Saat 'Tulang Punggung' Keluarga Menganggur, Lakukan Hal Ini!

tulang-punggung-menganggur

Ketika seseorang yang menjadi tulang punggung tiba-tiba menganggur, rasanya saat itu menjadi hal yang lumayan menakutkan bagi sebuah keluarga.

Terlebih bagi yang keuangannya selalu pas-pasan, tidak punya dana darurat atau tabungan, ada anak-anak yang harus sekolah, duh kebayang dong gimana paniknya.

Jika tulang punggung itu adalah wanita, biasanya yang terjadi si wanita itu yang pusing sendiri. Beda lagi kalau yang tulang punggung adalah lelaki atau suami, yang lebih pusing malah wanita atau istri.

Baca juga : Ketika 'Tulang Punggung' Keluarga Tiada

Bener atau benar? hahaha.

Wanita emang sukanya overthinking, selalu mikirnya panjang ke depan, lalu tersesat sendiri dalam pikirannya. 

Tapi bukan berarti, wanita atau istri yang overthinking itu sepenuhnya buruk ya, justru para istri yang overthinking itu, menyelamatkan keluarga dari drama keuangan yang makin parah sih sebenarnya.

Baca juga : Gisel yang Menyesal Bercerai, si Rey yang Overthinking


Tantangan Lelaki / Suami sebagai Tulang Punggung Menganggur

Seperti yang saya tuliskan di atas, ketika tulang punggung sebuah keluarga berada di tempat yang seharusnya, yaitu pada suami, lalu akhirnya tulang punggung tersebut harus menganggur sementara waktu, dramanya bakal kerasa banget.

tulang-punggung-menganggur

Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal seperti:


1. Bagi lelaki, bekerja dan menafkahi keluarga itu adalah harga diri

Ada begitu banyak lelaki atau suami yang berubah jadi sosok yang tidak biasanya bagi keluarga, maupun istrinya, ketika si lelaki tersebut menganggur.

Yup, bagi sebagian besar lelaki, bekerja dan menafkahi keluarga itu ibarat harga diri buat mereka. Jadi ketika tidak bisa menafkahi keluarganya, si lelaki merasa bagai tak punya harga diri, dan itu membuatnya jadi sering uring-uringan, atau bersikap menyebalkan seperti berubah dari biasanya.

Baca juga : Harga Diri Lelaki Bisa Terluka Karena Ini!

 

2. Kebanyakan lelaki rentan stres karena tuntutan kehidupan

Berbeda dengan wanita yang meski kesal terhadap tuntutan kehidupan yang selalu hadir di depan matanya, lelaki kebanyakan berpikir lebih simple jadi selama dia bekerja, bisa dengan mudah menghindari tuntutan kehidupan yang tidak penting, seperti omongan orang.

Namun, ketika menganggur, bukan hanya masalah di rumah tangganya yang lumayan kacau karena tidak ada pemasukan, tapi dari luar pun selalu masuk perkataan-perkataan yang bikin lelaki mudah down karena nggak biasa menghadapinya.

Jadinya, lelaki yang menganggur dan tidak bisa menafkahi anak istrinya, biasanya sangat rentan terkena stres.


3. Istri yang overthinking menambah beban pikiran

Sudahlah si lelaki mudah stres, baik mikirin kayak kehabisan harga diri karena nggak bisa menafkahi anak istrinya, ketambahan tuntutan kehidupan yang tidak biasa dia hadapi secara langsung, eh pakai acara ketemu omelan istri setiap hari pulak, hahaha.

Well, kalaupun ada istri yang nggak ngomel secara langsung, biasanya para istri yang menghadapi suami nganggur itu, bawaannya uring-uringan.

Dan nggak bisa disalahkan sepenuhnya juga sih kalau istri jadi kayak gitu, karena you know-lah, istri adalah garda terdepan dalam menghadapi kenyataan yang terjadi.

Anak-anak nggak bisa sekolah, karena menunggak uang sekolah, bahkan anak-anak nggak bisa makan karena nggak ada pemasukan.

Siapa lagi yang bakal menghadapinya secara langsung, kalau bukan istri?

Baca juga : Berdamai dengan Overthinking


Ketika Tulang Punggung Menganggur, Ini yang Seharusnya Dilakukan

That's why, ketika lelaki yang menjadi tulang punggung terpaksa harus menganggur, entah terkena PHK atau semacamnya, dan belum lagi bisa menemukan pekerjaan baru, maka ini yang sebaiknya dilakukan, untuk mencegah terjadinya kehancuran keluarga, hanya karena kurang tepat menghadapi ujian keluarga tersebut:

tulang-punggung-menganggur

1. Membicarakan hal tersebut kepada istri

Ini masalah paling utama, banyak lelaki atau suami yang menjadi tulang punggung, menyembunyikan keadaannya dari sang istri bahkan keluarganya, dengan alasan takut keluarga kepikiran.

Jujur, saya meragukan alasan tersebut, menurut saya, alasan lelaki menyembunyikan hal itu, karena takut harga dirinya runtuh.

Ye kan, kebanyakan lelaki yang menyembunyikan kondisinya ketika sudah di PHK, berujung pada kehancuran rumah tangga, karena nggak ada pemasukan, dan setiap hari dia keluyuran nggak jelas di luar sana.

Akan lebih bijak, untuk segera memberitahukan kondisi yang sebenarnya ke istri, agar istri juga bisa bersiap-siap mengubah segala sesuatunya, untuk menyesuaikan masa paceklik keluarga. 

Itu jauh lebih bijak, ketimbang menutupinya sendiri, lalu akhirnya kebongkar setelah masalahnya semakin runyam, misal sampai punya hutang demi kebutuhan hidup.

Baca juga : Suami yang Berkomunikasi Secara Batin


2. Harus segera mengatur keuangan bersama

Setelah memberitahukan istri tentang kondisi menganggur tersebut, langkah selanjutnya adalah, bersama-sama istri menyusun keuangan yang baru, untuk menyesuaikan kondisi sementara, setidaknya keduanya, baik suami dan istri, sama-sama tahu, apa yang dihadapinya, sehingga lebih mudah mencari jalan keluar tercepatnya.

Baca juga : Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga yang Terbatas


3. Harus bersama mengurangi pengeluaran yang bisa dikurangi

Dalam mengatur keuangan bersama, baik suami dan istri jadi bisa memilah bersama, hal-hal pengeluaran apa yang bisa dikurangi atau dihilangkan sementara.

Mungkin biaya jalan-jalan, makan-makan di luar, dan biaya ini itu yang sifatnya hiburan atau pelengkap, bukan pengeluaran yang urgent dan penting.

 

4. Bekerja sama mencari penghasilan sampingan

Setelah menyusun keuangan dan mengurangi pengeluaran yang bisa dikurangi, langkah selanjutnya adalah, bekerja sama untuk mendapatkan penghasilan sampingan.

Hal ini penting banget, untuk menutupi pengeluaran wajib yang harus selalu ada setiap bulannya, sementara kondisi lelaki atau suami yang jadi tulang punggung masih menganggur.

Baik istri maupun suami, sama-sama menanggalkan gengsi untuk mencari pemasukan, dan kerja sama adalah hal yang terbaik.

Misal, jika istri yang memungkinkan mencari pemasukan, maka suami wajib menggantikan beberapa pekerjaan yang biasanya di handle istri, seperti pekerjaan di rumah.

Baca juga : Ide Usaha Sesuai Hobi untuk Ibu Rumah Tangga

  

5. Lebih mendekat ke Allah

Last but not least, dan ini yang terpenting sih sebenarnya adalah, pakai cara instan yaitu lebih dekat ke Tuhan.

Gunakan waktu menganggur dengan baik, jika sebagai ayah, maka jadilah ayah yang selalu ada buat anak, untuk menebus waktu yang tidak bisa diberikan selama ketika bekerja.

Dan ajak keluarga, sama-sama lebih dekat ke Allah, beribadah bersama, tingkatkan juga ibadahnya, jika muslim bukan hanya shalat wajib, cobalah lebih giat meminta pada-Nya, melalui shalat malam, puasa dan semacamnya.

Karena tulang punggung yang menganggur itu, adalah masalah besar buat keluarga, apalagi jika sebelumnya keuangan keluarga juga pas-pasan. Boro-boro punya dana darurat, bisa bertahan sampai akhir bulan saja, udah syukur kan ye.

Baca juga : Berhenti Menantang Allah


Kesimpulan dan Penutup

Ketika lelaki yang menjadi tulang punggung terpaksa menganggur dengan berbagai alasan, maka rumah tangga akan terasa berguncang, terlebih jika sebelumnya keuangan keluarga juga pas-pasan.

Namun, kondisi tersebut sebenarnya tidak melulu jadi hal yang menakutkan, asalkan disikapi dengan bijak, bukan semata mengikuti kemauan hati dan ego, tapi pedulilah dengan kondisi keluarga, khususnya anak-anak.


Sidoarjo, 30 Januari 2023

Sumber: Opini dan pengalaman pribadi

Gambar: Canva edit by Rey

Demikianlah artikel tentang tips bagi tulang punggung yang menganggur, hal-hal apa saja yang harus dilakukannya, semoga bermanfaat.

4 komentar :

  1. bekerja sama mencari solusi dan mendekatkan diri ke Allah, point banget ini
    kadang memang ada suami yang egois dan pasti si suami merasa malu kalau tetangga-tetangganya pada nanyain suaminya kerja dimana

    dan soal pendapatan istri yang lebih gede dari suami, juga bisa suami kayak "direndahkan". Padahal ya engga
    perlu pemahaman juga harusnya kalau soal ini, karena sensitif juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iyaaaa, niat hati ingin bikin keluarga nggak kepikiran, eh ujungnya malah kacau :(

      Hapus
  2. Bener sih, kalo suami kena PHK itu, jangan malah disembunyiin dari istri, tapi kasih tahu, jadi istri bisa langsung tahu pos pengeluaran mana yg harus dikurangi atau tutup.

    Ada temenku, cewe, yg mutusin untuk ambil S3 di finlandia. Dan dia kesana Ama suami dan anak2. Suaminya jadi nganggur, tapi di sana dia yg ambil alih kerjaan rumah tangga, sementara istrinya belajar. Toh uang beasiswa yang didapat, juga cukup untuk membiayai mereka selama di sana asal hemat. Aku salut, karena suaminya ga keberatan juga, dan istrinya pun ga malu punya suami yang tidak mencari nafkah, toh gantinya si suami ga malu utk mengurus rumah dan anak2. Memang harus kerjasama seperti itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener Mba, namanya juga membangun rumah tangga kan, berdua lebih ringan

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)