Pengalaman Membawa Bayi 3 Bulan Ke Taman Safari

pengalaman membawa bayi 3 bulan ke taman safari

Sharing By Rey - Minggu kemaren,  kami ber empat mengunjungi Taman Safari 2 di Prigen.
Ceritanya,  kakak Darrell mengikuti acara dharmawisata dari Taman Pengajian Quran (TPQ) nya.

Awalnya saya agak males ikutan,  selain kepikiran harus bawa si adek bayi yang baru berusia 3 bulan, kebayang gimana ribetnya di sana yang notabene alam bebas gak ada fasilitas babycare.

Pun juga agak parno membayangkan banyaknya orang merokok 😕
Tapi papi sedikit memaksa,  mengingat kapan lagi bisa ke Taman Safari dengan low budget.

Yup..
Darrell gak perlu mengeluarkan sepeserpun untuk kegiatan tersebut,  padahal di sana dikasih tiket terusan seharga 120ribu.  Juga sebelum berangkat mereka dibagikan baju seragam olahraga dan sedikitpun gak diminta biaya.

Rezeki tinggal di sini sih,  di masjidnya yang menjadi TPQ Darrell sering mendapatkan banyak donatur dari masyarakat sekitar, Alhamdulillah.

Untuk pendamping siswa TPQ atau orang tuanya hanya dikenakan biaya 135ribu per orang.
120 ribu untuk tiket masuk dan 15 ribu untuk makan siang.
Ongkos transport yaitu bisnya, gratis!

Tentunya hal menarik tersebut dimanfaatkan oleh papi untuk menyenangkan anak istri dengan low budget hahaha.

Sayapun menyetujuinya setelah menimbang-nimbang betapa garingnya berdua saja dengan si adek di rumah seharian plus juga memikirkan bagaimana rewelnya kakak Darrell jika hanya sama papi.
Long story short, Sabtu pagi,  mulailah saya menyiapkan segala macam perlengkapan adek.

Sebagian dari perlengkapan si adek

Mulai dari obat-obatan seperti pereda demam, penghangat tubuh seperti minyak telon dan balsem untuk bayi, termometer bayi, pelega pernapasan, antiseptik. Hingga popok sekali pakai, pakaian ganti, gendongan dll.

Ke semuanya dimasukan ke dalam tas ransel yang lumayan berat meskipun kosong dan ditambahin keperluan si adek, makin mantap deh beban si papi

^____________^

Saking excitednya nyiapin keperluan si adek, sampai-sampai kami gak fokus nyiapin snack dan berujung kami kelaparan saat pulang hahaha.

Dan hari Minggupun tiba, dengan kepala pusing karena semalaman hanya bisa tidur 2 jam, sayapun bersiap-siap untuk berangkat.
Kami berkumpul di depan masjid bersangkutan yang bisa kami akses dengan berjalan kaki dari rumah karena hanya berjarak beberapa puluh meter.

Sesampainya di titik kumpul, ternyata bisnya sudah siap sedia.
Darrell semangat banget untuk naik duluan dan mencari kursi buat kami, Alhamdulillah dapat kursi sederet bertiga hingga kami gak perlu duduk terpisah.

Masih semangat, saat bis baru saja mulai berangkat,
si bayi yang masih ngantukpun excited dengan mata bulatnya

Tampang si bayi 3 bulan yang udah muat
pakai sweater kakak sewaktu berusia 1 tahun

Awalnya sih deg-degan takut si bayi cranky di dalam bis, dan memang sesaat baru saja duduk di bis, dia nangis kejer minta susu, setelah nyusu Alhamdulillah jadi ceria lagi, bahkan dia menolak tidur dan sibuk memperhatikan si papi yang ngajak wefie an :D

Kami hanya membutuhkan waktu 1 jam di perjalanan, thanks to jalan tol deh, dan juga mungkin karena pertengahan bulan, yang melancong jadi lebih sedikit terlebih baru saja selesai liburan tahun baru.

Kami sampai di Taman Safari sekitar pukul 09.00, karena masih persiapan buka, kamipun menunggu lumayan lama di bis.

Kurang lebih sejam menunggu, akhirnya ustadz yang ngajar ngaji pun selesai mengurus semua tiket masuk untuk kami, dan membawa 1 pemandu buat mendampingi kami selama di Taman Safari.

Terakhir kali ke Taman Safari sudah 4 tahunan lalu.
Hampir pukul 10.00 kamipun masuk menyusuri taman satwa, si bayi yang sempat tertidur di perjalanan kembali terbangun, untungnya tetap anteng. Mungkin dia terheran-heran melihat riuh rendah kakak Darrell dan teman-temannya saat melihat banyak satwa yang berkeliaran bebas di luar bis.

Si kakak Darrell sampai nganga liat para satwa

Pemandu yang bernama kakak Ika,
begitu ramah menjelaskan semua satwa yang kami temui

Beruntung kami duduk di sebelah kanan,
sehingga bisa menyaksikan kawanan gajah

Tidak butuh waktu lama untuk kami menyusuri kawasan satwa liar tersebut, si supir entah kelaparan atau sumpek dengar riuhnya anak-anak TPQ hingga gak mau berhenti lama saat memperhatikan para satwa. Kamipun diturunkan di tempat wahana-wahana yang bisa dinikmati.

Dan lucky us lagi, si adek yang sedari lahir hingga kini masih sering pup encer, baru pup saat kami turun dari bis, padahal di dalam bis udah deg-degan, takut dia pup dan aromanya menyebar hahaha.

Lalu tantanganpun muncul, saya harus mengganti popok adek, sedangkan di Taman Safari gak ada fasilitas baby care room atau apalah namanya.

Beruntung sudah saya perhitungkan sejak kemaren-kemarennya, saya lalu membawa 1 selimut telab serta 2 buah selimut tipis buat alas saat ganti popok.

Dan once more.. how lucky us, di sana gak seramai biasanya, sehingga dengan mudah saya menemukan tempat duduk yang sepi, lalu membentangkan alas selimut tipis dan tebal untuk membaringkan si adek.
Daann acara ganti popok pertamapun berlangsung mulus.

Setelah ganti popok, saya dan papi gantian makan siang dari bekal yang dibagikan panitianya.
Si kakak Darrell sudah heboh ingin mencoba banyak wahana permainan dan sedikit kesal karena kami masih harus mengurus adiknya dulu.

Setelah makan, saya pun menyusui si adek sebentar, oh ya gak seperti dugaan saya sebelumnya yang deg-degan memikirkan bagaimana cara saya menyusui dengan nyaman.

Nyatanya Alhamdulillah saya bisa menyusui dengan nyaman, karena...SEPI hahaha..
Saya tetap memakai apron menyusui, namun hanya perlu menutup bagian dada sedikit saja, karena memang gak ada orang di sana, kalaupun ada yang ngintip ya para hewan-hewan kali ya :D

Pun juga karena saya memakai kaos pendek yang mana dipadukan dengan dress panjang yang busui friendy kalau kata orang-orang :D

Jadinya saat menyusui, saya bebas membuka kancingnya dengan lebar, toh di dalamnya ada masih ada kaos yang nutupin dada. Dan untuk akses nyusuin saya hanya perlu mengangkat kaos itu sedikit.
Alhamdulillah, saya dan si adek nyaman.

Selesai menyusui saya pun bersiap untuk berpetualangan, beruntung gak lupa bawa gendongan babywarp, sumpah saya jatuh cinta banget ama gendongan model babywarp gini, meskipun makenya lumayan ribet tapi bener-bener membantu saat harus berpetualangan menggendong bayi 3 bulan yang berbadan lebar :D

Tentang gendongannya, saya review di postingan lain yaa :)

Ready to explore aka mengekori papi dan Darrell
sambil menjaga tas dan menonton mereka main hahaha

Menunggu papi dan Darrell yang
selesai menonton atraksi gajah lalu memberi makan gajah

Nungguin papi naik roller coaster dan
kakak Darrell main segala macam, kita mah nonton aja

Hingga akhirnya ngantuk dan bobo juga,
mau di balik posisinya tapi lagi PeWe

Setelah Darrell dan papu puas bermain di banyak wahana, kamipun beranjak ke arena atraksi Lumba-Lumba, dan masha Allah... penontonnya banyak bangeeettt...

Deg-degan juga ama orang yang ngerokok, beruntung ternyata di sana dilarang merokok, sehingga papi turun tangan menegur orang-orang yang merokok di dekat kami, Alhamdulillah mereka mau mengerti dan segera mematikan rokoknya.

Selama pertunjukan semua anak saya cranky abissss, terutama si bayi gede alias kakak Darrell.
Bermula dari penjual popcorn yang mana dia minta tapi si papi gak mau beliin karena belum makan nasi (papi mah generasi pemakan nasi hahaha)

Alhasil selama pertunjukan lumba-lumba, saya harus menggendong bayi di paha kiri dan bayi besar yang nangis dengan suara melengking di paha kanan.

Si adek yang sensitif liat kakaknya nangis jadi ikutan nangis juga, di tambah udara gerah karena banyak penonton lengkap sudah cranky nya

T_________T

Thanks God, maminya kebal aja ama pandangan orang, jadinya maminya senyum-senyum aja sambil puk-pukin 2 bayi tersebut :D

Setelah pertunjukan lumba-lumba dengan cepat arena jadi kosong ditinggalkan penonton, saya gak langsung pergi malah sibuk menyuapin kakak Darrell makan dan disusul saya makan lagi hahaha.
Pas lagi makan eh si adek pup lagi dong.

Mau ganti popok di dalam arena itu, tapi pintunya sudah di tutup, dan kami sedikit panik kalau-kalau kami kekunci di dalam :D

Jadilah kami berjalan lagi mencari tempat yang sepi dan nyaman untuk ganti popok, sayangnya di sekitar itu gak ada yang sepi, penuh pengunjung dan banyak orang merokok.

Kami terus berjalan hingga akhirnya menemukan tempat duduk yang lumayan sepi di dekat baby zoo (eh bener gak ya namanya), pokoknya dekat dengan tempat foto dengan satwa.

Sayapun langsung menggelar selimut buat alas, dan acara ganti popok kali ini live disaksikan beberapa pengunjung yang lalu lalang :D

Kakak Darrell sudah mulai move on dari popcorn
dan meminta berfoto dengan burung

Setelah ganti popok dan menemani kakak Darrell foto dengan burung, petualangan kembali dilanjutkan, namun belum juga jauh kami berjalan si adek ngantuk dan tertidur, agar nyaman sayapun memutar posisinya untuk menghadap ke saya. Alhamdulillah dia bobo dengan nyenyak dan nyaman dan sayapun gak pegal menggendong.

Dan Alhamdulillahnya juga cuaca mendukung, gak hujan tapi juga gak panas-panas banget, jadi gendongannya yang sebenarnya lumayan tebal itu gak terasa gerah.

Wefie sembari menanti kakak Darrell main kano

Setelah puas main kano, kakak Darrell minta naik gajah, kamipun berjalan lagi ke depan di mana tempat menunggang gajah itu berada, Darrell main tunggang gajah dan Kids Adventure.

Untuk menunggang gajah harus bayar lagi Rp. 20,000 dan Rp. 10,000 untuk permainan Kids Adventure.

Saat itu saya sudah mulai KO, karena memang saya gak kuat berjalan ditambah saya pakai sepatu dan lupa pakai kaos kaki, rasanya kuku kaki sakit banget kena ujung sepatu.

Papi lalu menyarankan saya duduk sembari menunggu Darrell main, dan baru saja duduk eh si adek nangis minta nyusu lagi. Beruntung lagi tempatnya sepi, jadi saya bebas menyusui tanpa gerah :D

Abis nyusu langsung bobo kekenyangan plus
 menikmati angin sepoi-sepoi nan dingin

Menanti rombongan yang
gak kunjung mau pulang, mending putu-putu

Kami baru bertolak balik dari Taman Safari setelah pukul 17.00 , rekor banget deh seumur-umuran ke Taman Safari baru kali itu pulang sampai tempatnya udah mau tutup hahaha, si adek bayi bobo sepanjang perjalanan pulang, demikian juga kakak Darrell.

Bis berhenti sejenak di Masjid Ceng Ho untuk memberi kesempatan orang-orang sholat Magrib, dan saya gunakan untuk beli cemilan sebagai pengganjal perut yang lapar (teteeeuuppp kelaparan :D )

Dan Alhamdulillah, kami akhirnya sampai dengan selamat di depan Masjid Nurul Jannah TPJ pada pukul 19.30an.

Semua senang dan happy, Darrell juga meski masih kesal gak bisa makan popcorn :D
Dannn kami akhirnya mendapatkan oleh-oleh dari jalan-jalan ke Taman Safari yaituuuu...
Batuk berjamaah hahahahaha...

Saya sih Alhamdulillah segera pakai jurus ampuh sehingga batuknya gak menjadi, si bayi keesokan harinya jadi bersuara parau dan rewel karena lendir di lehernya mengganggu.
Yang paling parah kakak Darrell, langsung batuk pilek, papi sih cuman batuk dan pilek dikit.

Semua batuk itu sepertinya kami peroleh saat di bis, kebetulan di belakang kursi kami duduk 2 anak gendut yang sukanya berdiri di bantalan kursi yang kami dudukin daaannn dia batuk-batuk sodarahh..
Sebenarnya saya udah deg-degan takut ketularan, tapi gak enak mau negur (dasar Rey jagoan kandang!) Jadinya ketularan deh hiks..

Namun over all, kami semua bergembira, meskipun akhirnya jadwal imunisasi si bayi harus ditunda karena batuk.
Dan hanya dengan gempur ASI, si adek Alhamdulillah kini telah lumayan membaik.

Dari pengalaman tersebut saya ingin berbagi tips buat bunda-bunda yang ingin mengajak bayi nya jalan-jalan ke udara terbuka.

  1. Pastikan semua keperluan bayi disiapkan dengan benar, jika tidak yakin ada fasilitas baby room, dan tidak membawa stroller, sebaiknya bawalah selimut tebal dan 1-2 lembar kain buat alas tidur bayi saat digantikan popok. Jangan lupa obat-obatan, apron menyusui dan pastinya gendongan yang nyaman.
  2. Pastikan kondisi bayi sehat dan fit
  3. Sebaiknya memperhatikan kondisi cuaca, dan jangan lupa bawa payung.
  4. Jika harus menggunakan kendaraan umum, jangan takut untuk tegas menegur orang yang batuk dekat kita ataupun orang yang merokok.
  5. Jangan lupa pakaikan bayi pakaian yang nyaman, usahakan terbuat dari kain katun agar bisa menyerap keringat dan tidak membuat bayi gerah, demikian pula sang ibu agar bisa menyusui dengan nyaman.
  6. Saat di tempat keramaian, hindari orang yang merokok atau tegurlah jika orang tersebut merokok di ruangan bebas rokok.
  7. Jika di tempat tujuan tidak tersedia penjual makanan dan minuman, jangan lupa untuk membawa bekal dari rumah, khususnya untuk ibu agar gak kelaparan karena harus menyusui dan menggendong bayi.
Demikian kisah petualangan kami mengajak bayi 3 bulan di wisata alam terbuka, Alhamdulillah si bayi kuat dalam menghadapi pertamakalinya berkenalan dengan wisata terbuka.

Semoga bermanfaat.
Ada yang punya pengalaman serupa? 
Sharing di komen yuk :)

Sidoarjo - 18 Januari 2018

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)