4 Cara Mengajarkan Anak Membantu Sesama Dalam Masa Pandemi

membantu sesama selama pandemi

Sharing By Rey - Selama masa pandemi karena Covid-19, sudah sebulan lebih lamanya, anak-anak terpaksa diam di rumah saja.

Melakukan semua hal dari rumah, mulai dari belajar, mengaji, sholat wajib yang biasanya dilakukan di masjid, hingga sholat Jumat.

Rasanya, anak-anak sudah cukup merasa bosan.
Mamaknya? ya bosaaaan banget!
Bukan bosan karena di rumah terus sih, akan tetapi lebih ke capek banget rasanya dengan rutinitas masaaaaaaakkkk melulu, lol.

Kangen makan di luar kayak dulu, tanpa harus takut sama penularan virus corona.
Kangen bisa order makanan di babang ojol, tanpa was-was sampai plastiknya disemprot alkohol, lol.

Dan sedihnya, aura kebosanan saya itu dirasakan oleh anak-anak, karena saya jadi lebih sering uring-uringan, huhuhu.

Tapi, demikianlah para ibu.
Apapun yang terjadi, harus bisa cepat bangkit, bisa cepat menguasai keadaan, karena ibu adalah sumber kekuatan sebuah rumah, terlebih buat anaknya.

Dan daripada bosan terlalu lama, saya cari kegiatan lain yang bisa lebih bermanfaat dan bikin anak jadi lupa dengan kebosanannya.
Salah satunya dengan mengajak anak untuk lebih peka dengan sekelilingnya, yang terkena dampak nyata khususnya ekonomi selama masa pandemi ini.

Sesungguhnya, kamipun juga mengalami hal tersebut.
Bahkan jauh sebelum virus corona masuk Indonesia, hidup kami lumayan ngos-ngosan karena pak suami sempat jobless beberapa bulan lamanya.
Sementara kami hanya mengharapkan pemasukan dari beliau.

Tapi Allah memang maha kuasa, meski sulit, Alhamdulillah kami masih bisa makan.
Dan justru karena keadaan seperti itu, membuat saya lebih semangat mengajarkan anak-anak untuk selalu peduli membantu sesama, khususnya di masa pandemi ini.

Dan setidaknya ada 4 cara yang saya lakukan untuk itu, yaitu:


Mengajak Anak Berhemat Agar Bisa Membantu Sesama


Sebenarnya, saya dan anak-anak itu bukan termasuk yang boros-boros banget, setidaknya menurut saya sih.
Akan tetapi, kadang memang saya dan anak-anak tidak bisa hidup alias nggak tenang kalau nggak makan jajanan alias camilan.
Meskipun camilannya itu ya berupa biskuit dan semacamnya saja.


Selama masa pandemi ini, kebetulan si kakak rajin nonton TV, dan seringnya dia nonton berita.
Justru saya yang nyaris nggak pernah lagi liat berita, banyak dapat update terbaru dari si kakak yang dia ketahui dari berita di TV.

Salah satu berita yang dia tonton dan berkesan adalah ketika ada seorang anak yang begitu polos menyumbangkan semua tabungannya untuk membantu para tenaga medis.
Ternyata hal tersebut menyisakan sesuatu kesan di hatinya, dan dibahas melulu.

Dan agar lebih bermanfaat, saya memanfaatkan hal tersebut dengan mengajaknya berhemat, mengurangi konsumsi jajanan, agar uangnya bisa digunakan buat membantu sesama.

Demikianlah, si kakak jadi lebih bisa menerima ketika camilan atau jajanan tidak selalu tersedia di rumah, dan mulai berhemat demi menabung untuk niat berbagi
Dan senangnya lagi, dia begitu semangat melakukannya.


Menyumbang Pada Yang Membutuhkan Melalui Lembaga Terpercaya


Karena saya memang sedikit parno mengajak anak-anak keluar langsung untuk berbagi, karenanya saya mengajak si kakak untuk bisa berbagi melalui online.

Saya memang seringnya memilih berbagi, baik itu sedekah dan infaq maupun semacamnya melalui online dengan cara transfer sambil melibatkan si kakak.
Jadi dia sudah lebih familier dengan yang namanya berbagi secara online.

Dan selama masa pandemi ini, dia ikutan nitip uang hasil tabungannya dari berhemat, di saya, untuk disumbangkan melalui lembaga yang terpercaya.


Mengajak Anak Memilih Barang Yang Sudah Tak Terpakai Untuk Disumbangkan 


Mumpung si kakak bosan di rumah, saya akhirnya punya ide mengajaknya beberes banyak barang, sekaligus memilih barang yang sudah tak terpakai untuk disumbangkan.


Si kakak antusias banget jika diajak berkegiatan bersama, terlebih kalau tujuannya untuk berbagi.
Dengan kegiatan tersebut, bikin si kakak jadi makin mencintai berbagi, sekaligus membiasakannya untuk lebih peduli dengan yang namanya beberes.

Kegiatan seru ini juga bermanfaat buat saya sebagai ibu karena rumah jadi lebih teratur dan saya mulai bisa mengandalkan si kakak dalam beberes sesekali.

Barang-barang yang kami kumpulkan dan pilah-pilah, kami sumbangkan kepada bapak satpam atau bapak-bapak yang angkut sampah.
Dan tentu saja yang kebagian hal tersebut adalah si kakak, meski berbaginya tetap jaga jarak, agar aman dari penyebaran virus corona.


Membantu Tenaga Kesehatan Dengan Menjaga Kesehatan Dan Tetap Di Rumah


Salah satu berita yang sering dilihat si kakak di TV adalah, bagaimana perjuangan para tenaga kesehatan yang berjibaku merawat pasien Covid-19 selama masa pandemi ini.


Bahkan nyawapun jadi taruhan bagi mereka, dan bahkan setelah meninggalpun masih juga harus mendapatkan perlakuan tidak adil karena ditolak pemakamannya.

Sungguh profesi yang sangat mulia, dan ternyata semua itu lumayan menggugah perasaan si kakak.
Karenanya hal tersebut saya gunakan untuk memberikannya pengertian, bahwa kita bisa banget loh membantu para nakes itu dari rumah.

Caranyapun mudah banget, cukup dengan peduli menjaga kesehatan diri, mulai dari kebersihan diri dan lingkungan, makan makanan sehat dan teratur, hingga istrahat yang cukup.

Selain itu, dengan tetap stay di rumah, membuat penyebaran virus corona akan lebih bisa diputus, dan tentunya akan menurunkan jumlah pasien Covid-19 dan hal itu secara tidak langsung membantu para nakes yang bekerja di Rumah Sakit.

Karena hal tersebut, si kakak jadi mau lebih disiplin kembali mengikuti jadwal hariannya, makan seadanya tanpa banyak picky eater, hingga lebih rajin cuci tangan dan menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.


Demikianlah 4 hal sederhana yang saya lakukan untuk mengajarkan anak lebih peka membantu sesama selama masa pandemi karena Covid-19 ini.
Hal sederhana yang bermanfaat dan punya efek luar biasa di anak.
Dan tentunya hal tersebut sekaligus mengusir kebosanan karena lama diam di rumah melulu.

Kalau temans, punya cara lain nggak?
Share yuk :)


Sidoarjo, 22 April 2020

Reyne Raea untuk #BPNRamadan2020

Sumber : pengalaman pribadi
Gambar : Canva edit by Rey

20 komentar :

  1. Wah hebat .. kecil-kecil si cabe rawit ini namanya si kakak.
    Masih kecil begitu simpati kepeduliannya dengan sesama sudah terlihat 👍.

    Hebat euy cara mendidik anak ala sharing by Rey ... 😉

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah mbak Rey, kalo mas Himawan anaknya gimana mas? 😊

      Hapus
    2. hehehehe, semoga jadi anak sholeh, doain yaaaaa para om ganteng :D

      Hapus
  2. Kalo disini masih agak bebas mbak, mau jalan jalan juga masih bisa yang penting pakai masker, maklum disini kampung, jadi tidak seketat di kota.

    Tapi memang ngga bebas sih, anak saya juga mulai bosan soalnya jalan-jalannya cuma di kampung saja, kalo mau ke kota pasti banyak polisi, males jadinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya parnoan soalnya, jadinya anak-anak saya kurung terus hahaha

      Hapus
  3. masa begini parents kena bijak adakan aktiviti yang menarik untuk anak anak supaya tidak bosan. demi keselamatan, duduk di rumah aja.

    BalasHapus
  4. Bisa menjadi contoh yang baik untuk anak-anak ini karena sudah mengajarkan anak berbagi kepada sesama di saat wabah Corona sedang melanda. Keponakanku sulit banget kalau diajak untuk berhemat. Huhuhu. Jadi sedih deh aku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang butuh ketegaan sih, tapi hanya di awal saja :)

      Hapus
  5. Jadi inget di rumah. Alkohol udah mo abis, jadi kalo dari warung, ato dapet kiriman dari ojol, semuanya tak jemur, dulu, kdg lupa diangkat sampe ke ujanan, meskipun saya belum nyari tau apakah sinar matahari bisa membunuhnya virusnya 😅, yg penting dijemur di panas terik

    BalasHapus
    Balasan
    1. bahahaha, sayapun Mba, semua dijemur, uang, dompet dan segalanya hahahahaha

      Hapus
  6. wah makasih idenya kak Rey. Aku jd kepikiran ngajak anak2 juga berbagi dengan beberapa cara. InsaAllah berguna juga buat mereka kedepannya ya

    BalasHapus
  7. berita soal anak kecil yang menyumbangkan tabungannya untuk membantu tenaga medis sempat aku ikuti, terharu baca beritanya.
    yang ada dipikiranku "keren nih anak, kecil kecil ada pikiran untuk nyumbangin duit tabungan semuanya, peduli sesama". kadang yang gede aja ada yg nggak sampe ada pemikiran kayak gitu

    BalasHapus
  8. mom keren nih...
    kalau saya belum sampai kesitu, hanya tak ingatkan agar jaga kebersihan diri dan rumah, lalu sholat tepat waktu dan berdoa memohon perlindungan.

    Eh saya juga petugas relawan yang menyalurkan bantuan ke orang-orang, saat menyerahkan anak saya ajak.

    BalasHapus
  9. Disaat seperti ini memang yang paling penting untuk dilakukan adalah saling membantu. Karena faktanya karena pandemi ini banyak yg kesusahan. Anak kecil biasanya rasa empatinya tinggi. Harus diarahkan agar pas sudah besar tidak jadi cuek dengan keadaan dan sesama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah bener, kalau kita biarkan, akhirnya mereka tidak menganggap itu penting :)

      Hapus
  10. Hallo mbak Rey, semoga selalu sehat dan tetap semangat ya..

    Oh ya si kakak nonton berita, sebagai guru saya sangat senang.

    Sering saya jumpai masalah kurangnya literasi pada anak. Tentunya tidak semua anak dan pernyataan ini pun subjektif sifatnya, tetapi melalui pengalaman di depan kelas itulah yang saya temui, kurangnya kemampuan literasi.

    Saat bicara isu terkini, apalagi yang berbau politik, hukum atau masalah sosial sebagian besar banyak yang tidak 'ngeh'; "apaan tu sir?" kalau begini kan sayang. Generasi yang seharusnya kebaruan namun tidak mengikuti perkembangan terkini, repot urusannya nanti hehehe...

    Tetapi kalau saya bicara teknologi apalagi drakor, melaju, nomor satu paling tahu. Ini kabar baik tetapi juga miris.

    Nah saat membaca postingan mbak Rey ini, bahwa si kaka senang nonton berita dan menyampaikan salah satu berita tentang seorang anak yang menyumbangkan uang jajannya untuk pahlawan covid 19, dan mereka yang berdampak dari pandemi ini, maka sebagai guru hati ini sangat senang.

    Bagi seorang guru, kebahagian terbesar adalah melihat muridnya cerdas dan berwawasan luas. Itu bisa diperoleh dengan membaca dan menonoton berita, bukan drakor setiap hari apalagi upin - ipin.

    Boleh lah sebagai selingan tetapi kalau hari lepas hari rutinitasnya upin-ipin, darkor dan gem inikan jadi masalah serius untuk dirinya sendiri, orang tua, guru, dan juga bangsa dalam cakupan yang lebih luas. Jadi saat kakak nonton berita saya terharu karena ini sesuatu yang langkah di zaman ini hehehe..

    Oh ya, di bagian atas mbak Rey bilang Istri kekuatan utama untuk rumah tangga dan anak - anak. Saya sangat setuju, sekaligus mengamini apa yang dikatakan orang, suksesnya suami karena di belakangnya ada istri yang hebat. Saya rasakan itu.

    Semangat selalu mbak Rey, salam buat si kaka.

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)