Istri Harus Punya Uang Sendiri Tanpa Sepengetahuan Suami ?


istri harus punya penghasilan sendiri

Sharing by Rey - Istri harus punya penghasilan sendiri, haruskah?

Suatu waktu, kami pernah berada di titik terbawah kondisi ekonomi keluarga. Bukan hanya terbawah, tapi terperosok.

Suami terbelit hutang yang lumayan banyak tanpa sepengetahuan saya, dan saya segera jadi pahlawan, semua yang saya punya diberikan ke suami buat bayar hutang, termasuk cincin kawin saya.



Setelahnya?

Suami malah makin stres, suka merokok (lagi), dan ujung-ujungnya mencoba mendekati wanita lain seolah ingin melupakan keluarganya sendiri.

Hah?


Kata orang, uang suami adalah uang istri, sedang uang istri adalah uang istri, sungguh enak banget ya jadi istri itu, lol.

Meskipun demikian, ada baiknya kita menjadi istri yang taat, dan mempunyai prinsip uang suami dan uang istri adalah uang keluarga kita bersama, saya pernah tulis hal ini.
Baca : Tentang Uangku, Uangmu Dan Uang Kita


Istri Mandiri VS Istri Taat


Semalam, saya membaca tulisan mba Rinda, seorang ibu rumah tangga yang menamai dirinya dengan #IRTSarjana yang sering banget sharing masalah keuangan rumah tangga.

Dari 2 tulisannya yang saya baca, keduanya membekas, ingin banget dipraktekin, namun ada satu yang menggelitik saya ingin menuliskan hal yang serupa, basic dari pengalaman saya pribadi.

Tema dari tulisan tersebut adalah tips buat IRT agar hidupnya gak ngenes.

Intinya, dalam tulisan tersebut, mba Rinda menuliskan bahwa seorang istri terlebih yang menjadi IRT tanpa penghasilan, sebaiknya punya uang atau harta sendiri, yang mana uang atau harta tersebut adalah milik istri tanpa ada embel-embelnya suami, sehingga suami gak punya hak sama sekali untuk mengatur istri tentang uang tersebut.

Dalam tulisannya mba Rinda mengatakan contoh uang atau harta warisan dari orang tua istri.

Lalu, bagaimana nasibnya wanita seperti saya?
Terus terang, sebagai anak yang memutuskan hidup jauh dari orang tua, saya sama sekali gak pernah mendapatkan warisan.

Selain emang orang tua sudah gak punya warisan yang beneran bisa diandalkan, pun juga warisan orang tua berupa tanah, hampir semua dipakai untuk biaya sekolah dan kerja kakak saya.

Sejak masuk SPK, kakak butuh uang yang lumayan banyak, karena dulu SPK itu sekolah yang asyik banget, lulus langsung diangkat jadi PNS.

Ternyata, setelah berhasil lolos masuk SPK dengan embel-embel, eh aturan lulus SPK langsung kerja itu dihapuskan.

Lalu, kakak mencoba peruntungan jadi tentara, polisi, semuanya gagal hahaha *ops, semoga si kakak gak baca nanti saya dipentungin hahaha

Semua percobaan test tersebut membuat harta orang tua berupa tanah melayang satu demi satu.
Hasilnya, anaknya yang memilih tinggal jauh dari orang tua ini gak kebagian sama sekali huhuhu.

Ada sesuatu yang harus dikorbankan demi cinta, kebebasan dan ketenangan hati.

Thats way, saya gak mau duduk diam aja di rumah, saya harus punya uang yang mengalir masuk ke rekening saya.
Karena saya pernah berada di posisi yang beneran pengen gantung diri rasanya, tapi kok takut mati dan masuk neraka hahaha,
Baca juga : Kekurangan Pasangan, Di terima Atau ?
Istri mandiri amat sangat penting menurut saya, bukan berarti karena saya gak percaya aturan Allah, tapi saya yakin Allah menjamin rezeki saya melalui suami bukan semata saya hanya duduk diam aja, tapi kudu ada yang dilakukan, diperjuangkan.

Istri Taat?


Sayangnya, saya ternyata tidak bisa menjadi istri mandiri yang bisa punya uang simpanan sendiri, sifat 'ember' dan gak tega saya membuat saya akhirnya seolah jadi istri yang taat dengan anggapan, uang istri dan uang suami adalah uang kita.

Padahal, sejak kejadian suami curhat-curhatan dengan wanita lain itu, baik mama, kakak, teman-teman semua memarahin saya yang kata mereka terlalu polos.
Saya seharusnya punya uang simpanan sendiri, yang mana suami gak boleh tahu karena saya gak tegaan, kalau lihat ada yang kurang, pasti saya lengkapi.

Dan begitulah, tabungan rahasia, hanya di angan-angan saja melulu hahaha.


Mengapa Istri Butuh Punya Uang Simpanan Rahasia Sendiri?


Pengalaman mengajarkan saya, bahwa ternyata teman-teman yang mengajari saya untuk bisa punya uang simpanan rahasia sendiri adalah benar adanya.

Karena :

1. Ada kalanya, keadaan membuat kita harus berdiri di atas kaki sendiri.


Seperti pengalaman saya, saat mengetahui suami punya hutang banyak, saya shock berat.
Saya adalah tipe orang yang gak bisa tidur kalau punya hutang.

Bahkan hutang tulisan blog saja sudah membuat saya rela begadang demi tidur dengan tenang.
Apalagi hutang uang???

Tentu saja, tanpa berpikir panjang saya membuka semua rekening saya, bahkan yang masih ada isinya puluhan ribu, selama bisa diambil, saya ambil semuanya.
Secuil emas pemberian mama dan kakak, serta cincin kawin pun saya relakan, semua dijual demi membayar hutang tersebut.

Saya berpikir, tak masalah tak punya uang sepeserpun, Allah gak mungkin tega membiarkan kami kelaparan, asalkan tetap hidup bersama pak suami, berjuang bersama dari nol eh dari minus sih, gak masalah.

Meskipun jujur, saya gak tenang, karena hutangnya masih belum terlunasin semua, dan entah kapan bisa terlunasi saking nominalnya bikin saya hampir pingsan.

Kenyataannya?

Suami ternyata masih depresi karena masalah hutang tersebut, dan ternyata..
Istrinya yang sudah mengorbankan semuanya untuknya ini ternyata masih kurang cukup untuknya, dan beliau mulai melarikan diri ke rokok lagi, katanya rokok menenangkan pikirannya.

Saya yang memang sejak sebelum menikah sudah benci ama rokok.
Baca juga : Kisah Masa Kecil & Dampak Rokok Terhadap Pernikahan
Jelas saja makin sebal plus depresi melihat hal tersebut.
Stres katanya?
Dia pikir saya juga gak stres?
Gak punya apa-apa lagi, sedang hutang masih menggunung dan saya sungguh gak bisa hidup dengan hutang, apalagi dengan nominal yang gak sedikit huhuhu.

Hasilnya?

Saya akhirnya pulang ke rumah orang tua, dengan modal tiket yang dibelikan orang tua, lalu balik lagi demi menyelamatkan pernikahan yang makin hancur karena tingkah pak suami.

Saat-saat itu, adalah saat yang benar-benar membuat mata saya terbuka lebar.

Saya tidak boleh lagi jadi wanita yang terlalu polos, terlalu jujur.
Saya harus punya pegangan sendiri.
Terlebih saya hidup jauh dari keluarga, seorang diri di tanah Jawa ini.

Coba saja dulu saya punya uang sendiri, saya mungkin tidak perlu menelpon mama saya, karena takut pak suami gak bisa dihubungi, pergi begitu saja dari rumah, sedang anak lagi sakit dan saya gak punya uang sepeserpun!

Jelas saja mama saya shock, dan langsung mengirimi saya uang untuk beli tiket.
Sejak saat itu mama kecewa dan tidak pernah bisa memaafkan si pak suami lagi.
Padahal sejak awal dulu, saya sudah mati-matian mengangangkat namanya di depan kedua ortu, huhuhu.


2. Suami memang sosok yang harus dipatuhi, tapi suami tetaplah manusia biasa


Berbakti pada suami setelah menikah itu wajib!
Suami bagaikan pengganti orang tua sejak kita menikah.
Sayangnya...

Suami tetaplah manusia biasa, yang sampai kapanpun tidak pernah bisa menggantikan posisi orang tua kita.
Baca juga : Menikah Saat Benar-Benar Siap (?)
Kalau orang tua, amat sangat jarang yang tega meninggalkan anaknya sendirian.
Tidak demikian dengan suami.

Ada banyak kasus wanita yang berstatus istri ditinggalkan begitu saja oleh suaminya.
Dan saya HAMPIR saja mengalami hal itu.

Kalaupun semuanya hanya HAMPIR , itu tidak lepas dari sepak terjang saya yang beneran jungkir balik mengembalikan hatinya pada rumah tangga kami.
Juga mengembalikan keadaan ekonomi rumah tangga kami.


3. Keluarga suami, setelah menikah adalah keluarga kita juga, tapi mereka tetaplah manusia biasa juga


Kata sebagian orang, menikah itu berat, karena kita kudu menikah dengan keluarganya juga.

keluarga suami saya baik, banget malah.
Mana ada sih calon mertua yang diam saja liat calon mantunya main ke rumah dan sibuk main PS?
wakakakka

Iyaaa.. cuman saya deh kayaknya, main ke rumah pacar malah sibuk main game, sementara yang lain sibuk di dapur.

Mama saya, sama sekali gak pernah mengucapkan selamat ulang tahun ke saya, apalagi memeluk dan mencium pipi saya di saat saya ulang tahun.

Tapi ibu mertua???
Beliau yang pertama kali bikin saya mewek di hari ultah, karena beliau memeluk dan mencium saya.

TAPI....

Ke mana keluarga baru saya yang baik itu saat saya sedang bermasalah dengan suami?

Mereka gak ke mana-mana!
Mereka hanya sibuk menghitung berapa kesalahan saya.
Sibuk mencari di mana letak kesalahan saya.

Sibuk menyalahkan saya, saat suami curhat ama wanita lain, karena saya bukan istri yang baik bagi anaknya, tidak bisa membahagiakan anaknya

IT'S HURT temans!!!!

Kata keluarga baru saya itu..
Semua adalah kesalahan saya.

Bapak saya yang akhirnya mengantarkan saya kembali ke Surabaya karena sang suami ogah menjemput kami di Buton, bahkan marah saat saya memaksa balik ke Surabaya jarena curiga terjadi sesuatu dengannya dan terbukti dia mau selingkuh, malah akhirnya harus rela meminta maaf akan kesalahan saya tersebut, dan sungguh itu membuat saya AMAT SANGAT MERASA TERHINA.

Mengapa bapak harus meminta maaf akan sesuatu kesalahan yang tidak pernah saya lakukan????
WHY???

Suami yang selingkuh..
Dan saya yang salah???

CAN YOU IMAGINE THAT?????
Baca juga :  Ini Alasan Mengapa Istri (Kadang Terlihat) Matre!, Dan Solusinya

Inti dari tulisan ini sebenarnya hanya ingin melengkapi tulisan mba Rinda, di mana mba Rinda hanya menulis kalau wanita itu wajib mandiri, wajib punya pegangan sendiri.
Tapi mba Rinda gak kasih penjelasan detail MENGAPA HARUS SEPERTI ITU???


Kesimpulan

  • Istri wajib punya uang/harta sendiri, tidak perlu dirahasiakan kalau suami tahu diri dan punya malu untuk menggugat uang tersebut hahaha.
  •  Jika suami termasuk golongan suami egois, mending uang sendiri itu dirahasiakan deh.
  • Andalkan diri sendiri, karena pada akhirnya kita hidup di dunia ini sendirian dan pulangpun sendirian (tentunya setelah Allah ya).
  • Suami, sebaik apapun tidak akan sanggup menggantikan orang tua, maka jangan lupakan orang tua kita.
  • Keluarga suami, sebaik apapun mereka tetaplah orang lain, yang pada akhirnya akan selalu membela anaknya sendiri.
  •  Kisah ini terjadi pada diri sendiri, mungkin sebagian orang menganggap ini aib, bagi saya aib hanyalah sudut pandang saja. Maksud saya menceritakan hal ini, agar bisa diambil hikmahnya bagi yang membaca.
  • Suami dan keluarga saya tidaklah jahat, hanya saja mereka bukan malaikat, mereka adalah manusia biasa yang memang setiap manusia selalu punya insting SELFISH yang kuat.
  • Hal yang saya tuliskan, mungkin saja berbeda dengan kisah keluarga lain, namun saya tahu banyak orang yang mengalami hal ini, bahkan lebih berat dari yang pernah saya alami


Semoga #FridayMarriage ini bermanfaat


Sidoarjo, 12 April 2019

@reyneraea

98 komentar :

  1. beneeer sekali, istri itu wajib ada pegangan mba. ntah aku beruntung ato gmn, tp suamiku tipe yg ga suka pegang duit. jd semua kartu debit, CC dan gajinya 100% di transfer ke aku. dia percayain semuanya utk aku alokasiin ke post2 pengeluaran termasuk utk investasi dan tabungan.suami cuma minta uang harian utk bensin dan jajan dia di kantor :D.

    tp krn aku tipe yg boros juga, makanya beberapa aku investasiin ke produk jangka panjang, atas namaku off course wkwkwkwkw... trus aku bikinin polis asuransi dgn UP gede kalo sampe suami kenapa2. jd aku hrs mastiin hidupku dan anak2 terjamin dulu :D.

    nah kalo gajiku sendiri, kebanyakan utk traveling sih. tp aku anggab ini kebutuhan keluarga :D. jadi aku ga seegois itu make utk diri sendiri doang hehehe.. sisanya barulah utk skin careku dan jajan. intinya, sebagai wanita, kita wajib mandiri, persiapin masa depan sendiri. kalo memang gaji ga diksh 100% utk istri, ya sudah, atur sebisa mungkin supaya bisa kita sisihin utk tabungan :D . jd kalo ada kenapa2, setidaknya ga ngenes2 amat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awwww.. makasih banyak udah sharing mba.
      Suka banget mba Fanny selalu mau terbuka bahkan di komentar .

      Emang bener kan ya.
      Demi ga ngenes banget.
      Karena ada banyak yang akhirnya ngenes banget karena ga punya pegangan sama sekali :(

      Hapus
    2. ngenes itu rasanya disini...menunjuk ke dada..he-he, kalau mau bisnis jangan lupakan lagu roma irama teh...seribu satu macam cara orang mencari uang, dari menjual koran hingga menjual kehormatan....te-tew, wkwkckk

      Hapus
    3. wkwkwkwk, lagu yang mana tuh?
      Saya taunya lagu Rhoma Irama, cuman 'begadang' doang hahaha

      Hapus
    4. Seribu satu macam itu bidang pekerjaan

      Dari jadi pengamen sampai jadi seorang presiden

      Seribu satu macam cara orang mencari makan

      Dari menjual koran sampai menjual kehormatan

      Ada cara yang halal, ada cara yang haram

      Silakan mau pilih cara mana

      Namun semua cara ada tanggung jawabnya

      Di hadapan Tuhan dan manusia

      Seribu satu macam itu bidang pekerjaan

      Dari jadi pengamen sampai jadi seorang presiden

      Seribu satu macam cara orang mencari makan

      Dari menjual koran sampai menjual kehormatan

      Banyak orang berkata

      Dalam mencari nafkah

      Cari yang haram saja sudah susah

      Apalagi yang halal

      Jangan didengar

      Jangan didengar itu sangat tidak benar

      Hu, jangan didengar itu sangat tidak benar

      Banyak orang berkata

      Yang jujur pasti hancur

      Karena zaman ini sudah edan

      Jujur tidak makan

      Zaman yang edan

      Zaman yang edan kita jangan jadi syetan

      Hu, zaman yang edan kita jangan jadi syetan)

      Siapa meninggalkan yang haram

      Karena takut kepada Tuhan

      Pasti baginya ?kan digantikan

      Rizki yang halal dan digandakan

      Insya Allah

      Seribu satu macam

      Keren lagunya teh,coba aja teteh nyayiin, pokoknya semua pekerjaan kelar,..ayo kita dangdutan 😁😂😂

      Hapus
    5. wkwkwkkw, saya baca dari atas trus mau nebak kalau ini lagu ya, eh ternyata beneran lagu?
      Belum pernah denger sayanya hahaha

      Hapus
    6. Ohh 😱
      Wouuw 😆

      Itu komentar ko Kuan Yu .., rententan puisikah 😁 ?

      Panjang bingiiiiitZ 😜

      Hapus
    7. wkwkwkwkw dia lagi dangdutan deh kayak nya :)

      Hapus
  2. yup, betul banget itu teh, apalagi jaman sekarang sudah canggih jadi seorang istri tidak perlu lagi untuk bekerja keras, bisa buka bisnis online terutamnya dengan begitu bisa punya penghasilan sendiri, terkadang memang seorang lelaki tidaklah bisa sepenuhnya kita andalkan tetapi bisa kita harapkan untu masa depan keluarga yang lebih baik, dan untuk uang memang ada baiknya disipen aja teh....biar kalau terjadi sesuatu bisa digunakan gitu...he-he.....ceritanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe, kerja dari rumah sebenarnya jauh lebih berat, apalagi kalau ga punya ART :)

      Hapus
    2. Cahyo teh, cahyo cahyu, wkwkckk

      Hapus
    3. wkwkwkwkwk si Cahyo mau jadi ART kah? wkwkwkkw

      Hapus
  3. Ada yang jualan Es Balok ngak yach....? krn setelah baca tulisan ini kok saya jadi Emosi dan Jadi Panas dalam, hahahah......😂😀😆

    Boleh ngak Mbak, saya koment dari dua sudut Pandang...?

    1. Dari Sudut Pandang Mbak Sebagai Istri.
    2. Dari sudut Pandang Pak Suami dan Keluarganya.

    Boleh ngak yach Mbak ? soalnya isi koment saya nnti mungkin akan lebih panas dari artikel diatas.... hahahah... 😂😀😆.

    jadi saya mau urus surat izinny dulu, baru saya koment, biar nnti kita ngak pecah Kongsi...hahahah....

    Gimana ? ☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya penasaran nunggu komentar panas kang nata ini,

      Hapus
    2. kayaknya ngak jadi mas, soalnya yang punya blog ngk respon..hahahah... Padahal saya punya pengalaman yg berkaitan dng masalah ini. 😂😀😊☺😆

      Hapus
    3. @kang Nata : boleeehhh bangeeetttttt, semua tulisan saya di blog ini dimaksudkan untuk sharing dan saling diskusi kok, semoga bisa bermanfaat bagi saya dan lainnya juga kan :D

      @Kotanopan : haduuhh, kang Nata pakai acara minta SIM juga, surat izin menulis wakakakak

      Hapus
    4. Ini sepanas kang nata, sepanas politik indonesiakah,he-he 😂

      Hapus
    5. Uda baca semua, bgitu masuk kolom komen greget euy nungguin komen kang nata, geura diposting

      Hapus
    6. @kang nata, silahkan dibagi pengalamannya kang, siapa tau saya yang nubie dan pengen punya istri 4 bisa belajar dari kang nata, :D

      Hapus
    7. @Nita : wakakkakaa, bukan di sini aja, hampir di semua blog orang2 kalau udah ketemu komen si kang Nata tuh, buyar semua yang mau ditulis wakakkakaka

      @kotanopan : wakakakkaka, salut euy, meski tulisan ini begitu drama, masih juga kepikiran beristri 4 wkwkkwkw

      @Kuanyu : kang Nata masih berpanas2 menulis review buku hahaha

      Hapus
    8. Tunggu ajah wahai sodara...sodara....ku yg setanah air .... saya ngak lupa kok....saya cuma nunggu yg koment disini sepi dahulu...biar saya ngk dikeroyok..hahahah....🙈😀😆

      Hapus
    9. wakakakakaka, awas ya dikeroyok :D

      Hapus
    10. Masih ngak bisa kalau koment yang versi 600 kata, Mbak...

      Hapus
    11. kayaknya karena kebanyakan reply dalam sehari, saya juga mulai dihadang chapcay2an kalau sering komen banyak huhuhu

      Hapus
  4. Mungkin ada benarnya juga kali mbak seorang istri harus punya uang sendiri ketimbang mengandalkan suami..😄😄😄

    Yaa meski ujung2nya minta2,juga ke suami..😂😂😂

    Karena katanya duit suami untuk istri...Duit istri yaa tetap miliknya..😱😱😱😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau uang simpanan istri, sebaiknya bukan berasal dari pemberian suami.
      Sebaiknya dari hasil kerjanya sendiri atau warisan.
      Biasanya sih kalau zaman sekarang, lebih baik warisan.
      Karena bahkan wanita kerja pun , beberapa suami menganggap hasilnya buat keluarga bersama, karena istri kerja juga karena restu suami hhhh

      Hapus
  5. Waah kita senasib ini mbak. Sebagai anak yang milih tinggal jauh dari ortu jadi gak punya warisan. Tadinya mau dibikinin rumah tapi berhubung saya gak mau diatur-atur maka saya tolak semua fasilitas dari ortu dan lebih milih ngontrak. Gpp lah tiap bulan bayar, yang penting terpisah dari ortu.. Walau sampai sekarang masih diteror wkwkwk

    Soal uang simpanan istri, saya gak punya yang seperti itu mbak. Semua kartu atm dipegang suami yang pelit, ngasih uang pun kalau diminta saja.. Duh, ingin rasanya aku balik ke ortu sambil mewek-mewek pengen shopping tapi gak bisa karena pernikahan ibarat pintu satu arah. Saya pikir, bercerai lebih keren. Wkwkwk #otakjahat #emansipasiwanita

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahah semangat mbaaaa...
      Iya ya, harga sebuah kebebasan itu amat sangat mahal.
      Coba kumpulin uang sendiri mba, uang tersebut di simpan, kalau suaminya selalu urusin uang istri, mending sembunyiin aja dari pak su hahaha

      Hapus
  6. Wahh..salut kk.
    Makasih uda sharing..jadi pembelajaran buat saya jg.

    BalasHapus
  7. Benar banget istri harus punya uang sendiri, kalau bisa selain untuk dipakai bersama juga disimpan. Suami boleh tahu istri punya simpanan jika memang orang baik dan bisa diandalkan, Kita bisa terbuka pada suami atau tertutup.
    Dulu mah saya terbuka pada suami soal honor nulis, tetapi sejak kecewa bahwa honor saya selalu dipakai untuk hal lain, maka ke depannya akan saya tak paparkan semua, ha ha. Sebagian saja.
    Bagaimanapun, saya tetap khawatir dan pikir harus punya persiapan. Ke depannya saya harap kami bisa mapan tetapi suami tetap amanah sebagai suami.
    Baca tulisan di atas bikin nyesek juga. Suami Mbak Rey ada apa,kondisi psikologis drop malah mau selingkuh seakan dengan cara menyalahkan bisa membuat dirinya lebih baik. Padahal menurut saya ada kontrol diri yang katupnya terlepas. Selfish itu akan merugikan diri sendiri dan keluarga.
    Tiada orang sempurna di dunia ini. Semoga luka itu bisa terobati. Semoga suami bisa jadi figur yang lebih baik lagi. Semoga keluarga kalian tetap harmonis meski telah alami titik terendah dalam hidup.
    Tetap semangat bekerja menulis, Mbak. Ini pedoman kita agar bisa beroleh rezeki.
    Oh ya, saya belum bikin pos baru. Komen saja di pos lama. Saya lagoi bersihin broken link satu-satu di blog. Ada 20 akun yang terdeteksi dan harus saya cari.
    Semoga utang suami bisa lunas, ya.
    Saya dan keluarga gak kepikiran untuk bergaya hidup macam-macam, yang ada hanya mikir untuk makan dan kebutuhan sehari-hari.Kalau ada utang ke warung segera lunasi gitu punya uang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih semangatnya mba Rohyati :*
      Alhamdulillah, masalah hutang tersebut sudah lunas sejak ikutan membantu dengan balik kerja kantoran lagi :D

      Bener ya, kalau kita gak tegaan, jadinya kadang selalu memakai duit simpanan untuk kebutuhan keluarga, lalu pak suami jadi selalu mengharapkan kita mulu, kapan dong duitnya ngumpul hahahaha

      Hapus
  8. Dari pos ini, saya memang belum berkeluarga, tapi mungkin bisa diatur ya Kak Rey. Ada tabungan bersama: di situ ada duit setoran suami dan bila isteri juga bekerja pun bisa ditambah di tabungan bersama. Ada uang jajan suami (ini sering saya dengar, misalnya buat beli bensin harian dan lain sebagainya). Dan isteri pun punya tabungan sendiri, sepengetahuan suami juga tidak masalah, asal dikasih tahu ke suaminya juga hahaha. Tapi saya juga mendengar kisah, isteri pun dengan sengaja menyimpan uang tabungan sendiri tanpa sepengetahuan suami (buku tabungan dititip ke teman atau saudara) tapi uang itu diperuntukkan bersama pula, misalnya saat ada musibah atau akan ada suatu acara.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak Tuteh, tergantung personalnya sih.
      Tapi di pengalaman saya, mending punya uang jangan bilang2 hahaha.
      Pengennya sih nitip sodara, tapi takutnya malah rempong, jadi cukup sembunyiin aja rekeningnya, hahaha

      Temen2 saya malah banyak loh yang kayak gitu, dan mereka konsisten dan lempeng banget.
      meski ga ada uang, mereka ogah pakai uang sendiri.
      Saya mah, kalau udah kehabisan duit, mulai deh koretin tabungan hahaha

      Hapus
  9. kalau istri punya simpanan, bahaya kak. Tapi kalau istri punya uang simpanan, itu bagus kak :D

    memang sekarang itu tidak sedikit istri yang jadi wanita karir, dan banyak juga yang jadi ibu rumah tangga, tergantung kebijakan suami ya kak, sehingga kalau bisa saling support, bisa jadi keluarga yang bahagia ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakakkaa, laki simpanan, euuyyy jijay..
      Malesnyaaa nyimpan laki, mending juga nyimpan investasi biar tua santai2 aja :D
      Bener banget :D

      Hapus
    2. betul itu kak, simpan investasi untuk naik haji bersama suami pasti indah sekali ya kak ;)

      semangat kak buat nambah simpenan ya :D

      Hapus
    3. Aamiin ya Allah, makasih semangatnya ya :)

      Hapus
    4. Bhuahhahaaa ..
      Auto ngakak baca tulisan euuyyy jijay ... 😅

      Jijay ituuuu .. sodaranya bajaj .., bukan yaaak 😛 ?

      Hapus
    5. wakakkakakaka, bajaj itu bisa juga tuh dijadiin bajay :D

      Hapus
  10. Kita nggak pernah tau tentang masa depan, maka punya harta sendiri itu adalah kewajiban bagi seorang istri.

    Boleh sih suami tau sumbernya darimana, tapi nggak boleh ikut campur dalam penggunaannya. Kecuali kalo lagi sama sama butuh dan bisa bantu ya boleh saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener say, dan istri bantu dengan ikhlas, suamipun tidak berhak memaksa :D

      Hapus
  11. Hai Kak...
    Aku belum menikah (bukan promo, cuma biar kakak tahu saja).
    Kakak & bundaku juga bilangnya sebagai seorang istri nanti, aku harus punya tabungan, untuk berjaga-jaga.

    Baca postingan Kakak, aku jadi sedih. :( Mungkinkan yang dimaksud kakakku adalah seperti ini jika sudah menikah?

    Jadi tercerahkan tapi sekaligus sedih. :(

    Tercerahkan agar tidah berhenti kerja jika sudah menikah.

    Tapi, mengurangi pekerjaan saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah satunya deh hehehe.
      Sebenarnya buat jaga2 aja juga bisa kok.
      Karena suami itu manusia, ada khilafnya juga :D

      Hapus
  12. Uwiiih berat euy tema nya hahaha...kalo saya dari awal menikah kami udah komitmen untuk saling terbuka masalah keuangan mbak. Waktu saya masih kerja saya bilang saya bilang gaji saya segini untuk ini ini ini dan ini. Pun begitu dengan pak suami saya. Setelah itu dia gak pernah nanya2 tuh ttg gaji saya. Gengsi juga "disedekahin" istri. Wkwkwk. Dia yakin bisa kok nafkahin saya dengan hasil jerih payahnya sendiri. Setelah saya jd IRT, sumber uang satu pintu, kami terbuka uang masuk brp, dengan uang segitu kami bisa apa. Saling jujur, saling terbuka. Suka duka ditanggung bersama. Jika ada yang salah saling mengingatkan. Tapi tetep tuh gak pernah nanya brp uang di rekening pribadi saya yang tidak ada uang dari pak suami di sana. Cuma nanya rekening atas nama saya yang biasa dipake untuk lalu lintas keuangan keluarga. "Gengsi" itu diperlukan yes wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Laki2 gengsi itu keren, meski kadang ada juga kekurangannya, misal terlalu ngatur (biasanya) hahaha

      Tapi emang seharusnya laki kayak gitu, jangan bergantung di gaji istri

      Hapus
  13. Yya.
    Agree.

    Suami toh nggak akan berkecukupan bersama istri juga selamanya.
    Bisa jadi suatu hari suami bangkrut
    Bisa jadi suatu hari suami kena PHK
    Bisa jadi suatu hari suami sakit
    Bisa jadi suatu hari suami meninggal
    Bisa jadi suatu hari suami diambil pelakor

    (Yang terakhir greget ya wkwk)

    Perempuan jaman now harus mandiri emang.
    Suami tetep nafkahin, tapi untuk kebutuhan2 tertentu perempuan emang harus bisa ngusahain sendiri

    Misal nya beli kosmetik, yang harganya udah kayak sewa hotel semalam -___-

    BalasHapus
    Balasan
    1. abis nyesek baca pelakor, lah kok ngakak baca bawahnya :D
      kata siapa kosmetik wanita zaman now kayak sewa hotel semalam?
      Kayak sewa hotel mewah semalam kok hahaha

      Itu baru kosmetik, belom skincare hahahaha

      Hapus
  14. Agak sedih dan terharu juga sih bacanya tapi ya :'(

    BalasHapus
  15. Wah ini aku banget sebenarnya wkwkwk aku punya tabungan sendiri tapi nggak maksud merahasiakan juga dari Suami tapi karena mas suami nggak nanya ya saya nggak cerita hehehehe....

    Ya menurutku istri bolah aja punya uang simpanan jika memang tidak ada kebutuhan yang mendesak keluarga. Gimana pun juga suami juga kasihan kalau harus menanggung beban ekonomi sendiri :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, kalau dari pengalaman saya, sebisa mungkin tetep punya, meskipun suami kasian nanggung sendiri, kita kudu nahan dan tega dikit demi jaga-jaga.
      Karena pengalaman saya mengajarkan, bahkan udah berkorban pun, masih juga tetep salah ahhaha

      Hapus
  16. Setuju istri wajib punya pegangannya sendiri, aku punya walaupun nggak gede dan itu membuat tenang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mba, ga perlu harus besar, dikit2 aja, lama-lama jadi bukit :)

      Hapus
  17. Iyaaaa donggg harusssss, kalau misal suami lupa bawa dompet kan bisa lah yaa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkkwkwkw bukan buat nombokin lah, buat disimpan hahaha

      Hapus
  18. saya cuma bisa berdoa semoga rumah tangga sis akan baik dan tetap utuh sampai akhir, kalau masalahnya saya nggak bisa komentar sis

    BalasHapus
  19. Bunda Reyyyyyyy huhuhu aku ikut sedih baca sebagian kecil tentang perjuangan Bunda Rey. Pelukkkkkk sini aku pelukkkkkkkkkkk ������. Aku setuju banget bun sebaiknya seorang istri itu punya uang sendiri dan pegangan sendiri. Karena dulu papa aku jg tiba3 terlilit hutang, dan mama merasa sakit sampai harus menjual rumah untuk bayar hutang. Sejak itu, aku pun berpikir perempuan baiknya hrus punya pegangan sndiri. Tp smp sekarang aku malah nggak punya uang sendiri gara2 seneng jajan huhuhu. Padahal tiap bulan suami ngasih uang nafkah khusus u/ istri. Krn dlm islam kan laki2 itu slain ngash uanh blnja hrus ngsh nafkah jg u/ istri dan itu jd uang istri. Tulisan ini jd mengingatkanku u/ nabung. Bkan tkut suami ngutang wkwkwk bukan. Tp buat jaga2 klo tba2 perekonomian kami dlm keadaan kurang baik. Malah hrusnya aku yg nabung, tpi malah suami yg nabung. Coz suami aku tipe visioner. Eh akunya malah keenakan ya *plakkkkk. Klo aku, kebalik bun, aku lbh nyaman dan lebh tenang bareng suami dripda ama keluarga sendiri. Bunda smoga pernikahan kita jd pernikahan yang barokah ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awww... makasih bunda sayang :*
      Peluk jugaaaa...

      Iya ya, manusia itu beragam cobaannya.
      Kalau kami emang hampir sama-sama boros sebenarnya, cuman saya lebih takut kalau punya hutang, jadinya masih jauh lebih baik dalam hal mengatur finansial ketimbang pak suami :D

      Hapus
  20. Masalah itu uang siapa, di postingan sih sdh betul. Karna semua kebutuhan istri adalah tanggung jwb suami. Jd benar uang suami adalah uang istri juga. Dan uang istri ya uangnya sendiri.

    Lalu bagaimana jika istri tidak punya penghasilan apa2, sementara warisan belum di bagi?

    Jika si istri yg pegang uang suami ya sebagian di simpan meskipun asalnya pemberian suami.

    Jika suami hanya menjatah secukupnya, si suami yg harus nabung.
    Kalau di antara salah satunya ada yg nyeleweng ya jadi panjang nanti ceritanya. Jd sekian dulu ya?,hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, kalau menurut pengalaman saya, mending uang simpanan istri itu adalah uang istri beneran, tanpa ada campur tangan suami.
      Cara dapetinnyaya salah satunya dengan bekerja meski dari rumah :)

      Hapus
  21. aku sama suami pisah harta, dalam artian semua pegang duit masing-masing. kalo ada kebutuhan bareng-bareng kaya belanja atau apa, aku sama suamiku patungan kaya jaman pacaran. tujuannya biar sama-sama mandiri karena penghasilan kita masih sama sama limit jadi kalo sukses ya sukses bareng-bareng.

    kadang sedih sih, karena ngerasa sebagai istri ga dijatah uang belanja dll kaya istri2 pada umumnya, tapi kerasa banget kalo lagi sakit atau ada kebutuhan apa kita sama sama ada uang dan alhamdulillah selalu bs saling bantu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah ini unik deh, baru dengar juga cara seperti ini.
      Kelebihannya emang bikin kita jadi lebih mandiri ya :)

      Hapus
  22. Mbak rey.. alhamdulillah kl msalahnya sudah selesai. Aq jg baru sadar tentang uang simpanan setelah mengalami hal yg hampir sama denganmu.. dan sifatku jg hampir sama denganmu, gak tegaan, jujur sama pasangan, setia.. eh dianya malah tega curhat2an dan ketemuan sama mantan hampir mau selingkuh��. Sungguh tidak menyangka. Untung cepat ketahuan. Mau pergi gak punya uang sama sekali, anak2 bagaimana?? Walau akhirnya dia memohon tidak mau berpisah. Dan sekarang aq mulai berubah untuk menyiapkan diri jadi wanita mandiri, walau skrg suami sudah bersumpah demi Allah, berusaha melakukan semua yg kumau, mendukung apapun keinginanku.. tapi rasa sakit hati itu rasanya tidak akan pernah hilang dgn mudah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Peluk mba Lily, entah mengapa, semua kisah kita selalu sama ya mba :)

      Hapus
  23. HAHAHAHHA
    Astaga. Jadi kosmetik + Skincare ini harganya bisa setara dengan nginep di hotel mewah seminggu ya mbak wkwkkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha banget!
      Zaman sekarang skinker mahal-mahal, bahkan brush buat make up harganya fantastis ahhahaha

      Hapus
  24. Pengen peluk mbak deh rasanya, you are such a strong woman. Tapi bicara keuangan rumah tangga, saya yang juga bekerja kantoran aja masih suka pusing dibuatnya. Apalagi kalau ngomongin utang. Dibilang uang istri ya uang istri, tapi kok ga tega kalau ada kebutuhan rumah yang ternyata nggak cukup hanya dari gaji suami.

    Memang perempuan wajib punya skill untuk cari uang sendiri, wajib cari ilmu untuk mengelolanya. Toh simpanan uang kita ini, kalau darurat ujung-ujungnya juga pasti untuk kebutuhan keluarga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awww... makasih momsay :*

      Iyaaaa... apapaun pelitnya wanita, ujung-ujungnya gak tega ama suami ya :D

      Hapus
  25. Mbak Rey hebat banget bisa ceritain semua masalah yang personal banget di sini, untuk pembelajaran buat yang lain . Saya setuju 1000% kalo istri harus punya uang sendiri yang suami nggak boleh tau. Buat jaga-jaga sendiri kalo terjadi situasi darurat. Kayaknya dalam agama juga ni dibolehkan deh, yang nggak boleh tuh istri ngelawan ama suami.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe iya mba, semoga bisa diambil positifnya dan dibuang negatifnya :)

      Hapus
  26. kebutuhan keluarga memang banyak ya kak, sehingga istri sebagai bendahara keluarga perlu mempunyai simpanan uang untuk jaga-jaga siapa tahu hari esok atau lusa ada kebutuhan mendadak dan tak terduga ;)

    BalasHapus
  27. Terima kasih mbk rey atas curhatannya. Inspiring sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, semoga bisa diambil positifnya, buang negatifnya :)

      Hapus
  28. Mb istri yg sabar
    Saya belum tentu sesabar mb
    Mungkin dah phk jd suami kali
    Semoga makin sukses y mb
    Berdiri d atas kaki sendiri aamiin

    BalasHapus
  29. Mengenai istri harus punya duit sendiri
    Yes setuju
    Is a must
    Mo suaminy waras atau g istri harus mandiri

    BalasHapus
  30. Dulu pas jadi reporter, aku pernah wawancara dua orang wanita yang endingnya ngasih nasihat ke aku satu suara yang sama. Intinya, yang namanya hidup rumah tangga itu biar gimana-gimananya, tetap istri yang mesti ngalah. Awalnya waktu itu pas aku masih single, aku nggak mau dengar lah. Selain karena emang masih belum nikah, waktu itu juga pikirku, lha kok enak yang cewek yang disuruh ngalah. Emang nikah itu bukan urusan dua orang? Tapi pas nikah, ternyata nasihat itu memang ada benarnya. Meskipun yang salah bukan kita, tetap kita sebagai istri yang mesti ngalah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awww... sama banget mbaaaa huhuhu

      Saya aslinya seseorang yang gak mau ngalah.
      Setelah menikah terpaksa ngalah dengan situasi kayak gini, sungguh bikin saya belajar banyak hal.

      Saya berharap tulisan saya yang terkesan blak-blakan ini dibaca oleh adik-adik yang belum menikah, agar tau, kalau sebaik apapun lelaki, mereka tetap manusia biasa yang punya khilaf.

      Dan entah semacam hukum alam, ujung-ujungnya wanita yang ngalah

      Hapus
  31. Setuju, istri kudu punya simpanan uang sendiri, yang didapat dari hasil sendiri. Tapi kata aku, gak perlu diahasiakan juga. Iya, suami yang tahu diri, gakkan minta kok uang itu. Tapi kalo kita, saat perlu, ya akhirnya uang itu dipake juga bareng2 ya. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, kalau suaminya tahu dri hehehe, kadang ada juga loh para istri yang berjodoh dengan suami gak tahu diri, asal tahu istri punya uang, langsung diminta huhuhu

      Hapus
  32. Mohon maaf kak baru bisa blogwalking di blog kak rey, soalnya lg pulang kampung nggak bawa laptop, agak sulit juga ternyata ngeblog pakai hp hehehe 😁

    BalasHapus
  33. Ada baiknya seorang istri memang harus punya simpanan tabungan sendiri.
    Dan menurutku ya, kak .. , ada baiknya juga seorang istri bisa menghasilkan uang sendiri.
    Memang bukan keadaan hal yang mudah buat seorang istri bekerja meninggalkan anak-anaknya..., ketemunya cuma pagi hari dan malam hari menjelang tidur.
    Ini terpaksa dilakukan, karena ya itu tadi seperti yang dibahas diatas ..., segala sesuatu yang tidak diinginkan dalam rumah tangga itu bisa saja terjadi pada suatu waktu.
    Dengan bekerja sendiri, uang yang didapat ibaratnya buat jaga-jaga.

    Aku berpendapat begini karena pernah ada kerabatku mengalami hal buruk dalam rumah tangganya, dia dan 2 anaknya ditinggal begitu saja oleh suaminya yang nikah lagi .., karena selama ini dia hanya mengandalkan pemasukan dari suaminya tanpa dia bekerja .., sejak perceraian itu terjadi dia kesulitan ekonomi sampai terpuruk parah ngga ada pegangan tabungan sama sekali, anak-anaknya sampai stress dropout sekolah.
    Miris aku dengar curhatannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah kasihan juga ya kak istri dan anak nya ditinggal begitu aja, mestinya seorang suami/bapak bertanggung jawab ya untuk menafkahi keluarganya. Ini bisa diambil hikmah ya kak agar istri perlu dan dianjurkan punya uang simpanan agar kalau ada kebutuhan tak terduga punya solusinya, nggak perlu menggadaikan emas/perhiasan di pegadaian ;)

      Hapus
    2. @hima : sedihhh bacanya.
      Tapiiii, sebenarnya kisah seperti itu banyak banget, mkanya saya selalu gak tenang kalau cuman diam aja di rumah tanpa adanya pemasukan pribadi huhuhu

      Meskipun aimt-amit ya, gak berharap hal buruk, tapi minimal kita punya pegangan :)

      @Zunif : kalau punya emas juga bagus sih, semacam investasi hehehe
      Tapi emang lebih baik lagi kalau bisa menghasilkan sendiri :)

      Hapus
    3. Mungkin salah satu solusi agar dirumah bisa menghasilkan pemasukan juga, sambil menjalankan bisnis online atau jalankan usaha jasa ya, kak ...

      Akupun nantinya kalau udah ngga ikut kerja orang lagi, akan jalankan usaha bergerak di bidang jasa dirumah.

      Hapus
    4. mungkin sang suami perlu di pegang erat-erat ya kak biar nggak kabur getu ya mungkin, hehehe :D

      pegang mas himawan juga boleh kok, :D

      Hapus
    5. waaahhhh Himawan muncuulll hahaha, dicariin banyak orang nih.
      Iyaaa, selagi muda dan single, jangan lupa siapin usaha buat dikelola nanti, bisa juga berinvestasi.

      @Zunif : wkwkwkwk kayak balon dong, kupegang erat-erat hahaha

      Hapus
  34. Kalau saya sendiri sih, terus terang saya dan istri memilih mengabaikan semua saran dan tulisan yang terkait dengan urusan rumahtangga. Tulisan seperti itu dibuat berdasarkan pengalaman atau pengamatan satu sudut pandang saja. Tidak bisa digeneralisasi berlaku untuk semua keluarga karena setiap rumah tangga itu berbeda dan unik.

    Tidak akan sama.

    Sepasang suami istri harus menemukan cara dan jalan yang terbaik untuk rumah tangga mereka. Bisa jadi yang terbaik itu tidak sesuai dengan teori umum, tetapi bukan sebuah masalah toh yang menjalani adalah keduanya dan bukan orang lain.

    Tidak ada benar atau salah dalam urusan rumahtangga. Setiap pasangan suami istri harus berkolaborasi dengan caranya masing-masing untuk memastikan kesejahteraan keluarga. Peduli amat dengan omongan orang, selama keduanya bisa menerima, kenapa tidak.

    Saya sendiri sebagai suami menyerahkan hampir semua gaji saya kepada istri untuk ditangani. Saya hanya mengambil jatah untuk ongkos, uang makan, atau sekedar jajan saja. Sisanya masuk rekening istri.

    Meskipun demikian, penggunaan uang itu akan dibahas bersama baik dan buruknya. Ketika saya hendak memakai, maka saya akan minta pertimbangan istri, begitu juga sebaliknya.

    Tidak ada masalah kalau uang itu kemudian dipakai untuk istri membeli pakaian atau kosmetik karena hal itu sesuatu yang wajar dan perlu. Tidak masalah juga ketika ia mau mentraktir teman-temannya atau membelikan hadiah untuk keponakan-keponakannya.

    Buat saya, istri itu teman, sahabat, dan partner dalam menjalani kehidupan. Dan, segala sesuatu, bahkan hal sekecil apapun kami bahas bersama, termasuk masalah keuangan.

    Alhamdulillahnya, saya diberi istri yang lebih suka berkompromi dan bertindak sebagai teman. Dia tidak saklek menarik garis batas bahwa ini uangku itu uangmu. Ia lebih suka membahas semuanya bersama dan mencari pemecahan bersama.

    Jadi, sejauh ini, keuangan tidak pernah punya garis batas tegas karena uang dikelola bersama. Bahkan, ketika ia menerima warisan, ia menggabungkannya dengan uang keluarga dan dipergunakan secara bersama-sama untuk keluarga.

    Jadi, saya tidak terlalu sependapat bahwa istri harus punya uang sendiri. Bagi saya, hasil kerja keras saya juga punya istri. Untuk itulah saya bekerja. Dia bebas menggunakannya untuk keperluannya atau keperluan rumah tangga. Saya tidak akan mempermasalahkannya.

    Terserah sih Ray.. mau seperti apa keuangan keluarga dikelola. Tetapi, jangan pernah merasa bersalah kalau memang hati Rey mendorong untuk membantu suami bahkan ketika harus mengorbankan uang simpanan. Toh, demi kebaikan bersama..

    Kalau soal saran orang lain, itu juga terserah Rey.. mau dipakai atau mau dibuang ke tempat sampah. Kalau saya memilih membuang saran seperti itu ke tempat sampah saja, mungkin karena kami berdua, sebagai suami istri sudah menemukan jalan kami sendiri dalam mengelola keuangan.

    Omongan orang lain tidak penting lagi untuk kami.

    Begitulah sekilas cerita soal keuangan rumahtangga kami selama hampir 18 tahun..:-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. waooooooo..
      Makasih banyak pak atas semua sharingnya.

      Ini dia nih yang saya butuhkan dari semua tulisan saya di blog ini.

      Saya suka menjaring saran-saran dari sudut pandang orang lain, dan tentu saja itu jadi masukan buat saya.

      Saya setuju banget pak.

      Sebenarnya awal menikah dulu, pola pikir saya seperti ini.
      Uang saya adalah uang kami, demikian juga uang suami.

      Hanya saja, luka di hati yang akhirnya bikin saya jadi was-was selalu hahaha

      Semoga saya bisa lebih bijak dan ikhlas lagi dalam menjalani rumah tangga, hingga bisa bertahan sampai maut memisahkan kami, aamiin :)

      Hapus
  35. Setuju banget deh sama kesimpulannya.
    Saya sama teman-teman pernah ribut soal ini di grup karna teman laki-laki bilang kalau itu uang istri juga uang suami seperti uang suami yg merupakan uang istri. Dan gak menemukan kesimpulan karna yg debat pada blom nikah. Hahahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwkwkwk lucu juga tuh, belum pada nikah tapi pada ngomongin duit hahaha.
      Minimal peduli dengan masalah-masalah saat menikah, kalau sebelum menikah kita memperkaya pengetahuan kita dengan dunia menikah, insha Allah besok2 sudah lebih siap dan tahu cara penyelesaiannya :)

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)