The Immaculate Room (2022), Ujian Mental Sepasang Kekasih

Review film The Immaculate Room (2022)

The Immaculate room merupakan film terbaru bertema thriller psikologis, yang ditulis serta disutradarai oleh Mukunda Michael Dewil

Dan uniknya, film ini hanya dibintangi oleh 5 orang saja secara keseluruhan, namun hanya 2 orang yang intens sepanjang film tersebut, yaitu Emile Hirsch dan Kate Bosworth.

Nonton ini secara nggak sengaja sebenarnya.
Gara-garanya saya kepincut dengan temanya yang tertulis,  psychological thriller.

Di benak saya kan yang namanya alur cerita film thriller, apalagi tentang psikologi, itu biasanya tegang tapi menarik, bikin mikir dan intinya saya suka tuh film yang bikin nggak ngantuk.

Lalu, pas saya punya waktu buat tidur cepat, eh malah sibuk nonton dong, hahaha.
Tapi biar deh, setidaknya saya punya waktu buat refreshing, sekaligus bisa menambah draft tulisan.
Meskipun guaya banget si Rey, film yang bagus dan sudah saya tonton, tapi belum sempat di review juga banyak, padahal, hahaha.

Ah sudahlah, saya ceritakan aja sinopsis dan review film The Immaculate Room yang kalau diartikan dalam bahasa Indonesia adalah ruangan tak bernoda, karena memang ruangannya benaran putih tanpa noda, bahkan tanpa debu yang terlihat sama sekali.


Sinopsis Lengkap Film The Immaculate Room (2022)


Spoiler allert yeee... i warning you!

Adegan film dibuka dengan terlihatnya sepasang kekasih yang memasuki sebuah ruangan putih bersih tak bernoda dengan gembira.

Mereka adalah Mike (Emile Hirsch) dan Kate (Kate Bosworth), yang begitu bersemangat dengan keputusan yang mereka ambil, yaitu mengikuti sebuah eksperimen dengan bayaran fantastis.

Mereka akan mendapatkan 10 juta dollar (kalau di rupiahkan saat ini, sebesar Rp. 148,358,000,000.- atau 148 milyar!), jika berhasil bertahan 50 hari di ruangan tersebut dan mengikuti semua peraturan selama di situ.

Aturannya, mereka harus bertahan sampai akhir untuk keduanya, jika salah satu memutuskan menyerah, mereka bisa keluar kapan saja, namun hadiahnya hanya akan tersisa 1 juta dolar aja, untuk yang bsia sendirian bertahan.

50 hari di ruangan tertutup bersama kekasih hati?
Apa susahnya ya?
Secara logika sih kita pasti berpikir demikian, meskipun nggak boleh ada HP, nggak ada TV, nggak ada jendela, nggak ada makanan beragam, pokoknya cuman tinggal aja di ruangan yang kosong dan berwarna putih tersebut.

The Immaculate Room (2022)

Mike dan Kate bersemangat membahasnya, bahkan sepakat membagi 2 hadiah tersebut.
Tak lupa mereka membicarakan rencana apa yang akan dilakukan, dengan uang sebanyak itu?

Mike bercerita bahwa dia akan membagikan sebagian uangnya, untuk kemanusiaan, sisanya digunakan buat bersenang-senang bersama Elon Musk (sah ae si Mike!, hahaha).

Sementara Kate tidak banyak yang direncanakan, dia hanya ingin memakai uangnya untuk berinvestasi, that's it.

Setelah puas membicarakan rencana masing-masing, kedua sejoli ini mulai berkeliling ruangan yang lumayan besar itu, untuk mencari tahu peraturan-peraturan lainnya selama mereka tinggal 50 hari di ruangan tersebut.

Ternyata nggak perlu terlalu repot mencari tahu, karena selalu ada sebuah suara yang memperingatkan mereka tentang aturan-aturan selama di sana.
Jadi, hanya Mike yang tertarik membaca langsung peraturannya, di sebuah monitor yang ada di dinding.

Ruangan besar dan putih tersebut, hanya berisi sebuah ranjang yang juga berwarna putih.
Selain itu ada sebuah kamar mandi, yang berisi semua keperluan mandi dan laundrypun disediakan.

Ketika Kate masuk ke dalam toilet, Mike ingin menyusul, tapi urung karena sebuah suara mengingatkan, kalau ternyata aturannya, tidak memperbolehkan mereka memakai kamar mandi secara bersamaan dalam satu waktu.

Mike pun mengalah, dan memilih menunggu Kate di luar, sambil memeriksa hal-hal lainnya.
Sementara Kate di kamar mandi, terlihat sibuk menyemangati dirinya di kaca, dengan kalimat-kalimat positif, seperti: 
"Today is your day!"
Dan semacamnya.
Tak lupa juga Kate mengingatkan dirinya akan tujuan mengikuti eksperimen ini, yaitu demi uang 5 juta dollar.

Di luar kamar mandi, Mike merasa lapar dan penasaran dengan makanan yang akan mereka konsumsi, ternyata hanya ada makanan cair tapi mencukupi semua kebutuhan nutrisi mereka.
Makanan tersebut udah kayak air putih dong, nggak ada aroma maupun rasa.
Dan makanan tersebut sama semua, baik buat pagi, siang maupun malam.

Mulai stres deh si Mike.

Apalagi, ketika malam hari, lampu dipadamkan di pukul 10 malam, ketika mereka tidur, Mike ingin mengajak Kate untuk anu-anu, tapi Kate menolak, karena takut sedang diawasi oleh seseorang yang disebut profesor Voyan, yang membuat ide eksperimen tersebut.

Sinopsis lengkap film The Immaculate Room (2022)

Jadilah mereka tidur tanpa boleh anu-anu, dan terbangun tepat di pukul 7 pagi, di mana Kate memang sudah menyetel alarm di jam segitu.

Aktifitas pagi mereka berlangsung normal, mulai dari mandi, dan Kate yang selalu menyemangati dirinya di depan cermin, kasih afirmasi positif di depan kaca.
Saya jadi mulai melihat ada sesuatu dengan Kate, karena adegan itu agak familier buat saya, hahaha.

Hari terus hari berlalu, terlihat Kate masih bisa bertahan karena selain dia selalu beri afirmasi positif ke dirinya sendiri, pun Kate selalu memulai hari atau bahkan menghabiskan waktunya dengan meditasi.

Sementara Mike, dia hanya menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan, yang semakin hari semakin bosan. Dari mengeksplor dinding yang keseluruhnya putih itu, sampai goler-goleran di atas lantai.
Bahkan tidurpun dia gelisah, berbeda dengan Kate yang lebih tenang.

Suatu hari, Mike menemukan seekor kumbang di lantai, hewan mungil itu mudah terlihat karena ruangan yang benar-benar putih bersih.
Mike gembira, memungut sang kumbang, dan ingin memberi makanan dengan sisa makanan mereka.

Sayangnya, suara peringatan terdengar, di mana makanan hanya boleh digunakan untuk kontestan atau mereka berdua, bahkan seekor kumbang kecil tak boleh mencicipinya.

Mike kasian dengan si Kumbang, dan ingin mengeluarkan si Kumbang dari ruangan itu, namun sayangnya peraturan mengatakan, mereka sama sekali nggak boleh membuka pintu ruangan, apapun alasannya.

Konflik antara Mike dan Katepun terjadi, di mana Kate mati-matian mengingatkan akan hadiah mereka, dan memohon agar cuek terhadap kumbang itu, karena 'it's just a bug!'.

Pada akhirnya, Mike mengurungkan niatnya untuk mengeluarkan si kumbang, dan si kumbangpun berakhir dengan krek alias keinjak Kate tanpa sengaja, hahaha.

Kate merasa bersalah akan kumbang tersebut, dan segera meminta maaf kepada Mike dan menjelaskan ketidak sengajaan tersebut.

Pada hari dengan sisa waktu 31 hari, Mike nggak kuat lagi, dia memohon agar bisa menggunakan bantuan kesenangan pertama.

Menurut peraturan, mereka punya kesempatan mendapatkan masing-masing 2 bantuan, di mana bantuan itu harus dibeli dengan uang hadiah mereka, atau hadiah mereka bakal otomatis berkurang kalau mereka mengambil bantuan itu.

Setelah sedikit berdebat, Kate akhirnya membiarkan Mike mengambil bantuan pertama, dan dia harus merelakan 100.000 dollar untuk itu.
Tapi, karena hadiahnya 5 juta per orang, 100 ribu kan masih bisa ditolerir.

Mike lalu menekan tombol bantuan pertamanya, dan sebuah kotak terbuka, isinya adalah sebuah crayon berwarna hijau.
Mike senang dengan bantuan itu, lalu mulai menggunakan crayon tersebut untuk mencoret-coret dinding, sehingga membuat dinding yang awalnya putih bersih, jadi berwarna sedikit penuh hijau.

Sementara Kate geleng-geleng melihat hal itu, dan membatin,
"Dia menghabiskan 100 ribu dollar untuk 1 crayon kecil!"

Kenyataannya, meski itu hanya sebuah crayon kecil, tapi sangat cukup membuat Mike sedikit punya kegiatan, yaitu melukis nggak jelas di dinding.
Kate lalu ingin ikutan, meminta dilukis, sayangnya Mike tidak bisa melukisnya dengan baik.

Namun, meskipun demikian, kegiatan melukis itu sedikit menaikan mood Mike, yang sudah belasan hari nggak ngapa-ngapain, hanya duduk di dalam ruangan putih tersebut.

Hari-hari berikutnya, Kate terbangun dan terkejut ketika hendak masuk ke toilet, melihat ada sebuah pistol yang tergeletak begitu saja di sana.

Keduanya sedikit panik, khususnya Kate yang merasa tidak nyaman, meminta Mike untuk menyembunyikan pistol tersebut, awalnya mereka ingin menyembunyikan di dalam saluran mesin cuci, tapi lagi-lagi suara peringatan berbunyi, mengingatkan aturan bahwa mesin cuci hanya boleh digunakan untuk laundry, tidak yang lain.

The Immaculate Room (2022)

Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menyembunyikan pistol tersebut di bawah ranjang.

Hari berikutnya, tiba-tiba ada sebuah suara yang mengatakan, kalau mereka mendapatkan sambungan, kirain dapat telepon, ternyata cuman dapat rekaman pembicaraan atau pesan dari keluarga masing-masing.

Pertama, Mike dapat pesan dari adik perempuannya, yang merindukan adiknya tersebut.
Mike ternyata sempat pamit ke adiknya ketika hendak mengikuti eksperimen tersebut, namun dia tak memberi tahukan kalau dia mengikuti hal itu bersama Kate.

Bahkan, adiknya sempat menanyakan, apakah hal yang Mike lakukan itu, semacam detox dari Kate?
Duh, Kate auto kesal meliriknya, semacam Kate itu toxic deh, hahaha.

Setelah mendengarkan rekaman dari adik Mike, giliran Kate yang mendengarkan rekaman dari keluarganya, Kate terlihat panik, karena dia menyadari tak punya keluarga, selain ayahnya yang sangat dibencinya.

Ayahnya ternyata terlantar di sebuah tempat penampungan tuna wisma, dan Kate terlalu dendam untuk mau mengakui ayahnya, yang dulunya merampas rumah dan biaya pendidikan Kate ketika masih kecil dulu.

Kate begitu terpukul karena harus mendengarkan rekaman ayahnya, yang berpesan memberitahukan kondisi dirinya yang terlantar di penampungan tuna wisma, sambil membahas kenangan masa kecil mereka, dan mengatakan kalau dia sangat mencintai anak perempuannya tersebut.

Setelah sambungan pesan berakhir, Kate jadi sedih dan terpukul.
Mike lalu memeluknya, mendengarkan keluh kesahnya.

Gara-gara itu, Kate terkapar di atas tempat tidur dan malas ngapa-ngapain selama beberapa waktu, nggak mau makan juga, nggak mau mandi.

Mike lalu memohon agar Kate mau mengambil 1 bantuan kesenangan, berharap Kate kembali semangat dan ceria, tapi Kate menolak.  
Kate lalu berjanji akan baik-baik saja, segera akan bangun, mandi dan bermeditasi seperti biasanya.

Sementara Mike kembali terkapar bosan, akhirnya Kate malah menyuruh Mike untuk mengambil bantuannya yang kedua.

Mike mengingatkan, kalau bantuan kedua akan sangat mahal, mereka harus merelakan uang sebesar 1,25 juta untuk itu.

Namun Kate menyetujui saja, dan meminta Mike untuk mengambilnya, sementara dia masuk ke toilet untuk mandi.

Mike lalu segera memencet tombol bantuan kedua, dan tiba-tiba sebuah pintu terbuka, masuklah seorang wanita cantik tanpa busana sama sekali ke dalam ruangan tersebut.

Mike panik dan salah tingkah, terlebih ketika Kate selesai mandi dan menemukan kekasihnya tersebut, berdiri bersama seorang wanita seksi tanpa busana.

Ternyata wanita itu bernama Simone (Ashley Greene), dia seorang artis yang disewa agency-nya dengan bayaran fantastis untuk berimprovisasi dalam apapun yang dia hadapi.

The Immaculate Room (2022)

Kate lalu menyuruh Mike melepas bajunya, untuk diberikan kepada Simone, lalu mereka terpaksa harus tidur bertiga di ranjang tersebut, karena Mike tidak bisa tidur di lantai beton dengan kondisi tidak memakai baju.

Sejak kehadiran Simone di ruangan tersebut, Kate jadi terbakar cemburu, dan memutuskan mengambil bantuan kedua, meski harus merelakan uang hadiahnya sebesar 100 ribu untuk bantuan pertamanya.

Ternyata Kate mendapatkan sebuah kotak berisi beberapa pil ekstasi.
Kate yang memang merasa tidak nyaman dengan kehadiran Simone, segera mengambil 1 pil dan mengkonsumsinya, sisanya diberikan ke Simone yang menyambutnya dengan gembira.

Sementara Mike, agak ragu-ragu menerimanya, tapi akhirnya ikutan juga.
Setelah itu, mereka bertiga tenggelam dalam halusinasi, semuanya indah, sampai akhirnya Mike mulai berhalusinasi buruk, di mana rekaman ketika adiknya tenggelam di masa kecil, kembali menyeruak.

Mike panik dan hendak keluar dari ruangan tersebut, untung Kate telah sadar dan mencoba menyadarkan Mike, mengingatkannya kembali tentang hadiah yang mereka dapatkan.

Mike pun kembali tenang, sementara Kate ngobrol dengan Simone tentang Mike.
Lalu ketika Kate tidur, Simone malah ngobrol dari hati ke hati, menenangkan Mike agar tidak perlu memendam rasa traumanya.

Sayangnya, Kate bangun dan menemukan mereka sedang ngobrol sambil berpegangan tangan.
Kate lalu marah dan bertengkar dengan Simone, membuat Mike jadi pusing dan meminta mereka diam.
Kate pun mencoba meminta maaf pada Simone dan Simone hanya sinis kepadanya.

Keesokan harinya, ternyata Simone telah pergi, Kate merasa tidak enak karena telah menyinggungnya, sayangnya dia melihat sebuah tulisan di dinding, yang membuat Kate marah karena mengira Mike telah make love dengan Simone. 

Kate marah besar, terutama karena ternyata Simone mirip dengan mantan kekasih Mike.
Mike yang merasa tidak melakukan apapun dengan Simone menyangkalnya, sayangnya Kate tetap marah dan mendorong Mike dengan keras sampai kepalanya terantuk sudut ruangan, lalu berdarah.

Kate lalu tersadar dan cepat-cepat meminta maaf dan merawat luka Mike, sayangnya Mike merasa kalau tidak bisa lagi meneruskan permainan tersebut, karena merasa sudah tidak sehat dan uangnya pun tak worth it untuk dia.

Kate masih mencoba menyemangati Mike, karena mereka sudah semakin dekat dengan uang hadiahnya. Sayangnya hal itu malah membuat Mike menuduh Kate terlalu gila uang.

Saya pikir di sinilah klimaks filmnya, di mana ketika keduanya mulai mengerti maksud eksperimen yang mereka jalani tersebut.

Mike pun akhirnya pergi, tak peduli seberapa kuat Kate menahannya.
Bahkan ketika Kate mengancamnya dengan menodongkan pistol ke arahnya, Mike tak gentar dan akhirnya pergi.

The Immaculate Room (2022)

Singkat cerita, Kate akhirnya bertahan hingga akhir waktu tantangan, menikmati masa 16 hari terakhir dalam kesedihan dan kesepian yang mendalam.

Di akhir cerita, terlihat Mike sedang berolahraga, dan secara tidak sengaja bertemu Kate.
Mike lalu mengajaknya ngobrol, dan bertanya tentang uang hadiahnya.
Kate tidak mau menjawabnya, hanya mengalihkan pembicaraan.

Setelah itu scene berpindah memperlihatkan bangunan tempat Kate keluar tadi, di mana tertulis kalau bangunan itu merupakan dapur umum yang biayanya diberikan oleh pendonor yang tidak mau disebutkan namanya. 


Review The Immaculate Room (2022)


Profil:
Produser : Daniel Baur, Joel David Moore, Doug Murray
Sutradara: Mukunda Michael Dewil
Writer : Mukunda Michael Dewil
Sinematografer: Rasa Partin
Release Date: 29 Agustus 2022
Runtime : 
Genre :  Psychological thriller
Distributor: Screen Media
Language: English
Country: United States

Pemain:
Emile Hirsch as Michael 'Mikey' Walsh
Kate Bosworth as Katherine 'Kate' Frith
Ashley Greene as Simone
M. Emmet Walsh as Harry Frith
Joel David Moore as Jason Wright

Rating By Me : 4,75 of 5

Apaan nih thriller psikologis?
Menurut saya, ini mah drama ya, adegannya kurang menegangkan, mungkin karena temanya psikologis kali ya (ya iyalah Rey!, hahaha), saya yang udah sering membayangkan thriller itu menegangkan yang seram, ternyata kecele.

Jadi, masalahnya di ekspektasi dan kurang ngertinya saya tentang temanya, hahaha.

Alurnya sedikit membosankan, bikin ngantuk.
Tapi, ketika saya nulis sinopsisnya, saya coba mengingat-ngingat alurnya, dan coba tebak, ternyata film ini bagus loh.

I means, pesan yang dikirim oleh sutradaranya bagus banget.
Saya menangkapnya sebagai peran 2 orang yang berbeda dalam kesehatan mental.

Si Mikey yang punya trauma masa kecil karena adiknya meninggal, tapi punya lingkungan tumbuh yang lebih baik, jadilah dia karakter yang lebih tenang, lebih berpikir logis, namun kekurangannya, dia nggak kuat dalam tempaan mental yang keras.

Sementara Kate, memiliki masa pertumbuhan penuh tantangan.
Diabaikan ayahnya, terbiasa memeluk sedih dan sepinya sejak kecil, tak ada sosok ayah yang menyayangi dan mencintainya, membuat dia punya inner child yang mengharuskan dirinya, hidup lebih sempurna.

Sisi positifnya, dia lebih kuat berada di tantangan mental kayak gini, karena terbiasa melakukan banyak hal untuk membuat dirinya tenang, seperti selalu memberi afirmasi positif ke diri sendiri di depan cermin, selalu meditasi, khas banget hal-hal yang dianjurkan banyak pakar psikolog agar orang dengan kesehatan mental terganggu, melakukan hal itu demi ketenangan.

Pihak penyelenggara eksperimen tersebut pun, sepertinya sangat mengenali latar belakang mereka berdua, sehingga bahkan item bantuan yang berbayar pun, disesuaikan dengan kondisi mental mereka.

Seperti Mikey yang mendapatkan bantuan crayon, karena ternyata dia suka melukis.
Dan Kate mendapatkan pil ekstasi, karena dia memang punya masalah mental dan butuh obat penenang.

Justru konflik datar yang dilihat orang normal gini, sebenarnya luar biasa jika diliat oleh orang yang punya mental issue yang sama.

Di situlah tantangannya, bagaimana sang sutradara mati-matian berkreasi dan bekerja sama dengan pemainnya, untuk bisa menyampaikan maksud tersebut dalam keheningan, kesepian (cuman interaksi 2 orang loh, mostly, dalam 1 ruangan pula, sepanjang film). 

Dan saya pikir, Emile Hirsch dan Kate Bosworth sama-sama berhasil melakukan hal itu, aktingnya bagus sih.

Oh ya, ending film The Immaculate Room ini juga sebenarnya dibikin menggantung, khas tema thriller lainnya, bikin mikir dan berspekulasi sendiri.
Namun kita bisa menyimpulkan dari potongan-potongan clue yang ditampilkan.

Jadi, di akhir film, 2 hari sebelum masa tantangannya berakhir, tampak Kate duduk termenung seorang diri, lalu dia melihat tulisan Mikey di dinding, mengikuti arah garis lukisan Mikey yang mengarah pada tombol pintu keluar.

Di adegan itu juga diperlihatkan tangan Kate menjulur seolah akan menekan tombol keluar tersebut, sayangnya scene beralih sebelum diperlihatkan tangannya menyentuh tombol itu.

Namun, ada scene yang menguatkan kalau si Kate akhirnya berhasil melewati tantangannya, dan menerima hadiahnya sebesar 1 juta dolar.

Yaitu ketika Kate sedang keluar dari bangunan yang merupakan dapur umum buat tuna wisma, dan terlihat tulisan kalau dapur itu dibangun dari uang pendonor yang tak mau disebutkan namanya.

Seperti yang kita ketahui, ayah kandung Kate kan memang lama terlantar di penampungan tuna wisma, dan mungkin Kate melakukan hal itu untuk ayahnya, agar meskipun ayahnya tinggal di penampungan, tapi dia tidak sampai kelaparan karena ada dapur umum yang nyaman.


Makna dan Pesan The Immaculate Room (2022)


Udah panjang banget ya, tapi belum lengkap rasanya kalau saya belum menuliskan makna dan pesan dari film ini, karena buat saya menonton sebuah film itu akan terasa lebih menarik, kalau kita bisa mengambil maknanya, menerima pesannya.


1. Masa kecil yang bagaimanapun tetap memiliki kekurangan dan kelebihan


Tidak dijelaskan seperti apa sih tentang masa kecil keduanya, khususnya Mikey.
Tapi melihat kedekatan dia dengan adiknya, Mikey setidaknya punya saudara atau keluarga yang menyayanginya.

Berbeda dengan Kate yang sendiri, memang sih Kate jadi lebih mandiri, terutama secara mental, karena terbiasa menyelesaikan masalahnya sendiri.

Kate lebih tangguh bertahan dalam ruangan putih tersebut, bahkan jika bukan karena cintanya yang membuatnya cemburu, kayaknya dia bisa bertahan sampai akhir tidak akan mengambil 1 bantuan sedikitpun.

Kate juga lebih straight to finish, selalu fokus di akhir perjuangan.
Apapun yang menimpa mereka, selama masih bisa bertahan, dia akan bertahan.

Mungkin kesendirian selama tumbuh dewasa membuatnya bersahabat dengan kondisi terasingkan di ruangan putih tersebut selama 50 hari.

Berbeda dengan Mikey, dia berkali-kali ingin menyerah, sampai akhirnya menyerah beneran, meski di bawah ancaman pistol oleh Kate.

Saya rasa, mental mereka yang terbentuk dari masa kecilnya, membuat mereka seperti itu, dan saya jadi menyimpulkan, seperti apapun hidup kita, selalu ada kekurangan dan kelebihan untuk itu.


2. Orang yang terbiasa berada di lingkungan yang membuat mental down, akan tumbuh jadi sosok yang lebih kuat


Jujur, saya merasa related sama Kate, meski nggak merasa sekuat dia.
Tapi, saya melihat orang yang terbiasa hidup dalam lingkungan yang kata orang zaman now, toxic.
Justru tumbuh menjadi orang yang lebih kuat, dengan catatan dia bisa tumbuh dengan punya semangat juang ya.

Kayak Kate, dia merasa mentalnya mungkin sudah banyak down karena kondisi hidup, tapi dia mau belajar untuk jadi lebih baik.

Menerapkan banyak tips-tips yang bermanfaat buat kesehatan mental, seperti rajin meditasi, rajin kasih afirmasi positif ke diri sendiri, dan semacamnya.

Berbeda dengan orang yang tidak berada di lingkungan yang buruk, sisi kurangnya, jadi nggak kuat dan selalu memilih menyerah bahkan sebelum bertanding.
Alasannya, kesehatan mental lebih penting buat mereka.

 

3. Orang yang terbiasa dengan lingkungan lebih bersahabat lebih tenang namun selalu berpikir logis


Mikey sebenarnya lelaki yang baik, dia mencintai Kate banget, selalu menuruti keinginan Kate.
Semenjak menjalin hubungan dengan Kate, dia tinggalkan hal-hal yang kurang bikin Kate nyaman.

Mikey juga setia pada Kate meski mereka pernah LDR.
Mungkin karena kehidupannya lebih 'normal' kali ya, jadinya dia selalu bisa berpikir logis.

 

4. Cinta tidak selamanya bertahan untuk kita dan dia saja, butuh hal lain yang mewarnai cinta agar tetap mekar


Ini sih sekaligus membuka pikiran saya juga sih ya, di mana selama ini saya beranggapan, cinta itu adalah, kau dan aku selalu bersama, yang lain nggak penting.

Sama kayak ruangan tersebut, putih bersih, membuat tak ada yang mendistraksi salah satu atau keduanya sehingga tidak memperhatikan pasangannya.

Alias karena nggak ada apa-apa yang bisa dilakukan bahkan dilihat, seharusnya kan akan lebih menyenangkan bisa menghabiskan waktu bersama selama 50 hari dalam ruangan tersebut.

Kenyataannya, ternyata tidak semudah itu dong, terutama buat Mikey.
Dia butuh hal lain, yang membuatnya tetap waras, bukan hanya sama Kate aja.

Hal lain, kayak melukis memang membuat waktu Mikey berkurang buat Kate, tapi karena jiwa Mikey bahagia, kasih sayangnya akan Kate jadi makin bertambah.   


5. Ruangan putih dan simpel tidak selamanya menarik


Putih, saya pikir sebuah warna yang indah, simple, bersih dan menyenangkan.
Kenyataannya ternyata kelamaan liat putih aja, bikin mental terganggu ya, butuh ada warna lain yang bikin lebih nyaman.

Dan ternyata warna itu penting.


Penutup


Demikianlah ulasan tentang film The Immaculate Room baik sinopsis lengkap maupun reviewnya.
Saya pikir, film ini sangat cocok ditonton oleh pasangan kekasih atau suami istri ya, biar bisa saling memahami kebutuhan batin, di mana bukan hanya menerima cinta dari pasangan, tapi hal-hal lain juga penting untuk membuat lebih berwarna.

Tidak monoton, cuman 1 orang aja dalam hidup kita. karena sejatinya manusia memang mahluk sosial dengan beragam karakter.


Sidoarjo, 11 September 2022


Sumber: film The Immaculate Room
Gambar: dari berbagai sumber

1 komentar :

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)