakter di film (for me, ofkors).
 
Akting Acha itu, berhasil menarik Regie, biar kata sejujurnya Indra Birowo ketuaan deh memerankan sahabat curhatan si Acha, hahaha.

Tapi it's OK sih, selama Acha selalu ada.

Lalu, Cicak Di Dinding, sejujurnya saya agak geli nontonnya.
Dan sama kayak pertanyaan Taja ke Saras, even Taja juga suka cicak.
"Why cicak?"
Meski eneg dengan peran dewasa mereka, tapi peran Saras tuh cucok banget diambil oleh Sophia. Seorang wanita dewasa yang seksi, dengan Yama Carlos yang kita tahu juga penampilannya macho.
Cucok lah, meski geli, hahaha.


Yang Firasat sebenarnya, akting Asmirandah tuh keren banget saat beradu peran dengan Widyawati.
Sosok Asmirandah yang cantik, berpadu dengan sosok keibuan Widyawati, cucok surocok dah menggambarkan ibu dan anak.

Hanya saja, entah mengapa, Asmirandah terlalu imut jika dipasangkan dengan Dwi Sasono, hahaha.
Sumpah menurut saya kagak ketemu chemistry-nya.

Masih nyambungan Acha dengan Indra Birowo, as we know kan ye, si Indra itu mukanya pas banget memerankan lelaki sabar yang tertindas, hahaha.

Dan yang Mba Inun eh salah, Hanya Isyarat, mungkin karena karakter wanitanya kali ya, terlalu datar banget menurut saya.
Makanya saya bilang, itu Mba Inun.
Kalau Mba Inun yang main kan wajar ye, blogger yang baru muncul di perfilman, wakakakak.

Etdah, ini kalau Mba Inun baca, keknya lidahnya kegigit mulu, saking dirumpiin mulu di sini.

Btw dalam film ini sebenarnya penuh bintang, ada suaminya Raisa si Hamish Daud, tapi karakternya juga sama persis dengan si Al, datar kek lantai pualam hahaha.
Padahal di film itu udah ada Fauzi Badilla yang udah kek supporter sepak bola, heboh banget.
Tapi keduanya tetep anteng!

Over all, not so bad sih ya.
Kalaupun antara film pendek satu dengan lainnya agak kurang sama gregetnya, ya tentu saja kan ye, orang yang garap juga orang berbeda.

Kebagian aja si Marcella di 'Malaikat Juga Tahu', udahlah ceritanya bagus, akting pemainnya juga bagus, jadinya yang paling terkenal ya dia.

Dan mengenai makna filmnya?
Ah nggak mau berbelit-belit sih ya, cuman mau bilang, saya baper, saya mewek, pas juga saya nontonnya tengah malam kan ye.

Cinta tak terucap?
Astagaaaa itu mah saya banget.
Saya menghabiskan masa remaja saya dengan cinta tak berucap tauk, sebelum akhirnya setia pada satu lelaki yang belum terganti hingga kini.

Jadi, wajar syekaleh saya baper sampai mewek.
I know, bagaimana perasaan Abang. Yang mencintai dengan dalam, mencintai dengan jiwa, bukan separuh jiwa lagi.

Saya tahu rasanya jadi Leia. Ketika mengetahui hati kita nggak bisa menerima cinta terdalam dari seorang lelaki yang memang tak punya tempat di hati kita dalam bentuk cinta. 

Tahu banget rasanya jadi Al. Hanya bisa mencintai punggung lelaki idaman yang bayangannya mengisi setiap nafas kita.

Ah, pokoknya, i know bagaimana rasanya cinta tak terucap itu.
Jadi, Dee Lestari memang paling jago bikin cerita yang mengaduk perasaan orang.
Daaann, soundtrack-nya dinyanyiin ama Glenn Fredly pulak, lengkap sudah air mata membanjiri, huhuhu.

Btw dengar suaranya Glenn malam-malam ampun deh syahdunya, kebayang nggak sih istrinya kalau dengar lagu-lagunya? huhuhu. 


Jadi, ada yang belom nonton film Rectoverso ini?
Nonton gih.

Sidoarjo, 25 Oktober 2020


Sumber : Film Rectoverso
Gambar : Dari berbagai sumber

23 komentar :

  1. Jiah, kenapa film yang ada mbak Ainun nya cuma dikasih rating 3.5 mbak, sementara malaikat juga tahu malah dikasih rating 4.75. harusnya mbak Ainun (hanya isyarat) yang dikasih rating 4.76, menang sedikit lah dari malaikat juga tahu.😄

    Tapi keren ya, mbak Ainun bisa main film bareng Hamish Daud, itu Raisa ngga ikutan main juga. Eh lupa, inikan film tahun 2013.

    Keren juga bikin film antologi kayak Rectoverso, jadi beberapa film pendek digabungkan jadi satu menjadi sebuah film. Jadi ingat beberapa hari yang lalu mbak Rey pernah mengulas buku PULIH yang mengumpulkan beberapa cerita yang bangkit dari mental illnes.

    BalasHapus
    Balasan
    1. teh rey, bahas sinopsisi film venom 2 dong, saya udah enggak tahan menunggu filmnya launching

      Hapus
    2. Hahahaha, itu dia, abisnya yang main bukan Mba Inun sih, coba kalau Mba Inun, cucok.
      Ini artis tapi datar syekaleeehhh :D

      Hahaha iyaaa, antologi bukan cuman buku doang, film juga ada :D

      Wah Venom, keknya serem tuh, saya pecinta film drama sekarang, takut nonton yang terlalu serem hahahaha

      Hapus
    3. hahaha sampe ratingnya dipertanyakan mas agus

      Hapus
  2. Jadi penasaran sama Filmnya..yang katanya ada mbak Ainunnya..Soalnya memang belum pernah nonton ini film uni Rey..😊😊

    Hanya Isyarat Judulnya...Kenapa nggak Cinta Dalam Isyarat saja judulnya.🤣🤣

    Biar hanya bisa lihat-lihatan saja selama dalam masa mengagumi lawan Jenis...Apa rasanya kalau kaya begitu yaa..🤣🤣🤣


    Apakah Arie seperti itu..Beehaahaaa..🤣🤣🤣🏃🏃🏃💨

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya seruh nih mas filmnya

      Hapus
    2. hahahahaha, ayo nonton Kang! :D

      Iyaaa, itu judulnya ga diubah, dari bukunya Dee Lestari memang kek gitu.
      Wajib nonton deh Kuanyu :D

      Hapus
  3. Ini bisa nonton di mana yah kak Rey? Sudah lama pengen nonton adaptasi Dee yang ini, tapi ngga sempat-sempat dan ngga tau streaming service yang nyediain film ini.

    Omnibus keren menurut saya masih jatuh kepada Jakarta Maghrib. Sudah bertahun-tahun, tapi film itu masih membekas di ingatan saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaaa, Jakarta Magrib juga keceee, cuman memang beda tema sih, Jakarta Magrib lebih ke umum ya, kalau ini memang tema Cinta, seperti kebanyakan tema si Dee Lestari :D

      Hapus
    2. Oh ya, kemaren kalau ga salah ada yang upload filmnya di youtube :)

      Hapus
  4. Saya dulu menonton film ini, pas awal-awal ke luar sepertinya, ingat banget langsung jatuh cinta sama lagu Malaikat Juga Tahu, dan favorit saya sama seperti mba Rey hahahahaha :)) Ohya, dari film itu, saya semakin nge-fans sama Prisa Nasution, soalnya dari jaman dia main FTV sudah suka, terus lanjut ke film ternyata keren yah dia :D

    Lagu yang dinyanyikan Glenn pun sukses membuat saya mencelos hatinya. Paling nggak bisa deh saya dikasih tontonan seperti itu, sedihnya bisa buat air mata tumpah :"3 hehehehehe. Terus saya jadi penasaran mau lihat mba Ainun, saya nggak ingat cerita lainnya, yang paling membekas cuma yang Malaikat Juga Tahu saja :d

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iyaaaa, meski filmnya tuh ternyata sama persis dengan video klip lagu Malaikat Juga Tahu, beda lakonnya aja, si Lukman Sardi udah tawir banget di film itu hahaha.

      Itu yang Hanya Isyarat kayak Mba Inun tauk say, mana dia traveler gitu, pas deh :D

      Hapus
  5. Jadi inget masa-masa pacaran, hehe tapi kalo pas pacaran apapun film nya pasti di tonton ya mbak, yaaah nama nya juga orang lagi pacaran walau gak ngerti alur cerita nya itu semua demi hubungan tetap awet dan terjaga dengan segala cara termasuk cara nonton ke bioskop 😅 oh iya saya belum pernah nonton "malaikat juga tahu " Yang pemeran nya lukman Sardi sebagai penderita autis. Mungkin saya gak tahu waktu itu mungkin juga lupa gak update. Makasih sharing nya mbak Rey.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bahahahaha, ini curcolan lelaki yak :D
      Biasanya cewek yang milih nonton film beginian, dan pacarnya ikut aja :D

      Hapus
  6. aku sih blom nonton 😁 tapi dari cerita di atas saya bisa membayangkan nya hehe

    BalasHapus
  7. Wkwkw aku masih salah fokus dengan Kak Ainun yang main film 🙈

    Btw, aku baru tahu kalau Rectoverso ada filmnya. Aku pernah dengar film Malaikat Juga Tahu tapi belum pernah nonton dan nggak tahu kalau itu bagian dari Rectoverso.
    Rectoverso yang aku tahu yang berbentuk buku dan banyak yang bilang ceritanya bagusss. Sepertinya benar bagus karena Kak Rey juga bisa hanyut dalam perasaan saat menonton filmnya 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo tonton, udah baca bukunya belum , saya baru baca sebagian sih, bagus :)

      Hapus
  8. saya jatuh cinta dengan seorang wanita teh, biasa ajarkaan cara mengatakannya,he-he

    BalasHapus
  9. kalau saya film yang paling di suak adalah si doel anak sekolah, rasanya gimana gitu ya, asik nontonnya

    BalasHapus
  10. wkwkwkwkk aku mau ketawa dulu
    mikir lho tadi pas baca di awal, film apaan ya yang ada aku di dalamnya, ternyata...:D
    aku baru tau kalau rectoverso dibuat berseri kayak gini di filmnya. Tapi emang novel karya Dee ini juwarakkk, sayangnya aku ga baca semua novel novelnya.
    perahu kertas menurutku juga apik, tapi udah lupa jalan ceritanya hahaha

    nahh gara gara film yang ada "ainun" nya ini, aku jadi penasaran buat nonton, mumpung kuota lagi banyak, gamasalah dah onlen film lama lama :D
    apalagi reviewnya kok ya "ainun" banget hahaha, pass bener dah itu

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)