Film Jepang Mother (2020), Tentang Ibu Toksik dan Anak Penurut

review film jepang mother 2020

Film Jepang berjudul Mother ini, bikin bertanya, apa yang ada di benak kita, jika mendengar kata IBU atau Mother?
Sudah pasti, sosok yang penuh kasih sayang, rela berkorban untuk anak, penuh cinta.

Meskipun mungkin output-nya berbeda-beda, ada ibu yang begitu cinta pada anaknya, tapi tidak menyertai anaknya setiap saat.
Ada pula yang mencintai anaknya, dengan memberikan hal-hal tegas.

Tapi, bagaimana jika sosok ibu yang digambarkan, adalah sosok yang egois, hanya memikirkan dirinya sendiri, memikirkan kesenangannya sendiri.
Ebentar, kayaknya sih zaman now juga ada ya, hahaha.

Ibu yang bercerai dengan suaminya, lalu menikah lagi, dan anaknya malah dititipin di rumah neneknya.
Kayaknya dari zaman dulu, juga banyak ibu yang seperti itu, meskipun ya bukan salah ibu semata sih ya, ayah juga lebih bersalah, karena setelah bercerai, seharusnya nafkah anak ya ditanggung oleh ayah.

Bukan hanya dalam aturan Islam, di Jepang pun berlaku hal demikian.
Di mana, ketika ayah dan ibu bercerai, sang ayah diberi kewajiban menafkahi anaknya setiap bulannya.

Oh ya, kenapa jadi meluber ke mana-mana nih? hahaha
Padahal ya, seperti judulnya (tsah, kek ngevlog ajah!), saya bakal ngobrolin tentang film Jepang berjudul Mother, yang baru tayang tahun ini.

Saya nonton film ini, bermula dari iseng browsing, dan membaca beberapa judul reviewnya, bikin saya penasaran, karena menceritakan kisah ibu toksik dan anaknya.
Pas anaknya, laki pula.
Saya kan jadi penasaran, apa jangan-jangan filmnya kayak saya yang suka ngamuk ke anak? hiks!


Sinopsis Lengkap Film Jepang Mother (2020)


Spoiler allert!!!

Akiko (Nagasawa Masami), adalah seorang single mom, yang hidup bersama putra semata wayangnya, Shuhei (Okudaira Daiken).
Dia adalah seorang ibu yang terlalu malas untuk serius menjalani hidup yang lebih baik.
Yang ada di pikirannya hanyalah bermain judi, yang mengakibatkan uangnya selalu saja raib tak berbekas.

sinopsis lengkap film mother 2020
Source : cnnindonesia.com

Adegan dimulai dengan Shuhei kecil (Sho Gunji) yang berjalan pulang dari sekolah, tiba-tiba dari arah berlawanan muncul ibunya, Akiko.
Ibunya berseru gembira memanggil Shuhei, dan ketika berjongkok, dia melihat lutut Shuhei terluka, seketika dia menjilat luka Shuhei, dan mengajaknya berenang bersama.

Di kolam renang, kelakuan Akiko pun sangat menyebalkan, di mana dia sangat berisik, dan tidak mempedulikan teguran penjaga kolam, di mana seharusnya mereka tidak boleh melompat ke dalam kolam.

Setelahnya, Akiko mengunjungi rumah orang tuanya, di sana, dia marah-marah karena baik ibu maupun kakak perempuannya, tidak mau lagi meminjamkan uang kepadanya.  
Akiko marah, sekaligus memelas, dan protes kepada ibunya yang tak pernah mau menyekolahkan dia, hanya fokus menyekolahkan kakaknya.

Namun, kakaknya berkilah, orang tuanya sengaja tidak menyekolahkannya, karena Akiko terlalu bandel, dan tidak mau serius sekolah.

Akiko akhirnya pergi dari rumah tersebut, dengan membawa sedikit uang pemberian kakek Shuhei untuk Shuhei.

Bukannya mencari pekerjaan demi mendapatkan uang, Akiko malah mengajak Shuhei ke tempat permainan, di sana dia berkenalan dengan lelaki yang sama koplak-nya bernama Ryo (Sadao Abe).
Lalu hubungan mereka berlangsung hingga ke rumah sewa Akiko.

Sesampainya di rumah, Akiko malah sibuk bermesraan dengan lelaki tersebut, sementara dia memerintahkan Shuhei membuatkannya makanan, sayangnya gas maupun stok makanan habis, karenanya Akiko menyuruhnya membelikan makanan di luar.

Beruntung Shuhei masih punya sisa uang dari kakeknya, untuk membeli mie instan dan sekalian memasaknya di toko, saking di rumah nggak ada gas.

Keesokan harinya, Akiko malah menitipkan Shuhei ke petugas dinas sosial, dan dia pergi entah ke mana. Sementara petugas tersebut nggak mungkin membawa pulang Shuhei ke rumahnya, akhirnya dia membelikan beberapa bahan makanan dan mengantar Shuhei pulang ke kamar sewanya.

Namun sayang, si petugas kebersihan itu tidak mau membelikan gas, akhirnya Shuhei hanya bisa makan mie instan mentah.  
Shuhei terus menunggu ibunya pulang, dan keesokan harinya, barulah ibunya menelpon, yang mana malah meminta Shuhei mengiriminya uang.

sinopsis film jepang mother 2020
Shuhei bolos, malah diajak renang, source : kincir.com

Btw, Shuhei ini sebenarnya masih punya ayah, yang begitu sayang padanya, dan bertanggung jawab dengan rutin mengirimi uang nafkah buat anak setiap bulannya.
Namun sayang, Shuhei lebih memilih ikut ibunya yang kebanyakan nomaden, ketimbang ayahnya.   
 
Sepulang ibunya, ternyata dia tetap bersenang-senang dengan Ryo, dan ketika Shuhei protes karena ibunya lama perginya, Shuhei menjelaskan kalau dia sendirian menanti ibunya di rumah.
Akiko yang akhirnya Akiko malah memikirkan sebuah ide gila, yaitu memeras si petugas dinas sosial tersebut.

Akiko memanfaatkan Shuhei, untuk berpura-pura jadi korban pelecehan seksual, dan mengancam si petugas tersebut, dengan meminta uang yang sangat besar.
Sayangnya terjadi kekacauan, yang berakibat petugas tersebut tertusuk pisau, dan seketika Akiko, Ryo dan Shuhei melarikan diri ke luar kota, takut ditangkap karena pembunuhan.

Di luar kota, meski mereka hanya bisa tinggal di tempat seadanya, tapi Ryo bertanggung jawab, dengan bekerja untuk membiayai hidup mereka.
Kadang juga, Ryo membawa pulang sisa makanan enak dari tempat bekerjanya, yang bisa disantap bersama Akiko dan Shuhei.

Sekilas mereka adalah keluarga yang hangat.
Meski hidupnya selalu berkekurangan.

Suatu hari, Akiko iseng menelpon ke rumah ibunya.
Ibunya memberi tahukan , bahwa seorang petugas dinas sosial datang mencarinya.

Akiko sedemikian bahagianya, karena mengetahui, ternyata petugas tersebut tidak sampai mati, dan juga tidak menggugat mereka.
Ryo lalu mencuri banyak uang dari tempatnya bekerja, lalu mereka pulang ke kota, dan menginap di hotel yang mewah, dengan uang hasil curian tersebut.

Sayangnya, Akiko hamil lagi, setelah sebelumnya dia memanfaatkan Shuhei untuk meminta uang dari mantan suaminya, dengan alasan uang sekolah buat dharmawisata.
Masih kurang, dia kembali menyuruh Shuhei meminta uang kepada kakak perempuannya, yang tentu saja ditolak oleh kakaknya.

Terakhir, dia menyuruh Shuhei meminta uang kepada kakek dan neneknya, Shuhei mengatakan kalau ibunya hamil lagi.

Neneknya marah besar, merasa malu, karena Akiko selalu saja hamil dan tidak punya uang.
Etdah, padahal baru juga udah kali hamil *eh, hahaha

Dan ketika Akiko mengatakan pada Ryo tentang kehamilannya, Ryo malah marah dan memilih meninggalkan Akiko dan Shuhei.
Demi bertahan mendapatkan tempat tinggal, Akiko mencoba merayu pemilik kamar sewa, sayangnya meskipun Akiko sudah menyerahkan tubuhnya, tapi si pemilik kamar hanya memberikan mereka tenda di atas bangunannya untuk tidur.

Demikianlah, waktu terus berlalu, Akiko akhirnya melahirkan anak perempuan yang lucu, Shuhei tetap setia mendampinginya, bahkan mengurus adik perempuannya.

Akiko, masih saja hidup dengan tidak jelas, suka berjudi, hingga mereka menggelandang di pinggir jalan. Beruntung, di Jepang pemerintah amat memperhatikan masyarakatnya, karenanya, meski berkali mengecewakan, Akiko tetap dibantu oleh pemerintah.

mother 2020
Ibunya pacaran teroosss, source: beyazperde.com

Diberikan tempat tinggal, dapat uang bantuan dari dinas sosial, meskipun semua itu nggak cukup.

Suatu hari, Ryo datang lagi, dan meski awalnya kesal, ternyata Akiko tetap menerimanya.
Mereka kemudian tinggal ber-4 di ruangan yang kecil.

Sementara Shuhei, mendapatkan pendidikan gratis oleh pemerintah dengan mengikuti semacam kelas paket C gitu.
Sayangnya, ibunya selalu melarang dia belajar, meskipun hanya membaca buku.
Terlebih suatu hari, Akiko dan Ryo kembali berbenah.

Mereka harus pergi, karena Ryo dikejar oleh penagih hutang.
Shuhei memohon untuk tetap tinggal, tapi Akiko memberikan alasan menohok yang membuat Shuhei terpaksa ikut bepergian lagi.

Ternyata, meskipun mereka sudah ikut Ryo pergi jauh, Ryo malah meninggalkan mereka di tengah jalan.
Dan untuk bertahan hidup, beruntung Shuhei akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan.
Bukan hanya itu, Shuhei juga beruntung mendapatkan bos yang baik, sehingga dia sering diberi makan gratis, serta diizinkan membawa ibu dan adiknya tinggal di mess pekerja.

Sayangnya, sikap suka judi Akiko tidak pernah hilang, sehingga Akiko selalu saja memaksa Shuhei untuk meminjamkan uang dari bosnya.
Terakhir bahkan memaksa Shuhei mencuri barang-barang berharga di kantor, dan akhirnya ketahuan bosnya.

Bosnya memaafkannya, namun datang ke ruangan mereka dan memarahi Akiko, meski akhirnya malah diundang makan-makan di rumah bosnya, dan oleh bosnya Akiko diberikan pekerjaan untuk bersih-bersih di kantornya.

Sampai akhirnya Ryo menghubunginya, meminta uang banyak dari Akiko, karena dia akan dibunuh oleh penagih hutang.
Lagi-lagi Akiko memaksa Ryo untung mencuri dari brangkas kantor.

Sayangnya uang hasil curian mereka tidak cukup untuk membantu Ryo, dan di tengah keputus asaan, Akiko malah memaksa Shuhei untuk membunuh neneknya, karena tahu neneknya menyimpan uang di rumahnya.

Entahlah, Shuhei sedemikian penurut kepada ibunya, dan mau saja disuruh mencuri, bahkan membunuh.

Beranikah Shuhei mengikuti perintah ibunya untuk membunuh neneknya?
Bagaimana nasib mereka selanjutnya?
Sila tonton sendiri di Netflix deh (etdaaahh, saya kok kayak marketingnya Netflix ya, hahaha).




Review Film Jepang Mother (2020)


Sungguh nggak sabar, saya untuk mereview film ini, mengingat, kebanyakan review orang terhadap film Mother ini di internet, sungguh tak ada positifnya sama sekali, seolah mengatakan ibu adalah malaikat.

Duhhh...

Oh ya, btw film ini sebenarnya masih baru loh, baru tayang sekitar tanggal 3 November 2020 ini di Netflix.
Namun sebelumnya telah dirilis di jepang, pada tanggal 3 Juli 2020 lalu.

Film yang disutradarai dan skenarionya ditulis : Tatsushi ลŒmori serta Takehiko Minato ini, konon merupakan kisah nyata yang terjadi di Jepang pada tahun 2014 lalu.
Kisahnya cukup fenomenal, karena di tahun itu terdapat sebuah berita, di mana ada anak laki-laki yang tega membunuh kakek maupun neneknya. (eh spoiler dah, hahaha)

Mengenai filmnya sendiri, meski datar, dan saya butuh 2 kali menontonnya, karena kepotong, saat menonton pertama kali, saya ketiduran sodara, hahaha.
Namun saya rasa kisahnya sangat menarik.

Menariknya itu bukan hanya karena filmnya sih menurut saya, tapi karena gagal pahamnya penonton memaknai filmnya.
Atau bahkan, jangan sampai penulis skenarionya pun mengarahkan halnya seperti itu kali ya.

Mengenai akting pemainnya.
Saya suka banget ama si Shuhei, baik yang kecil maupun yang dewasa.
Selain mukanya mirip (pinter betul ya nyari cast yang mirip), pun juga aktingnya mirip, hahaha.

Akting si Akiko atau Nagasawa Masami juga bagus, meski bete banget dengar suaranya yang kalau ngomong ama Shuhei selalu bentak-bentak, mengingatkan saya kalau udah marah ke anak-anak, hiks.

Dan untuk keseluruhan film ini, baik cerita dan maknanya, serta akting pemain utama, saya beri nilai 4 dari 5.


Makna dan Pesan Film Jepang Mother (2020)


Menurut saya, biar kata film ini diambil dari kisah nyata, dan mungkin dimaksudkan untuk mengungkap misteri penyebab ada anak remaja nekat membunuh kakek dan neneknya tersebut.

film jepang mother 2020
Malah sibuk ngamatin kerutan, source : decider.com

Tapi bagi saya, film ini amat sangat full makna, khususnya edukasi kepada khalayak, bahwa ibu adalah sosok wanita yang dititipkan rahim untuk menghadirkan titipan-Nya di dunia ini.
TAPI IBU BUKAN MALAIKAT!!!

Duh, saya geram sendiri, membaca banyak review yang menyudutkan seorang ibu.
I know, si Akiko itu bukanlah ibu yang baik di mata orang umum.
Tapi, bagaimana bisa dia membuat Shuhei, anaknya begitu bucin kepadanya, bahkan mengorbankan apapun demi ibunya?

Bahkan di akhir film, saya yang udah ngantuk, buyar deh ngantuknya, karena mendengar pengakuan Shuhei.
"Aku mencintai ibuku, semua memang terlihat buruk, tapi... apakah mencintai ibu itu adalah buruk juga?"
Huwaaaaa.... kunangis dong!

Sebagai ibu yang jauh dari kata sempurna, saya terharu mendengarkan hal itu, karena sesungguhnya saya bisa mengira-ngira, apa jawabannya, dari pertanyaan banyak penonton.

Mengapa Shuhei masih mencintai ibunya, bahkan dengan semua yang dia lewati?

Jawabannya, anak tak butuh ibu yang sempurna, anak butuh ibu yang selalu ada untuknya, dan menerimanya apa adanya.

Sejak kecil, meski kelakuan ibunya sungguh jauh dari konotasi 'ibu yang pantas disebut ibu'.
Tapi ibunya sama sekali tidak pernah mengubah Shuhei harus begini dan harus begitu.

Ketika penonton gemas melihat Shuhei bolos dan ibunya malah mengajaknya berenang.
Penonton mendikte, bahwa seharusnya ibu yang baik adalah ibu yang mendorong anaknya untuk sekolah, bukannya mengajaknya bolos.

Tapi, jiwa bebas Akiko adalah impian semua anak-anak.
Akiko memang wanita dewasa, tapi dia bagaikan anak-anak.
Di pikirannya, hanya ada kesenangan semata.
Persis seperti anak-anak.

That's why Shuhei mencintainya.

Dan yang paling bikin Shuhei jatuh cinta pada ibunya, karena ibunya selalu ada untuknya, tak pernah meninggalkannya.
Biar kata mereka hidup di kolong jembatan, atau tidur di trotoar, tapi Akiko tidak pernah membiarkan anaknya dipisahkan dengannya.

Terlihat banget, ketika Akiko menggunakan Shuhei untuk meminta uang ke mantan suaminya.
Ayah Shuhei memeluk Shuhei dengan erat, dan Akiko cemburu karena itu.

Bayangin aja, bagaimana bisa Shuhei mau ikut ayahnya, hidup enak, terjamin masa depannya, tapi dia bakalan kesepian, sementara hidupnya dengan ibunya, selalu bersama dari waktu ke waktu?

Akiko mencintai anak-anaknya dalam kesenangannya.
Itulah mengapa, biar kata mereka menggelandang, sedikitpun dia tidak mau menggugurkan anak keduanya.

Itu juga yang menjelaskan, dia rela pura-pura terlihat cari kerja, agar pemerintah masih mau mempercayakan dia mengasuh anak-anaknya, meski cuman terlihat aja.

Akiko sungguh mencintai anak-anaknya, sayangnya dia mencintai anaknya layaknya anak kecil, cuman tahu memiliki saja, nggak tahu cara besarinnya gimana?

Saya jadi dapat banyak insight menarik dari film Mother ini.
Dan biar kata penonton lainnya heran, mengapa judulnya MOTHER, sementara ceritanya amat sangat jauh dari konotasi mother yang 'seharusnya'. 

Ya karena menjadi ibu yang baik, tidak selalu harus seperti malaikat.
Bukan juga seperti kata orang, anak-anak butuh ibu yang bahagia.

TIDAK!
Anak-anak juga butuh IBU yang tak pernah meninggalkannya, dalam keadaan apapun.
Jadi, kata siapa anak butuh ibu yang bahagia, lalu demi kebahagiaannya si ibu bercerai dengan suaminya, lalu menikah lagi, lalu ikut suaminya dan melupakan anaknya yang dulu.

Lalu, bagaimana bisa seorang anak butuh ibu bahagia, tapi ibunya bahagia sama keluarga barunya, dan melupakannya?

AKAN TETAPI...
Semua memang butuh diarahkan.
Menjadi ibu seperti Akiko juga tak baik sepenuhnya buat anak.
Biar kata anak jadi bucin banget dan menganggap ibunya adalah malaikat.
Tapi kalau ibunya juga kayak Akiko, hasilnya anaknya jadi nggak punya masa depan yang lebih baik.

Hal yang harus kita ambil dari film Mother ini adalah, bahwa adalah penting menjadi sahabat buat anak-anak kita.
Sahabat sejati, yang tak pernah meninggalkan mereka apapun keadaannya.
Sahabat sejati, yang tak pernah membebani anaknya harus pintar dan begini dan begitu.

Oh ya, btw Akiko memang sering menyuruh anaknya, dari yang suruhan biasa kayak minta dibelikan makanan dan minuman, hingga menyuruh anaknya mencuri, bahkan membunuh.
Tapi Akiko sama sekali nggak memaksa Shuhei dengan keras untuk itu.

Akiko hanya menjelaskan kesedihannya atau ketakutannya kepada Shuhei, dan Shuhei akan bertindak sendirian.
Karena Shuhei begitu mencintai ibunya, dan tak mau melihat ibunya bersedih.

Bahkan, setelah Ryo memukuli ibunya, lalu ibunya meminta dia mencuri uang di brankas bosnya.
Awalnya Shuhei menolak, namun Akiko mengatakan bahwa Ryo akan dibunuh jika tidak ditolong.
Shuhei tahu ibunya sangat bucin ke Ryo, dan tanpa banyak tanya lagi, Shuhei lalu mencuri uang yang dimaksud.

Ahhh, semoga saya bisa menjadi Akiko dalam versi yang lebih baik.
Bisa menjadi cinta sejati anak-anak saya.
Bukan karena saya menyayangi mereka bagai malaikat, tapi karena saya adalah they bestfriend yang selalu belajar dan berusaha sekuat tenaga menjadi ibu yang baik.

Btw, Shuhei itu mengingatkan saya akan si kakak, yang begitu mencintai saya, meski sering banget saya bentak, huhuhu.

Terimakasih Akiko, kau memberikan saya banyak pelajaran dari film Jepang Mother ini.

Demikianlah.

Ada yang sudah nonton?
Share yuk scene atau makna yang diambil dari film ini?


Sidoarjo, 29 November 2020

Sumber : film Mother (2020) dan opini pribadi
Gambar : berbagai sumber

3 komentar :

  1. Wah ini udah sering liat banget hasil promo2 netflix tapi belom pernah kepo sama sekali tentang filmnya. Ternyata keras banget dan malah mengangkat sisi lain dari seorang ibu ya, kayak kata Mba Rey "ibu yang bukan malaikat". Kalau baca dari reviewnya ini sepertinya slow pace kah Mba?

    Btw Mba Rey keren bisa melihat makna dibalik film ini. Aku pasti emosi doang bawaannya wkwkwk pas baca aja udah emosi banget gak akan kepikiran deh makna sesungguhnya dari film ini

    BalasHapus
  2. pas baca di awal-awal reviewnya,, jadi mikir "tega juga nih si ibuk ke anaknya", cara mengasihi ibuknya ke anaknya juga beda dengan orang tua lainnya mungkin ya, ada kerasnya tapi hati ibuknya sebenernya hello kitty gitu alias mellow lembut, cuman ga di tampakkan aja
    tapi gemes juga kalau ibuknya sampe nyuruh anaknya buat bunuh neneknya, apalagi ceritanya dari kisah nyata. di Indo aja ada berita cucu berani bunuh nenek atau kakeknya, ehh di Jepang ada juga ternyata

    BalasHapus
  3. Naah ini kenapa aku suka juga juga baca review dari sisi kamu Rey :). Karena bisa beda dari review kebanyakan yg pastinya kalo film begini mah, lgs pada menghujat rame2 si ibu ato kalo si netijen lebih gesrek , si aktris di hujat rame2 di IG pribadi wkwkwkwkwkk.

    Menarik yaaa, tapi ini endingnya bakal gimana :D. Aku beneran takut kebawa baper kalo sampe endingnya sedih ... Makanya kalo udh berbau ttg family apalagi kisah nyata, mnding cari yg happy. Kalo sedih, aku LBH suka baca spoiler hahahaha

    Netflix mah gituuu, giliran aku udh ga langganan, bagus2 film nyaa :p. Kemarin aja pas msh langganan, filmnya ga menarik hati. :D . Tapi dulu aku langganan ini hanya supaya bisa nonton drakor. Tp ternyata viu jauh LBH banyak pilihan kalo utk drakor. Makanya LBH milih viu. Eh, netflixnya malah bagus2 utk film lainnya :D.

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)