Saat Pandemi Covid-19 Berakhir, Apa Yang Akan Dilakukan?

Saat pandemi covid-19 berakhir

Sharing By Rey - Apa yang akan kita lakukan, saat pandemi Covid-19 berakhir?

Kebayang nggak sih, setelah akhirnya pemerintah mengumumkan kalau akhirnya masa pandemi Covid-19 berakhir.



Tidak ada lagi temuan pasien dengan positif Covid-19, termasuk Orang maupun Pasien Dalam Pengawasan (ODP / PDP).

Terlebih, hal itu diumumkan serentak di seluruh dunia, hari di mana sangat dinantikan oleh banyak orang, termasuk saya.

Rasanya sudah bosan banget was-was setiap saat.
Setiap kali capek masak sendiri dan bisa order grabfood, lalu repot banget beresinnya biar nggak tertular virus corona.

Setiap kali paket datang, was-was dan sibuk semprot-semprot takut terbawa virus corona.
Setiap kali bepergian, lalu pulangnya repot banget harus mandi dan langsung cuci baju.

Sumpah ya, bosan banget dengan keadaan itu.
Karenanya, saat pandemi Covid-19 berakhir, rasanya hari itu ditunggu oleh semua orang.

Dan saat masa itu terjadi, saya akan:


Mengajak anak-anak ke minimarket.


Sudah hampir 2 bulanan, anak-anak nggak pernah keluar rumah.
Sama saya palingan di depan pagar doang, itupun kalau sepi.


Beruntung memang sebelumnya saya tidak membiasakan anak-anak keluar rumah, jadi anak-anak sih nggak protes, hanya saja saya bisa merasakan, betapa keduanya sedikit stres di rumah terus.

Karena sebelumnya, setidaknya seminggu sekali, saya mengajak anak-anak main ke minimarket dekat rumah, cuman buat beli jajanan saja, sambil lama-lamaan megang  mainan yang dijual, megang doang sih, nggak beli hahaha.

Biasanya anak-anak sudah hepi banget meski hanya diajak ke minimarket saja, terlebih di dekat tempat tinggal kami, ada minimarket yang ada troly mininya, anak-anak bakalan senang banget beli-beli sambil dorong troly mini mainan tersebut.

Ah, can't wait menanti saat itu, demi membahagiakan anak-anak.


Lebih serius mencari uang


Saya belum tahu sih, akan bekerja seperti apa, tapi ada pemikiran untuk mencari daycare buat menitipkan si adik, atau mungkin dititipin ke rumah mertua.
Karena saya ingin lebih serius mencari uang.


Meski pada harapannya ingin menyetujui anak bukanlah penghalang mencari uang, kenyataannya memang sedikit sulit bagi saya untuk lebih fokus mencari uang jika harus mengurus anak-anak dan rumah sekaligus.

Karenanya, saya memang harus memilih, terus hidup dalam masalah dan tidak punya pilihan karena memang tidak punya kemandirian finansial tapi terus dekat anak.
Atau terpaksa menitipkan anak demi kemandirian finansial dan punya arah hidup yang lebih baik dan sehat.

Meskipun masih dalam tahap memikirkan sih, banyak-banyak berdoa minta petunjuk, semoga Allah tunjukan jalan yang terbaik, aamiin.


Lebih tegas memutuskan permasalahan


That's why saya ingin lebih serius mencari uang, karena sudah bertahun dan beribu cara saya lakukan, namun permasalahan saya tidak pernah menemukan jalan keluarnya.


Saya rasa, memang sudah waktunya saya tegas memutuskan jalan keluarnya, dan untuk itu memang saya butuh kemandirian finansial buat bertahan hidup dengan anak-anak.

Masalahnya memang sudah semakin komplikasi, melibatkan prinsip yang sangat jauh dari perjanjian awal. Di mana saya sudah semakin sulit mencari celah untuk bisa mendobrak batas kompromi saya dalam sebuah hubungan.

Saya sudah bosan menjalani hubungan tanpa komunikasi.
Bosan menghadapi manusia yang selalu lari saat ada masalah, berhari-hari tanpa kabar.
Pulangpun, sama sekali nggak mau membahas masalah.

Sungguh sebuah sikap yang bikin saya muak.
Mengapa bisa saya hidup dengan orang yang sifatnya kayak anak kecil.

Dan begitulah...
Yang harus saya lakukan sekarang adalah, sabar menanti pandemi ini berakhir, dan terus berdoa minta petunjuk.
Semoga Allah berikan jalan yang terbaik, apapun itu.


Demikianlah, setidaknya 3 hal tersebut yang ada di list pikiran saya, apa yang akan saya lakukan saat pandemi ini berakhir.
Sederhana, meski juga tercermin bagaikan seseorang yang hopeless.

Tapi ini memang hidup, yang harus selalu kita hadapi dengan tegar.
Patuh dan ikhlas akan takdir yang dipilihkan olehNya.
Karena apapun itu, saya sangat yakin itu yang terbaik buat saya.

Meski kadang, terbersit rasa iri.
Di saat pandemi ini banyak membuat keluarga jadi makin dekat dan intim, saya malah jadi lebih kesepian dan kadang berpikir yang tidak-tidak.

Ah sudahlah.
Setiap manusia selalu diberikan masalah, lengkap dengan jalan keluarnya.
Yang harus kita lakukan adalah, tetap berjuang mengikuti alur kehidupan yang diberikanNya.

Kalau temans, apa yang akan dilakukan saat pandemi Covid-19 ini berakhir.
Share yuk :)


Sidoarjo, 26 April 2020

Reyne Raea untuk #BPNRamadan2020 Day 7

Sumber : Opini pribadi
Gambar : Canva edit by Rey

23 komentar :

  1. Saat pandemi ini berakhir, pertama kali yang harus saya lakukan adalah ngemall 😂 bareng temen, keinginan receh yang entah sudah berapa semester gak pernah terjadi (bukan karena corona ini mah) 😂

    BalasHapus
  2. Kalo saya, saat pandemi Corona berakhir ingin dagangan kembali rame.😊

    Lho, ngga pengin ke mall? Atau nongkrong gitu? Ngga jenuh?

    Ngga mbak, mall jauh dan juga harus punya duit. Bisa saja sih ke mall cuma jalan-jalan naik dari lantai satu ke lantai 5, muter-muter gitu aja lihat orang belanja lalu pulang bayar parkir motor 2 ribu ngga beli apa-apa, tapi sayang mall nya jauh, males kan.😂

    Nongkrong, tiap hari juga nongkrong sama anak istri di rumah, kalo ke kafe bayar, enakan di rumah aja, pengin teh atau kopi tinggal bilang istri.😊

    Ngga bosan di rumah aja?
    Ngga lah, saya tiap hari juga keluar rumah, bukan tidak menghiraukan peringatan pemerintah tapi karena harus kuli, kalo saya tidak kerja nanti anak istri makan apa. Pulang kerja juga kadang anak minta jalan jalan dan ayo aja, tapi biasanya ke tempat yang agak sepi aja misalnya sawah yang tidak rame. Disini masih biasa saja walaupun orang yang keluar rumah kebanyakan sudah pakai masker termasuk saya sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, semoga dagangannya kembali ramai ya Mas, banyak banget yang berdampak di ekonominya nih :)

      Btw betul banget tuh, sayapun ngemall kadang cuman buat thawaf doang, modal bayar parkir, bawa minum dan camilan dari rumah, numpang makan di foodcourt hahaha.

      Duh jadi kangen ngemall :D

      Hapus
  3. Saya juga menantikan banget pengumuman pandemik berakhir seperti Vietnam yang baru saja mengumumkan kalau pandemik sudah berakhir di negara mereka :""") kapan ya Indonesia bisa? Semoga secepatnya atau minimal sesuai jadwal pemerintah tapi itu semua akan susah kalau nggak didukung oleh kita sebagai masyarakat. Jadi kitanya memang harus dengar kebijakan pemerintah meski kadang nggak sejalan ~

    By the way, kalau ditanya apa yang ingin saya lakukan apabila pandemik berakhir? Sepertinya yang paling ingin saya lakukan adalah makan di restoran langganan yang saya suka :)) *makan terooooss pikirannya* tapi memang semenjak stay at home, saya jadi kebayang bayang beberapa makanan restoran :"D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaahh, saya kudet, ternyata ada ya negara yang udah mengumumkan pandemik berakhir.
      Cuman karena dunia masih goyah, mau nggak mau mereka wajib lockdown negara ya.
      Percuma kan kalau tetap buka pintu negara, yang dari negara lain, masuk lagi deh :)

      Eh iyaaa... makan langsung di tempatnya ya, ngangenin juga sih :D

      Hapus
  4. Saya ingin sujud syukur dulu.

    Baru deh nge list plan yang udah tertunda beberapa dasawarsa. Hehe

    Tapi yang jelas mau ke tempat Ibu dulu. Soalnya terkurung di kos selama ini Kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waahhh, aamiin, semoga bisa segera ke rumah ibunya ya, iya banget nih, bahkan sayapun rencana mudik ketunda deh :(

      Hapus
    2. Iya Kak. Kasian Ibu, lumayan dibuat cemas...

      Smga kakak bisa mudik dengan aman besoknyo.

      Hapus
  5. Sebelum shere saya ingin katakan apa yang mbak Rey sampaikan di blog saya melalui tulisan yang dibilang puisi bukan, curhat iya😆😆

    Beri ruang untuk kontemplasi, merenung dan berpikir. Benar yang disampaikan di atas, berdoa.Merenung dan bersemedi untuk mengambil keputusan terbaik, saya percaya, melalui cara mbak berkomunkasi lewat tulisan mbak wanita tangguh yang siap lakukan apa saja demi anak.

    Memang hidup harus memilih, setiap pilihan memiliki resiko masing - masing, saran pilihlah keputusan yang meminimalisir resiko pertumbuhan mental dan psikis si kecil... Tetap semangat, badai pasti berlalu...

    Kalau saya, setelah pandemi 19 ini berakhir, hal pertama yang saya lakukan adalah selalu sediakan waktu untuk keluarga, minimal sehari sejam. Hanya sekedar cerita nda jelas tidak jadi soal asal kami bersama karena selama ini saya sibuk cari duit sampai lupa anak bini di rumah, memang uang buat mereka juga, tetapi setidaknya mereka juga merasakan kehadiran fisik saya, pelukan hangat dan secangkir teh untuk mereka sebagai ekspresi cinta. Itu yang pertama saya lakukan.

    Kedua👉saya ingin melayani pilihan iman saya dengan aksi nyata. Selama ini saya kebanyakan teori,. 😆😆😆 Kwk

    Tetapi setidaknya dua hal di atas konsen saya hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. {pilihlah keputusan yang meminimalisir resiko pertumbuhan mental dan psikis si kecil...}

      Terimakasih Bapak Guru, saran yang berharga :)

      Absolutely Pak Guru, meluangkan waktu, meski hanya sejam, bebas hape, bebas gangguan, hanya untuk keluarga, bercerita tentang hari kita, mendengarkan cerita pasangan dan anak.
      Itu luar biasa nikmat.

      meski keluarga saya waktu kecil tidak harmonis, tapi momen begitu sering dilakukan ortu saya.
      Setiap hari selepas makan malam, mama dan bapak akan berbincang tentang hari mereka, lalu mereka bakal bertanya bagaimana dengan hari saya, huhuhu kok jadi kangen ya :')

      Btw yang kedua itu termasuk jadi ketua lingkungan bukan Pak? :)

      Hapus
  6. Meski aktivitas keluar rumah saya itu sebagian besar seputar kegiatan buat perlengkapan domestik rumah sama anter anak-anak ke sekolah/ les, ternyata banyak banget yang dikangenin

    Kangen bisa keluar rumah tanpa ribet, tanpa was-was. Ke minimarket deket rumah aja, kalau ada yang batuk dan gak pake masker, berasaaa cemas gak jelas

    Kangennn bisa belanja ke tukang sayur deket sekolah anak-anak, tiap abis anter mereka sekolah. Bapak tukang sayur, mogaaa sehat-sehattt yaa Pakk

    Kangen bisa jajan nasi uduk, yang juga deket sekolah anak-anakkkk

    Kangen ajak anak-anak jalan-jalan meski cuma ngiterin mall doang, seringnya pun kagak beli, wkwkwkwk. Kadang aja beli chat time, karena mamaknya ini super hemat, pilih chatime atau makan besar atau main? Salah satuuuu aja

    Semoga pandemi ini lekas berlaluu yaaa, pastinya semua orang sangat menantikan ini. Sehat-sehat Rey & duo gantengs

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin ya Allah.
      Hahahaha ngiterin mall, kagak beli, saya banget Mba :D
      Beli chatime 1 doang malah, dibagi berdua ama kakak, sekarang si adik kadang minta :)

      Hapus
  7. semangat kak Rey

    kita semua menantikan saat bahagia itu sekaliagus was2, ada apa selanjutnya yang musti dikerjain. ntar mau bikin list nya juga ah hahaha

    yang jelas ingin ngajak anak2 muter2 kota dl deh, seklaigus nongkrong di pinggir sungai tengah kota.Receh bgt emang..hahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, semoga segera bisa keluar rumah lagi ya :)

      Hapus
  8. keluar nonton, nongkrong njajan enak sama sohib sohib, dannnn traveling wkwkwk
    dan nahh ke surabaya,karena lebaran bulan mei ini nggak bisa ke surabaya, kereta udah stop jalannya, naik bis ogah susah dan ribet

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha iya Mba, yang suka traveling kebayang banget kangennya tuh :D

      Hapus
  9. Mbaaa kok aku deg2an baca bagian yg bilang "aku sudah bosan...." aku kayak takut n khawatir dg keputusan yg bakal Mba rey ambil. Jd menduga2. Huhuhu.. apapun itu,semoga itu yg terbaik buat Mba Rey dan anak2 yaaa..

    Kalau aku yg bakal dilakukan abis Covid pasti ngajak anak2 jalan ke pantai. Dr kmren2 merrka udah bolak balik pakein baju renang di rumah lah, pake topi pantai lah, negluarin mainan cetak2an pasir nya lah.. hahaha..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe, insha Allah tidak ada keputusan yang terbaik, selain kita bisa bertanggung jawab menjalani keputusan itu dengan baik.
      Jadi apapun itu insha Allah yang terbaik dari Allah :)

      Duh lucunya, anak-anak udah pada kangen main di luar tuh :)

      Hapus
  10. Kalau aku selesai wabah corona pasti ingin liburan dan wisata kuliner

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)