Sharing By Rey - Bisnis kuliner yang masih bertahan di mall tidaklah sebanyak sebelum pandemi.
Setidaknya itu yang saya perhatikan, ketika beberapa hari lalu mengunjungi Tunjungan Plaza Surabaya.
Jika di hari biasa, hampir di segala sudut mall kita menemukan counter makanan, setidaknya snack, kemaren bahkan hampir di semua sudut mall, sepi dan lapang.
Bahkan di foodcourt, hanya ada beberapa makanan dari brand yang terkenal yang masih buka.
Beberapa makanan yang sebenarnya udah terkenal, tapi masih kecil, tak terlihat batang hidungnya buka.
Bahkan yang sekelas restoran, tapi mungkin konsumennya hanya dari kalangan tertentu, terlihat masih anteng tutup.
Entah tutup selamanya, atau masih menunggu kondisi hingga benar-benar ramai.
Karena, meski sudah buka kembali, mall masih tetap banyak peraturan ini itu, salah satunya membatasi pelanggan demi social atau physichal distancing.
Kalau saya perhatikan, ada beberapa jenis bisnis kuliner yang masih bisa bertahan buka di mall, yaitu:
Bisnis Kuliner Brand Ternama
Sebut saja Pizza Hut, Raa Cha, Hokben, Pepperlunch, Thai Street, Sushi Thei, Imperial Kitchen, dan semacamnya itu.
Di Food court pun hanya tersisa brand ternama tersebut.
Saya rasa, semua brand kuliner ternama tersebut, berani buka sesegera mungkin, karena optimis, pengunjung tidak ada skip membeli makanan mereka.
Selain itu, bisnis kuliner dengan brand ternama optimis, saat pengunjung yang belum seberapa itu masuk mall, kepopuleran nama brand mereka, membuat pengunjung akan pertama kali segera mencari mereka, untuk mengisi rasa lapar, atau bahkan kerinduan setelah beberapa bulan mall tutup dan nggak bisa ketemu kuliner dengan brand favorit tersebut.
Bisnis Kuliner Dengan Harga Terjangkau
Kita semua tahu, masa pandemi ini bukan hanya meleburkan perekonomian satu dua orang saja, tapi hampir mendunia.
Salah satu promo yang disukai pelanggan, sumber : gotomalls |
Hanya ada segelintir orang yang masih bisa bertahan atau bahkan bisnisnya melonjak, seperti pemilik aplikasi zoom atau semacamnya, hehehe.
Karenanya, dengan kondisi ekonomi seperti itu, para pengunjung mall tentu saja akan lebih memilah milih apa saja yang harus dibeli.
Termasuk makanan.
Kalaupun ada makanan dari brand terkenal, pengunjung lebih cenderung memilih yang sedang promo dengan harga yag terjangkau tentunya.
Tentu saja, tidak semua pebisnis makanan bisa menghadirkan promo seperti itu, mengingat pebisnis tersebut pun sedang berjuang untuk bangkit kembali.
Bisnis Kuliner Dengan Protokoler Covid-19 Yang Terjamin
Saya rasa, sebelum membuka mall kembali, semua pihak, baik pebisnis maupun pihak mall, sudah berembug bersama dan menyepakati beberapa aturan penting dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru ini.
Salah satunya, dengan ketatnya memperlakukan protokoler covid-19 di semua counter atau tenant dalam mall.
Mulai dari menyediakan thermogun buat pengunjung yang datang, adanya hand sanitizer di tiap pintu masuk, hingga perletakan physichal distancing buat resto / tempat makan.
Akan tetapi tidak semua tempat makan terlihat mentaati protokoler tersebut, salah satunya yang saya lihat adalah resto Pizza Hut yang terletak di TP1 lantai 5 atau 6 ya itu?
Kemaren, tanggal 28 Juli 2020, saya dan anak-anak mampir makan di situ, memang sih, di tiap meja diberi tanda jaga jarak, akan tetapi jarak antara meja 1 dengan lainnya ya tetep aja berdekatan.
Bahkan kami duduk di kursi yang berbentuk bulat, bersebelahan dengan pelanggan lain yang sedang makan juga, lalu anaknya bisa jalan-jalan di kursi bulat sebelah kami, dan datang mencolek-colek punggung si kakak.
Alhasil, nggak ada gunanya itu mah tanda X di meja, sementara kursi meja satu dengan lainnya saling berdekatan, yang mana biasanya beda meja itu bukannya 1 keluarga.
Saya rasa, tempat seperti itu bakalan kurang nyaman didatangi pengunjung, biar bagaimanapun pengunjung masih pada parno untuk berdekatan dengan orang lain, apalagi saat makan, di mana semuanya pasti membuka masker.
Bisnis Kuliner Snack Yang Praktis
Adalah Rotiboy, Jco, Chatime, dan semacamnya.
Counter-counter tersebut masih saja dipenuhi pelanggan.
Mungkin karena praktis kali ya, baik harga maupun jenis makanannya.
Misal minuman Chatime, yang mana cuman minuman yang bisa dikonsumsi di mana saja.
Sumber : Traveloka |
Berbeda dengan makanan berat yang mengharuskan kita kudu masuk dan duduk di tempat / restonya, wich is sebagian orang masih parno dengan kesetrilan meja, kursi dan lainnya itu.
Nggak ada yang bisa jamin kan kalau pelanggan sebelumnya bukan OTG dengan suhu tubuh normal, lalu dropletnya jatuh ke meja, dan tidak dibersihkan dengan disinfektan.
Karenanya, wajar sebagian orang memilih makanan yang lebih mudah take away saja, biar praktis.
Di masa pandemi ini memang bukan sebuah rahasia lagi, jika banyak bisnis kuliner yang akhirnya bangkrut, jangankan di mall yang sebelumnya tutup total berbulan-bulan.
Bahkan bisnis kuliner di luaran atau di pinggir jalan banyak yang tutup.
Saya sering banget pesan sesuatu by goofood atau grabfood, yang ternyata tempatnya udah tutup tapi belum konfirmasi ke grab atau gofood.
Kasian sih ya, semoga keadaan pandemi ini segera berlalu, semoga semua usaha kuliner kembali bergeliat.
Agar bisa menyerap lebih banyak pekerja yang banyak kehilangan pekerjaan efek pandemi ini.
Kalau temans, siapa nih yang udah ke mall dan mencoba kuliner di mall?
Kuliner apa yang dikangenin di mall?
Share yuk :)
Sidoarjo, 3 Agustus 2020
Sumber : pengalaman pribadi
Gambar : berbagai sumber di Google
Hampir semua pihak merasakan dampak buruk pandemi virus Corona ya, Mbak. Kalau aku belum berani ke mall Semarang jadi sudah hampir lima bulan aku nggak ke mall sama sekali. Terakhir kali ngemall di bulan Februari 2020 cuma beli Rotiboy di mall Ciputra Semarang.
BalasHapusWowwww, iya ya, sebelum pandemi diumumkan tuh :D
HapusKasian tau mbak gara-gara korona ini, banyak banget yang kerja di mall akhirnya di PHK. Gara-garanya tokonya pada tutup semua.
BalasHapusIya bener loh, bayangin beberapa lama nggak buka, libur seminggu aja udah ngos-ngosan, ini berbulan tutupnya
Hapuskalau udah terkenal memang mengasikan ya ... bisa tak lekang oleh zaman
BalasHapusbener Mba :)
HapusIya mbak. Sama. Huhu
BalasHapusDi mall sini juga banyak yg tutup usaha kulinernya. Paling hanya brand2 kuliner yg emg udah besar dan terkenal. Harapanku sama mbak. Semoga pandemi ini segera berakhir biar bisnis kuliner bisa pada buka lagi
Aamiin, benar ya semoga ekonomi kembali bangkit :)
HapusKondisi kaya gini memang banyak bisnis makanan yang gulung tikar, tapi juga masih banyak malah yg makin rame, terutama yg menyediakan pesan antar. Soalny karena di rumah aja banyak orang yg nyari hiburan dg makanan enak (ceritain diri sendiri yg hobinya gofoof cemilan selama pandemi 😁)
BalasHapusNah iya, cuman bahkan yang pesan antar juga banyak yang nutup, kayaknya juga biaya bahan juga naik kan ya, kalau mereka jual kemahalan juga nggak dibeli orang
HapusSemenjak pandemi ini aku belum pernah ke mall lagi jadi kurang update sama makanan apa aja yang masih ada di mall dekat daerah rumahku 😂
BalasHapusTapi untuk tempat makan lain di luar mall sekitar daerah rumahku, bersyukurnya masih berjalan seperti biasa, tidak ada yang sampai gulung tikar (atau mungkin aku yang kurang tahu), malahan banyak buka tempat makan baru 😂 tapi aku tetap lebih nyaman makannya takeaway atau pesan lewat online, soalnya masih ngeri-ngeri sedep buat makan langsung di resto, paling beraninya kalau restonya lagi sepi banget aja 😂
Wah syukurlah, di dekat tempat tinggal saya ada beberapa yang tutup, kasian sih, kayaknya sepi pelanggan.
HapusIya nih, kalau makan di resto cari yang sepi, soalnya serem juga deh :D
Aku tadi siang baru ke mall di Tegal karena pulang kampung. Mall nya sepi padahal sore hari yang biasanya rame. Untuk makanan yang bertahan sepertinya kue tradisional yang dikemas menarik seperti apem atau pukis. Untuk pizza HUT juga masih ada sih.
BalasHapusSepertinya semua bisnis kena imbas dari Corona ini, bukan hanya bisnis makanan.
Iya ya, bisnis lainnya lebih parah, kuliner sebenarnya masih bisa bertahan, karena semua butuh makan :D
HapusSetau saya, waktu ke dokter gigi langganan yang ada di mall, ada beberapa bisnis kuliner yang tutup di Bali mba, sedih lihatnya ~ terus banyak juga yang kena razia kata teman saya (dia kerja sebagai salah satu staff di perusahaan kuliner besar). Kena razia-nya karena nggak mematuhi protokol COVID-19, seperti jumlah waiting list yang berlebihan dan menyebabkan penumpukan customers di depan restoran. Alhasil restoran kena denda 10 jutaan *bukannya untung jadi buntung* huftt -- hehehe. Jadilah banyak penyesuaian dilakukan di sana sini ~
BalasHapusTapi menurut saya, bisnis kuliner termasuk kuat karena banyak juga yang survive dan tetap punya pelanggan :D eniho, saya sangat berharap Corona segera hilang mba. Nggak tega lihat orang banyak kehilangan pekerjaan, apalagi di Bali sangat terasa sekali dampaknya sebab lebih banyak bergantung akan turis :<
bener mbak, Bali kerasa banget ya, biasanya rameee sekarang mendadak sepi
Hapusjadi pengen kabur aja kesana
Nah iyaaaa.. yang kena razia itu juga kadang gimana ya? meski memang lagi semangat bangkit jangan sampai lupa protokoler deh, biar virusnya bsia selesai nih huhuhu.
HapusBtw teringat Bali sepi, jadi menarik dikunjungi tuh hahahaha
dari sekian banyak mall besar atau kecil di kotaku, tetep surabaya yang aku nantikan hahaha
BalasHapuspengennya banyak, pepper lunch, trus minuman fav aku quickly dan sejenisnya. Kok lupa trus ya, saking lamanya nggak masuk mall hahahaha
sama kayak di kotaku mba, waktu mall lippo plaza tutup, tapi ada beberapa tenant yang dibuka, salah satunya yang bertahan adalah chatime. Padahal stand lain masih pada tutup, si chatime tetep bertahan. Solaria juga sama
ada benernya juga, kalau orang mudah mengingat brand brand yang sudah sering wara wiri iklannya, jadi langsung tercetus brand "ini" atau brand "itu"
aku belum masuk ke PH akhir akhir ini, berarti kayaknya masih mendingan di yoshinoya soal penataan meja kursinya, beneran agak jauhan kalau di yoshinoya. selang seling kursinya, dan satu keluarga 4 orang kalo makan bisa pisah meja.
Quickly kayaknya kemaren belom buka deh, kalau Pepper Luch buka, cuman sepi yang datang.
HapusMemang pengunjung juga masih sedikit sih.
Kalau di TP Yoshinoya di food court, jadi meja kursinya udah aman dipasangin pembatas :D
Amin mbk, semoga orang-orang bisa segera mencari rezekinya lagi. Nggak hanya brand-brand ternama aja. Saya belum ke mall mbk, jauh. Seringnya ke mall tradisional alias pasar😁 tapi akhir-akhir ini nggak berani juga ke pasar karena di daerah saya tiba-tiba muncul gosip ada orang yang terkena coronah setelah pulang dari surabaya trus sakit. jadinya jalan-jalan mulai ditutup dan orang-orang yang biasanya nggak pakak masker, sekarang mulai pakai masker lagi kalau keluar. Saya juga jadi parno'an deh.
BalasHapusNah, jangan lupa pake masker ya, sedih juga mulai muncul klaster-klaster baru nantinya
HapusSedih banget Covid-19 ini bawa dampak luar biasa. Aku kalau mau jajan kuliner mall paling pakai ojek online. Masih merasa khawatir ke mall. Pengen banget bebas pergi kemanapun. Semoga vaksin Covid-19 bisa cepat selesai... Amin..
BalasHapusAamiin, bener ya, gara0gara virus ini jadi nggak nyaman ke mana-mana, jadinya membetahkan diri di rumah aja :)
HapusAku kangennnnn banget ngemall )):
BalasHapusMungkin sebelum pandemi tiap minggu pasti ke mall, sekarang jadi kangen banget. Ada beberapa restoran favorit kami yang hanya ada di mall. Sementara kami menghindari mall dulu karena bocah yang berusia di bawah 5 tahun. Jadi kalo kangen makanan yang ada di dalam mall, mau nggak mau delivery aja deh.
Kebetulan di daerah sekitar tempat tinggal aku (Bogor kota) banyak usaha kuliner yang bertahan dan rame-rame aja sih, terlihat dari parkiran kendaraan di depan resto. Mungkin udah pada bosan juga ya di rumah aja. Aku dan suami juga sempat colongan makan di luar tanpa bawa anak.
Aku hanya bisa terus berdoa semoga pandemi ini cepat berakhir. Supaya orang-orang di luar sana boleh kembali melakukan aktifitasnya masing-masing, tanpa harus takut keluar rumah (:
waahh syukurlah ya, kalau di tempat saya ada beberapa yang tutup, mungkin karena daya beli masyarakat jadi berkurang.
HapusDi rumah aja, bikin mamak-mamak jadi rajin masak, jarang beli, apalagi dengan adanya virus gini, orang parno beli makanan di luar :D
Aamiin, semoga pandemi cepat selesai ya, kangen juga ya ngemal dengan anak tanpa banyak embel-embel kayak sekarang
thank you :)
BalasHapussebenarnya kangen ngemal, tapi masih aku tahan-tahan Mbak Rey. Rada parno sih, secara mal itu kan tertutup ya, pakai AC, jadi terbayang virus-virus itu melayang di udara, muter-muter saja disana doi hehehe padahal sebenarnya sudah ada protokol kan ya, tapi ttp saja hati ini belum yakin.
BalasHapuslebih kangen lagis sama bioskop sih, kangennn sama suasana dan kekhidmatan nonton di bioskop. kapan yaaa dibuka lagiiii
Nah iya, makanya paling aman di mall yang luas dan sepi, cuman tetep kalau masuk lift itu yang paling bahaya, kudu benar-benar mastiin, nggak buka masker sama sekali.
Hapussamaaa mbakk, aku juga rasa komplen sih waktu ke mal ini kok ga ada jaga jarak ya. waktu antri di kasir juga sudah kupasang kuda-kuda jaga jarak, eh anak kecilnya malah deketin aku wkwkwk bagaimana cobaaa
BalasHapussebel eike, ya lumayan lah buat mengobati kangen belanja baju, baru sekali saja ke malnya. gak tahu kapan lagi ya, lihat situasi saja dulu deh
hihihi iyaaa, anak kecil biasanya sulit diminta pakai masker, sementara ortunya tetap nekat bawa di mall hihihi
Hapusperniagaan makanan masa pandemik ni menguntungkan. Bahkan ramai peniaga baru yang mencari pendapatan melalui perniagaan makanan. Bagus masih ada perniagaan yang masih lagi mampu bertahan.
BalasHapusBetul sekali ya, kalau di sini, kebanyakan yang bertahan memang yang di luaran mall :)
Hapus