Kesehatan Mental itu Diperkuat Bukan Hanya Dijaga

Kesehatan Mental itu Diperkuat Bukan Hanya Dijaga

Kesehatan mental memang lagi banyak dibicarakan dan dibahas akhir-akhir ini, namun entah mengapa ya, saya pribadi kok melihat hal ini jadinya kebablasan, yang akhirnya bikin generasi muda bahkan tuwah juga ikut-ikutan, mengalami kemunduran.

Eh btw untuk tulisan di Sharing By Rey ini, berdasarkan opini dan pemikiran saya ya, jadi tentu saja tidak mutlak benar dan sama dengan yang lainnya.

Jadi, malam ini saya lagi sibuk menulis sebuah artikel otomotif yang tentu saja bikin kepala pusying, hahaha. Mungkin karena pusing, atau memang udah sering kedistraksi lainnya kali ya, eh saya malah melipir buka YouTube.


Keluhan Gea INTM Tentang Pengalamannya Mengikuti INTM dan Sisi Gelap Seorang Model


Berawal dengan penasaran akan wawancara Ririn Dwi Ariyanti, malah kepincut podcast-nya Dedy Corbuzier ketika ngobrol sama Gea, pemenang juara 2 dalam Indonesia Next Top Model session 1.

Kesehatan Mental itu Diperkuat Bukan Hanya Dijaga

Saya nggak dengerin secara penuh sih ya, ye kan akoh tak punya banyak waktu buat nonton, that's why saya nggak terlalu suka konten video, lebih suka konten tullisan, karena kalau di tulisan, saya bisa cari mana-mana saja poin yang saya butuhkan, nggak perlu baca semua jika enggak menarik buat saya.

Tapi di video kan nggak bisa, manalah saya tahu, di menit ke berapa poin yang menarik atau yang saya butuhkan ada di video tersebut.

Dalam podcast tersebut, Galatia Gea Amanda Laurence Lim, nama lengkap sang model, banyak bercerita tentang sisi gelap seorang model, setidaknya dilihat dari pengalamannya pribadi ya, bukan menggambarkan semua model, emang dia tahu dari mana kalau semua model kek gitu? ye kan?

Nah, awal-awalnya sih saya memaklumi semua pengakuannya, meski dalam hati sedikit bertanya-tanya.
Ini anak-anak muda zaman now, atau bahkan bisa dibilang, banyak orang zaman sekarang, serius nih kalau liat ada yang sukses, sedikitpun nggak pernah berpikir, kalau betapa terjalnya jalan sang penakluk kesuksesan tersebut?

Jadi, meski maklum, saya jujurnya agak gimana gitu, mendengar pengakuan Gea, di mana dia mengeluhkan model yang harus kurus, lalu saking ekstremnya diet ketat yang dilakukannya, sampai-sampai ada model (ada ya, nggak tahu jelas, maksud Gea itu, banyak atau cuman ada aja) yang sampai makan kapas, biar lambungnya nggak sakit.

Saya tuh jadi bertanya-tanya, ini serius pada nggak nyadar, kalau memang seorang model itu harus kurus?
Karena plis lah ya, kamera itu mostly bikin penampilan lkita jadi lebar, karenanya agar 'enak' dilihat, ya harus kurus lah.

Para pakar atau yang terbiasa malang melintang di dunia modeling dan mengerti sekali pasar model, ya udah tahu banget, ukuran berapa yang bagus tampil di kamera, untuk bisa mentransfer hal-hal yang disukai penonton.

Dan kita semua pasti tahu kan, betapa susahnya menjadi kurus, kecuali kita selalu makan hati, dan metabolisme tubuh masih berfungsi sempurna.

Kayak si Rey dulu waktu masih gadis, kurus kerempeng banget dong, biar kata makannya sebakul mulu, wakakakak.
Saya kira dulu tuh, emang bakat saya kurus kerempeng, eh pas punya anak, makan dikit aja, lemak bertumpuk, huhuhu.

Balik ke masalah Gea.
Semuanya masih bisa dimengerti sih, keluhan Gea memang masuk akal, mungkin dia kaget dengan dunia nyata.

Tapi, saya mulai melihat hal itu tak membuatnya paham akan dunia kehidupan seorang model, malah jadinya semacam meremehkan sebuah kegiatan yang dia ikuti.
Hal itu terlihat dari pertanyaan Dedy,
"Lu kemaren juara 2, dapat apa Gea?"
Lama Gea terdiam, dan menjawab kalau nggak dapat apa-apa.
Nggak worth it katanya.

Astaga.... 

I mean, gimana ya menjelaskan.
Jadinya kayak Gea tidak melihat bahwa perjalanan dia di INTM itu, meski katanya bikin mental jadi down, karena bolak balik diprotes masalah berat badan, tapi juga merupakan salah satu jalan dia menuju ke puncak.

Maksudnya gini.
Emang pada tahu Gea nggak? sebelum dia masuk INTM?

Enggak kan?
Meski sekarang ada media sosmed, tapi nggak bisa ditepis juga, kalau exposure dengan tampil di TV itu besar banget.

Dan kalaupun jalannya tidak seindah harapan, ya memang begitulah jalan menuju kesuksesan.
Eh bahkan bukan hanya jalan kesuksesan ding, tapi jalan hidup.

Ya kali hidup ini enak-enak mulu.
Bahkan Nia Ramadhani kan udah terlihat kan, ada masalah juga, padahal kalau kita liat duitnya banyak, suaminya sayang sama dia, anak-anaknya lucu-lucu.

Bahkan juga nih, saya yakin kalau si Siska Kohl pun, pasti punya permasalahannya sendiri.
Tidak ada satu manusiapun yang luput dari masalah dan tantangan, termasuk seorang ratu di kerajaan besar, kayak Ratu Elizabeth tuh.


Kesehatan Mental itu Diperkuat Bukan Hanya Dijaga


Agak kurang nyambung ya, judul saya dengan pembahasan di atas, hahaha.
Tapi, let me kasih tau sambungannya.

Menurut saya (sekali lagi, ini menurut saya ya!) permasalahan anak muda zaman sekarang itu, karena kebablasan mengartikan kesehatan mental.

Jadinya mentalnya dijaga banget, ibarat mamak-mamak terlalu memproteksi anaknya, jadinya apa?
Yup betul!
Tumbuhlah anak-anak yang mami banget, alias anak-anak yang nggak bisa mandiri, karena terlalu diproteksi dari apa-apa, nggak dikasih kesempatan untuk melalui apa-apa, jadinya bingung banget ketika akhirnya tak bisa lagi menghindar dari apa-apa.

Itu yang saya rasa banyak terjadi di zaman sekarang.

Anak-anak zaman sekarang, dikit-dikit cari jalan yang mudah, alasannya?
Mental health itu penting.

Ada tantangan di dunia kerjaan? resign!
Kuliah ketemu dosen yang detail, ngeluh katanya dosennya merusak mental banget.
Ada orang yang coba kasih masukan, karena memang itu penting, dia marah.

Kesehatan Mental itu Diperkuat Bukan Hanya Dijaga

Mirisnya lagi, bahkan anak-anak yang dinasihati ortunya saja? kabur dengan alasan, mental saya terganggu karena tinggal dengan orang tua yang toxic.

Watttdeeeefffff!!!

Membayangkan anak saya jadi gitu besok-besok, bakalan saya kutuk dia jadi anak sholeh yang berada di jalan Allah selalu, aamiin ya Allah, hehehe.

Bayangin nggak sih, orang tuanya, ibunya, yang ketika kecil dia sakit, ibunya nggak tidur semalaman menggendong dia, sampai-sampai ikut nangis karena sedih melihat anaknya kesakitan.
Ibunya yang selalu menjaganya dengan penuh kasih sayang.

Eh tau-tau ketika gede, terlihat jalannya melenceng.
Dinasihatin malah marah.
Dan menganggap ortunya toxic yang merusak mentalnya, astagaaaaaaaa firullaaaahhhh ya Allah!

Giliran jatuh oleh kehidupan, dan ortunya sulit menerimanya dengan ikhlas, ortunya lagi yang disalahkan.

Huaaaaa... tauk deh, pusing rasanya saya memikirkan generasi zaman now
Karena saya juga punya anak, yang suatu saat nanti akan masuk ke lingkaran kehidupan yang penuh dengan orang-orang mental jelly, wkwkwkwk.

Lebih mirisnya lagi, hal ini diadaptasi juga sama parents zaman now.
Di mana, ada masalah dengan suami, CERAI!
Suami tidak mengikuti keinginan hatinya aja, katanya nggak bahagia, lalu CERAI!

Pokoknya yang nggak cerai itu bego! nggak sayang mentalnya.

Haduh...haduhhh... haduhhhh....

Wake up Brosis!
Ini dunia, tidak selamanya bisa berjalan sesuai keinginan kita.
Tidak selalu, keinginan dan pola pikir kita harus dimenangkan.

Ada kalanya, meski kita rasa benar, tapi pola pikir kita itu nggak sehat buat kita maupun orang lain, jadi bukan masalah menjaga mental aja, tapi bagaimana melihat semua masalah dari atas, jadi liatnya di semua sisi.

Yang kadang bikin kita mau nggak mau semacam mengorbankan kesehatan mental.
Tapi si mental ini memang harus diperkuat ya, nggak bisa terus-terusan di jaga aja.

Sama kayak kesehatan fisik, semakin bertambahnya waktu, penyakit semakin banyak.
Sehebat apapun kita menjaga kesehatan fisik, pada akhirnya kita harus menghadapi si penyakit itu sendiri.

Contohnya?
Vaksin!

Vaksin kan isinya virus ya, yang sudah dilemahkan.
Dan virus lemah itu, harus dimasukan ke dalam tubuh.

Jadi, virus, tidak bisa selalu dihindari, tapi dihadapi, biar dia lemah dan malah membantu memperkuat kesehatan fisik kita.

Saya pikir, kesehatan mentalpun sama.
Kita tidak bisa terus menerus menghindari hal-hal yang bikin mental kita sakit atau terganggu.
Ada kalanya, bahkan sebaiknya semua itu dihadapi, dengan demikian hal yang menyebabkan mental kita sakit itu bisa masuk ke diri kita, dan malah jadi vaksin buat membantu mental kita jadi lebih kuat.

Caranya gimana?
Ya ubah pola pikir kita, bahwa kesehatan mental itu ya harus diperkuat, bukan dijaga melulu.
Dan semuanya hanya bisa terjadi, kalau kita menghadapinya, bukan menghindari melulu.

Lu pikir uang akan bersahabat dengan kesehatan mental kamu yang lemah!
Seringnya uang yang membiayai kebutuhan hidup, harus diraih dengan modal mental yang kuat.

Jadi, perkuat mental ya, jangan dijaga mulu dengan cara kabuuuurrrr.


Penutup


Tulisan ini mungkin agak ngalor ngidul ya, dari Gea yang mengeluh sisi gelap kehidupan model, eh jatuh-jatuhnya ke kesehatan mental, hahaha.

Kesehatan Mental itu Diperkuat Bukan Hanya Dijaga

Tapi ya gitu itu deh maksud saya.
Di mana, seharusnya sisi gelap seorang model itu, tak perlu diperdebatkan.
Namun dicarikan solusi, dan kalau jeli bukan mental jelly yak, hahaha.

Semua kehidupan sisi gelap seorang model itu, bisa diubah jadi peluang bisnis loh (nah loh, salah satu keuntungan mengubah pola pikir, menganggap hal yang terlihat merusak mental, justru sebagai modal utama dalam memperkuat mental).

So, yuk perkuat mental kita, dengan cara menghadapi tantangan apapun, yang tentunya speed-nya disesuaikan dengan kemampuan mental kita masing-masing.
Jangan cuman menghindar dan kabur mulu, dengan alasan takut mentalnya rusak, hmmmm...

 
Sidoarjo, 10 September 2022

Sumber: opini pribadi
Gambar: Canva

2 komentar :

  1. Menarik kak tulisannya, terlepas hanya dari pendapat pribadi, tp setuju sih kesehatan mental itu diperkuat bukan dijaga! :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, nggak bisa kita berlindung dari menjaga mental mulu, hidup tidak sesederhana mental kita yang minta dilindungi muluk ya :D

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)