Network Marketing yang Prospektif Tapi Mengganggu Hati

Network marketing

Sharing By Rey - Network marketing atau multi level marketing, diklaim sebagai bisnis yang paling prospektif dan menjanjikan even di masa pandemi ini.

Bahkan, saking prospektifnya banyak bisnis yang memakai sistemnya, meski ya secara tipis-tipis, belum sedalam sistem network marketing yang benar-benar menerapkan semua sistem multi level marketing di dalamnya.
 
Padahal ya, dulunya tuh kalau kita dengar bisnis MLM, udah auto menjauh deh, masih mending mah cuman menjauh, kadang juga bergidik, semacam alergi banget even cuman mendengarnya, hahaha.

Nggak salah sih, image dari bisnis dengan sistem network marketing, udah dibikin jelek oleh penggunanya, selama bertahun-tahun lamanya, meski semakin ke sini, semakin banyak juga pebisnis MLM yang bisa mengangkat image dari sistem pemasaran berjenjang tersebut.


Apa itu Network Marketing?


Network marketing adalah sebuah sistem bisnis yang melakukan penjualan atau marketing melalui direct selling atau secara langsung ke konsumen, melalui perwakilan independent.

Sistem ini memang lebih mumpuni sih menurut saya, karena dia benar-benar menyasar langsung ke konsumen, dan dengan target yang lebih besar, yaitu punya pelanggan yang mau beli produk, dan juga ikut memasarkan lagi produk tersebut.

Itulah mengapa disebut dengan penjualan berjenjang.

Lalu, apa sih keuntungan kita ikutan dalam network marketing tersebut?
Tentu saja kita bisa mendapatkan 2 keuntungan.

Yaitu keuntungan dalam menjual produk, serta keuntungan dari yang kita dapatkan karena sudah mengajak orang lain untuk ikutan membeli dan menjual barang tersebut, bahkan ikutan mengajak lagi orang lain buat ikutan seperti dia.

Berjenjang aja terus, sampai ke bawah-bawah-bawah banget nget, hahaha.

Beberapa perusahaan yang mengusung sistem marketing kayak gini membuktikan, bahwa sistem Network marketing atau multi level marketing itu jauh lebih efisien ketimbang sistem konvensional.

Karena kalau konvensional kan, produk yang dipasarkan itu, semacam hanya berhenti di satu titik pembelian aja.
Misal, ada iklan, saya beli, saya pakai, ya udah.

Nah, kalau bisnis MLM, ada iklan, ada yang nawarin (dengan maksa, kadang, hahaha), saya beli, lalu saya tertarik ikutan jualan, dan ikutan ngajak orang lain lagi.
Jadi peluang meluasnya target market itu lebih besar, ketimbang sistem konvensional.
 

Ketika Banyak Bisnis Menerapkan Sistem Network Marketing?

 
Zaman sekarang, kenyatannya makin banyak yang menerapkan sistem network marketing pada pemasarannya, sebut saja sistem pemasaran dengan afiliasi.
Sistem ini memang semacam sistem direct selling yang lama kelamaan merambah jadi network marketing.

multi level marketing

Sebut saja macam beberapa e-commerce yang melakukan affiliasi, kayak Lazada, Shopee dan semacamnya.
Saya udah sering banget diprospek teman-teman untuk ikutan affiliasi e-commerce seperti itu, dan saya cuman senyum-senyum aja liatnya.   

Ya gimana dong, saya mantan pebisnis MLM, jadi tahu banget mana yang berbau-bau MLM, hahaha.
Sebenarnya sih memang bagus banget kalau kita masih nggak punya ilmu bisnis dan pemasaran, lalu bergabung dengan sistem network marketing kayak gini, karena biasanya mereka bakal kasih bimbingan untuk lebih mengenal bisnis dan marketing tersebut.

Hal itu yang dulu saya dapatkan dari bisnis MLM Oriflame.
Karena bisnis Oriflame-lah saya mengenal lebih banyak tentang bisnis, marketing, hingga personal branding yang merupakan salah satu bagian dari marketing.


Sistem Network Marketing yang Mengganggu Hati


Meski sistem network marketing memang prospekting banget di masa kini, tapi bagi saya memang ada sedikit eh banyak hal yang mengganjal sih ya buat dijalanin.
Ini yang bikin saya juga sulit bertahan di bisnis MLM Oriflame lalu.

Apa sih hal tersebut?
Tiada lain adalah, ketika hasil kerja keras kita, dinikmati juga oleh yang di atas kita, secara terus menerus, hahaha.

Iya, i know, memang sebaiknya nggak boleh merasa demikian. 
Karena toh yang di atas kita juga harus kerja keras buat menikmati hasil kita.

Terutama di sistem network marketing Oriflame ya, kagak tahu saya kalau untuk bisnis lainnya.
Di bisnis Oriflame itu, nggak bisa terjadi kita cuman duduk manis, lalu menikmati hasil dari jaringan atau member aktif di kaki kita.

Tapi kita juga harus bekerja keras menyeimbangkan kaki tersebut.
Cuman gimana ya? 
Saya rasakan dan amati, memang hal upline downline itu yang bikin nggak semangat kerja, atau biking mengganggu hati dan mengganjal pikiran.

Ah atau memang saya nggak bakat berbisnis dengan sistem network marketing kali ya.
Yang jelas, hal itulah yang bikin saya selalu nggak suka dengan sistem marketing berjenjang.
Apalagi jenjangnya kepanjangan dan tak ada putusnya kayak real bisnis MLM

How about you, Temans?


Sidoarjo, 27 September 2021


Sumber: Pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey

12 komentar :

  1. Dulu waktu aku masih aktif FB kan sering lihat teman promosi produk, kayak bisnis MLM itu.

    Karena iseng maka aku coba baca-baca, jadi ngga menjauh sih apalagi bergidik, maklum masih newbie.😂

    Memang kelihatannya menyenangkan, kita rekrut tiga orang maka dapat bonus dari tiga orang itu, terus tiga orang itu rekrut misalnya 10 orang, kita kebagian cuan juga, apalagi kalo 10 orang itu bisa rekrut lagi, tambah banyak deh Cuan.

    Soal orang diatas kita dapat bagian kita, anggap saja pahala.

    Tapi sayangnya aku cuma baca doang, soalnya untuk jadi member harus bayar 370 ribu.😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahah bisnis apaan tuh Mas? :D
      Kayaknya yang kosmetik juga ya?

      Hapus
    2. Bukan mbak, aku mana mau baca kalo itu kosmetik, ntar disuruh mangkal gimana.😂

      Hapus
    3. Wkwkwkwkw mangkal di pinggir jalan jualan lipenstip yak :D

      Hapus
  2. Iya, seiring dengan waktu dan pengalaman yang kita hadapi, kok makin kesini dengar hal-hal yang berbau MLM kok kayaknya meresahkan banget ya.
    Mungkin karena banyak juga MLM yang niatnya bukan jualan produk, tapi jadi ajang terselubung untuk money game. Aku sampe sekarang masih ikutan grup MAP (Masyarakat Anti Ponzi) di grup facebook. Bukan untuk sosialisasi, tapi buat cari hiburan aja. Soalnya baca warganya lucu-lucu wwkwk

    Yang aku ga suka dari MLM, itu kadang bikin membernya terlalu hiperbolis pas jualan. Akhirnya banyak miss-edukasi atau bahkan jatuhnya jadi penipuan karena menjelaskan produk tidak sesuai spesifikasi nyata nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, cara paling mudah merekrut bagi mereka memang hiperbolis gitu ya? :D

      Hapus
  3. Aku pernah ngikutin MLM, makanan kesehatan.Tapi untuk dikonsumsi sendiri. Menarik sih.. cuanny gede kalo kita bisa rekrut member, dan member itu aktif

    Temenku yg dokter, penghasilannya/bln udah 100jt ke atas. Ini bener, no tipu2😇

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahh apa tuh? Tiansi? atau CNI? :D

      Tante saya dulu ikut CNI, dia borong semua produknya untuk keluarganya sendiri hahaha.
      Memang bagus sih produknya, sayang ya ada harga juga :D

      Hapus
  4. dulu tau MLM dari mbak kos dan pernah diajakin ikut kayak seminar offlinenya
    kalau ga salah Tianshi namanya, lupa
    terus waktu kuliah entah darimana aku lupa, kok bisa di kosanku didatengi sama downline kekosan. terus karna masih anak kuliahan dan networknya juga masih itu itu aja, ehh perlahan menghilang aja. dan aku juga masih belum paham sistemnya

    tapi pas diajakin ke seminar itu, siapa coba yang nggak pengen diusia muda udah bisa beli ini itu, pendapatan milyaran misal. Wowwww juga ya
    sekarang udah paham dikit gimana cara kerjanya si MLM ini

    baideweiii, jadi kemarin kemarin ini karena sering nongol di timeline soal affiliate, aku penasaran daftar shopee hahahha
    padahal selama ini ogah gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa, affiliasinya ada yang langsung, tapi juga ada yang kayak MLM, jadi kita ajak teman ikutan affiliasinya, trus kalau teman berhasil menjual, kita juga dapat persenan :D

      Hapus
  5. Apalagi aku Rey, yg susah banget kalo udh namanya jualan dan nawarin barang :p. Aku suka produk2 Oriflame, dan sbenernya member juga di sana. Tapi ga pernah utk jualan , melainkan pakai sendiri barangnya. Temen2 yg nawarin aku masuk Oriflame, berkali2 aku udh bilang, aku ga mau jualan. Kalopun aku daftar ini hanya supaya aku bisa dpt hrg member. Jadi jangan harap aku bakal nambah kaki kiri kanan ato ikutan webinar segala macemnya :p. Temenku ntah terpaksa ato gimana, akhirnya setuju juga sih. Dia jadi ga mau maksain aku jualan apalagi nanya target hahahah. Emang ga cocok aku Ama sistem begini. LBH suka pekerjaan yg lebih ke analisis sih aku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkwk, aslinya sama Mba, saya juga lebih suka analisis, bikin perencanaan, nggak suka di depan layar :D
      Makanya bisnis marketing selalu nggak jodoh :D

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)