Obat batuk ibu dan anak selalu ada di stock obat-obatan kami, sejak bertahun-tahun yang lalu. Ketika itu kami mencoba obida ini, sebagai ikhtiar meredakan batuk yang Kakak Darrell alami, ketika balita.
Dan ternyata, sejak saat itu, hingga kini, kakak Darrell selalu cocok minum sirup obat ini. Dan maminya juga happy, karena harganya emang lebih terjangkau, serta ada embel-embel alami, yang bikin hati lebih tenang, ketimbang anak mengkonsumsi obat kimia full kan ye.
Obat Batuk Ibu dan Anak dan Rencana yang Tidak Berjalan Sesuai Harapan
By the way nih ya, sepertinya ikhtiar manis dalam mewujudkan resolusi tahun ini bukal butuh lebih banyak semangat lagi. Karena ternyata, nggak terasa banget ya, kita sudah sampai di ujung chapter 1 of 12 tahun 2018, atau dengan kata lain sebulan telah berlalu sehingga menyisakan 11 bulan lagi untuk tahun 2018 ini (insha Allah).
Sebulan berlalu, dan gak ada salahnya kembali mengevaluasi, bagaimana perjalanan resolusi 2018 saya.
Dan ternyata....
Masih jauh dari rencana!
Ini sangatlah tidak baik, mengingat seharusnya awal tahun adalah masa-masa semangat dalam menerapkan resolusi yang baru saja dibuat.
Tapi itulah kehidupan, kadang antara ekspektasi dan realita, sangatlah bertolak belakang.
Meskipun demikian, masih sangat memungkinkan untuk membenahi diri agar resolusi yang sudah dibuat sendiri bisa tercapai, salah satunya dengan mencari penyebab mengapa resolusi Sabar dan Syukur seminggu sekali di bulan pertama saya gagal.
Well, gak bisa dipungkiri, sabar dan syukur itu suatu hal yang terlihat mainstream namun sangaaaattt penuh tantangan dalam menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
Terlebih saya sendiri yang sedang menjadi ibu menyusui untuk bayi berusia 3 bulan, juga harus mengurusi si kakak Darrell yang masih duduk di kelas 1 SD serta kewajiban rumah lainnya, ditambah dengan mengurusi bisnis online saya.
Kurang tidur dan istrahat karena harus sering menyusui setiap saat, terlebih saat si bayi terkena common cold karena ketularan kakaknya, Darrell.
Kondisi seperti itu ditambah dengan kurangnya asupan makanan yang sehat, karena minimnya waktu menyediakan makanan sehat, menjadikan daya tahan tubuh saya jadi melorot, dan sang flu, batuk serta pilek pun melanda.
Pun juga karena ketularan dari Darrell yang mana diapun tertular dari teman-teman sekolahnya.
Jadi kesimpulannya, ikhtiar pertama yang harus saya lakukan adalah, membuat tubuh jadi fit terbebas dari batuk dan pilek.
Saya paling ogah berlama-lama ditemani dengan batuk, selain menyiksa tubuh, pun juga membuat pekerjaan jadi terbengkalai, menyusui jadi gak nyaman karena takut bayinya tertular, dan bawaannya sering uring-uringan karena gak nyaman.
Hal tersebut sangatlah bertolak belakang dengan janji resolusi 2018 saya.
Agar tidak berkelanjutan, saya butuh obat batuk yang mumpuni namun tidak mengakibatkan efek samping yang berbahaya dan pastinya rasanya MANIS.
Ngomongin tentang obat batuk, kami sudah punya obat batuk favorit yaitu OBIDA atau OBAT BATUK IBU dan ANAK.
Meskipun demikian, masih sangat memungkinkan untuk membenahi diri agar resolusi yang sudah dibuat sendiri bisa tercapai, salah satunya dengan mencari penyebab mengapa resolusi Sabar dan Syukur seminggu sekali di bulan pertama saya gagal.
Well, gak bisa dipungkiri, sabar dan syukur itu suatu hal yang terlihat mainstream namun sangaaaattt penuh tantangan dalam menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
Terlebih saya sendiri yang sedang menjadi ibu menyusui untuk bayi berusia 3 bulan, juga harus mengurusi si kakak Darrell yang masih duduk di kelas 1 SD serta kewajiban rumah lainnya, ditambah dengan mengurusi bisnis online saya.
Kurang tidur dan istrahat karena harus sering menyusui setiap saat, terlebih saat si bayi terkena common cold karena ketularan kakaknya, Darrell.
Kondisi seperti itu ditambah dengan kurangnya asupan makanan yang sehat, karena minimnya waktu menyediakan makanan sehat, menjadikan daya tahan tubuh saya jadi melorot, dan sang flu, batuk serta pilek pun melanda.
Pun juga karena ketularan dari Darrell yang mana diapun tertular dari teman-teman sekolahnya.
Jadi kesimpulannya, ikhtiar pertama yang harus saya lakukan adalah, membuat tubuh jadi fit terbebas dari batuk dan pilek.
Saya paling ogah berlama-lama ditemani dengan batuk, selain menyiksa tubuh, pun juga membuat pekerjaan jadi terbengkalai, menyusui jadi gak nyaman karena takut bayinya tertular, dan bawaannya sering uring-uringan karena gak nyaman.
Hal tersebut sangatlah bertolak belakang dengan janji resolusi 2018 saya.
Agar tidak berkelanjutan, saya butuh obat batuk yang mumpuni namun tidak mengakibatkan efek samping yang berbahaya dan pastinya rasanya MANIS.
Ngomongin tentang obat batuk, kami sudah punya obat batuk favorit yaitu OBIDA atau OBAT BATUK IBU dan ANAK.
Obat Batuk yang wajib ada di lemari obat kami |
Review Obat Batuk Ibu dan Anak
Seperti yang sudah saya jelaskan sekilas di atas, kalau obat batuk ini memang sudah setia menemani kami sejak tahun 2014 lalu.Bermula dari seringnya si kakak Darrell langganan batuk, hingga akhirnya didiagnosa aneh-aneh oleh seorang Professor DSA. Iya, sampai pernah di over diagnosa kena virus Kawasaki dong.
Lebih parahnya, pernah juga sampai si Kakak harus minum obat TBC tanpa pemeriksaan lengkap, diagnosa oleh seorang profesor juga.
Sampai akhirnya setelah kami sedemikian bosannya bolak balik ke DSA dan diberikan beragam obat puyer hingga antibiotik, tiba-tiba mendapat pencerahan setelah kakak ipar saya merekomendasikan obat ini ke kami.
Suami langsung membelinya di sebuah apotik dan Alhamdulillah, ternyata kakak Darrell cocok banget dan suka minum ini, salah satu penyebabnya karena rasanya MANIS, ada campuran rasa manisnya madu dan segarnya rempah pilihan yang membuat lega tenggorokan.
Bukan hanya Darrell yang cocok, saya dan papinya pun cocok, makanya kami menyediakan OBIDA di dalam lemari obat kami adalah sebuah keharusan.
Kelebihan obat ini yang membuat kami selalu setia padanya selain rasanya yang manis adalah, kandungannya yang terdiri dari ramuan rempah tradisional serta madu.
Karena mengandung bahan alami, saya tidak perlu khawatir sering-sering di konsumsi oleh kakak Darrell yang memang dulu sering batuk karena ketularan teman sekolahnya.
Bahkan si papi sering meminumnya saat tenggorokannya terasa sakit dan serak, saya sendiri juga tidak khawatir mengkonsumsinya saat hamil dan menyusui karena memang tidak mengakibatkan alergi atau efek samping lainnya pada bayi.
Tuangkan sirup ke dalam sendok dan telan atau larutkan dalam air hangat dan minum perlahan.
Dulu, saat kakak Darrell pertama kali mengkonsumsi obat batuk ibu dan anak ini, usianya masih 4 tahunan. Sehingga saya memberikan 1/3 sdm saja setiap kali minum, Alhamdulillah hanya dalam 2-3 hari batuknya berkurang dan benar-benar sembuh di hari ke 5-7.
Saat ini usianya sudah 7 tahun sehingga dosisnya pun bisa lebih banyak, Alhamdulillah masih manjur.
Untuk saya dan suami, tidak membutuhkan waktu khusus untuk mengkonsumsinya, karena kami memang sangat tidak mentolerir sakit (orang dewasa dilarang sakit hehehe).
Jadi saat tenggorokan terasa serak dan sakit, kami segera meminumnya 1 sendok makan sebanyak 3 kali sehari atau sesuai kebutuhan.
Selain mengurangi batuk, OBIDA yang merupakan ramuan Pei Pa Koa asli ini juga dapat menghilangkan dahak dan meredakan sakit tenggorokan. Secara bersamaan juga dapat memelihara paru-paru, mengurangi panas tubuh dan memperbaiki warna dan kekenyalan kulit.
Beberapa waktu lalu saya browsing dan menemukan website di http://www.ninjiom.com/id/ nya, dan saya pun baru tahu ternyata OBIDA ini hanya merupakan salah satu produk varian dari produksi Nin Jiom.
Selain itu ada beberapa varian lainnya yang tentu saja rekomen banget buat dicoba.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat langsung pada websitenya.
Tak perlu digambarkan lagi seberapa besar peran OBIDA ini bagi saya dalam membantu mewujudkan resolusi tahun 2018 saya.
Dengan badan sehat dan fit serta tenggorokan lega, akan muncul mood yang baik, dan kesabaranpun bisa lebih mudah dicapai serta rasa syukur akan mengikutinya dengan mudah.
Terimakasih OBIDA, si obat batuk yang manis favorit keluarga kami.
Terimakasih sudah membuat kami menjadi keluarga yang manis.
Saya bisa jadi ibu yang manis buat anak-anak saya serta istri yang sholeha dan juga manis pastinya buat suami karena terbebas dari batuk dan tenggorokan serak.
Suami juga lebih manis karena pulang ke rumah dengan fit bukannya membawa virus batuk dari luar.
Dan yang pasti si kakak Darrell bisa jadi anak manis dan menjalankan aktivitasnya dengan baik karena terbebas dari batuk yang sering menyiksanya.
Semoga resolusi 2018 bisa terjalani dengan manis dengan bantuan OBIDA si obat batuk Ibu dan Anak yang manisnya bikin gak kapok minum obat.
Sidoarjo - 31 Januari 2018
@reyneraea
Kakak Darrell memang sering banget batuk karena daya tahan tubuhnya kurang bagus, hampir setiap bulan terkena batuk, baru saja sembuh dan kami orang tuanya lega, eh beberapa hari kemudian mulai lagi batuk-batuk.
Sampai akhirnya setelah kami sedemikian bosannya bolak balik ke DSA dan diberikan beragam obat puyer hingga antibiotik, tiba-tiba mendapat pencerahan setelah kakak ipar saya merekomendasikan obat ini ke kami.
Suami langsung membelinya di sebuah apotik dan Alhamdulillah, ternyata kakak Darrell cocok banget dan suka minum ini, salah satu penyebabnya karena rasanya MANIS, ada campuran rasa manisnya madu dan segarnya rempah pilihan yang membuat lega tenggorokan.
Bukan hanya Darrell yang cocok, saya dan papinya pun cocok, makanya kami menyediakan OBIDA di dalam lemari obat kami adalah sebuah keharusan.
Kelebihan obat ini yang membuat kami selalu setia padanya selain rasanya yang manis adalah, kandungannya yang terdiri dari ramuan rempah tradisional serta madu.
Karena mengandung bahan alami, saya tidak perlu khawatir sering-sering di konsumsi oleh kakak Darrell yang memang dulu sering batuk karena ketularan teman sekolahnya.
Bahkan si papi sering meminumnya saat tenggorokannya terasa sakit dan serak, saya sendiri juga tidak khawatir mengkonsumsinya saat hamil dan menyusui karena memang tidak mengakibatkan alergi atau efek samping lainnya pada bayi.
Berikut Aturan Pakai / Dosis penggunaan Obat batuk ibu dan anak :
Tuangkan sirup ke dalam sendok dan telan atau larutkan dalam air hangat dan minum perlahan.
Untuk dewasa |
: 1 sendok makan (15ml) 3 kali sehari |
||||||
Untuk anak-anak |
7-12 tahun : 2/3 sendok makan (10ml) 3 kali sehari |
||||||
3 – 6 tahun : 1/3 sendok makan (5ml) 3 kali sehari | |||||||
Atau ikuti saran dokter. |
Dulu, saat kakak Darrell pertama kali mengkonsumsi obat batuk ibu dan anak ini, usianya masih 4 tahunan. Sehingga saya memberikan 1/3 sdm saja setiap kali minum, Alhamdulillah hanya dalam 2-3 hari batuknya berkurang dan benar-benar sembuh di hari ke 5-7.
Saat ini usianya sudah 7 tahun sehingga dosisnya pun bisa lebih banyak, Alhamdulillah masih manjur.
Untuk saya dan suami, tidak membutuhkan waktu khusus untuk mengkonsumsinya, karena kami memang sangat tidak mentolerir sakit (orang dewasa dilarang sakit hehehe).
Jadi saat tenggorokan terasa serak dan sakit, kami segera meminumnya 1 sendok makan sebanyak 3 kali sehari atau sesuai kebutuhan.
Selain mengurangi batuk, OBIDA yang merupakan ramuan Pei Pa Koa asli ini juga dapat menghilangkan dahak dan meredakan sakit tenggorokan. Secara bersamaan juga dapat memelihara paru-paru, mengurangi panas tubuh dan memperbaiki warna dan kekenyalan kulit.
Beberapa waktu lalu saya browsing dan menemukan website di http://www.ninjiom.com/id/ nya, dan saya pun baru tahu ternyata OBIDA ini hanya merupakan salah satu produk varian dari produksi Nin Jiom.
Selain itu ada beberapa varian lainnya yang tentu saja rekomen banget buat dicoba.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat langsung pada websitenya.
Tak perlu digambarkan lagi seberapa besar peran OBIDA ini bagi saya dalam membantu mewujudkan resolusi tahun 2018 saya.
Dengan badan sehat dan fit serta tenggorokan lega, akan muncul mood yang baik, dan kesabaranpun bisa lebih mudah dicapai serta rasa syukur akan mengikutinya dengan mudah.
Terimakasih OBIDA, si obat batuk yang manis favorit keluarga kami.
Terimakasih sudah membuat kami menjadi keluarga yang manis.
Saya bisa jadi ibu yang manis buat anak-anak saya serta istri yang sholeha dan juga manis pastinya buat suami karena terbebas dari batuk dan tenggorokan serak.
Suami juga lebih manis karena pulang ke rumah dengan fit bukannya membawa virus batuk dari luar.
Dan yang pasti si kakak Darrell bisa jadi anak manis dan menjalankan aktivitasnya dengan baik karena terbebas dari batuk yang sering menyiksanya.
Semoga resolusi 2018 bisa terjalani dengan manis dengan bantuan OBIDA si obat batuk Ibu dan Anak yang manisnya bikin gak kapok minum obat.
Sidoarjo - 31 Januari 2018
@reyneraea
Wah semoga terlaksana ya resolusinya. Dan saya juga punya Obida di rumah untuk antisipasi kalo batuk datang. Harganya pun terjangkau cuma 23 ribu di tempat saya. Btw sukses buat lombanya ( kangamir.com )
BalasHapusAamiin :)
Hapusmakasih kunjungannya di blog saya, benar banget, udah praktis, murah pula :)
Kalau saya obatnya cuma.... yach cuma ditahan saja batuknya Mbak,heheheh... alias ngak diobati, saya ingin tahu batuknya yang ngak kuat hinggap ditubuh saya atau sayanya yang akan tekapar, kebanyakan saya yach yang terkapar,hahahaha....
BalasHapuswkakakakkaak, adaaaa aja si kang Nata ini :D
HapusKalau saya kudu minum obat, soalnya sulit sembuhnya dan sampai ga bisa napas hiks