A Day in My Life [15] Night at The Museum Surabaya

a day in my life night at the museum

A day in my life edisi 15 kali ini bercerita tentang kegiatan saya hari ini, salah satunya yang berkesan karena mengujungi acara Night at The Museum di Tugu Pahlawan, Surabaya.

Acara ini diselenggarakan sebagai salah satu rangkaian acara dalam menyambut HUT Surabaya ke 731 di tahun ini.

Seperti biasa, si Kakak selalu ingin menghadiri acara-acara yang dia liat di medsos, seolah lupa kalau maminya selalu nggak tahan berada di keramaian seperti itu. Selain itu sebenarnya kan maminya kudu hemat-hemat selama bulan Mei ini, karena akan banyak kegiatan mereka di bulan ini.

Tapi begitulah, si Mamak Rey ini, manalah tega untuk tidak mengabulkan keinginan anak-anak, apalagi mereka tuh paling pintar mencari kelemahan maknya. Alih-alih memaksa harus ke acara begini, yang ada mereka hanya akan bersikap manis, lalu bolak balik menceritakan, asyik ya kalau kita bisa ke acara tersebut.

Lama-lama maminya luluh deh, dan begitulah saya janjikan mau ke acara ini sejak awal Mei lalu.

Lucunya lagi nih, hari ini memang libur panjang anak-anak kan ya. Tapi sejak subuh kami sudah sibuk beraktifitas. Si kakak ada janji mau jogging sama teman-teman Floor Ball-nya di lapangan KONI Surabaya, dan dia berharap maminya yang anter.

Oke lah, jadilah meski sambil menahan lelah dan ngantuk, karena kemaren juga kami pulang agak malam setelah main di Game 4 Indonesia yang ada di Marvel City Mall. Saya tetap bangun, siapin sarapan buat si Kakak, lalu bangunin si Kakak, dan kami bersiap antarin dia.

Karena lokasi lapangan KONI ini memang dekat dengan tempat tinggal kami, jadilah kami sampai dengan cepat. Dan untungnya si kakak langsung ketemu sama salah satu temannya di sana, cewek pulak. Mencurigakan, wakakakakak.

Si kakak juga nggak masalah ditinggalkan langsung, saya dan si Adik langsung mampir di ATM BNI drive thru yang ada dekat lapangan Koni tersebut.

Setelahnya, saya dan si Adik menuju pasar Asem Payung, eh pas di jalanan si Adik jatuhin kacamata hitamnya dong. Btw si Adik memang wajib pakai kacamata hitam siang malam kalau naik motor, soalnya rentan kelilipan.

Dan karena itulah, saya bela-belain putar balik demi mengambil kacamata hitam itu, eh sayangnya udah nggak ada dong, kayaknya diambil orang yang lagi jogging di sana.

Ampun deh si Adik, beli kacamatanya loh, berasa beli kerupuk, beli aja mulu bolak balik, saking seringnya hilang, jatuh, patah, ckckckckck.

Sambil merelakan kacamata hitamnya hilang, kami pun menuju pasar, dan biar si Adik nggak manyun aja, kegiatan belanja dimulai dengan beli jajanan aja dulu, hehehe.

Setelah itu, baru deh beli sayuran, ikan, ayam, tempe, bumbu-bumbu, dan kayaknya uang yang baru saja diambil di ATM, langsung ludes, huhuhu.

Sedih banget emang zaman now, segala-galanya mihil, hiks.      

Kelar belanja, kamipun pulang, sampai rumah saya dan si Adik sarapan bubur manis dan jajanan pasar. Setelah itu si Adik saya suruh mandi, trus bobok, karena takutnya ngantuk pas sore mau ke Tugu Pahlawan.

Sementara saya, ya beberes belanjaan, bahasa kekiniannya sih food preparation. Setelah kelar, eh lanjut bobok ikutan si Adik.

Kakak terpaksa pulang sendiri dari Koni, naik ojol, karena Maminya udah nggak kuat keluar buat jemputin dia.

Ada kali 2-3 jam saya tidur siang, sempat kebangun beberapa saat sih gegara anak-anak nanya ini itu. Kebiasaan dah, mau tidur siang dengan nyenyak itu hanyalah angan semata, kecuali anak-anak juga ikut bobok semuanya.

Bangun-bangun saya langsung ajak si Adik makan siang, setelahnya baru deh saya shalat, baru deh nyuci trus mandi, untuk siap-siap ke Tugu Pahlawan.

Ujungnya, kami keluar rumah sekitar pukul 4 sore, dan sekitar 15-20 menitan kemudian sampailah kami di depan Tugu Pahlawan. Alhamdulillahnya lagi, kami masih bisa parkir motor di dalam, meskipun deg-degan juga, karena nggak dikasih struk parkir sama sekali.

Oh ya, sebelum berangkat, saya udah beli tiket masuk ke monumen Tugu Pahlawan melalui website https://tiketwisata.surabaya.go.id/.

Saya juga pilih bayar pakai QRIS biar nggak antri di sana. Oh ya, tiket masuk ke monumen Tugu pahlawan ini 5 ribu per orang, baik umum maupun pelajar.

Ketika masuk, kami disambut dengan suasana sore yang sejuk dengan angin sepoi-sepoi serta ambience yang romantis banget, hehehe.

Para pengunjung disiapkan tikar untuk bisa duduk di atas rumput lapangan. Sementara itu, di bagian pinggiran lapangan ada penjual beberapa makanan khas dan tradisional Surabaya dijajakan.

Anak-anak langsung pilih beli lekker cokelat, dan untungnya nggak antri lama.

Setelah itu, kami nongkrong deh di karpet yang digelar oleh petugas di sana, dan menikmati suasana menjelang magrib yang syahdu.

night at the museum surabaya

Nggak lama kemudian si Kakak muterin lapangan cari mushola, ealah ternyata adanya di luar lokasi Monumen TP ini. Setelah shalat magrib, baru deh keliling cari makan, tapi ujungnya cuman beli bubur manis lagi gegara semua makanan beratnya pedas. You know lah si Adik sangat anti pedas.

Abis makan bubur manis, si kakak belikan es cincau. Masya Allaaaaahhh antriannya. Pas dicicipin, lumayan enak sih, etapi cincaunya seipriiitttt banget.

Kami menikmati semua kudapan tersebut sambil mendengarkan lagu-lagu yang dibawakan dari panggung, baik oleh penyanyinya, maupun sumbangan penonton yang suaranya, masya Allaaahh telingakuh, hahaha.

night at the museum di monumen tugu pahlawan

Si kakak lalu ngajak masuk museum 10 November, sebenarnya saya malas banget, kebayang gimana gerah dan padatnya di dalam sana.

Menurut website pemesanan tiket, pengunjung acara Night at The Museum hari pertama di Tugu Pahlawan ini mencapai 6ribuan orang. Sebagian adalah orang-orang yang baru pertama kali ke Tugu Pahlawan, of course mereka tidak melewatkan masuk museum.

Tapi, karena kasian sama anak-anak, akhirnya saya iyakan juga.

Segera saya beli tiket masuk melalui website yang sama. Untunglah cuman saya yang bayar sebesar 8 ribu rupiah. Anak-anak masuk kategori pelajar Surabaya dan gratis masuk museum.

Sampai di dalam, benar seperti dugaan saya, rame, dan gerah bercampur bau badan akibat keringat membanjir.

Alhasil ketika anak-anak keliling, saya malah sibuk nyari kipas atau air cooler buat ngademin badan, hahaha. Untunglah si Adik juga tipe yang bosan berlama-lama di sebuah lokasi, dan ketika saya ajak keluar, eh dia mau.

Maka keluarlah saya bersama si Adik, meninggalkan si Kakak yang masih heboh nonton Diorama.

Pas turun dari lantai 2 musium ke lantai 1, si Adik minta kami lewat lift aja. Dan pas masuk, masya Allaaaahhh panassssnyaaaaa kek di dalam oven, hahaha.

Udah gitu, liftnya lambaaatt banget jalannya, bikin kami semakin lama di dalam lift aja. Mana dindingnya penuh dengan kaca, lalu saya teringat cerita-cerita horor di museum tersebut, hadeh. 

Setelah berhasil keluar, si Adik mampir ke toilet, syukurlah dia berani sendiri ke toilet cowok, pakai urinoir saja buat pipis.

Sementara maminya udah mau krenki lantaran udahlah gerah, lengket pula rasanya badan, plus bolak balik kecium bau keringat pengunjung lainnya yang lalu lalang.

Si adik selesai dari toilet, kami nungguin kakak di dekat tugu pahlawan. Untunglah si Kakak segera keluar dan juga mau diajak pulang.

Begitulah, kami keluar dari sana sekitar pukul 20.15, saat itu juga udah banyak yang keluar, tapi yang datang juga masih ada, hahaha. 

Tauk deh, acaranya sampai jam berapa, padahal di jadwalnya sampai jam 9 malam loh. 

Yang jelas, kami langsung pulang, dan nyampe rumah pukul 21.00 persis.

Pas nyampe, mamak masih harus panasin lauk, untungnya masih ada lauk opor kemaren, yang bisa dijadikan makan malam, karena nggak sempat makan di sana.

Setelah makan, si Mami baru deh mulai nulis ini, mau nulis tema lain, nggak sanggup lagi dong, udah capek dan ngantuk banget.

Karenanya teringat, tulisan yang paling mudah dibikin ya tulisan tentang cerita a day in my life kayak gini.

How about your Saturday, Temans? 


Surabaya, 11 Mei 2024

Sharing By Rey - Reyne Raea

2 komentar :

  1. Eh menarik juga tempat tugu monumen nya ya rey. Dipakein karpet segala buat duduk2. Duuuh jadi pengin piknik 😄. Kayaknya udh lamaaa aku ga ke tempat yg model begini.

    Anak2 mau bagus juga pada suka museum. Terkadang banyak anak yg ga suka dan ngerasa bosen. Padahal museum tempat paling asyik buat belajar sejarah.

    Fylly mungkin kalo aku ajak ke Surabaya bakal seneng sih, Krn di sana banyak tempat2 bersejarah dan museum

    BalasHapus
  2. asik juga ya kalau ke museum 10 november dari sore sampe malam, healing tipis -tipis sambil menikmati matahari terbenam
    dulu aku kesana pas siang, aduhaii panasnya cetar hahahaha

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)