Tertarik Jual Ayam Potong? Ketahui 8 Hal Berikut Ini

jual ayam

Memulai bisnis jual ayam tidak dapat kita lakukan dengan sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu dipahami sebelum terjun ke bidang ini. 

Tidak sekadar modal ternak ayam, tetapi pemilihan bibit serta kualitas ayam menjadi pertimbangan. 
Berikut beberapa hal yang harus kita pahami dan pertimbangkan sebelum berbisnis jualan ayam. 

Persiapan Dana Modal


Hal yang paling mendasar sebelum memulai bisnis jual ayam adalah menentukan modal. Apapun jenis usahanya. modal menjadi bagian terpenting karena menjadi lokomotor perjalanan bisnis kedepannya. 

Apabila modal ternak ayam yang dimiliki kecil, maka alokasi untuk bisnis juga tidak besar. Sebaliknya, jika modal lumayan besar maka kita pun berkesempatan menjalankan bisnis yang besar pula. 


Pertimbangkan Tempat Pengembangan Usaha


Tertarik memulai bisnis ayam potong artinya kita harus memperhatikan tempat budidayanya. Pastikan kita menyiapkan tempat pengembangan ayam yang jauh dari kawasan penduduk, agar perkembangan ayam optimal dan tidak mengganggu masyarakat sekitar. 

Misalnya, di area sawah, ladang atau kebun yang jauh dari halaman penduduk.


Memastikan Bibit Unggul


Cara memulai usaha jual ayam adalah memilih bibit yang akan diternak. Pilihlah bibit ayam yang unggul sebelum berbisnis ayam potong. 

Pastikan, bibit ayam terjamin kualitas, kesehatan serta keamanannya. Sehingga, tingkat kematian ayam pun rendah. 


Lakukan Vaksinasi Rutin


Selain memilih bibit unggul, kita juga perlu memberikan vaksinasi rutin kepada ayam-ayam ternak. Mengapa? Vaksinasi dapat membuat kondisi ayam semakin baik, tidak gampang sakit. 


Memperhatikan Kualitas Makanan Ternak


Sebelum memulai usaha jual ayam potong, maka kita harus memperhatikan kualitas makanan yang akan diberikan kepada ternak. Pakan ternak ayam broiler tidak sembarangan, karena dapat menurunkan kualitas hasil panen nanti. 

Jadi, kontrol asupan makanan yang kita berikan kepada ternak, untuk mengetahui kandungan nutrisi dalam pakan. Untuk ayam petelur, pilih makanan yang kaya dengan kalsium. Sementara ayam pedaging membutuhkan jenis makanan yang banyak mengandung protein. 


Pilih Ayam Yang Paling Banyak Dikonsumsi Masyarakat


Agar bisnis jual ayam semakin berkembang, maka perhatikan kebutuhan pelanggan. Pilih jenis ayam yang akan diternak berdasar kebutuhan. Hal ini berkaitan dengan mudah tidaknya pemasaran ayam. 
Apabila kita mengesampingkan hal ini, kemungkinan hasil penjualan pun rendah. 

Ada beberapa jenis ayam yang banyak dicari konsumen, yaitu ayam broiler, ayam kampung, ayam petelur, ayam organik serta ayam probiotik. Namun, permintaan ayam broiler adalah yang paling banyak di antara lainnya. Apalagi masa panen yang membutuhkan waktu sebentar.


Pahami Kebutuhan Pasar


Setelah mengetahui jenis ayam yang banyak diincar konsumen, cara selanjutnya adalah memahami kebutuhan pasar. Lakukan survei kebutuhan ayam pada saat-saat tertentu. 

Hal ini perlu kita lakukan untuk memastikan jumlah ayam yang dipasarkan berbanding lurus dengan permintaan. Dengan demikian dapat meminimalisir kerugian. 


Survey Harga Pasar


Melakoni bisnis jual ayam memang tidak mudah, tapi dapat dipelajari agar tetap mendapatkan keuntungan. 

Hal lain yang perlu kita perhatikan adalah harga pasar. Sebab, harga jual ayam di pasaran fluktuatif. Oleh karena itulah, kita harus sesering mungkin melakukan survey dan menentukan harga yang tepat. 


Akhir Kata


Itulah 8 hal yang perlu kita pahami sebelum memulai bisnis jual ayam.  Sebagai entrepreneur, kita harus terus mengembangkan inovasi, agar tidak ketinggalan zaman dan kalah bersaing.  

jual ayam potong

Kita bisa memulai dengan mengembangkan bisnis melalui jejaring sosial atau internet. 
Jadi, tidak hanya mengembangkan usaha ayam potong rumahan dan  memasarkan ayam di pasar tradisional atau supermarket, tetapi juga melalui platform online. 

Misalnya, menjadi mitra atau produsen di platform Sayurbox. 

Dengan menjalankan usaha ayam potong kemitraan maka dapat memperluas jangkauan pelanggan.  Permintaan konsumen cukup tinggi, dengan begitu kesempatan meraup keuntungan pun semakin terbuka lebar. 

Jual ayam menjadi lebih mudah bersama sayurbox.
Kunjungi situs https://www.sayurbox.com/category/anekaayam-1-9a7726d0 untuk mendapatkan kemudahan lainnya. 

Semoga informasinya bermanfaat. 
Terima kasih.

4 komentar :

  1. Kelihatannya mudah ya asal ada modal, pilih bibit ayam yang berkualitas, lakukan vaksinasi, kasih pakan berkualitas dan akhirnya panen , dapat cuan banyak.

    Tapi sayangnya kadang realitanya tidak seperti itu. Aku pernah pelihara ayam 10 atau 15 ekor, kasih pakan dari Pokphand sekilo 10 ribu, sehari 2 kg, jadi sehari 20 ribu, itu juga diirit cuma kasih makan pagi dan sore

    Setelah sebulan akhirnya gede ayamnya. Satu ayam cuma sekilo doang karena ngirit pakan. Ternyata dijual cuma 20 ribu saja per kilo, ada 15 ayam cuma dapat 300 ribu padahal buat pakan doang habis 600 ribu, belum lainnya seperti kandang..😂😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. wewwww, emang harus lebih banyak modal ya, harus kasih makan yang banyak, biar ayamnya endut.
      Kalau saya pernah asal melihara (tepatnya terpaksa melihara ayam), anak saya beli anak ayam warna warni di pasar, eh ayamnya nggak mati-mati sampai gede dong, 6 ekor pula, untung waktu itu kami kontrak di Jombang, rumahnya agak gede di bagian belakang, jadinya kami bikinin kandang yang kotorannya langsung mengalir ke saluran pembuangan air.

      Pas udah gede, sambil nangis-nangis pas harus motong tuh ayam, gedeeeee banget dong, padahal makannya ya sisa makanan kami.
      Asyik sebenarnya pelihara ayam, kalau dikasih makan sisa makanan, jadi minim sampah makanan, tapi bau pupnya ga kuat saya hahaha

      Hapus
    2. Kalo dikasih pakan ternak semuanya sepertinya akan boncos deh, mungkin harusnya dicampur sama nasi sisa makanan. Tapi pernah aku beri ayamnya ngga mau, sudah keenakan makan pakan ternak.😂

      Hapus
  2. Aku hrs banyak tanya ke papa kalo soal ayam 🤣. Kebetulan salah satu bisnis papa di peternakan ayam, tapi hanya ayam petelur Rey. Beda Ama ayam pedaging atau ayam potong, ayam petelur lebih gampang soal perawatan, menurut papa 😁. Aku mah ga prnh ngerasain lah.

    Kalo soal lahannya, iya memang hrs jauh dr rumah penduduk, supaya ga terganggu Ama ributnya dan bau ayamnya. Kebetulan papa punya tanah yg sempet dia lupain, sekitar 1 hektar lebih, dan pas inget, langsung dibikin peternakan ayam petelur 😄.

    Lumayan sih, soalnya ayam petelur aktif bertelur sampe usianya 2 tahun. Setelah itu ayam yg sudah ga aktif telurnya, dijual JD ayam potong. Kotoran ayam juga laku banget, sebagai pupuk.

    Dan Krn papa bisnis utamanya bakery, telur2 dari ayamnya ini bisa banget mencukupi kebutuhan telur buat bikin roti di bakery2 shops papa. Jadi ga tergantung Ama penjual telur lain :D.

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)