Hindi Medium 2017, Film India Tentang Sekolah Terbaik untuk Anak

Hindi Medium 2017

Hindi Medium 2017 merupakan film India yang bercerita tentang perjuangan sebuah keluarga, dalam mendapatkan sekolah terbaik untuk sang anak.

Menariknya, film ini merupakan film lain tentang pendidikan yang dibintangi oleh Aktor India, Irrfan Khan, dengan karakter yang hampir mirip di film lainnya yaitu Angrezi Medium atau English Medium.

Dan ceritanya pun agak-agak mirip, ada drama yang menyentuh, ada pula adegan kocak yang bikin ngakak, dan jujur lagi-lagi film ini bikin saya jadi mengidolakan sosok Irrfan Khan ini, karena aktingnya memang luar biasa, selalu memerankan sosok lelaki loveman *halah, istilahnya si Rey, hahaha.

Yang bikin film ini menarik, selain karakter si Irrfan Khan, saya juga sedikit tersentil dengan karakter pemeran Meetha (Saba Qamar) yaitu istri dari Raj Batra (Irrfan Khan), yang sekilas mirip si Rey, selalu disiplin, maunya semua yang terbaik, melindungi anaknya dengan kadang over protective, dan beruntung banget punya suami super hebat kek si Raj Batra ini.

Ah daripada penasaran, yuk kita mulai bahas sinopsisnya, seperti biasa, ini bakalan spoiler ya!


Sinopsis Lengkap Film India Hindi Medium 2017

Adegan dibuka dengan seorang wanita sebaya bersama anak gadisnya yang cantik, mendatangi sebuah taylor langganannya, Batra Garment & Taylor.

Ibu tersebut mengantarkan anak gadisnya untuk menjahit baju di situ, sayangnya sang ibu tak membolehkan sang anak menjahit baju tersebut, persis seperti yang diinginkannya, yaitu sebuah gaun cantik dengan belahan punggung yang sangat lebar.

Sang anak gadis tersebut terlihat sedih, tapi si pemilik taylor punya seorang anak lelaki, yang membesarkan hatinya, dengan berjanji akan menjahitkan baju persis seperti yang diinginkan si anak gadis.

Sang anak dari pemilik taylor tersebut adalah Raj Batra, yang seketika jatuh cinta pada gadis cantik tersebut, Meetha.

Waktu berlalu, akhirnya Raj Batra menikahi Meetha dan mempunyai seorang anak cantik berusia 5 tahun bernama Pia (Dishita Shegal).

Raj Batra kini mengelola usaha milik ayahnya yang berkembang makin pesat dan terkenal di pusat kota Delhi.
Dia hidup sukses dan bahagia bersama istri cantik, serta anak manis menggemaskannya.

Meetha, istrinya masih seperti dahulu, yang selalu keras dan tegas dalam kehidupan, nggak hanya ke suaminya, ke anaknya juga.

Dia mengatur jadwal anaknya sedetail mungkin, ketika mengajak anaknya ke taman bermain, Meetha tak akan tenang membiarkan Pia bermain, sebelum dia memastikan tempat bermain itu bersih dari debu maupun hal lainnya.

Sungguh, seperti melihat karakter si Rey di waktu baru punya anak pertama dulu, hahaha.
 
Raj datang menjemput Meetha ketika sedang bermain di taman dengan Pia dan pengasuhnya, mereka akan datang mengsurvey beberapa sekolah terbaik yang ada di kota tersebut.

Seperti biasa, Meetha menginginkan Pia mendapatkan pendidikan terbaik di sekolah terbaik, agar Pia bisa lebih baik dari kedua orang tuanya, yang kaya tapi nggak bisa berbahasa Inggris.

Dari beberapa sekolah terbaik yang mereka survey, ada satu sekolah yang menarik perhatian Meetha, yaitu Delhi Gramar School, Meetha tertarik karena di sekolah tersebut, telah lulus banyak pengusaha dan politikus terbaik di India.

Review dan sinopsi film india Hindi Medium 2017

Sayangnya, salah satu syarat masuk ke sekolah tersebut adalah, hanya diperuntukan buat orang-orang yang tinggal tidak lebih jauh 3 KM sekolah tersebut, sementara tempat tinggal mereka sangat jauh dari sekolah itu.

Meetha lalu membujuk Raj agar mau pindah ke wilayah Vasant Vihar, tentu saja dengan cara merajuk, astagaaaa si Rey banget, wakakakakak.

Sampai akhirnya, Raj mengalah, mereka kemudian pindah, meski Raj sangat berat hati meninggalkan rumah milik peninggalan orang tuanya.

Setelah pindah, Meetha berusaha keras untuk menyesuaikan diri dan keluarganya dengan kehidupan tingkat atas yang biasa ada di wilayah tersebut.

Mulai dari mengganti semua perabot, hingga meminta Raj mengubah panggilan sayangnya, yang semula dipanggil Meetho, menjadi honey.   
Untuk melancarkan semua bujukannya, Meetha selalu mengatas namakan Pia, agar bisa diterima di lingkungan tersebut.

Bahkan, untuk melancarkan usahanya berbaur di lingkungan mewah Meetha membuat sebuah acara pesta di rumah baru mereka, dengan mengundang semua keluarga yang tinggal di lingkungan mewah tersebut.

Sayangnya pesta tersebut berakhir dengan tidak manis, karena ulah Raj yang masih sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan orang kaya dan modern.

Keesokan harinya, Meetha mengajak Pia bermain di sebuah taman di kompleks tersebut, sayangnya Pia malah menangis sedih karena tak ada yang mau mengajaknya bermain.

Meetha lalu menanyakan hal itu ke teman Pia, dan ternyata masalahnya adalah, karena Pia hanya menggunakan bahasa Hindi, bukan bahasa Inggris seperti yang dianjurkan oleh sekolah kebanyakan anak-anak yang tinggal di kompleks tersebut, Hindi Grammar School.

Semakin keraslah kemauan Meetha, agar Pia bisa masuk ke sekolah tersebut, agar Pia juga bisa masuk golongan anak-anak di kompleks tersebut.

Tibalah hari yang dinantikan, pendaftaran sekolah-sekolah TK bergengsi di Delhi dibuka, sejak pagi Raj telah datang ke sekolah Delhi Grammar School, tapi betapa terkejutnya dia, melihat antrian panjang para orang tua murid yang akan mengambil formulir pendaftaran sekolah tersebut.

Melihat persaingan berat tersebut, Meetha mencoba mencari cara lain, salah satunya dengan minta rekomendasi dari teman kuliahnya, yang kebetulan merupakan alumni dari sekolah Delhi Grammar School tersebut.

Sayangnya, teman lelakinya hanya bisa membantunya untuk menemukan seorang konsultan, yang akan melatih orang tua calon murid, agar bisa lolos di pendaftaran masuk TK tersebut.

Sinopsis film india Hindi Medium 2017

Meetha dan Raj serta Pia mendatangi konsultan yang dimaksud, dan terkejut dengan banyaknya hal yang harus mereka jalani, termasuk jadwal latihan dan belajar Pia yang amat sangat padat.

Sang konsultan mengatakan kalau hal itu dikarenakan mereka sudah sangat terlambat memakai jasanya, karena para orang tua lainnya, memakai jasanya, sejak Tri Semester pertama kehamilan mereka *glek!

Bukan hanya Pia, Raj dan Meetha pun harus mengikuti pelajaran di konsultan tersebut, karena ada sesi wawancara dengan orang tua, saat pendaftaran TK tersebut.
Bukan hanya mengikuti pelajaran dari konsultan, tapi mereka juga bahkan menggunakan jasa penulis untuk menuliskan kata-kata tentang putri mereka.

Mereka juga pergi ke kuil untuk berdoa, mengganti penampilan mereka sehingga meyakinkan terlihat seperti orang kaya, meskipun awalnya malah terlihat norak karena bagaikan orang kaya yang suka pamer.

Tibalah pengumuman diterimanya masuk TK, Meetha begitu bersemangat untuk mencari nama Pia di antara banyak anak yang lolos masuk di beberapa sekolah top tersebut.
Sayangnya, ternyata Pia gagal masuk di semua TK ternama tersebut, hanya tingga Delhi Grammar School yang tersisa.

Alasannya, semua sekolah bergengsi tersebut, tidak mengizinkan anak-anak dari pemilik toko untuk masuk sekolahnya, karena menurut sekolah anak-anak pemilik toko, biasanya punya orang tua dengan pendidikan rendah, sehingga kurang peduli dengan pendidikan anaknya.

Karena kesal, merasa direndahkan, Raj lalu mendatangi salah satu kenalan baiknya, seorang politisi terkenal, dan dia bermaksud untuk meminta bantuan padanya, sayangnya bahkan politisipun nggak bisa seenaknya masuk ke sekolah Delhi Grammar School tersebut.

Dengan putus asa, Raj berusaha menemui kepala sekolahnya, tapi urung setelah melihat ketegasan sang kepala sekolah terhadap KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
  
Meetha sangat bersedih dengan kenyataan tersebut, suatu malam seorang pegawai kepercayaan di tokonya datang menemui mereka, pegawai tersebut membawa manisan, yang ternyata untuk merayakan anaknya yang lulus di Parkarti School, dia bisa lolos masuk sekolah bergengsi tersebut karena melewati jalur siswa kurang mampu.

Raj sampai kehilangan kata-kata mendengar hal tersebut, bagaimana mungkin mereka yang sudah berusaha ini itu, malah anaknya nggak bisa lolos masuk sekolah, tapi anak pegawainya malah dengan mudahnya masuk sekolah tersebut.

Lebih parahnya lagi, anak pegawai toko tersebut bisa masuk, karena Raj menyuruh pegawainya itu untuk coba memasukan putrinya lewat jalur khusus tersebut, eh malah keterima.

Meetha merajuk besar kepada Raj.
Dan Raj panik, segera protes besar pada konsultan mereka, dari konsultan tersebut, Raj akhirnya mendapatkan ide untuk ikutan dalam penerimaan siswa TK jalur miskin, tentu saja cara ini ilegal, tapi demi membahagiakan Meetha dan Pia, terpaksa ditempuh oleh Raj.

Raj lalu menemui seorang calo untuk mendapatkan formulir pendaftaran lewat jalur orang miskin, serta membuat berkas palsu yang mengatakan kalau dia adalah orang miskin, bukan hanya itu, Raj terpaksa membayar calo, agar kali ini Pia benar-benar bisa masuk TK tersebut, meskipun dengan cara tidak benar.

Malamnya, ketika mereka akan merayakan selangkah lagi akan berhasil mendaftarkan Pia di sekolah impian mereka, tiba-tiba muncul satu masalah, di mana pihak sekolah mengumumkan akan melakukan survey ke rumah siswa miskin yang mendaftar tersebut, untuk memastikan bahwa berkas mereka asli atau hanya pura-pura miskin.

Raj kembali panik, namun kemudian mereka menemukan sebuah ide konyol, untuk sementara berpura-pura jadi orang miskin dan tinggal di tempat yang kumuh, sampai survey pihak sekolah dilaksanakan.

Raj, Meetha dan Pia terpaksa pindah sementara di wilayah kumuh, tak lupa mereka mengganti semua penampilan mereka, agar meyakinkan bahwa mereka orang  miskin.

Review dan sinopsi film india Hindi Medium 2017

Di tempat kumuh tersebut, berbagai tantangan mereka jalani, dari yang tidur diganggu tikus, kamar mandi yang airnya selalu mati, dan masih banyak lagi.
Meskipun demikian, mereka malah bertemu dengan keluarga baik hati yaitu Shyam Prasad (Deepak Dobriyal) serta istrinya, Tulsi yang ramah dan selalu membantu mereka untuk melewati tantangan yang mereka hadapi di daerah tersebut.

Ternyata, Shyam Prasad juga menginginkan anaknya masuk sekolah bergengsi tersebut melalui jalur masyarakat miskin.

Sampai akhirnya, datanglah pihak sekolah untuk melakukan survey di tempat tinggal mereka, hampir saja mereka ketahuan, namun lagi-lagi Shyam Prasad mempercayai cerita kebohongan bahwa mereka baru saja bangkrut.

Pihak sekolah juga mengatakan, untuk masuk sekolah tersebut, orang tua murid harus membayar sebesar Rs 24.000, bukan masalah buat Raj, sayangnya saat itu dia sedang berpura-pura miskin, dan melihat hal itu lagi-lagi Shyam Prasad membantunya, dengan sengaja menabrakan dirinya di mobil yang sedang lewat, agar memperoleh uang untuk biaya masuk Pia.

Sampai akhirnya pengumuman penerimaan Pia di sekolah impiannya, ternyata kali ini Pia bisa lolos, namun sayangnya anak Shyam Prasad justru tidak lolos.
Tiba-tiba Raj jadi merasa bersalah, karena Pia sebenarnya tidak berhak ikut dalam jalur tersebut.

Akhirnya, masa penuh tantangan di pemukiman kumuh tersebut selesai, Pia sudah diterima, dan mereka bisa kembali ke rumah mewah mereka.

Sayangnya, mereka tidak terlalu bahagia, karena merasa bersalah seolah Pia merebut hak anak miskin lainnya, untuk membayar rasa bersalahnya, Raj dan Meetha memutuskan mengunjungi sekolah negeri yang kumuh yang akan menjadi sekolah bagi anak Shyam Prasad.

Mereka lalu menyumbangkan banyak hal untuk perbaikan sekolah tersebut, agar sekolah menjadi lebih baik dan nyaman, serta anak-anak miskin bisa bersekolah dengan nyaman juga, setidaknya itulah yang bisa mereka lakukan, untuk membantu masyarakat miskin.

Namun, kecurangan Raj ketahuan, ketika suatu hari, secara tidak sengaja Shyam Prasad menemukan alamat mereka, dan akhirnya tahu kalau Raj berpura-pura miskin, hanya untuk kuota penerimaan siswa di TK favorit.

Shyam Prasad sangat marah, dan segera ke sekolah Delhi Grammar School untuk melaporkan kecurangan tersebut.
Namun, sebelum bertemu dengan kepala sekolahnya yang galak dan tegas, Shyam Prasad malah bertemu Pia yang begitu gembira bersekolah di situ.

Hati Shyam Prasad menjadi luluh, dan urung melaporkan kecurangan Raj, namun Raj yang tak dapat lagi menahan rasa bersalahnya, malah mendatangi kepala sekolah untuk melaporkan kecurangannya sendiri.

Meetha berusaha keras menghalangi Raj, tapi kali ini Raj sudah nggak mempan dengan semua permintaan istri tercintanya tersebut.

Sesampainya di dalam ruangan kepala sekolah, Raj lalu melaporkan semua kecurangannya, namun alangkah terkejutnya dia, kepala sekolah yang terkenal tegas dan tak kenal KKN tersebut, malah berterima kasih padanya, karena mau mengambil kursi masyarakat miskin.

Si kepala sekolah malah menceritakan pengalamannya ketika kecil dia bersekolah di sekolah elit, sementara orang tuanya bukanlah orang kaya, dia diterima karena memang cerdas, dan masih teringat bagaimana sulitnya bertahan di sekolah dengan teman-teman kaya tersebut.

Lalu, apakah yang dilakukan Raj?
Bagaimana nasib Pia setelah Raj berterus terang pada kepala sekolah? 
Bagaimana pula tanggapan Meetha?

Nonton sendiri aja deh, biar tahu ending-nya, hahaha.



Review Film India Hindi Medium 2017


Profil:
Produser : Dinesh Vijan, Bhushan Kumar
Sutradara: Saket Chaudhary
Writer : Saket Chaudhary, Zeenat Lakhani, Amitosh Nagpal
Sinematografer: Laxman Utekar
Release Date: 19 Mei, 2017 (India)
Runtime : 132 min
Genre : Drama
Distributor: AA Films (India), Zee Studios (Overseas)
Language: Hindi
Country: India

Pemain:
Irrfan Khan sebagai Raj Batra
Saba Qamar sebagai Meetha
Deepak Dobriyal sebagai Shyam Prasad
Amrita Singh sebagai Principal Lodha (kepala sekolah)
Dishita Sehgal sebagai Pia      
Tillotama Shome sebagai konsultan

Rating By Me : 4,75 of 5

Hindi Medium ini merupakan film India yang recomended banget, khususnya ditonton di masa sekarang, which is lagi musim berburu sekolah buat anak-anak.

Ada berbagai pelajaran penting di dalamnya, dan hal itu mengena banget, karena ditransfer dengan baik, melalui akting Irrfan Khan yang memukai kepada penonton.

Baik akting ketika wajah penuh cintanya, yang selalu mengutamakan kebahagiaan istrinya di atas segalanya, maupun aktingnya ketika menjadi orang kaya tapi masih ketinggalan zaman, serta akting menjadi orang yang pura-pura miskin, benar-benar mengena deh.

Bukan hanya Irrfan, Saba Qamar pun berhasil memerankan tokoh Meetha yang begitu tegas dan kuat kemauannya.

Kepala sekolah yang cantik, dan memukai, sukses bikin kesal juga di akhir cerita ternyata malah membiarkan kecurangan terjadi begitu saja di sekolahnya.

Maupun konsultan cantik, dengan lugas memerankan tokoh yang selalu menjadi penolong bagi orang tua kaya, dalam merencanakan pendidikan anaknya sejak dalam kandungan.

Intinya, film ini keren banget, benar-benar related banget dengan kehidupan zaman now, meskipun dibuat di tahun 2017 lalu.

Review dan sinopsi film india Hindi Medium 2017

As we know kan ye, semakin hari rasanya penerimaan murid dalam sebuah sekolah tuh, semakin komplek banget masalahnya, dan para orang tua berlomba untuk bisa membuat anak-anak mereka punya kesempatan sama dengan bersekolah di sekolah yang elit.

Dan sekolah-sekolah tersebut pun, biar kata punya sistem yang luar biasa ketat, nyatanya kecurangan masih bisa juga masuk, bukan hanya itu, pada akhirnya sekolah selalu mengkotak-kotakan muridnya berdasarkan status sosial mereka.

Sayangnya sih, masih ada sedikit adegan nyanyi-nyanyi, tapi nggak terlalu banyak kok, dan nggak mengganggu jalan cerita keseluruhannya.


Makna dan Pesan dalam Film India Hindi Medium 2017 

Salah satu alasan saya masih sering menonton film India adalah, karena kebanyakan cerita filmnya tuh bagus-bagus, punya makna yang mendalam banget, seperti film India Hindi Medium ini, yang memberikan makna dan pesan penting untuk para penontonnya, yaitu:

1. Memilih Sekolah untuk Anak Sebaiknya Pakai Cara yang Benar

Memilihkan sekolah terbaik untuk anak-anak memang hal yang paling baik, yang bisa dilakukan oleh orang tua kepada anak, tapi bukan berarti asal memilih jalannya, meskipun itu salah.

Kenyataannya, segala hal sudah Raj dan Meetha lakukan, bahkan memakai cara yang curang, tidak membuat mereka tenang setelah Pia bisa bersekolah di sekolah favorit.

Rasa bersalah selalu menghantui efek perbuatan salah mereka, yang merebut hal orang lain, terlebih hak orang yang tidak mampu.


2. Memilih Sekolah yang Juga Mengajarkan Adab, Bukan Ilmu Semata

Tidak selamanya sekolah bagus bisa menciptakan manusia yang hebat, karena banyak juga sekolah yang hanya peduli kepada kepandaian otak murid, tapi abai terhadap adab yang baik.

Hal ini memang bukan sepenuhnya tanggung jawab sekolah, seperti Pia yang tidak diterima bermain di taman, dikarenakan dia harus memilih teman dalam berinteraksi, hanya boleh yang berbahasa Inggris.

Hal seperti ini, membuat anak-anak tumbuh menjadi anak yang tidak bisa menghargai perbedaan dan tidak bisa menerima kaum lain terutama yang strata sosialnya di bawah mereka.

3. Kebahagiaan Tidak Selamanya Berasal Dari Kemewahan

Setelah pindah di linkungan yang mewah, Raj malah merasakan hampa, tidak seperti ketika tinggal di lingkungan rumah peninggalan ayahnya.

Sinopsis film india Hindi Medium 2017

Dan ketika mereka harus berpura-pura jadi orang miskin, meski harus tinggal di tempat kumuh, tapi mereka merasakan kebahagiaan dari kekeluargaan yang diberikan orang lain secara tulus kepada mereka.

4. Lelaki Yang Baik Tahu Dalam Bersikap Terhadap Istri

Tokoh favorit dalam film Hindi Medium ini adalah Raj Batra, karena sikap manisnya yang begitu mencintai dan mengutamakan kebahagiaan istrinya.

Apapun yang istrinya minta diturutin, meski harus memakai cara-cara yang kurang baik.
Semua itu dilakukan agar istrinya bahagia dan tidak lagi bersedih.

Namun, pada akhirnya, Raj bisa tegas dengan mengabaikan larangan Meetha untuk segera melaporkan kecurangan mereka.

Raj tahu, lelaki hebat adalah yang mencintai keluarganya, dan selalu memberikan hal yang baik untuk keluarganya, sehingga cintanya pada istrinya, nggak melulu membuatnya buta akan kebenaran.

5. Membantu orang lain dengan tulus itu tak membuat kita rugi 

Selain sikap manis Raj kepada istrinya, hal lain yang bikin terharu dari film ini adalah, ketika Raj dan keluarga bertemu keluarga Shyam Prasad yang begitu tulus membantu mereka.

Bahkan ketika mereka nggak bisa mendapatkan jatah beras miskin karena ulah Meetha, Tulsi malah dengan rela memberikan jatah beras mereka, hanya karena takut mereka kelaparan. 

Demikian juga, ketika Shyam Prasad berusaha mencarikan uang untuk biaya daftar sekolah Pia, hanya karena mengira Raj orang miskin beneran.

Sementara Shyam Prasad adalah keluarga yang miskin dan serba kekurangan, tapi mereka masih peduli untuk membantu dan berbagi kepada yang lebih membutuhkan.


Demikianlah sinopsis, review serta ulasan makna dan pesan dari film India Hindi Medium 2017 ini, ada yang sudah nonton?

Sidoarjo, 26 Juni 2022

Sumber: film Hindi Medium
Gambar: dari berbagai sumber

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)