Mengapa Istri Selalu (Terlihat) Melabrak Pelakor Ketimbang Suaminya?

mengapa istri hanya melabrak pelakor

Sharing By Rey - Ngomongin pelakor memang nggak bakal ada ujungnya, dan menguras emosi banget.

Karenanya, bagi temans yang suka kebawa pikiran dan perasaan saat membaca sesuatu, mending di-skip deh :)



Udaahh, sana baca tulisan lain aja, ada ratusan tulisan di sini, jadi banyak pilihannya selain pelakor, hahaha.

Well, ini memang hanya keisengan saya semata, menjawab beberapa tulisan dan yang selalu ramai diperdebatkan di banyak media sosial, terlebih di grup facebook KBM.

Memang ya, grup itu tuh isinya beragam, namun sepertinya kelompok wanita 'alim' juga nggak kalah banyaknya.

Kelompok tersebut biasanya punya ciri-ciri: amat sangat pro poligami, selalu (terkesan) patriarki karena  kebanyakan memuja lelaki atau pihak suami, di mana seorang istri mutlak hukumnya berbakti pada suami, harus nrimo apapun yang didapatkan dari suami, baik maupun buruknya, dan semacamnya.

Kelompok ini biasanya akan saling berdebat kencang dengan kelompok mamak-mamak yang terkesan beringas, hahaha.

Saya?
Nonton aja ah, sambil sesekali ninggalin komentar buat lucu-lucuan hahaha.

Kadang saya merasa itu grup soooo nirfaedah aka unfaedah, tapi tetap saja ada banyak ide menulis yang saya dapatkan di sana, sekaligus belajar menulis yang baik dan benar, meski sekarang sulit mencari tulisan yang benar-benar mempedulikan cara menulis yang benar.


Tentang Pelakor


Salah satu topik yang tak pernah lekang ditelan waktu khususnya bagi para mamak-mamak, selain tema poligami adalah pelakor.

mengapa istri hanya melabrak pelakor

Apa itu pelakor?
Bukan plester ya, meski sikap si pelakor ini mirip plester aja sih ya.
Oh ya betewe, pelakor itu dalam bahasa Melayu artinya plester.

Tapi PELAKOR yang saya maksud di sini adalah, PErebut LAki ORang.
Alias yang masih menggoda atau membiarkan dirinya tergoda lalu berhubungan dengan seorang lelaki yang sudah berstatus suami atau laki wanita lain.

Kalau cuman berstatus suami sih masih mending kali ya.
Tapi yang miris itu kalau sudah berstatus suami dan ayah.

Bukannya apa-apa ye, tapi ujung-ujungnya yang dirugikan adalah anak-anak.
Terlebih jika memang hubungan laki orang itu nggak bisa lagi bertahan dengan istri sahnya, perceraianpun terjadi, dan survei sotoy saya membuktikan, perceraian yang terjadi karena perselingkuhan, jika anak ikut ibu, rentan kena dampak depresi ibunya.

Kalaupun ikut ayah, belum tentu istri baru ayahnya bisa mencintainya seperti Ashanty yang mencintai Aurel dan Azriel.

So, iyes banget!
Wanita atau (bisa juga pria) yang jadi pelakor ini, sangat menguras emosi jika dibahas, semua mamak-mamak rasanya pengen jambak rambutnya.

Kalau kamu Rey?
Ya enggak lah, kasian dong rambut orang dijambak.
Saya mah bakalan tenang aja sama pelakor.
Palingan saya akan menjalani kehidupan sebagai mamak yang normal.

Pagi-pagi ke pasar, tidak lupa beli cabe merah kalau ada sih cabe rawit, sekilo aja cukup.
Pulang ke rumah masukin blender tuh cabe, lalu diblender sampai halus.

Abis itu bawa ke rumah pelakor itu, buat diolesin ke anunya atau apanya aja yang gatal.
WAKAKAKAKAKAKAK

Oke deh, si Rey terlalu menghayati keknya.
Tapi beneran loh, hayalan tingkat dewa saya tentang cabe itu dikarenakan terekam sejak saya kecil, karena dulu pernah banget kejadian kayak gitu.

Waktu itu, saya diajak mama ke rumah kakaknya mama, terus di sana ternyata rame dan heboh, saya dengar dong para mamak-mamak itu bercerita dengan heboh.

Katanya, ada istrinya polisi yang barusan datang ke rumah tetangganya.
Dia datang bawa cabe yang udah diulek, ada kali seliter, dan dia datang untuk melabrak anaknya tetangga yang memang udah janda.

Bukan hanya dilabrak dengan teriakan dan makian, pun juga dilumurin cabe, hahaha.
Beruntung dicegah banyak orang, jadi konon kata orang-orang yang kena cuman mukanya dan matanya.

Untung nggak buta.
Sejak saat itu image pelakor di pikiran saya adalah, gatal minta dilumurin cabe sekilo, hahahaha.

Makanya kalian wahai wanita, eh bukan kalian saja sih, SAYA JUGA!
Udah deh, nggak usah aneh-aneh berhubungan dengan lelaki yang sudah menjadi 'milik' tertulis wanita lain di dunia ini.
Secinta apapun, jangan kalah dengan perasaan.
Daripada anumu panas dilumuri cabe, wakakakakaka.

Enggak ding, i mean..
Cari masalah aja sih ambil milik orang lain.

Iya sih, sebagai orang yang pernah jatuh cinta, saya tahu seperti apa rasanya jatuh cinta itu, rasanya sulit melupakan orang yang udah mencuri hati kita, meski mungkin orang itu udah jadi milik orang lain.

Tapi please-lah, ingat selalu cabe itu pedes, bahkan air keras itu bikin seketika muka dan badan kita jadi monster.
Jangan kalah oleh hati kita yang kadang diselimuti oleh setan yang senantiasa menggoda kita.

Meskipun kadang, semua perselingkuhan itu bukan semata kesalahan pelakornya.
Ada juga pelakor yang akhirnya menjadi pelakor karena luluh setelah berkali-kali dia dikejar oleh suami orang tersebut.

Mungkin karena takdirnya berjodoh dengan suami orang, tapi setidaknya, lakukanlah dengan cara yang benar.
Allah memang mentakdirkan jodoh.
Tapi cara kita berjodoh, tetap bisa kita kendalikan, dengan akal sehat tentunya.

Misal, jangan menikah tanpa sepengetahuan istri pertama.
Atau, libatkan istri pertama atas masalah hati dan takdir yang mungkin digariskan-Nya.

Ye si Rey, emang kalau dilibatkan gitu, istri pertama langsung setuju?
Nggak bakal dilempar galon 3 kg kayak ceritanya si Mas Agus tentang suami yang minta izin poligami sama istrinya?

Ya kagak lah!
Amat sangat jaraaaaaaaaaaaaaaaaaaaangggggggggggggggggggg banget ada istri yang merelakan suaminya menikah lagi.
Tapi setidaknya, tidak bersembunyi itu jauh lebih bermartabat ketimbang mau aja diajak nikah diam-diam (e'ong banget kan, orang nikah biasanya diadain pesta besar-besaran buat mengabari dunia kalau nikah, ini kok mau aja secara diam-diam).


Mengapa Istri Selalu (Terlihat) Melabrak Pelakor Ketimbang Suaminya? 


Sebelumnya saya mau minta maaf dulu ye, ini tulisan hanya berdasarkan opini dan pengalaman saya melihat dan mendengarkan kejadian pelabrakan pelakor oleh istri sah.

mengapa istri hanya melabrak pelakor

Karena semoga saya dijauhkan dari cobaan seperti itu, aamiin.
Saya hanya pernah mengalami kejadian saat istri orang yang sok jadi malaikat buat pak su.

Meskipun akhirnya saya coba memaafkan dan mencoba mengerti, mungkin juga karena istri orang itu jablay, wakakakaka.
*kabooorrrrr.

Ok fokus Rey.

Banyak orang yang protes, dan kebanyakan malah wanita juga loh, tentang,
"Mengapa cobaaaa, seorang istri itu bodoh banget, selalu melabrak pelakor, ketimbang melabrak suaminya, padahal kan yang salah juga suaminya. Nggak bakal lah pelakor masuk ke rumah tangga, kalau suaminya nggak ikutan ganjen"
Biasanya, kaum yang belain kayak gini di KBM, bakalan habis dibully dengan,
"Waaahh, ini bibit-bibit pelakor!"
Hahaha, wanitaaa... wanita...
Sukanya kok saling kubu-kubuan dan saling serang.

Padahal ya kalau menurut saya, mengapa istri selalu (terlihat) melabrak pelakor, saat tahu suaminya selingkuh atau kecantol pelakor, jawabannya adalah:


1. Suaminya tunggu bagian dong.


Iya, bagian pertama adalah si pelakor dulu.
Mengapa?
Karena pelakor kan orang lain, yang mana nggak mudah ditemui setiap hari.

Dan nggak ada alasan juga buat nyariin pelakornya utuk dilabrak akan kejadian yang udah lewat, atau sudah dibahas sama suami.

Jadi bagian pertama yang kudu dilabrak ya pelakor lah.

Bahkan bukan cuman pelakor sih, kalau ada istri yang sifatnya kayak saya, dijamin pelakor nomor satu, kedua ya keluarganya pelakor lah.

Bukan cuman orang terdekat yang harus tahu kalau tuh wanita pelakor, tapi keluarga besarnya, orang tuanya, bahkan tetangganya wajib tahu.

Lah kok sadis, Rey!
Memangnya macan atau singa yang marah kenal kata sadis? hahahaha.

Jadi, kalau pelakor nggak bisa nahan hati buat nggak berlakor dengan suami orang, bagaimana bisa kita mengharuskan sang istri kudu nahan hati buat melampiaskan sakit hatinya dengan mempermalukan si pelakor dan semua keluarganya?

Kok bisa Rey?
Ada alasannya, tapi di bahas di bawah aja deh.

Jadi kata siapa yang dilabrak pelakor aja? suaminya juga pasti dilabrak lah, cuman kan biasanya lebih tertutup, palingan yang tahu tetangga nggak kepo dan nggak sok ngartis dengan merekam pertengkaran mereka di rumah.

Bahkan kalau meluas, bisa-bisa keluarga suami juga dilabrak.
Duh ye, makanya mikir-mikir deh kalau mau melakor, atau suami mau selingkuh.

Hanya karena nafsu bejad atau mungkin hati jika memang benar cinta, kau yang mungkin udah ubanan itu hancur dan menghebohkan keluarga kecil bahkan keluarga besar?


2. Karena istrinya masih cinta sama suaminya


Ye kan, kalau udah nggak cinta, ngapain juga kudu bereaksi keras seperti itu, kecuali memang istrinya punya iman setingkat khayangan, jadi bisa lebih sabar.

mengapa istri hanya melabrak pelakor

Karena cintanya dengan suaminya, hatinya sakit dikhianati.
Kalau nggak cinta?
Malahan istrinya bakalan berterimakasih pada pelakor, karena punya alasan buat minta cerai, tanpa berdosa, hahaha.

Iya, istri minta cerai hanya karena alasan nggak cinta itu dosa tauk!


3. Karena istrinya sedih memikirkan nasib anaknya


Pernah baca dan dengar kan?
Kalau ada sebuah ungkapan yang mengatakan,
"Kepercayaan itu ibarat sebuah kaca, jika pecah, meski dilem kembali, bakalan ada bekasnya, bahkan meski didaur ulang kacanya, semuanya nggak akan pernah sama seperti semula"
Terlebih kalau istrinya setia dan nggak neko-neko, orang yang selalu berusaha tampil terbaik di dalam hidupnya, biasanya akan sulit menerima kenyataan saat dia dikhianati.

Sekali dikhianati nggak bakal lagi dia bisa percaya 100%, sama kayak Ye Rim ya kalau nggak salah, salah satu tokoh di drakor TWOTM, di mana suaminya suka selingkuh, lalu akhirnya meminta maaf dan berjanji akan setia sepanjang hidupnya.

Si Ye Rim yang memang hidupnya perfect, nggak aneh-aneh, selalu mencintai dengan tulus suaminya, justru akhirnya memilih berpisah.
Bukan karena dia nggak bisa memaafkan suaminya.
Tapi dia takut bakal selalu menyakiti suaminya dengan ketidak percayaannya lagi seumur hidupnya.

Bayangkan, suami istri sudah tidak ada kepercayaan lagi, itu hidupnya udah bagai di neraka.
Kalau nggak ada anak kayak si Ye Rim sih nggak ada masalah berkepanjangan.
Cerai dan selesai.

Nah kalau ada anak?
Sudah pasti anak bakal menderita berkepanjangan.
Dan tentu saja istri bakalan kesal banget dengan awal terjadinya hal itu, salah satunya ya si pelakor itu.


4. Karena istrinya memikirkan nasib orang tua dan keluarga besarnya.


Tahu nggak sih, punya anak perempuan itu lebih banyak sedihnya kayaknya.
Betapa tidak?
Atas nama ke'lempok'an agama Islam, beberapa pria yang menikahi anaknya, malah seolah menutup bakti anak terhadap orang tuanya.

Iya kalau orang tua si wanita punya banyak anak.
Kalau yang anaknya cewek semua, kayak ortu saya kan repot.

Terus siapa dong yang bisa merawat orang tua yang anaknya cewek?
Kalau anaknya sendiri tidak bisa merawatnya di masa tuanya?

Dalam Islam memang sudah diatur, tapi apa hak wali ortunya itu mau melakukan sesuai hukum Islam?

Yang lebih menyedihkan adalah, ketika rumah tangga anak perempuannya kandas, sering terjadi anaknya semacam dibuang, disuruh pulang ke rumah ortunya.

Kalaulah anaknya punya penghasilan sih oke-oke saja pulang ke rumah ortu.
Kalau enggak?
Yang ada makin terbebanilah orang tua si perempuan tersebut.

mengapa istri melabrak pelakor

Pas nikah dan senang-senang, anaknya nggak bisa sama sekali berbakti padanya, giliran susah aja, anaknya kudu jadi tanggung jawabnya lagi.

Itu belum lagi beban moral yang kudu dipikul oleh orang tua yang anaknya perempuan.
Anaknya cerai dan jadi janda, tetangga bergunjing ini itu.
Dan ditambah dengan posisi janda itu selalu salah dan buruk di mata banyak orang.

Intinya, begitu berat beban orang tua yang punya anak perempuan.
(Woi Rey, jangan curcol, kamu! hahahaha)

Makanya.
Janganlah sok heran kalau melihat ada istri yang marah dan kalap saat mengetahui kenyataan suaminya selingkuh sama pelakor.
Bukan hanya pelakornya yang dilabrak, bahkan kalau perlu orang tuanya, keluarga besarnya, tetangganya maupun tetangga orang tuanya.

Hihihi, serem ya.
Makanyaaaa...

Pikir-pikir dulu deh sebelum melakor!

Kalau merasa diri tidak pantas disalahin.
Merasa sayang banget sama orang tua.
Merasa sayang banget akan anak-anaknya nanti.

Please jauhi yang namanya pelakor wahai wanita!
Wanita-wanita hebat di luar sana.
TERMASUK KAMU REY!
Jangan sampai habis nulis ini, besok-besok kamu yang dilabrak istrinya orang, hahaha.
Malu kan sama tulisanmu!

Intinya, kalau ditanya, mengapa sih istri itu bodoh banget cuman melabrak pelakor, padahal pelakor nggak salah sendirian?

Oh tentu tenang saja!
Suaminya juga kena labrak kok!
Tapi nggak bilang-bilang kita kan ye, hahaha.

Terus kalau ada yang berpikir, mengapa ada seorang wanita yang mempermalukan dirinya demi lelaki yang kelakuannya kek sampah gitu?

Nah itu dia jawabannya.

Atau lebih bijak lagi.
Mending kita nggak usah banyak tanya.
Nggak usah banyak komen.

Nanti Allah kasih kita jawaban, dengan menaruh kita di posisi sang istri yang suaminya selingkuh tersebut.

Ye kan, konon memang orang-orang akan sulit mengerti, JIKA MEREKA BELUM MERASAKAN BENAR-BENAR KEJADIAN TERSEBUT.

Naudzulillah sih ya, semoga kita semua dijauhkan oleh-Nya, dari cobaan istri yang dikhianati, atau cobaan jadi pelakor, aamiin ya Allah.

Demikianlah postingan gaje si Rey kali ini, semoga kalau nemu setitik yang positif bisa membawa kebaikan, dan kalau negatif, mohon dibuang :)


Sidoarjo, 3 Juli 2020

#FridayMarriage

Sumber : opini pribadi
Gambar : Canva edit by Rey 

25 komentar :

  1. waaduuhh..🤯🤯 Dalam hal ini saya tidak bisa berkomentar banyak..Karena memang bukan ahlinya, Maklum masih dibawah umur aku dalam hal ini.🤣🤣🤣🤣🤣

    Mungkin Kong Anton & Mas Agus yang ahli dalam bidang ini.😊🙏🙏🙏

    Misii aah!, Saya tinggal dulu yaa Tante Rey.🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️

    BalasHapus
  2. Kalau ngomongin pelakor saya selalu inget drama orang ketiga sama TWOTM juga. Tapi TWOTM itu yang paling bikin greget.
    Sebagai wanita, kayaknya saya bakal nangis duluan sampai bengkak di muka, soalnya saya cengeng. Maka dari itu saya berdoa nggak akan mengalami drama semacam itu.
    Beberapa hari yang lalu saya lihat postingan berita di fb tentang istri yang ngelabrak pelakor sambil bawa cabe, ternyata ada beneran ya😂. Sumpah horor banget...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, dirimu liat drakor TWOTM juga? awasss nanti malah baper dan jadi takut nikah hahahaha

      Hapus
  3. Waduh, guru saya saja tidak banyak komentar apalagi saya yang masih dibawah umur. Saya juga ikutan permisi saja deh, mau main layangan dulu.

    Mungkin nanti pak Anton yang lebih paham masalah beginian.😄

    🏃🏃🏃

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha, ih kalian pada melarikan diri semua ya :D

      Hapus
  4. Menurut saya pelakor atau orang ketiga itu sebenarnya ceroboh, tidak mengenali latar belakang pria yang mendekatinya dan malah membiarkan diri masuk ke dalam hubungan yang berbahaya.

    Apalagi si Gayung eh Da Kyung diceritakan wanita berusia 20 tahunan awal yang lagi gampang-gampangnya luluh digombalin lalu tidur bareng.
    Untungnya Da Kyung punya ayah yang sangat menyayangi dia. Ayahnya pernah berkata, "Anakku menjadi orang tua di usia muda dan suaminya bermasalah."
    Jadi ketika Da Kyung udah gak percaya lagi dengan suaminya, dia memilih untuk bercerai lalu ikut ke ayahnya.
    Di samping perbuatan Da Kyung yang tidak patut ditiru, saya justru iri dengan kedekatan dia dengan ayahnya.
    Walaupun si anak udah jadi pelakor, ayahnya tetap mau merawat anak dan cucunya, tidak lupa dengan membuang pria biang kerok.
    Tau kan, si Tayo (Tae Oh) dipaksa tanda tangan dokumen perceraian sama ayahnya Da Kyung? Mana sambil diusir juga wkwkwk

    Giliran saya terus terang ke ortu bahwa pernikahan saya bermasalah, toksik lah, apalah, ibu saya malah jawab, "Itu kan pilihanmu."

    Mau saya nangis bombay sekalipun, ya percuma, boro-boro dipeluk eh dihibur dengan kata-kata pun nggak..
    Terkadang apa yang ada di drama tidak selalu sama dengan kenyataan.
    Mau itu drama dari kisah nyata sekalipun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayy sini peluuukkkkk...
      Ini banyak banget terjadi di Indonesia, cerminan miris dari orang tua yang seolah lupa mereka adalah selalu jadi 'rumah' bagi anaknya sampai kapanpun.

      Itulah mengapa saya nggak mau pulang setiap kali bermasalah dengan suami.
      Meskipun ortu saya nggak se terus terang itu pada saya, tapi saya pasti bakal drop duluan kalau digitukan.

      Biasanya yang gitu mama saya sih, meski ngomongnya secara halus.
      Kalau bapak saya cenderung diam, dan sibuk cari cara agar saya bangkit lagi, huhuhu.

      CUman sayanya nggak tega membebani mereka sih.

      Semangat ya say, semoga semua akan jadi lebih baik lagi, aamiin :)







      Hapus
  5. Btw jadi inget si mantan yang udah nikah tetiba ngehubungin lagi dan ngaku kalau masih sayang sama saya. Hih geregetaaaan! Itu orang apa nggak mahami perasaan istri apa ya.

    Untung kemarin itu nggak aku tanggepin, cuman ketawa aja ketika dia ngaku masih sayang. Kok ya masih tega-teganya bilang gitu, padahal udah ada istri.

    Oh iya, drama TWOTM tuh bikin gregetan sekaligus dapet pelajaran banyak juga dari drama itu :D

    Terima kasih atas tulisannya ini, Mbak Rey! Jadi makin berhati-hati kalau lagi dekat dengan orang, takutnya kalau yang dekat itu udah punya istri :'))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaahh tuh mantan lagi minta tuh, minta ditabok hahahahaha.

      Semoga kita semua selalu dihindarkan dari cobaan jadi orang ketiga yaaa :)

      Hapus
  6. Seru bacanya. Kenapa sih mbak rey ga bikin ini jadi sandiwara radio?

    BalasHapus
    Balasan
    1. waakakakakak, jadi inat sandiwara radio deh, eh masih musim ya sekarang? saya udah jarangggg banget dengar radio :D

      Hapus
  7. Kalau bahas pelakor memang nggak akan ada habisnya ya, mba 😅 hehehehe. Dan kalau ditanya kenapa yang diuber duluan pelakornya ketimbang pasangannya, menurut saya itu terjadi karena kita as perempuan ketika merasa dikhianati sama pasangan, perasaan pertama yang muncul itu selain rasa insecure juga rasa penasaran 😄 ini pernah saya baca dirubrik Koriya ~

    Dua rasa itu membuat kita jadi ingin ketemu langsung sama si pelakor entah untuk menghakiminya atau untuk melihatnya sebagai bentuk validasi diri kita atas keinsecure-an kita. Semacam, "Gue mau tau seperti apa sih perempuan yang bisa membuat laki gue berkhianat." -- makanya kebanyakan yang dilabrak duluan pasti pelakornya 😁 selain itu alasan lainnya ya karena butuh samsak (ini kata teman saya yang pernah jadi korban) hehe. Kebetulan dia juga dikhianati sama pasangannya, dan labrak pelakornya duluan. Karena emosi memuncak, butuh samsak, alhasil dia pergi cari pelakornya 🙈

    Dari post mba Rey ini, semoga bisa jadi pelajaran untuk siapapun agar dijauhkan dari niatan melakor bagi yang wanita dan berkhianat bagi yang pria 😄 dan semoga bahagia bersama pasangan masing-masing tanpa harus menyakiti pasangan lainnya 💕

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaa kok jadi ingat lagunya duh siapa ya namanya, yang gini.
      "Tell me her name i want to know"

      Tapi dia cuman want to know aja, bukan want to jambak hahahahaha.

      Bener ya, semoga kita dijauhkan dari cobaan seperti ini, aamiin :D

      Hapus
  8. Sebenarnya pada intinya mah poin kedua, masih sayang sama suaminya
    Dan belum siap untuk hidup sendirian
    Ulasannya yang gamblang sekali ,walau sebenarnya ada kalimat kemarahan yang tersembunyi. Sepertinya ada rasa sakit hati yang tersimpan.
    Kalau saya hanya bisa netral saja, karena tidak tahu kejadian pastinya
    Ya bagaimana, wanita cantik dari jaman anak adam sudah menjadi rebutan.
    Dan manusia pertama saling membunuh ya kerena rebutan wanita cantik
    Dan kalau kita tahu bahasa pengghulu saat ijab kabul, disana sudah ada pesan.
    Pernikahan itu memang ada dua pilihan, jika baik ya terus jalan atau jika buruk ya harus berpisah.
    Saya sering dicurhati emak-emak yang seperti itu dan harus rela dengan perceraian.
    Saat awal perceraian, nangisnya kayak ampun, merasa menderita.
    giliran sudah nikah, riang sekali, seakan-akan lupa pernah pada titik putus asa
    Ya mirip kayak ananglah, saat pertama harus berpisah. Lihat saja ,betaha murung dan sedihnya. Tapi kini, dia sudah lupa.
    Sudahlah, sebernarnya saya ingin koment panjang, takut saja lelah yang baca

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha iya yaaaa..
      Kalau udah nggak cinta sebenarnya bakal lebih mudah, tinggal you and i end, gitu selesai :D
      Dan pelakor dan si laki bisa nikah hahaha

      Nah iya, wanita, entah mengapa, kalau bahas ginian udah kesal duluan.
      Apalagi kalau wanita yang setia *eaaaaa :D

      Hapus
  9. Kalo cewek namanya pelakor, yg cowok namanya pebinor mbak 😂

    BTW kalo ngomongin soal pelakor, pasti langsung keinget sana drama TWOTM. Saya g ngikutin sih cuma pernah nonton sesekali dan diceritain orang alur ceritanya. Yg paling saya inget itu waktu dr. Ji baru gabung ke kelompok menembak ibu2 Sosialita. Dia dateng sambil nenteng senapan waaaa rasanya saya pengen teriak ke telinganya dr. Ji "tembak mbak tembak itu si Da Kyung" hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakakakakak, entah mengapa tuh drakor sukses bikin banyak wanita kesal ya, berhasil banget cari tema yang nyebelin :D

      Hapus
  10. Waduh, topiknya berat nih untuk pasutri yang baru menjalani pernikahan beberapa tahun seperti saya.
    Tapi secara hukum, nampaknya memang belum ada aturan yang bisa menghukum suami yang berselingkuh atau pelakor, juga istri yang berselingkuh dengan pebinor, kecuali terbukti melakukan hubungan badan di luar pernikahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa, nggak enaknya harus ada bukti, sementara ada hukum yang mengatur nggak boleh sewa mata-mata buat mata-matain privasi orang, rempong deh, makanya banyak istri memilih melabrak aja biar selesai hahaha

      Hapus
    2. Iya Mbak, tapi hati-hati saat melabrak. Nanti bisa-bisa yang dilabrak malah balik lapor ke polisi dengan tuduhan main hakim sendiri, apalagi kalau sampai menyebabkan luka ringan/berat.

      Hapus
  11. hahahah astaga ada aja ide cabe dilumurin ya,nemu nemu ae ibuk ibuk ini :D
    kalo ngeliat pelakor yang emang dasarnya dianya ganjen atau gatel pasti ikut gemezzzzzz, kadang kusuka bingung juga, pelakor mungkin nggak akan jadi tambah liar ke suami orang kalau si cowoknya juga nggak over act ke si pelakor tadi, kayak perhatian full ke cewek ini, manjain si cewek ini dan sejuta rayuan gombal / tindakan gombal lainnya
    kayak hidup di sinetron indosiar gitu,mungkin bisa jadi yang di tv ini lebih sadis :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahaha itu deh, wanita itu kalau udah marah memang sadissss hahahahaha

      Hapus
  12. Aku sbnrnya pernah ngalamin di selingkuhan gini Rey .Ama mantan suami pertama, dan pernah Ama pacar pertama :p.

    Akutu tipe yg sangaaaat ga suka ribut Rey. Sebisa mungkin kalo ada masalah, aku LBH pgn nyeleseeiinnya sesenyap mungkin jgn sampe ada heboh2.itu aku.

    Pas ex suami pertama ketahuan selingkuh, apa aku ribut2 dan ngelabrak? Jawabannya ga. Krn buatku itu mempermalukan diriku sendiri. Apa yg aku lakuin? Aku cm minta konfirmasi dari dia , dan setelah itu lgs hubungin pengacara papa untuk urusin cerainya. That's it.

    Apa aku ga cinta Ama ex suami? Cintalaaah. Aku ga bakal nangis2 minta direstui pas nikah kalo ga cinta ma dia. Tp masalahnya, aku punya prinsip, aku akan maaafin kesalahan suamiku apapun itu, kecuali selingkuh. Itu ga akan bisa aku trima. Jd kalo dia sampe ngelakuin itu, artinya hubungan kami selesai. Kalo dipaksa utk ttp bersatu, yg ada seumur hidup aku g akan prnh percaya dia. Trus utk apa menikah kalo rasa percaya udah ilang??

    Aku ga akan buang2 waktu urusin si pelakor, Krn buatku ga ada guna. Yg lakinya aja aku udh ga mau trima, ngapain hrs repot ngurusin si cewenya :p.

    Tp aku g bakal nge judge kalo sampe ada istri yg main labrak loh yaaaaa. Sah aja kok. Namanya punya kita direbut org. Kalo marah wajar. Tp Krn manusia itu beda2 sifatnya, ada yg tertutup ada yg memang ekspresif sekali, jd pasti cara mereka handle masalah beda2 juga :).

    Apapun itu, jgn prnh pake cara yg bisa membuat diri kita masuk penjara . Yg rugi kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iyaaa Mba, selingkuh itu, bahkan yang nggak parah aja, bikin semua kepercayaan runtuh.
      Jadi sulit bisa percaya lagi, jadinya nggak nyaman buat keduanya.

      Hihihi iya juga sih, takutnya kebablasan malah si istri yang kena masalah.
      Makanya dulu benar juga kisah si istri yang milih nyiramin air keras ke suaminya, bukan ke pelakor :D

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)