Surat Terbuka Untuk Reyne Raea Di Masa Lalu

surat terbuka untuk diriku di masa lalu

Sharing By Rey - Surat terbuka buat diri sendiri di masa lalu ini mungkin terasa aneh, tapi pas saya googling, ya ampun! ternyata ada banyak juga yang menuliskan hal serupa, hahaha.

Padahal, saya menuliskan surat terbuka ini untuk diri sendiri, hanya karena saya bingung mau nulis apa untuk blogpost challenge dari komunitas Ning Blogger Surabaya, dengan tema 'Surat Terbuka buat Seseorang'

Karena bingung mau nulis surat untuk siapa, terpikirkanlah buat saya nulis surat untuk diri sendiri.
Maunya sih untuk diri sendiri di masa mendatang, agar pas saya baca ulang 5-10 tahun mendatang, saya bisa merasakan nostalgia yang pernah saya lewati sekarang.

Tapi saya berpikir, mengapa hanya untuk saya di masa depan?
Mengapa tidak dimulai dari untuk saya di masa lalu?

Terlebih, manalah saya tahu, 5 atau 10 tahun lagi, saya masih hidup atau udah berpulang?
Ye kan?


Surat Terbuka Untuk Reyne Raea Di Masa Lalu


Dear Reyne Raea di masa kecil.


Terimakasih karena telah berusaha tegar, meski tahu banget betapa kau menelan banyak kekecewaan di masa kecil.
Bapak yang menakutkan.
Mama yang cuek dan tak peduli akan kebutuhanmu.
Lingkungan yang tak adil untukmu, hanya karena kau bukan anak pejabat, atau kau bukan yang paling cantik.

Saya tahu banget, bagaimana rasanya ketakutanmu saat mendengar bapak membanting barang-barang ketika marah ke mama.

Tahu banget, bagaimana rasanya kecewa, ketika bahkan butuh sesuatu yang penting, tapi mama selalu menomor sekiankan dirimu.

reyne raea blogger

Tahu banget, bagaimana sakitnya ketika kau tak pernah dilibatkan kegiatan sekolah, hanya karena kau tidak secantik anak-anak lainnya, terlebih orang tuamu tidak menduduki peran penting dalam masyarakat.
  
Karenanya, kau tumbuh jadi anak yang minderan, kurang percaya diri, kehilangan cinta dan respek untuk orang-orang di masa kecil, dan setiap hari berdoa agar kau bisa pergi jauh dari tempat itu.

Biarpun demikian.
Terimakasih karena kau tetap mau grow up ke arah positif.
Selalu berada di jalan yang semestinya, dan tak pernah memakai kejadian tersebut sebagai dendam yang tak berujung.

Dan untuk semua hal menyedihkan itu, yang telah kau lewati.
Maafkanlah semuanya.
Karena, semua telah berlalu, dan sekarang kau aman tak perlu merasakan hal-hal menyedihkan itu lagi.

Dear Reyne Raea di masa remaja.


Terimakasih karena telah berusaha untuk selalu bertahan.
Ketika kau harus melewati masa remaja yang berat.

Di kala teman-temanmu punya ini itu, bahkan mamamu tak pernah sadar kalau anaknya beranjak remaja. Sehingga beliau bahkan tak pernah mengajarimu maupun mendampingimu saat menstruasi pertamamu. 
Apalagi membelikanmu benda-benda yang kau butuhkan.
Layaknya remaja butuhkan.

Hal itu, membuatmu harus melewati masa remaja dengan penuh rasa minder.
Ketika teman-temanmu bergembira dengan pernak pernik a la remaja yang mereka dapatkan dari orang tuanya. Kau bahkan harus bersabar meski kebutuhan utamamu belum diberikan.

Karena itu, kau jadi sering memakai barang kakakmu, dan kakakmu sering marah padamu.
Tapi bagaimana lagi, karena semua itu memang perlu.

Dan, karena hal itu, kau bahkan tak berani mengungkapkan perasaanmu kepada lelaki yang kau sukai.
Bahkan, kau tidak berani menerima cinta lelaki siapapun.
Karena kau minder, tak punya apa-apa.

reyne raea maminya darrell

Dan untuk semua itu, tolong maafkanlah keadaan yang seperti tak berpihak padamu.
Berdamailah.
Kau sekarang sudah aman, Rey!
Lihatlah, kau tak perlu lagi meminta sambil merajuk kepada mamamu, kau bisa membelinya sendiri.
Dan bahkan, karena pengalamanmu di masa kecil, kau jadikan pelajaran, untuk lebih peduli akan kebutuhan anak-anakmu.


Dear Reyne Raea di masa gadis.


Terimakasih, karena lagi-lagi kau bisa bertahan, untuk tetap menjadi orang yang berada di jalan yang baik, meski kadang sedikit melenceng.

Setidaknya, meski segala tantangan kekurangan, masih juga kau dapatkan.
Tapi kau tetap masih mau bertahan, untuk tetap bertumbuh menjadi wanita yang baik.

Saya tahu banget, betapa beratnya menyesuaikan diri sebagai orang yang lebih baik, dan bisa diterima di berbagai lingkungan, karena karaktermu yang super sensitif, buah dari tumbuh kembangmu dalam tekanan batinmu.

Terimakasih sudah berjuang, untuk selalu lebih baik.
Ketika kau memutuskan mengenakan jilbab di tahun 2005 lampau, dan sejak saat itu, sedikitpun kau tak pernah gentar untuk melepaskan jilbabmu, meski kau harus menganggur setahun selepas lulus kuliah, karena kebanyakan ditolak kerja jika memakai jilbab.

Sesungguhnya, jilbab itu yang melindungimu hingga kini.
Karena jilbab, kau bisa jadi wanita yang tidak berani dekat dengan hal-hal negatif yang mungkin bisa kau lakukan.

Karena jilbab, kau tak bisa masuk diskotik, padahal ada masanya kau sering diajak mengunjungi diskotik di masa lalu.
Karena jilbab juga kau jadi tahu, bagaimana menjaga diri, meskipun mungkin masih belum sempurna.

Karena jilbab, yang membuatmu bertahan di jalan yang benar, meskipun kau pernah berada di posisi paling rendah akan ekonomi.
Terimakasih telah berjuang keras untuk itu.

Dan maafkanlah atas kesedihan yang kau rasakan di masa tersebut, karena bukankah kau begitu hebat, bisa melewatinya dengan baik?


Dear Reyne Raea di masa dewasa.

Ternyata, masa dewasa tidak selalu seindah yang kau bayangkan ketika kecil dulu ya.
Bahkan karenanya, ada masa di mana kau nyaris menyerah akan kehidupan ini.

Saat semua bayangan masa kecil, akan kebebasan, kenyamanan hati saat mengikuti kata hati, ternyata tidaklah seindah itu.

Ternyata, kau masih juga sering tersakiti, kecewa, hingga sering merasa tak mampu lagi meneruskannya.

Tapi, hey...
Kau masih di sini saat ini.
Itu berarti kau hebat bisa melewatinya dengan baik.

Oh iya, mungkin dengan babak belur.
Tapi kau tetap bisa berdiri tegak bukan?
Karena kau punya segalanya.

Kata hatimu, pilihanmu, orang-orang yang peduli padamu.
Semua itu, adalah buah usahamu untuk selalu menjadi orang yang baik sepanjang hidupmu.

Karenanya, terimakasih banyak atas segala perjuanganmu.

Terimakasih banyak atas segala kesedihan, kekecewaan, sakit hati, bahkan rasa ingin menyerahmu dulu, Rey!
Karena berkat semua itu, saya bisa berdiri di sini saat ini.
Berdiri untuk semakin tegar dan kuat.
Semua karena kau di masa lalu, Rey!

Dan melalui surat terbuka yang mungkin kacau balau, karena ditulis dalam keadaan lelah dan ngantuk ini, saya ingin meminta pertolonganmu sekali lagi, Rey!
Maukah kau berdamai dengan semua yang ada di masa lalumu?

Maukah kau memaafkan semua kesedihanmu?
Sehingga kita bisa bersama, perlahan namun pasti, mengikhlaskan dan menjadikan sebuah perjalanan terhebat untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Terimakasih banyak, Rey di masa lalu.
Kau memang wanita terhebat buat saya.

Yang bangga menjadimu di masa sekarang.

Reyne Raea


BTS Surat Terbuka Untuk Reyne Raea Di Masa Lalu


Sejujurnya, saya agak bingung, mau menuliskan pesan apa untuk saya di masa lalu.
Ada berbagai hal yang masih terngiang di ingatan saya, tentang masa lalu, sejak masa kecil.

surat terbuka untuk saya di masa lalu

Ada masa, kami tertawa bersama di dapur.
Ketika kami selesai makan cumi hitam bersama dengan duduk lesehan di lantai.

Ketika kami istrahat sejenak karena kekenyangan, bapak malah iseng mengambil sisa kuah kental cumi hitam tersebut, untuk dipakaikan ke wajahnya, sehingga seolah-olah bapak punya kumis tebal dan hitam.

Melihatnya, kami tertawa terbahak-bahak, sampai mama terbatuk-batuk dan memerah mukanya.
Sungguh saya begitu bahagia melihat mama tertawa selepas itu, dan bapak bahagia bercanda bersama kami.

Namun di lain waktu.
Ada masa, ketika saya dan adik tertidur nyenyak, lalu kami mendadak terbangun karena kaget mendengar suara bapak yang kencang, disusul suara benda yang pecah karena dibanting oleh bapak.

Sayangnya, kenangan yang menakutkan itu jauh lebih sering muncul, ketimbang yang bahagia.  
Karenanya, saya jadi ingin mengajak si Rey di masa lalu, untuk bisa memaafkan dan berdamai dengan semua keadaan tersebut, agar perlahan bisa mengikhlaskan nasib yang sudah terlewati.

Demi kehidupan masa kini dan besok yang lebih baik.
Karena, sesungguhnya, apa yang ada di masa lalu, juga membentuk saya menjadi orang yang lebih kuat di masa sekarang.

Demikianlah..
Ada yang juga punya keinginan menulis surat terbuka untuk dirinya di masa lalu?
Share yuk, mau tulis pesan apa kepada diri di masa lalu?


Sidoarjo, 16 November 2020

Artikel ini diikut sertakan dalam challenge 'Nulis Blog Bareng Ning Blogger Surabaya' bulan November 2020
dengan tema : 'Surat terbuka untuk seseorang'

Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey

17 komentar :

  1. Pengen sih bikin tulisan seperti yang dijelaskan diatas...Tapi maluu..🤣 🤣 🤣 Nggak ding...Cuma kalau saya yang nulis dari masa anak2 sampai dewasa panjangnya kaya apa bisa sebulan nggak kelar2..🤣 🤣

    Yaa 11,12 lah sama seperti yang uni Rey jabarkan diatas...Dan sebenarnya kesenangan masa kecil sampai kita puber 17 tahun akan kembali kita rasakan jika sudah dewasa atau sudah berumah tangga. Percaya nggak percaya cuma kita yang bisa merasakannya meski sedikit ada perbedaan polanya, Tapi intinya tetap sama.😊


    Eehh mana photo kamu waktu SD atau Smp jadi kepoo..🤣🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. bahahahahhaa, saking banyaknya yang pengen diceritakan ya Kangsat, eh mending KangSat bikin novel atau buku kayak Raditya Dika gitu deh, kan Raditya tuh awalnya menceritakan kisah nya sendiri, ternyata malah laris manis :D

      Hapus
    2. Hahahaha, saya jarang poto-poto pas SD-STM Kang, malah seringnya pas waktu kecil, tapi saking nggak diperhatikan, kebanyakan fotonya rusak :D

      Hapus
  2. 🤧🤧🤧🤧🤧

    Mba Rey, you did well and will keep going well. Huhuhu mba sangat kuat dalam menjalani hidup mba hingga mba dewasa. Nggak mudah pastinya. Tapi melihat mba jadi sosok panutan seperti sekarang, itu semua tentu nggak lepas dari usaha mba untuk mencintai diri mba sekuat yang mba bisa 😍 hehehehe. Terima kasih ya mba, sudah selalu berbagi inspirasi dan pengalaman 💕

    Semoga ke depannya, yang ada hanya rasa bahagia yang akan menanti mba, atas buah dari kesabaran mba dalam menjalani hidup hingga sekarang 😆 And untuk mba Rey di masa lalu dan masa kini, terima kasih pelajaran berharganya 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tengkiu kesayangan, aamiin aamiin :*
      Btw Eno juga salah satu yang jadi support si Rey jadi kayak sekarang, thanks yaaa :*

      Hapus
  3. mengikuti tulisan di fb dan di blog... oke, saya cuma bisa kasih semangat mba, jangan lupa bahagia selalu hehe

    BalasHapus
  4. Memang benar masa dewasa tidak seindah yang dibayangkan saat masih kecil dulu. Dulu waktu kecil mikirnya kalo gede pasti enak, mau main bebas ngga ada yang larang, mau baca komik sampai puas bisa, mau jalan-jalan kemana saja bebas.

    Eh pas dewasa ternyata ngga seindah impian masa kecil. Mau main kadang anak minta ikut, mau beli komik buat dibaca eh duitnya ngga ada. Malah pusing mikir ada cicilan segala.🤣

    Tapi tetap sih, baik masa kecil atau dewasa sekarang menurutku ngga ada yang terlalu sedih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahhaaha, iya ya, padahal dulu anak kecil pikir, jadi dewasa itu menyenangkan, sayangnya lupa kalau menyenangkan tapi kudu mmikirin bayar ini itu hahaha

      Hapus
  5. dear mba rey yang kuat
    aku pingin bikin ginian gara gara post mba rey, tapi surat untuk siapa dulu ya, mau buat aku tapi ehmmm bingung darimananya

    menulis ini jadi mengingatkan kembali dengan memori dari masa kecillll, kayak kang sat bilang, kalau kang sat bisa sebulan mungkin :D

    BalasHapus
  6. 👏👏👏... Apapun yg terjadi di masa lalu, tapi kalo kamu bisa bertahan dan melewatinya, pasti bakal bikin LBH strong :).

    Salut Ama kamu Rey

    Di masa sekarang memang sebaiknya memaafkan di masa lalu, dan ambil pelajaran supaya kita ga ngulangin yg sama ya :). Trutama demi anak2.

    Aku blm prnh coba bikin surat utk diri sendiri gini, Krn jujurnya ada banyak kekecewaan di masa lalu yg aku prefer utk lupain. Ga pengen inget. Anggab ga prnh terjadi. Bisa dibilang, masa2 yg bener bahagia, rasanya ya pas udh nikah ini :D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Peluk Mba Fanny.
      Tapi bener sih Mba, ada kalanya melupakan lebih baik.
      Karena mengingatnya jadi bikin lebih terpukul.

      Semangat selalu Mbaaa ❤❤❤

      Hapus
  7. Seru juga ya kayak gini mbk rey, saya pernahnya nulis surat untuk masa depan. Seandainya bia nulis surat untuk diri sendiri di masa lalu dan bisa dikirimkan. Mungkin diri kita di masa lalu akan punya semangat lebih untuk bertahan dalam hidup. Kita tahu bahwa ada yang menyemangati kita di masa depan😁
    Semangat terus mbak rey, jangan lelah untuk terus bahagia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, iya juga ya, nanti juga mau nulis buat diri sendiri di masa depan, kali aja masih berusia panjang, :D

      Hapus
  8. Terima kasih Mbak Rey udah nulis ini jadi terinspirasi :)

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)