Pengalaman Paling Berkesan Dapat Rezeki Tak Terduga

Pengalaman Paling Berkesan Dapat Rezeki Tak Terduga

Sharing By Rey - Pengalaman paling berkesan ketika lagi bokek berat dan mendapatkan rezeki yang tak terduga?
Duh malu banget rasanya saya ceritain.

Bukan malu karena hal itu memalukan buat diceritakan, tapi malu banget rasanya sama Yang Maha Kaya, karena bahkan saya mencoba mengingat dan menghitung rezeki tak terduga saja, udah nggak bisa kehitung rasanya.

Iya, saking saya terlalu sering merasakan keajaiban rezeki dari-Nya.
Sampai akhirnya saya udah lebih (sedikit) tenang menjalani hidup ini, karena udah yakin, Allah akan selalu memberikan rezeki-Nya, selama kita tidak berputus asa.

Oh ya, btw bulan November 2020 ini, grup kesayangan kami, NBS alias Ning Blogger Surabaya, kembali mengadakan challenge buat membernya, di mana setiap minggu, kami kudu menulis di blog dengan tema yang ditentukan.

Dan tema minggu ini adalah, tentang 'Pengalaman dapat rezeki tak terduga yang paling berkesan', syaratnya bercerita pulak, ya tentu saja saya bahagia karena saya memang lebih suka nulis cerita ketimbang yang a la tips and trik gitu hahaha.


Masa Bokek Paling Bikin Ngeri


Terlahir dari orang tua yang kehidupan ekonominya sangat sederhana, saya udah kenyang betul rasanya hidup pas bahkan kurang pas sejak kecil.
Hanya saja, waktu kecil, palingan saya kesal aja sama ortu yang (terkesan) pelit sama permintaan saya.

Pengalaman Paling Berkesan Dapat Rezeki Tak Terduga

Even saya minta beli buku cerita dong, kagak dibelikan.
Ya bukan sengaja sih sebenarnya, memang duitnya masih kudu dipakai untuk keperluan lain yang jauh lebih penting.

Tapi yang namanya anak kecil gitu ya, sama sekali sulit untuk bisa ikut ngerasain bagaimana deg-degannya orang tua saat bokek melanda.

Di ingatan saya, kami pernah dong waktu kecil terpaksa makan nasi sama garam doang.
Saking seringnya, saya jadi merasa kalau makan nasi campur minyak kelapa dan garam itu adalah makanan yang enak banget, hahaha.

Bahkan, makan Indomie rebus pun terkesan mewah, sampai-sampai kami harus membagi 2 porsi untuk sebungkus Indomie rebus.
Setengah porsi buat makan siang saya dan kakak, setengahnya buat makan malam.

Tapi, setelah saya agak gedean dikit, saya baru tahu, betapa orang tua saya sedih banget melihat kami makan nasi sama garam dan minyak kelapa doang.

Terlebih, setelah saya menikah, lalu punya anak.
Makin mengerti dan merasakan deh bagaimana kesedihan dan kekhawatiran orang tua saat bokek melanda.
Bukan takut ini itu, takut mati kelaparan, tapi takut anak-anak merasakan keprihatinan itu juga, huhuhu.

Yup, di antara banyaknya masa bokek dalam kehidupan saya, masa bokek yang paling bikin khawatir tuh setelah punya anak, terutama setelah anak udah 2 kayak sekarang.
Karena ada 2 mulut yang kudu saya pastikan selalu bisa makan dengan kenyang, ada 2 anak yang kudu saya pastikan bisa terpenuhi kebutuhannya.

Kalau cuman diri sendiri mah, nggak seberapa menakutkan sih buat saya, saking hidup saya mungkin udah 'seram' sejak dulu, hahaha.


Pengalaman Paling Berkesan Dapat Rezeki Tak Terduga


Dari semua kebokekan yang pernah saya rasakan, semuanya selalu berakhir dengan mendapatkan rezeki yang tidak terduga.

Dari waktu kecil dulu, saat mama pusing karena nggak ada uang buat beli beras, lalu tiba-tiba saya liat mama saya sumringah kembali, setelah ada tamu datang.

Ternyata, tamu tersebut adalah pasien, dan meski rata-rata nggak bayar dengan pelayanan yang mama berikan even di luar jam kerja, tapi banyak banget yang datang membawa buah tangan buat kami.

Pengalaman Paling Berkesan Dapat Rezeki Tak Terduga

Dari beras, ikan, sayuran, buah, dan semacamnya.
Yang tentu saja hal tersebut sangat berarti buat kami.

Demikian juga ketika saya mulai dewasa dan akhirnya mengerti betapa sulitnya cari duit itu, saat saya bokek, selalu ada hal-hal yang terjadi dan membuat saya seringnya mewek sekaligus malu sama Allah, saking saya terlalu malas ingat Allah, sementara Dia selalu mengirimkan semua rezeki yang saya butuhkan.

Mulai dari yang ketika lulus kuliah, karena saya nggak mau pulang ke Buton dan jadi PNS, ortu menyetop kiriman uang, padahal ya waktu itu saya belum bisa dapat kerja dan menganggur sampai setahun.

Rasanya mau nangis atau pingsan aja kalau ingat bagaimana saya kebingungan bayar kos, lalu muncullah sang pacar dengan solusinya, yaitu dia membantu saya membayar uang kos saya, dan karena saya nggak mau memberatkan sebelah aja, sebagai balasannya, saya kerjain skripsinya meski kudu mengulang 2 kali, hahaha.

Di saat-saat dulu, sering banget saya kebingungan, lah besok saya makan apa ya?
Sungguh tega banget ortu saya, mana saya anak cewek pula, untungnya masih dilindungi dari hal-hal yang aneh.

Kesedihan dan kebingungan besok makan apa?, atau bahkan nanti malam makan apa?.
Itu ternyata belum termasuk hal yang bikin saya paling berkesan, meski jujur semua itu berkesan.
Akan tetapi yang paling berkesan, justru baru terjadi di tahun-tahun setelah jadi blogger.

Yang pertama, saya udah pernah cerita, bagaimana bingung dan galaunya, pengen pingsan, tapi ingat punya 2 anak yang masih bergantung di saya.
Ketika saat itu saya mendapatkan kabar bahwa paksu kecelakaan, di luar kota pula.

Dan nggak cuman kecemasan ketakutan yang melanda, kebingungan bertambah setelah saya menghubungi kakaknya, ternyata dari semua saudaranya, bahkan orang tua suami, sama sekali nggak ada yang bisa datang.

Astagaaaa...
Saya itu anak rumahan banget.
Saya nggak pernah ke mana-mana tanpa paksu, ditambah ada 2 anak yang satunya masih bayi pula.
Daaann saya nggak tahu cara ke luar kota itu gimana?
Naik bus di mana? bus apa?

Tapi berkat bantuan info dari sahabat-sahabat di grup Ning Blogger Surabaya, saya jadi tahu cara keluar kota, meski ya tetep naik grab aja, hahaha.

Meskipun demikian, saya masih galau kebangetan.
Lah saya tuh punya bayi, dan si kakak masih terlalu kecil diserahkan tugas jaga bayi.
Lalu gimana caranya saya mondar mandir seorang diri di RS sambil bawa bayi dan diikuti anak SD?

Dan lagi-lagi Allah mengirimkan saya rezeki-Nya yang amat sangat saya butuhkan.
teman-teman blogger di daerah tersebut pada berdatangan dan membantu saya jagain si bayi berjam-jam lamanya.

Ya Allah, to be honest, saya belum terlalu kenal loh ama teman-teman blogger dari kota tersebut, tapi mereka mau datang menawarkan semua bantuan yang bisa dilakukannya.
Ya Allah, kalau bukan Dia, mana mungkin saya bisa mendapatkan bantuan dari kota yang sama sekali saya nggak kenal itu.

Dan pengalaman paling berkesan dapat rezeki tak terduga yang kedua adalah, ketika tahun ini.
Tepatnya di waktu bulan Ramadhan, paksu ngambek dan pergi tanpa kabar selama sebulan dong.
Iya, selama sebulan Ramadhan itu, saya hanya benar-benar bertiga sama anak-anak, tanpa duit pula.

Beraaatt banget masha Allah, mana masa pandemi itu jarang dapat job dengan fee yang mencukupi. 
Saya hanya bisa menangis, dan terus berdoa, agar anak-anak tidak perlu merasakan kelaparan karena saya nggak punya duit buat beliin makan.

Dan ajaibnya, saya dibuat terkejut dengan hal-hal yang saya dapatkan selama bulan Ramadhan tersebut.
Dari yang paket tiap hari berdatangan.
Padahal saya nggak pernah mesan apa-apa, dan nggak lagi menerima job review.

Tapi hampir minimal 2 hari sekali, selalu ada saja paket yang datang.
Isinya pun macam-macam, dari sembako, hingga kurma buat buka puasa, hingga lauk pauk.

Bahkan, ketika lebaran hampir tiba, dan keadaan saya masih juga galau, rekening saya bukan hanya terisi oleh beberapa orang, baik keluarga saya, dari ipar, dari teman-teman blogger.
Sampai toples kue lebaran saya ikutan terisi dengan hampers kiriman sahabat blogger juga.

Pengalaman Paling Berkesan Dapat Rezeki Tak Terduga

Sungguh, semua bantuan-Nya kepada saya yang selalu saja datang di saat tepat, merupakan pengalaman paling berkesan buat saya, akan tetapi 2 pengalaman di atas merupakan hal yang paling berkesan, di antara banyak hal berkesan lainnya.

Demikianlah, sesungguhnya Allah selalu menghadirkan semua kebutuhan hamba-Nya, di saat yang paling tepat.
Dan saat itu, merupakan pengalaman paling berkesan buat saya, karena mendapat rezeki yang tidak terduga.


Sidoarjo, 2 November 2020

Artikel ini diikut sertakan dalam challenge 'Nulis Blog Bareng Ning Blogger Surabaya' bulan November 2020
dengan tema : 'Cerita pengalaman paling berkesan dapat rezeki tidak terduga'

Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey

16 komentar :

  1. Yaa Rezeki akan datang dari mana saja dan tak terduka...Meski terkadang Rezeki tak selalu berbentuk uang.😊

    Masalah Takut Bokek...Saya juga paling takut kalau sudah bokek..😊😊 Yaa Karena terlahir dari keluarga Bokek...Maka orang tua saya selalu mengajarkan jangan pernah berhutang sama orang, Jangan pernah meminta belas kasihan orang, Belilah sesuatu atas kemampuan kita dan menabunglah jika keinginan yang kita butuhkan berlebih.😊

    Tapi saya tetap bersyukur meski dari keluarga bokek, Dengan begitu saya jadi anti yang namanya berhutang, Terlebih mengiba kepada orang untuk berharap sesuatu...Ketimbang meminta bagi saya memberi akan lebih baik dan sesuai yang kita mampu.😊

    Terkadang diluaran sana banyak yaa orang yang tak bersyukur dengan rezeki yang ia dapat... Rumah ngutang, Mobil ngutang, Motor ngutang dll....Giliran tak mampu bayar berkata Tuhan tidak adil..😳😳 Atau berkata hidup gw seret amat yaa..😳😳...Ditambah tetangga beli mobil baru, Nahloo makin gelap mata dan pikiran kacau, Yang ada selalu kurang dan kurang terus tanpa pernah berpikir untuk bersyukur dan berpikir jernih.😊😊

    Ada juga yang berkata...Yaa namanya manusia nggak ada cukupnya....Iyalah rasa syukurnya jauh jadinya kurang terus. Coba kalau mau berpikir jernih Allah S,W,T itu selalu mecukupkan rezekinya ke semua umatnya.

    Contohnya tukang becak rezekinya cukup kalau mau bersyukur.....Pejabat Rezekinya lebih dari cukup....Lalu kenapa masih suka korupsi.😳 Naahlooo.? Kurangnya rasa bersyukur jadilah banyak keinginan yang menyebabkan gelap mata..😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Rumah ngutang, Mobil ngutang, Motor ngutang dll....Giliran tak mampu bayar berkata Tuhan tidak adil"

      Abisnya kongkalikong ama marketingnya sih, padahal ya semua kreditur itu punya aturan jelas tentang kredit-kreditan, di mana udah ada syaratnya penghasilan berapa yang bisa kredit, biar bayarnya nggak sulit.

      Lah, malah malsukan data penghasilan, biar di setujui hahaha.

      Tapi, saya nggak jauh beda ama KangSat, buat saya pribadi, mending kerja keras sampai nggak tidur ketimbang berhutang, saya lebih nggak bisa tidur soalnya kalau punya hutang, kepikiran mulu ama hutang.
      Jadilah saya orang yang nggak punya harta banyak, hahaha.

      Hapus
    2. Waduh, sepertinya pada nyindir aku yang hobi ngutang di warung nih.😂

      Hapus
  2. Orang baik, biasanya akan dipertemukan dengan orang2 baik yg lain Rey :). Allah ga mungkin lupa, sekecil apapun kebaikan yg kamu udah lakuin, pasti akan berbalas di saat yg tepat. Makanya sesulit apapun kondisi , jgn pernah ragu akan seperti apa besok hari. Aku slalu yakin Tuhan bakal menolong di saat kita bener2 meminta dan butuh :).

    BalasHapus
  3. Gusti mboten sare, aku suka sama kata-kata ini Mbak Rey.
    Semua orang punya caranya masing-masing untuk merasakan kehadiran Yang Esa dalam dirinya. Aku sedang belajar untuk menerima semua bentuk sebagai rezeki, mau itu yang senang atau sedih.
    Aku pernah coba tanya sama partnerku, "menurut kamu cobaan itu apa sih?"
    Kata dia, sesederhana g tau mau ngapain hari ini, udah termasuk cobaan. Dari situ aku belajar kalau aku hanya fokus pada

    cobaan = hal buruk yang kerusakannya berskala besar pada diri (depresi, kehilangan harta, dll)

    sampai lupa kalau hal sekecil tadi itu termasuk cobaan juga. Yang damage nya sendiri adalah habit, malas. Aku mencoba merubah cara pandangku, bahwa rejeki itu g harus nunggu orang lain dari antah berantah nolongin di kala kesusahan. Yang kecil, yang kelihatannya sepele, seperti bernafas, ini udah itungan 1 rejeki. Berarti kalau diakumulasi dengan melihat semua yang ada didiriku, ini rejekinya banyak banget. Matur sembah nuwun marang Gusti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bangeeettt say!
      Punya panca indera yang berfungsi dengan baik itu luar biasa karunianya.
      Bisa bernafas lega, bahkan itu bisa membuat saya bisa nggak melulu memikirkan hidung yang kurang bangir kek orang bule hahaha.

      Rezeki bisa berbentuk apapun, dan demikian juga cara kita menjemput rezeki itu :)

      Hapus
  4. Alhamdulillah rejeki selalu ada saja ya mbak Rey. Disaat kebingungan waktu suami kena kecelakaan, teman teman blogger mau menolong dengan menunjukan arah ke tempat rumah sakit, selain itu ada juga yang mau berbaik hati mengasuh anaknya selama berjam-jam padahal waktu itu belum terlalu kenal akrab ya.

    Begitu juga dengan Ramadhan tahun ini waktu lagi sepi order Alhamdulillah dapat kiriman paket beberapa hari sekali ya. Sungguh Allah SWT maha pemurah.

    Semoga saja kedepannya mbak Rey makin banyak dapat job yang fee nya besar ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Allah, makasih banyak Mas.
      Mas Agus tuh sebagai salah satu orang yang juga sangat mengisnpirasi tentang rasa syukur, tentang semangat.
      Makasih banyak udah selalu menginspirasi Mas :D

      Hapus
  5. Kalau di kitab suciku ada ayat yg kurang lebih bunyinya gini "Tuhan tidak akan memberi ular pada hambanya yg meminta roti", (aku sok alim banget hahaha), Jadi aku percaya banget, Tuhan pasti cukupkan apa yg kita butuhkan ya mbak rey, selama kita selalu berusaha & berharap hanya kepada-Nya. Apalagi mbak rey waktu itu posisinya lagi ditinggal suami, tanpa kabar, harus ngurus 2 orang anak, rejeki pasti ada aja ya mbak.

    Btw mbak, aku kepo, pacar mbak rey jaman kuliah yg bayarin kosan itu yg jadi suaminya mbak rey skrg apa bukan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget say, intinya memintalah kepada-Nya ya :)

      Hahahaha, iya say, pacar saya mah cuman 1 doang hiks :'D

      Hapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Aku yakin, Tuhan pasti beri yang terbaik, dan buka jalan untuk mba Rey, karena mba Rey selalu melakukan yang hal2 baik untuk orang lain. Buktinya, di dalam kesusahan, Allah berikan banyak berkah untk mba Rey. Jangan khawatir hari esok...

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin aamiin aamiin.
      Makasih banyak juga semua semangatnyaaaa :*

      Hapus
  8. menarik nih ceritanya teh rey, terkadang rezeki itu memang datang tiba-tibaa ya, bahkan di saat kita tidak punya apa-apa dan dari situlah kita belajar untuk bersyukur

    ngomong-ngomong ini cerita lama yak, karena masih pacaran, he-he

    BalasHapus
  9. part di awal-awal yang intinya "anak kecil masih belum paham deg-degannya ortu pas lagi bokek", jadi keinget diri sendiri, berarti dulu aku mana mikir minta ini itu, kondisi ortu aslinya gimana, yang aku tau mereka punya duit hehehe
    dan sampe gede kuliah pun minta duit juga ga pernah nanya ortu lagi ada duit apa enggak, asal minta aja, padahal ya takut takut gimana gitu,duhhhh
    pas udah bisa cari duit sendiri dan manage duit sendiri, begini rasanyaa kalau lagi bokek
    setuju sama temen temen diatas, pintu rejeki bisa datang dan terbuka dari siapa saja, rejeki nggak selalu materi, hal lain pun seperti bantuan sederhana aja bisa dibilang rejeki
    kayak aku yang ditolongin orang buat nyari lokasi hotel yang nyelinep aja udah aku anggap rejeki ketemu orang baik. begini aja udah bikin seneng

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)