Bagaimana Cara Berinvestasi Jika Penghasilan Masih Pas-Pasan

Cara Berinvestasi dengan Penghasilan Masih Pas-Pasan

Sharing By Rey - Bagaimana cara kita bisa berinvestasi, jika penghasilan masih pas-pasan?.
Ada yang penasaran nggak?

Sama!.
Saya juga sebenarnya penasaran, hahaha.

Btw, sebenarnya tema postingan hari ini ketukar sama minggu lalu, saking saya siwer.
Di mana, minggu kemaren tuh ada tema challenge dari NBS (Ning Blogger Surabaya) mengenai investasi masa depan.

Sebagai seseorang yang finansialnya sungguh bikin mata kayak deketan ama bawang, lol.
Saya sebenarnya agak bingung kalau mau bahas tentang investasi.

Tapi, saya putuskan untuk tetap menuliskannya, biar saya tetap mengikuti tema rencana yang sudah saya tuliskan di post Ide Blogpost Untuk ODOP Sebulan A La Rey, meskipun kebolak balik, hahaha.

Dan karena saya bukan financial planner atau pakar financial, jadi sepertinya saya mau curcol aja, tentunya ini berdasarkan pengalaman saya serta opini saya.
Sama sekali nggak bisa dijadikan patokan, kecuali mungkin inspirasi atau semangat.
Pokoknya ambil yang positif aja deh, yang negatif saring aja, hahaha.


Ketika Penghasilan (Seringnya) Pas-Pasan


Saya pernah cerita di post Tidak Pandai Menghasilkan Duit? , bahwa saya tuh bukanlah seseorang yang hebat dalam menghasilkan uang.

Cara Berinvestasi dengan Penghasilan Masih Pas-Pasan

Kalau ngomongin kinerja, saya maju deh.
Tapi kalau ngomongin penghasilan? 
Saya mundur, melipir ke dinding, huhuhu.

Bukan hanya itu, saya juga nggak sehebat orang-orang dalam menyimpan duit, baik itu menabung, investasi, sungguh kombinasi yang luar biasa menyedihkan ya, hahaha.

Lucunya lagi, kok ya saya berjodoh dengan lelaki yang parah banget dalam manajemen keuangan.
Jauh lebih parah dari saya malah.

Kalau saya, nggak pandai menghasilkan duit banyak kek teman lainnya, tapi selalu punya 'bolongan' yang menjadi keluarnya duit.
Nah, si pasangan.
Sudahlah juga sama kayak saya kurang pandai menghasilkan duit, eh agak pandai sih dia dibanding saya. akan tetapi 'bolongan' untuk keluarnya duit juga banyak banget.

Bedanya, bolongan keluar duit itu, saya tutup saat isinya kosong.
Tapi si pasangan, kurang pandai menutup meski isinya udah kosong, sehingga hasilnya, minus.

Nggak heran ya, udah 11 tahun menikah, kehidupan kami ya gini-gini aja, bahkan makin hari kok ya memprihatinkan.
Maksudnya bukan nggak bersyukur sih ya.
Alhamdulillah saya dan anak-anak sehat, itu yang penting.

Masih bisa makan, even saya kudu mengais rezeki dari rumah dengan segala pengorbanan.
Akan tetapi, saya pengen pulang jenguk ortu, dan sekarang tuh, sejak si kakak masuk SD, kok makin sulit bisa pulang hiks.

Memang salah saya juga sih ya, atau mungkin juga keadaan yang salah, atau saya kurang berusaha kali ya?
Entahlah.
Nyatanya, sesungguhnya sayapun pengen kayak orang-orang, pengen berinvestasi sejak dini.
Tapi seingat saya, dulu bahkan sebelum nikah dan punya anak, gaji saya juga pas-pasan, pas untuk membayar kos, makan, pakaian dan semua perlengkapan pribadi saya sih ya.

Dibilang boros juga nggak benar-benar boros sih ya.
Saya nggak punya barang-barang branded.
Handphone saya senilai 2 jutaan aja, itupun bakal diganti kalau udah benar-benar nggak bisa dipakai.

Tas saya dulu beli yang murmer aja, yang nggak lama dipakai udah rusak, nantilah saya berbisnis Oriflame baru kenal tas yang agak awet, karena hadiah dari Oriflame, hahaha.

Satu-satunya yang menurut saya boros sewaktu saya single adalah, saya sering banget makan di luar.
Ya iya sih ya, saya ngekos, dan di kos itu kagak ada dapurnya.
Even mau makan mie instan rebus aja kudu beli di luar dong.

Alhasil, saya sering makan di mall, lalu kegoda hal-hal yang nggak penting, kayak nonton (meskipun jarang juga sih, saya lebih suka beli DVD dan nonton di kos), atau karaokean.
Karenanya, gaji saya yang pas-pasan itu, hanya cukup buat bertahan setiap bulan, sungguh ngenes ya, hahaha.

Cara Berinvestasi dengan Penghasilan Masih Pas-Pasan

Kalaupun dapat bonus, ya dipakai buat mudik dong ya, kalau mudik, selain beli tiket yang lumayun itu, saya juga kudu beli oleh-oleh.
Dan begitulah, bonus cuman lewat aja.

Lalu orang-orang heran, kamu kerja beberapa tahun kok nggak ada tabungan Rey?
Pengen banget nangis rasanya.
Terlebih yang nanya itu teman yang masih tinggal sama ortunya, di mana dia nggak perlu bingung mikirin makan malam atau sarapan, bahkan bisa bawa bekal dari rumah.
Plus juga nggak pusing mikirin bayar kos.

Dengan keuangan yang pas-pasan itu, saya juga pengen nangis, kalau mengingat saya nggak bisa investasi.
Ya mungkin memang saya kurang keras berusaha kali ya, setidaknya cobalah makan sehari sekali, jadi bisa ditabung sisanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BUAT BAYAR RUMAH SAKIT, karena tepar lambungnya rusak cuman diisi sekali sehari, hahahahaha.


Bagaimana Cara Berinvestasi Jika Penghasilan Masih Pas-Pasan


Begitulah, hidup pas-pasan itu ternyata terus menyertai saya sampai menikah dan punya anak, lebih sedih lagi karena sepertinya semesta tidak mendukung saya untuk bisa berkarya cari duit di luar, membangun karir, biar punya gaji atau penghasilan besar.

Cara Berinvestasi dengan Penghasilan Masih Pas-Pasan

Beberapa orang menyalahkan saya, katanya saya kurang berusaha.
Hanya terpaku pada pikiran sendiri.

Seharusnya saya tahan aja kesedihan dengan menitipkan anak-anak ke daycare.
Lalu saya berusaha cari penghasilan yang lebih besar lagi.

Tapi saya nggak bisa.
Udah saya coba dong ya, sempat balik bekerja setahunan lebih, dan hasilnya si kakak masuk RS di opname, bahkan di over diagnosa, sehingga membuat gaji saya terkuras untuk membayar RS dan membeli obat yang lumayan mihil dan harus dikonsumsi selama 6 bulan oleh si kakak.

Sungguh saya pengen nangis, pengen menyalahkan dunia.
Mengapa saya nggak bisa kayak orang lain?
Mengapa orang lain bisa hebat dalam karir?
Sementara saya yakin, saya bisa lebih hebat dari mereka (sombong amat lu Rey! hahaha).

Enggak, maksudnya, saya yakin juga bisa bekerja sebaik teman-teman saya yang lain.
Tapi mengapa semesta seolah enggak membiarkan saya bisa melakukan itu?

Lalu bagaimana saya bisa berinvestasi?
Menabung untuk hari esok?
Sementara hari besok ini saya pusing memikirkan bayar ini itu yang seabrek?

Lama saya meratapi diri, lalu akhirnya saya putuskan, untuk dijalani saja, dengan usaha, harapan dan doa pastinya.
Menjalani semua yang digariskan, dengan mencoba berinvestasi semampunya, yang bisa saya lakukan, yang juga masih fokus pada masa sekarang, bukan hanya masa depan.

Saya jadi ingat dengan film, Sabtu Bersama Bapak, di mana saking fokusnya dia dengan masa depan, sampai-sampai melupakan masa sekarang.

Dan beginilah investasi yang bisa saya lakukan, dengan penghasilan yang pas-pasan, yaitu:


1. Meringankan Beban Orang Lain, Dan Lupakan.


Iya, saya menyadari, betapa buruknya manajemen finansial saya, entah karena udah mendarah daging, atau memang jodoh rezeki saya segitu.

Cara Berinvestasi dengan Penghasilan Masih Pas-Pasan

Sulit banget buat nabung, udah setengah mati nabung, ujung-ujungnya kepake lagi.
Bahkan pernah saya keukeuh nggak mau ambil uang tabungan, membiarkan si pasangan yang cari jalan keluar, hasilnya? malah nambahin masalah baru.

Jadi, ya udah saya pilih nabung langsung di Allah aja, dengan cara meringankan beban orang lain.
Alhamdulillah, saya selalu berdoa agar diberikan kesempatan untuk itu, saya tidak pernah merencanakan harus sedekah berapa, di mana, seperti dulu saya kerja.

Tapi, Allah selalu saja menyentil saya dengan caranya, yang akhirnya saya bisa menabung kepada-Nya, dengan cara meringankan beban orang lain.
Termasuk beban si pasangan (meski kalau untuk masalah ini, saya masih ekstra berusaha agar ikhlas, hahaha).

Percaya atau tidak, memang butuh keyakinan tingkat universe untuk itu, tapi saya jadi tersadar, selama hidup ini, udah puluhan tahun hidup, dan saya amazed dengan hidup saya.
Karena terlepas dari rasa ketidakbahagiaan yang saya ciptakan sendiri (tumben sadar, Rey! lol), hidup saya tuh Alhamdulillah baik-baik saja dan bahagia tanpa kekurangan hal yang berarti.

Bayangin aja, saya punya anak 2.
Dari kisah melahirkan anak pertama yang biayanya kurang, tapi ternyata mama saya muncul sebagai malaikat penolong.
Saya rasa, bukanlah karena mama saya hebat dan baik hati, tapi karena Allah yang mengirimkan bantuan itu lewat mama saya.

Duh pokoknya banyak hal dalam hidup saya, yang kalau saya jabarkan satu persatu, saya maluuuuu semalu-malunya kepada Allah, hik (tumbeeeennn gitu nyadar, Rey! lol).

Banyak banget kesulitan, yang ternyata ada jalan keluarnya, dan bukankah itulah hakekatnya investasi?
Agar kita bisa menyelesaikan masalah-masalah kita dengan baik?

Maka nikmat mana lagi yang harus saya ingkari?
Malunya ya Allah...

Saya rasa, semua pertolongan Allah itu, merupakan tabungan saya di masa lalu, meski tak terlihat, tapi menabung pada Allah itu sungguh aman dan berlipat-lipat 'bunga'nya, tergantung tingkat keikhlasan kita sih.


2. Tetap berusaha, meski terlihat tidak memungkinkan.


Iya, meski semesta kadang terlihat tidak bersahabat, bukan berarti kita harus selalu terpaku oleh itu, meski di rumah saja, saya benar-benar melakukan sesuatu yang bisa saya lakukan, demi investasi masa depan.

Jika berinvestasi emas, reksa dana, saham  dan segala macam itu belum bisa dengan baik saya lakukan, saya harus melakukan hal yang bisa saya lakukan, yaitu ngeblog.

Bukan semata mencari uang untuk sekarang, tapi saya ingin dan berharap blog bisa menjadi investasi saya di masa depan, terlebih jika bisa membiayai masa tua saya, agar saya tidak menjadikan anak-anak sebagai sandwich generation.

Setidaknya saya tidak hanya duduk diam meratapi nasib, sambil ngemil mie instan dan nonton drakor, *eh :D
Bukan berarti nonton drakor itu salah ya, itu juga investasi buat kesehatan mental loh, asala beneran ya, abis nonton paksa mood kita jadi lebih baik, biar ada gunanya, hahaha.

Ngeblog adalah hal yang bisa saya lakukan sekarang ini, karenanya saya ngeblog dengan benar-benar, bukan semata untuk me time, healing atau curcol, tapi insha Allah bisa jadi tabungan investasi masa depan buat saya, aamiin.
  
 

3. Tetap semangat nabung, meski seringnya kepake mulu


Ada loh orang yang kesal karena nabung tapi kepake mulu, jadinya malas nabung, si pasangan itu contohnya, hahaha.
Meski seringnya kepake mulu, dan awalnya saya bete maksimal, tapi saking saya suka 'mengeluh' dan 'curcol di medsos', hahaha.

Cara Berinvestasi dengan Penghasilan Masih Pas-Pasan

Saya jadi mendapatkan banyak masukan dalam menyikapinya, salah satunya adalah dengan menganggap kalau duit tabungan yang kita simpan lalu kepake itu, memang udah jalannya kayak gitu.

Maksudnya gini, misal saya punya duit, ditabung, terus tiba-tiba si pasangan kambuh error-nya kayak sekarang ini, kabur tanpa kabar dan tanpa ninggalin duit, hingga akhirnya saya kudu ngoret-ngoret secuil duit yang saya tabung untuk beli makanan, ya udah anggap aja duit yang saya simpan itu memang disimpan buat beli makan, udah post aslinya buat beli makan, bukan buat beli kapal pesiar, *eh :D

Meski awalnya dongkol, sedikit demi sedikit belajar menerima dan ikhlas lalu bersyukur, Alhamdulillah bisa makan dengan duit itu kan ye.
Ketimbang nggak ada duit sama sekali, ayoo?
Emang ya, pola pikir lelaki itu simple.


4. Semangat belajar dan mengajarkan manajemen keuangan pada anak-anak


Awalnya saya merasa, kekacauan finansial saya nih karena saya nggak pandai mencari duit, saya melewati masa kecil tanpa pernah berusaha mendapatkan duit, meski saya dulu selalu kekurangan.
Karenanya saya bertekat si kakak harus pintar cari duit, harus diajarin cara cari duit sejak kecil.

Lalu saya bingung, caranya gimana ya? hahaha.
Dan akhirnya saya pikir, daripada memaksakan yang belum terpikirkan, kenapa nggak sekalian mengajarkannya manajemen duit?

Saya rasa, sebanyak apapun kita cari duit, kalau kita nggak pintar memanajemen dengan baik, kayaknya ya bakalan habis tak bersisa juga.

Karenanya, saya lebih memikirkan cara gimana mengajarkan anak-anak manajemen duit.
Masih dipikirin Rey?
Iya! hahahaha.

Yang punya idenya, bagi dong!
Atuh mah si Rey, gagap financial banget.


Demikianlah tulisan yang mungkin nggak nyambung atau bertolak belakang dengan ilmu financial ataupun investasi.
Tapi, setidaknya saya bisa membagikan kisah saya, bahwa kadang memang bukan orang yang nggak mau nabung atau berinvestasi yang keren kayak emas dll itu.

Hanya saja rezeki duit dan prioritas setiap orang itu berbeda-beda.
Meskipun demikian, mengandalkan Allah amat sangat bikin hati kita tenang kok, insha Allah semua baik-baik saja, demikian juga dengan masa depan kita.

Etapi, bukan berarti dengan membaca ini, temans jadi lebih pasrah lagi, terutama yang masih single, masih bisa punya banyak kebebasan.
Gunakan waktu sebaik-baiknya yuk, persiapkan diri dengan ilmu manajemen financial yang mumpuni, tak lupa juga persiapkan mata penghasilan yang mumpuni. 

Kalau temans, ada yang senasib?
Atau punya kisah hebat dalam berinvestasi dengan penghasilan pas-pasan?
Share dong :)


Sidoarjo, 31 Agustus 2020


Sumber : pengalaman dan opini pribadi
Gambar :  Canva edit by Rey

33 komentar :

  1. Baru semalam saya diskusi dengan istri, bagaimana ya caranya bisa berinvestasi dengan penghasilan yang secukupnya seperti sekarang ini. Satu yang paling memungkinkan lagi yang bisa dilakukan lebih dulu adalah lebih berhemat lagi, yaitu memangkas lagi anggaran dari setiap pos. Kelebihannya bisa ditabung, walaupun sedikit tapi mungkin bisa berguna kalau sudah terkumpul beberapa lama. Thanks ya mbak tipsnya, bisa menambah semangat untuk terus menabung dari penghasilan yang pas-pasan. Ini relate banget dengan kondisi saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, Bener banget, seberapapun tabungan kita, insha Allah bisa bermanfaat di saat yang tepat, dan lebih baik lagi kalau saya memilih nabung ke Tuhan, biar lebih aman :)

      Hapus
  2. Hahaha ketawa pas baca kadang suka menabung tapi seringnya kepakai melulu. Lha kok sama mbak soalnya saya kadang menyisihkan uang sebanyak 300 ribu buat menabung tiap bulan.

    Setahun lumayan dapat 3.5 juta, cuma ya kalo idul Fitri pulang kampung seringnya tuh duit kepakai melulu, tahu sendiri kan tahu lebaran itu boros dan barang barang harganya mahal biarpun dapat THR.🤣

    Kalo saya tuh penginnya kalo ada duit investasi ingin beli tanah atau emas gitu, kan harganya pasti naik terus. Eh saya malah belinya hape yang malah harganya turun terus tiap tahun.😂😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul itu kang Investasi itu yang bagus Emas & Beli tanah....Solusinya gampang kang cari janda kaya raya terus nikahin deh.😊😊

      Sehabis Nikah tinggal luh Meterin tuh Tanah..Haaahaa 🤣🤣🤣🤣🤣

      Hapus
    2. Ide bagus kang, asal jangan habis nikahin janda kaya seminggu kemudian mati karena jadi tumbal.��

      Hapus
    3. Lho, kenapa akhir akhir ini kalo komentar kok emot saya jadi tanda tanya gitu ya.😂😂😂

      Hapus
    4. hahahaha, tapi masih mending mah habis kepakai mudik, saya bahkan mudikpun enggak bisa :D

      Hapus
  3. kalau dulu saat aku masih single alias masih kerja sebelum married, tapi udah persiapan married sih kak rey, justru aku yang strict banget ama gajiku sendiri, ya biarpun aku ngekos di jekarda yang jika dibandingkan dengan kos di daerah lain jauh lebih tinggi padahal kosannya biasa aja, tapi aku malah cenderung agak ngirits...agak galak aku ketika ngatur gajiku ndiri..pokoknya sebisa mungkin dalam sebulan aku harus nabung nominal sekian

    Selain buat bayar kos, aku managenya ke uang makan yang sebisa mungkin ga yang mahal2, kadang malah makan cuma sehari 2 kali wekekek...yang murmer aja di warnas dekat kosan...jarang makan di resto siap saji karena di kepalaku strict tiap bulan aku harus manage gajiku sendiri supaya bisa nyampe goal sekian puluh juta sebelum aku resign..

    jadi ada 50 persen gaji bisa aku tabung...nah begitu nikah, aku ada andil pake tabunganku pribadi buat beli rumah walaupun kecil dan rss, dengan kasih lihat jerih payahku selama kerja hampir 5 tahun untuk dp rumah sedangkan sisanya karena belinya chase adalah andil pak su...jadi paling ga aku ada bagian biar ga dipandang sebelah mata maunya enak aja he

    tapi pernah ngalamin juga sih ketika kami juga ada di masa masa uang kayak liriknya lagu letto...kau datang dan pergi oh begitu saja, yakni pas hamil berturut2 sehingga dalam kurun 3 tahun selalu berurusan dengan biaya lahiran yang ga sedikit karena aku caesar semua..dan ga pake bpjs...ya pas abis brojol si kakak kan kakak bayi masih ada rentetan imunisasi dsbnya, nah pada saat itu juga aku persiapan riweuh lagi dengan lahiran si adek juga yang abis brojol juga pastinya ada rentetan imunisasi lagi...hiks, nasib anak jarak deket banget...makanya sekarang langsung kb iud...

    jadi moment 2 kali lahiran itu tabungan sempet tongpes dan mulai dari nol lagi...
    tapi lumayan ni pas era era pandemi kayak sekarang aku malah jadi jauh lebih hemat, bugdet yang biasa buat mudik jadi ga ada...dan jadi jarang keluar2, lumayan buat momentum untuk rajin nabung lagi hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh ralat ding, kok aku nulis 5 tahun ya, aku nikahnya pas udah 3 tahun kerja dan baru diangkat jadi karyawan tetap, tapi mantab nikah karena aku udah pede dengan uang tabungan yang kukumpulkan selama 3 tahun itu dengan nominal yang strict tiap bulannya jadi paling ga bisa nambelin di bagian dp rumah yang kubeli pertama kali, sedang sisanya adalah bagian pak su yang tentunya jauh lebih banyak dari porsiku yang hanya dp..
      klo hampir 5 tahun kerja la maksudnya pas aku resign hihi

      Hapus
    2. wih manteb mak embul jaman single nabungnya 50% gaji.. bisa dipake buat DP rumah pulak.. keren euy. kalo tabungan single ku mah abis gak bersisa mak, buat nambahin biaya nikah.. hihi..

      Hapus
    3. Mbuuulll, harusnya dirimu sesekali berbagi pengalaman itu deh :D
      Saya selalu salut loh ama orang-orang yang bisa nabung dengan baik.
      Kalau saya dulu, sudahlah boros di makanan, gajinya ya juga begitu deh hahahaha

      Hapus
  4. Sebenernya nggak usah investasi Rey kalau sudah pas-pasan.

    Kenapa?

    Ya pas mau beli rumah ada uangnya
    Ya pas mau beli mercy, ada uangnya
    Ya pas mau beli rumah baru, ada uangnya
    Ya pas mau beli rumah baru lagi, ada uangnya lagi..

    Jadi kenapa harus investasi... wakakakakak

    Btw, daripada investasi, terus terang saya pilih menabung saja. Yang terpenting buat saya adalah supaya memiliki cadangan yang bisa dipergunakan di saat ada kebutuhan mendadak.

    Saya nggak bisa nyaman untuk terlalu agresif karena saya lebih mikir kestabilan di rumah tangga saja.

    Tetap semangat ya Rey.. Maaf baru bisa maen lagi kesini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget kong...Sungkem kong.🙏🙏

      Hapus
    2. Nah bener Bapak, kestabilan rumah tangga tuh bukan hanya di masalah duit, tapi juga masalah proses mencari duit :D

      Hapus
  5. Meringankan beban orang lain dan lupakan. Suka banget sama point yang itu. Melibatkan Allah dalam segala urusan dunia termasuk investasi tuh bikin kita tenang. Saya sendiri nggak terlalu pandai menyimpan uang mbak. Padahal skin care pun dikit banget.kayaknya karena saya suka banget beli printilan enggak guna😁
    Nabung palingan juga buat beli sesuatu. Kalau nggal pengen beli sesuatu yang mahal ya nggak nabung. Hadeh...
    Nanti kalau sudaj menikah saya harus belajar nabung juga untuk kebutuhan anak di masa depan😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheheh, percaya atau tidak, investasi langsunhg ke Allah jauh lebih aman :D

      Hapus
  6. INVESTASI?.🤯 🤯

    Tertawa dan gemes gw baca postinganmu kali ini Rey..🤣 🤣 Betul kata Kong Anton tuh, Kalau cuma ngepas ngapain Investasi.....Pengen mobil mewah silahkan beli kalau ada duitnya. Pengen ini dan itu silahkan juga kalau memang semuanya mampu.😊😊

    Orang2 hidupnya enak2 banget yaa, Ketimbang saya, Saya juga pengen lho seperti mereka dan saya mampu, Bahkan lebih mampu dari mereka? Naahlllooo...Itukan perasaan kamu saja Rey...Coba kamu buka mata kamu....Sebagai contoh diluaran banyak lho seorang ibu yang harus menarik gerobak sambil membawa kedua anaknya sambil mencari barang bekas yang bisa ia jual, Hasilnya bisa untuk makan. Syukur2 ada sisanya bisa iya tabung untuk Investasi buat masa depan anaknya yang terkadang membebani bagi dirinya dalam menarik gerobak.😊

    Coba lihat dirimu Rey...Tidak kepanasan, Masih bisa ngeblog & Main laptop atau Hp, Sambil ngajarin anak2 pula plus jadi ibu rumah tangga. Berarti kamu masih lebih baik doongg!!..🙄 🙄 Punya Investasi? Tentu, Kedua anakmu Investasi masa depan untuk dirimu itu sudah pasti..Jika seorang ibu penarik gerobak bisa dan mampu dirimu bisa 3 kali lebih mampu dari mereka Rey, Intinya tetap Bersyukur.😊

    Eehhh tapi saya ngalamin juga seperti itu dulu sewaktu memutuskan berhenti bekerja. Bahkan saya & istri merasa orang paling hina dunia...Haahaaa.🤣 🤣 Yaa seperti komentar saya pada lusa yang lalu. Setelah menggangur saya banyak sekali cibiran2 keras baik dari Ortu, Mertua dan orang sekitar. Bahkan saya harus merelakan jual PC kesayangan saya, Dan 2 buah Hp Blackberry hanya untuk buat makan. Sejak saat itu saya dapat julukan `INVESTASI SEPTICTANK`.😲😲 11 12 sama warna emas batangan.🤣 🤣 🤣 .

    Bicara soal Investasi.😲 Ciieee ilee Sota banget gw yee...🤣 🤣 🤣 Kebanyakan orang mikirnya Investasi hanya untuk dunia saja.... Tanpa pernah memikirkan Investasi Akherat padahal lebih sederhana dan sesuai dengan apa yang kita punyai dengan ikhlas. Walau terkadang setiap manusia punya masa depan yang sudah ditentukan oleh Allah.S,W,T . Tetapi akan lebih tepat satukanlah Investasi yang kita punya dengan Investasi Akherat dengan metode Amal ibadah yang tulus dan ikhlas.😊🙏🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hidup lu memelas banget Tong.. #hiksss gue jadi bercucuran keringat bacanya..

      Hapus
    2. Yaa udah bantu lap keringet gw aja dah...😂😂😂😂 Pahalanya besar lho kong..😂😂😂😂

      Hapus
    3. Bapak dan anak tumben akur nih.

      Hapus
    4. Astagaaaa, saya serius loh baca tausiyah Kang ustadz, mengapa baca di bawahnya ini jadi hilang seriusnya? hahahahah.

      Terimakasih tausiyahnya Kang Ustadz :D

      Hapus
  7. Rey, kadang matematika Allah mah ga masuk nalar kita yaaa :). Aku percaya selama ini kamu bisa ttp cukup hidupnya, ya Krn tabungan2 mu ke Allah itu , dibales Ama yg di Atas di saat yg tepat :).

    Ga usah terlalu maksa untuk urusan itu Rey. Kalo memang belum bisa berinvestasi, ya udh, belajar nabung dikit2, walopun ujung2nya kepake, tp setidaknya memang kepake di saat yg tepat juga toh :).

    Untuk urusan investasi sbnrnya aku baru mulai setelah nikah juga. Pas masih pacaran boro2 :p. Ngekos di daerah Setiabudi yg mana perbulannya lumayan mahal, tapi kalo dipikir2 , toh aku bisa bertahan hahahahaha. Walopun tabungan bisa dibilang jg g ada. Msh boros bgt pas blm nikah. Cuma untungnyaaa, ga pake ngutang CC segala.jadi gaji ya abis untuk keperluan sebulan itu :p.

    Setelah nikah baru deh, mungkin rezeki nikah juga. Jadi aku dan suami mulai serius utk investasinya. Waktu itu, kita tiap bulan slalu nyisihin utk Logam mulia, harganya pas msh rendah juga, tiap bulan hrs sisihin uang utk itu. Walo cuma 1-2 gr gpp, yg ptg konsisten. Dapet bonus, beliin itu lagi. Kenapa ga ditabungan biasa, Krn kami mikirnya takut kepake. LM yg kita kumpulin itu memang utk jk panjang pas pensiun nanti :D. Jd sengaja tiap beli, lgs simpen trus lupain. Sampe waktunya nanti bakal dipake :D. Awalnya dari situ Rey. Baru setelah posisi dan gaji si pak suami naik, mulai deh investasinya di taro di berbagai platform , biar ga nempatin semua telur dalam 1 keranjang :p.

    Kalo utk ajarin anak2, sbnrnya aku ga maksa mereka juga, Krn di umur si Kaka 7 thn dan si adek 4 THN, mereka ga ngerti juga ttg nilai duit :D. Jadi bisa dibilang uang jajan mereka ya msh aku handle. Tiap bulan jatah uangnya berapa, dan sisa uang yg ga dipake jajan, aku masukin ke tabungan junior mereka. Masih kayak gitu dulu sih. Sebenernya kepikiran utk simpen di tabungan emas, stidaknya untuk JK panjang nilainya ga turun Krn inflasi. Tapi nantilaah, kalo si adek udh ngerti :D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya, pernah dengar tentang investasi seperti itu Mba, di banyak keranjang, biar kalau pecah nggak sekeranjang hahahaha.

      Iya kan Mba, pengen deh ajarin si kakak dan adiknya mengenai duit, biar jadi kayak si Sabda tuh, nggak ada basic financial, tapi hebat banget masalah uang :D

      Hapus
  8. kalau investasi yang gimana gimana, alias dengan budget gedeeeee, belum untuk diriku hehehe
    istilah yang aku pake mungkin nabung ya, meskipun di reksadana, aku belinya juga ga gede gede banget.
    kayaknya sekarang diriku banyak berandai andai, andai punya banyak duit, pingin invest KPR, trus di sewain lagi.
    sekarang ini pinter pinter milah kebutuhan dan keinginan, kadang kalau aku habis beli ini itu, keluar duit jajan ini itu, next kalau ada rejeki lagi, jadi ngerem, dan inget kalau kemarin udah keluar duit banyak. jadi yang sekarang ditahan tahan
    jadi biar flow chart duitnya ga boros boros banget, input dan output beriringan, maunya gitu. ya semoga saja diriku juga bisa manage keuangan dengan baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaa, ayo invest Mba Inun :D
      Saya kadang nyesal, dulu kok ya cuman pakai duit buat makan terooosss hahaha

      Hapus
  9. Wah bahasan bagus nih.

    Kalau bicara investasi, jadi ingat channel Ng0mongin Uang yang tiada habisnya.

    Melek finansial ternyata penting. Artinya literasi mengenai pengaturan keuangan, bagaimana cara mendapatkan penghasilan (earning), membelanjakan, menabung dan investasi penting diketahui dan dibedakan masing-masing.

    Sepemahaman saya. Kalau penghasilan pas-pasan, kita jangan 'muluk-muluk' bicara investasi. Mending, uang yang ada digunakan untuk kebutuhan pribadi dan menabung untuk dana darurat. Dana darurat ini penting dan sifatnya harus liquid. Kalau ada cash akan lebih bagus lagi.

    Nah, kalau memang belum bisa investasi adalah investasi. Maksudnya?

    Kalau investasi yang sering kita kenal adalah investasi kepada asset dan instrumen investasi lainnya. Namun, yang tidak kalah penting terlebih dahulu adalah investasi pengetahuan finansial. Karena, kalau tidak disokong dengan ilmu ini, bagaimana pun longgarnya kondisi keuangan maka juga tidak bermanfaat banyak.

    Tetap semangat mencukupi kebutuhan dasar dan selalu belajar ilmu finansial.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren banget ini, makasih sharingnya.
      Nah iya, sebenarnya saya lebih suka nabung aja, di bank gitu.
      Di rekening yang nggak diutak atik, ya semacam dana darurat sih :D

      Hapus
  10. Sukaaa bangeet sama tipsnya Mba Rey 😍😍 Apalagi yg pertama. Katanya dg kita membantu orang, kita akan dimudahkan juga dg jalan yg tidak kita sangka2 rejekinya. Apalagi rejeki kan ga hanya materi. Semoga Mba Rey dan kekuarga dilimpahkan kebahagiaan dan rejeki berlimpah yaa 😘😘

    BalasHapus
  11. ngomongin investasi aku pahamnya cuma investasi emas dan properti aja, yang lain2 mah kurang ngerti. dan menurutku yang paling mudah dijangkau ya investasi emas, tapi sayangnya di masa pandemi harganya lagi melambung banget, mengerikan.. haha..

    Jadilah ku menabung aja deh, gak mikirin investasi. Pun penghasilan sama mba, pas-pasan, kadang buat nabung juga engap.. hihi..

    tapi investasi 'meringankan beban orang lain, lalu lupakan' boleh juga tuh kayaknya.. hihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iyaaaa, rajin bantu meringankan beban orang lain, malah keuntungan double tuh.
      Bukan hanya nabung buat masa depan di dunia, tapi juga di akhirat

      Hapus
  12. Bagus-bagus tipsnya mba, especially yang nomor satu karena keajaiban memberi benar adanya hehehehehe. Kalau tips dari saya, sebelum mulai terjun ke investasi sesungguhnya seperti saham dan lainnya, harus investasi otak dulu yaitu dengan belajar agar kenal dan paham :D

    Dan ke dua, usahakan dana darurat terkumpul sampai full sebelum investasikan uang :3 mirip-mirip sama komentarnya mas Wira karena itu yang saya lakukan dulu saat mau mulai serius investasi masa depan :D hehehehe. Dan satu yang utama, investasi kebaikan, dengan begitu, akan selalu ada orang-orang yang care ke kita, which is saya yakin mba Rey sudah melakukannya :P semangat berinvestasi, mba. It's okay pas-pasan, seperti kata mas Anton, mau beli rumah pas uangnya ada hihihi amiiiiin semoga bisa <3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, pas mau beli ini, pas duitnya hahahahaha.
      Iya say, dana darurat itu penting banget, beberapa kali kami butuh dana darurat dan nggak mencukupi saking kepake mulu, ajaibnya selalu dicukupin dari arah yang nggak terduga

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)