Menginap di Fave Hotel Rungkut Surabaya

Fave hotel Rungkut Surabaya

Sharing By Rey - Beberapa waktu lalu, secara nggak sengaja dan tak terencana, kami menginap di Fave Hotel Rungkut, Surabaya.
Semuanya terjadi di masa PPKM darurat sedang diberlakukan, dan kami terpaksa mencari hotel di Rungkut Surabaya, karena si kakak mau khitan bersama di hotel.

Alasan Menginap di Fave Hotel Rungkut Surabaya


Sebenarnya sih deg-degan banget ya, pas banget pula dengan angka kematian karena Covid-19 lagi tinggi-tingginya, namun nggak enak juga mau ditunda acara dan niatnya, karena ini adalah tahun ke sekian si Kakak sejak pertama kali minta disunat atau dikhitan.

Terpaksa deh, di waktu yang mepet menjelang sore, saya akhirnya menelpon Fave hotel Rungkut ini, karena keesokan harinya memang acara khitan bersama si kakak, bakal diadakan di hotel tersebut.

Parno kesekiannya adalah, karena saya pernah membaca di sebuah website kalau nggak salah, bahwa ada beberapa hotel di Surabaya yang menerima pasien isolasi mandiri.
Saya khawatir dong, takutnya di Fave hotel Surabaya ini, juga ada pasien covid yang sedang isolasi.

Akhirnya saya nemu ide dari grup WA, bahwa saya pura-pura nanya dulu, apakah di hotel tersebut menerima pasien isoman?

Eh ternyata enggak dong, bahkan resepsionisnya bilang, bagi tamu yang hendak menginap lebih dari 3 hari di situ, dimintain hasil swab, biar yakin kalau bukan pasien isoman.

Bukan hanya itu, oleh resepsionisnya tersebut, saya dikasih special price, karena memang besoknya ada acara di situ kan, jadi kamar standart tanpa breakfast, rate-nya Rp 225 ribu kalau nggak salah.

Ya udah, bilang paksu, langsung booking deh, cukup semalam aja, nggak apa-apa deh nggak pake breakfast, karena setahu saya di sekitar Fave hotel Rungkut tersebut, banyak makanan, baik kaki lima maupun kaki sepuluh *eh, hahaha.

Langsung deh secepat kilat packing, untungnya sih saya nggak bongkar 1 ransel yang sering kami bawa kalau menginap di hotel, jadi tinggal tambahin baju dan sarung buat si kakak, dan let's go.

Sambil nunggu paksu yang secepatnya balik dari kerjaannya, saya coba intip Agoda, mau tahu rate Fave hotel Rungkut itu berapa, kalau di Agoda.

Eh ladalah, podho wae ternyata, hahaha.
Di Agoda juga sekitar 220an, hahaha.

Si Rey, kepincut dengan kata-kata manis 'special price' dah, hahaha.

Nggak lama kemudian, si paksu datang, sengaja memang berangkat ama paksu, karena kami putusin naik motor, karena akses utama ke Surabaya dari Sidoarjo tuh di tutup.
Kalau naik motor kan, bisa nyelip-nyelip di jalan kecil gitu.

Dan ternyata, bisa lewat jalan Brigjend Katamso atau yang sering disebut pabrik paku, dan itu nggak ada cegatan sama sekali dong, hahaha.


Review Fave Hotel Rungkut Surabaya


Tempat parkir dan lobby hotel


Kami tiba di Fave hotel Rungkut Surabaya tersebut pas menjelang magrib, dan dari depan hotel langsung diarahkan ke parkiran motor yang berada agak jauh dari bangunan hotel.

Oh ya, letak Fave hotel Surabaya Rungkut ini berada di belakang Transmart Rungkut, jadi sebenarnya kalau nggak lagi PPKM darurat menginap di sini tuh praktis banget, karena bisa main langsung ke Transmart di depannya.

Bangunannya langsing dan lumayan tinggi, dari jauh udah keliatan kok, apalagi di malam hari, tulisan Fave hotelnya terlihat terang.

Parkirannya juga lumayan luas, namun sayangnya nggak ada sama sekali yang ada atapnya.
Pas menjelang pagi kan hujan tuh, basah dah semua helm kami, hahaha.

Setelah parkir, kami menuju ke resepsionis di lobby yang nggak terlalu luas, situasi saat itu sih sepi, ada satpam yang ramah menyambut kami di depan pintu, meminta kami mencuci tangan terlebih dahulu di keran yang disediakan di depan hotel, lalu masuk untuk diukur suhunya.

menginap di fave hotel rungkut surabaya

Saya langsung menuju meja resepsionis, dan disambut oleh Mbak yang manis dan ramah.
Setelah membayar, saya diberi tahu kondisi kamarnya yang berada di lantai 5.
Katanya, di kamar nggak ada apa-apa, tapi ada air mineral yang bisa dibeli di sana, hehehe. 

Kami lalu menuju ke lift yang berada di ujung bangunan, dan melewati sebuah lorong kecil di mana ada kotak es krim dong, bahagia deh liatnya, namun urung bahagianya lama-lama, karena sadar lagi PPKM, agak parno jajan-jajan sembarangan, hahaha.

Setelah masuk lift dan turun di lantai 5, seketika kami disambut kaca di samping pintu lift yang memperlihatkan pemandangan Surabaya di waktu malam, not so bad dong ya, dengan pemandangan cantik kayak gitu.


Standar Room Only Fave hotel Rungkut dan fasilitasnya


Setelah keluar lift, anak-anak udah nggak sabaran mau liat kamarnya, terutama si Kakak, dia memang paling semangat kalau nginap di hotel, karena dia bisa nonton kartun sepuasnya, hahaha.

Kamarnya ternyata nggak jauh dari lift, kami hanya perlu menyusuri sebuah lorong kecil, karena memang tipe hotelnya ini buat bisnis kali ya, jadinya serba imut dah.

Standar Room Only Fave hotel Rungkut dan fasilitasnya

Namun, baru aja menyusuri lorong, kami udah dibuat nggak nyaman karena ada beberapa pintu dengan piring-piring kotor berserak depan pintunya.

Maybe memang kebanyakan hotel mengurangi karyawannya kali ya, jadinya staf buat bebersih jadi sedikit dan jadinya nggak bisa selalu membersihkan sampah maupun piring yang berserakan gitu.

Sesampainya di depan kamar, si kakak segera membuka pintunya, lalu masuk dengan disambut oleh kamar....
.
.
.
.
..
.
Yang mungil, hahaha.

Tapi, ini adalah kedua kalinya kami menginap di hotel dengan kamar mungil sih, sebelumnya kami juga pernah nginap sambil risih karena jalan kesenggol kasur dan meja mulu, di Hotel Front One Boutique Brani Solo, yang sepertinya sih lebih kecil kamar di hotel Solo ini.

Kamarnya memang lumayan kecil ya, tapi not so bad-lah buat nginap beberapa jam.
Ye kan, kami nyampenya udah malam, dan besok pagi harus ke acara si Kakak.

hotel fave surabaya di rungkut

Cuman rada was-was, karena melihat depan kamar lainnya kotor, jadi parno dan mengira-ngira, ini kamar sempat di bersihin nggak ya, ketika ganti tamu? hahaha.
Tapi, karena udah terlanjur, ya udah Bismillah aja deh. 

Adapun fasilitas kamarnya:
  • 2 kasur ukuran single yang kecil, akhirnya kami gabungkan biar nggak pada guling ke lantai, hahaha.
  • Meja kecil dan 1 kursi di sudut kamar.
  • Televisi flat dengan banyak saluran TV yang sukses bikin anak-anak happy.
  • Ada gantungan baju di bawahnya ada laci buat naruh barang, dan ada brangkasnya dong serta 2 sandal.
harga fave hotel rungkut di surabaya

  • Ada air mineral di atas meja, sebotol gede, tapi kalau diminum harus bayar, 20 ribu, hahaha.
  • Nggak ada ketel tapi ada gelas kecil, dan disediakan air panas di dispenser, yang diletakan di luar dekat lift.
  • Kamar mandinya mini, ada kloset duduk, wastafel dan shower, air panasnya Alhamdulillah lancar dan berfungsi dengan baik. Dengan perlengkapan standar, ada sabun, shampo dan sikat serta pasta gigi.
  • Ada 2 handuk yang terlihat bersih, mending nggak putih banget dan nggak ada bau wangi sama sekali.
  • Oh ya, ACnya juga dingin dan pas lah.

Yup, segitu aja fasilitasnya, untungnya sih anak-anak sangat terhibur dengan tontonan kartun di TV yang jernih, si paksu terhibur dengan wifi, meski agak ngadat juga sesekali.

Sementara saya? terhibur juga dong, karena nggak perlu rempong keesokan harinya pas si kakak mau sunat, kami cukup mandi, ganti baju dan turun ke lantai dasar hahaha.

Dan yang paling menghibur adalah, pemandangan malamnya, meski hanya dari lantai 5 aja, masha Allah, cantiknya.

biaya hotel fave surabaya di rungkut

Apalagi pas subuh, menjelang terbit matahari, kebetulan jendela gede dari kacanya menghadap timur, waooo cantik banget, masha Allah.

Setelah sampai, kami lapar, segera saya pesan makanan di Grab, eh ternyata juga pilihannya nggak menarik dong, saya akhirnya memesan penyetan yang harganya bikin nangis, lalu paksu keluar mau beli air mineral, biar nggak nangis bayar 20rebo sebotol doang, hahaha.

Pas paksu datang, eh dia bawa makanan dong, ternyata di sekitar jalanan itu ada banyak pedagang kaki 5, sayangnya nggak keliatan ada di Grab.

Malamnya, kami tidur dengan nyenyak, meski saya begadang mengerjakan tugas, dan menikmati pemandangan malam, ketika lampu kamar dimatikan semua, lalu gordennya dibuka dikit, duh kayak lukisan, apalagi pas ada kilat tipis-tipis.

Paginya, paksu keluar cari sarapan, dan pulang membawa pecel.
Sayangnya lauknya manis, jadi saya milih makan roti aja, hahaha.

Dan menjelang siang, kami ke ruangan bawah buat antar si kakak khitan, setelah itu check out deh. 


Kelebihan dan Kekurangan Fave Hotel Rungkut Surabaya


Kelebihan:

  • Lokasinya lumayan strategis ya, dekat mall dan perkantoran sdi daerah Rungkut Surabaya.
  • Harganya terjangkau
  • Ada kolam renangnya, sayang di masa pandemi ini ditutup.
  • Stafnya lumayan ramah-ramah.
  • AC dan air di kamar mandi berfungsi dengan baik.
  • View-nya keren even dari lantai 5 aja.

Kekurangan:

  • Untuk di masa PPKM darurat kemaren, kebersihan hotel baik di lorong maupun di dalam kamar sangat kurang, sungguh bikin parno deh terutama kasur dan selimutnya.
  • Fasilitasnya beneran cuman buat tidur doang deh, nggak ada air minum bahkan, hahaha.
  • Kamar kecil, nggak cocok buat keluarga (ya iyalah, Rey, memang itu buat bisnis kok!) 


Kesimpulan Review Fave Hotel Rungkut Surabaya


Kesimpulannya, untuk mengatasi kerempongan pas acaranya si Kakak sih, oke banget kami menginap di Fave hotel Rungkut ini.

fave hotel surabaya di daerah rungkut

Tapi kalau nggak ada keperluan mendesak kayak kemaren, terlebih di masa pandemi atau PPKM darurat ini, mohon maaf dah, saya ogah balik ke sana.
Parno tauk!

Secara, masa sekarang, penularan virus Covid-19 itu serem banget, sementara kamarnya jadi kurang meyakinkan kebersihannya, saking liat lorongnya penuh sampah dan piring kotor bergelimpangan, yang sepertinya sih, itu piring sejak pagi ketika tamu breakfast dan dianter ke kamar masing-masing. 

Demikianlah.

Alamat Fave Hotel Rungkut Surabaya: Jl. Raya Rungkut, nomor 23-25, Kali Rungkut, Kecamatan Rungkut, Kota SBY, Jawa Timur 60293
Telp. 031-8790222

Ada yang pernah menginap di Fave hotel Rungkut Surabaya ini juga?
Share yuk.

Sidoarjo, 14 Agustus 2021

Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: dokumen pribadi

14 komentar :

  1. Ini kalo dari rumahku, tinggal kayang ama salto aja langsung nyampe mbaaa 😆 tapi aku blas ngga ada pengin nginep d sini. Kurang menariikk dan ya lokasinya duekeettt bgt dari rumah


    Btw. Selamat ya Kakaaaa, udah khitan, makin sholeh, baik hati, mandiri, pintar yaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, makasih doanya Mba.

      Waaahh, berarti rumahnya Mba Nurul dekat dengan Transmart ya, kalau kami kayak gitu, bangkrut-bangkrut dah, bolak balik paling anak-anak minta ke Transmart, hahaha

      Hapus
  2. kolam renangnya memang nggak terlalu luas kah mba Rey?
    kalau untuk nginep beberapa jam masih oke juga nginep di fave hotel rungkut ini

    kalau ukuran surabaya nggak perlu susah bin bingung, makanan bejibun yak, mau kaki lima, atau kaki sepuluh pasti ada. Warung kaki sepuluh ini udah modern kali ya hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa, segitu aja luasnya kolam renangnya, hahaha.

      Betul, cuman kadang ga bisa pesan di babang grab atau go food, harus jalan keluar cari di pinggir jalan gitu 😁

      Hapus
  3. Wah kangen banget bobo hotel. Aku pernah nginep di favehotel tapi di semarang. Kurang lebih kamarnya hampir sama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh iya ya, semua Fave hotel tuh kamarnya ada gambar pink gitu ya 😁

      Hapus
  4. Aku baca review ini, aku ogahlah nginap di situ, misal suatu saat ke Surabaya😂
    View nya cukup bagus pada mlm hari...

    Selamat ya kakak udah khitan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi iya Mba, sebenarnya kalau bukan terpaksa, enggak banget deh, di masa pandemi gini, banyak hotel merupakan pekerjanya, alhasil pekerja yang bertahan jadi kewalahan

      Hapus
  5. FAve yg pernah aku inapin yg di Makasar Rey. Tapi jauh sebelum pandemi, jadi masih oke2 aja, service masih normal, staff msh banyak. Sedih memang kalo yg skr ini, Krn banyak staff yg dirumahkan yaa :(. Jadi beberapa titik hotel agak ga keurus.

    Tapi beneran sih, aku slama ppkm udh ga staycation lagi. Hotel Kuretakeso yg di Kemang itu trakhir kali deh. Serem aja, sampe hotel bintang 5 juga dipakai utk isoman mandiri. Ga mau ah, udh paling bener nunggu aman :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini Fave sebenarnya manajemennya bagus banget Mba, kalau saya liat, tapi kayaknya sejak pandemi banyak banget pengurangan karyawan, jadinya ya seadanya gitu diberesin.

      Hanya hotel dengan modal gede deh yang masih tetap mempertahankan nama baik hotel, karena meski pandemi, yang namanya kebersihan harusnya nomor 1 ya :D

      Hapus
  6. Very nice post and i like your review! I really want to visit there (seeing sights, that hotel) at oneday. Greetings from Turkey. Happy day.

    BalasHapus
  7. Jadi ikut parno nih liat lorong nya yang kotor gitu. Semoga si, sehat semuanya ya kak sekeluarga

    Alhamdulillah kakam sudah dikhitan, senangnya.

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)