Berdamai dengan Overthinking, Begini Caranya!

berdamai-dengan-overthinking

Berdamai dengan overthinking itu penting buat saya, demi kedamaian hati, terciptanya mental yang sehat. Dan yang lebih penting, mental sehat bikin kita, eh saya jadi lebih produktif. 

Akhir-akhir ini, saya beneran kewalahan banget dalam ngeblognya, entahlah saking saya terlalu 'serakah' atau gimana ya.
Bayangin aja, dengan semua kewajiban saya sebagai seorang ibu yang wajib mengurus 2 orang anak, serta mengurus rumah dan semacamnya, saya juga begitu keras kepala dengan memaksakan mengurus 3 blog, serta 5 akun instagram hahaha.

Kata Bapak Anton, saya keras kepala, tapi kata saya, 'serakah' banget, hahaha.

Gara-gara semua itu, saya jadi kewalahan melakukan sesuatu dengan fokus, hasilnya pun kurang begitu bagus. Dan saat berada di kondisi itu, seketika mood saya memburuk.

Terlebih, akhir-akhir ini, sepertinya saya menghadapi PMS (salahkan aja terooosss tuh PMS, hahaha), jadinya mood saya sungguh luar biasa naik turun, dan bikin anak-anak bingung, hiks.

Baca juga : Cara Mengembalikan Mood Menulis di Blog

Apalagi kalau bukan merebak ke overthinking.


Harus, Berdamai dengan Overthinking

Saya terseok-seok oleh manajemen waktu yang sangat buruk, kemarin saya bisa melakukan beberapa hal yang saya sukai, yaitu blog walking.
Sambil mengerjakan job desc sih buat saya, balasin komen, lalu berkunjung balik ke blog teman-teman.

Dan juga sempat mampir ke blognya Creameno, dan melihat ada sebuah challenge yang wajib banget buat ikutan meramaikan, hahaha.

Iya, siapa sih yang nggak kenal blog Creameno sekarang? saya rasa semua blogger kenal dengannya.
Saking begitu perhatiannya dia terhadap dunia blogger, dan dibikinnya beragam challenge yang bikin para blogger jadi semangat dalam ngeblog.

Dan setelah berbagai challenge yang dia bikin, kali ini sedikit berbeda dong, karena kita diminta menuliskan sebuah tulisan dengan tema yang udah ditentukan, lalu tulisan itu di post ke blog masing-masing, dan link-nya disetor ke artikel Creameno yang ini.

Nah, asyiknya lagi, challenge ini tuh boleh diikutin oleh siapapun!
Siapapun!
Mau blogger lama kek, blogger baru kek, domain berbayar kek, kagak berbayar kek, semua bisa banget ikutan, karenanya cus deh ikutan juga.

Hadiahnya?
Yang jelas bikin semangat banget.

Dan challenge-ya apa?
Kita cuman disuruh nulis tentang dua hal yang ingin kita improve.
Semacam kek resolusi ya, dan lalu kupuyeng, karena sejujurnya, kayaknya saya udah menulis buanyaaakk banget resolusi baik di blog ini, maupun 2 blog saya lainnya, hahaha.

Ini dah salah satu hal yang menantang dari terlalu sering update blog, jadinya semua tema udah ditulis duluan, hahaha.

Tapi tak mengapa, justru setelah saya pikirkan, menulis lebih banyak dan sering tentang hal-hal positif, akan menjadi semacam alarm atau pengingat buat saya, biar apa yang saya harapkan, tidak hilang bersama artikel yang bertumpuk di blog ini, hahaha.


Rey si Overthinking

Saya udah menuliskan banyak hal baik yang menjadi harapan saya untuk tahun ini, tapi saya baru tersadar, kalau semua hal itu bisa jadi akan sulit terpenuhi, meskipun saya buat plan-nya, dan bahkan dituliskan serta di pajang lebar-lebar di tempat yang sering saya lihat.
Jika... saya tidak mengenal pusat masalahnya.

Karena semua hal yang terjadi pada kita, menurut saya ada pusatnya, ada sumbernya.
Nah, sumber inilah yang seharusnya kita kenali, kita pelajari, lalu kita menerimanya sehingga bisa berdamai dan berjalan beriringan dengannya.

Tentunya, jika hal itu terjadi, semua hal yang kita impikan dan menjadi resolusi untuk tahun ini, akan lebih mudah kita capai.

Lalu, apa kira-kira sumber masalah saya?
Apalagi kalau bukan.... si Rey yang sooooo overthinking.

Hal ini bisa lebih saya kenal, ketika saya membaca kembali, tulisan-tulisan di beranda facebook saya, dan saya menyadari, betapa saya tuh mudah banget berubah, kek rollercoaster banget!

Yang bisa jadi menit ini mendaki dengan susah payah, penuh drama.
Lalu menit berikutnya saya menurun kencang sambil berteriak kegirangan.

Seperti beberapa hari silam, ketika saya mengetahui kalau mertua saya sakit, dengan pede betooll saya jenguk, pakai pijat-pijat ibu, pakai cium tangan segala.
Lalu, setelah pulang saya baru sedikit ngeh.
"Etdah, si Rey katanya disiplin banget ama keadaan virus Covid-19 ini, pede betol main jenguk orang sakit, pakai cium tangan segala pula"
Saya masih bijak tuh, berpikir positif, kalau ibu nggak mungkin kena Covid, sampai akhirnya mereka semua swab di RS, dan beberapa hari kemudian, keluar hasilnya.
Semuanya positif Covid-19 sodara!

Pak suami mengabari dengan ketahuan banget dia panik dan takut, dan si Rey masih berpikir positif juga, bahkan terkesan menenangkan pak suami, mengatakan bahwa sebenarnya virus ini nggak terlalu bahaya, yang penting taat aja.
Pantau diri, endebrai endebrei.
Pokoknya semua hal bijak yang bikin paksu jadi lebih tenang, karena saya juga tenang kan ye.

Lalu, beberapa jam kemudian, saya pede banget baca berita tentang covid, dan boom!
Seketika panik dan bad mood parah, kesal, dan marah, pada orang-orang yang nggak patuh, terutama pada pak suami yang nggak mau larang saya jenguk ibunya, pokoknya semua hal negatif dah.

Semua hal itu saya tulis di facebook, dan ternyata mengundang banyak banget reaksi prihatin teman-teman, yang setelah saya baca, lah kok bikin saya makin kesal dan emosi, akhirnya saya putuskan nggak mau baca aja komentarnya.

Di tengah bad mood parah, saya mulai merasakan gejala-gejala yang menyasar ke gejala Covid-19, badan nggak enak banget, lemes, tenggorokan sakit, dan saya makin panik, dan makin kesal, karena saya tetap aja harus menjaga dan mengurus anak-anak, berteman dengan segala keriweuhan.
Kaaann malah semakin parah.

Namun, demikianlah saya, seburuk apapun yang saya rasakan, saya masih bisa memaksakan diri, untuk melakukan hal-hal yang harus saya lakukan, seperti ngeblog.
Lalu, saya membalas komentar di blog, blog walking, membaca cerita-cerita teman-teman blogger, lalu seketika mood saya membaik.

Setelahnya, saya lalu menulis hal-hal yang baik di facebook, dan itu benar-benar mengejutkan ketika saya membacanya ulang.
Karena, betapa cepatnya saya berubah.

Dari yang beberapa waktu sebelumnya menuliskan betapa stresnya saya akan kenyataan bahwa saya akhirnya kontak dengan penderita Covid-19, lalu sekejap tanpa konfirmasi, saya langsung jadi membaik, menuliskan hal-hal lucu, membuat banyak teman facebook saya tersenyum membacanya, meski mungkin mereka heran dengan tulisan saya yang bisa dengan cepat berubah.

Apa sih penyebab ketidak jelasan saya itu?
Saya rasa semuanya karena overthinking.

Pikiran saya tuh udah semacam terlatih untuk berlari, mungkin saja karena sejak kecil bapak khususnya selalu saja memaksa saya untuk menjadi yang terbaik, memaksa untuk selalu melakukan hal tanpa cela.
Bahkan, bukan hanya bapak, mamapun lama-lama seperti itu.

Mereka seolah membuat saya untuk memaksa pikiran saya berlari ke depan, untuk menghindari sesuatu yang di'awas'kan orang tua saya.
"Awas jatuh!"
"Awas barangmu rusak!"
"Awas barangmu hilang!"
Sampai akhirnya saya selalu memaksa pikiran, agar saya tidak seperti yang orang tua katakan.
Dan ternyata, hal itu menerus dan menjadi kebiasaan saya, yang sayangnya berlaku untuk hal baik, maupun hal kurang baik.

Nggak heran, bukan hanya teman-teman online sih yang kebingungan, bahkan anak-anak maupun paksu takjub dengan perubahan saya yang kadang terlalu cepat dan ekstrim berubahnya, hahaha.


Berdamai dengan Overthinking


That's why, kalau ditanya seperti dalam challenge Creameno, 2 hal apa yang akan saya improve setidaknya dimulai di tahun 2021 ini adalah, improve pola pikir dengan cara:

1. Mengontrol pikiran

Mau nggak mau, saya memang wajib banget belajar mengontrol pikiran, ketika saya menghadapi sesuatu, baik itu hal yang menyenangkan, maupun yang kurang menyenangkan.
Agar saya tidak bereaksi berlebihan, karena overthinking.

Lalu bagaimana sih cara mengontrol pikiran?
Saya rasa dengan sering mengingat Tuhan, bukan hanya sekadar dalam pengucapan nama-Nya.
Iya, saya memang sering banget istigfar, tapi ya gitu, kayak nggak meresap di hati, hanya semacam pengucapan saat kaget aja.

Ini sering terjadi, ketika saya marah kepada anak, saya memang istigfar berkali-kali, tapi ya abis itu marahnya diterusin hahaha.
Saya pikir, saya wajib banget menambah waktu berkualitas saya dengan Allah.

Saya jadi ingat, waktu hamil si adik, saya menderita hyperemesis selama hampir 7 bulan masa kehamilan saya, dan tahu nggak saya sama sekali nggak membaik begitu saja, kalau bukan karena kegigihan saya mendekati-Nya.

Saya melawan semua mual, untuk mulai sholat, ya Allah, saya jarang sholat dong selama berbulan-bulan, hiks.
Gimana mau sholat, mulut saya berasa penuh dengan air l*ur, yang bikin saya mual banget kalau berdiam diri agak lamaan.

Setelah berhasil sholat, saya memaksa diri untuk ngaji, sampai akhirnya saya bisa ODOJ dong, alias one day one Juz.
Masha Allaaaah, seumur-umur hanya kali saya hamil itu, saya berhasil menamatkan mengaji Al-quran, itupun hanya selesai dalam sebulan dong.

Dan memang terbukti, saya melewati masa hamil tua dengan tenang, dan menjalani masa persalinan dengan lancar dan tanpa drama berarti.

Sungguh, dekat dengan-Nya, membuat saya jadi lebih bisa mengontrol pikiran, bisa meresapi makna dari istigfar, sehingga bukan semata hanya pengucapan saja.


2. Lebih banyak relaksasi pikiran 


Saya sadar sih, kalau sesungguhnya, saya tuh berupaya terlalu keras.
Bukan orang lain yang tidak bisa menjadi blogger aktif sambil mengurusin anak sebenarnya.
Tapi sayanya aja yang terlalu mengforsir diri untuk itu.

Berdamai dengan Overthinking

Karenanya, saya bahkan kekurangan waktu istrahat, dan tentunya bikin otak jadi lelah bin mumet.
Bukan hanya itu, rasa-rasanya, saya terlalu tegang untuk semuanya, melakukan semua bukan semata untuk hal yang benar-benar saya lakukan, tapi semuanya dilakukan untuk hal yang saya tekuni saat ini, yaitu ngeblog untuk cari duit, hahaha.

I mean, tahu nggak sih, saya bahkan hampir nggak benar-benar bisa menikmati apa yang saya sukai, meski saya bisa melakukan hal itu.
Misal, saya nonton film.

Saya baru menyadari, betapa film action barat itu menyenangkan dan menegangkan, tapi masalahnya adalah, sangat jarang orang yang mau membaca review film tersebut, dan membuat saya memaksa diri menonton film yang sebenarnya tidak terlalu saya sukai.

Karena apa?
Buat bahan ngeblog beibeh, hahaha.

Demikian juga membaca, saya suka novel, tapi entah mengapa saya malah membaca buku-buku yang isinya bikin kepala makin banyak benang kusutnya, hahaha.

Bagus sih, bikin opini jadi berkembang, tapi ternyata sesekali merilekskan pikiran dengan melakukan apa yang saya sukai, just doing tanpa maksud apa-apa itu jauh lebih menenangkan. 

Memang sih, semua ini tidak terjadi begitu saja, ini adalah dampak dari rasa depresi saya tahun lalu, yang mana saya alihkan ke hal-hal yang lebih menghasilkan, biar capek maksudnya, biar nggak mikir macam-macam atau terlalu lelah memikirkan hal-hal yang bikin saya depresi.

Lah tapi kok ya kebablasan, hahaha.
Saya jadi terbiasa, dan terus-terusan tanpa rem mengforsir diri, sampai jangankan untuk diri sendiri, bahkan saya baru sadar, kalau waktu saya amat sangat sedikit buat anak-anak, saya hanya ada saat menyuapin dan memandikan si adik, selebihnya, saya hanya bisa bertahan 5-10 menit menemaninya, dan kemudian, meminta mereka bermain berdua, sementara saya melototin hape dan laptop aja.

Duh, udah seharusnya, saya mulai mengerem hal itu, dengan lebih meluangkan waktu buat merelaksasi pikiran, dengan menikmati apa yang saya sukai, tanpa embel-embel lainnya.

Saya harus nonton film action yang bagus dengan cara just watching!
Saya mau membaca novel-novel bagus yang saya pinjam di ipusnas atau ijakarta, yang udah saya pinjam, tapi cuman baca bab 1 doang, hahahaha.

Saya juga mau lebih sering nyanyi-nyanyi karaokean kayak malam ini, saya nulis ini berjam-jam nggak kelar, karena saya malah sibuk menghafalkan lagu 'Weak' biar bisa nyanyi kek Ziva yang nyanyi dengan bibir keriting.
"I get soooOOOoooooOOO weak in the knees..."  
Lalu ujung-ujungnya saya cari musik karaoke female, dan menyanyikan lagu apa saja yang saya suka, dan saya rekam, dan saya bagiin di instagram, biarin deh yang dengar jadi keriting kupingnya, hahahaha.

Saya juga akan lebih sering bermain dengan anak-anak, main apa saja, termasuk main kejar-kejaran, biar kata nanti ada yang nangis karena jatuh or kejedot, hahaha.
Oh ya, saya belum pernah cerita ya di blog, bahwa sesungguhnya saya suka banget main sama anak kecil, i love anak kecil soooo much, hanya saja karena saya capek dan stres jadinya benci banget ama anak-anak.

Padahal ya, saya paling suka main kejar-kejaran, bermain tanpa beban.
Ya ampun, sepertinya saya memang gagal dewasa ya, tapi serius, saya suka hal-hal seperti itu, dan saya harus banget meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal tersebut, dengan just doing, tanpa embel-embel kudu dipikirin mau nulis dengan judul apa tentang hal yang saya lakukan itu, hahaha.

Lucu ya, orang lain relaksasi pikiran dengan banyak merenung lah saya relaksasi dengan bermain hahahaha.

Intinya seperti itu, dua hal yang akan saya improve agar hidup saya bisa lebih baik adalah dengan mengontrol pikiran yang mana memperbaiki hubungan saya dengan Tuhan, agar pikiran saya bisa selalu terkontrol, ketika menghadapi kondisi maupun masalah apapun dalam kehidupan ini.

Dan juga dengan relaksasi pikiran melalui hal-hal yang saya sukai, dan saya lakukan tanpa ada beban apapun, just have fun.

Dengan melakukan 2 hal tersebut, saya yakin akan lebih mudah lagi buat saya, untuk berdamai dengan overthinking, yang udah jadi kayak melekat di pribadi saya.

Semoga, doain saya ya Temans.

Sidoarjo, 30 Januari 2021

24 komentar :

  1. Nggak komentar yang lai ahh.. cuma bilang garis horison fotonya udah lurusss... #keren..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakakakaka, tengkiuuu Bapak! ilmunya sangat bermanfaat :D

      Hapus
  2. 5 akun IG, 3 blog, mengurus anak 😵. Kak Rey keren banget sih bisa sanggup melakukan semuanya 😱.

    Kak Rey, good luck ya! Semoga keinginan Kakak bisa terwujud 🤗.
    Aku baca tulisan Kakak ini jadi tersentuh, apalagi di bagian cerita Kakak saat mendekatkan diri kepada Tuhan dan penyakit jadi hilang 🥺 Tuhan Maha Baik 😭.

    Oiya, sesekali melakukan sesuatu yang Kakak suka itu nggak apa lhooo. Jadiii, hayu atuh nonton film-film action Barat, baca novel-novel dan karaokean hahaha aku rasa Kak Rey memang butuh istirahat sejenak dari segala rutinitas yang ada supaya bisa tetap waras, Kak 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha, kukangen karaokean say, sayang masih pandemi, jadi pengen kabur ama teman-teman kek dulu, ngabisin waktu di tempat karaoke :D

      Hapus
  3. Mbak Rey, rahasianya apa bisa ngebagi waktu untuk juggle antara personal life dan work life? Saya sampai ngiranya mungkin salah baca, ternyata beneran yang dimaksud itu 3 blog dan 5 akun Instagram toh, wooow.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, nggak bisa bagi waktu, hanya dijalani saja, nggak bisa fokus ke salah satu, sekalian aja gitu disambi-sambi, mungkin nanti setelah anak-anak dewasa :)

      Hapus
  4. Ibu Rey tea, strong and hardworking woman....

    Emejing, 5 akun IG n 3 blog👍👍

    Aku doakan semua yg terbaik utk mba Rey. Amin.

    Fotonya keren..
    💕

    BalasHapus
  5. Mbak Rey memang blogger favoritku. Tulisannya selalu panjang dan mengalir gitu seperti air.


    Tapi kadang memaksakan diri menonton film yang nggak kita suka itu bikin bad mood karena aku pernah mengalami sendiri. Jadi biar nggak bad mood ya aku nonton film yang genrenya aku suka aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awww... dirimu mah pinter banget nyenening orang say, dirimu juga rajin banget kelola blog, dulu malah inspiratif banget rajin Bewe :D

      Hapus
  6. Mbaaa banyaak amat akun IG dan Blog nyaaa 😱 ga kebayang gimana pusingnya atur itu semuaa. Kecee bangeet deh Mba Rey!

    Btw, overthinking juga jadi permasalahan yang aku hadapi nih huhuhu... Kadang saking berlebihannya bikin aku jadi ga nafsu makan. Yaa ada bagusnya sih berat badan jadi turun dengan sendirinya. Cuma kok berasa ga sehat secara fisik dan mental yaa.

    Bener banget kata Mba musti bisa atur pikiran dan relaksasi. Coba semprot wangi-wangian di baju atau tempat yang sering Mba gunakan. Lumayan bikin rileks karena ada wangi-wangian tersebut hhhe. Semangat Mba, semoga bisa tercapai satu per satu dan berkurang overthinking nyaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaahhh, saya mah mau gimana juga, makan jalan terooosss, jadinya lemak terus nempel hahahaha :D

      Boleh juga nih, kudu relaksasi dengan wewangian, pakai lilin itu juga bagus ya :D

      Hapus
  7. Mba Rey, sekarang IG nya beranak pinak jadi 5? 😱 hahahaha, jangan-jangan besok bisa 13 kayak blog mas Anton 🤣 By the way, tetap semangat mba Rey, namun jangan lupa istirahat. Sebab kesehatan yang utama 😁 hehehe. Ohya mba, saya baru sadar kenapa mba Rey sering bahas film Korea, itu karena film barat jarang ada pembacanya? Padahal saya suka review film barat yang mba bagikan, seperti yang dulu mba kasih di blog saya 😆

    Terus teruuuus, yang namanya overthinking itu memang kadang bisa merusak semuanya, I mean, merusak hari kita, perasaan kita, pikiran kita. Cuma saya paham, hal itu nggak mudah dihilangkan. Semoga ke depannya mba Rey nggak lagi terlalu overthinking dan bisa lebih selow dalam menjalani hari-hari mba 🥳 Terima kasih sudah berbagi insights, mba 💕

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha, yang paling sering cuman 2 kok say, yang 3 cuman back up blog sebenarnya, sama post beberapa hasil foto yang ga mayching ditaruh di IG personal :D

      Aamiin, tengkiu doa dan semangatnya selalu ya saayy :*

      Hapus
  8. Aku ngerti selama ini kamu keliatannya keras banget dengan diri sendiri, itu utk mengalihkan kecemasan supaya badan jadi capek dan bisa melupakan masalah. Di satu sisi, mungkin cemasnya bisa teralihkan sejenak, tapi badan jadi tersiksa ...

    Tapi aku senang baca tulisan ini Rey, setidaknya ada kemauan jugabdari kamu utk mengatasi overthinking tadi. Yang mana baguuus lah, buatmu juga buat anak2 pastinya.

    Baca solusi2yang kamu bikin, bikin aku sadar juga kalo selama ini ga prnh main Ama anak dengan fokus. Mereka sering ngajakin main, tapi aku layanin setengah hati. Malah sambil ngeliatin hp. Padahl seingetku tujuanku resign dulu salah satunya pengen Deket Ama anak :(.

    Thanks Rey... Memperbanyak baca yang begini nih, bisa bikin aku waras lagi dan inget Ama tujuan awal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih juga semangatnya selalu Mbaaa.
      Iyaaa, aslinya juga saya gitu, tapi memang kalau kita nikmati, main sama anak itu juga me time banget loh :D

      Hapus
  9. overthinking, aku sering pake banget
    sekarang perlahan aku coba untuk kurangi mbak, entahlah ada ada dulu pemikiran yang membuat aku overthinking begini begitu yang jatuhnya akan ke negatif thinking pastinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahkan cuman semeter, mikirnya sekilo ya wakakakak

      Hapus
  10. Kok kita bisa samaan sih Mba Rey... 😆
    Huhuhuhuh Saya mengerti bagaimana punya kecenderungan buat overthinking sama sesuatu hal..

    Saya pun juga lagi belajar bagaimana caranya biar nggak selalu overthinking. Soalnya bner kata mba Eno. Kadang overthinking bisa merusak hari, perasaan dan pikiran kita...
    Dan ini bikin exhausted banget.. Saya aja yg pengen izin nggk ikut lembur karena badan capek aja harus melewati pikiran2 yg berkecamuk dalam kepala saya..

    Semangat yah Mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bangeeett, bahkan masalah kecil, jadinya besar hahaha.
      Padahal ya sederhana aja :D

      Hapus
  11. Iyaaa, Mbak Rey kupikir emang dinamis sekali perasaannya. Namun di sisi lain, kerasa bangeeet klo energi Mbak Rey tuh besaar.

    Oiyaa. Itu 3 blog 5 G, Ya Allah....

    Itu salah satu bukti klo energi Mbak emang besar.

    BalasHapus
  12. Mbak, kamu luar biasa. Aku ngurus satu blog aja suka males, kamu bisa ngurusin 3 blog. Good job!

    Btw aku baca tulisan ini berasa ngaca. Kadang aku juga overthinking dan jadi sakit sendiri karena pikiran. Emang ya,, segala sesuatu itu awalnya dari pikiran. Kalau udah begitu, aku belajar untuk tenang, berusaha diam, nggak mikir apa-apa, dan mencari tahu, apa sih yang Kuasa pengen untuk aku.

    Semoga kita semua mampu mengatasi masalah pikiran ini ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah noted banget.
      Mencoba diam dan mencari alasannya ya.
      Itu juga bisa banget untuk menenangkan, pengen terapkan kalau lagi esmosi :D

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)