Nyeri Dada Tidak Selalu Berarti Tanda Sakit Jantung

nyeri dada bukan sakit jantung

Sharing By Rey - Saya pernah terpaksa mendatangi dokter spesialis penyakit dalam, hanya karena dada saya sering terasa sakit atau nyeri di sebelah kiri.

Kejadian itu sekitar 5 tahun lalu, di Jombang.

Ceritanya, waktu itu pak suami kembali kerja di Surabaya, sementara kami ditinggal di Jombang, karena si kakak masih sekolah di sana, terlebih karena mendadak, kami putuskan, tetap di Jombang sementara.

Dan saya galau minta ampun, karena saya hanya berdua sama si kakak, sementara dada saya sering nyeri banget, dan waktu itu si kakak baru berusia 3 tahunan.

Saya galau, karena takut terkena sakit jantung, dan saya tiba-tiba mati, sementara si kakak nggak ada yang liat, karena kami memang jarang keluar rumah.
Parno banget kan yang namanya sakit jantung itu.

Awalnya saya cerita ke mama dan kakak saya, kata mereka nggak selalu nyeri di dada itu sakit jantung. Bisa jadi karena asam lambung yang naik.

Tapi karena saya galau melulu, ye kan.. kami cuman berdua loh.
Pak suami di Surabaya, dan seminggu sekali ke Jombang.
Bayangin kalau saya mati, siapa coba yang bakal lihat si kakak berhari-hari (iyaaa, maapkeeeuun pikiran si mamak Rey memang lebaynya maksimal, lol).

Akhirnya, demi ketenangan bersama, kami memutuskan periksa ke dokter spesialis penyakit dalam.
Lucu juga sih ya, kenapa nggak ke spesialis penyakit jantung ya?, etapi spesialis penyakit dalam kan juga menyangkut jantung kan ye? :D


Cek Up Kesehatan Di Dokter Spesialis Penyakit Dalam


Begitulah, kami akhirnya memutuskan mengunjungi dokter spesialis penyakit dalam di Jombang, di klinik apa ya? saya lupa namanya yang aslinya di situ apotik tapi jadi tempat praktek beberapa dokter juga.

obat nyeri dada


Sampai di sana, pas antri sungguh pengen meringis aja, karena teman antrinya kakek nenek ringkih semua, dan saya satu-satunya pasien yang masih muda dan (terlihat) sehat.

Ketika ketemu dokterpun, dia mengernyitkan dahi, bertanya siapa yang sakit?
Setelah tahu saya yang sakit, si dokter makin mengernyitkan dahinya, karena kok bisa gitu orang terlihat sehat mengeluh sakit jantung.

Dan dimulailah pemeriksaan, jantung saya dikasih alat apa sih, yang buat dengerin detaknya, semua normal. Dan karena saya ngeyel, terpaksa diminta rontgen sekaligus test darah lengkap.
Meskipun bete dengan sinar rontgen, saya terpaksa mau saja.

Dan yang lebih bikin kesal adalah, periksa darah.
Duh saya benci banget ditusuk-tusuk jarum itu, apalagi kalau ambil darah, mau pingsan kalau lihat darah mengalir ke dalam spuit tersebut.

Beruntungnya, semua hasil lab tersebut lebih cepat keluar, setelah menunggu sejam lebih, dan kami kemudian kembali ke ruangan dokter tersebut dengan membawa hasil lab tersebut.

Dan ternyata saya...

Sehat walafiat, Alhamdulillah..
Hasil test darah bagus, rontgennya juga bagus.

Dan dokternya sambil senyum-senyum mengatakan, bahwa tidak selalu sakit dada itu identik dengan penyakit jantung.
Dan kalau manusia mati mah, mati aja, nggak nunggu sakit jantung juga, hahaha.


Nyeri Dada Bisa Diakibatkan Hal Lain


Meskipun nyeri dada, tidak selalu berarti sakit jantung, akan tetapi bukan berarti harus disepelekan begitu saja, meskipun mungkin merasa usia masih 30tahunan.

Nyeri dada tanda penyakit ini

Di zaman now, banyak loh usia 30an meninggal karena jantung, atau berbagai penyakit lainnya dengan gejala nyeri dada.

Setidaknya ada beberapa kondisi dan penyakit yang bisa menyebabkan nyeri di dada, yaitu :

1. Gejala Heartburn


Heartburn alias mulas muncul karena refluks asam yang naik ke tenggorokan. Refluks asam ini biasanya terjadi saat isi perut seseorang termasuk asam lambung yang membantu memecah makanan kembali ke esofagus (kerongkongan). 

Asam lambung sangat tinggi kandungan asamnya sehingga bisa menyebabkan rasa terbakar di area esofagus yang dekat dengan dada.

Saya rasa ini yang paling masuk akal dari rasa nyeri yang saya alami dulu, karena biasanya asam lambung saya terpacu naik saat saya lagi banyak pikiran atau stres.

Waktu itu memang saya lagi punya masalah yang lumayan bikin galau, ditambah nyeri dada, makin galau deh rasanya, hahaha.


2. Gejala Otot tegang


Sangat memungkin seseorang keliru mengartikan otot dada yang tegang dengan hal-hal yang lebih serius seperti serangan jantung. 

Untuk membedakannya, kita dapat menekan dinding dada dan terasa lebih sakit, maka itu adalah nyeri otot tegang dan tidak ada urusannya dengan jantung kita.

Nah kan, yang sakit ototnya bukan jantung kita, kalau yang ini kayaknya enggak terjadi di saya, karena sering terjadi saat nyeri melanda, saya memukul dada dan ototnya tidak terasa sakit.


3. GejalanKostokondritis


Kostokondritis merupakan kondisi di mana ada peradangan pada tulang iga yang bertemu dengan tulang rawan, menurut sebuah review di jurnal American Family Physician tahun 2009. 

Walau dokter tak selalu bisa memastikan apa yang memicu kondisi tersebut, namun bisa jadi disebabkan infeksi virus atau cedera dada. 

Secara umum, gejalanya akan terasa seperti ada tekanan di dinding dada dan mirip otot yang tegang dan terasa lembut saat ditekan. Biasanya akan hilang dalam beberapa hari.

Kalau gejala di saya, memang bakal hilang sendiri nyerinya, tapi rasanya nggak tekanan dalam dinding dada.


4. Gejala Perikarditis


Saat sedang terkena infeksi virus selama beberapa hari, bisa jadi kita terbangun karena ada rasa menusuk yang amat sangat di dada, dan bisa jadi kita mengalami perkarditis yang menyebabkan inflamasi di lapisan jaringan yang menyelubungi jantung. 

Hal ini memang tidak membahayakan dan tergolong jinak, bahkan perikarditis bisa hilang dalam beberapa hari hanya dengan beristirahat atau meminum obat anti nyeri.


5. Gejala Pankreatitis


Walau tidak melulu soal penyakit jantung, namun bukan berarti nyeri di dada tidak berbahaya. Salah satunya pankreatitis akut atau peradangan mendadak di pankreas yang dipicu oleh batu empedu.

Biasanya muncul rasa nyeri di perut yang sangat dalam dan menjalar ke dada. Pasien pankreatitis harus segera mendapatkan pertolongan medis.


6. Gejala Jantung koroner


Penyakit jantung koroner disebabkan oleh penumpukan plak di arteri yang menyuplai darah ke jantung. 

Penyakit ini kerap menimbulkan rasa nyeri di dada, dan berujung serangan jantung dadakan serta gagal jantung dan aritmia. 

Dr Hayes menyayangkan masih ada orang-orang yang menyepelekan nyeri dada dan khawatir kalau akan bersikap berlebihan. Ia menegaskan lebih banyak yang meninggal karena menyepelekan dan mengira itu hanya nyeri biasa tapi ternyata serangan jantung.

Jadi jangan sampai salah mengenalnya ya, bisa fatal.


7. Gejala Serangan panik


Serangan panik memiliki tanda-tanda yang mirip sekali dengan serangan jantung dan tak jarang pula orang mengira sedang mengalami hal tersebut. 

Selain nyeri dada, gejalanya juga bisa termasuk berdebar, berkeringat, gemetar, mual, pusing dan terasa seperti gila. 

Jika pernah mengalaminya, jangan segan-segan untuk memeriksakan diri ke psikiater. Karena jika dibiarkan akan berakibat lebih fatal.
  

Begitulah, sesungguhnya nyeri di dada tidak selalu berarti tanda dari sakit jantung, bisa saja karena penyakit lainnya.
Karenanya lebih tanggap mengetahui penyebab, akan lebih mudah menyembuhkannya.

Kalau temans, pernah merasa sakit atau nyeri di dada nggak?


Sidoarjo, 2 April 2020

Reyne Raea untuk #healthy

Sumber :
  • Pengalaman pribadi
  • https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4482472/nyeri-dada-bukan-melulu-sakit-jantung-bisa-jadi-7-kemungkinan-ini diakses April 2020
Gambar : Canva edit by Rey

20 komentar :

  1. sama kayak aku mbak, aku sampe sekarang kadang tiba-tiba nyeri gitu, duluu karena takut ada apa-apa akhirnya ke dokter penyakit dalam paling bagus dan otomatis antriannya luar biasa, dirontgen dan katanya tidak apa apa.

    awalnya aku berpikir mungkin karena sering pulang malam, jadi takut paru paru basah, padahal ciri ciri paru paru basah nggak ngerti juga.

    beberapa hari terakhir ini berencana mau ke dokter lagi, memastikan tapi nggak kuku sama antriannya.

    ehh kok tiba tiba mb rey bahas ini, ternyata banyak juga penyebabnya dan memang aku punya asam lambung. semoga tidak kenapa napa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha iya, keingat saja betapa lebaynya saya dulu, tapi memang takut juga sih kalau kena jantung.
      Alhamdulillah sih enggak, dulu karena asam lambung karena banyak pikiran :)

      Hapus
  2. Awal tahun 2020 ini aku juga pernah merasakan sakit di bagian dada ini, rasanya seperti terbakar gitu, tidak enak banget. Apalagi tuh nyeri tidak hilang setelah berhari-hari, jadinya tambah takut.

    Duh, takutnya tuh kalo aku meninggal nanti bagaimana dengan istriku mbak, mana masih pengantin baru lagi,huhuhu...😭😭😭

    Kata ibu sih mungkin usus buntu, kalo aku sih nyangkanya sakit jantung gitu, soalnya kan dekat dada.

    Atas saran istri akhirnya aku periksa saja. Penginnya sih ke Ki Joko Bodo atau Roy Kiyoshi gitu, tapi karena duit tipis ke klinik saja pakai BPJS.

    Setelah di periksa dokter, Alhamdulillah ternyata cuma heartburn. Waktu masih ada obatnya sih mendingan, tapi setelah habis obatnya kok kumat lagi. Apa ini karena masih minum kopi ya? 🤔

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah kaaann, kopi tuh juga banyak nggak baiknya buta kesehatan :D
      Lebih banyak istrahat, kurangi kopi :D

      Hapus
    2. Aku ngopi cuma sekali saja mbak, itu cuma pagi hari biar melek, siang sore atau malam ngga ngopi karena sebenarnya ngga hobi ngopi, hobinya lirik lirik..🤣

      Hapus
  3. bener bgt, nggak selamanya sakit dada itu karena sakit jantung. tp emg parno sih ya, apalagi kalau denger byk orang yg kena serangan jantung mendakak hingga akhirnya meninggal. huhuhu
    stay safe mbak, meski kejadian udah 5 tahun lalu kudu tetap jaga kondisi tubuh yaaa. semoga kita sehat2 selalu, aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin aamiin :)

      Iya Mba, tahun 2019 lalu juga sempat kumat, bareng ama migren, tapis etelah saya perhatikan memang biasanya timbul bareng dengan stres :D

      Hapus
  4. Aku pernah beberapa kali Rey. Tp ga cuma di dada kiri, seekali di dada kanan. Cuma ilang timbul gitu aja.walopun yaa, feelingku sih itu karena aku stress. Karena biasanya muncul saat pikiran LG banyak masalah.

    Tetep sih, kuatir ada. Apalagi keluargaku banyak yg punya sakit jantung. Takutnya kan turunan :(. Dulu aku sempet jd rajin jogging, Krn mikirnya jantung. Dan ilang lama. Trus joggingnya jd males :p. Naah mulai deh kadang2 kumat. Tp sampe skr ga tau penyebabnya apa .

    Mama mertua udh berkali2 nyuruh aku dan suami medcheck. Sbnrnya sih dr kantorku ada fasilitas itu utk staff. Tp aku baru sekali pake, saking takut liat hasil wkwkwkwkwk. Trakhir medcheck, hasilnya ok aja. Tp itu 3 thn lalu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduhhh, coba test aja Mba, isha Allah nggak kenapa-kenapa kok, dan check up kan malah bagus, kalau ada sesuatu bisa diantisipasi.

      Dulu saya kerja check up melulu setiap tahun, anehnya hasilnya bagus, padahal saya ditiup angin juga jatuh hahahaha

      Hapus
  5. Kok sama ya, akupun paling takut diambil darah, kalau pas ada tindakan waktu dulu kontrol obgyn pas hamil pertama kali kan diambil darah ealah langsung kicep sampai merem tutupan tangan, terus diketawain susternya deh hahahah

    Klo nyeri dada, biasanya kalau pas bagian ototnya aja sih kalau aku, mungkin karena pas spaneng atau lagi serangan panik apa gitu, terus banyak pikiran dan jatuhnya jantung berdetak kencang hiks, tapi ya semoga aja bukan yang parah dan menyerang organ vital, karena datengnya pas over tegang aja hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. waduh, kalau saya biasanya otak.
      Kalau spanneng ke[ala tuh kerasa banget berdenyut-denyut, Astagfirullah.
      Kudu belajar lebih sabar nih, biar nggak jadi penyakit :(

      Hapus
  6. Dulu waktu ngerjain skripsi aku juga pernah mengalami nyeri dada, sampai disertai sulit napas juga terkadang. Nyerinya pun sering kambuh, tapi cuma sebentar. Dulu juga sempat kepikiran kalau itu jangan-jangan sakit jantung sih, Mbak Rey. Tapi akunya takut periksa ke dokter. Takut menerima kenyataan kalau jangan-jangan aku benar kena penyakit jantung sejak masih muda. Hehehe.

    Tapi ternyata setelah skripsi kelar nyeri dadanya sudah tidak pernah kambuh lagi. Mungkin dulu kambuh terus gara-gara stres mikir skripsi kok susah banget dan gak kelar-kelar juga ketakutan yang amat sangat kalau harus molor dan lulus gak bareng teman-teman seangkatan. Apalagi hidupku saat itu juga gak sehat banget, jarang tidur, kebanyakan konsumsi kafein, dan sering lupa makan. Kalau dari penjelasan Mbak Rey sih sepertinya dulu aku heartburn. 🤭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya begitu mbak, pola makan tidak teratur jadinya kena mag, karena dibiarkan terus jadinya heartburn

      Hapus
    2. Nah kan, ternyata banyak yang mengalami karena stres :D

      Hapus
  7. Sakit jantung memang bisa kena ke usia muda mba, apalagi jaman sekarang yang makanannya lebih banyak kolesterolnya dibanding jaman dulu ~ by the way, ayah saya kena jantung juga saat usia muda, masih 35 tahun waktu itu kena pertama kalinya :(

    Memang nggak semua nyeri di dada itu sakit jantung, bahkan ada yang karena begadang pun bisa menyebabkan nyeri dan sesak ~ soalnya teman saya dulu pernah mengalaminya. Dari situ jadi was-was karena saya sering begadang juga, apalagi kalau sedang banyak deadline hehe. Alhasil sekarang kalau saya harus begadang malam, maka sebisa mungkin banyak napping saat siang, minimal total dari 24 jam itu ada 8 jam tidurnya meski kepotong potong di tengah :"D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya ampun, kok jadi takut juga ya :')

      Iya sih, saya kurang tidur nih kalau malam, tapi siang sebisanya saya genapin kalau anak anteng bisalah 6 jam bahkan lebih :D

      Kalau udah gede susah ya tidur berkualitas 8 jam gitu di malam hari :D

      Hapus
  8. kalau saya sering nyeri dada karna kurang tdur nih mba rey

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah jangan kebanyakan begadang loh, nggak baik kata bang Rhoma hihihi

      Hapus
  9. saya juga merasakan sama seperti itu dan hilang setelah senam rutin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah bener, aslinya kalau kita gerak itu semua sirkulasi darah jadi lebih lancar :)

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)