Mengatasi Bayi Yang Sering BAB Sejak Newborn Hingga 6 bulan

mengatasi bayi sering BAB

Sharing By Rey - Mengatasi bayi yang sering BAB bisa saya share berdasarkan pengalaman si adik bayi yang BAB melulu, sejak lahir alias new born, sampai dia kenal MPASI yaitu 6 bulan.

Jika dipikir melahirkan adalah hal yang paling mendebarkan, dijamin itu salah besar.



Setelahnya, masih banyak hal mendebarkan lainnya, misalnya terkait dengan kesehatan si bayi.
Salah satunya adalah, masalah BAB yang terlalu sering pada bayi.


Cerita Baby Adean Yang Sering BAB Sejak Lahir


Baby Adean lumayan membuat kami panik di awal-awal kehadirannya di dunia ini, dari drama menyusui yang ASI gak keluar sama sekali sehingga si bayi nyaris dehidrasi, kulitnya yang memerah dan jadi bercak sesaat setelah keluar dari RS, hingga akhirnya sampai di rumah dia jadi sering BAB bahkan di awalnya pupnya berbusa.

Setelah googling sana sini, saya sedikit lega, karena menurut info beberapa orang di blog, banyak yang mengalami hal tersebut, yang dikarenakan beberapa hal yang normal.

Namun, karena si suami sudah galau, terlebih melihat kulitnya yang merah-merah, matanya agak kuning, jadinya beliau memaksa untuk segera ke dokter spesialis anak.

Daann jadilah di usia si bayi yang masih 5 hari, kami pun mengunjungi dokter spesialis anak di RS Soerya, Sepanjang.

Ternyata, sang dokter malah menertawakan kami yang terbilang sedikit lebay untuk anak kedua, namun sejurus beliau maklum karena anak jarak kelahirannya lumayan jauh, sehingga lumrah kalau kami seperti orang tua punya anak pertama lagi.

Oleh sang dokter, baby Adean diperiksa dengan teliti, Alhamdulillah semua normal, meskipun BBnya sedikit turun dari BBL, namun menurut beliau itu sangat wajar.

Masalah BAB yang keseringan dan berbusa juga normal, mengingat baby newborn itu masih penyesuaian dengan semua hal di luar rahim ibunya.

Asal perkembangannya normal, nafas normal, warna kuning pada mata dan kulit masih dalam tahap normal, daaann pantauan kenaikan BB normal, insha Allah gak ada sesuatu yang mengkhawatirkan.

Sebenarnya selain pupnya yang berbusa, masalah lainnya saya gak terlalu khawatir. Meskipun mata baby Adean sedikit kuning saat itu, namun saya gak was-was, karena kakaknya waktu lahir malah lebih parah kuning di matanya hehehe.

Dan Alhamdulillah memang benar adanya, si baby Adean masih dalam  kategori normal, yang sedikit saya khawatirkan adalah intensitas pup nya yang sering banget dan berbusa.
Takut jika si baby newborn tersebut kena disentri, kayak dulu kakak Darrell waktu berusia 10 bulan.

Alhamdulillah kekhawatiran saya tidak terjadi, si baby insha Allah sehat dan normal.

Dengan pemeriksaan dr.Rizki Rokhmandhoni Pikir,Sp.A tersebut, kamipun jadi tenang dan menikmati masa-masa paling 'nikmat' lainnya saat mengurus baby yaituuuuu... bolak balik ganti popok hahaha..


Drama Mengurus Bayi Yang Sering BAB


Gegara hal tersebut, saya melewati masa sebulan lebih mengurus bayi newborn seorang diri dan nyaris sedikit depresi gegara capekkknyaaaaaaaa boookkk..

Sudah si bayi suka banget begadang, bolak balik pup, kadang kalau saya ngantuk dan terlewatkan beberapa lama dengan popok kotor, pas sadar dan diganti, sedih banget liat pantat si baby jadi merah bahkan jadi sedikit ruam.

Dan si tender care benar-benar jadi teman setia untuk memulihkan pantat ruam si baby.
Ditambah lagi dengan serba salah si baby, tidur di kamar ber AC jadi rewel gak bisa napas dan pup jadi lebih sering, tidur di kamar gak ber AC rewel juga dan badannya jadi kayak kepiting merah-merah hiks.

Suamipun awalnya belum berani gendong si bayi, nantilah lewat 40 hari baru berani gendong dan mandiin. Kebayang kan si emak yang habis lahiran secara sesar pula, harus ngurus bayi seorang diri, dari mandiin, nyusuin, ganti popok bolak balik, dan semuanya.

Beruntung kakak Darrell bisa gantian diurus suami, meskipun tetep juga saya harus ngurusin saat suami gak ada di rumah, sampai-sampai kakak Darrell kena semprotan emak yang kelelahan ini hiks.
Nasib punya orang tua lengkap tapi kayak yatim piatu huhuhu...

Balik ke masalah sering BAB si baby, karena sudah ke dokter, kamipun pasrah saja menikmati kegiatan bolak balik ganti popok. Alhamdulillah nya pup si baby yang berbusa berangsung-angsur hilang di usianya yang 2-3 mingguan. Meskipun intesitas pupnya tetap saja sering.

Gak usah ditanya berapa popok yang habis, waktu awal-awal kami bisa menghabiskan uang sebanyak kurang lebih 600ribu hanya untuk membeli popok si bayi.

Terlebih karena saya belum bisa keluar karena si bayi nempel terus, jadinya suami yang cari popok daaannn beliau belinya popok yang paling mahal hahaha.

Saking pengen iritnya, kadang si bayi saya pakaikan popok dikasih lapisan tisue, karena memang kadang pupnya hanya seperti air dan sedikit banget, namun kalau gak cepat diganti bisa bikin kulit pantatnya ruam parah.

Menginjak usianya 1 bulan, belum ada tanda-tanda pupnya akan membaik, beruntung saya sudah bisa keluar sambil mengajak si bayi, jadi beli popoknya disesuaikan dengan kebutuhan, cari yang ekonomis meskipun kadang kesal juga karena tembus.

Jadi saya siasati dengan membeli popok bermacam-macam, disesuaikan dengan kebiasaan pupnya, karena kadang di siang hari saat dia tidur, pupnya akan sedikit terjaga intesitasnya.
Jadi saat seperti itu saya pakaikan popok yang daya serapnya tinggi karena pipisnya banyak.

Waktu terus berlalu, hingga akhirnya masuk usia 2 bulan, intensitas pup si bayi tetap saja sering.
Masuk usia 3 bulan, kami mengajak si bayi untuk ikutan acara kakak Darrell di Taman Safari, lumayan rempong dan deg-degan karena gak ada baby room dan kami gak bawa stroller, alhasil ganti popoknya di udara terbuka gitu, sambil dialasin kain hehehe.

Usia 5 bulan, maminya memutuskan untuk serius jadi blogger dan sering menghadiri event blogger, lumayaaann rempong ketakutan dia pup saat ikut event, dan memang itulah yang terjadi, alhasil saya bolak balik ganti popoknya di mobil jika tempat event gak ada baby roomnya.

Sejak usia 1 bulan, si bayi memang sering kami ajak ke mall, tapi semuanya bisa terkontrol karena di mall biasanya ada baby atau nursery room. Jadi meskipun waktu habis buat bolak balik ganti popok, setidaknya ada tempat nyaman buat gantiin popok.

Tantangan lainnya adalah, semakin bertambah usianya, volume pup nya juga semakin banyak, yang mana bentuknya biasanya sangat cair, alhasil setiap pup sering terjadi tembus sampai ke bajunya, khususnya jika saya pakaikan popok ekonomis.

Alhasil selama berbulan-bulan tangan saya lumayan perih kena bayclin, atuh mah baju kena pup lebih sulit bersihinnya ketimbang noda lainnya, bahkan direndam di Vanish gak mempan, terpaksa dicuci pakai bayclin dan sukses bikin bajunya jadi blonteng putih-putih hahaha. (jangan tanya apa arti blonteng itu, sayapun asal tulis saja gak tau artinya hahaha).


BAB Bayi Jadi Normal Setelah Mengenal MPASI


Sampai akhirnya usianya mencapai 6 bulan dan mulai mengenal MPASI, Alhamdulillah akhirnya BAB atau pupnya berangsur menjadi normal, si baby Adean mulai pup 1 kali sehari dengan tekstur yang normal, gak terlalu keras maupun terlalu lunak.

Meskipun tetap juga ada masa yang bikin kami sedikit panik, yaitu tiba-tiba si baby gak pup selama 3 hari. Sedikit panik dong, secara biasanya sehari bisa berkali-kali, tiba-tiba sudah 3 hari gak BAB sama sekali.

Daaann setelah hampir 4 hari tetiba si bayi akhirnya pup juga dan sukses bikin kami heboh banget, karenaaaaaa... pup nya banyak banget hahaha.. (ya iyalaaahh, kotoran selama 3 hari sekali keluar).

Alhamdulillah hingga hari ini, masalah pencernaan si baby masih tegolong normal, belum pernah sampai konstipasi dengan pup yang keras, saya juga benar-benar menjaga MPASI nya dengan makanan yang sehat dan berserat.


Bayi sering BAB itu normal, asalkan


Jadi, jika bunda-bunda ada yang galau baby nya sering pup dengan intesitas yang sering banget setiap hari, janganlah panik, asalkan :
  • Warnanya  pup baby masih normal yaitu berwarna kuning cerah.
  • Bau pup juga normal (iyaaaa... emak-emak harus familier loh ama bau pup normal bayi hihihi), biasanya untuk bayi yang ASIX akan berbau khas susu basi, jika baunya menyengat lain, patut dicurigai kena disentri atau semacamnya, segeralah periksa ke dokter atau periksa feces bayi ke lab.
  • Tidak ada hal lain yang mengkhawatirkan seperti, demam, sesak napas, dehidrasi (cek popoknya apakah sering pipis, jika kering terus wajib ke dokter, takutnya dehidrasi), sesak napas dan semacamnya.
  • Berat badan bayi meningkat dengan normal, untuk usia 0-1 bulan setidaknya harus ada peningkatan BB sebanyak minimal1 kg, demikian juga usia 1-2 bulan. Usia 2-3 bulan harus nambah minimal 800 gram, usia 3-4 bulan minimal 500 gram, 4-5 bulan minimal 400 gram dan sebagainya. Jika BB bayi meningkat kurang dari batasan normal tersebut, segera konsultasikan dengan DSA.
  • Perhatikan kebersihan payudara untuk menyusui serta benda di sekitar bayi, agar potensi mencret karena kuman atau virus lebih diminimaliskan.
  • Cobalah menyusui dengan benar agar ASI yang terserap ke dalam tubuh bayi adalah ASI yang baik (foremilk maupun hindmilk), foremilk adalah ASI yang pertama kali keluar saat kita meyusui yang berwarna putih agak jernih mengandung lebih banyak protein, karbohidrat dan vitamin, sedangkan hindmilk adalah ASI yang keluar setelahnya, berwarna putih susu dan lebih kental, kandungannya lebih banyak kalori dan lemak. 
Sebenarnya (diluar kasus si baby Adean), penyebab utama bayi sering pup adalah masalah ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk saat menyusui.


Penyebab Bayi Sering BAB Saat Lahir


Ada beberapa penyebab yaitu :
  1. Terlalu sering mengganti payudara saat menyusui. Biasanya, terlebih bagi ibu yang baru menyusui, putingnya bakal lecet atau semacamnya, hal ini membuat sang ibu gak betah menyusui 1 payudara saja dan memilih cepat ganti ke payudara sisi lainnya. Hal ini mengakibatkan bayi tidak dapat menyerap hindmilk, karena baru saja menyedot foremilk sudah diganti ke payudara lain dan kembali menyerap foremilk lagi. Padahal jika kebanyakan foremilk, tentu saja pup bayi jadi lebih encer atau mencret dengan intensitas sering. Oleh karena itu usahakan menyusui minimal 15 menit dan maksimal 20 menit untuk setiap sisi payudara
  2. Produksi ASI yang terlalu banyak, saking banyaknya belum juga habis foremilk di satu payudara, bayi sudah keburu kenyang, alhasil hanya foremilk yang terserap. Solusinya, sebelum menyusui, pompalah sedikit ASI, agar bayi tidak kekenyangan foremilk saja.
Untuk kasus baby Adean, hal tersebut bukanlah penyebabnya, karena ASI saya tergolong cukup, tidak banyak ataupun kurang.

Dan waktu menyusui saya setiap sisi seperti teori yang disarankan, bahkan saking terbatas, kadang belum 15 menit payudara sudah terasa kosong dan bayi sudah rewel karena ASI yang keluar mulai kering.

Jadi insha Allah penyerapan baby Adean terhadap foremilk dan hindmilk sama rata, masalah pupnya yang sering dan mencret, entahlah karena apa, mungkin mengajarkan maminya biar lebih sabar hahaha..

Untuk masalah popok, pastinya bakal memerlukan biaya lebih dibandingkan yang pupnya normal, untuk menyiasatinya bisa banget dengan cara saya yang mencampur popok ekonomis dan popok yang ekslusif, kenali waktu BAB nya dan pakaikan popok sesuai kebutuhan (jangan lupa pastikan popok tersebut cocok untuk kulit bayi).

Oh ya, dari pemakaian popok yang lumayan boros itupun saya belajar betapa setiap bayi datang membawa rezekinya sendiri.

Meskipun saat saya cerita ke mertua ketika berkunjung ke rumahnya malah kena omelan dan disuruh pakai popok kain saja.

(gila ajaaaa si ibu, pakai pospak saja saya nyaris kena babyblues gegara capeknya ngurus baby seorang diri habis sesar pula, sendiri itu means SENDIRI BENERAN alias di rumah cuman ada saya, suami, si kakak Darrell dan adik bayi, suamipun kerja dan setiap Senin-Jumat pulangnya syukur-syukur dibawah pukul 12 malam, biasanya sih lewat mulu pukul 12 malam, hiks. Hari Sabtu juga masuk sampai sore hiks, gila saja saya harus tambahin kerempongan cuci popok kain, isshhh sebel juga dengernya).

Namun mungkin karena rezeki si bayi, saya nemu aja solusinya gitu, dari beli popok dapatnya harganya murmer alias banyak yang diskon, hingga akhirnya ketika popok-popok kembali mahal dan gak ada yang diskon, eh intesitas pup si bayi sudah normal.

Kalau dulu setiap hari bisa menghabiskan minimal 10 popok bahkan lebih, sekarang paling banyak 3-4 saja, kadang bahkan cuman 2 popok saja. Alhamdulillah

Namun, jika bunda-bunda merasa sangat terganggu dengan intesitas BAB atau pup yang sering dari bayi, sebaiknya konsultasikan pada yang ahli ya..
Ada yang punya pengalaman serupa? share di komen dong :)

Semoga manfaat.

Sidoarjo, 15 Mei 2018

Reyne Raea

6 komentar :

  1. siip, terimakasih tipsnya bu, kadang bingung dan panik juga mengatasi ini kalo gak ada ilmunya

    BalasHapus
  2. Kalau anakku waktu asi malah kadang pupnya tidak terlalu sering, tapi tergantung dengan apa yang aku makan juga sih.
    Terkadang kalau jumlah pup nya banyak dan sering, suka rada takut juga ya mba. Karena takut ini diare atau memang normal.
    Terima kasih untuk sharingnya ya mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu dia mba, saya googling-googling kebanyakan kalau ASIX malah jarang pup, lah bayi saya malah pup mulu, encer banget pula.
      Alhamdulillah terlewatkan juga masa-masa ganti popok mulu :D

      Hapus
  3. haloo, saya jaga si kecil sendiri setelah usia 7 hari. anak pertama jadi bener2 nggak tahu harus gimana. bahkan, saat pup sempat bingung bersihinnya gimana hahaha tapi tanya ke dokter spesialis memang bikin lebih tenang jika ada masalah kesehatan pada bayi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi, selalu kagok untuk hal yang pertama kalinya ya bun :)

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)