Saya Mom Blogger Pejuang LDM

saya mom blogger

Saya mom blogger pejuang LDM atau long distance marriage, alias berjauhan dengan papinya anak-anak. Otomatis semua masalah kehidupan dan anak-anak berada di pundak saya, seorang diri.

Yang namanya mengerjakan pekerjaan rumah sendiri, masak, nyapu, nyuci, ngepel, nyetrika, pasang batako, pasang genteng *woiiii, gosah lebay dah Rey, hahaha.

Intinya semua kerjaan rumah ya harus saya lakukan sendiri, jadi cuman bisa senyum nyengir liat konten ibu-ibu anak satu yang depresi karena suaminya nggak mau bantuin kerjaan rumah.

Bukan membandingkan nasib, tapi sering menertawakan diri sendiri. Di mana, ketika orang struggling kesal karena suaminya patriarkis dengan kerjaan rumah. Eh si Rey, nggak ada bisa minta tolong, adanya cuman sakit hati, karena ngerjain semua sendiri, wakakakaka.

Bukan cuman kerjaan rumah, baik urusan rumah, sama urusan anak-anak. Urusan luar rumah pun mau nggak mau harus dilakukan sendiri. 

Ke pasar, menghadapi dimahalin penjual dengan berlapang dada, meski ngenes, hahaha.

Sampai antar jemput anak-anak, mana bukan cuman antar jemput sekolah, sorenya antar jemput mereka ekstra juga wajib saya lakukan sendiri.

Mengasuh anak dengan baik, off course juga saya lakukan sendiri. Emangnya mau minta tolong siapa lagi? suami orang? *eh, hahaha.

Dan dari semua kondisi itu, saya juga serius menekuni profesi lain sebagai mom blogger atau blogger ibu beranak, sejak tahun 2018 silam.

Kebayang kan apa yang ada di kepala beberapa teman. Ada beberapa hal yang mungkin mereka ingin tahu. Dan mumpung masih trend konten,

"Saya anu!"

"We are anu!"

"I am anu!" 

Ya udah, saya bikin aja juga konten 'saya mom blogger pejuang LDM', tapi versi tulisan aja dulu.


Saya Mom Blogger Pejuang LDM, Waktu Ngeblognya adalah Sisa Dari Kegiatan Single Fighter Mom!

Iyaaap!

Mungkin juga karena saya punya kekurangan, sulit berkosentrasi jika mengerjakan banyak hal dalam sekaligus. Jadinya untuk ngeblog itu, wajib banget dilakukan setelah semua pekerjaan rumah dan anak beres di-handle.

saya mom blogger pejuang ldm

Jadi, boro-boro kek ibu bekerja lainnya, di mana punya jam kerja khusus yang lebih sehat. Si Rey mah cuman bisa ngeblog ketika:

  • Pagi hingga siang di Mc Donald atau di Perpusda surabaya, selama 2-3 jam.
  • Siang hari, setelah makan, cuci piring dan shalat, itupun kalau nggak ada waktu ekstra si Adik.
  • Malam hari, setelah selesai makan malam, cuci piring, cuci baju dan lainnya. Kadang mulainya udah jam 8 malam, kadang juga kepotong waktu cari ide, hahaha. 

Namanya juga single fighter mom pejuang LDM kan ye. Kalau bukan saya yang melakukan kerjaan rumah dan mengasuh anak-anak, emang siapa lagi?. 


Saya Mom Blogger Pejuang LDM, Bisa Nulis di Blog Setiap Hari Karena Tidurnya Cuman 3-4 Jam, Itupun Dicicil!

Biar kata saya ngeblog dalam waktu yang sangat terbatas, selalu kedistraksi oleh anak. Tapi saya terbilang sangat aktif menulis di blog setiap hari loh.

Apalagi sejak awal tahun 2024 ini, saya ikut beberapa tantangan menulis blog sesering mungkin. Dan karena itulah, saya benar-benar menulis setiap hari tanpa ada jeda sama sekali dong.

Katanya waktunya terbatas, sisa waktu dari kerjaan profesi as a mom. Tapi kok bisa menulis di blog setiap harinya?.

Jawabannya adalah, karena saya mengorbankan waktu tidur, hahaha. I know, ini memang nggak sehat, dan saya masih selalu berusaha agar pola hidup begini bisa diperbaiki.

Tapi saat ini, dan bahkan sejak pandemi lalu, kehidupan saya ya kek gini, jarang tidur. Sehari cuman bisa tidur 3-4 jam, itupun dicicil, hahaha.

Tidur malam, mulai pukul 1 atau 2, pukul 4 pun harus segera bangun untuk menyiapkan sarapan si Kakak yang harus berangkat sebelum pukul 6 pagi.

Emang nggak ngantuk?. Super ngantuk dong pastinya, kalau udah gitu, biasanya saya bakalan nambah waktu tidur ketika siang atau sore jika tidak ada jadwal anak extra.

 

Saya Mom Blogger Pejuang LDM, Lagi Asyik Nulis, Eh Kedistraksi Anak

Selain waktu tidur saya jadi kurang, dan pakai kudu dicicil dulu, pulak!. Pas ngeblog pun harus banyak-banyak istigfar biar nggak ngereog.

Apalagi alasannya kalau bukan distraksi-distraksi yang bikin esmosi menggila, hahaha.

As you know kan ye, sebagai mom blogger itu, kerjaan bloggernya ya, mostly menulis. Dan saya nggak tahu kalau yang lain ya, tapi buat saya pribadi, menulis itu emang membutuhkan konsentrasi yang lumayan fokus.

Selain mengumpulkan mood buat semangat mengeluarkan ide-ide di kepala, ke dalam tulisan blog. Eh giliran udah ketemu tuh ritmenya, lancar banget ide mengalir keluar dari kepala dan membanjiri blog. 

Tiba-tiba,

"Miiii, udah....!" (ada yang panggil dari dalam kamar mandi)

"Miiii, mau makan plis...!" (ada yang nyodorin piring, karena belum bisa sendok makanan ke piring dengan rapi)

"Miiii, mandi sekarang kah?"

"Miii, sikat gigi sekarang ya?"

*Terdengar suara jejeritan anak-anak yang berantem

Maminya bilaik, pengen ke jendela bawa laptop, terus bersiul kencang memanggil si Elang. Biar saya bisa terbang naik si elang buat mampir ke awan, dan ngetik dengan damai di sana, hahahaha.

 

Saya Mom Blogger Pejuang LDM, Kalau Ada Deadline, Mama Singa Aja Insecure Sama Auman MamiRey

Kondisi poin di atas akan makin bertambah level stresnya, ketika ada deadline postingan job. Apalagi jobnya bukan content placement, which is saya harus nulis sendiri, dan temanya kurang familier buat saya.

saya mom blogger pejuang ldm

Misal, otomotif ataupun financial.

Udahlah mom blogger ini pusing mencari data, memahami maksudnya, lalu menyusun katanya. Eh anak-anak memberikan distraksi yang bikin pengen nangis.

Kalau udah gini, kadang si mami Rey ini sampai mengaum, bahkan auman mama singa mah kagak ada apa-apanya dibanding si Rey, waakakakak.


Saya Mom Blogger Pejuang LDM, Nungguin Anak Sekolah Sambil Nongkrong dan Ngeblog Dong

Jadi mom blogger pejuang LDM itu, harus tetap bisa antar jemput anak sekolah naik motor setiap hari. Tapi, bedanya setelah nge-drop anak di sekolah, maknya nggak ikutan ibu-ibu lain yang kadang bikin acara sendiri, sambil nungguin anak TK pulang sekolah. 

Saya memilih nongkrong sendirian di dekat sekolah anak. Kadang di perpustakaan, kadang juga di mekdih.

Ini penting banget, karena salah satu best time buat ngeblog itu, adalah ketika anak-anak sekolah, atau udah tidur di malam hari. 


Saya Mom Blogger Pejuang LDM, Kalau Terima Job Visit Barter, Tentu Saja Sepaket Bawa Anak Dua

Sebagai mom blogger, yang juga punya akun instagram yang dijadikan sebagai media branding dan pelengkap blog. Kadang saya mendapat undangan visit event ataupun sekadar visit store

Untuk kegiatan ini sih saya tentu saja bersemangat, apalagi kalau ada fee-nya. 

Tapi, akhir-akhir ini, kebanyakan undangan visit kek gini jarang sih, adanya undangan visit, tapi nggak dibayar, alias barter.

Jadi, sebagai mom blogger saya diundang, dengan harapan bisa meliput atau mereview tempat tersebut. Dan sebagai barternya, biasanya saya bebas makan tanpa bayar.

Untuk hal barter begini saya sih oke-oke saja.

Tapi, dengan 'paket membawa 2 orang anak' sebagai syarat dan kondisinya, hahaha. 

Jadi, saya bisa 'bekerja' sambil bikin anak-anak happy, hehehe.


Saya Mom Blogger Pejuang LDM, Seringnya Orang Nggak Percaya, Kalau Saya Nggak Pakai ART

Menjadi mom blogger pejuang LDM itu berat, kesehatan fisik dan mental adalah risikonya, hahaha. Karena harus mengerjakan semua sendirian, menghadapi masalah yang ada sendirian.

Tapi di sisi lain, blog saya masih aktif dengan tulisan baru setiap harinya. Sehingga banyak orang yang mengira saya bisa melakukan hal tersebut karena ada ART yang bantuin.

Pas dikasih tahu kalau saya the real single fighter mom blogger, banyak yang nggak percaya.

Belum tahu mereka, kalau ART malah bikin kesehatan mental saya makin ancur, hahahaha.  


Saya Mom Blogger Pejuang LDM, Sering Disuruh Jualan Aja, Katanya Buat Tambah-Tambah Uang Belanja

Menjadi mom blogger pejuang LDM itu, membuat saya jarang keluar rumah, selain untuk antar jemput anak sekolah atau pergi belanja kebutuhan rumah.

Jadinya beberapa orang yang awam dengan dunia digitalisasi apalagi dunia blogger, menganggap saya kalau di rumah mulu karena rebahan, nonton drakor dan lainnya.

Intinya dikira nggak ngapa-ngapain dah.

Sampai-sampai sering banget beberapa keluarga atau orang terdekat menyarankan saya untuk mengisi waktu dengan berjualan. Katanya,

"Lumayan, Rey, selisih 5000 aja, kalau laku 4 sampai 5 kan bisa dapat 25 ribuan".

"Daripada nggak ada kerjaan kan Rey, lumayan bisa nambah-nambah uang dapur!". Tambah mereka. 

Etdah, mereka nggak tahu, kalau dapat job kerja sama blog itu, untuk 1 postingan minimal sama dengan keuntungan jualan baju atau apapun itu dikali puluhan. 


Saya Mom Blogger Pejuang LDM, Capeeeekkk Sangat! Tapi Kalau Curhat di Blog, Dibilang Over Sharing

Sendirian, nggak ada tempat berbagi cerita, bikin saya sering menjadikan blog sebagai sahabat terbaik. Mau curhat, ya sama blog, dan work banget dong buat saya. 

Sayangnya, saking seringnya saya menulis curhatan, eh banyak yang nyinyir, katanya over sharing-lah, katanya menyebar aib lah.

Dulunya sih saya sedih, tapi sekarang? ya cuek aja, hahaha.


Saya Mom Blogger Pejuang LDM, Ya Maaf Deh Kalau Lama Baca Chat WA Situ...

Pernah kesal, karena chat si Rey atau orang lain, tapi balasnya lama?.

saya mom blogger pejuang ldm

Ya maafkan lah!

Balik lagi, saya mom blogger pejuang LDM. Baca lagi deh poin-poin di atas. Strugling dengan berbagai hal seorang diri. 

Selalu sedih karena waktu 24 jam rasanya nggak cukup. Dan ada yang marah karena chat simple-nya nggak dibalas?.

"Assalamu'alaikum Rey"

"Gimana kabarnya?"

Nggak perlu tunggu dibalas ya Temans, langsung kasih tahu aja maksud chatnya apa?. Si mom blogger pejuang LDM ya, kalau ada waktu luang, mending bobok, ketimbang basa basi di chat, hahahaha.


Jadi, begitu ya Temans!

Saya mom blogger pejuang LDM, dan itu tadi cerita saya.

Kalau Temans, sebagai apa nih? dan apa ceritanya?


Surabaya, 23 Februari 2024

1 komentar :

  1. Aku juga sebeeeel kalo ada chat masuk, tapi ga langsung to the point maunya apa 🤣🤣. Mbok ya langsung aja gituuu. Ga usah nunggu dibalas sapaannya. Justru kalo digantung begitu, makin lama kubales. 😄. Atau malah lupa yg ada.

    Sampe skr aja aku ga kebayang gimana cara kamu bagi waktu semua itu. Hebaaat sih. 👍👍. Mana tiap posting tulisan panjangnya juga ga main2 😄😆. Nulis curhat sekalipun bisa menarik dan bikin baca dari awal ampe akhir tanpa ngerasa bosen 👍. Kalo ada yg sebel krn dianggap buka aib, atau oversharing, aku sih melihat ga begitu ya Rey. Selagi kamu ga nyebarin fitnah, dan lagi curhatanmu juga bukan yg menye2 seperti cari perhatian, aku masih sukaa bacanya.

    Jujur ya waktu itu ada account fb yg merasa terganggu ama ceritamu, dan mutusin utk unfollow. Tapi kemudian isi feed dia malah berisi buzzer yg tugasnya jelek2in dan cendrung berisi fitnah yg menjelek2lan paslon kemarin. Ga pake lama aku lbh milih unfriend orang begitu yg tulisannya provokatif dan ga berbobot . Tulisanmu masih jauh lebih berguna, ada isinya, at least ga berisi kebencian. 👍

    Sesuatu yg jujur aku aja ga bisa untuk seperti itu. Udahlah mengerjakan segala tugas rumah termasuk anak, ditambah blogging 👍👍. Standing applause sih 👏👏👏

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)