Alasan Mengapa Istri Sombong, Saat Punya Penghasilan Sendiri


istri punya penghasilan sendiri

Sharing by Rey - Banyak lelaki yang melarang istrinya bekerja di luar, semata-mata bukan karena mengharap anaknya bakal dirawat dengan baik oleh ibunya.

Tapi karena sang suami takut, jikalau istrinya jadi sombong, belagu, hilang rasa hormat pada suami, karena merasa tidak perlu bergantung pada suami. Karena punya penghasilan sendiri.



Dengan kata lain, istri bisa hidup tanpa suami.
Wow, sedemikian takutnya kah para suami sehingga begitu minder pada wanita?

Saya paling suka mengikuti tulisan-tulisan di grup Komunitas Bisa Menulis.
Bukan karena tulisan di sana bagus-bagus, tapi karena komentar di sana sungguh ajaib, hahaha.

Sering banget, yang terjadi adalah kolom komentar berubah jadi ajang saling perang komen.
Dan di antara perang komen tersebut, saya melihat komen rata-rata lelaki, begitu takut istrinya bekerja di luar, karena takut istrinya gak hormat lagi padanya.

Benarkah demikian?


Alasan Istri Bekerja Di Luar Rumah


Karena saya berstatus istri juga, saya gak bakal bergibah tentang orang lain, saya ingin bergibah tentang diri saya sendiri, alias sharing kisah saya sendiri.

Yang kebetulan, saya juga pernah mengalami, jadi wanita karir, jadi ibu rumah tangga tulen, jadi wanita karir lagi, lalu jadi IRT tulen lagi.

istri jadi sombong saat punya penghasilan sendiri
unsplash


Mengapa saya bekerja di luar?


Dulunya sih, bekerja jadi wanita karir di luar itu dambaan saya banget.
Impian sejak masa kecil.
Rasanya membayangkan diri berpakaian rapi, sibuk di luar, meeting sana sini.

Duh kayaknya keren banget ya.
Eh nyatanya, setelah punya anak, kerennya hilang, berganti capek.

Meskipun demikian, kira-kira ini alasan mengapa istri bekerja di luar atau jadi wanita karir,

1. Butuh Uang.


Menurut pengalaman saya, salah satu alasan terbesar wanita yang berstatus seorang istri terlebih sudah menjadi ibu, kembali bekerja adalah, karena butuh uang.

Saya pernah!.
Terus terang, dulu ketika saya kembali bekerja kantoran, alasannya karena memang butuh uang, selain alasan lainnya tentunya.

Waktu itu, kami mengalami masalah ekonomi yang berat banget, sampai punya hutang hingga nyaris ratusan juta.

Saya yang memang gak suka punya hutang, rasanya stres banget memikirkan kapaaaaannn tuh hutang lunas.
Alhasil saya memutuskan kembali bekerja, meski dengan resiko meninggalkan anak di daycare, hiks.

Sungguh uang selalu menjadi dorongan seseorang melakukan sesuatu yang rasanya di luar batas kemampuannya.

Karena selama kurang lebih 3 tahun saya nganggur setelah resign dari dunia kerjaan pertama, berkali-kali saya mendapatkan kesempatan kembali bekerja, tapi semua saya tolak, karena gak tega meninggalkan si kakak bersama orang lain.

Alhamdulillah, hanya butuh sekitar 14 bulan saya bekerja, akhirnya kembali memutuskan resign lagi, karena beberapa penyebab, salah satu alasan terbesarnya adalah, karena si kakak bolak balik sakit mulu selama dititipin di daycare.

Puncaknya, dia akhirnya harus opname di rumah sakit dan mendapatkan over diagnosa yang bikin hati saya bagai teriris, hiks.

Syukur Alhamdulillah, sebulan setelah saya memutuskan jadi ibu rumah tangga lagi, hutang-hutang kami akhirnya lunas.
Masha Allah, walhamdulillah.


2. Impian dan passion-nya ingin menjadi wanita karir.


Seperti saya, yang impian sejak kecilnya enjadi wanita karir, sudah tentu saya memilih kerja di luar saja. Meskipun, akhirnya semua impian itu terkuburkan juga sekarang, huhuhu.

istri punya penghasilan sendiri
unsplash

Hal ini yang terjadi pada sejak belum menikah, saya adalah wanita karir yang sama sekali tak punya pemikiran bakal menjadi ibu rumah tangga.


3. Butuh Dihargai.


Menjadi ibu rumah tangga itu, sama sekali gak enak!
SUER!
Setidaknya itu yang saya alami.

Sering banget saya mendapatkan perlakuan yang beda, hanya karena SAYA CUMAN IRT!
Jangankan orang lain, bahkan keluarga sendiri juga memperlakukan saya dengan beda, hiks.

Sering banget, saya di rumah orang tua, dan semacam tidak dilirik, selalu disuruh-suruh, dengan alasan saya kan enak, gak capek kayak kakak saya yang jadi PNS itu.

Duh sedihnya.

Keluarga suami?
Hmmm... lebih-lebih lagi.

Bedaaaa banget perlakuan mereka terhadap saya, saat saya masih kerja, dan setelah saya jadi IRT.
Yang menyedihkan adalah, bahkan keluarga suami lebih peduli pada pacar adik ipar ((IYA, MASIH PACAR)), entah mungkin karena si pacar tersebut bekerja.
Meskipun mereka mungkin tidak merasa memperlakukan saya dengan beda, tapi apa yang saya rasakan amat sangat berbeda.

Belum lagi, saat suami mengalami masalah keuangan hingga punya hutang banyak, siapa coba yang disalahkan?

IYA..SAYA!
Padahal, saya sendiri, baru tahu pak suami punya hutang setelah tagihannya datang
*sigh!

Lebih parahnya???
Bahkan suami juga ikut menyalahkan saya, saat dia terlilit hutang tersebut.

Kebayang gak sih, betapa saya sampai nekat kembali bekerja?
Karena tekanan-tekanan seperti itu.

Saya butuh dihargai, jadi IRT tak berpenghasilan itu beneran GAK ENAK!


Mengapa Istri Jadi Sombong Setelah Punya Penghasilan Sendiri


Benarkah istri sombong setelah punya penghasilan sendiri?
Tentu saja benar, meski gak semuanya benar sekali.

istri punya penghasilan sendiri
unsplash

Ada berbagai macam alasan mengapa istri sombong atau terkesan sombong, (terlihat) tidak menghargai suami dan (semacam) berani melawan suami.


1. Bekerja Karena Dendam


Saya nggak bisa bayangin para lelaki berstatus suami lainnya, yang memang wataknya keras dan sering meremehkan istrinya.

Karena, bahkan pak suami saya yang begitu baik terhadap saya itu, mencintai saya dengan sedalam samudera di lautan *eaaa..
Selalu menomor satukan saya dalam segala hal, bahkan di atas kepentingannya sendiri.

Pada akhirnya toh juga semacam meremehkan saya, bahkan mencoba menduakan saya.
Sedihnya lagi, cintanya kembali setelah saya kembali bekerja dan membantunya membayar hutang.

Sungguh serasa saya membeli cinta.
*sigh.

Karenanya?
Sudah bisa dipastikan, setelah sang istri merasa bisa berdiri di atas kaki sendiri, tak peduli lagi meski sang suami mengancamnya dengan tidak memberikan uang belanja.

Sang istri tentu saja akan tidak menurut seperti kambing congek seperti biasanya.

Hal itu juga terjadi pada pihak-pihak yang meremehkannya.
Entah itu orang tuanya, mertuanya, keluarga lainnya.

So, hargailah para ibu rumah tangga.
Ketahuilah, tidak ada pekerjaan yang lebih mulia dan berat selain mengasuh anak sendiri.


2. Kesal Karena Suami Malah Keenakan


Tahu gak sih, saya tuh heran banget mengapa suami selalu merasa disalahkan.
Katanya para wanita selalu egois.
Mereka selalu benar, dan suami selalu salah.

Padahal ya, para istri justru yang selalu serba salah.

Gak kerja atau gak punya penghasilan sama sekali karena harus mengasuh anak, malah gak dihargai.
Eh giliran istri bekerja, punya penghasilan sendiri, eh suaminya malah keenakan.
Bahkan tidak sedikit yang memilih bermalas-malasan dengan alasan, toh ada uang istri.

Alhasil?
Sudah dipastikan istri bakalan manyun mulu, ngamuk-ngamuk mulu dan bahkan terkesan meremehkan suaminya.

Bukan karena istri sombong sih, tapi karena memang kelakuan suami itu sendiri.
Memangnya laki-laki macam apa yang santai aja menikmati hasil kerja wanita?


3. Karena CAPEK!


Sesungguhnya, dari kedua alasan di atas, CAPEK adalah alasan paling masuk akal dari seorang istri terlihat sombong, belagu, jadi berani ama suami saat punya penghasilan sendiri.

istri punya penghasilan sendiri
unsplash

Tahu gak sih, kerja ngurus anak di rumah itu udah capek banget.
Lah ini ketambahan otaknya mutar buat fokus kerjaan kantor.

Pulang di rumah, pengennya leyeh-leyeh.
Eh ada anak yang harus ditemanin, harus disuapin, harus dimandiin.
kecuali ada ART sih, itupun kalau gaji memadai hehehe.

Terlebih, sudahlah istri bekerja, gajinya dipakai untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Eh tapi suaminya malas banget bantuin kerjaan rumah.

Kalau tugas mencari nafkah udah dibantu istri, kan tugas istri di rumah harusnya dibantuin kan ya.
Terlebih mengasuh anak.
Karena itu bukan hanya tugas ibu.

So, menurut pengalaman saya sendiri, sebenarnya bukan istri yang sombong, tapi suami yang banyak memegang kendali atas penyebab istri terlihat sombong.

Coba gitu ya, suami istri bekerja sama dengan baik.
Saling menghormati apapun keadaannya.
Meski istri HANYA seorang ibu rumah tangga biasa tanpa penghasilan.

Ketahuilah, kalau bukan karena baktinya pada suami, mungkin wanita-wanita berstatus istri tersebut, sudah jadi wanita karir yang sukses.

Jadi, hormatilah istrimu, maka istrimu menjadi lebih hormat dan patuh padamu.
Betul atau benar?

Semoga manfaat :)

Sidoarjo, 31 Mei 2019

@reyneraea

46 komentar :

  1. Wah, ternyata sang istri bisa sombong juga ya kalau udah punya penghasilan,..ea 😀, padahalkan sombongkan sifat yang tidak baik,..ha-ha #polos

    Terkadang kalau kita kerja kemudian dapet uang dari hasil kerja tersebut memang terkadang rasanya tidak bisa dibohongi pastilah seneng banget lah, dan bukan hanya istri lelakipun pasti demikian,..ha-ha 😂😂😂

    Kalau wanita sombong dengan hasil pekerjaannya kepada suami ya wajar-wajar saja ya teh,..tapi kalau sombong kepada maha pencipta,..sebaiknya jangan,..😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe, iyaaa... tapi kebanyakan istri sombong karena ada alasannya, itupun sebenarnya hanya terlihat sombong aja :)

      Hapus
  2. Berarti semua bisa dilihat juga pada akibat dari niat awal dan atau respon orang-orang disekitar kita ya mbak. Kalau kerja maupun enggak kita tetap saling menghormati dan menghargai antara suami dan istri dan pihak keluarga lain pastinya, jadinya istri tidak akan jadi perempuan yang tak patuh.
    Guru saya gitu, meski pas kerja penghasilannya lebih besar dari suami, tapi krna mereka saling menghormati dan menghargai serta terbuka satu sama lain, jadinya beliau tetap taat suami.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini baru ilmu baru,..mantap,..saling menghormati,..cinta sejati tidak akan dipisahkan oleh uang,..ea 😀

      Hapus
    2. Kata beberapa orang bijak, istri itu cerminan suami.
      Bagaimana akhlak istri tergantung dari bagaimana suami mengayomi.

      Saya setuju banget dengan hal itu, karena biar bagaimana pun istri itu followernya suami yang jadi imam.

      Sayang masih banyak suami yang menganggap, suami adalah bagaimana istrinya memperlakukannya, muterrr aja terus gitu :D

      Hapus
    3. @Kuanyu
      Eaaaa.. Mantaaap

      @Reyne
      Tul betuuul. Sepakaaat.

      Hapus
  3. Sebetulnya polemik ya antara istri bekerja tidaknya.
    Juga polemik kalau penghasilan si istri lebih besar dari penghasilan suaminya.

    Biasanya nih ya, kalau si istri penghasilannya lebih besar seringkali terjadi pertengkaran.
    Tapi .., suami pun juga begitu.

    Laah .., lalu gimana ya :o ?.
    Nulis komentar sendiri, akhirnya bingung sendiri juga .., wwwkkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah mas hima, stop pusing,..ambil barbel dua kiloan,..setelah itu saling perang barbel dah 😂😂😂

      Hapus
    2. hahaha, bener banget, yang paling berpotensi bergesekan tuh pas istri gajinya lebih gede.
      Banyak suami yang merasa minder, atau bahkan istri yang malah ngeremehin :)

      Hapus
  4. Saya bingung mau komentar apaan, yang jelas saya pernah mendengar komentar dari salah seorang teman cowok yang mana dia tidak membolehkan istrinya kerja dengan alasan takut istrinya jadi sombong dan tidak mau hormat lagi sama dia.

    180 derajat beda banget dengan prinsipku. Yah meskipun waktu itu saya tak komentar apa apa, hanya mengiyakan alasannya.

    Yang jelas kalau sudah nikah nanti saya mau bikin perjanjian dengan mas jodoh, kalau dia harus ngijinin saya kerja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaah betul banget.
      Di catat juga deh poinnya.
      Hal seperti ini wajib didiskusikan sebelum menikah, setidaknya ada bayangan bagaimana visi dan misi setelah menikah :)

      Hapus
    2. Wanita sosialita itu enak loh,..ha-ha seperti maju mundur cantik atau syahrini 😂😂😂

      Hapus
    3. @mbk rey :sevisi semisi dan sefrekuensi plus selevel, kumpulan nasehat sebelum nikah ala mbk rey haha hehe
      @kuanyu : iya biar ketularan kece kayak mbk syahrini

      Hapus
    4. Syanyik-syantik-syantik,..😂😂😂

      Hapus
    5. @Arlina : hahahaha, nanti kalau mau nikah udah punya kan list diskusinya :D
      @Kuanyu : ih tau banget ikon si inces hahaha

      Hapus
  5. Baca artikel ini jadi ingat ada teman yg penghasilan istrinya jauh lebih besar yg suka menyepelekan suami, namun ada juga yg tetap menghormati sang suami. Tapi inilah lika-liku orang berumah tangga ada saja permasalahannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya, tergantung personal dan cara lingkungan atau suaminya memperlakukan istrinya sih, banyak juga istri yang gajinya besar, tapi tetap mengutamakan suami :)

      Hapus
    2. Istri soleha teh ya 😀

      Hapus
  6. Mb Rey jangan ikutan jadi sombong yah meski sering gajian dari GA :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, bang Day mah bisa aja, saya malah belum pernah gajian dari GA, cuman CP atau sponsored post hahahaa

      Hapus
    2. Ah, yang bener blog sekece teh rey belum gajian dari adsense 😀

      Hapus
    3. Gajian dari CP/sponsored post malahan jauh lebih gede ya mbak 😀

      Hapus
    4. wkwkwkw sebenarnya pengen fokus ke ads, cuman emang butuh effort yang lebih gede.
      Belum cukup rasanya karena sekarang ngeblognya di sela-sela waktu lainnya hahaha

      Sekarang baru gajian dari CP/sponsored post aja, insha Allah gak sombong, apalah arti gajian saya dibanding para temen-temen ini :D

      Hapus
  7. Solusinya adalah poligami, dan biarkan Suami memiliki minimal 3 istri.
    karena dengan adanya 3 istri, kalaupun Istri bekerja maka tidak mungkin ketiganya akan sombong, Kenapa? ya karena istri juga mikir klo mau sombong karena istri ini punya pesaing istri yg lain, ditambah lagi lha wong suami punya 3 istri, dan masih bisa nambah stock 1 lagi.
    iya kan mbak?
    hahahaah....
    #ketawabahagia

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwkkwkww, nanti kalau ketiganya sombong, masih ada 1 slot istri yak wakakakkakaka

      Hapus
    2. benar sekali Mbak rey... :D
      Akhirnya kita sepakat.,,, wkwkwwk,.,,,

      Hapus
    3. Gapapa, sepakat saja mah saya, asal bukan suami saya, muahahahaha

      Hapus
    4. Wkwkw..ntah kenapa saya selalu setuju dengan ide penambahan istri wkwk

      Hapus
    5. Kalau istrinya mau ikutan nambah suami, gimana dong? :D

      Hapus
  8. suamiku ya rey, malah bilang gini, pas aku bilang, pengen resign rasanya. dia jwab, "jangan. walopun sbnrnya gajiku sendiri udh bisa mencukupi keperluan kita semua, tp sebaiknya kamu ttp kerja. bukan utk support keuangan kita, tp supaya kamu ttp bisa berdiri sama tinggi ama aku, supaya kamu ttp bisa punya power utk arguing ama aku tanpa takut uang belanja dll dikurangin :p. Supaya kamu bisa jajan sepuasnya tanpa hrs bilang ke aku. dan supaya kamu ga stress krn aku tau kamu itu bukan tipe IRT samasekali. "

    truuus, aku yg dgr jawabannya, lgs mingkem hahahahahha... dan lgs batal resign :p. pada dasarnya pak suami ga larang aku resign. tp aku tau, dia sbnrnya ngerti bangetttt, aku ini tipe pekerja. tipe yg lbh suka ama tantangan kantor drpd stay di rumah, walopun disediain 2 asisten yg udh jd kepercayaan, ttp aja aku ga mungkin tinggal di rumah. dan suami tau banget itu.

    kalo ttg power utk arguing ama dia , hahahaha aku ga kepikir sampe sana malah :p. aku pikir slama ini dia bosen tiap kali debat ama aku, ternyata buatnya , berdebat itu malah olahraga otak supaya bisa ttp aktif :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju banget ama suami mba Fanny mba, banyak sebenarnya para lelaki lainnya gak bolehin istrinya resign karena tau malah bikin istrinya uring-uringan gak jelas.

      Dan setuju, kalau kerja lebih punya power di mana pun, saya ngalamin soalnya bedanya :D

      Hapus
  9. Tulisan yg Cukup inspiratif....😊
    Lanjutkan...

    BalasHapus
  10. Entahlah,,,,sepertinya memang benar apa kata teh reaea,,,istri saya pernah menjual beberapa baju aja lagaknya kayak bis wkwkwk

    BalasHapus
  11. sob ngomommg sayanya kaya sudah berumah tangga, kata ustadz saya , saya selalu protes kalau ibu rumah tangga di anggap bukan pekerjaan justru itulah pekerjaan tersulit di dunia coba kalau laki yang disuruh ngurus rumah tangga apa bisa mereka seminggu saja makanya hormati istrimu , laki laki terbaik adalah laki-laki yang paling kepada istrinya ini haadst nabi loh (untung belum nikah mudah-mudahan nanti istri saya bisa seperti ratu di rumah)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, saya senang banget kalau ada beberapa pembaca tema marriage di blog ini adalah belum menikah, harapan saya, semoga curcol saya ini bermanfaat, agar ke depannya saat hendak menikah, bisa dipersiapkan sebaik mungkin :)

      Hapus
  12. Iya kadang-kadang istri suka sombong kalo punya duit sendiri... hehe
    Buat saya sih ya biarlah dia bersenang-senang dengan uangnya sendiri, mau gak diizinin pun ya enggak enak juga, masa mengonsumsi jerih payah sendiri dilarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahah, iyaaa.. tapi biasanya karena emang basic nya sebelum itu dia merasa diremehkan :D

      Hapus
  13. terkadang masalah gaji antara suami dan istri yang mana lebih besar istrinya bisa menjadi "momok" juga buat suami. kasus seperti ini aku liat juga di lingkungan temen-temenku.

    tapi ada enaknya juga kalo si istri bisa punya penghasilan sendiri, mau jajan enak2 alias kebutuhan si istri yang harga ga mahal2 bisa pakai duit sendiri, kalau belnja urusan bersama yang butuh budget gede bisa minta suami hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, kalau gaji istri lebih besar ada 2 momok, kalau ga suaminya jadi kesal, ya suaminya keenakan.
      gak enak juga kalau lama2 istri yang nanggung semuanya hehehe

      Hapus
  14. {UnknownMonday, April 06, 2020}

    Dlu aku gak kerja , blm punya anak juga ,suami kerja MLM hari baru dirumah, suntuk rasanya,,
    Akhirnya aku mutusin bwt bekerja karena aku SI jdi aku coba ngalamr jd guru SD , Alhamdulillah,, dpt kerjaan dapat anak, baru 1.5 th udah py anak yg ke 2 ,kebayang reportnya,,
    Dari honor ku kecil sampai sekarang sudah 4 jt perbulan bahkan lebih besar dr hasil suamiku,,, Alhamdulillah semua lancar lancar aja,, adem adem aja,, bahkan aku kadang malah suka nyuruh suamiku GK usah kerja , biar dirumah aja , karena kasian pekerjaan suami aku berat hrs panas2 an setiap hari,,
    Pernah dia milih GK kerja karn anak2 ku yg masih kecil2 gkda yg ngurusin ,tpi suamiku GK merasa malu, justru dia bangga sama aku,, dia jg telaten ngurusin anak anak ku,, antar jemput istrinya sambil bawa anak anak,, cuma pekerjaan rumah ttp aku yg urus, bangun pagi siapin sarapan yg terpenting adapun nyuci,beres2 nnti sepulang dari sekolah,,
    You skrg suami udh kerja lagi karena anak anak udh pada gede udh mau diajak nenek nya ,, Alhamdulillah lancar semua,, asal kan niat kita bekerja tidak untuk merendahkan suami, tpi untuk membahagiakan suami ,,


    Answer :

    Kalau dibaca dengan seksama tulisan di atas, mungkin akan dimengerti, sebenarnya TIDAK ADA ISTRI YANG KERJA DENGAN TUJUAN MERENDAHKAN SUAMI.

    Apa yang terlihat dari sikapnya itu yaitu (terlihat) sombong, bukannya tanpa sebab.
    Semua bersebab :)

    BalasHapus
  15. UnknownMonday, May 04, 2020
    Intinya, belajar agama lagi. Apa dosa suami kepada istri dan Apa dosa istri kepada suami. Buka youtube aja dulu. Satu lagi mbak, jangan bangga sombong sama suami.

    ReplyDelete
    Replies





    Reyne Raea (Rey)Tuesday, May 05, 2020
    halo unknown yang tidak berani ngasih nama :)
    Saya reply ini buat notif, abis itu saya hapus karena unknown bikin broken link.

    Oh iya, sebelum belajar agama, belajar membaca dengan seksama dulu kali ya, percuma juga kan belajar agama kalau dengerin yutub doang, baca sekalian di Al Quran, dan itu memerlukan yang namanya, BACA...IQRA!

    Sama dengan membaca artikel ini, kagak ada hubungannya kaleeee ama bangga sombong!
    Please biasakan gemar membaca, biar nggak malu asal komen :)

    Oh apapun itu, terimakasih sudah membaca artikel ini, meski cuman baca judul doang heheehe.

    BalasHapus
  16. UnknownWednesday, January 20, 2021
    Pada intinya setiap manusia memiliki pemikiran/pendapat yg berbeda,itu wajar lumrah .
    Tidak/jarang akan ada seseorang yg akan mengakui akan kesalahannya(merasa bisa hidup tanpa suami/sombong)
    Pastilah semua orang ingin terlihat baik di mata orang lain dengan menutupi kesalahannya dengan berpura-pura so baik/bijak tapi nyatanya buruk.
    Jadi intinya kembali lagi pada pemikiran/pendapat masing2


    Answer: setuju banget, kembali ke pemikiran masing-masing, dan di atas juga saya kan tidak mengajak, hanya beropini.
    Dan tidak ada yang salah dengan itu.

    Dan tidak semua orang ingin terlihat baik kok, ada juga yang lebih suka hidup untuk dirinya, penilaian orang itu sama sekali nggak ada gunanya buatnya.


    Buat apa repot memikirkan penilaian orang? sementara yang kudu dilakukan banyak :D
    Intinya, tidak merugikan orang, seperti tulisan saya tersebut :)

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)