Bangga Jadi Blogger Meski Diremehkan Tulisannya 'Hanya Curhat'

Bangga jadi blogger

Bangga jadi blogger? iya banget dong!
Biar kata mungkin ada terselip sedikit rasa minder, lantaran (kadang) baper dengan anggapan bahwa tulisan saya di blog tuh kebanyakan receh, hanya curhat semata.

Dan beberapa orang mengatakan, kalau tulisan curhat, apalagi curhat mengenai diri sendiri tuh cuman buka aib saja. Tapi di Sharing By Rey kali ini, saya bakalan bercerita, bagaimana bangganya saya dengan profesi blogger ini, tentu saya dalam versi diri sendiri ya, meski tulisan saya yang dinilai hanya curhat semata itu.

Karena kenyataannya, se 'hanya curhat semata' tulisan saya di blog ini, adalah menjadi curhat luar biasa menurut saya, karena hingga saat ini saya telah menghasilkan tulisan 'curhat semata' itu sebanyak 1600an artikel, baik di blog reyneraea ini, maupun di blog lainnya, seperti parentingbyrey, beautybyrey dan womandaily.

Yang mana, di kesemua blog tersebut, gaya bahasa dan pembahasan saya, mostly berdasarkan pengalaman diri, which is ya bisa dibilang curhat sih, meski aslinya banyak banget insight dan juga manfaat buat orang lain, dari tulisan tersebut, terbukti dengan masuknya beberapa curhatan orang (stranger) dengan tema serupa, baik di email maupun DM media sosial.


Bangga Jadi Blogger Karena Suka Menulis

Satu hal utama yang bikin saya merasa bangga jadi blogger adalah, karena saya suka banget menulis.
Ibaratnya tuh, saya kerjanya disuruh ngerjain hobi dan mungkin bisa dibilang passion, tapi ternyata bisa menghasilkan uang dari blog.

#BanggaJadiBlogger

Temans pasti pernah dengar bahwa pekerjaan yang paling asyik di dunia adalah, mengerjakan hobi dan dibayar. 

Nah, pas banget tuh, saya yang suka menulis, bahkan menjadi alasan, mengapa ketika begitu banyak tantangan ngeblog, yang sebenarnya hampir tidak masuk di akal, untuk bisa ngeblog karena kondisi saya yang memang sangat tidak memungkinkan untuk ngeblog.

Tapi toh, hingga saat ini, saya masih terus ngeblog, bahkan bisa dibilang selalu aktif menulis di hampir semua blog yang saya bangun.

Kalaupun saya tidak terlihat menulis beberapa hari, itu berarti memang benar-benar lagi nggak bisa sama sekali 'mencuri' waktu untuk ngeblog, karena ada pekerjaan lain yang harus saya selesaikan secara profesional, misalnya bikin konten di instagram, which is itu juga dibayar, dan bisa dijadikan ajang personal branding saya ke khalayak.

Tentang hal suka menulis ini, bisa saya jabarkan alasannya secara detail seperti ini: 


1. Suka menulis sejak SD hingga penerapannya di dunia kerja

Saya menyadari, kalau suka menulis itu sejak SD.
Ingat banget dulu, pelajaran mengarang adalah hal yang paling saya sukai.

Kadang, eh bahkan sering sih, kalau guru-guru lagi berhalangan masuk, guru lainnya menggantikannya, dan biasanya cuman masuk ke kelas untuk membuat murid jadi sibuk dengan pelajaran.

Salah satunya kami disuruh mengarang, kadang bebas, kadang ada temanya.
Atau disuruh memilih, mau mengarang atau menggambar?

Off course saya memilih mengarang dong, karena bakalan lebih cepat selesai ketimbang menggambar, which is saya memang kurang banget di bidang seni.

Selain suka banget menulis karangan, saya juga suka menulis diary, bahkan suka nulis pertanyaan dalam pelajaran sendiri, lalu dijawab sendiri, hahaha.

Dulu tuh ekonomi keluarga kami sangat minim, orang tua nggak bisa belikan saya buku pelajaran, jadinya cara belajar saya adalah dengan membaca buku catatan, lalu saya karang soal sendiri, abis itu dijawab sendiri, hahaha.

Kecintaan saya akan menulis juga menemani masa-masa 'menganggur' saya ketika lulus STM dan ternyata nggak lulus UMPTN di UNHALU Kendari.

Karena saat itu bertepatan dengan adik saya meninggal, akhirnya saya putuskan untuk menunda masuk kuliah selama setahun, agar bisa menemani mama melewati masa-masa berat ditinggal anak laki-laki satu-satunya, kesayangan mama.  

Selama setahun menunda masa kuliah itu, saya benar-benar hanya di rumah saja, kerjaan saya cuman beberes, masak, baca semua buku yang ada di rumah, sampai-sampai buku kedokteran dan kebidanan milik dokter PTT di puskesmas tempat mama bekerja, saya baca semua (dulu saya hafal loh semua proses persalinan, bahkan proses otopsi jenazah, hahaha).

Bosan membaca, saya menulis.
Dulu tuh mana ada komputer kan, saya nulis dong di diary.
Lalu akhirnya mencoba nulis novel, ditulis tangan, di beberapa kertas yang sayang banget tuh kertas dibakar kakak saya, hiks.

Mama yang kasian melihat saya kayak orang aneh, ngobrol dengan anak bebek lah, lalu nulis pakai tangan lah, suatu hari beliau pulang dari puskesmas sambil membawa mesin ketik.

Itulah cikal bakal, hingga hari ini saya mengetik di laptop dengan barbar sampai keyboard laptop hampir jebol, karena terbiasa mengetik di mesin ketik, hahahaha.

Jadi, waktu itu saya punya berlembar-lembar cerita buat novel, yang sayang sekali belum sempat ditulis dalam file komputer, eh keburu dibakar, karena saya taruh di kardus yang sama dengan surat-surat lelaki yang ternyata malah jadi suami kakak saya, hahaha.

kecintaan dan mungkin hobi menulis saya tersebut juga bermanfaat di dunia kuliah, biar kata saya berjodohnya dengan jurusan Teknik Sipil, tapi ketika mengerjakan skripsi, sedikit banyak saya terbantukan dari bagaimana saya merangkai kata, untuk menjelaskan 'betapa nggak jelasnya analisa saya untuk bahan skripsi itu'' wakakakakak. 

Mungkin karena tulisan saya tersebut, akhirnya dosen pengujinya jadi malas mikir, dan meluluskan saya dengan nilai terbaik, wakakakakak.

Dalam dunia kerja, lagi-lagi kecintaan menulis yang telah menyatu dengan bakat tersebut, sangat menolong saya, bahkan menolong hampir semua karyawan sekantor.

Loh kok bisa?

Jadi, dulu tuh perusahaan tempat saya bekerja, memang agak sulit untuk mendapatkan profit seperti yang diinginkan pemilik perusahaan tersebut.
Alasannya, para petinggi di perusahaan itu, udah memasuki semua sektor di proyek, untuk memaksimalkan penghasilan pribadi dari sub pekerjaan.

Misal, beli batu bara harus dari anaknya si ini, bayarnya pun harus lancar dan segera, dengan mengorbankan pembayaran yang lain.

Dengan situasi seperti itu, tentu saja sulit mendapatkan profit, dan big boss marah besar.
Diangkatlah si Rey menjadi Cost Control Project, dan setiap kali si big boss marah, diajaklah si Rey dengan laporan beserta kesimpulannya (which is sebenarnya lebih mengutamakan karangan bebas, wakakakaka), untuk menenangkan si Big Boss.

Betapa bermanfaatnya hobi dan menjadi bakat saya dalam dunia menulis itu, hahahaha.


2. Menulis membuat saya lebih plong karena merasa punya teman curhat

Saya nggak punya teman curhat yang benar-benar intensif, ada sih beberapa teman kayak si Diahalsa yang selalu rajin menyapa saya, hampir setiap saat.

Tapi, untuk curhat yang benar-benar mendalam, kadang saya nggak tega selalu ngerecokin dia yang notabene mamak dari 3 anak yang aktif-aktif juga ngeblog.

Dan ketika itulah menulis menjadi salah satu hal yang paling masuk akal saya lakukan, ketika saya sedih atau merasa butuh teman ngobrol, ya udah... saya buka blog aja, menulis.

Begitulah mengapa saya selalu aktif update blog, dan mengapa banyak yang bilang tulisan saya curhat semata, padahal ya biar kata curhat, tapi ada maknanya juga (tulisan ini contohnya, ini saya curhat loh, makanya ini bakalan panjang banget, hahaha). 

Dan karena itu, tak masalah sih biar kata nggak punya teman curhat secara intensif setiap saat, karena ada blog yang bisa mendengarkan semua keluh kesah saya setiap saat, hehehe.


3. Suka menulis untuk warisan kisah buat anak cucu

Punya 2 anak lelaki membuat saya berpikir, apa ya yang bisa saya wariskan ke mereka? secara saya nggak punya harta buat diwariskan?

Lalu terpikirkan, mengapa nggak mewariskan kisah saya dalam mengasuh mereka? kisah hidup saya?
Se nggak hebatnya saya, toh ini mami mereka yang paling cantik kan? hahahaha.

Mereka pasti peduli dengan kisah saya, atau juga cucu-cucu saya nanti (mungkin? insha Allah?)
Dengan menulis, saya bisa merekam banyak banget hal-hal yang nantinya bakalan dibaca anak cucu saya, dan mereka akan merasa saya selalu ada untuk mereka, meski mungkin nanti saya udah kembali ke dunia lain.

Untuk itu, selain blog dengan domain berbayar, saya juga sesekali menulis di blog tanpa domain berbayar, mengantisipasi kalau besok-besok saya nggak ada di dunia ini, dan nggak ada yang bisa meneruskan perpanjangan domain saya, hahaha. 


Bangga Jadi Blogger Meski Tantangannya Seabrek

Hal lain yang membuat saya bangga jadi blogger adalah, karena sebenarnya ngeblog itu sama sekali nggak mudah bagi saya.
Tantangannya luar biasa banget nget.

Tantangan blogger ibu rumah tangga

Dan buat saya, jika bisa menaklukan tantangan luar biasa, itu adalah sesuatu yang keren dan membanggakan banget nggak sih?

Beberapa tantangan ngeblog yang luar biasa buat saya adalah, seperti ini:


1. Nyaris tidak punya waktu luang untuk ngeblog

Bagi yang belum kenal saya, mungkin akan saya gambarkan tentang kondisi diri ini saat ini, secara singkat.

Saya, ibu dari 2 anak lelaki.
Yang sulung kelas 6 SD, sementara yang bungsu masuk TK A.

Saya tinggal bertiga saja dengan anak-anak, karena papinya anak-anak memilih kerja beda pulau dari kami, praktis semua yang berhubungan dengan kehidupan saya dan anak-anak, harus saya kerjakan seorang diri.

Mulai dari beli bahan makanan, masak, nyuapin anak, mandiin anak, mikirin masakan yang bergizi buat anak-anak, beberes rumah, nyapu, nyuci, ngepel, angkat galon, pasang gas, dan lainnya itu, semua saya lakukan seorang diri.

Sumpah ya, ngerjakan semua itu aja, udah bikin kondisi saya sering drop, capek booooookkk!
Itu belum ketambahan harus sigap menyiapkan kebutuhan anak untuk sekolah maupun hal lainnya.

Misal si Kakak yang harus nyiapin ini itu buat sekolah, kerja sama dengan sekolah mengawasi kesehariannya.

Si Adik juga nggak mau kalah, adaaaaaa aja kebutuhannya buat sekolah yang bikin saya, mau nggak mau harus bergerak ke sana ke mari mencarikan kebutuhan tersebut, karena kalau bukan saya, siapa lagi?

Sungguh ya, anak-anak sekolah zaman now itu, beda banget sama zaman dulu, adaaaaa aja kegiatan yang bikin maminya mau nangis dan pingsan rasanya, hiks.

Intinya saya cuman mau bilang, sesungguhnya in fact, saya nggak punya waktu sama sekali buat ngeblog! 

Saking capeknya ngurus ini itu, di waktu magrib tuh saya berjuang luar biasa untuk tetap sadar, udah capek banget nget, dan butuh kopi atau hal lain yang bisa mengganjal mata saya tetap terbuka setidaknya sampai pukul 8 malam, agar bisa menyiapkan anak-anak tidur tepat waktu dalam keadaan siap tidur (udah gosok gigi, si Kakak udah ngaji, udah nyiapin perlengkapan besok, demikian juga si Adik).

Masih kepikiran kapan saya ngeblognya nggak?
Ya tengah malam buta, kadang maksain bangun pukul 1 malam, buat nulis.
Atau juga mencuri waktu di sela-sela waktu siang, untuk ngeblog.


2. Ngeblog dengan sejuta interupsi

Siapa yang pernah baca tulisan saya dan menemukan banyak typo?
Jangankan typo, kadang paragraf satu dengan lainnya udah nggak nyambung, hahaha.

Bangga jadi blogger dengan tantangan seabrek
Pas lagi ada deadline, terus si Adik manjatin mami kayak gini, rasanyaaaa.... 

Penyebabnya? oooo eeeemmm jiii... si Rey ini ngeblog dengan sejuta interupsi dong!
Baru mau nulis judul,
"Mami.... mau makan!"
Lanjut kalimat pertama,
"Mamiiiiii, Adek mau pup!"
Barusan mikir lanjutan kalimat kedua,
"Mi, katanya harga bahan pokok makanan naik lagi, ya?"
Daaaannn lain sebagainya!.

Jadi begitulah, selain anak-anak masih sangat bergantung di saya seorang diri, pun juga mereka termasuk anak-anak yang super duper cerewet tingkat universe, hiks!

Adaaaaaa aja yang dibahas, dan kalau udah ngebahas demikian, semuanya nggak mau kalah, maunya mami harus memperhatikan ucapan mereka seorang diri, astagaaa, huhuhu.

Kebayang kan nulis dengan sejuta interupsi seperti itu?
Itulah alasan utama saya nggak pernah ikut lomba blog, ya kali bisa nulis dengan baik, kalau selalu penuh interupsi gitu, *sigh.


3. Terpaksa mengorbankan waktu tidur

Tau nggak sih, sekarang tuh saya cuman punya waktu tidur 3-4 jam setiap harinya, ya karena harus ngeblog juga.

Iya, saya ngeblog seringnya mengorbankan waktu tidur, kadang tengah malam, itupun sangat hati-hati banget, karena kalau si Adik tahu saya bangun buka laptop, dijamin dia bakalan bangun juga, padahal besoknya dia kudu sekolah, huhuhu.

Jadilah, saya harus rela mengorbankan waktu tidur, karena memang waktu saya sebagian besar habis buat mengurus anak-anak dan rumah seorang diri.


Bangga Jadi Blogger Dalam Pencapaian untuk Diri Sendiri

Seluar biasanya saya berjuang demi bisa ngeblog, tapi saya bangga banget kok menjadi blogger, karena telah banyak pencapaian yang saya nikmati, mostly sih buat diri sendiri, dan benar-benar kerasa banget bermanfaatnya buat diri sendiri (iyaaaa, saya mah niatkan dulu, ngbelog buat diri sendiri aja dulu).

Komunitas Bloggercrony Indonesia

Dan beberapa pencapaian yang saya rasakan dan bermanfaat buat diri sendiri adalah:


1. Bisa move on dari stres dan mungkin depresi

Wah hebat ya kamu, Rey! bisa ngurus anak-anak seorang diri, bisa ngeblog, bisa bersenang-senang dan lainnya.

Oh kata siapa?
Saya sampai (merasa) depresi tauk dengan kondisi harus jadi single fighter begini.

Bukan hanya single fighter karena harus mengurus anak seorang diri, tapi juga karena secara mental saya sendirian.

Setelah bapak meninggal, saya berselisih dengan kakak satu-satunya, dan mama memilih membela kakak (udah kek cerita viralnya Tasya Tasyi dah, hahaha).

Karenanya, udah setahun sejak bapak meninggal, saya kehilangan komunikasi dengan keluarga sendiri, mama nggak pernah mau berbicara dengan saya, apalagi kakak saya?

Dan sedihnya, nggak ada lagi yang bisa mendamaikan kami, karena biasanya bapaklah yang sangat berperan membuat kami, mau berbaikan dan mama mau menjalin komunikasi lagi.

Praktis, saya sendirian sekarang, nggak ada keluarga kandung, tinggal di tempat yang jauh dari mereka, dan hubungan dengan papinya anak-anak bahkan dengan keluarganya pun juga renggang.

Saya kuat?
Enggak! saya sempat mau mengakhiri hidup dong! mental saya bermasalah, karena lelah lahir batin.
Sudah ke psikolog beberapa kali, namun tidak juga memberi kemajuan yang berarti.

Tapi, kok bisa bertahan sampai sekarang?
Saya pikir salah satu penguat saya ya ngeblog.
Seperti yang saya ceritakan di atas, bahwa blog adalah teman baik saya, tempat saya mencurahkan semua keluh kesah, dan dia akan mendengarkan saya dengan baik, tanpa protes sedikitpun.

Bukan hanya itu, blog juga memberikan saya kesempatan punya penghasilan sendiri, sehingga membuat pola pikir saya segera move on dari masalah pikiran, dengan fokus menghasilkan uang.

Dan begitulah, saya akhirnya bisa move on dari stres maupun depresi saya, dan hingga kini, meski kondisi saya ngenes di mata umum, tapi Alhamdulillah bisa bernyanyi,
"Aku... baik-baik saja!
Menikmati hidup, yang aku punya!"
Lanjutkan aja sendiri lagu Mbak Oppie Andaresta itu ya, hahaha.
 

2. Selalu punya semangat hidup

Selain anak-anak yang setiap detik bikin saya super sibuk, blog adalah alasan terbesar saya untuk selalu punya semangat hidup, punya semangat menantikan pagi, bahkan semangat menyambut hari Senin.

Luar biasa bukan, kalau yang lain selalu hate Monday, beda banget dengan saya.
I love Monday soooo much, karena biasanya hari Senin itu banyak email penawaran kerja sama blog masuk, hahaha.

Selain itu, semangat menulis di blog yang menggebu, membuat saya selalu bersemangat untuk menyelesaikan semua kesibukan yang ada, karena membuka laptop, lalu buka dashboard blogger itu, semacam kayak me time yang selalu saya nantikan.

Ketika kita punya sesuatu yang kita cintai dan kita tunggu-tunggu, maka saat itulah semangat hidup tak akan pernah meninggalkan kita.


3. Bisa punya penghasilan sendiri, meski sering dikira hanya ibu rumah tangga


Sudah 6 tahun sejak kedua kalinya saya memutuskan resign dari kantor, tapi Alhamdulillah hingga saat ini saya masih rutin menerima pemasukan di rekening saya, yang bukan dari orang lain, melainkan dari hasil kerja keras saya melalui blog (dan medsos).

Biar kata sering diremehkan (bahkan) oleh orang-orang terdekat, karena saya hanyalah ibu rumah tangga (di mata mereka), bahkan eyang dari anak-anak, nggak berhenti menyarankan saya buka warung atau jualan, biar ada pemasukan juga, *sigh.  

Belum tahu dia, kalau saya masih membiayai sebagian hidup anak-anak, bahkan saya yang membiayai sekolah si Adik 100%, ya dari hasil ngeblog dan sosial media.

Andai nggak memaksakan diri buat ngeblog karena memang nggak ada waktunya, manalah bisa saya punya penghasilan kayak sekarang?


4. Bisa punya dan kenal banyak teman, biarpun lebih banyak di rumah saja


Tumbuh besar dalam dunia pingitan karena bapak melarang saya keluar rumah sejak kecil, membuat saya nyaman di rumah saja, dan praktis sejak menjadi IRT nggak pernah lagi kenal dunia luar, nggak pernah atau amat sangat jarang ketemu teman-teman.

blogger surabaya yang aktif menulis
Ketemu teman-teman blogger Surabaya

Tapi, dengan dunia blogger, saya bisa punya banyak teman, masih bisa hang out ketemu teman meski melalui event blogger, dan punya banyak kenalan khususnya blogger di seluruh Indonesia, bahkan luar negeri.


5. Merasa bangga karena bisa jadi bagian dari para blogger Indonesia, seperti Komunitas Bloggercrony Indonesia

Dan yang membanggakan saya menjadi blogger adalah, karena saya juga bisa berkesempatan, menjadi bagian dari blogger dan komunitasnya, seperti Bloggercrony Community atau BCC.

Jadi ingat banget, ketika awal serius ngeblog dengan punya domain sendiri, di tahun 2018 silam, hal pertama yang saya lakukan adalah, mendaftar jadi bagian dari komunitas blogger Indonesia, salah satunya adalah Komunitas Bloggercrony Indonesia.

#BanggaJadiBlogger di komunitas bloggercrony indonesia

Dan nggak menunggu lama, permintaan pendaftaran saya disetujui, ditandai dengan sayapun bisa masuk ke beberapa grup BCC di media sosial, baik di Facebook maupun di WAG.

Bloggercrony merupakan komunitas blogger Indonesia yang telah berdiri sejak tanggal 24 Februari 2015 dengan Founder seorang blogger senior Indonesia, Wardah Fajri atau yang akrab dipanggil Kak Wawa.

Selain Kak Wawa, ada pula Satto Raji sebagai Co-Foundernya yang merupakan seorang blogger dan suami dari Kak Wawa.
Juga ada Mbak Anesa Nisa sebagai Co-Founder maupun admin komunitas BCC 

Blogercrony punya visi khusus untuk meningkatkan kualitas diri dan profesi para blogger dalam bidang penulisan, sehingga para blogger dapat bertumbuh dalam jejaring positif , dapat bermanfaat untuk dirinya sendiri, profesinya serta lingkungannya, dan juga dapat berdaya serta memberdayakan orang lain.

Untuk mewujudkan visi mulia tersebut, BCC mempunyai misi utama dengan cara menjadi fasilitator para blogger, baik dalam menghasilkan konten blog yang lebih bermanfaat bagi lebih banyak orang, pun juga mengfasilitasi para blogger untuk meningkatkan kualitas dirinya dengan cara menggali potensi yang ada di dirinya, dan mengembangkannya dalam dunia blogger.

Dan bukan hanya itu, BCC juga mengfasilitasi para blogger untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitarnya, misalnya dalam kegiatan aksi sosial dan kemanusiaan.

Dalam perjalanan saya menjadi blogger, begitu banyak manfaat yang saya dapatkan dari komunitas bloggercrony Indonesia ini, salah satunya dengan selalu semangat dan #BanggaJadiBlogger seperti tulisan ini.

Temans blogger bisa mengetahui lebih lanjut mengenai Bloggercrony di website maupun akun media sosialnya ya.


Bangga Jadi Blogger, Meski Sering Diremehkan Karena Tulisannya Hanya Curhat

Melihat perjalanan hidup saya, yang penuh liku, dan hingga saat ini, bisa insha Allah terus belajar menua dengan bijak, tak mungkinlah bisa melepaskan saya dari bagaimana rasa bangga saya menjadi seorang blogger.

Blogger adalah

Tulisan-tulisan saya memang mostly berbentuk curhatan, karena berbagai alasan saya mempertahankan gaya penulisan seperti ini hingga sekarang.

Selain buat personal branding bagi saya sebagai blogger, juga memudahkan banget buat saya untuk selalu aktif ngeblog di kondisi yang hampir tidak memungkinkan untuk menulis di blog.

Dan dengan tulisan-tulisan yang menurut beberapa orang nggak berfaedah ini, toh juga masih banyak yang membaca tulisan di blog ini, bahkan sering banget saya menerima email atau DM berisi curhatan beberapa orang yang merasa tulisan saya bermanfaat bagi mereka, bahkan tulisan-tulisan yang mostly curhatan tersebut.

Dan beberapa tulisan curhat itu, yang menyumbang puluhan ribu pageview hingga pengunjung di blog ini setiap bulannya.

Jadi, kata siapa tulisan 'hanya curhat' itu nggak berfaedah?
Bahkan yang asal curhat aja kayak di Quora atau semacamnya aja, mengundang banyak pembaca, apalagi curhatan yang basic dari pengalaman pribadi, dan dengan beberapa tips-tips maupun pesan di dalamnya kan ye.

So, saya bangga menjadi blogger dengan gaya penulisan seperti sekarang.
 

Penutup

Menjadi blogger versi diri sendiri, bagi saya merupakan sebuah kebanggaan tersendiri.
Karena menyajikan tulisan yang tentu saja orisinil (iya kan, orang curhat!, hahaha).

Lebih bangga lagi, karena menjadi blogger merupakan hal terbaik dalam hidup saya, berlatar belakang dari kesukaan saya dalam dunia menulis, hingga sangat bermanfaat dalam setiap perjalanan hidup saya, seperti selalu punya semangat dalam hidup, bisa move on dengan cepat dari kesedihan atau masalah hidup, karena punya harapan dengan ngeblog.

Tak perlu dulu melihat manfaat di orang lain, yang saya rasa juga banyak menyumbang manfaatnya, bahkan ke diri sendiri saja, saya merasakan betapa luar biasanya kehidupan yang membawa saya menjadi seorang blogger seperti sekarang.

Terlebih, saya selalu didukung penuh oleh komunitas blogger Indonesia seperti bloggercrony, yang selalu setia mengfasilitasi semua blogger dalam meningkatkan skill dalam dunia blog.
Sehingga saya bisa tetap semangat berkembang dan bangga jadi blogger.

Karena Komunitas Bloggercrony memfasilitasi blogger Indonesia mengembangkan kualitas dirinya, membangun jejaring positif, meningkatkan produktivitas dengan menciptakan tulisan/konten yang informatif, bermanfaat dan inspiratif, serta berdaya mandiri dan profesional.

Jadi, pastikan Temans blogger udah jadi bagian dari komunitas bloggercrony Indonesia ya, biar selalu upgrade diri dalam dunia blogger.

Kunjungi website maupun media sosial bloggercrony:
Website: https://bloggercrony.com/
Instagram: @bloggercrony
Twitter: @bloggercrony


Sidoarjo, 07 Agustus 2022

Sumber: pengalaman dan opini pribadi
Gambar: Canva dan dokumen pribadi

22 komentar :

  1. Nggak apa-apa mba, justru ngeblog ini bisa jadi wadah curhat yang berfaedah kan? daripada disimpan sendiri nanti jadi depresi. Saya aja suka ngelihat semangat mba rey ngeblog. Ngurus satu blog aja susah, apalagi lebih dari satu. Plus ditambah urusan rumah tangga yang nggak ada habis-habisnya. Saluuut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, dan yang paling saya sukai adalah, bisa merekam momen, secara saya tuh paling pikun, hahaha.

      Semangat buat kita semua dalam ngeblognya :)

      Hapus
  2. saya juga bangga jadi blogger walau semangat nulisnya kadang kencang kadang kendor (lebih sering kendornya, hehehe). Dan yaa, yang membuat saya tetap ingin menjadi blogger adalah karena saya bisa menuliskan apapun yang ingin saya tuliskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dirimu luar biasa say, udah kerjaan kantor seabrek, anak nak anak juga yang menanti mamanya, tapi masih bisa ngeblog, luar biasa

      Hapus
  3. Nah itu, tentang mewariskan blog ke anak, saya belum kepikir, kalau saya engga ada, lalu domain engga diperpanjang. Paling ya sesekali nulis di blog non-TLD sih ya...
    Ngeblog buat saya juga jadi tempat curhat sih. Malah rasanya ada yang kurang kalau sehari engga nulis (ngeblog)...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba, kalau masalah perpanjangan domain nih yang sayang banget kalau ga ada yangurusin nanti, hehehe

      Hapus
  4. senengnya ketemu teman yang sama passionnya seperti Mbak Rey
    saya juga senang menulis, tapi dulu maunya bikin fiksi seperti Leila Chudori
    sayang fiksi saya nyungsep, hehehe
    akhirnya nulis nonfiksi, yang penting happy

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahhaa, iya Ambu, ternyata nulis fiksi juga rempong, kudu fokus, dan itu yang belum saya punyai, jadi nulis yang bikin happy aja dulu :D

      Hapus
  5. Tetap semangat ngeblog Mbak Rey. Masalah pro dan kontra mah biasa. Karena terkadang orang hanya melihat dari sisi luar saja. Sementara tak mampu menelaah banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari menulis. Termasuk diantaranya mendapatkan dana karena bekerjasama dengan pihak lain.

    Kalau saya sih merasakan banyak manfaat dari ngeblog. Selain memang hobi membaca dan menulis, berbagi banyak info melalui blog ternyata bisa memberikan insight bagi orang lain, terutama pembaca blog saya. Tak sedikit dari mereka yang menggunakan tulisan saya sebagai referensi untuk berbagai kepentingan, seperti memilih hotel, restoran atau menelaah buku yang pernah saya ulas.

    BalasHapus
  6. Bagi mbarey, nulis itu bener-bener healing ya, selain earning tentunya, hihihi
    Aku pernah baca di manaaa gitu, ada yang pernah bilang, "Hanya lewat tulisan lah curhatku ga pernah dihakimi"

    BalasHapus
  7. Kalo saya sepertinya tidak akan bisa seperti mbak Rey.

    Kalo mbak Rey ada tantangan dalam ngeblog maka akan dipecahkan, kalo sekali gagal, coba dua kali, dua kali gagal coba lagi tiga kali, tiga kali gagal coba lagi sampai tak terasa sudah 30 nyoba. Dan akhirnya ke 31 tantangan itu bisa diatasi.

    Kalo aku ada sesuatu, misalnya ada eror di search console seperti robot txt maka akan kucoba pecahkan dengan cari informasi di google. Setelah itu coba terapkan.

    Eh tiga hari kemudian ada pemberitahuan masih eror, tutup hape lalu jalan-jalan sama anak, ngapain pusing-pusing.🤣🤣😂

    BalasHapus
  8. Masyaallaah 1600 artikel mbak?
    Saya yang cuma 200an aja bangga. palagi ribuan.

    Salut mbk Rey, meski sibuk masih bisa konsisten nulis sebanyak itu. Wajar kalau bangga. Setidaknya apresiasi untuk diri sendiri. 🤗🤗

    Cocok jadi panutan ini...

    BalasHapus
  9. Setuju kak Rey,
    Blog ini kayak semacam jurnal kehidupan juga ya. Gak hanya bermanfaat buat orang banyak aja, tetapi juga untuk keluarga kita nantinya, saat generasi penerus ceki-ceki internet, eh ketemu deh tulisan kita

    BalasHapus
  10. iya memang menjadi blogger harus jati diri sendiri, jgn suka ikutan blog orang lain, kasih fashion yang pas dan cocok dengan karakter tulisan kita

    BalasHapus
  11. Jangan salah. Meski tulisan blogger hanya curhat. Tapi curhatnya berfaedah karena kebanyakan dari pengalaman pribadi. Cerita asli itu lebih mengena ke hati pembaca loh dan biasanya lebih disukai. Saya juga sekarang lebih menikmati profesi sebagai blogger mbak

    BalasHapus
  12. Justru harus bangga mbak Rey
    Dari curhat berujung cuan, ya kan?
    Tetap semangat berkarya ya mbak Rey
    Anggap saja blogger curhat sebagai branding yang positif :)

    BalasHapus
  13. menjadi blogger tuh memang membanggakan walo kadang maybe orang awam tuh kadang gak paham juga profesi kita ini tuh ngapain, yg mereka tau tuh enak2nya bisa dpt produk gratis, hotel gratis dan banyak gratsisan lainnya, padahal banyak hal perjuangan di belakangnya yg hrs dimaintain ya

    BalasHapus
  14. Kadang aku suka berpikir yaa.. Kaya para Ibu gini, tapi masih menulis dan bahkan gesit mengurus sat set ini itu kebutuhan keluarga.
    Semua gak ada lain adalah karena nikmat yang Allah kasih yaa..

    Jadi kalau sesekali sakit, sepertinya itu wajar atau merasa "Tidak baik-baik" saja..
    Karena memang manusia fitrahnya mudah lelah, apalagi perempuan dengan "tamu bulanan" setiap bulan yang mungkin saja memengaruhi kondisi fisik dan mental.

    Jadi aku suka dengan cara kak Rey untuk memberikan ruang buat para mommies nih.. ikutan meluapkan segala yang dirasakan.
    Biasanya, seseorang bisa ikutan cerita karena merasa kak Rey sudah membuka diri terlebih dahulu. Jadi kebayang "hangat"nya kepribadian kak Rey melalui curhata-curhatan di blog pinky-pinky ini.

    Barakallahu fiikum, kak Rey dan keluarga.
    Sehat selalu dan tetap menulis untuk kebaikan.

    BalasHapus
  15. wow menginspirasi sih sampai 1600 an artikel..salut sama konsitensi menulisnya mba rey, saya mah 2008 ngeblog putus nyambung kaya ABG pacaran..wkwkwk

    BalasHapus
  16. Hihi kadang ada aja tantangannya kalau udah nulis blog, eh tiba-tiba dideketin anak-anak. Langsung deh lupa apa yang mau ditulis..

    Tapi, sisi positifnya Blog itu bisa jadi tempat nulis berbagai macam, seperti Cerita Pendek, Review suka-suka (bahkan bisa jadi cuan juga hihi), sampai jadi Diary juga. Semangat nge blog :D

    BalasHapus
  17. Pekerjaan paling asyik di dunia adalah hobi yg dibayar setuju banget nih...ngeblog dan jadi influencer kalau ditekuni ada hasil nya ya mbak bahkan lebih emeijing timbang pekerja nine to five hehehe semangat ya

    BalasHapus
  18. yup nulis di blog diibaratkan kayak nulis di diary, jadinya lancar ga ada beban waktu nulis
    kalau mba rey dengan banyak aktivitas masih bisa atur waktu untuk ngeblog. semangatnya kerenn pokoknya

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)