Konsisten Artinya Bertahan Dalam Godaan

konsisten adalah

Sharing By Rey - Konsisten artinya tetap (tidak berubah-ubah), taat asas, ajek. Atau bisa juga konsisten artinya selaras, sesuai.

Setidaknya begitulah arti konsisten dalam KBBI
Namun bagi saya, konsisten adalah bertahan dalam godaan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kalimat tersebut seolah menggambarkan semua yang saya jalani.
Dari masalah pribadi mengenai pengembangan diri, masalah hubungan atau relationship, hingga masalah saya sebagai seorang ibu.

Namun, karena hari ini temanya bisnis, atau bisa juga masuk dalam kategori self development atau pengembangan diri.
Maka kali ini saya ingin berbagi mengenai konsisten yang saya jalankan dalam usaha / bisnis / pengembangan diri.


Konsisten Artinya Bertahan Dalam Godaan Dunia Kerja


Rasanya saya sudah sering sharing, betapa saya mencintai dunia kerja.
Meskipun mungkin terlihat saya tidak menikmati, sering (terlihat) mengeluh, sering (terlihat) ngomel, namun di akhirnya, semua yang saya hadapi ya tetap juga saya kerjakan sampai selesai dengan baik.

Sebagai contohnya, dulu saat pertama kali saya direkrut untuk bekerja di sebuah proyek, saya di-plot-kan pada posisi sebagai drafter.
Jujur saya keberatan menerimanya.

Bagaimana tidak? posisi tersebut sebenarnya ya diperuntukan untuk lulusan STM, dengan salary yang tentu saja menyesuaikan posisi dan basic sekolahnya.
Belum lagi, saya belum mahir autocad.

Dan yang paling bikin sedih adalah, CV yang bakal saya terima adalah pengalaman as a drafter.
Padahal, sebagai pekerja proyek yang kontrak pekerjaan berdasarkan waktu proyek, mendapatkan pengalaman kerja dengan posisi yang terbaik itu bisa banget sebagai tangga mengejar karir yang lebih tinggi.

Akan tetapi, pada akhirnya saya menerima juga pekerjaan tersebut, karena saya tahu betapa sulitnya mencari pekerjaan di bidang teknik sipil, kalau kita nggak punya link atau koneksi orang dalam.

Setelah bekerja, saya konsisten memberikan kinerja terbaik, bahkan lebih.
Mau saja disuruh mengerjakan banyak hal.
Mau saja diminta ke sana ke mari, meskipun salary yang saya terima sama saja dengan rekan drafter lainnya, yang hanya fokus mengerjakan tugas as a drafter saja.

Saya tahu, kalau kebanyakan orang pasti berpikir.
Orang gaji sama, mengapa saya harus mengerjakan hal yang lebih?

Sebagian mungkin menilai saya 'cari muka', tapi mereka salah, karena saya idealis, saya tidak suka dikekang, saya tidak suka diperintah, dan saya tidak suka dimarahin.

Karenanya, sebelum saya diperintah, dikekang dan dimarahin itu, saya kerjakan saja sebanyak-banyaknya, sampai atasan nggak punya celah buat melakukan hal tersebut.

Berbeda konsepnya dengan 'cari muka' bukan?
Cari muka mah means mengorbankan harga diri.

Konsisten tersebut juga saya terapkan di semua tempat saat saya bekerja, konsisten mengerjakan hal yang lebih dan loyal.
Menganggap perusahaan yang menggaji saya dengan gaji yang naiknya kayak siput itu adalah perusahaan saya.

Padahal, sampai saya resign-pun, tidak ada hal yang lebih diperuntukan buat saya.
Gaji sama dengan karyawan lainnya, bonus juga sama.

Yang nggak sama adalah, saya satu-satunya karyawan yang nyaris tidak pernah dimarahin atasan, even itu bos besar sekalipun.

Dan saya satu-satunya karyawan pencetus jilbab pertama kali, sementara saya bekerja di perusahaan milik orang China dan non muslim, yang mana dulu wanita berjilbab itu sulit diterima bekerja (saya pernah mengalaminya di perusahaan lain).

Lalu di mana godaannya Rey?


Ya itu tadi!
Salary yang hanya cukup buat bayar kos dan makan itu, lol.
Sementara karyawan lainnya bertahan dengan bermalas-malasan.
Datang semepet mungkin, pulang secepat mungkin.

Sementara saya?
Datang secepat mungkin, pulang hanya karena takut kantornya seram karena bangunan lama, lol.

Lebih lucu lagi, kalau ditanya kamu kerja sebagai apa Rey?
Dengan pekerjaan yang bikin saya setiap hari kudu menjelajahi semua bagian, dari depan sampai di belakang itu.
Tapi saat ditanya saya bingung dan mengatakan saya hanya sebagai staf teknik.

Oke baiqlah! lol.
Padahal, beberapa klien kantor yang sering melihat saya bepergian dengan bos, menganggap saya ini manager or something.

Bahkan beberapa klien yang hanya pernah berhubungan dengan saya by phone.
Begitu rajin mengirimkan ucapan Natal setiap tahunnya.
(iya, dipikir karena nama saya Rey, maka saya seorang Chinese dan non muslim juga, lol)

Lalu apa yang kamu dapatkan Rey?


Oh, banyak banget dong!
Dan kepakai banget sekarang.
Hanya seorang ibu rumah tangga, tapi pengetahuan dan kemampuan saya bisa diadu dong dengan para wanita pekerja kantoran atau yang masih aktif bekerja di luar.

Saya tidak pernah punya pengalaman jadi pemimpin, tapi saya bisa berpikir sebagai pemimpin.
Ya karena konsisten saya tadi saat bekerja.


Konsisten Artinya Bertahan Dalam Godaan Dunia Bisnis/Usaha


Sungguh, waktu mengajarkan saya bahwa kadang hal yang kita rencanakan tidak bisa berjalan sesuai keinginan kita.
Namun satu hal yang pasti adalah, rencana Allah adalah yang terbaik.

Menjadi ibu rumah tangga bukanlah rencana atau cita-cita saya, tapi ternyata itu adalah rencana Allah, setidaknya hingga hari ini, saya tidak bisa bekerja di luar.
Dan memang keadaannya seperti itu.

Tapi terlahir sebagai seorang yang menyaksikan bagaimana perjuangan mama membiayai kami, membuat saya tidak bisa tenang begitu saja duduk manis berharap pemasukan dari suami.
Itulah yang membuat saya kembali mencoba banyak hal dalam menghasilkan uang dari rumah.

Hingga akhirnya saya bertemu dengan dunia blog, dan menetapkan blog adalah sumber penghasilan saya, serta blogger adalah profesi saya.

Dalam menjalani dunia blogger zaman sekarang, bukan berarti tidak ada godaannya.


Banyak banget!

Salah satunya adalah job musiman.

I mean, kalau lagi musim job instagram, semua fokus di instagram.
Lagi musim job twitter, semua fokus di twitter.
Lagi musim job youtube, semua berpaling ke youtube.
Lagi musim job tiktok, semua ke tiktok.
Dan semacamnya.

Memang apa salahnya?
Sama sekali nggak salah sih.
Mencari nafkah itu kan bermacam-macam.

Ada yang memang lebih suka menjual
Ada pula yang lebih suka berbisnis.

Nah, mungkin karena saya lebih memilih berbisnis, jadinya saya tetap konsisten ngeblog.
Even banyak yang sudah berpaling menjadi konten kreator, karena banyak gosip mengenai ini itu atau penghasilan dunia blog tidak menjanjikan.

Tapi saya tetap ngeblog, tetap membangun blog, selama saya masih bisa menulis.

Saya mungkin saja bisa fokus di instagram saja.
Tahu nggak sih, fee postingan instagram ini hampir sama bahkan kadang lebih besar dari fee job blog.
Tapi ya gitu, saya merasa kurang maksimal di instagram, karena persaingannya luar biasa.

Sementara saya cuman bermodalkan suka menulis dan ulet doang.
Bertolak belakang kan dengan instagram yang lebih menekankan segi visual.

Itulah mengapa, saat semua mulai berpaling ke berbagai hal yang happening, kayak sekarang lagi banyak yang suka nge-podcast, setelah nge-tiktok.
Saya rasanya , masih setia aja menulis di sini, meski page view turun naik melulu, lol.


Saya sering membaca, menonton, dan mendengarkan langsung, resep dan kunci rahasia banyak pebisnis sukses.
Kunci utamanya ya satu...
KONSISTEN!

So, mari kita memilih apa yang menjadi passion kita , atau memaksa diri mencintai sesuatu karena terbiasa..
Lalu konsisten mengerjakan jobdesc-nya dengan setia.

Menghabiskan semua jatah kegagalan kita dalam pilihan bisnis/usaha tersebut.
Hingga akhirnya, hanya tersisa kesuksesan saja.
Insha Allah.

Begitulah..
Konsisten adalah bertahan dalam godaan.

Sidoarjo, 24 Februari 2020

@reyneraea untuk #MondayBusinnes

Sumber :
  • Pengalaman pribadi
  • https://kbbi.web.id/konsisten 
Gambar : Canva edit by Rey

41 komentar :

  1. Selalu terdepan Mbak Rey ini, jadi ikut semangat melihat semangatnya.
    Betul memang, semua hal itu menular, terciprat ke orang lain.
    karenanya seringlah menulis yang baik-baik biar yang baik menular :)

    BalasHapus
  2. Karyawan ya kebanyakan gitu mbak Rey, datang semepet mungkin dengan jam masuk, giliran pulang, kayak orang diuber kreditan.😂

    Kalo visitor naik turun mah itu wajar, aku aja sehari cuma ratusan saja, belum pernah dapat 1000 sehari. Kalo mbak Rey pasti lebih banyak karena rajin update.😃

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jujur sih om Agus kalau tari dulu , tidak mikirin itu Da, PA mahu DA PA naik kek turun kek masa bodoh yang penting tari bisa meluapkan seluruh isi hati tari lewat puisi. Biar plong hati tari.

      Hapus
    2. hahahaha, iiyaaa.. dan saya kadng dimusuhin karena udah waktu pulang pun saya masih sok sibuk, lah gimana dong, orang kerjaan mendesak belum selesai :D

      Ayo semangat menulis :)

      Hapus
  3. emang melakukan sesuatu harus konsisten, biar tidak tergoda dengan godaan. keren banget ulasannya :)

    www.rajaunik.co.id

    BalasHapus
  4. Bicara soal Konsisten..🤯🤯

    Jadi teringat dulu saat masih bekerja, Saya sangat Konsisten untuk mengudurkan diri untuk berhenti bekerja dan memilih usaha.😊

    Meski banyak godaannya bukan hujatan yang bertubi-tubi..

    Anak Bini luh mau makan apa, Terus siapa yang mau ngempanin luh setiap hari..🤯🤯🤯

    Asal luh tahu bini luh cuma bisa dandan doang gimana nanti bakalan hidup luh...Iihh cacian keluarga.😊😊

    Tapi saya, Yaa tetap Konsisten dari godaan bahkan cacian.🤣🤣


    Dan istri saya yang hobi dandan saya suruh jual kosmetik atau buka salon kecantikan dan toko pakian.😊😊

    Saya memilih usaha juga tetapi beda produk. Meski awalnya sederhana Alhamdulilah karena konsisten dari godaan dan cacian. Sampai sekarang saya & ketiga anak saya bisa makan tanpa minta2 ke ortu apalagi mertua.😊😊

    Intinya Konsisten itu Niat dan serius menjalankannya dan bukan paksaan pula.😊😊

    Usaha sudah ramai banyak deh saudara yang sok nempel2 kaya perangko.🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya jelas pada nempel, omset jualan aja sehari puluhan juta rupiah kang, gimana saudara pada ngga nempel biar kecipratan rejeki.😂😁

      Hapus
    2. Kereeennn banget!!!

      Ini mah menginspirasi banget!
      Jarang loh orang yang berani kayak gitu, apalagi ditemani nyinyiran, duuhh rasanyaaa.. hahaha

      Betul banget!
      Kalau konsisten pasti ada hasil, apalagi kalau kita konsisten di kerjaan yang memang kita nikmati, rasanya tuh lebih cepat berkembang :)

      Hapus
  5. blog..udah lama dianggurin. aku akui sih aku tipe orang yang kurang konsisten..semangat update blog lagi ah..

    BalasHapus
  6. Wah tulisannya sangat mengena ke hati saya mbak rey, saya orgnya sangat sangat tidak konsisten, semuanya saya jajal, padahal belum ada yang sukses, alhasil semua yg saya lakuin gak optimal. Sekarang sih lagi mau konsisten ke blog aja mbak. Ngikutin jejak mbak rey. Heheh. Ya syukur2 nanti bisa dapat pundi2 dari blog. Hehe amin2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi, sebenarnya saya juga dulu gitu Mba, hanya saja saya memang dari kecil terbiasa bekerja dengan seprefect mungkin :F

      Mungkin juga karena belum ketemu apa yang kita sukai aja.
      Kayak saya suka nulis jadinya belajar konsisten aja di ngeblog ini :)
      Ayo semangat :)

      Hapus
  7. mbak, jempol saya ada 4, saya kasih ke mbak semua. terlebih lagi saat prinsip idealis tertanam di dalam jiwa.

    di dunia nyata, mbak memiliki peran yang kuat dan berpengaruh ke orang lain, salut ke mbak, meskipun kerjaan yang notabenenya untuk anak stm, tapi dijalani aja, bahkan semua2 dikerjai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi, mungkin kebawa didikan otoriter masa kecil nih, sisi negatifnya, kadang saya berjuang setengah mati untuk tidak memaksakan hal yang sama ke anak :D

      Ada sisi baik buruknya sih, tapi semoga bisa saya filter dengan baik :)

      Hapus
  8. kalo hobi apa saja di kerjakan bu, istilahnya pekerjaan saya adalah hobi saya.
    Sama seperti ibu saya di berikan pekerjaan yang harus jalan ke sana kemari dari satu daerah ke daerah lain karena saya di cabang namun yang di kantor pusat memiliki jabatan yang sama hanya mengurusi 1 tempat saja.

    Tapi yang namanya hobi saya di bayar di sini tetap saya jalankan walau terasa cukup berat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget!
      Bahkan bukan hobi, kalau kita biasakan kerja dengan hati, lama-lama terbiasa dan kita jadi cinta ama kerjaan tersebut :)

      Hapus
  9. iya sih, konsisten memang kuncinya
    dan saya dari dulu ngeblog meski awal2 ga menghasilkan uang sama sekali
    namun, sekarang, udah bisa ngasilin duit, meski kalo dibandingkan master2 lain, belum ada apa2nya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha iya, nggak apa-apa..
      Master lainnya juga nggak langsung melesat jadi master kok, naik tangga dulu :D

      Hapus
  10. Semangat Mbak Rey. Semoga saya bisa ketularan semangat Mbak Rey untuk bisa konsisten di dunia blog ini. Doakan ya Mbak.

    BalasHapus
  11. Kayaknya dalam bidang apa pun tetap aja orang bisa diterima berkat "kekuatan orang dalam", kalo nggak gitu ya "keberuntungan". Itulah sebabnya penting bagi kita untuk meningkatkan kualitas diri dalam hal skill dan gelar, lalu pintar-pintar memilih teman.
    Kata Psikolog Dedy, 'law of ciprat' itu nyata. Misalkan kita bergaul-gaul dengan orang sukses, maka semangat positifnya nular, lebih gampang nemu peluang.

    BalasHapus
  12. Kayaknya dalam bidang apa pun tetap aja orang bisa diterima berkat "kekuatan orang dalam", kalo nggak gitu ya "keberuntungan". Itulah sebabnya penting bagi kita untuk meningkatkan kualitas diri dalam hal skill dan gelar, lalu pintar-pintar memilih teman.
    Kata Psikolog Dedy, 'law of ciprat' itu nyata. Misalkan kita bergaul-gaul dengan orang sukses, maka semangat positifnya nular, lebih gampang nemu peluang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bangeeeetttt!
      Orang dalam dan lucky!

      Sehebat apapun kita, kalau kitanya nggak punya lucky atau orang dalam ya sulit.

      Makanya banyak orang menyekolahkan anaknya di sekolah yang bergengsi, biar lingkar pertemanannya orang yang memang punya tujuan pendidikan yang lebih baik :)

      Hapus
  13. Konsisten, mudah diucapkan sulit diimplementasikan 😭 mksih semangatnya kak

    BalasHapus
  14. Untuk bisa konsisten itu pastinya butuh perjuangan banget, bisa dilihat dari cara Mbak Rey. Lelah dan perasaan kerap alami goresan juga pernah saya alami zaman masih kerja.

    Konsisten itu berkaitan dengan komitmen juga bahwa kita layak bersikap kompeten. Bahwa kita menghargai diri sendiri. Bahagia dengan cara hidup yang dijalani meski jauh dari harapan yang diinginkan.
    Tetap berjuang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat Mba, sesungguhnya Mba Rohyati juga hebat banget kok.
      Cuman memang keadaannya masih mengharuskan ada prioritas lainnya :)

      Hapus
  15. Saya suka baca blognya Mba Rey meski tulisannya panjang. Entah kenapa enak aja ngikutinnya. Ternyata memang passionnya Mba menulis jadi mau menulis sepanjang apa juga enjoy.

    Mba, sering main ke blog Mba Rey membuat saya dikit2 ketularan energi rajinnya meski saya ga serajin mba Rey update blognya, hehehe.

    Saya selalu salut dengan kegigihan, kerja keras, dan konsistennya mba Rey di dunia blog.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Mba, duuhh merasa tersanjung saya kalau ada yang baca tulisan saya, padahal ya kadang asal nulis aja :D
      Semangat Mba, lama-lama jadi ritme menyenangkan dan habbit yang bikin kita kangen selalu menulis :)

      Hapus
  16. Saya harap mba selalu konsisten menulis di blog, karena saya akan konsisten jadi pembaca tulisan mba :))) hehehe ~ saya pribadi juga cenderung lebih memilih blog dari semua sosial media yang ada :D entah kenapa, saya merasa fun ~

    Mungkin nanti ada saatnya ketika banyak yang berpaling dari blog, dan mba tetap menulis di blog, maka mba akan jadi salah satu master yang diperhitungkan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awww.. makasih banyaaakk.
      Sebenarnya saya kadang sedih, sejak 2 tahun lalu rutin ngeblog, satu persatu teman ngeblog pada pergi.

      Ada di postingan saya tentang blogger yang menginspirasi saya, di postingan tersebut sisa dikit yang masih rutin ngeblog.

      Ah semoga saya bisa selalu ngeblog, dan kita bisa selalu saling menyemangati yaaa :*

      Hapus
  17. Kalo menurutku sikap Mbak Rey saat menjadi drafter itu adalah "excellence", karena melakukan semuanya di atas rata-rata. Nggak peduli gajinya sama atau gimana, tapi karena emang pengen melakukan yang terbaik aja kan. Salut banget, Mbak Rey memang keren! Semoga makin banyak (blogger) di luar sana yang terinspirasi dari semangat dan eneerginya Mbak Rey, ya (termasuk saya kalo lagi males ngeblog, larinya ke sini hihi)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awww, terimakasih banyak.
      teman-teman blogger juga jadi penyemangat saya banget :)

      Hapus
  18. Bekerja lebih meski gaji sama maka kelebihannya itu akan "dibayar" oleh Tuhan dengan kesehatan dan kebahagiaan. Kata org pintar.

    Soal konsisten, saya juga cukup konsisten dalam inkonsistensi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget Bang, saya ngerasain banget bagaimana hidup berkecukupan dengan gaji yang minim dulu :)
      Allah yang mencukupi :)

      Hapus
  19. Bener banget mbak. Konsisten nggak boleh ketinggalan. Mau sebagus apapaun, serajin apapun kalau nggak konsisten ya siap-siap say goodbye...
    Tapi ya itu, konsisten emang susah sih.

    BalasHapus
  20. aku cita cita konsisten dan realita ogah-ogahan, ini penyakit pokoknya, ga bakalan maju maju
    ngomongin soal loyal ke perusahaan, bisa dibilang aku juga loyal, kadang ada temen yg nyablak "ga usah rajin rajin bla bla", ya nggak gitu juga menurutku "loyalku juga nggak tiap hari" hehehe
    kadang di benakku hanya ingin kerjaan ini pokoknya diselesain hari ini, kalaupun badan udah capek dilanjutin besok tapi ga banyak-banyak banget minimal

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha bener Mba :D

      Iya, sayapun sebenarnya bukan loyal gimana, cuman berpikir, lah kalau nggak saya selesaikan bakalan numpuk kan ye :D

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)