Penyebab GTM Pada Balita Dan Cara Mengatasinya Menurut Dokter

mengatasi anak susah makan

Sharing By Rey - GTM atau gerakan tutup mulut atau susah makan pada balita, sungguh menjadi salah satu masalah pelik dari semilyar ibu.

Iya, bukan sejuta lagi mah, tapi semilyar (kayaknya sih, soalnya saya belum pernah ngitung beneran, lol)

Makanya moms!
Berhentilah kita saling serang masalah, lahiran sesar Vs lahiran pervaginam, ASI atau sufor, bayi bebas ditowel Vs nggak boleh ditowel, etdah.. apa lagi yak? hahaha.

Masalah kita nih buanyaaakkk banget dalam mengasuh dan membesarkan anak-anak, khususnya membesarkan anak usia bayi hingga balita.

Salah satunya masalah GTM alias gerakan tutup mulut.


Apa sih maksud GTM itu?
GTM adalah gerakan tutup mulut anak, saat kita menyuapinya dengan makanan, terlebih makanan pokok yang penuh nutrisi, yang dengan susah payah ibu sediakan buat si kecil.

Sayapun mengalami, sudah dua kali dong.
Baik anak saya yang pertama, maupun yang kedua.

Sumpah, kadang sampai membayangkan, mau hipnotis anak, biar mereka bisa buka mulut setiap kali saya suapin, eh sekalian dihipnotis bisa makan sendiri dengan rapi *plak, mamak halu, lol.

Namun untungnya itu cuman halu semata, kenyataannya saya akhiri dengan berburu beragam vitamin dari rekomendasi teman-teman yang punya anak sesama GTM.

Nggak tanggung-tanggung, dari yang mahaaaalll banget sampai yang super murah.
Kagak ada efeknya tuh, setidaknya di nafsu makan anak-anak saya.

Bagi saya, GTM itu masalah besar.
Secara, gara-gara GTM, berat badan si kecil jadi stuck, nggak naik-naik, malah kadang turun.
Lalu, setiap awal bulan, tibalah masa posyandu, lalu saya kena omelan panjang lebar ama bidan yang nimbang anak saya.
"Gimana sih mbak, BB anaknya malah turun loh, ini bahaya kalau gini terus!"
Padahal ya, sebenarnya turun karena pas waktunya posyandu, pas juga dia lagi batuk yang mana makin nggak mau makan, dan cuman memilih menyusu mulu, no sufor karena dia nggak doyan.

Selain kesal dimarahin bidan, pun juga saya kepikiran dengan nutrisinya, terlebih untuk anak kedua saya yang kurang doyan minum sufor.
Kebayang nggak sih, nutrisinya dari ASI saja? sementara usianya hampir 2 tahun.

Dan semenjak jadi blogger, saya jadi banyak tahu tentang pentingnya nutrisi anak selama masa pertumbuhan, lalu saya semakin stres mikirin anak yang GTM, hadehhh...


Mengatasi Balita Susah Makan Atau GTM Ala dr. Rizki Rina Furi


Jadi, saya tuh tergabung dalam WAG Halomoms by Halodoc sejak beberapa waktu lamanya.
Di grup tersebut, kami beruntung sering mendapatkan kulwap gratis dengan pembicara beberapa dokter dari halodoc.

mengatasi gtm pada anak

Dan Selasa kemarin, betapa beruntungnya kami mendapatkan kulwap lagi dengan tema "Mengatasi Balita Susah Makan" dengan pembicara dr. Rizki Rina Furi , salah satu dokter di aplikasi halodoc.

Langsung deh semangat ikutinya, meskipun pada akhirnya saya kelewat juga jam kulwapnya, hahaha.
Maklum ye mamak-mamak, adaaa aja kerempongannya.

Beruntung, materi yang di-share masih bisa saya baca, dan daripada mubazir kan ye, mending saya tuangkan di sini, biar bermanfaat bagi banyak orang juga.


Penyebab balita susah makan atau GTM Dan solusinya


Tidak berbeda jauh dengan apa yang pernah saya tulis sebelumnya, untuk mengatasi balita susah makan atau GTM, sebelumnya kita harus tahu dulu apa penyebab dari si balita GTM.

Ada beberapa macam penyebab balita susah makan atau GTM, di antaranya :

1. Sakit Mulut

Sakit mulut di sini maksudnya adalah rasa sakit yang timbul dari bagian mulutnya yang disebabkan oleh beberapa hal seperti, sariawan, sakit gigi, sakit tenggorokan, lidah ergigit, gusi luka atau bahkan gigi yang baru tumbuh.

Kalau untuk bayi sih kayaknya paling sering masalah gigi yang baru tumbuh ya, maka dari itu tekstur makanan yang tepat sesuai usia sangat penting.

Namun untuk balita, bisa bermacam-macam.
Solusinya, dibutuhkan kepekaan kita sebagai orang tua untuk mengerti rasa sakit di mulut anak dan mengobatinya.


2. Anoreksia Fisiologis

Wew, saya pikir anoreksia itu cuman buat orang-orang dewasa atau minimal remaja, ternyata balita juga ada ya.

Anoreksia fisiologis adalah penyebab GTM yang meresahkan karena anak terlihat tidak mau makan dan semakin kurus, namun masih tetap aktif seperti biasanya
Keadaan anoreksia fisiologis ini sebenarnya adalah mekanisme biologis tubuh manusia untuk melindungi agar tubuh tidak kelebihan asupan makanan. 

Yang paling penting, di masa ini kita sebagai orang tua harus lebih sabar dan tidak memilih memaksa anak untuk makan, karena hal tersebut akan membuat anak trauma dan makin nggak mau makan.


3. Bosan Dengan Cita Rasa Makanan

Well, ini mah memang semacam cambukan buat moms yang sedikit malas kayak saya, lol.
Meskipun demikian, justru anak yang melakukan GTM karena disebabkan oleh bosan dengan rasa makanan,  malah lebih mudah diatasi. 


mengatasi anak gtm

Ye kan, solusinya jangan malas berkreasi ya moms, jangan masak makanan yang rasanya gitu-gitu saja, masa sup ayam muluuuuu, atau sup daging muluuuuu..
Jangankan anak-anak, kita orang dewasa juga bosan kalau makanannya itu-itu saja.

Kita bisa berkreasi dengan beragam sup, misal, hari ini sup ayam, besok sup daging, besok lusa sup jagung.
Atau juga kita bisa siasati dengan menu yang sama, tapi beda tukang masaknya, sudah pasti kan meski hampir sama resepnya, rasa masakan tiap orang itu berbeda.


4. Trauma

Trauma pada balita bisa beragam, dan biasanya karena anak belum mengerti mengkomunikasikan apa yang dia rasakan, kita sebagai orang tua kadang lengah.
Sehingga anak jadi trauma dan berdampak GTM

Karena trauma ini memang sulit diidentifikasi, maka saran terbaiknya adalah selalu perhatikan gerak-gerik anak dalam berperilaku. Cegahlah anak agar tidak mendapatkan pengalaman yang traumatis. 

Cara mengidentifikasinya adalah, bisa dengan tes berbagai macam cita rasa atau warna makanan kepada anak. Jika terhadap warna tertentu anak tidak mau makan kemungkinan anak trauma terhadap makanan yang berwarna itu.


Mengatasi Dan Mencegah Balita Susah Makan Atau GTM


Adapun cara mengatasi dan mencegah anak GTM atau susah makan, adalah dengan kesadaran orang tua untuk melatih anak melakukan perilaku makan yang benar (feeding rules), antara lain :

1. Teratur mengonsumsi makanan utama dan snack

Makanan utama perlu diberikan 3 kali sehari, dan dua kali snack di antaranya. Jika kita ingin memberikan si kecil susu, makan berikanlah 2-3 kali saja sehari, (sekitar 500-600 ml/hari).

2. Batasi waktu makan anak, maksimal 30 menit per sesi makan

Lebih dari itu, artinya anak sudah tertarik dengan makanan, atau mungkin belum lapar.

3. Pastikan lingkungan saat makan sudah menarik. 

Disarankan untuk membiasakan makan bersama keluarga di meja makan. Jika tidak memungkinkan, setidaknya selalu latih Si Kecil untuk makan di meja makan.

4. Dukung anak untuk makan sendiri. 

Jika anak terlihat tidak tertarik dengan makanan yang kita tawarkan (atau mungkin ia menutup mulutnya rapat-rapat), tawarkan kembali tanpa memaksa.

5. Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, akhiri saja proses makan tersebut. 

Latih anak untuk mengenali rasa kenyang dan laparnya sendiri.



Mengenalkan Makanan Sehat Pada Balita


Selain GTM, tantangan lain yang sering bikin kita sebagai moms jadi kelimpungan adalah, saat anak picky eater.
Anak nggak mau makan ini, maunya itu.

cara agar anak mau makan sayur

Kalau itu makanan sehat sih, nggak masalah.
Bagaimana kalau yang dia sukai hanya makanan yang nutrisinya kurang seimbang?
Misal anak nggak mau makan sayur?

Ini masalah semilyar ibu juga deh, jangankan anak kecil, bahkan orang dewasa yang nggak mau makan sayur itu banyak loh.

Solusinya adalah :

1. Jadi contoh yang baik

Ye kan, kita pasti memahami jika anak-anak mempelajari berbagai hal dari orang-orang di sekitarnya. Jadi, janganlah ribet bertanya anak kok nggak mau makan sayur, kalau kita sendiri ogah makan sayur.

Cobalah untuk jadi contoh yang baik, makan sayur di depannya sambil perlihatkan kalau kita menikmati sayur itu enak.

2. Buat kreasi menu

Bentuk, warna, dan rasa sayuran yang tidak disukai anak, bisa kita akali dengan membuat menu makanan baru.

Misalnya, dengan mencoba mencampurkan sayuran dengan makanan kesukaan anak.
Kita bisa membuat telur dadar cincang brokoli dan bayam, stick kentang panggang, spageti dengan topping sayuran, atau martabak jagung dan kol.

Agar lebih seru dan tidak bosan, kita bisa mengajak anak untuk membuat menu makanan bersama.

3. Ajak anak memasak dan menyiapkan makanan

Mengajak si kecil berbelanja bahan makanan, memasak, sekaligus menyiapkan makanan juga bisa membantu anak untuk menyukai sayuran. Dengan begitu, anak bisa tahu bagaimana bentuk, warna, tekstur sayuran tersebut secara langsung.

4. Jangan dipaksa, lakukan perlahan

Semakin dipaksa, anak malah akan semakin susah untuk dikendalikan. Akibatnya, anak akan semakin tidak menyukai sayuran tersebut. Jadi, siapkan makanan dengan satu jenis sayuran lebih dulu.

Bila ia sudah bisa menikmatinya, kita bisa beralih ke sayur lainnya.
Bisa juga mencampur satu atau dua sayuran, namun dengan potongan yang lebih kecil dan porsi yang lebih sedikit, jika anak masih kesulitan untuk memakan sayuran tertentu.


Sesungguhnya, ilmu yang penuh faedah dari dr. Rizki Rina Furi ini adalah ilmu yang sebagian bertolak belakang dari apa yang saya lakukan selama ini dalam mengatasi GTM pada si adik.

Makanya, happy banget dapat ilmu ini, bakal saya terapkan satu persatu secara konsisten dan bertahap.
Senang banget deh bisa mengikuti kulwap dari dr. Rizki Rina Furi, karena selain bisa menyimak ilmunya, kita juga bisa mengadakan sesi tanya jawab langsung pada dokter.

Kalau moms lainnya pingin konsultasi langsung juga, BISA BANGET KOK!
Langsung aja konsultasi ke dr. Rizki Rina Furi melalui aplikasi halodoc.

Lebih mudahnya, klik link dr. Rizki Rina Furi di https://halodoc.page.link/gkD7 ini agar langsung terhubung dengan  ya.

Jadi moms, siapa nih yang juga punya masalah GTM pada balita?
Share yuk :)

Sidoarjo, 2 Oktober 2019

Source pic : halodoc.com

22 komentar :

  1. Wahh ini masalah anakku bgt, wkt usianya menginjak 1 thn keatas. Intinya kita sbg ibu kudu jeli and kreatif ya, kalo anak gk mau makan, pasti ada sebab musababnya. Hrs dicari tau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mba, anak saya juga mulai GTM sejak usia 1 tahunan huhuhu

      Hapus
  2. Kalau utk anak saya, menangani case ini yang paling efektif dg memvariasikan menu makanan, misalnya dibentuk yg unik" jadi memancing imajinasi anak juga ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, emang kita kudu kreatif ya dan nggak malas hihihi

      Hapus
  3. Wah baru denger nih GTM, gerakan tutup mulut. Punya ponakan yang masih milih banget makanan, kalo gak yg dia suka ya GTM. Jadi kudu usaha biar bisa suka banyak jenis makanan.

    BalasHapus
  4. Wew mbaa..
    kita satu grup WA berarti dongss.. hahaha.. aku juga kmrn nyimak kulwap dari dokter furi ini.

    Pas bgt soalnya anakku udah semingguan GTM, tapi masih tetep aktif dan ceria. ku jadi takut anoreksia fisiologis. mudah2an si bukan.

    ngeselinnya lg BB nya lgsg turun dong 1 kg. langsung cenut2 pala ku. mana naikin nya susah banget. eh turunnya terjun bebas. hiks..

    pusying aku tuh kalo anak mulai gak doyan makan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah iya kah? saya kemaren telat liatnya, jadi nggak sempat nanya deh :)
      Nah itu dia, anak saya juga sama, sedih deh diomelin bidan mulu

      Hapus
  5. Wah info yang menarik nie bun
    memang anak-anak ada saat-saat tertentu nggak mau makan, harus di bujuk dulu, kalau nbggak kasian nanti tubuhnya tingal tulang, di kira orang tua perhatian lagi, padahal segala seuatu untuk anak hehe

    BalasHapus
  6. Bosan dengan cita rasa makanan, hal yang utama menjadi penyebabnya.
    apalagi emak-emak yang sibuk kerja, eh jadi malas berkreasi.
    Jangankan masakan buat anaknya, buat bapaknya saja ogah-ogahan. Yang ada justru suruh beli sayuran di warteg :)
    Sekarang ada apkikasi halodoc, jika ada hal tentang kesehatan bisa langsung curhat ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahaa benerrrr, anak-anak saya sebenarnya mau makan kalau saya lagi rajin masak, cuman ya kadang badan soak juga ngurusin semua sendiri, jadinya masak ala kadarnya :D

      Hapus
  7. Bagaimana jika ayahnya juga susah makan ya pasti akan semakin repot jadinya..

    BalasHapus
  8. Aku gak bisa komen apa - apa ya, soalnya aku belum punya anak belum punya suami jadi, aku nyimak aja kali ya sebagai pembelajaran ke depannya !! Oh ya tante lihat artikelku yang terbit di fimale dong bagus tidak puisinya ? Judulnya : Cinta Ibarat Kupu-Kupu Terbang yang Semakin Dikejar Semakin Menjauh.

    BalasHapus
  9. Anak saya juga beberapa kali kelihatan GTM. Usianya memang sudah 1 tahunan. Terkadang maunya makan kalau nyoba makan sendiri. Alhamdulillah.
    Cuman harus sabar lihat rumah jadi berantakan.

    Memang benar. Intinya kita orang tua harus lebih peka memahami alasan kenapa anak sulit makan. Dan harus kreatif mencari ide dan mencoba segala cara. Demi si buah hati tetap sehat.

    BalasHapus
  10. Ini memang salah satu problem anak yaitu GTM atau sudah makan, solusinya memang orang tua harus pintar berkreasi membuat makanan.

    Alhamdulillah anak saya sih suka makan, makan Snack ciki, makan pop es, makan permen dll yang bikin emaknya langsung...lol.🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahahaha, bisa aja, kalau saya masih idealis sih :D

      Hapus
    2. Eh ralat, susah makan ya bukan sudah makan...😁

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)