Tips Menahan Diri Dari Sosmed

menyebar aib

Sharing By Rey - Tips menahan diri dari sosmed itu gampang-gampang sulit.

Dikhianati,  terlebih oleh seseorang yang sangat kita cintai sepenuh hati dan kita percayai sepenuh jiwa.



Rasanya...
Mau mati saja!  *lebay


Tapi serius,  saya yang hanya pernah jadi korban percobaan pengkhianatan saja,  sudah nangis gulung-gulung. (gulung-gulungnya beneran loh)

Apalagi menemukan kenyataan hubungan pasangan yang berkhianat sudah terlampau jauh,  bahkan sampai bagi-bagiin rezeki yang seharusnya milik istri,  kayak kisah pelakor yang viral beberapa waktu lalu.

Itu rasanya..  Gak tau deh hehehe..

Sangat wajar jika si istri sampai tersengal-sengal gemetaran menahan amarah, sambil terus meng videokan apa saja yang bisa dibagikan pada dunia, agar semua orang tau betapa 'bejad'nya si pelakor.

Sayangnya, si istri lupa, kalau ternyata membuka aib dengan mempublish hal-hal yang sensitif seperti itu, malah hanya membuat masa lalunya yang mungkin sudah dia kubur dalam-dalam, jadi muncul lagi di permukaan.

Belum lagi tanggapan pro kontra orang-orang jagad dunia maya yang masalah biasa saja bisa jadi luar biasa,  apalagi masalah luar biasa kayak gitu?
Membaca komen-komen para netizen plus parodi-parodi yang dibuat,  bikin saya kasihan banget sama si istri tersebut.

Ibarat sudah jatuh eh kepleset lagi.

Sesungguhnya saya pernah seperti itu. Merasa sosmed seperti facebook sebagai diari yang bisa memuaskan hati saat kesal terhadap siapa saja.

Dulu..  Saat kami baru pertama kali nikah di tahun 2009, saat kami harus penyesuaian hidup bersama,  meskipun sebelum nikah kami pacaran hingga 8 tahun lamanya,  namun ternyata dunia menikah sangatlah beda dari dunia pacaran.

Hampiirr setiap hari kami berantem!
Pas juga saat itu akun facebook saya bisa diakses dari ponsel jadul saya.
Rasanya melampiaskan kata-kata makian langsung ke pasangan itu gak cukup.

Harus ada yang tau,  betapa kesalnya saya terhadap pasangan.
Biarin.. Biar dia malu!!
Pikir saya dulu.

Eeehh nyatanya bukan hanya dia yang malu,  saya juga huhuhu.. Plus makin kesal.

Mulai dari jadi pada dinasehati orang,  orang-orang malah belain suami dan malah nyalahin saya,  itu rasanya..
Pengen kruwes mulut yang nasehati.
Sotoy banget mereka,  padahal saya sendiri yang bikin mereka sotoy hahaha.

Seiring waktu,  saya jadi lebih bijak 'ngomel' di sosmed,  tapi tetap gak bikin langsung gak menyebar aib di sosmed.

Setiap ada masalah pasti posting ke sosmed,  khususnya facebook.  Hanya lebih manusiawi, alias nulisnya lebih halus namun tetep dibaca sedang galau.

T___________T

Sampai akhirnya saya memutuskan berbisnis online di tahun 2014 lalu,  mulai saat itu saya lebih hati-hati menggunakan facebook,  karena selain teman facebooknya kebanyakan rekan bisnis,  pun ada mantan bos - bos serta rekan kerja ketika masih kerja kantoran.

Di tahun 2015 saya terkena masalah ujian pernikahan kami.
Alhamdulillah, sedikitpun gak ada yang bocor ke facebook.
Tapi masih tetep kecolongan marahnya hati,  dengan posting di status BBM.

Abis itu saya kebanjiran nasehat dan teguran dari banyak orang agar jangan menyebar aib.
Itu rasanya maluuuu banget huhuhu.

Seiring waktu,  semakin banyaknya list pertemanan dari berbagai kalangan Alhamdulillah saya lebih bijak mengunggah sesuatu.
Terutama untuk hal-hal yang bakal saya sesali.

Meskipun sesungguhnya itu berat banget.
Saat marah,  gontok-gontokan gak ada yang mau ngalah,  terlebih kalau ada pihak keluarga yang ikutan menyalahkan kita.

Ingin rasanya meminta bantuan support ke sosmed sehingga orang-orang membela saya.

Tapi saya sadar,  dunia sosmed itu luas,  akan ada yang bakal pro dan kontra,  bahkan ada yang pura-pura ngasih support padahal hanya kepo dan setelahnya bertepuk tangan atas masalah kita huhuhu.


Tips Menahan Diri Menyebar Aib Pasangan Melalui Sosmed


Oleh karena itu,  menahan diri untuk tidak menyebarkan aib pasangan yang notabene juga aib kita sangatlah penting.

Dan inilah yang saya lakukan agar gak tergoda mengetik perasaan marah di sosmed :


1. Gunakan akun sosmed sebagai tempat berbisnis.


Gak bisa dipungkiri,  satu hal yang bikin saya bisa nahan gak menyebar aib rumah tangga di facebook misalnya, adalah.... Karena akun facebook saya gunakan untuk berbisnis.
Friendlist saya, kebanyakan rekan bisnis dan orang-orang yang selalu menanti tulisan positif saya.

Mau ditaruh di mana coba muka saat mereka tau saya malah menjelekan pasangan sendiri?

Dengan punya banyak friendlist rekan bisnis di facebook,  otomatis mereka juga berteman dengan saya di akun sosmed lainnya.
Jadilah sulit bagi saya mencari akun yang bisa jadi pemuas kemarahan saya, hahaha.


2. Hindari ponsel, koneksi internet atau apa saja yang bisa merekam semua kemarahan kita.


Ini simple sih, saat sedang marah, hindari semua ponsel ataupun koneksi internet, kalau saya biasanya memilih nangis atau diam atau baca buku atau main game (kalau kuat iman dekat-dekat ponsel hehehe)

Memendam marah atau kesal dan melarikannya pada ponsel atau sosmed hanya membuat kita tergoda untuk mengumbar kekesalan baik di sosmed.


3. Banyak-banyak istigfar.


Yang ini ampuh banget bagi saya, Alhamdulillah selaras dengan usia bertambah, dan malu pada anak yang selalu rajin istigfar hehehe, saya selalu lebih bisa menahan diri untuk mengumbar aib dengan banyak-banyak istigfar.

Meskipun godaan menulis kegalauan hati sudah di depan mata, Alhamdulillah istigfar mengingatkan saya untuk tidak menyebar aib.

Malah gak jarang, sudah nulis panjang lebar di status sosmed, setelah selesai malah saya hapus lagi hahaha.


4. Tulislah lalu hapus.


Kadang saat kemarahan menguasai diri, kesal teramat sangat hingga sudah istigfar masih juga galau tak terhingga, saya memutuskan untuk menulis panjang lebar di status sosmed, pastinya pada facebook karena bisa menulis sepanjang mungkin tanpa dibatasi karakter jumlah huruf.

Namun, biasanya saya lakukan sambil terlebih dulu me non aktifkan jaringan internet di HP untuk jaga-jaga jika saya khilaf lalu mencet publish.

Biasanya sih setelah nulis dan puas, saya hapus lagi hahaha.
Atau kadang saya tetap publish namun diatur setting-an hanya untuk konsumsi pribadi.
Terdengar lucu sih, tapi it works for me :D


5. Segera selesaikan masalah.


Saya adalah tipe orang yang gak suka menyimpan masalah, jika lagi marah mustahil bagi saya untuk diam, beda banget ya ama wanita-wanita lainnya hahaha.

Saya bakal ngomoooong terus sampai puas dan sampai selesai masalahnya, kalau saya diam, itu bukanlah marah banget, tapi capek ngomong LOL

Sisi baiknya dengan hal itu, masalah saya dengan suami selalu cepat selesai, kalaupun keesokan harinya berantem (baca : marah-marah ) lagi, itu berarti masalah baru, atau masalah yang lalu namun dilanggar karena pikunnya si papi hahaha.

Kalau masalah cepat selesai, dijamin akal sehat kembali dengan cepat, dan peluang untuk nulis atau memposting sesuatu aib keluarga bisa dihindari.

Karena menyebar aib orang saja merupakan dosa besar, apalagi aib diri sendiri, suami/istri, atau keluarga?. Namun kadang kita hanya manusia biasa yang selalu mendapat godaan setan untuk melakukan hal-hal yang buruk, salah satunya melampaui batas reaksi saat sedang marah.

Ah, semoga Allah menjauhkan kita dari masalah-masalah orang ketiga, atau masalah berat lainnya, dan menguatkan kita menjadi pribadi yang lebih kuat, sabar dan menua dengan bijak.

Semoga bermanfaat.

Sidoarjo - 3 Maret 2018

10 komentar :

  1. Aku suka gitu tuh, ngejadiin status fb cuma aku aja yg bisa baca. hihihiii. Duh jaman sekarang pelakor itu emang yes, merajalelaaaaaa. Gilssss. Tapi yaitu bener ya, kita mesti bijak2 menggunakan sosmed, jangan malah pada akhirnya jadi bumerang utk diri sendiri ya mbaaaak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Paling aman emang gitu yaakk, nulis status buat diri sendiri hahaha.
      Bener tuh, marah di sosmed emang kadang sedikit melegakan, tapi efeknya bikin makin terpuruk

      Hapus
  2. Sosmed memang harus bijak digunakan ya mbak, apalagi kalau blogger yang udah dikenal semua orang, duh bisa malu sendiri nantinya jika nyebar2 aib. Moga kita terlindungi dari sifat buruk itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin aamiin..

      Semoga kita selalu bisa marah dengan elegan 😊

      Hapus
  3. Kalo menurut saya menebar aib pasangan apalagi di medsos sama saja membuka aib diri sendiri, ibarat peribahasa menepuk air di dulang terpercik muka sendiri. So, harus dan wajib dihindari deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita bisa lebih bijak dan memanag amarah dengan baik :)

      Hapus
  4. Salah satu bentuk menyebar aib pasangan di sosmed adalah ketika membagikan kiriman "Istri Kurang Piknik" lalu ngetag suaminya hihihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ituuuu, ada banyak banget istri2 yang ikutan curhat sambil ngetag suami.
      Seolah ngasih tau ke dunia kalau suaminya gak ajak piknik 😂

      Hapus
  5. Blog kamu keren bangetttt mbaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wohooo... jadi sumringah di komen suhunya blogger, makasih mbaaaa cayaangg, ini masih belajar menulis dengan baik mba :)

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)