Mengatasi Konflik Dalam Bisnis MLM

mengatasi konflik dalam bisnis MLM

Sharing By Rey - Bisnis MLM amat sangat rentan konflik, itu pasti!
Mengapa? ya baru dengar namanya saja udah kejawab oleh orang awam,
"Ya iyalah rentan konflik, orang kita capek kerja, yang nikmati orang di atas kita?"
Betul atau benar?

Iya, betul dan benar!
Salah satu penyebab terbesar dari konflik yang terjadi dalam bisnis MLM ya karena sistemnya kayak gitu, meskipun untuk bisnis MLM tertentu, sistemnya nggak sengenes yang dipikirin banyak orang.

Tapi tetap saja, kalau kita kerja tanpa gaji pokok, terus hasil kerja kita dinikmati ama orang yang cuman perintah doang, rasanya....
Ugggghhhhhhh!!!!

Hal seperti itulah yang membuat banyak orang jadi lebih sensitif, harus benar-benar menjaga mood, harus benar-benar memegang pola pikir positif, pikiran 'enakan upline dong!' nggak jadi perusak mood lalu memicu konflik dalam bisnis MLM.

Setidaknya itulah pengalaman saya dalam berbisnis MLM Oriflame.
Iya, saya nggak punya pengalaman bisnis MLM lain selain bisnis Oriflame.


Mengatasi Konflik Dalam Bisnis MLM


Saya sudah dua kali menjadi member dan serius dalam bisnis Oriflame.
Iya, bukan sekadar daftar lalu ikuti perintah upline saja.
Nggak mungkin banget itu mah buat saya.


Konflik pertama dalam bisnis MLM Oriflame


Waktu daftar pertama kali, saya dikirimin beberapa modul teori berbisnis Oriflame, saya download semua, dan minta tolong pak suami untuk mengeprint di kantornya, karena saya belum punya printer lagi, printer lama sudah innalillahi, hehehe.

Setelah itu saya begadang membaca semua teori tersebut, tanpa ada yang tersisa.
Dalam 3 hari, saya sudah menguasai semuanya, saya bisa order sendiri tanpa nanya upline, saya bahkan sudah bisa merekrut sendiri dan mendaftarkan sendiri.

Upline saya senang banget, punya downline yang mau usaha sendiri kayak saya, lalu dia keenakan *eaaaa (nggak ding, lol).

Saya menekuni bisnis MLM Oriflame sama seperti saya menekuni dunia blog ini, yup, beginilah saya bekerja, paling nggak suka setengah-setengah.

Saya begadang tiap malam, sibuk menyemangati team saya, menjadi telinga yang baik buat team saya, sehingga dalam 2,5 bulan saya berhasil naik jadi manajer 12.

Well, nggak hebat-hebat banget sih, karena yang lain bahkan bisa naik jadi SM dalam 3 bulan.
Tapi mengingat perjuangan saya hingga begadang dan jadi ibu bagi lebih 100 downline saya.
Saya patut bangga memuji diri sendiri, biar saya nggak merasa ngenes banget lol.

Namun, hal itu tidak bertahan lama, saya semakin merasa terbebani karena adanya konflik di antara donwline saya dengan upline saya.

Upline saya, orangnya sedikit saklek kata orang Jawa.
Sehingga sering banget membuat downline saya jadi tersinggung.
Well, bukan salah upline sepenuhnya sih, hanya memang target marketing itu sungguh bikin gila, hahaha.

Sekali-dua kali, saya bisa mendinginkan para downline, tapi lama-lama saya kesal juga.
Karena bukan hanya saklek dalam menegur downline, dia juga sering update status yang bikin saya ikut tersinggung.

Meskipun jujur, saya sudah melatih hati sejak berbisnis online MLM agar tidak mudah baper, namun nyatanya, rasa capek dan ngantuk, karena begadang terus, otak panas dengan semua keluhan downline.

Dari keluhan, kesal ama uplinenya, kesal karena orderan belum nyampe, kesal karena orderan nyampe tapi barang rusak, belum lagi protes dari downline yang setiap ke kancab, mengurusi ini itu selalu dijutekin ama customer care - nya.

Oh ya, dulu tuh CC kancab Surabaya, terkenal banget dengan kejutekannya, bukan hanya sekali dua kali saya dapat keluhan dari beberapa downline saya.

Can you imagine that?
Kepala rasanya panas, untuk bonus senilai 700ribu sebulan, itupun kudu jualan bahkan sampai 1,2 juta dulu, hahaha.
Tentu saja, lama-lama saya ikutan berkonflik, dan ujung-ujungnya saya memilih say babay, hahaha.


Konflik kedua dalam bisnis MLM Oriflame


Saya akhirnya memilih mematikan nomor konsultan Oriflame, dan memilih ganti jaringan saja.
Tidak mau salah lagi, saya memilih top leader untuk menjadi upline saya.
Sayangnya, top leader tersebut tidak mau membuka kaki baru, jadilah saya dititipkan di kakinya yang kedalaman.

Dan begitulah, saya kembali bekerja sama dengan beberapa karakter rekan bisnis, khususnya upline.Sehingga konflik yang saya alami di bisnis pertama kalinya, terulang kembali.

Bahkan lebih parah, karena saat itu saya hamil dan harus bedrest, dan saya kesal maksimal, waktu upline-upline malah sibuk bertanya,
"Kapan bisa fokus lagi, Rey?"
Sebaaall banget!
Semacam kehamilan saya nggak mereka inginkan, kan saya baper maksimal jadinya.

mengatasi konflik dalam bisnis MLM

Hal tersebut terjadi menerus hingga sampai melahirkan, saya benar-benar nggak bisa meluangkan waktu seperti biasanya.
Dan langkah berbisnis Oriflame semakin jauh, setelah saya mengenal dunia blogger.
Saya lebih suka menulis, dan waktu menulis bisa kapan saja, beda dengan berbisnis Oriflame yang nyaris kudu standby 24 jam.

Maka babay bisnis Oriflame, masih member sih, tapi cuman buat beli-beli aja kalau butuh hahaha.


Cara mengatasi konflik dalam bisnis MLM Oriflame


Dari pengalaman saya tersebut, saya ingin coba berbagi saran, agar bisa mengatasi konflik dalam bisnis MLM khususnya Oriflame, yaitu :


1. Siapkan mental, No Baper negatif (bawa perasaan), tapi Yes Baper positif (Bawa Perubahan)

Mental itu wajib, sebenarnya bukan hanya untuk bisnis MLM, tapi semua bidang profesi.
Namun, untuk bisnis MLM, sebaiknya siapkan mental 2 kali lipat dari profesi lainnya, karena dalam MLM itu ada target yang bikin bisa gila, lol.

Juga ada upline yang bikin kesal plus dengki, hahaha.


2. Selalu berpikir positif

Apapun yang terjadi, paksa pikiran kita untuk selalu menjadi negatif, misal dimarahin upline, cobalah menilai kemarahan itu sebagai cambuk positif agar kita bisa lebih maju, target kita tercapai dan juga penghasilan kita bertambah.


3. Fokus pada tujuan

Jika memang pikiran sedang kalut, downline teriak-teriak minta diperhatikan, upline teriak-teriak minta chat-nya segera dibalas, sehingga bukan hanya di chat aja, bahkan kiat di mention pada status facebook (iyaaaa, seseram itu, hahaha).

Cobalah untuk fokus pada tujuan.
Liat papan dream kita, lihat target hidup kita, dan biarkan poin 1 dan 2 mangelir perlahan menjadi semangat di diri kita.


4. Mandiri

Bisnis MLM sesungguhnya adalah adalah bisnis jaringan, namun tidak ada salahnya jika kita mandiri dalam banyak hal, jika memang itu meminimaliskan konflik.

Ye kan, daripada minta tolong upline mulu, terus disindir-sindir mulu, mending kerja sendiri saja, lebih enak, toh semua teorinya ada di website Oriflame kok :)


Setidaknya, itu beberapa cara mengatasi konflik dalam bisnis MLM, khususnya Oriflame.
Kalau temans, punya konflik apa nih dalam berbisnis, atau dalam dunia kerja?
Share yuk :)

Sidoarjo, 7 Oktober 2019

Reyne Raea untuk #MondayBusiness

Source : pengalaman pribadi
Pic : usnplash

19 komentar :

  1. kok uplinenya bikin status yang ditujukan ke downlinenya mbak, harusnya selama bisnis kan ga boleh yang beginian, biar hubungan tetap sehat. lah lah... semnagt mbak rey kamu sudah melakukan hal luar biasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau sudah terjung ke MLM, pasti nanti akan menemui hubungan tidak sehat.
      Ya karena itu, downline merasa dirugikan. Tidak semanis bunga-bunga manis yang awal-awal dijanjikan. Terbyata jalannya tidaklah mulus. Tidak kayak jalan tol yang bebas hambatan.

      Hapus
    2. @Sabda : iyaaa, sering banget tuh yang bikin semangat luntur justru karena status upline yang sukanya nyinyir.
      Meskipun bukan ditujukan ke kita, tapi juga jadi baper hahahaha

      @Djangkaru : Betul banget, paling parah kalau bisnis MLM, gara-gara itu deh hahahaha

      Hapus
  2. wah aku banyak join MLM tapi cuma join aja ngejalaninnya nggak pernah he he mungkin nggak ada kemampuan memprospek orang saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha bisa sebenarnya, cuman belum dicoba, saya aja yang pemalunya level malu-maluin aja bisa :D

      Hapus
  3. MLM ternyata lebih ribet dari yang dibayangan aku. aku pernah mau ikut oriflame juga, tapi waktu itu aku masih SMA gatau mau jualan ke siapa mau dipake sendiri pun aku gak mungkin pake produk semahal itu, tapi sekarang nyesel juga kenapa gak daftar member karna aku sekarang suka sama beberapa produknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha, daftar aja mba, pas promo daftarnya bisa murah loh, kadang 9,900 udah dapat katalog tuh :)

      Hapus
  4. ohh gituu ternyata ada saja yah konflik mah, memang sistemnya kaya downline gituu yahh mbaa

    BalasHapus
  5. Saya pernah daftar dua kali. Tapi memang saya nya aja yang gak ahli ngajak orang mungkin ya, jadinya jaringan gak berkembang. Semangat buat terusin bisnis pun jadi maju mundur cantik gitu, he he.

    BalasHapus
  6. Wah, lama saya penasaran dengan sistem kerja mlm seperti ini. Maklum saya kerjanya dng aturan yang lempeng lempeng saja dalam institusi pemerintah.
    Seru juga ya mba' perjuangan nya, cuma kalau sudah tinggi bonusnya mantep juga. Mantan murid saya ada yg pernah dapat bonusnya pergi ke luar negeri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. HIhihi iya ya, aturan pemerintah lebih enak, meskipun berubah, nggak gedabrukan hihihi

      Hapus
  7. Riak riak itu pastinya ada.
    Kalau anak buah tidak disemangati, otomastis juga akan mengganngu perolehan pendapatan diri sendiri.
    Tapi ya itu, anak buah kan juga ingin cepat posisinya naik.
    Dan pasti semua sudah tahu, pada prinsipnya teori MLM adalah menginjak dibawahnya.
    Mau tidak mau, harus punya sifat tegaan dan kuat mental.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benerrrr, itu yang bikin saya nggak bisa sukses di bisnis MLM gara-gara ga tega kalau sayanya gembira dapat bonus, yang di bawah nyesek karena makin berat hiks

      Hapus
  8. Pernah ngejalanin beberapa mlm di indonesia ini tapi gak ada yg istiqomah, wkwkwk

    BalasHapus
  9. Dulu saat MLM sedang rame"nya sempat mencoba juga ke beberapa bisnis MLM, tapi ngerasa ga cocok aja, salah satunya dikejar" upline itu jadi ga nyaman, dan yasudah bye bye 😆

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)