Penyesalan di Tahun 2020

yang disesali di tahun 2020

Sharing By Rey - Jadi, artikel ini tertulis, karena adanya challenge dari Ning Blogger Surabaya.
Atuh mah, temanya berat-berat deh kalau NBS bikin tema blogging challenge.

Beratnya itu, bukan karena kudu ngumpulin data ilmiah, tapi karena jadi mengaduk-ngaduk emosi rasanya, untuk mencari, apa sih yang saya sesali di tahun 2020 lalu?

Karena, sesungguhnya, saya selalu mengingatkan diri saya, untuk tidak pernah menyesali, apapun yang pernah terjadi dan saya alami dalam hidup ini.

Kenapa?
Ya, karena nggak bakal ada gunanya juga sih ya.
Menyesalinya dan berharap hidup bisa di undo, lalu di edit, sama sekali tidak akan membuat hidup jadi lebih baik.

Karena hidup memang berjalan, sesuai takdir dari sang Maha Pencipta.
Yang harus kita lakukan adalah, menjalaninya dengan ikhlas, karena yakin semua yang ditakdirkan kepada kita, tentu saja tidak melebihi dari batas kemampuan kita sebagai hamba-Nya.

Dan, setelah lama berpikir, saya teringat 2 hal utama yang ternyata paling saya sesali di tahun 2020 lalu, yaitu:


1. Menyesal Karena Banyak Menyesali Pilihan Hidup


Iya, salah satu penyesalan terbesar saya untuk tahun 2020 kemarin adalah, karena saya menghabiskan beberapa bulan di tahun 2020, untuk menyesali berbagai pilihan hidup saya.

Padahal ya, untuk apa juga disesali.
Pertama, nggak bakal ada gunanya.
Kedua, semua yang saya sesali tersebut juga pilihan sendiri, bukan orang lain.

Menyesal hidup jauh dari orang tua, sehingga akhirnya saya makin terpisahkan dari mereka, dan selama pandemi ini saya deg-degan karena nggak bisa menjaga mereka.

Padahal ya, itu sudah jadi pilihan saya sendiri, nggak ada juga yang maksa saya jauh dari orang tua, dan nggak guna juga disesali.
Life must go on kan, dan kalaupun saya tinggal di dekat orang tua, belum tentu juga saya bisa 24 jam menjaga orang tua, karena pastinya saya juga punya kehidupan sendiri.

Dan masih banyak pilihan hidup lainnya yang saya terpikirkan untuk disesali di sepanjang tahun 2020 lalu, yang mostly sih gara-gara pandemi ini, yang sungguh memporak porandakan kewarasan diri.

Gara-gara banyak waktu yang saya habiskan untuk merasa menyesal, saya jadi merasa lebih terpuruk, bahkan bisa dikatakan saya berada di batas bawah banget untuk segi mental saya di tahun 2020 lalu.

Karenanya, jika memang ada yang harus disesali, ya menyesali penyesalan itu.
Duh ya, kok jadi double menyesal ya? hahahaha.
Ya pegimana dong, temanya disuruh nyatat penyesalan, hahaha.

Intinya ya gitu, saya menyesal, kebanyakan merasa menyesal di tahun 2020, karenanya, saya berjanji untuk tidak akan pernah lagi menyesali apa yang telah terjadi, terlebih semua itu karena pilihan saya sendiri.


2. Menyesal Karena Banyak Berandai-andai


Ini adalah buntut dari saya yang kebanyakan menyesal di tahun lalu, jadinya saya menghabiskan waktu dengan berandai-andai.

Andai saya tidak begini, pasti saya begitu.
Andai saya dekat dengan orang tua, pasti saya bisa menjaga orang tua.
Dan lain sebagainya.

Padahal, lagi-lagi saya tuliskan, nggak ada gunanya berabdai-andai.
Hidup ini udah ada programnya yang biasa dinamakan takdir, di mana apapun yang kita lakukan untuk mengedit masa lalu, tak akan bisa mengubah masa depan yang sudah ditakdirkan untuk kita.

penyesalan di tahun 2020

So, sama dengan menyesalinya,  sayapun menyesal karena membiarkan diri berandai-andai untuk sesuatu yang belum tentu juga lebih baik.

Dan karenanya, saya berjanji pada diri sendiri, untuk lebih ikhlas menjalani hidup ini, tanpa menyesali apapun yang terjadi, apalagi jika hal itu merupakan pilihan sendiri.
Pun juga, tidak akan membiarkan diri tenggelam dalam berandai-andai untuk sesuatu yang belum pasti.

Lebih ikhlas dan positif thinking akan masa depan, menjadikan semua yang telah terjadi sebagai pengalaman hidup yang berarti.
Karena semua hal dalam hidup ini pastilah memberikan banyak pelajaran dan hikmah berarti yang bisa kita petik sebagai perbaikan diri, untuk hari esok.

Dan jika itu bisa kita lakukan, insha Allah hari esok akan lebih baik lagi untuk kita.
Tentunya, bukan karena masanya lebih baik lagi tanpa adanya tantangan.
Akan tetapi, kita atau khususnya saya, akan lebih kuat dan tegar lagi menjalani hidup ini, melewati semua tantangan dan rintangan kehidupan yang terus menghadang.

Hingga akhirnya, sampai di waktu penghabisan, kita bisa 'pulang' dengan tersenyum, karena masa pemberhentian kita di dunia ini, bisa kita habiskan dengan lebih bijak dan menabung banyak hal baik untuk bekal di kehidupan kekal kita nanti.

Ebentar, saya kok jadi merasa sosok yang bijak banget ya menuliskan hal ini? hahaha.
Ternyata, bahkan hal yang awalnya kita pikir sangat sulit dan terbebani, seperti menuliskan penyesalan-penyesalan seperti ini, malah membuka sisi positif kita lainnya, seperti ini.

Udah ah.
Kalau temans, apa nih penyesalan tentang tahun 2020 lalu?
Share yuk :)

Sidoarjo, 23 Januari 2020

27 komentar :

  1. Temanya berat bangetttt, mba 😆

    Saya langsung bertanya-tanya pada diri sendiri, apa yang saya sesali ditahun kemarin 🙈 Kayaknya salah satu yang paling saya sesali adalah nggak sempat tengok keluarga besar pada tahun 2019 sebab saat itu saya lebih sering abroad. Dan saya sempat merencanakan ingin mudik tahun 2020, eh terhalang Corona 🤧

    Paling menyesal, karena saya nggak bisa say goodbye dengan 2 om dan 1 tante saya yang meninggal tahun lalu, padahal masa kecil saya penuh kenangan bersama mereka. Jadi itu sih yang paling membekas, sampai kadang berpikir, if only tahun 2019 saya ketemu keluarga besar, pasti saya punya kenangan terakhir sama mereka 😢

    BalasHapus
    Balasan
    1. Turut berduka cita Eno, pasti rasanya sedih sekali, tapi itulah yang namanya takdir atau nasib.

      Semoga om dan tante Eno diberikan tempat yang layak di sisi NYA .. aamiinnn

      Hapus
    2. Turut berduka cita iya mba Eno...
      Semoga mereka diberikan tempat yang baik oleh Allah. Amin.

      Hapus
    3. Saya ngga tau apakah ini pernah diceritakan dalam blog kak Eno, tapi ini adalah informasi baru untuk saya. Turut berduka mendengarnya kak Eno. Semoga Om dan Tantenya punya tempat yang baik di sana. Aamiin.

      Hapus
    4. Kak Eno, turut berdukacita mendengar berita ini 😥
      Om dan Tante Kakak udah berada di tempat yang lebih baik sekarang, amiiin.
      Kak Eno, semoga diberi penghiburan dan kekuatan selalu oleh Yang Maha Esa 🙏🏻

      Hapus
    5. Enooo, maafkeunn, kok malah bikin Eno sedih, hiks.
      Turut berduka cita yaa Eno, peluukkkk.
      Semoga om tantenya diberikan tempat yang indah di sana, dan semoga Eno dan keluarga lainnya yang ditinggalkan, diberi kekuatan, aamiin

      Corona ini memang memberikan banyak hal ya buat semuanya, perpisahan, pertemuan, mengerti artinya kebersamaan, dan yang paling utama adalah mengerti, betapa setiap detik dalam hidup ini begitu berarti, untuk diri kita dan orang-orang terkasih kita

      Hapus
  2. Saya memutuskan untuk menyesali apapun di tahun 2020. Saya sekarang lebih suka memandangnya sebagai sebuah jalan hidup yang harus dijalani. Konsekuensi dari semua tindakan yang sudah diambil.

    Saya termasuk orang yang tidak suka berandai-andai. Saya tidak suka mengatakan kalau saya begini, nanti tidak begini, kalau saya melakukan itu, hasilnya bisa berbeda.

    Tidak ada kepastian tentang hal itu, apakah kalau saya mengambil langkah berbeda, maka hasilnya akan berbeda. Tetap saja kemungkinan hasilnya bisa sama.

    Jadi, saya memutuskan untuk belajar menerima "apa adanya" saja. Tidak menyesali apapun yang sudah terjadi karena hal itu sudah berada di luar jangkauan saya sebagai manusia.

    btw, kali ini fotonya sudah semakin pas dengan teknik "low level" dibandingkan dengan yang di Insta. Pinter juga menambahkan "tangan" dalam foto karena hasilnya membuat foto tidak "flat".

    Keep on good work Rey..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tetap saja kemungkinan hasilnya sama!
      Betul Bapak, karena hidup ini ibarat udah diprogram oleh takdir, mau lewat mana juga, ujung-ujungnya ke situ juga :D
      Hanya saja, orang yang lebih berusaha, bakalan dapat jalan yang ibarat terjaaalll banget lalu landai dan nyaman.

      sementara orang yang santai, bisa jadi di ujung bakalan dikasih jalan yang terjaaall banget :D

      Wakakakaka, tauukk aja si Bapak, kalau itu saya pamer foto.
      Itu loh padahal saya foto bareng yang di IG, tapi yang di upload kok ya yang satunya itu, hahaha.

      Btw, saya bikin akun baru khusus post foto, ayooo di folbek, trus dikasih masukan Bapaakkk *nyuruh-nyuruh! wakakakakaka

      Hapus
    2. Udah liat.. cuma masih diem aja Rey.. hehe.. biasa mengamati dulu.. wakakakakaka

      btw, kameramu cukup handal, jadi kalau latihan terus pasti hasilnya akan semakin baik.

      #optimis

      Hapus
    3. aamiin, maunya gitu, karena sebagai blogger juga butuh foto yang bagus ya Pak, kudu belajar terus nih :D

      Hapus
  3. Aku juga suka banget berandai-andai, Mbak. Padahal ya kalau cuma berandai-andai aja nggak bisa dadi kenyataan ya. Gimana ya aku ini.

    Tahun 2020 memang tahun terberat ya bagi semua orang karena tahun 2020 ada pandemi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkwkw, berandai-andai apa nih ? Semoga tahun ini lebih baik ya :)

      Hapus
  4. Ada beberapa hal yg bikin aku menyesal di tahun 2020. Yaitu, aku hampir nggak bisa sediakan waktu untuk bersama adik n ponaan tercinta saat mereka sedang menderita sakit, aku datang dan mendapati mereka sudah terbujur kaku😥

    Ini yang membuat diri ini merasa menyesal yg amat dalam... sampai saat ini agak blm bisa melepaskan... berat rasanyaaa..oh mein Got...

    Sorry mba, aku curhat disini.

    Selain itu, gak ada. Cuma, berjanji untuk diri sendiri, agar belajar menjadi pribadi yang lebih baik di tahun 2021 ini.

    Note.: mba, aku suka paragraf yang terakhir 'Hingga akhirnya sampai pada wkt penghabisan.............'

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sorry for your loss Ike..Semoga mereka mendapat tempat yang layak di sisi NYA yah. Be strong.

      Hapus
    2. Terimakasih Mas, sudah menguatkan...
      Mbaca postnya mba Rey ini bikin aku menagis.... padahal sudah berjanji dg diri ini utk nggak menangis lagi...tapi, ternyata msh gak bisaaa..

      iya, aku berusaha utk kuat. Terima kasih bapak...

      Hapus
    3. Kirim pelukan hangat untuk Kak Ike 🤗
      Turut berdukacita, Kak :(
      Semoga Kakak diberi penghiburan dan kekuatan oleh Tuhan untuk menjalani hari-hari kedepannya.

      Hapus
    4. @Ike .. ga masalah Ike. Kita tetap manusia kok.Jadi it's OK banget kalau kamu mau merasa sedih. Lah ya wong saya saja masih merasa sedih banget kalau inget ibu bapak yang sudah berpulang. Padahal sudah bertahun tahun lalu.

      Malah sempet pas nulis tentang mereka, airmata saya masih mau netes..

      So tidak apa menangis ..Lepaskan saja

      Hapus
    5. Mbaaa, turut berduka cita yaaa..
      Maafkeun jadi mengingatkan lagi pada kesedihannya.

      Semoga keduanya mendapatkan tepat terindah di sana ya Mba.
      Dan keluarga diberikan kekuatan selalu, aamiin

      Hapus
  5. Kalo diingat lagi, kayaknya tidak ada penyesalan tahun kemarin. Sekalipun saya ingin menyesal karena memiliki beberapa penyesalan, itu hanya akan menambah penyesalan.

    Sedih, kecewa, marah, senang, itu memang manusiawi. Asal jangan berlebihan. Secukupnya. Saya memang terlalu menggampangkan, tapi mudah-mudahan kita semua tidak berlarut dalam setiap emosi itu. Benar kata kak Rey, life must go on. Jadi apa yang mesti disesali?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha, menyesal menambah penyesalan ya :D
      Life must go on :D

      Hapus
  6. Huaaa Kak Rey kata-kata penutupnya jadi membuat mellow 😭
    Semoga di tahun ini nggak ada kata penyesalan yang terlintas dalam kehidupan Kak Rey.
    Kebanyakan berandai-andai suka bikin sakit sendiri jika tidak tercapai ya 😭 tapi tanpa berandai-andai, kadang kita jadi ngerasa nggak ada pemicu untuk terus maju dan berkembang *kok jadi serba salah gini*. Pokoknya, aku doakan yang terbaik untuk Kak Rey di tahun 2021 iniii 😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kumaha seh Peri Kecil kok malah bikin bingung... hahahahaha..

      Hapus
    2. wkwkwkwkw, intinya seperlunya ya.
      Bukan berandai-andai, tapi menyusun goal dibarengi plannya ya :D

      Hapus
  7. penyesalan di 2020, ehmmmm mungkin belum bisa bikin hepi alm. bapakku. Sebenernya di keluarga aku sendiri tipe orangnya juga bebas semua, nggak terlalu yang memaksakan kehendak.
    kalau soal kerjaan, masih bisa diperbaiki di hari hari selanjutnya juga
    aku rasa semua yang kita jalani di 2020 kemarin, bener kata mba rey, sudah ada jalannya sendiri ya. Berusaha yang terbaik sebagai manusia

    BalasHapus
  8. Aku tipe yg ga suka inget masa laku juga Rey. Ga ada guna sih kalo buatku. Jd kalo aku diminta nulis ttg penyesalan, itu rasanya langsung beraaaaaaat banget nulisnya :D. Krn hrs inget2 masa lalu :D. Padahal kalo mungkin, pgn dilupain ajaaa. Amnesia kalo perlu utk bagian itu. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha, iya ya Mba, biar langkahnya jadi semakin ringan :D

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)