Goodbye May 2023 And The Memories About Rey is Saved

goodbye-may-2023

Goodbye May 2023, and the memories about Rey is more saved, uhuk. Nggak kuat banget baca Enggres-nya si Rey ini, hahaha.

Btw, saya pikir bulan Mei 2023 ini saya jalani dengan biasa aja. Pas liat jejak di album foto HP, lalu dirangkum, baru keliatan ternyata Mei saya sibuk betol.

Lebih tepatnya bulan ini saya penuhi dengan memotoran ke sana ke mari mulu. Sambil bonceng dua bocah pulak. Keliling Surabaya, sambil jejeritan sendiri ketika mau ganti jalur, tapi takut karena ramai jalanannya, hahaha.

Sampai pernah juga hampir jatuh, saking si Kakak selalu mengimbangi motornya, jika dibonceng, alhasil kan makin terasa berat.

Tapi Alhamdulillah-nya, Allah selalu melindungi kami. Dan over all, rangkuman sebagian besar kegiatan saya di bulan Mei ini adalah:

Baca juga : Goodbye April 2023 and The Memories About Rey is Saved


1. Hang Out di MCDonald's Geluran Bareng Anak-Anak

Di awal Mei, setelah penyakit nggak jelas saya sembuh, dan menikmati hari-hari konsumsi obat sampai mengalami efek samping yang kurang nyaman, yaitu berkeringat banyak serta berhalusinasi, hahaha.

Alhamdulillah saya bisa benar-benar sembuh, dan bisa menemani si Adik ke ulang tahun salah satu temannya di TK, yang diselenggarakan di MCDonald's Geluran.

Moa, demikian nama teman si Adik yang berulang tahun ke-6.

Setelah membelikan kado berupa boneka lucu di minimarket Palapa Sepanjang, keesokan harinya, kami pun berangkat naik motor ke MCD Geluran.

Sekitar sejam lebih acara ulang tahunnya, dan setelah itu kami memilih nongkrong sebentar sambil makan malam di MCD tersebut.

goodbye-may-2023
Hang out di MCDonald's Geluran Sidoarjo

Sebenarnya kondisi si Adik juga belum benar-benar fit, setelah 2 hari sebelum hari H dia malah demam karena batuk pilek.

Syukurlah si Adik nurut aja dilarang makan es krim, dan tetap happy dengan menyantap kentang goreng setelah makan nasi ayam goreng.

Baca juga : MCDonald's Surabaya yang Jadi Favorit Ala Rey


2. Survey Sekolah SMP Untuk Kakak Darrell

Di bulan Mei 2023 ini juga saya isi dengan survey beberapa SMP buat si Kakak Darrell. Emang sih rencananya dia bakalan sekolah di SMP Negeri di Surabaya.

Dengan adanya jalur zonasi yang memungkinkan untuk dipilih, karena si Kakak lulusan SD luar kota Surabaya. Melihat dari jarak sekolah dari alamat KK, saya pun mengajak si Kakak untukmelihat-lihat sekolah tersebut.

Tak lupa juga mengajarkan si Kakak rute jalan berangkat maupun pulang sekolah, jika seandainya dia memilih naik sepeda ke sekolah.

Selain itu, untuk pilihan terakhir, saya juga tetap survey beberapa SMP swasta di Sidoarjo yang dekat dengan tempat tinggal kami.

Salah satunya SMP Muhammadiyah 2 Taman, Sidoarjo. 

goodbye-may-2023
SMP Muhammadiyah 2 Taman, Sidoarjo


Nggak semata nanya-nanya, saya juga minta untuk sekalian mengenal sekolah tersebut, dan berakhir dengan dikejar-kejar mulu, suruh cepat daftar, berasa punya hutang, wakakaka.

Baca juga : Sekolah Dasar Negeri dan Sekolah Dasar Islam, Pilih Mana?


3. Makan Soto Cak Har

Di hari yang sama ketika saya mengajak anak-anak survey SMP, kami memutuskan untuk makan soto Cak Har yang ada di daerah MERR Surabaya.

Lumayan penuh tantangan dong nyari tempatnya.

Saking kami emang udah lama banget nggak pernah ke sana, ditambah ternyata mulai banyak bangunan baru di sekitar tempat soto Lamongan Cak Har yang memang terkenal sejak dulu itu.

Alhasil, kami nyasar dan muter agak jauh, mana kendaraan di jalan Ir. H. Soekarno itu kencang-kencang banget.

Syukurlah ketika sampai di tempatnya, ternyata di dalam nggak terlalu ramai, masih bisa cari meja dan kursi dengan mudah. Biasanya di jam makan siang tuh ramai banget di sana.

Atau memang akhir-akhir ini udah nggak seramai dulu kali ya?.

Kami lalu pesan soto ayam 2 porsi dan es jeruk 1 porsi (biar irit kan, hahaha). Nggak lupa minta bonus tulang ayam dan Alhamdulillah ternyata dikasih.

goodbye-may-2023
Soto ayam Lamongan Cak Har di MERR Surabaya

2 porsi soto tersebut kami bagi jadi 3 porsi, si Adik kebagian porsi kecil karena takut nggak dihabisin, dan emang nggak dihabisin sih, tauk dah si Adik tuh seringnya kurang doyan soto ayam.

Alhamdulillahnya juga rasa sotonya nggak terlalu banyak berubah sih, masih tetap enak (atau mungkin karena kami lapar yak? hahaha).

Dan semua pesanan kami cuman habis sekitar 79ribu rupiah aja. Lumayan kaaannn, nggak nyampe 100rebo.

Baca juga : Tempat Makan Favorit di Surabaya


4. 2 Kali Hang Out di Royal Plaza Bareng Anak-Anak

Selama bulan Mei 2023 ini, terhitung kami 2 kali mengunjungi Royal Plaza dong. Rekor banget sih setelah berbulan-bulan kami jarang eh bahkan nggak pernah ngemal lagi.

Pertama kali kami mampir setelah muterin Sidoarjo dan Surabaya untuk survey SMP buat si Kakak, lalu makan di soto Cak Har juga.

Setelah itu, kami muter-muter di sekitar ITATS, nunjukin kos-kosan mami ketika kuliah dulu yang ternyata nggak berubah sama sekali, hahaha.

Setelah puas saya ajak anak-anak pulang, eh ternyata mereka nggak mau dong, akhirnya mampir deh ke Royal Plaza dulu.

Di sana kami awali dengan nongkrong di foodcourt atas karena si Kakak pengen beli es krim Mixue, dan malah ketemu kakak ipar saya, Mbak Halimah yang memang kerja di salah satu outlet di Royal.

Setelah itu kami ke Gramedia, tapi nggak jadi beli buku. Terus menemukan pameran jualan hotwheel lengkap dengan lintasannya.

Anak-anak auto happy deh, terlebih emang si Adik kebetulan banget bawa mobil-mobilannya, langsung deh mereka main agak lama.

goodbye-may-2023
Bermain lintasan Hotwheel di Royal Plaza Surabaya

Setelah itu kami muter-muter sebentar, lalu diakhiri dengan makan malam di Hokben Royal, beli ChaTime lalu pulang deh.

goodbye-may-2023
Hang out di Royal Plaza Surabaya

Kedua kalinya kami ke Royal Plaza karena pengen beli kado buat si Kakak. Jadi kan si Kakak Darrell akan hadir di acara Rihlah sekolahnya, dan mereka diminta bawa kado, buat tukar kado.

Kadonya punya syarat dengan nilai di antara 20-25ribu.

Karenanya saya ajak ke Mr. DIY aja biar pilihannya banyak. Dan ujung-ujungnya dia pilih kaos kaki seharga 25 rebo dong, hahaha.

Sesudah nemu kado yang dibutuhkan, kami kembali nongkrong di foodcourt atas buat beli es krim Mixue (lagi).

goodbye-may-2023
Nungguin Kakak beli es krim di Foodcourt Royal Plaza Surabaya

Setelah itu balik lagi ke Gramedia, dan lagi-lagi nggak jadi beli buku, hahaha.

Kami lanjut mutar-mutar, mampir belanja seperlunya, karena takut bingung dibawa pulang (kami naik motor soalnya).

Dan terakhir mampir makan di Gokana, untuk makan ramen serta bento-nya.

Baca juga : Mall Favorit Kaum Menengah Ke Bawah di Surabaya


5. Cari Informasi PPDB SMP Negeri Surabaya

Di bulan ini juga saya dipusingin oleh informasi PPDB SMP Negeri Surabaya yang minim info, khususnya untuk lulusan SD luar Surabaya.

Rasanya stres banget cari informasi susah, tanya ke sekolah si Kakak juga nggak menghasilkan solusi, karena memang pihak sekolah tidak berhubungan dengan sekolah dispendik Surabaya.

Saya coba tanya pihal Dispendik melalui kontak WA dan email nggak dibalas juga, akhirnya dikasih ide oleh ustadzah si Kakak tanya ke pihak SMP.

Pergilah saya dan anak-anak ke SMP 6 Surabaya, naik motor bertiga, mana jauhnya dari Taman, Sidoarjo. Sampai di sana ternyata benar dugaan saya, pihak SMP nggak tahu menahu karena semua proses PPDB SMP Negeri di-handle oleh pihak Dispendik Surabaya.

Lalu saya disarankan ke dispendik langsung, nanya di bagian pelayanan biar lebih ngerti. Dan pergilah kami bertiga sambil naik motor dan mencari-cari alamat Dispendik Surabaya yang ada di jalan Jagir. Sempat nyasar di dispendik untuk SMK pulak, hahaha.

goodbye-may-2023
Di depan kantor Dispendik Surabaya

Syukurlah kami bisa menemukan alamatnya, lalu bisa mendapatkan informasi yang akurat. Setelah pulang, baru deh saya dapat jawaban pihak Dispendik via WA. Dan you know, jawabannya sama sekali nggak solutif dong, hahaha.

Untung aja saya langsung nanya ke Dispendik, jadi nggak kesal baca jawaban enggak nyambungnya.

Baca juga : Cara Daftar PPDB SMP Surabaya 2023 untuk Lulusan Luar Kota


6. Hang Out di Hokben Ahmad Yani Surabaya

Setelah pulang dari kantor Dispendik Surabaya. Si Kakak minta mampir makan, dan si Adik minta makan Hokben, dia masih belom bisa move on dari makan Hokben ketika ke Royal, karena dapat hadiah jam tangan.

Akhirnya saya putuskan mampir di Hokben yang ada di jalan Ahmad Yani Surabaya, biar nggak perlu masuk mall dan tergoda belanja ini itu, hahaha.

goodbye-may-2023
Hokben Ahmad Yani Surabaya

Ternyata Hokben A. Yani sangat sepi di weekday, kami jadi lebih bebas dan nyaman di dalamnya. Karena sebelumnya saya masak lauk di rumah, jadi cuman anak-anak aja yang makan.

Lumayan lah, jadi lebih irit, hahaha.

Baca juga : Bukber Dari Masa ke Masa


7. Main ke Masjid Al Akbar Surabaya

Setelah survey sekolah SMP buat si Kakak, saya berunding dengan papinya, dan kami putuskan untuk daftar dulu saja di salah satu SMP swasta tersebut.

Anggap aja buang uang buat beli formulirnya, karena formulirnya juga lumayan dong, 250ribu, hiks. Setelah daftar si Kakak langsung menjalani test buat masuk SMP. Testnya mudah sih, cuman wawancara bentar, lalu baca Al Quran.

Setelah itu lagi-lagi anak-anak nggak mau pulang, bingung mau ke mana, saya chat salah satu teman yang rumahnya dekat daerah Taman, si Mar Mar, tapi lama balasnya.

Akhirnya saya putuskan ke Surabaya lewat jalan Mastrib, lalu makan bakso Rindu Malam di jalan Ciliwung, yang ternyata rasanya udah nggak seenak dulu dong, huhuhu.

Setelah makan, mau pulang anak-anak protes, akhirnya keliling sebentar dan berakhir mampir di masjid Agung aka masjid Al Akbar Surabaya buat si Kakak shalat Ashar. 

goodbye-may-2023
Taman di masjid Al Akbar Surabaya

Sambil nunggu si Kakak shalat Ashar, saya yang sedang libur shalat main sama si Adik di taman depan masjid. Lalu foto-foto biar ada stock foto buat dipajang di blog, hahaha.

goodbye-may-2023
Di masjid Al Akbar Surabaya

Dan setelah puas main, kamipun pulang.

Baca juga : Taman Asmaul Husna di Masjid Al Akbar Surabaya


8. Ibu Mertua Meninggal Dunia

Senin, 22 Mei 2022 merupakan hari yang mengejutkan dan menyedihkan, lantaran ibu mertua meninggal dunia.

Sedih dan kaget juga mendengar kabar tersebut dari si Papi. Sambil oleng segera saya beberes dan bersiap ke Surabaya. Masih ngantuk banget sih sebenarnya, karena pas semalamnya saya begadang lantaran mengisi validasi data SMP negeri Surabaya.

Nggak lupa jemput si Kakak dulu ke sekolahnya, lalu kami naik motor dengan 3 tas ransel besar berisi baju dan perlengkapan pribadi, karena niatnya mau nginap.

Sampai di sana ternyata udah banyak tetangga yang datang, mereka mempersiapkan mandi buat jenazah ibu. Nggak lama kemudian, ibu dimandikan dan anak-anak serta menantu perempuan ibu rebutan untuk mandiinnya. Saya yang masih repot ke sana ke mari, nggak kebagian tempat dong untuk mandiin, huhuhu. 

Beres dimandikan, jenazah ibu lalu dikafani, dan menunggu mudin untuk dishalatkan. Pihak Sinoman Surabaya yang mengurus jenazah ibu mengusulkan agar jenazah dishalatkan di masjid aja. Tapi bapak mertua minta shalat di rumah saja.

Lalu akhirnya kami semua, anak, menantu dan cucunya ikut kebagian menyolati jenazah ibu. Ada kejadian sedikit kocak sih pas shalat jenazah diadakan. Karena ruangan yang terbatas, jadi mudinnya minta untuk dibikin 1 shaf aja buat perempuan.

Nah pas rebutan tempat, eh saya kebagian tempat paling ujung, di samping saya keponakan yang masih duduk di SMP Muhammadiyah. Nah masalahnya adalah, saya lupa tata cara shalat jenazah, wakakakakak.

Jadi, ketika shalat dimulai, saya bingung, ini udah takbir boleh angkat tangan nggak sih, karena si ponakan saya itu, sama sekali nggak pakai angkat tangan. Sementara dengan sudut mata, sekilas saya liat lainnya angkat tangan.

Entahlah, mungkin tata cara Muhammadiyah kek gitu kali yak, wakakakakak.

Ketahuan deh kalau shalatnya kurang khusyu', wakakakaka.

Nggak lama setelah dishalati, ambulance pun datang sesuai waktu yang direncanakan, lalu jenazah ibu dimasukan ke keranda.

Ketika kerandanya mau ditutup, kakak-kakak ipar ribut aja mengingatkan 3 untaian bunga yang takut terlupakan. Saya inisiatif buat ambil dong, yang ada saya hampir ketutup kain penutup keranda, wakakakak. Ampuuunnn dah. 

Ketika ambulance siap berangkat, lagi-lagi kami bingung. di ambulance jenazah ibu sendiri, saya tanya boleh nggak keluarga nemani jenazah ibu? Lalu naiklah bapak mertua.

Saya yang khawatir bapak drop sendiri di ambulance bagian belakang, langsung menggaet Mbak ipar ngajak nemanin Bapak.

Setelah kakak ipar naik duluan, baru deh saya sadar diri, badan saya gede, apalagi paha saya panjang, kagak muat tuh bangku dekat jenazah kalau saya ikutan naik, hahaha.

Jadi deh saya muter cepat-cepat cari mobil pengantar yang kosong. Setelah dapat, saya naik dan baru sadar, ternyata mobil pengantar buanyaaakk, tapi isinya dikit-dikit, wakakkaka.

Kasian beberapa keluarga yang pengen ikutan ke makam, tapi takut nggak kebagian kendaraan.  

Alhamdulillah perjalanan kami ke makam mengantar jenazah ibu lancar, banyak pemuda kampung yang berjaga sepanjang jalan mengurai kemacetan, sehingga kami nggak terjebak macet sama sekali. 

Meski saya naik kendaraan paling belakang, untungnya disetirin Adik ipar yang juga lihai mengejar rombongan mobil lainnya.

goodbye-may-2023
Pemakaman ibu mertua di TPU Keputih Surabaya

Nggak lama kemudian, iring-iringan pun sampai di TPU Keputih, ternyata lubang makam udah siap, meski ada sedikit persiapan akhir agar lubangnya lebih bersih.

Diiringi berbagai kesedihan, jenazah ibupun diturunkan oleh 2 anak kandung lelakinya dan 1 menantu lelakinya. Setelah selesai kami semua berdoa, menaburi bunga, lalu perlahan semua pulang, meninggalkan makam Ibu, huhuhu.

Baca juga : Ibu Mertua Dalam Kenangan


9. Bolak Balik Ke Rumah Mertua Bantuin Acara Tahlilan Ibu Mertua

Setelah ibu meninggal, keluarga lalu mengadakan tahlilan. Ternyata tahlilannya diadakan setiap malam hingga malam ke-7.

Tapi uniknya, cara hitung jumlah malamnya beda. Ketika jenazah dimakamkan, maka malamnya langsung dihitung sebagai 3 malamnya.

Beda dengan di daerah Bapak saya dulu, hitungan malamnya dihitung dari saat jenazah dimakamkan. Jadi setelah jenazah dimakamkan, malamnya masuk malam ke-1, sementara ibu mertua langsung masuk malam ke-3.

Di malam ke-3nya itu kami hanya menyediakan jajanan, tapi malam-malam selanjutnya tetap menyiapkan makanan untuk yang datang tahlilan.

Meskipun sederhana, tapi sungguh capeknya kerasa banget dong, saya juga terpaksa bolak balik dari Taman, Sidoarjo ke Surabaya setiap hari, karena di rumah mertua penuh, bisa sih nginap di sana, tapi kebagian tidur di lantai.

Sementara saya agak parno tidur di lantai, takut sakit pinggang dan punggung kambuh.

Sampai hari ke-7, pas kena hari Sabtu. Saya ke rumah mertua agak pagi, setelah si Adik pulang sekolah, kami langsung ke sana.

Di sana sebenarnya nggak terlalu banyak kerjaan yang melelahkan sih, you know lah anaknya ibu itu banyak. Jadi tenagapun juga banyak.

Terlebih banyak makanan yang dipesan dari luar, di rumah hanya masak untuk makan keluarga yang datang, itupun dimasakin sama ART pocokan mertua.

Pas acaranya juga nggak terlalu heboh repotnya, lagi-lagi karena tenaga yang ada lumayan banyak. mulai dari anak-anaknya, menantunya, cucu-cucunya.

Masya Allah banget deh rezeki ibu punya anak menantu dan cucu yang super perhatian banget.

Baca juga : Terima Kasih Rey


10. Pemakaman Umum Keputih Surabaya

Salah satu hal yang menakjubkan buat saya di bulan ini adalah saya baru tahu dong kalau pemakaman umum Islam di Keputih, Surabaya itu luas dan tertata rapi banget.

You know lah selama di Surabaya, bahkan Jawa umumnya, saya selalu melihat makam yang semrawut, yang rapat-rapat, bahkan konon makam udah diisi, eh digali lagi dan jadi tumpang tindih.

Ternyata di Surabaya ada juga makam yang rapi, kayak di Keputih ini, dan makamnya bukan cuman rapi dan luas, tapi juga terbagi-bagi bukan hanya untuk muslim aja, ada juga buat agama lain.

goodbye-may-2023
Tempat Pemakaman Umum Islam Keputih, Surabaya


Karena makamnya teratur, rapi dan nggak ada pohon ajaib yaitu Kamboja yang biasa ada di makam-makam kebanyakan, jadinya kesan angker nggak terlalu terlihat.

Etapi enggak juga ding, di hari kedua kami mampir lagi ke makam, nganterin si Papi yang nggak kesampaian liat ibunya ketika dimakamkan.

Kami naik motor sendiri-sendiri dari Taman Sidoarjo dong, terus saya duluan ternyata yang nyampe sama si Adik, saya tunggu si Papi dan si Kakak yang lama amat datangnya, ternyata merinding juga kalau lama-lama di sana, wakakakaka.

Baca juga : Ritual Adat Istiadat Saat Kedukaan


11. Makan Ramen di Gokana Royal

Akhir Mei 2023 ini ditutup dengan kami mampir makan di Gokana, setelah bisa dibilang bertahun nggak pernah mampir di sini.

Dulunya, selain Raa Cha, Gokana adalah tempat favorit kami, karena si Kakak dan si Papi suka makan ramennya. Selain itu si Kakak selalu suka sama camilan kripiknya yang boleh diambil secara free.

Saya pesan Hot Beef Ramen, sementara si Kakak pesan Bento, dan si Adik pesan paket Gokana 1. Minumnya 1 aja, teh hangat karena kami bawa air mineral, hahaha.

Semuanya habis sekitar 140ribuan (melebihi budget sebenarnya, tapi biarlah, hahaha).

Sayangnya, pas makanannya datang, kami semua kecewa dengan rasanya. Entah mengapa kok ramennya nggak seenak dulu, bahkan udah ketutupan dengan rasa pedas, tapi masih aneh di lidah.

goodbye-may-2023
Hot Beef Ramen Gokana

Yang lebih parah adalah paket Gokana si Adik, sayurnya nggak segar, dan rasanya agak aneh. Bento si kakak juga gitu, ayamnya katsunya keras dan aneh.

Tauk deh, kirain emang gitu rasanya saking udah lama nggak makan di situ, tapi ternyata menurut beberapa teman, mereka juga mengalami hal yang sama ketika mampir makan di Gokana.

Sayang banget sih sebenarnya.   

Baca juga : Raa Cha Suki & BBQ, Sensasi Masak dan Makan di Meja


Masih banyak sebenarnya hal-hal lain yang dijalani selama bulan Mei ini, tapi kalau diceritakan semua, capek nulisnya, hahaha.

Setidaknya begitulah warna warni aktivitas saya di bulan Mei 2023, kalau Temans?


Sidoarjo, 31 Mei 2023

2 komentar :

  1. turut berduka cita buat ibu mertua mba Rey, semoga amal ibadah diterima Allah swt
    Aku sendiri nggak nyangka sekarang udah masuk bulan Juni aja, rasanya kayak kemarin selesai libur lebaran, astagahh. Kalau gini kerasa cepet aja ya

    Mei aku ga berwarna kayaknya mbak, ya gitu gitu aja, rumah kantor rumah, kadang nongki, itupun ga sering, maklum habis libur lebaran kayaknya kerjaan numpuk hahaha
    Soto cak har aku belum keturutan, padahal sering denger namanya, kalau dari daerahku di Tidar kayaknya kok jauh ya, mungkin karena ga terbiasa jalan tiap hari di surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, tengkiu say.

      Kalau dari Tidar memang lumayan jauh sih, tapi kalau udah biasa ga kerasa kok :D
      Kapan-kapan cobain deh :D

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)