Obat Kimia Atau Obat Herbal, Mana Yang Lebih Baik?

Obat Kimia Atau Obat Herbal, Mana Yang Lebih Baik?

Sharing By Rey - Obat kimia dan obat herbal, mana yang lebih baik?
Sebuah pertanyaan konyol ya, semua juga pasti bakal menjawab... Obat herbal dong!

Namun, benarkah obat herbal lebih baik? dan tidak menimbulkan bahaya?
Jawabannya adalah, belum tentu!

Sejak kecil saya berteman banget dengan obat, obat kimia dan juga obat herbal.
Bukan karena saya punya penyakit yang dramatis kayak di drama Korea atau film dramatis gitu sih, hanya saja dulu saya sering sakit-sakitan, dengan sakit kampung kata teman kos saya dulu, hahaha.

Kurang ajal teman saya itu!
Masa iya malaria itu disebut sakit kampung?
Hahaha.

Iya, waktu kecil saya sering banget sakit malaria.
Saking di Buton tuh banyak banget nyamuk malaria.
Padahal, kami tidurnya pakai kelambu, dan biasanya mama nggak bakal tidur nyenyak kalau belum memastikan, di dalam kelambu tuh nggak ada nyamuk yang nyasar.

Mama selalu ngomel kalau kami tidur bukan di kelambu, bahkan kalaupun kami berkilah takut, mama bakal temanin kami dulu tidur, nanti tengah malam beliau bangun untuk beberes dapur.

Meskipun demikian, sering juga kebobolan, saya digigit nyamuk malaria, lalu dimulai dengan rasa pusing di kepala yang mendera, lalu menjadi demam, dan meningkat jadi menggigil kedinginan.

Obat Kimia Atau Obat Herbal, Mana Yang Lebih Baik?

That's why saya sudah sangat familier dengan yang namanya obat chloroquine, meskipun kadang juga dibarengin atau berakhir dengan obat herbal, plus obat doa-doa, hahaha.

Obat herbalnya tuh saya lupa namanya, merupakan air yang diambil dari akar pohon, tapi sumpah udah lupa akar pohon apa, dan memang ampuh menurunkan demam sih, meski enggak menyembuhkan malaria.

Biasanya, bapak mencarikan air tersebut, saat saya panas tinggi dan nggak juga turun meski minum parasetamol.

Lalu, setelah lebih 3 hari, saya masih juga lemes, biasanya bapak bakal memanggil kakek saya, untuk minta air doa-doa, yang mana saya nggak pernah sama sekali cocok dengan air kakek saya, hahaha.
Etapi, air kakek saya nggak pake sembur cuh..cuh..ya, orang beliau baca airnya di depan saya, dan enggak disembur hahaha.

Oh ya, kakek saya itu nggak tahu deh, kata orang punya ilmu yang bisa dipakai untuk beberapa hal, salah satunya bisa menyembuhkan penyakit orang, menerawang orang di tempat jauh, meramal orang, mencari barang yang hilang atau kecurian.

Setiap malam Jumat, rumahnya tuh ramai banget, sama-samain dah praktiknya dokter spesialis.
Cuman masalahnya adalah, saya nggak percaya, orang saya nggak pernah liat kakek rajin sholat.
Dan begitulah, konon kalau kita nggak percaya, ya airnya ya enggak manjur, hahaha.

Woi Rey, ini kan ngomongin obat herbal, bukan obat air doa-doa, hahaha.
Eh iya, obat air doa-doa itu masuk kategori apa ya? bukan obat herbal kan?
Obat spriritual kali ya :D

 

Perbedaan Obat Kimia Dan Obat Herbal


Apa coba perbedaan dari kedua obat tersebut?
Beberapa orang mungkin mengatakan, bahwa obat herbal itu identik dengan alami, yaitu terdiri dari bahan alami, seperti daun-daunan, bunga-bungaan.

Obat Kimia Atau Obat Herbal, Mana Yang Lebih Baik?

Tapi benarkah seperti itu?
Lalu, saat kita mengetahui bahwa digoxin, aspirin, dan morfin juga dibuat dari bahan dasar tanaman, apakah bisa dibenarkan lagi, kalau obat herbal adalah obat dari bahan alami?

Obat herbal sejatinya berasal dari tanaman utuh tanpa penyaringan khusus untuk mendapatkan bahan aktifnya. 
Dan para praktisi pengobatan herbal, meyakini bahwa penggunaan tanaman secara utuh akan mengurangi efek racun (efek samping) dari penggunaan obat tersebut.

Pada pembuatan obat herbal, penggunaan banyak tanaman berbeda dalam satu waktu biasa dilakukan. Hal ini bahkan dipercaya agar dapat memberikan efek sinergi, dan meningkatkan efektivitas obat yang diracik. 

Sedangkan, penggunaan banyak tanaman dalam satu waktu tersebut, sangat berlawanan dengan praktik kedokteran modern, yang mana untuk menghindari polifarmasi.


Benarkah Obat Herbal Lebih Baik Dari Obat Kimia? 



Menurut dokter pakar obat herbal, Arijanto Jonosewojo, jika dibandingkan dengan obat kimia, obat herbal memang cenderung lebih aman. Karena zat aktif pada obat herbal, tidak sebesar pada obat kimia.

Obat Kimia Atau Obat Herbal, Mana Yang Lebih Baik?

Namun kembali lagi, keamanan obat herbal tergantung pada jenis obatnya, dan siapa yang mengkonsumsinya. 
Rasanya agak sulit membandingkan keamanan obat herbal dengan obat kimia, karena obat kimia pun juga tergantung dari yang mengkonsumsinya.

Seperti obat herbal, obat kimia juga memerlukan syarat karateristik yang mengkonsumsinya. 
Misal, penyandang diabetes perlu meminum obat metformin
Akan tetapi,  penyandang diabetes yang menderita gangguan ginjal tidak dapat meminum obat tersebut.
 
Terlebih pada penyandang diabetes dengan gangguan ginjal, dan disertai penyakit kardiovaskular. 
Obat metformin hanya akan menambah beban ginjalnya jika diminumnya, karena berbahaya bagi orang dengan gangguan ginjal.
 
Hal tersebut sama dengan obat herbal. 
Meski mengandung bahan-bahan alami, tetap saja tidak semua orang bisa meminumnya.
Karena kita tidak pernah tahu kan, kandungan obat herbal tersebut cocok untuk mengurangi penyakit A, tapi ternyata, amat sangat tidak cocok untuk penyakit B, sementara pasiennya menderika komplikasi penyakit A dan B.  

Karenya, bahkan setiap dokter yang akan meresepkan obat herbal, sangat butuh melihat riwayat penyakit pasien. Dan perlu adanya individualisasi dalam peresepan obat.
 
So, meski kita melihat ada obat herbal yang diklaim 100 persen aman, bukan berarti kita langsung mempercayainya ya.
Faktor keamanan obat apapun itu, baik obay kimia maupun obat herbal, selain bergantung pada individu yang meminumnya, juga pada dosis yang diberikan.

Kita makan buah berlebihan aja nggak baik, apalagi minum obat berlebihan, meskipun itu obat herbal.
Iya nggak?
Kalau temans, pilih obat apa nih? herbal atau kimia.
Kalau saya sih tetap pilih herbal, namun tetap memperhatikan petunjuk dan resep dokter pastinya. 

Sidoarjo, 27 Agustus 2020

#KamisSehat

Sumber :
  • https://www.klikdokter.com/info-sehat/obat-herbal-benarkah-lebih-baik-daripada-obat-kimia diakses Agustus 2020
  • https://fk.unair.ac.id/archives/2014/04/07/obat-herbal-lebih-aman-dari-obat-kimia.html diakses Agustus 2020
Gambar : Canva edit by Rey

15 komentar :

  1. Kalau aku inginnya sehat-sehat terus ajaa, Mba Rey. Nggak kepingin minum atau sampai ketergantungan dengan obat tertentu 🙈

    Kalau pengalamanku, mama dan nenek lebih sering memberikan obat tradisional cina, entah itu bentukannya bubuk, racikan khusus atau cairan. Menurut mereka sih khasiatnya lebih bagus daripada obat-obat kimia yang dijual pada umumnya. Contohnya, kalo lagi pilek atau sakit tenggorokan, biasanya aku tenggakin decolg*n aja biar cepat sembuh. Tapi mama suka suruh menyeduh ini itu, kemudian diminum, niscaya besok sembuh katanya 😂 tapi ya kalo udah lama sakitnya, mama pasti bawa kami ke dokter dan minum obat juga sih.

    Tapi balik lagi pada kebutuhan kesehatan masing-masing ya, Mba. Semoga kita semua sehat-sehat selalu deh. Karena kalo udah sakit dan harus minum obat terus, itu mahal harganya ><

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin, setuju banget Jane, maunya minum air putih aja deh, kagak usah pakai obat hahaha.

      Nah bener, kebanyakan orang malah kalau nggak mempan obat dokter, beralih ke obat china, ada juga tuh obat batuk anak pertama saya, yang OBIDA :D
      Itu dari China :)

      Hapus
  2. Kalo saya sih sebenarnya pilih obat herbal saja mbak, tapi kalo duit ngga cukup ya terpaksa pilih obat kimia saja yang murah.

    Pernah mau beli obat herbal kolesterol di apotek, harganya 85 ribu. Jadi kaget soalnya cuma bawa duit 20 ribu, jadinya beli obat kimia yang cuma 8.000 saja, beda jauh dan Alhamdulillah manjur juga kok. Yang penting memakainya sesuai dosis saja.

    Wah, mbak Rey punya kakek yang jago menyembuhkan pakai air doa kok malah kurang percaya. Kalo saya waktu kecil malah sering dibawa ke orang pintar gitu mbak kalo sakit, cuma dikasih air putih yang dikasih doa juga biasanya sembuh. Kalo belum sembuh baru ke dokter, cuma karena tempatnya jauh jadinya biasanya ke orang pintar dulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahaa iya obat kimia kadang lebih murah sih :D
      Lah kebalik dong, kalau saya pas ga sembuh-sembuh minum obat generik, baru deh diambilin air baca-baca doa dari kakek :D

      Hapus
  3. Menurutku obat herbal dan kimia sama2 penting. Tergantung penyakitnya apa. Ada penyakit yg bisa disembuhkan dgn obat herbal, tapi ada jg yg gak. Mesti pake obat kimia.

    Misalnya; penyakit TBC. Sehebat apapun obat herbal, gak akan bisa sembuh. Gak ada pilihan lain kecuali minum obat kimia. Minum obat program.

    Aku penginnya sehat, biar gak minum obat :)
    Tapi sering konsumsi madu.

    Biasanya org tua (kakek, nenek) mah sukanya ngasi obat herbal (obat kampung) begitu namanya kalo ada yg sakit. Mujarab juga si :)


    Mbak rey, kalo dikampung kalo sakit malaria, org tua biasanya ngasi akar pepaya. Direbus n diminum...

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Maksudnya ada juga yg mesti kudu pake obat kimia"

      Hapus
    2. eheheheh, iya ya Mba, TBC cuman bisa disembuhkan ama obat kimia, itupun kudu patuh ama semua resepnya :D

      Wowwww, belom pernah saya minum rebusan akar pepaya, kalau orang bilang katanya pakai brotowali itu Mba, yang pahitnya bikin malaria kabur hahahaha

      Hapus
  4. Setuju banget kalau yang berlebihan itu tidak baik. Kalau aku lebih sering bikin jamu dari daun kumis kucing yang aku petik di depan rumah. Soalnya biar lebih hemat jadi nggak perlu beli obat pelancar buang air kecil.

    BalasHapus
  5. Kalau aku selama ini diagnosa dari dokter dan minum obat atas saran dokter. Untuk obat herbal, aku pakai juga tapi lebih selektif dan tidak berlebihan penggunaannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang lebih baik atas saran dokter sih yam meski kalau saya tetep sesuaikan denga penyakitnya sih, nggak selalu ke dokter soalnya :D

      Hapus
  6. nah ini bingung kalau suka yang mana, karena tiap ke dokter selalu dikasih suguhan obat kimia, dan kalau sakit sakit biasa alias yang ringan ringan, belinya di apotik juga milih obat kimia.
    ada obat sariawan yang menurutku cocok di aku, saking ces plengnya ternyata obat ini masuk kategori obat keras dan sempat ditarik peredarannya, dan sekarang sudah muncul lagi dipasaran, merknya enkasari. setauku ini kayak obat herbal, mungkin di kemasannya dibilang bahan alami, entah itu udah tercampur sama kimia atau nggaknya, aku sendiri juga ga paham.
    kalau orang tua kadang kuliat dulu sempet bikin ramuan dari daun-daunan yang direbus, kalau aku kayaknya nggak pernah cobain buat minum, mungkin karena rasa pahitnya akan terasa banget
    kalau jamu tradisional aku suka tapi yang agak manis dan ga terlalu pahit. jamu ini obat juga kan ya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi, kalau saya jarang ke dokter sih, sebenarnya better yang sesuai anjuran ya, itupun kalau bisa pakai yang alami dulu hihihi

      Hapus
  7. 2-2 nya aku pake sih. Tp ga dlm saat bersamaan biasanya. Jadi kalo memang sdg pakai obat kimia, ya aku ga pake herbal Rey. Krn takut efek bertolak belakang.

    Sama aja kayak penderita kanker. Kalo sdg dlm pengobatan dokter, ga dianjurkan utk pakai herbal2an. Krn efek sampingnya ada. Bbrp keluarga dan temen ku yg menderita cancer, mereka pakai pengobatan kemo dr dokter juga herbal. Yg ada sel kanker nya mengganas, dan akhirnya meninggal. Ga cocok soalnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah iyaaa.. itu yang lebih disarankan Mba, pilih salah satunya ya, jangan dicampur, malah ga mempan semuanya hehehe

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)