Ketika Fitrah Si Kakak Mencintai Bangun Subuh (Tak Sengaja) Saya Rusak

Ketika Fitrah Si Kakak Mencintai Bangun Subuh (Tak Sengaja) Saya Rusak

Sharing By Rey - Sesungguhnya semua anak terlahir dengan membawa modal yang diberikan Allah padanya.

Bukan hanya rezeki, tapi juga anak lahir dengan membawa berbagai fitrah atau potensi yang sangat berguna dalam menjalani hidupnya di dunia ini.

Allah Maha Pengasih, rigth?
Sangat tak mungkin Dia menitipkan milik-Nya, kepada manusia, mahluk yang sangat jauh dari yang namanya kesempurnaan.
Jika tanpa modal sedikitpun.

Disclaimer :
Tulisan ini murni menyimpan memori tentang kehidupan saya dan anak-anak, sama sekali tidak bermaksud menjudge orang lain, dan juga tidak mau dijudge karena ini, hahaha.

Dan begitulah, mau seperti apa bentuk anak manusia yang lahir di dunia ini, baik yang lengkap dan sehat tak kekurangan satupun, hingga yang lahir dengan berkebutuhan khusus, semuanya terlahir dengan modal fitrah atau potensi yang diberikan sang Penciptanya.

Fitrah atau potensi anak adalah bawaan anak sejak lahir, jadi kata siapa bayi lahir ke dunia ini dengan tanpa membawa apa-apa?
Mereka sudah membawa modal fitrah untuk bertahan hidup, di mulai dari kemampuannya mencari puting ibunya ketika IMD sesaat dia terlahir ke dunia ini, hingga kemampuannya untuk bertahan hidup dengan melatih paru-parunya beradaptasi terhadap udara dunia di luar rahim, dan masih banyak lagi.


Bukan hanya itu, semakin bertambah usianya, semakin terlihat beragam potensi yang Allah tanamkan ke anak.
Salah satunya adalah bahwa Allah sudah mengajarinya untuk bangun sholat Subuh, karenanya coba perhatikan, betapa semua bayi itu suka banget terbangun saat waktu Subuh.


Manfaat Fitrah Anak Mencintai Bangun Di Waktu Subuh


Ada banyak fitrah yang anak bawa sejak lahir, tapi di sini saya hanya ingin lebih membahas tentang fitrah anak yang sudah terlihat sejak mereka bayi, yaitu sering banget terbangun di waktu subuh.

Ketika Fitrah Si Kakak Mencintai Bangun Subuh (Tak Sengaja) Saya Rusak

Kedua anak saya, baik si kakak maupun si adik juga sama, sering banget kebangun di waktu subuh, bahkan sebelum adzan subuh bergema.

Apa sih manfaatnya?
Kalau kita pikir secara mendalam, ya sebagai alarm juga buat kita untuk segera bangun dan sholat subuh.

Dan ternyata, bukan hanya buat kebaikan orang tuanya, fitrah anak yang suka bangun di waktu subuh itu, ternyata hanya tinggal menanti panutan dan dukungan dari orang tuanya, agar nanti anak terbiasa bangun dan sholat subuh, khususnya setelah dia mencapai usia wajib sholat.

Balik lagi ke habbit atau kebiasaan, yang namanya kebiasaan itu bakal sulit diubah jika memang udah terlalu lama terbiasa.
Dan ini saya buktikan juga dengan sulitnya mengajari si adik toilet training, lantaran dia terlalu lama terbiasa BAK dan BAB di popoknya, bahkan kadang saya membiarkannya menunggu agak lama, sampai saya mengganti popoknya, ckckckck.

Karenanya, bahkan sampai saat ini, si adik belum lulus toilet training dong, huhuhu.
Terlebih, saya masih kurang konsisten mendukung kebiasaan tersebut, di mana si adik masih juga bertemu dengan popok, khususnya di malam hari.

Back to bangun subuh.
Bayangkan, jika anak sudah terbiasa bangun subuh sejak bayi, dan orang tuanya selalu mengikuti kebiasaan tersebut, dijaga terus sampai anak besar.

Terlebih ketika bangun subuh, anak juga diikutkan dalam kegiatan kita wudhu maupun sholat subuh, begitu saja terus, sampai akhirnya anak terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan seperti itu.
Maka orang tua akan menarik nafas lega, bebas stres ketika anak mulai masuk usia wajib sholat. 
 

Ketika Fitrah Si Kakak Mencintai Bangun Di Waktu Subuh Tak Sengaja Saya Rusak


Sewaktu si kakak masih bayi, sungguh dia adalah anak yang manis dan anteng, saking anteng-nya, kepalanya peyang dong karena tiduran telentang doang hahaha.

Dan sama dengan bayi-bayi lainnya, si kakak juga sering banget kebangun di waktu subuh, terlebih ketika saya kembali bekerja setelah cuti melahirkan 3 bulan lamanya, kami terpaksa balik ke rumah mertua saking takut kalau si kakak bayi dijaga orang asing sendirian.

Rumah mertua saya, nggak jauh dari masjid, yang toanya, masha Allaaaahh, kek nampolin gendang telinga.
So, off course bukan hanya bayi yang kaget dengan adzan subuh yang menggelagar, sekampung juga bakalan terbangun karena itu.

Karenanya, si kakak selalu bangun subuh, biar kata semalam dia rewel karena kolik kayaknya.
Bahkan seringnya, sebelum waktu subuh tiba, dia udah bangun.

Ketika Fitrah Si Kakak Mencintai Bangun Subuh (Tak Sengaja) Saya Rusak

Asyiknya si kakak jauh lebih anteng, biar udah bangun ya diam aja gitu, anteng dikasih mainan, lalu saya taruh di stroller dan saya tarik ke sana ke mari, termasuk ke dapur menyiapkan makanannya.

Sayangnya, si mamak Rey ini terbiasa banget yang namanya begadang dan bangkong aka bangun siang.
Jadi, hanya saat weekday aja si kakak bayi terbiasa bangun subuh, kalau weekend, bahkan udah bangunpun saya masih melungker aja di tempat tidur, kadang saya bikinin susu aja, saya susuin terus akhirnya dia main sendiri sampai akhirnya tertidur kembali.

Keadaan makin parah, setelah saya resign dan jadi IRT.
Astagaaaa, sudahlah saya sering begadang semalaman, kadang habis subuh baru saya bobok, awalnya si kakak bayi ketiduran sendiri, tapi lama-lama dia ikutan saya dong.

Hidupnya jadi ikutan kebalik, siang bobok, malam begadang sampai pagi, ckckckck.
Begitu aja terus, sampai akhirnya tanpa sadar waktu terus berlalu, dan si kakak mulai masuk TK Islam, mulai belajar sholat, dia selalu rajin ikut saya semua waktu sholat, rajin ikutan wudhu, tapi tidak dengan sholat subuh.

Dia terlalu ngantuk untuk sekadar buka mata sebentar sholat subuh dulu, baru tidur lagi, yang ada dia bahkan tidur di saat adzan subuh bergema.
Sering dengar kan, banyak yang ngomong, adzan subuh itu semacam diubah oleh setan jadi sebuah alunan lagu menenangkan, agar manusia malah semakin terlelap dan melewatkan waktu sholat.

Bahkan orang yang udah puas tidur dengan cukup semalaman aja, begitu sulit bangun untuk sholat subuh, apalagi anak-anak yang begadang semalaman.

Dan keadaan tersebut akhirnya jadi boomerang yang menyedihkan, khususnya buat saya.
Ketika si kakak ternyata membawa kebiasaan tersebut sampai sekarang, huhuhu.

Alhasil?
Astagaaaa, saya stres banget tiap kali membangunkan dia untuk sholat subuh, untuk sholat lainnya, meski kadang juga masih harus diingatkan, tapi minimal masih jauh lebih mudah, ketimbang sholat subuh.

Dari yang dia sulit bangunlah, udah bangun ngesot sampai kamar mandi dan celananya kotor tapi dia nggak mau ganti, ckckck.
Belum lagi, saking dia ngantuk wudhu asal-asalan, bahkan kadang nggak lengkap, saking wudhunya sambil merem karena masih ngantuk banget.

Pas sholat juga gitu, kadang dia jatuh pas berdiri, saking dia ketiduran dong.
Atau kadang pas sujud nggak bangun-bangun, eh pas saya panggil, dia udah ngiler dong, hahaha.

Masha Allah, saya harus istigfar kuat-kuat, memohon dengan penuh kepada Allah agar diberikan kesabaran, demi si kakak tidak melewatkan sholat subuh, meski seringnya sih bocor juga, alias saya ngomel panjang kali lebar, ya Allah ampuni hamba-Mu ini.

Sungguh ya, being a mom itu bukan sekadar hamil melahirkan dipamerkan ke keluarga dan khalayak kalau saya ini normal dan lengkap karena udah punya anak kandung.

Bukan pula hanya sekadar melahirkan, mengasuhnya biar bisa tumbuh, nggak sakit-sakitan dan semacamnya.
Bukan juga hanya sibuk mencari sekolah terbaik untuk menyiapkan modal masa depannya.

Tapi, being a mom itu adalah sebuah pengorbanan seumur hidup, di mana tentunya dengan kerjasama dan peran sang ayah juga ikutan bersama membimbing anak-anak agar menjadi pribadi atau manusia yang bisa dipertanggung jawabkan saat Allah menanyakan hal tersebut ketika kita 'pulang' nanti.  


Fitrah Anak Bangun Subuh Juga Mengajari Orang Tua Untuk Lebih Baik


Sebenarnya bukan hanya fitrah anak selalu suka bangun di waktu subuh, yang akhirnya mengajari dan mengingatkan kembali para orang tua tentang hidup disiplin termasuk sholat subuh.

Tapi juga fitrah anak lainnya, termasuk fitrah anak mencintai kebersihan agar toilet trainingnya bisa dengan cepat lulus.

Semua itu menyadarkan saya, bahwa sesungguhnya, kalau menjadi ibu itu sama sekali nggak bisa disambi-sambi alias harus fokus dan konsisten.

Seperti membangun bisnis, jika ingin hasil yang terbaik dan cepat berkembang, maka fokus dan konsisten itu is a must

Nah, anak-anak jauh lebih penting dari bisnis apapun, karena anak-anak merupakan titipan-Nya, di mana semua kepemilikan sementara kita sebagai orang tua, bakal dipertanyakan tanggung jawabnya ketika kita 'pulang' ke sisi-Nya nanti

Lalu, bagaimana bisa kita mengasuh dan mendidik anak dengan sisa-sisa waktu yang kita punya? lalu berharap output anak adalah yang terbaik?

Bahkan kalau kita berkaca, seringnya malu banget, bagaimana ketika saya belum mandi sampai akhirnya waktu sholat Magrib habis, mau sholat kok ya berasa nggak sah sholatnya, karena badan saya lengket dan penuh keringat.
Berasa nggak suci aja, meski udah wudhu.

Alhasil, kadang sholat magrib terlewatkan.
Sementara saya bahkan sejak masjid mulai menunjukan waktu akan adzan magrib, saya udah teriak-teriak.
"Kakaaaakkk, itu loh bentar lagi adzan magrib, dan kakak malah belum mandi, cepat mandi, nanti waktu sholatnya habis!"
Lalu ditambahkan dengan omelan pendek-pendek, eh kadang juga panjang sih, hiks.

Akan tetapi, biar pun demikian sulitnya (karena diri sendiri juga yang bukanlah ibu panutan terbaik, hiks) membiasakan anak sholat, karena saya sudah dengan tidak sengaja merusak fitrahnya sejak lahir.

Ketika Fitrah Si Kakak Mencintai Bangun Subuh (Tak Sengaja) Saya Rusak
ecieehhh, a la a la membaca bersama, hahaha

Saya tidak akan pernah berhenti berusaha dan berjuang memperbaiki, agar lebih mudah membiasakan anak melakukan sesuatu yang memang harus dia lakukan, terutama sholat.

Bukan hanya sholat subuh, tantangan lainnya adalah sholat ketika sedang nggak di rumah, khususnya di masa pandemi gini, astagaaa mau sholat itu, mampir masjid apalagi mushola, bawaannya deg-degan mulu.

Tapi anak harus selalu sholat apapun alasannya, dan karena itu saya sebagai ibu sewajibnya juga tak boleh banyak alasan, karena saya sendiri suka ngamuk kalau si kakak mulai banyak alasan apalagi kalau disuruh sholat.

Padahal ya si kakak hanya meniru orang tuanya, huhuhu.
Demikianlah.

Semoga saya diberi kemampuan dan kemudahan memperbaikin semuanya, tidak ada kata terlambat, selama Allah masih izinkan saya memiki nyawa di raga ini, insha Allah.

Kalau temans, ada yang punya masalah kesulitan bangunin anak sholat subuh juga nggak?
Share yuk :)


Sidoarjo, 4 November 2020


Sumber : pengalaman pribadi
Video : https://enlighteningparenting.com/
Gambar : Canva edit by Rey

10 komentar :

  1. Masya Allah, pekerjaan menjadi orang tua memang pekerjaan full time ya mbak, gak bisa disambi2. Semoga nanti kalau dapat amanah dari Allah saya juga bisa fulltime begini :)

    BalasHapus
  2. Aku jadi inget cerita tetangga ku mbak, anaknya dia kalau disuruh wudhu buat sholat subuh juga sambil merem gitu kaya si kakak ini, kadang ga lengkap wudhunya, eh kadang sampe ketiduran dong di kamar mandi hahhaha. Sejak saat itu orang tuanya nungguin trs klo anaknya wudhu

    BalasHapus
  3. Aminn. Semoga Kak Rey diberi kemampuan dan kemudahan untuk memperbaiki hal-hal yang kurang tepat bagi Kakak :D
    Semoga si Kakak juga jadi bisa semangat saat sholat subuh hahaha. Kasihan bayangin si Kakak yang harus terjatuh saat posisi berdiri 🤣

    BalasHapus
  4. ternyata selain menjadi seorang full time blogger, teh rey jugaa menjadi orang tua yang full time, he-he

    BalasHapus
  5. Intinya terus digembleng saja uni Rey agar si Kakak bisa sering rajin bangun sebelum shubuh...Tapi jangan pas sudah Shubuh timbulnya kesananya malah lalay..😊😊

    Anakku juga sama paling susah bangun shubuh...Giliran ia bangun shubuh malah akunya yang suka telat..Haahaaa.🤣🤣


    Asshalaatu khairum minan naum

    Arti dan pengertiannya Salat itu lebih baik daripada tidur..😊😊

    Kalimat di atas dikenal dengan sebutan at-tatswib yang memiliki makna mengulangi pengumuman setelah pengumuman, yang digunakan untuk menyebut ucapan asshalatu khairum minan naum ketika azan subuh setelah ucapan hayya 'alal falaah sebanyak dua kali.😊😊

    Permasalahannya jika seorang habis sholat shubuh kebiasaannya tidur lagi biar pun sering dengar
    "Asshalaatu khairum minan naum" Yaa tetap bulu baby atau selimut baby lebih kuat menggletik agar kita tidur lagi..😁😁

    Coba deh uni Rey terapkan sama si kakak kalau habis shubuh jangan tidur lagi...Ngaji atau belajar atau aktifitas lainnya yang ia suka...Insyallah terbiasa dan punya pemikiran yang jenius. Karena akan lebih baik sehabis sholat shubuh tidak tidur lagi karena pagi hari atau saat fajar setelah waktu subuh itu merupakan waktu Allah membagikan rezeki dan keberkahanNya kepada umatnya, Sehingga kita dianjurkan untuk tidak kembali tidur di waktu tersebut, Agar bisa mendapat bagian rezeki dan keberkahan dari Allah...Tapi intinya niat dari diri kita juga harus kuat.😊😊


    Dan saya pribadi juga sering telat sih..😂😂 Setidaknya berusahalah...Anakku yang kedua malah rajin bangun sebelum shubuh meski belum bisa sholat dengan sempurna, Bahkan sampai siang baru mau tidur lagi...

    Dan banyak kok manfaat bangun pagi untuk kesehatan tubuh kita..😊😊

    BalasHapus
  6. Mengurus n mendidik anak gak gampang. Dari hal besar, sampai pada hal2 kecil dan sangat prinsip. Yaitu dalam hal ibadah.

    Orang tua musti jadi contoh. Tanamkan konsep utk anak itu gak gampang. Tiap kali dilatih sampai akhirnya terbiasa dengan sendirinya. Sholat 5 wkt, n yang berat adalah sholat subuh, karena pasti anak2 masih mengantuk😊

    Moga, si kakak bisa bangun tepat waktu utk sholat subuh. Moga mba Rey diberikan kekuatan, kesehatan melimpah untuk terus mendampingi anak2.

    BalasHapus
  7. kalau post ini dibaca ibuku pasti akan komentar, "anak aku juga susah dibangunin buat subuhan" hahahaha. adik aku ini susah kalau udah subuhan mbak, kadang disuruh jangan tidur lagi, ehh tetep tidur sampe bablas waktunya sekolah mepet mepet

    anak temen aku masih TK tapi katanya nih kebiasaan bangun jam stengah 5 gitu, aku aja jam segitu kadang masih tidur hahaha

    BalasHapus
  8. Dengan membaca tulisan ini, semoga menjadi pengingat bagi kita2 para orang dewasa yaa.
    Sorry to say, di Shubuh hari, masjid tidak serame pada saat shalat2 lainnya. emang paling berat sih, aku aja kadang masih sering telat wqkwkw :((

    Semoga kita jadi lebih baik dalam perkara shalat Shubuh!

    BalasHapus
  9. Aku juga Rey -_- ... Si Kaka agak susah, tapi dia ttp bangun sih.cuma kalo aku sedang haid misalnya, bakalan bablas dia ga bangun juga. Dan aku kalo sdg haid gitu suka lupa idupin weker. Papinya ga terlalu ketat soal solat anak2, jd memang aku yg hrs ingetin mereka.

    Berat yaaa , ngajarin anak2 ini utk rajin solat :(. Aku sbnrnya jg takut bakal gagal untuk yg 1 ini :(

    BalasHapus
  10. Aku baca ini jadi ngingetin diri sendiri buat ngatur lagi waktu tidur. Supaya pagi gak kesiangan meskipun kondsi sekarang yg lg gak solat kn nifas

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)